Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

https://doi.org/10.22435/bpk.v46i3.

901
Pengetahuan Ibu Mengenai BBLR dan cara Menghangatkan Bayi BBLR Dengan ... (Bunga Ch Rosha. at al)

Pengetahuan Ibu mengenai BBLR dan cara Menghangatkan Bayi BBLR dengan
Perawatan Metode Konvensional, Skin To Skin, dan Tradisional di Kota Bogor

MOTHERS KNOWLEDGE ON LOW BIRTH WEIGHT AND LOW BIRTH WEIGHT WARMING
TREATMENT THROUGH CONVENTIONAL, SKIN TO SKIN, OR TRADITIONAL
METHODS IN BOGOR CITY

Bunga Ch Rosha*, Indri Yunita SP, Kencana Sari, dan Nurilah Amaliah,
Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat
Jl. Percetakan Negara No.29 Jakarta 10560
*Email :bunga.puslit3@gmail.com

Submitted :02-02-2018, Revised : 12-03-2018, Revised : 16-05-2018, Accepted : 27-06-2018

Abstract
Neonatal death can be caused by hypothermia. Premature and LBW babies are more susceptible to
hypothermia problems. This analysis aims to provide information about the mothers’ knowledge related
to LBW and hypothermia prevention on LBW babies in order achieve normal growth. This is qualitative
research part of a cohort study of child development in 2017 in Bogor City. The study was conducted by
in-depth interviews with 12 informants to mothers of low birth weight babies and had achieved normal
nutritional status at 2 years old (WAZ and HAZ). The results showed that most mothers knew the cut-off
point of LBW and they knew that their child's birth size was smaller than other children. In order to prevent
the occurrence of hypothermia, some treatments were done by mothers either through a conventional
method (incubator in hospital), skin to skin method (kangaroo method and early breastfeeding initiation)
or traditional methods. Increasing knowledge of mothers about method to prevent of hypothermia in low
birth weight babies through socialization by health officer is of importance so that they can do the cares
independently.

Keywords : LBW, Hypothermia, treatment method

Abstrak
Kematian neonatal dapat disebabkan oleh hipotermia. Bayi BBLR lebih rentan terhadap masalah
hipotermia. Tujuan analisis ini adalah memberikan informasi mengenai pengetahuan ibu terkait BBLR
dan cara menghangatkan anak BBLR yang dilakukan ibu untuk mencegah hipotermia dan membantu
mencapai pertumbuhan normal. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif bagian dari penelitian
kohor tumbuh kembang anak (TKA) tahun 2017 di Kota Bogor. Penelitian dilakukan dengan cara
wawancara mendalam terhadap 12 informan ibu yang memiliki anak dengan riwayat BBLR yang
pada saat ini berusia baduta dan telah memiliki status gizi normal berdasarkan indikator BB/U dan
BB/TB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu mengetahui cut-off point BBLR dan
menganggap ukuran anak lebih kecil dibandingkan anak kandung lainnya ataupun anak lain yang sebaya.
Untuk mencegah terjadinya hipotermia, terdapat beberapa perawatan yang dilakukan informan baik yang
dilakukan di rumah sakit dengan menggunakan perawatan metode konvensional, perawatan metode skin
to skin (perawatan metode kangguru dan IMD) dan perawatan metode tradisional. Perlu dilakukan
peningkatan pengetahuan ibu mengenai metode menghangatkan suhu tubuh anak BBLR melalui
sosialisasi oleh petugas kesehatan, agar ibu dapat melakukan perawatan dan pencegahan hipotermia pada
anak yang baru dilahirkan secara mandiri.

Kata kunci : BBLR, hipotermia, perawatan menghangatkan bayi

169
Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 46, No. 3, September 2018: 169 - 176

