Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

PERAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT KECIL


MENENGAH
JENITA
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
E-mail: djasmanjenita@gmail.com

Abstract
The theme of the article is the banks and financial institutions. Small and medium-sized enterprises
desperately need the role of Sharia Microfinance Institutions primarily in terms of capital used to expand
the market and expand its business so that it contributes greatly in the national economy. The role of Islamic
microfinance institutions could have been tested and overcome the economic crisis for some time and even
strengthened. UMKM including business units that rely heavily on LKMS in the long term for the good of
the Indonesian economy, it is not surprising that many people are looking at LKMS, but the attention given
has not fully addressed the fundamental issues facing LKMS so that it can really strengthen and develop a
financing institution for UMKM are mainly small communities. Judging from the potential and funding
sources that have been running, in fact LKMS has adequate funding in serving its customers and in the
management of funds based on sharia. If the management of funds made by Islamic financial institutions
can coordinate with each other, then it can be used as a great force.

Keyword: Economic Empowerment, Islamic Economy, Micro Financial Institutions

PENDAHULUAN Setali tiga uang, kondisi perekonomian


Perkembangan ekonomi Indonesia dari indonesia pada masa itu diperparah eskalasi
waktu ke waktu mengalami perubahan politik negara yang tidak stabil, sehingga
yang ditandai dengan ragam tawaran berdampak munculnya krisis sosial yang cukup
konsep ekonomi. Perubahan tersebut terjadi parah kerusuhan terjadi di beberapa tempat,
dikeranakan perubahan kondisi ekonomi penjarahan menjamur dan tindakan-tindakan
global yang mewarnai perubahan ekonomi anarkis lainnya pun seolah menular ke berbagai
ditanah air. Perubahan ekonomi diperparah sektor.
dengan krisis keuangan global yang terjadi Dahsyatnya krisis moneter pada saat
sampai penghujung tahun 90-an yang populer itu memporak-porandakan beberapa sektor
dengan istilah krisis moneter, krisis tersbut perekonomian terutama sektor perbankan
berdampat pada perubahan tanan sosial dan dan bursa saham. Di sisi lain terdapat sektor
ekonomi dalam masyarakat tersebut seperti ekonomi yang ikut terkena imbas krisis
nilai tukar rupiah anjlok, harga-harga barang moneter, yakni sektor ekonomi mikro, kecil
meroket, PHK menjamur dimana-mana. dan menengah.
178 Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan-Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2017

Sejarah perekonomian Indonesia bisa saja sudah ada kolaborasi lembaga keuanga dengan
tidak mengakui tetapi fakta membuktikan operasional dengan prinsip ekonomi syariah
keunggulan ekonomi Indonesia saat terjadinya yang sudah teruji (Mubarok, 2015).
krisis moneter pada kisaran tahun 1997-1998 Kemampuan lembaga keuangan mikro
terutama konsep usaha mikro kecil menengah telah teruji melalui masa krisis moneter
(UMKM). Pada saat krisis moneter bukan yang sangat sulit dan terbukti secara riskan
berati menghilangkan sektor usaha mikro mampu memberdayakan perekonomian
kecil dan menengah tidak menghadapi kecil dan menengah. Keberadaan lembaga
permasalahan. Geliat usaha Mikro, kecil keuangan mikro diangat cukup strategis
dan menengah inilah yang menjadi tulang dalam meningkatkan permberdayaan ekonomi
punggung ekonomi kerakyatan pada saat masyarakat kecil menengah harus senantiasa
itu sampai sekarang. Geliat ini terjadi adaya terus dipupuk dan dipelihara sehingga akan
dukungan lembaga keuangan mikro. menjadi salah satu alternatif paling baik
Pada saat ini, berbagai upaya untuk dalam memecahkan kendala berkembangnya
memperkuat sektor ini terus dilakukan, baik usaha mikro kecil terutama dalam hal
oleh pemerintah sebagai pemangku kebijakan, permodalan. Disisi pemberdayaan terhadap
pihak swasta (lembaga keuangan perbankan) ekonomi masyarakat dapat dilakukan dengan
yang cukup perhatian terhadap sektor ini, optimalisasi pemanfaatan produk-produk
ataupun masyarakat secara langsung yang layanan dan jasa yang ada di lembaga keuangan
menjadi motor penggerak sebagai lumbung- mikro. Optimalisasi tersebut bisa diawali dari
lumbung aktivitas usaha. Hal ini diperkuat sosialisasi berkesinambungan melalui berbagai
dengan pergeseran cara pandang sebagian media dan cara supaya keberadaan lembaga
masyarakan pasca terjadi krisis moneter, keuangan mikro syariah dapat diketahui dan
banyak kalangan semula sebagai pegawai atau dinikmati kemanfaatannya, jangan sebaliknya
karyawan menjadi seorang wirausahawan menjadi lembaga asing dilingkungannya, yang
bahkan menjalankan kedua fungsi tersebut pada akhirnya adanya lembaga tersebut sama
(employe dan enteprenurs). dengan tidak adanya.
Motor penggerak lumbung-lumbung Langkah sosialisasi ini merupakan salah
aktivitas usaha dikalangan masyarakat pada satu langkah penting mengingat kerberadaan
umumnya ditopak oleh lembaga keuangan lembaga keuangan mikro syariah yang
mikro sehinga posisi lembaga keuangan bersegmentasi masyarakat menengah ke bawah
mikro mempunyai peran strategis dalam yang terkadang terkendala dengan berbagai
membantu maju dan berkembangnya sektor hal seperti bervariasinya tingkat pendidikan,
ekonomi masyarakat kecil dan menengah, wawasan dan adanya kekurang percayaan diri
perkembangan lembaga keuangan mikro untuk berkompetisi. Sehingga pada akhirnya
tidak hanya bersifat konvensional bahkan para pelaku usaha mikro kecil sudah benar-
Peran Lembaga Keuangan Mikro Syariah dalam Pemberdayaan Ekonomi... 179