PENDAHULUAN bayi dan perawatan bayi BBLR.10 Sejalan dengan


hal tersebut, Marsh, dkk mengembangkan juga
Indonesia bersama dengan negara maju kerangka konseptual untuk perawatan ibu dan
maupun berkembang berkomitmen mencapai perawatan bayi baru lahir, termasuk di dalamnya
tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) perawatan bayi dengan berat lahir rendah.
yang merupakan kelanjutan dari Millenium Menurut kerangka kerja ini, perawatan untuk
Development Goals (MDGs) dengan salah satu BBLR dimulai dengan mengenali tanda-tanda
tujuannya yaitu mengakhiri kematian neonatal BBLR, kemudian diberikan kehangatan khusus,
hingga 12 per 1.000 kelahiran hidup dalam kurun pemberian makanan, kebersihan dan pengawasan
waktu 2016 -2030.1 Di Indonesia angka kematian untuk infeksi.12
neonatal dalam rentang waktu kurang lebih Penelitian tentang besaran masalah BBLR
lima tahun belakangan stagnan di angka 19 per dan hipotermia pada anak BBLR sudah banyak
1000 kelahiran hidup.2 Penyebab utama kematian dilakukan di Indonesia, namun penelitian kualitatif
neonatal salah satunya adalah bayi berat lahir yang menggali mengenai perawatan anak BBLR
rendah (BBLR).3 Bayi berat lahir rendah adalah dalam upaya meningkatkan suhu tubuh bayi agar
bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram terhindar dari hipotermia dan membantu mencapai
tanpa memandang lamanya umur janin dalam pertumbuhan berat badan normal merupakan
kandungan (gestasi). Berat lahir yang digunakan suatu hal yang menarik untuk dilakukan. Tujuan
adalah hasil penimbangan berat bayi dalam jangka analisis ini adalah untuk memberikan informasi
waktu satu jam setelah lahir.4 Berdasarkan data terkait pengetahuan ibu mengenai BBLR dan
Riskesdas 2010 dan 2013 prevalensi BBLR cara menghangatkan anak BBLR yang dilakukan
mengalami penurunan satu persen dari 11,1% ibu untuk mencegah hipotermia dan membantu
menjadi 10,2%.5,6 Selain BBLR, kematian mencapai pertumbuhan berat badan normal di
neonatal juga dapat disebabkan oleh hipotermia Kota Bogor.
(suhu tubuh yang rendah dibawah 36,50 celcius)7,
bahkan disebut juga sebagai silent killer pada BAHAN DAN METODE
neonatal.8 Menurut WHO sebesar 42% kematian
bayi baru lahir disebabkan oleh hipotermia baik Penelitian ini merupakan bagian dari
kategori sedang sampai parah. Hipotermia terjadi penelitian kohor tumbuh kembang anak (TKA)
karena mekanisme termoregulasi yang belum tahun 2017 di Kota Bogor. Pada penelitian
sempurna dan ukuran tubuh bayi yang masih kecil. kohor TKA dilakukan juga pengambilan data
Ini berarti bayi yang lahir prematur dan BBLR secara kualitatif dengan tema yang berbeda
lebih rentan terhadap masalah hipotermia.9 Anak pada setiap tahunnya. Pada tahun 2017 salah
dengan BBLR ketika dilahirkan memiliki berat satu hasil analisis kualitatif yaitu mengenai cara
badan yang kurang sehingga kekurangan lemak menghangatkan anak yang dilakukan ibu untuk
dalam tubuh sebagai sumber energi dan insulasi mencegah hipotermia dan membantu mencapai
panas tubuh.10 Sebuah penelitian di Nepal Selatan pertumbuhan berat badan normal. Penelitian
menunjukkan hasil bahwa anak yang lahir dengan dilakukan dengan cara wawancara mendalam
berat < 2000 gram berisiko 4,32 kali dan anak terhadap informan yang telah ditentukan oleh
dengan berat lahir < 1500 gram berisiko 11,63 kali peneliti. Penelitian dilakukan selama 3 bulan dari
menderita hipotermia dibandingkan dengan anak pengumpulan data sampai dengan analisis data.
yang berat lahirnya > 2500 gram.11 Pengambilan informan menggunakan teknik non
Oleh karena itu bayi yang terlahir BBLR probability sampling, yaitu purposive sampling
penting untuk mendapatkan perawatan khusus yang dipilih tanpa acak dan didasarkan pada suatu
agar bisa bertahan hidup dan tumbuh menjadi pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti
anak yang normal. WHO mengembangkan yaitu berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi
panduan dalam perawatan essensial bayi baru yang telah diketahui. Informan adalah ibu yang
lahir baik yang dilahirkan di rumah maupun di memiliki anak dengan riwayat BBLR yang pada
fasilitas kesehatan. Perawatan essensial ini salah saat ini berusia baduta dan telah memiliki status
satunya adalah mengenai menjaga suhu tubuh gizi normal berdasarkan indikator BB/U dan BB/

170
Pengetahuan Ibu Mengenai BBLR dan cara Menghangatkan Bayi BBLR Dengan ... (Bunga Ch Rosha. at al)

TB. Pemilihan informan hanya ibu yang memiliki salah dalam mendeskripsikan BBLR dan lima
anak dengan riwayat BBLR karena peneliti orang informan lainnya menjawab tidak tahu
ingin menggali pengalaman responden dalam berapa batas angka berat kategori BBLR.
upaya perawatan anak BBLR, yaitu dengan cara Pengetahuan informan mengenai ambang batas
menghangatkan bayi baik secara konvensional angka berat atau cut of point BBLR didapatkan
(inkubator), skin to skin dan tradisonal (menaruh dari membaca buku kesehatan ibu anak (KIA) dan
botol berisi air hangat disekitar bayi). Jumlah didapatkan penjelasan dari dokter ataupun bidan
seluruh informan sebanyak 12 orang. Proses saat pemeriksaan kehamilan. Berikut petikan
analisis dilakukan melalui beberapa tahap yaitu : jawaban informan yang menjawab dengan benar
pertama hasil wawancara dituangkan dalam bentuk mengenai BBLR :
transkip. Kedua, dari hasil transkip dilakukan “Berat normal setau saya 2.5, saya tau
reduksi jawaban ke dalam sub tema tertentu sesuai dari baca buku KIA…”
topik pertanyaan dan dimasukan dalam matriks. (informan NI, 22 th)
Ketiga dari hasil transkip ini kemudian dibuat “Dibawah 2,5 itu BBLR…Udah tau waktu
kesimpulan tiap sub tema. itu dokter bilang, ibu yg normalnya itu pokonya
paling minim itu 2,5 lah gitu.” (Informan D, 32 th)
HASIL Persepsi informan tentang anak mereka
Karakteristik responden yang BBLR bersifat subyektif. Persepsi informan
ini terbentuk dengan membandingkan secara
Informan merupakan ibu dari anak fisik yang terlihat dan ukuran berat badan lahir
baduta yang memiliki riwayat BBLRdan pada anak dengan ukuran anak kandung sebelumnya
saat pengumpulan data anaknya telah memiliki atau dengan anak lain yang sebaya umurnya
status gizi normal. Dari 12 informan, 10 dengan anak informan. Sebagian besar informan
informanmelahirkan tunggal dan 2 informan menyatakan bahwa anak mereka berat badan
melahirkan kembar dengan usia kehamilan aterm lahirnya lebih kecil dari anak lainnya baik anak
(38-40 minggu) sebanyak 7 orang dan 5 orang kandung sebelumnya maupun anak lain yang
dengan usia kehamilan preterm (32-34 minggu). sebaya usianya. Berikut yang diungkapkan salah
Usia informan berkisar antara 18- 40 tahun satu informan :
dengan pendidikan terbanyak informan pada “berat lahir 2 kilo, kecilan mereka (si
jenjang pendidikan SMA sebesar tujuh orang, kembar)…yang lain diinkubator juga agak sedeng
sisanya terdistribusi pada jenjang pendidikan SMP agak gede dikit. Anak sayamah keciiil...”(Informan
dan SD. Untuk pekerjaan informan sebagian besar NI,22 tahun)
merupakan ibu rumah tangga sedangkan sisanya “kakaknya pernah liat sama bapaknya
memiliki pekerjaan sampingan seperti berdagang, dikaca gitu, difoto, kalau keliatan di foto kan
pramu niaga, buruh pabrik dan pembantu rumah gede, ga keliatan aslinya. Pas lihat bayi yang
tangga. aslinya, taunya kecil. Ya Allah kecil amat, beda
Berat lahir bayi berada pada rentang 1600 sama kakak2nya dulu”(informan M, 32 tahun)
– 2400 gram. Berat lahir terbanyak ada pada berat Berbeda dengan pernyataan di atas, ada
2300 gram. Sebagian besar informan merupakan satu orang informan yang memiliki persepsi bahwa
ibu dari anak dengan kelahiran tunggal, sedangkan meskipun anak memiliki berat lahir rendah, tetapi
dua informan ibu lainnya merupakan ibu dengan ibu tetap menyatakan bahwa anak tersebut masih
kelahiran kembar. tergolong normal. berikut yang diungkapkan
informan :
Pengetahuan dan Persepsi Ibu Mengenai Ga terlalu kecil juga sih…. Ini 2,4
BBLR perkiraan waktu saya mau sesar itu udah 2,5 tapi
Pengetahuan ibu mengenai BBLR pas keluar ternyata 2.4...(Informan D, 32 th)
sangat beragam, sebesar lima orang informan
dapat menyebutkan dengan benar nilai batas Menjaga Anak Tetap Hangat Pasca Dilahirkan
pengkategorian BBLR sebesar di bawah 2500 Anak BBLR memiliki kecenderungan
gram, sedangkan dua orang informan lainnya mengalami hipotermia yaitu suatu kondisi dimana