benar dapat berinteraksi dengan lembaga kembali ke masyarakat dengan menggunakan


keuangan mikro syariah, maka akan membuka prinsip syariah.
seluas-luasnya akses bagi mereka bekerja sama Kata mikro pada penyebutan Lembaga
dengan lembaga keuangan mikro dalam rangka Keuangan Mikro Syariah, memberi pengertian
mengembangkan usahanya. lebih menunjukkan kepada tataran ruang
Dengan adanya pengembangan usaha lingkup/cakupan yang lebih kecil. Dengan
mikro kecil berupa bertambahnya modal asumsi perbandingan bahwa Lembaga
ataupun bertambahnya jenis usaha, maka akan keuangan besar salah satunya adalah berbentuk
berdampak terhadap bertambahnya tingkat bank dengan modal berskala besar, maka
penghasilan dan pendapatan, yang secara Lembaga Keungan mikro adalah bentukan
langsung akan menekan angka kemiskinan, lain dari bank atau sejenisnya yang mempunyai
menekan angka pengangguran. capital kecil dan diperuntukan untuk sektor
usaha mikro kecil. Dalam pengertian ini
Lembaga Keuangan Mikro Syariah
dikategorikan kedalamnya adalah Baitul
Memahami pengertian lembaga keuangan Mal Wattamwil, Koperasi Syariah dan Bank
paling tidak dapat dipahami dari apa yang Prekreditan Rakyat Syari’ah (BPRS).
dikemukakan dalam Kamus Besar Bahasa
Definisi lembaga keuangan mikro yang
Indonesia, yang memberi pengertian bahwa
diajukan oleh beberapa pakar dan organisasi
Lembaga Keuangan adalah badan di bidang
nampaknya saling berbeda satu sama lain
keuangan yang bertugas menarik uang dan
walau pada dasarnya definisi tersebut memiliki
menyalurkannya kepada masyarakat.
inti yang sama, yaitu menunjukan keuangan
Hal senada juga terdapat dalam Undang- mikro sebagai upaya penyediaan jasa keuangan,
undang Nomor 14 Tahun 1967 Tentang Pokok- terutama simpan dan kredit, dan juga jasa
Pokok Perbankan Baik Konvensional maupun keuangan lain yang diperuntukan bagi keluarga
syariah, yang menjelaskan Lembaga Keuangan miskin dan berpenghasilan rendah yang tidak
adalah “semua badan yang melalukan kegiatan- memiliki akses terhadap bank komersil.
kegiatan di bidang keuangan dengan menarik
Robinson dalam Arsyad menekankan
uang dari masyarakat dan menyalurkan uang
bahwa istilah keuangan mikro merujuk pada
tersebut kembali ke masyarakat.
jasa-jasa keuangan berskala kecil terutama
Dari pengertian di atas, apabila dikaitkan kredit dan simpanan, yang disediakan untuk
dengan kata syariah dapat dipahami bahwa orang bertani, mencari ikan, atau berternak,
Lembaga Keuangan Syariah adalah badan yang memiliki usaha kecil atau menjual
yang melalukan kegiatan-kegiatan di bidang barang-barang dan menjual jasa, yang bekerja
keuangan dengan menarik uang dari untuk mendapatkan upah dan komisi, yang
masyarakat dan menyalurkan uang tersebut memperoleh penghasilan dari menyewa tanah,
kendaraan, binatang atau mesin dan peralatan
180 Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan-Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2017

dalam jumlah kecil, dan kelompok-kelompok berasal dari asal kata maal. Pengertian lain
dan individu pada daerah di negara-negara bahwa baitul mal berasal dari bahasa Arab bait
yang berkembang (Arsyad, 2008). yang berarti "rumah", dan al-mal yang berarti
Keuangan mikro adalah penyediaan "harta". Baitul Mal berarti rumah untuk
berbagai bentuk pelayanan keuangan termasuk mengumpulkan atau menyimpan harta. Baitul
diantaranya kredit, tabungan, asuransi dan Mal adalah suatu lembaga atau pihak (al jihat)
transfer uang bagi orang atau keluarga miskin yang mempunyai tugas khusus menangani
yang berpenghasilan rendah, dan usaha mikro segala harta umat, baik berupa pendapatan
mereka. Definisi ini memberikan penekanan maupun pengeluaran negara. Baitul Maal
pada perluasan bentuk layanan keuangan yang dapat juga diartikan secara fisik sebagai tempat
sebelumnya lebih banyak diasosiasikan dengan (al-makan) untuk menyimpan dan mengelola
kredit mikro saja, dan pada target pelayanan segala macam harta yang menjadi pendapatan
yaitu masyarakat miskin atau berpenghasilan negara (Hamdan, 2012).
rendah. Ada dua ciri utama keuangan mikro Baitul maal wa tamwil (BMT) adalah
yang membedakannya dari produk jasa balai usaha mandiri terpadu yang isinya
keuangan formal, yaitu kecilnya pinjaman berintikan bay al-maal wa at-tamwil dengan
atau simpanan, dan tidak adanya jaminan kegiatan mengembangkan usaha produktif dan
dalam bentuk aset. Pelayanan keuangan investasi dalam meningkatkan usaha-usaha
mikro dapat diberikan oleh lembaga keuangan produktif dan investasi dalam meningkatkan
mikro, yaitu lembaga yang kegiatan utamanya kualitas kegiatan ekonomi pengusaha kecil,
adalah memberikan jasa keuangan mikro, bawah dan kecil dengan mendorong kegiatan
lembaga keuangan formal yang mempunyai menabung dan menunjang pembiayaan
unit pelayanan keuangan mikro, program kegiatan ekonominya. Selain itu, BMT juga
pembangunan atau program penanggulangan dapat menerima titipan zakat, infaq dan
kemiskinan yang mempunyai komponen sedekah, serta menyalurkannya sesuai dengan
keuangan mikro, dan organisasi informal yang peraturan dan amanatnya (Ridwan, 2013:23).
dibentuk oleh masyarakat sendiri (Usman, Penggunaan istilah BMT diambil dari
2004:14). Keuangan mikro syariah merupakan kata-kata Baitul Maal wa Baitul Tamwil,
pengistilahan yang dipakai dalam istilah yang kemudian dalam perkembangannya
umum, namun keuangan mikro syariah lebih menjadi Baitul Maal wa Tamwil yang disingkat
dikenal dengan BMT. menjadi BMT. Baitul Maal wat Tamwil
(BMT) merupakan suatu lembaga yang
Baitul Mal wal Tamwil
terdiri dari dua istilah, yaitu Baitul Maal dan
Secara etimologi diambil dari kosa kata
Baitul Tamwil. Baitul Maal lebih mengarah
alMaal dan atTamwil. AlMaal bermakna
pada usaha pengumpulan dan penyaluran
harta kekayaan, sedangkan atTamwil berarti
dana yang nonprofit, seperti zakat, infak, dan
pertumbuhan harta itu sendiri yang sama-sama
Peran Lembaga Keuangan Mikro Syariah dalam Pemberdayaan Ekonomi... 181

sedekah. Adapun Baitu Tamwil sebagai usaha modal produktif untuk melakukan usaha,
pengumpulan dan penyaluran dana komersil pada umumnya, dalam kaitan pinjaman
(Huda & Heykal, 2010:163). bergulir, BMT tidak memberikan bantuan
Pengertian istilah, BMT melaksanakan dana, melainkan juga memberikan bantuan
dua jenis kegiatan, yaitu Bait al Maal dan teknis. Bantuan teknis tersebut dapat berupa
Bait at-Tamwil. Sebagai Bait a Maal, BMT pelatihan, konsultasi, bantuan manajemen dan
menerima titipan zakat, infak dan sadakah bantuan pemasaran.
serta menyalurkan (tasaruf) sesuai dengan Sebagai Bait at-Tamwil, BMT terutama
peraturan dan amanahnya. Sedangkan sebagai fungsinya sebagai suatu lembaga keuangan
Bait at-Tamwil, BMT bergiat mengembangkan syariah yang melakukan penghimpunan dan
usaha-usaha produktif dan investasi dalam penyaluran dana berdasarkan prinsip syariah,
meningkatkan kualitas kegiatan pengusaha prinsip syariah yang paling mendasar dan
kecil dengan mendorong kegiatan menabung yang sering digunakan adalah sistem bagi hasil
dan menunjang kegiatan ekonomi (Azis, yang adil, baik dalam penghimpunan maupun
2007:6). dalam penyaluran dana, sampai sejauh ini,
Sebagai Bait al-Maal, beberapa bagian kebanyakan BMT berupaya menjalankan
dari kegiatan BMT dijalan tanpa orientasi fungsi keuangan syariah tersebut secara
mencari keuntungan, BMT berfungsi sebagai professional dan patuh kepada syariah.
pengemban amanah, serupa dengan amil
Secara konseptual BMT memiliki dua
zakat, menyalurkan dana bantuan secara fungsi, yaitu (Ridwan, 2013:23):
langsung kepada pihak yang berhak dan
1. Bait at-tamwil (bait artinya rumah, at-
membutuhkannya. Sumber dana kebanyakan
tamwil artinya pengembangan harta)
dari zakat, infak dan sadakah, serta bagian laba
melakukan kegiatan pengembangan
BMT yang disisihkan untuk tujuan ini.
usaha-usaha produktif dan investasi dalam
Adapun bentuk penyaluran dana atau kegiatan meningkatkan kualitas ekonomi
bantuan yang diberikan cukup beragam, pengusaha mikro dan kecil terutama
ada murni bersifat hibah, dan adapula yang dengan mendorong kegiatan menabung
merupakan pinjam bergulir tampa dibebani dan menunjang pembiayaan kegiatan
biaya dalam pengembaliannya. Hibah biasanya ekonominnya.
berupa bantu langsung untuk kebutuhan
2. Bait al-mal (bait artinya rumah, al-mal
hidup yang mendesak atau darurat, dan bagi
artinya harta) menerima titipan dana zakat,
mereka yang memang sangat membutuhkan,
infak dan sedekah serta mengoptimalkan
diantaranya adalah bantu berobat, biaya
distribusi sesuai dengan amanahnya.
sekolah, sumbangan bagi korban bencana,
dan lain-lain yang serupa. Yang bersifat Dengan demikian baitul maal wat tamwil
pinjaman bergulir biasanya diberikan sebagai secara sederhana dapat dipaham yang terdiri
182 Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan-Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2017

dari baitul maal dan baitul tanwil. Baitul maal tamwil-nya pengembangan usaha produktif,
merupakan lembaga keuangan Islam yang antara lain melalui kegiatan menabung dan
memiliki kegiatan utama menghimpun dan kegiatan utama BMT antara lain adalah
mendistribusikan dana ZISWAHIB (zakat, memberikan modal kerja pada anggotanya dan
infak, shadaqah, waqaf dan hibah) tanpa atau kelompok anggota pengusaha kecil dalam
melihat keuntungan yang di dapatkan (non besaran ratusan ribu rupiah bahkan puluhan
profit oriented). Baitul tamwil termasuk lembaga ribu rupiah, mendorong kegiatan menabung
keuangan Islam informal yang dalam kegiatan dari anggota dari calon anggota. Selanjutnya
maupun operasionalnya memperhitungkan Arif Budiharjo mengemukakan lima fungsi
keuntungan (profit oriented). Kegiatan utama BMT, yaitu (Ridwan, 2013:27):
bitul tamwil adalah menghimpun dana dan 1) Mempertinggi sumber daya insani anggota
mendistribusikan kembali kepada anggota menjadi lebih professional dan islami
dengan imbalan bagi hasil atau mark-up/ sehingga semakin utuh dan tangguh dalam
margin yang berlandaskan sistem syariah beribadah menghadapi tantangan global.
(Ridwan, 2013:23). 2) Mengorganisir dana sehingga berputar di
Sistem bagi hasil adalah pola pembiayaan masyarakat lapisan bawah
keuntungan maupun kerugian antara BMT 3) Mengembangkan kesempatan kerja
dengan anggota penyimpan berdasarkan
4) Ikut menata dan memadukan program
perhitungan yang disepakati bersama. BMT
pembangunan di masyarakat lapisan
biasanya berada dilingkungan masjid, Pondok
bawah.
Pesantren, Majelis Taklim, pasar maupun
5) Memperkokoh usaha anggota
di lingkungan pendidikan. Biasanya yang
mensponsori pendirian BMT adalah para BMT memiliki visi, misi serta tujuan yang
aghniya (dermawan), pemuka agama, pengurus mengarah kepada upaya meningkatkan kualitas
masjid, pengurus majelis taklim, pimpinan ibadah anggota khususnya, sebagai wakil-
pondok pesantren, cendekiawan, tokoh pengabdi kepada Allah dalam memakmurkan
masyarakat, dosen dan pendidik. Peran serta kehidupan ekonomi masyarakat pada
kelompok masyarakat tersebut adalah berupa umumnya. Ibadah dalam hal ini berarti
sumbangan pemikiran, penyediaan modal luas dalam segala aspek kehidupan, demi
awal, bantuan penggunaan tanah dan gedung mewujudkan sebuah pola kehidupan sosial
ataupun kantor (Ridwan, 2013:23). masyarakat yang adil dan makmur, khususnya
Amin Azis menjelaskan, bahwa BMT dalam hal kesejahteraan ekonomi.
dengan baituul maal-nya melaksanakan BMT merupakan sebuah usaha bisnis.
misi kemanusiaan melalui penghapusan Dengan begitu, BMT dikelola secara profesional
perbudakan dalam arti kebodohan, kemiskinan sehingga mencapai tingkat efisiensi ekonomi
dan keterbelakangan. Sedangkan dengan baitut tertentu, demi mewujudkan kesejahteraan
Peran Lembaga Keuangan Mikro Syariah dalam Pemberdayaan Ekonomi... 183