171
Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 46, No. 3, September 2018: 169 - 176

suhu tubuh kurang dari 36,5 derajat celcius.7 2. Cara Menghangatkan Tubuh Dengan
Hipotermia dapat mengakibatkan komplikasi Metode Skin To Skin
jangka pendek berupa asidosis, hipoglikemia, dan
gangguan pembekuan darah serta peningkatan Cara perawatan suhu tubuh anak dengan
risiko untuk distres pernapasan. Apabila memanfaatkan suhu tubuh ibu untuk
berkepanjangan hipotermia dapat menyebabkan menghangatkan anak dengan cara kontak
edema, sklerema, perdarahan hebat (terutama langsung antara kulit ibu dengan kulit bayi (skin
perdarahan paru), dan ikterus.13 to skin contact) dalam waktu tertentu. Metode
Untuk menghangatkan suhu tubuh anak, perawatan bisa dilakukan dengan IMD (inisiasi
ada beberapa perawatan yang dapat dilakukan menyusu dini) dan juga dapat dilakukan PMK
informan baik yang dilakukan di rumah sakit (perawatan metode kanguru). Beberapa informan
dengan menggunakan perawatan metode menyatakan melakukan proses IMD pada satu jam
konvensional (inkubator), perawatan metode skin pertama setalah anak dilahirkan, tetapi ada juga
to skin (perawatan metode kanguru dan praktik informan yang menyatakan tidak melakukan IMD
inisiasi menyusu dini) ataupun ketika sudah berada karena kondisi fisik ibu yang tidak memungkinkan
di rumah dengan perawatan metode tradisional. setelah melahirkan secara sesar dan bayi langsung
Adapun metode perawatan dalam menghangatkan dibawa oleh petugas kesehatan untuk dilakukan
anak BBLR sebagai berikut : perawatan menggunakan inkubator. Berikut
petikan jawaban informan :
1. Cara Menghangatkan Tubuh Konvensional “Engga, kan dia dibawa ke ruangan bayi
(Inkubator) langsung, kan sesar sayanya. Boro boro ditidurin di
Perawatan suhu tubuh anak yang lahir dadaa, liat aja langsung engap (sesak)”(Informan
di fasilitas kesehatan yang besar atau memadai M, 32 tahun)
seperti rumah sakit atau klinik bersalin biasanya “Ga IMD kan langsung ke inkubator...
dilakukan dengan menggunakan inkubator, baru 2 hari setelah melahirkan baru ditelpon
yaitu suatu alat biomedis yang memberikan sama rumah sakit ibunya suruh kesini”(Informan
kehangatan, kelembaban dan oksigen dimana H, 39 tahun)
seluruh lingkungannya terkontrol dan diperlukan Namun ada juga informan yang
oleh bayi yang baru lahir. Hampir semua informan mengatakan melakukan IMD, yaitu setelah bayi
menyatakan bahwa anak mendapatkan perawatan lahir kemudian bayi diletakkan di dada sambil
di inkubator karena anak terlahir BBLR dan mencari puting ibu. Waktu yang dihabiskan
prematur. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh dalam proses bayi mencari puting ibu berkisar
dua informan berikut : antara 10- 15 menit saja. Berikut pernyataan yang
“karena habis lahir langsung di ituin bu disampaikan informan;
anaknya laki- laki nih mau di inkubator dulu ya “iyah langsung, lama juga yah, kata
karena berat badannya rendah..”(Informan T, 40 dokter Heri tuh itu taro di dadanya, taro di
tahun ) dadanya, nyari (puting) giginian. lebih ya, lama
“Ya, ibu ini anaknya kan prematur jadi juga siih pas udah dioperasi. ada 15 menitan
kita harus masukin inkubator dulu, lagian dia mah.”(Informan R, 33 tahun)
ke minum ketubannya, jadi ini harus dikeluarin “Iya dilakukan …pas belom dimandiin pas
dulu, kalo kenapa mungkin dr. evan harus apa di keluar pake kain dikasih ke saya lagi dicium2in ke
sesar sekarang krn pengobatan di luar lebih aman saya. Iya kan saya telanjang yah nyari gitu-gituan
dari pada kita bingung kalau mau ngobatin bayi si dedenya tapi ngga dapet (puting) si dedenya.
di dlm. Makanya mau ngga mau harus di obatin. Iya sekitar 10 menitan.”(Informan E, 37 tahun)
Kebenaran juga disitu ada yang kasus sama Untuk perawatan metode kanguru, hampir
cuman kurang apa ya? Kurang darah apa-apa semua informan mengaku baru mendengar istilah
mau smpai ga ke ini, ga ke tolong, aduh”(Informan perawatan metode kanguru dan sudah pasti
D, 32 Tahun) tidak mempraktikan perawatan metode kanguru
ini kepada anaknya. Berikut petikan jawaban
duainforman berikut :