anggota, seiiring penguatan kelembagaan 2. Kantor BMT dibuka pada waktu tertentu
BMT itu sendiri. Pada sudut pandang sosial, dan ditunggui oleh sejumlah staf dan
BMT (dalam hal ini baitul mal) berorientasi karyawan untuk memberikan pelayanan
pada peningkatan kehidupan anggota yang kepada nasabah. Sebagian lainnya terjun
tidak mungkin dijangkau dengan prinsip langsung ke lapangan mencari nasabah,
bisnis. Stimulan melalui dana ZIS akan menarik, dan menyalurkan dana kepada
mengarahkan anggota untuk mengembangkan nasabah, menyetor dana ke kas BMT,
usahanya, untuk pada akhirnya mampu memonitor dan melakukan supervisi.
mengembangkan dana bisnis. 3. BMT komitmen melakukan pertemuan
Sebagai lembaga usaha yang mandiri, dengan komponen masyarakat di lapisan
BMT memiliki ciri-ciri sebagai berikut bawah melalui forum-forum pengajian,
(Ridwan, 2013:23): dakwah, pendidikan, dan kegiatan sosial-
1. Berorientasi bisnis, yaitu memiliki tujuan ekonomi yang berimplikasi pada kegiatan
untuk laba bersama dan meningkatkan produktif di bidang ekonomi.
manfaat segala potensi ekonomi sebanyak- 4. Manajemen dan operasional BMT
banyaknya bagi para anggota dan dilakukan menurut pendekatan profesional
linkungannya. dengan cara-cara islami.
2. Bukan merupakan lembaga sosial, tetapi Jika dilihat dalam kerangka sistem ekonomi
dapat dimanfaatkan untuk mengelola dana Islam, tujuan BMT dapat berperan dalam
sosial umat, seperti zakat, infak, sedekah, melakukan hal-hal berikut (Ridwan, 2013:36):
hibah dan wakaf.
1. M e m b a n t u m e n i n g k a t k a n d a n
3. Lembaga ekonomi umat yang dibangun mengembangkan potensi umat dalam
dari bawah secara swadaya yang melibatkan pengentasan kemiskinan.
peran serta masyarakat sekitarnya.
2. Memberikan sumbangan aktif terhadap
4. Lembaga ekonomi milik bersama antara upaya pemberdayaan dan peningkatan
kalangan masyarakat bawah dan kecil serta kesejahteraan umat.
bukan milik perorangan atau kelompok
3. Menciptakan sumber pembiayaan dan
tertentu di luar masyarakat sekitar BMT.
penyediaan modal bagi anggota dengan
BMT memiliki karakteristik sebagai prinsip syariah.
berikut (Ridwan, 2013:35): 4. Mengembangkan sikap hemat dan
1. Staf dan karyawan BMT bertindak mendorong kegiatan gemar menabung.
aktifan dinamis, berpandangan positif dan 5. Menumbuhkembangkan usaha-usaha
produktif dalam menarik dan mengolah yang produktif dan sekaligus memberikan
dana masyarakat. bimbingan dan konsultasi bagi anggota di
bidang usahanya.
184 Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan-Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2017

6. Meningkatkan wawasan dan kesadaran petunjuk pelaksanaan kegiatan usaha


umat tentang sistem dan pola perekonomian koperasi yang disahkan pada September 2004
Islam. menyebutkan bahwa setiap koperasi yang
7. Membantu para pengusaha lemah untuk akan memulai unit jasa keuangan syariah,
mendapatkan modal dan pinjaman. diharuskan meyetor modal awal minimal Rp
8. Menjadi lembaga keuangan alternatif yang 15 juta untuk primer dan Rp 50 juta untuk
dapat menopang percepatan pertumbuhan koperasi sekunder.
perekonomian nasional. Semua bank, koperasi jasa keuangan syariah
dan unit jasa keuangan syariah diperkenankan
Koperasi Syariah menghimpun dana dari para anggota
Koperasi syariah di Indonesia dalam maupun masyarakat baik berupa tabungan,
periode terakhir berkembang cukup pesat dan simpanan berjangka dalam pembiayaan
Continuitas yang tinggi dalam mengembang mudharabah,musyarakah, murabahah, salam,
usahanya dalam memenuhi kebutuhan para istisna, ijarah dan alqadr. Selain kegiatan tersebut
anggotanya. Hal ini dapat dilihat dari banyak koperasi jasa keuangan juga diperkenankan
nya berdiri koperasi-koperasi syariah di seluruh menjalankan kegiatan pengumpulan dan
pelosok negeri.Pertumbuhan Koperasi Jasa penyaluran dana zakat, infak, dan sedekah
Keuangan Syariah/Unit Jasa Keuangan Syariah kepada masyarakat yang membutuhkan dan
(KJKS/UJKS) juga mengalami perkembangan layak menerima.Termasuk juga waqaf yang di
yang pesat dan luar biasa,selain itu KJKS/UJKS kelola secara terpisah.
merupakan instrumen pemberdayaanUMKM. Koperasi Syariah Indonesia merupakan
Pelaksanaan kegiatan usaha berbasis pola syariah koperasi sekunder yang beranggotakan
ini dimulai pada tahun 2003, sebanyak 26 koperasi syariah primer yang tersebar di
KSP/USP-Koperasi Syariah. Lalu meningkat seluruh Indonesia, koperasi syariah merupakan
menjadi 100 KSP/USP koperasi syariah pada sebuah konversi dari konvensional melalui
tahun 2004. Tahun 2007 diperkirakan jumlah pendekatan yang sesuai dengan peneladanan
koperasi syariah mencapai 3000 buah.Dan ekonomi yang dilakukan Rasulullah dan para
peningkatan koperasi syariah terus meningkat sahabatnya.
,hingga akhir tahun 2010 ini lebih dari
Koperasi syariah mempunyai kesamaan
4000 koperasi yang ada di masyarakat,yang
pengertian dalam kegiatan usahanya bergerak
tersebardi seluruh wilayah Indonesia.
di bidang pembiayaan, investasi, dan simpanan
Koperasi syariah menerapkan beberapa sesuai pola bagi hasil (syariah), atau lebih
aspek dalam menjalankan kegiatannya guna dikenal dengan koperasi jasa keuangan
melayani para anggotanya,termasuk juga syariah. Sebagai contoh produk jual beli dalam
aspek azas keseimbangan, azas keadilan, azas koperasi umum diganti namanya dengan
kerjasama. Keputusan Menteri mengenai istilah murabahah, produk simpan pinjam
Peran Lembaga Keuangan Mikro Syariah dalam Pemberdayaan Ekonomi... 185

dalam koperasi umum diganti namanya dan masyarakat pada umumnya, guna
dengan mudharabah. Tidak hanya perubahan meningkatkan kesejahteraan sosial
nama, sistem operasional yang digunakan ekonominya.
juga berubah, dari sistem konvesional (biasa) b. Memperkuat kualitas sumber daya insani
ke sistem syari’ah yang sesuai dengan aturan anggota, agar menjadi lebih amanah,
Islam. Nilai-nilai Koperasi: professional (fathonah), konsisten,
Pemerintah dan swasta, meliputi individu dan konsekuen (istiqomah) di dalam
maupun masyarakat, wajib mentransformasikan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi
nilai-nilai syari’ah dalam nilai-nilai koperasi, islam dan prinsip-prinsip syariah islam.
dengan mengadopsi 7 nilai syariah dalam c. Berusaha untuk mewujudkan dan
bisnis yaitu : mengembangkan perekonomian nasional
a. Shiddiq yang mencerminkan kejujuran, yang merupakan usaha bersama berdasarkan
akurasi dan akuntabilitas. azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
b. Istiqamah yang mencerminkan konsistensi, d. Sebagai mediator antara menyandang dana
komitmen dan loyalitas. dengan penggunan dana, sehingga tercapai
c. Tabligh yang mencerminkan transparansi, optimalisasi pemanfaatan harta.
kontrol, edukatif, dan komunikatif e. Menguatkan kelompok-kelompok
d. Amanah yang mencerminkan kepercayaan, anggota, sehingga mampu bekerjasama
integritas, reputasi, dan kredibelitas. melakukan kontrol terhadap koperasi
e. Fathanah yang mencerminkan etos secara efektif
profesional, kompeten, kreatif, inovatif. f. Mengembangkan dan memperluas
f. Ri’ayah yang mencerminkan semangat kesempatan kerja
solidaritas, empati, kepedulian, awareness. g. Menumbuhkan-kembangkan usaha-usaha
g. Ma s’ u l i y a h y a n g m e n c e r m i n k a n produktif anggota
responsibilitas. h. Koperasi syariah merupakan badan
usaha koperasi yang menjalankan usaha-
Tujuan Koperasi Syariah usahanya dengan prinsip syariah islam
Meningkatkan kesejahteraan anggota pada yaitu al-quran dan assunnah. Secara
khususnya dan masyarakat pada umumnya teknis koperasi syariah bisa dibilang
serta turut membangun tatanan perekonomian sebagai koperasi yang prinsip anggota dan
yang berkeadilan sesuai dengan prinsip-prinsip kegiatannya berdasarkan syariah islam.
Islam. Fungsi dan Peran Koperasi Syariah
yaitu: Bank Perkreditan Rakyat Syariah

a. Membangun dan mengembangkan potensi Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS)


dan kemampuan anggota pada khususnya, menurut UU Perbankan No. 7 tahun
1992 adalah lembaga keuangan bank yang
186 Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan-Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2017

menerima simpanan hanya dalam bentuk METODE PENELITIAN


deposito berjangka tabungan dan atau bentuk Penelitian deskriptif kualitatif yang
lainnya yang dipersamakan dengan itu dan berupaya mendeskripsikan, mencatat, analisis
menyalurkan dana sebagai usaha BPR yang dan menginterpretasikan kondisi yang sekarang
operasinya menggunakan prinsip-prinsip ini terjadi atau ada (Mardalis, 1999:26).
syariah. Sejarah berdirinya Bank Metode adalah proses, prinsip-prinsip
Perkreditan Rakyat Syariah tidak bisa lepas dan tata cara memecahkan suatu masalah,
dari pengaruh berdirinya lembaga-lembaga sedangkan penelitian adalah pemeriksaan
keuangan sebagaimana yang disebutkan pada secara hati-hati, tekun dan tuntas terhadap
status hukum BPR yang diakui pertama suatu gejala untuk menambah pengetahuan
kali dalam Pakto tanggal 27 Oktober 1988, manusia, maka metode penelitian dapat
sebagai bagian dari paket kebijakan keuangan, diartikan sebagai proses prinsip-prinsip
moneter dan perbankan. Secara historis, dan tata cara untuk memecahkan masalah
BPR adalah penjelmaan daribanyak lembaga yang dihadapi dalam melakukan penelitian.
keuangan, seperti Bank Desa, Lumbung Desa, Metode pendekatan fenome, yaitu dengan
Bank Pasar, Bank Pegawai Lumbung Pilih mengkaji kejadian, teori-teori ekonomi
Nagari ( LPN), Lembaga Perkreditan Desa yang berhubungan dengan permasalahan
(LPD), Bank Kredit Desa (BKD), Bank Kredit yang dibahas. Spesifikasi penelitian yang
Kecamatan (BKK), Kredit Usaha Rakyat Kecil digunakan adalah deskriptif analistis, yaitu
(KURK), Lembaga Perkreditan Kecamatan menggambarkan konsep dan teori ekonomi
(LPK), Bank Karya Produksi Desa (BKPD) Islam yang berlaku secara menyeluruh dan
dan atau lembaga yang dapat dipersamakan sistematis yang kemudian dilakukan analisis
dengan itu. pemecahan masalahnya yang timbul.
Lebih jelasnya keberadaan lembaga Objek penelitian lembaga keuangan
keuangan tersebut dipertegas dengan mikro syariah dengan subjek penelitian
munculnya pemikiran untuk mendirikan adalah peranan lembaga keuanga mikro
bank syariah pada tingkat nasional. Bank dalam pengembangan ekonomi usaha kecil
syariah yang dimaksud adalah Bank Muamalat menengah. sumber data menggunakan
Indonesia (BMI) yang berdiri tahun1992. data primer dan data sekunder, data primer
namun jangkauan BMI terbatas pada wilyah- adalah yang diperoleh secara langsung data
wilayah tertentu, misalnya di Kabupaten, yang dikumpulkan dari situasi aktual. Ketika
Kecamatan dan Desa. Oleh karenanya peran peristiwa yang kaitan dengan penerapan dana
BPR Syariah diperlukan untuk menangani bergulir yang diterapkan oleh pemerintah.
masalah keuangan masyarakat di wilayah- Data skunder, yaitu data yang dikumpul dari
wilayah tersebut. tanggan kedua atau dari sumber lain yang
bersedia sebelum penelitian dilakukan. data
Peran Lembaga Keuangan Mikro Syariah dalam Pemberdayaan Ekonomi... 187

yang diperoleh pada penilitian ini yaitu dengan usaha yang mereka geluti. Istilah yang
melakukan studi pustaka dan data berkaitan familiar dengan keseharian kita adalah sering
Teknik pengumpulan data adalah kajian disuguhkannya dengan istilah usaha mikro,
pustaka atau literatur. Oleh karena itu usaha kecil dan usaha menengah. Di sisi
Penelitian ini merupakan penelitian kajian historis, usaha kecil merupakan sektor usaha
pustaka (library research). yaitu penelitian yang yang telah terbukti berperan strategis dalam
berusaha menghimpun data dari khazanah mengatasi akibat dan dampak dari krisis
literatur dan menjadikan dunia teks sebagai ekonomi yang pernah melanda Indonesia di
objek utama analisisnya. tahun 1997, di samping sektor usaha kecil
Teknik Analisis data dilakukan secara juga telah mampu memberikan kontribusi
analisa diskriftif fenome berupa sajian dalam dalam mendorong pertumbuhan ekonomi
bentuk uraian. Dimana hasil analisis akan Indonesia selama ini. Kedudukan yang
dipaparkan secara deskriptif, dengan harapan strategis dari sektor usaha kecil tersebut
dapat menggambarkan secara jelas mengenai juga karena sektor ini mempunyai beberapa
peranan lembaga keuangan mikro syariah keunggulan dibandingkan usaha besar/
dalam pengembangan usaha kecil menengah. menengah. Keunggulan-keunggulan sektor
ini antara lain kemampuan menyerap tenaga
PEMBAHASAN kerja dan menggunakan sumberdaya lokal,
Terdapat tingkatan yang berbeda pada serta usahanya relatif bersifat fleksibel.
tatanan masyarakat Indonesia jika dikaitkan Bukti lain dari peranan strategis sektor
dengan pendapatan, penghasilan dan istilah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
yang berbau ekonomi lainnya. Penyebutan yakni kemampuan sektor ini menjadi pilar
istilah tersebut bagaimanapun terkait utama ekonomi Indonesia. Berdasarkan data
penghasilan real masyarakat itu sendiri, ada Badan Pusat Statistik (BPS) 2005, jumlah
yang termasuk kategori masyarakat kecil, UMKM mencapai 42,39 juta unit atau sekitar
menengah dan masyarakat atas. Namun dalam 99,85% dari total unit usaha di Indonesia dan
peristilahan ekonomi Indonesia kekinian, mampu Penanggulangan kemiskinan dengan
istilah masyarakat kecil menengah tampaknya cara mengembangkan UMKM memiliki
lebih populer ketimbang masyarakat atas. potensi yang cukup baik, karena ternyata
Populernya istilah ini terkait dengan fakta sektor UMKM memiliki kontribusi yang
yang ada bahwa tingkatan masyarakat kecil besar dalam penyerapan tenaga kerja, yaitu
menengah di Indonesia sangat mempunyai menyerap lebih dari 99,45% tenaga kerja dan
andil yang luar biasa dalam penyokong sumbangan terhadap PDB sekitar 30%. Upaya
perekonomian Indonesia, dahulu dan sekarang. untuk memajukan dan mengembangkan
Penghasilan masyarakat kecil menengah sektor UMKM akan dapat menyerap lebih
sangat erat kaitannya dengan jenis tingkatan banyak lagi tenaga kerja yang ada dan tentu
188 Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan-Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2017

saja akan dapat meningkatkan kesejahteraan dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian
para pekerja yang terlibat di dalamnya sehingga baik langsung maupun tidak langsung
dapat mengurangi angka pengangguran. dengan Usaha Kecil atau usaha besar
Dan pada akhirnya akan dapat digunakan dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil
untuk pengentasan kemiskinan. Selain itu, penjualan tahunan sebagaimana diatur
sektor UMKM juga mampu menyediakan dalam Undang- Undang ini.
sekitar 57% kebutuhan barang dan jasa, 19% Dalam menjalankan oprasionalnya,
kontribusinya terhadap ekspor serta kontribusi UMKM, namun sektor ini juga dihadapkan
terhadap pertumbuhan ekonomi nasional berbagai permasalahan. Kendala dan
mencapai 2-4%. permasalahan antara lain dari aspek permodalan,
Kriteria dari usaha mikro kecil dan kemampuan manajemen usaha, dan kualitas
menengah sesuai dengan Undang- Undang sumberdaya manusia pengelolanya. Kendala
Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, dan permasalahan usaha kecil dan informal
Kecil dan Menengah (UMKM) Menjelaskan lainnya juga disebabkan karena sulitnya
bahwa: akses terhadap informasi dan sumberdaya
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik produktif seperti modal dan teknologi, yang
orang perorangan dan/atau badan usaha berakibat menjadi terbatasnya kemampuan
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha usaha kecil untuk berkembang. Melihat
Mikro sebagaimana diatur dalam Undang- kendala kemampuan manajemen usaha, dan
Undang ini. kualitas sumberdaya manusia pengelolanya,
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi pihak terkait yang berwenang dalam hal ini
produktif yang berdiri sendiri,yang kementrian koperasi dan usaha kecil menengah
dilakukan oleh orang perorangan atau sering kali mengadakan berbagai kegiatan
badan usaha yang bukan merupakan anak berupa workshop, seminar ataupun diklat
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang diadakan dalam lingkup kecil propinsi
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi dan kabupaten.
bagian baik langsung maupun tidak Sedangkan untuk kendala permodalan,
langsung dari usaha menengah atau usaha usaha mikro dan usaha kecil sudah ada
besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil alternatif lain yang cukup menjanjikan yakni
sebagaimana dimaksud dalam Undang- dengan adanya Lembaga Keuangan Mikro
Undang ini. yang merupakan lembaga yang melakukan
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi kegiatan penyediaan jasa keuangan kepada
produktif yang berdiri sendiri, yang pengusaha kecil dan mikro serta masyarakat
dilakukan oleh orang perseorangan atau berpenghasilan rendah yang tidak terlayani
badan usaha yang bukan merupakan anak oleh Lembaga Keuangan formal dan yang telah
perusahaan atau cabang perusahaan yang berorientasi pasar untuk tujuan bisnis.
Peran Lembaga Keuangan Mikro Syariah dalam Pemberdayaan Ekonomi... 189

Usaha kecil dan menengah sangat sumber daya manusia (SDM), sehingga banyak
memerlukan peranan Lembaga Keuangan LKMS yang mengalami kesulitan.
Mikro Syari’ah terutama dalam hal permodalan Dilihat dari potensi dan sumber pendanaan
yang digunakan untuk memperluas pasar yang sudah berjalan, sebenarnya LKMS
dan mengembangkan usahanya sehingga mempunyai pendanaan yang cukup baik dalam
berkontribusi besar dalam perekonomian melayani nasabahnya serta dalam pengelolaan
nasional. Setelah terjadinya krisis ekonomi dana yang berbasis syariah. Apabila pengelolaan
beberapa waktu lalu semakin menguatkan dana yang dilakukan oleh lembaga keuangan
bahwa UMKM termasuk unit usaha yang bisa di syariah bisa saling berkoordinasi ,maka hal
andalkan dalam jangka panjang demi kebaikan tersebut dapat dijadikan sebagai kekuatan
perekonomian Indonesia,tidak heran kalau yang besar.Contoh yang bisa diambil adalah
banyak pihak yang melirik UMKM,namun dalam pengelola zakat, infak, dan shadaqah
perhatian yang diberikan belum secara penuh (ZIS),apabila dalam pengelolannya bisa lebih
bisa menyentuh persoalan yang mendasar efektif dan berkoordinasi dengan institusi syariah
yang dihadapi LKMS sehingga benar-benar lainnya tentu akan lebih bisa menstimulasi
bisa memperkuat dan mengembangkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dengan
lembaga pembiayaan untuk UMKM utamanya ketetapan program-program yang di jalankan
masyarakat kecil. mengarah pada sasaran yang tepat.
LKMS ini bisa terbentuk karena Di dalam Ekonomi islam, terdapat
didorong oleh adanya kebutuhan masyarakat beberapa instrumen lembaga keuangan yang
akan permodalan yang digunakan dalam bisa dijadikan jaring pengaman sosial yang
m e n g e m b a n g k a n u s a h a n y a . Ma s a l a h dapat dialokasikan bagi golongan masyarakat
kebutuhan modal yang di alami sebagian banyak yang membutuhkan bisa berupa zakat, infaq,
masyarakat tersebut di respon positif oleh shadaqah maupun wakaf (ZISWAF). Dalam
sebagian orang yang bersedia meminjamkan konteks LKMS dan UMKM, ZISWAF bisa
sebagian uangnya untuk modal UMKM.Dana juga menjadi solusi pemecahan masalah bagi
yang di pinjamkan kepada nasabah berasal dari keterbatasan akses finansial yang dihadapi oleh
uang LKMS sendiri atau uang yang berasal LKMS dalam memberikan pelayanan finansial
dari nasabah yang menyimpan uangnya di bagi UMKM.
LKMS. Dewasa ini pertumbuhan LKMS LKMS dengan institusi ZISWAF-nya
secara kuantitas demikian semakin pesat, terus mampu memberikan jalan keluar untuk
bertambah hingga mencapai sekitar 50 ribu pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat
unit, terdiri dari 47 ribu LKM dan 3 ribu LKS. yang bersifat konsumtif dan bisa menutupi
Pertumbuhan yang demikian pesat itu telah k e b u t u h a n d a s a r i n ve s t a s i U M K M .
membawa konsekuensi berupa kelangkaan Dengan dana yang tidak terlalu mahal dan
sumber daya, baik segi permodalan maupun berkelanjutan,dalam jangka yang panjang.
190 Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan-Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2017

Maka dana yang dibutuhkan oleh sektor riil pertumbuhannya seiring kebutuhan real
bisa di maksimalkan. masyarakat akan adanya lembaga tersebut.
Bagaimanapun, target atau segmen Namun hal ini harus diimbangi dengan
Lembaga Keuangan Mikro senantiasa bertambah baiknya pelayanan LKMS terhadap
bersentuhan dengan masyarakat yang relatif masyarakat, baik dari sisi sumber daya
miskin atau berpenghasilan rendah. Di tengah manusia pengelolanya ataupun usaha untuk
perkembangan lembaga keuangan Bank menghilangkan stigma negatif BMT yang ribet
berlabel syariah dalam pada beberapa tahun dan kesan pelepas uang berganti baju.
terakhir ini menjadi salah satu sinyalemen terus Dipelukan edukasi yang berkesinambungan
berkembang pesatnya lembaga keuangan yang terhadap pelaku usaha di sektor mikro
menggunakan prinsip syariah. dan kecil, mengingat kompetisi memikat
Keberadaannya pun sudah menjangkau ke nasabah tingkat menengah ke bawah bukan
berbagai pelosok daerah, sehingga bertambah saja menjadi lahan empuk LKMS saja,
mudahnya masyarakat pedesaan bersentuhan melainkan pihak perbankan pun sudah banyak
langsung dengan lembaga keuangan tersebut. melirik segmen ini, karena bagaimanapun
Keberadaan Lembaga keuangan mikro syariah segmen masyarakat kecil adalah lahan yang
yang cukup strategis dalam meningkatkan masih banyak belum tergarap, apalagi pihak
permberdayaan ekonomi masyarakat kecil perbankan baik konvensional ataupun yang
menengah harus senantiasa terus dipupuk berlabel syariah terus menggenjot produk-
dan dipelihara sehingga akan menjadi salah produk perbankannya yang lebih masuk dan
satu alternatif paling baik dalam memecahkan menggaet masyarakat tanpa batasan.
kendala berkembangnya usaha mikro kecil Dengan produk LKMS yang tidak jauh
terutama dalam hal permodalan. beda dengan produk perbankan syariah, akan
Pemberdayaan tersebut yakni melalui menjadi salah satu sisi sentuh mengoptimalkan
optimalisasi pemanfaatan produk-produk perannya dalam pemberdayaan ekonomi
layanan dan jasa yang ada di lembaga keuangan masyarakat kecil menengah. Apalagi LKMS
mikro syariah. Dengan adanya pengembangan secara teritori akan lebih dekat dengan
usaha mikro kecil berupa bertambahnya modal masyarakat tingkat bawah, sehingga selanjutnya
ataupun bertambahnya jenis usaha, maka akan akan menjadi alternatif solusi positif bagi
berdampak terhadap bertambahnya tingkat pengusaha mikro kecil dalam mengembangkan
penghasilan dan pendapatan, yang secara usahanya di tengah gempuran gurita rentenir
langsung akan menekan angka kemiskinan, yang masih cukup kuat mencengkram.
menekan angka pengangguran. Optimalnya pemanfaatan LKMS secara
Keberadaan Lembaga Keuangan Mikro langsung akan meningkatkan pendapatan dan
Syariah semisal BMT, koperasi syariah ataupun penghasilan masyarakat kecil menengah dengan
BPRS secara tidak langsung akan terpacu bertambahnya modal dan bertambahnya
Peran Lembaga Keuangan Mikro Syariah dalam Pemberdayaan Ekonomi... 191

kuantitas tempat usaha. Hal mana Pendapatan uang LKMS sendiri atau uang yang berasal dari
kecil ini terkadang dijadikan standar penilaian nasabah yang menyimpan uangnya di LKMS.
garis kemiskinan, sehingga pada akhirnya Dilihat dari potensi dan sumber pendanaan
kemiskinan tersebut dapat dientaskan diganti yang sudah berjalan, sebenarnya LKMS
dengan kesejahteraan masyarakat yang merata, mempunyai pendanaan yang cukup baik
tentram lahir maupun batin. dalam melayani nasabahnya serta dalam
pengelolaan dana yang berbasis syariah. Apabila
KESIMPULAN
pengelolaan dana yang dilakukan oleh lembaga
Usaha kecil dan menengah sangat keuangan syariah bisa saling berkoordinasi,
memerlukan peranan Lembaga Keuangan maka hal tersebut dapat dijadikan sebagai
Mikro Syari’ah terutama dalam hal permodalan kekuatan yang besar.
yang digunakan untuk memperluas pasar
dan mengembangkan usahanya sehingga DAFTAR PUSTAKA
berkontribusi besar dalam perekonomian
Amalia, Euis. (2013). Keadilan Distribusi dalam
nasional. Peran lembaga keuangan mikro
Ekonomi Islam: Penguat Peran LKM dan
syariah bisa telah teruji dan melampuai krisis
UKM di Indonesia. Jakarta: Rajawali Press.
ekonomi beberapa waktu bahkan lalu bahkan
semakin menguatkan. UMKM termasuk unit Arsyad, Lincolin. (2008). Lembaga Keuangan
usaha yang sangat mengandalkan LKMS dalam Mikro: Institusi, Kinerja dan Sustanabilitas.
jangka panjang demi kebaikan perekonomian Yogyakarta: Andi.
Indonesia, tidak heran banyak pihak yang
Azis, Amin. (2007). Kegigihan Sang Printis.
melirik LKMS, namun perhatian yang
Jakarta: MAA Institute.
diberikan belum secara penuh bisa menyentuh
persoalan yang mendasar yang dihadapi LKMS Huda, Nurul & M. Heykal. (2010). Lembaga
sehingga benar-benar bisa memperkuat dan Keuangan Islam: Tinjauan Teoritis dan Praktis.
mengembangkan lembaga pembiayaan untuk Jakarta: Kencana Pranada Media Grup.
UMKM utamanya masyarakat kecil.
Ridwan, A. Hasan. (2013). Manajemen Baitul
LKMS ini bisa terbentuk karena Mal wa Tamwil. Bandung: Pustaka Setia.
didorong oleh adanya kebutuhan masyarakat
akan permodalan yang digunakan dalam Silalahi, Ulber. (2010). Metode Penelitian
m e n g e m b a n g k a n u s a h a n y a . Ma s a l a h Sosial. Bandung: Refika Aditama.
kebutuhan modal yang di alami sebagian banyak Usman, Syaikhu. (2004). Keuangan Mikro
masyarakat tersebut di respon positif oleh untuk Masyarakat Miskin: Pengalaman
sebagian orang yang bersedia meminjamkan Nusa Tenggara Timur. Jakarta: Semeru.
sebagian uangnya untuk modal UMKM. Dana
Widodo, Hertanto. (1999). Panduan Praktis
yang di pinjamkan kepada nasabah berasal dari
Operasional BMT. Bandung: Mizan.

You might also like