172
Pengetahuan Ibu Mengenai BBLR dan cara Menghangatkan Bayi BBLR Dengan ... (Bunga Ch Rosha. at al)

“gak Pernah denger metode memiliki persepsi bahwa ukuran anak mereka
kangguru...”(informan RO, 18 tahun) lebih kecil dibandingkan dengan anak kandung
“kalau di dekap sih engga paling sebelumnya atau anak lain yang sebaya umurnya.
didekapnya lagi nete aja, kalau lagi tidur gini Hal ini tentu membuat ibu menjadi lebih hati-hati
mah, misalkan saya udah cape biarin deh tidur dalam perawatan anak BBLR karena yakin akan
dulu, udah aja rebahin”(informan VH, 27 tahun) kondisi anaknya yang kecil dan lemah. Selain itu
dengan pengetahuan serta persepsi ibu yang benar
3. Cara Menghangatkan Tubuh Tradisonal mengenai kondisi anak membuat ibu mencari
Setelah dilakukan perawatan untuk perawatan BBLR yang dapat meningkatkan berat
menghangatkan suhu tubuh di rumah sakit, badan serta kesehatan anak. Sejalan dengan hal di
biasanya di rumah juga tetap dilakukan perawatan atas penelitian di Uganda Timur mengenai praktik
untuk menghangatkan tubuh anak dengan cara perawatan BBLR antara kelompok ibu yang
tradisonal atau turun menurun yang sudah biasa melahirkan di rumah dan di fasilitas kesehatan
dilakukan oleh generasi sebelumnya. Sebagian menunjukkan bahwa ibu yang melahirkan di
besar informan mengaku untuk menghangatkan rumah menganggap ukuran bayi yang kecil
anak BBLR mereka menggunakan metode bukan suatu masalah, kecuali bayi terlihat sangat
tradisional di rumah yaitu dengan membuat lemah sedangkan kelompok ibu yang melahirkan
suasana hangat di sekitar anak misalnya dengan di fasilitas kesehatan menganggap bayi BBLR
meletakkan lampu yang menyorot langsung ke sangat sensitif dan membutuhkan perawatan.14
anak dan meletakan botol-botol beling berisi air Hal ini menjelaskan bahwa ibu yang melahirkan di
hangat di sekitar anak berbaring. Hal ini senada fasilitas kesehatan lebih sering terpapar informasi
seperti yang diungkapkan salah satu informan mengenai BBLR dari tenaga kesehatan sehingga
berikut : meningkatkan pengetahuan ibu dan membentuk
“di atasnya pakai lampu, katanya biar persepsi ibu yang benar akan BBLR.
anget, terus pinggirnya pakai botol diisi air Anak BBLR berisiko mengalami
anget, Botol beling aja, diisi aer panas, terus hipotermia yang dapat mengakibatkan kematian
ditutup kain, terus atasnya pakai lampu kayak bayi baru lahir atau neonatus.15 Untuk menghindari
ayam saya bikin, dari bekas kaleng khong guan hipotermia ini, banyak upaya yang dapat dilakukan
yang bulet, terus dilampuin tengahnya jadi nyorot agar anak BBLR yang lahir tetap hangat. Pada
ke kepalanya, katanya itu bagus biar ga kuning, penelitian ini cara yang dilakukan adalah dengan
ya udah saya ikutin daripada kenapa-kenapa. perawatan bayi di inkubator. Hampir seluruh
kalau udah anget ganti lagi aernya gitu aja terus. responden menyatakan bahwa setelah anak
Sampai satu bulan, terus berat badannya normal dilahirkan dilakukan perawatan di inkubator
udah dilepas.”(informan VH, 27 Tahun) selama rentang waktu satu minggu sampai satu
“Kata orang sih katanya mandiin dia bulan di rumah sakit tempat bersalin. Ketersediaan
pakai minyak yah..saya ngga, geli.. saya Cuma pelayanan inkubator di fasilitas kesehatan
mandiin pakai air hangat …Iyah pakai air hangat tergantung dari ketersediaan alat inkubator
aja biasa cuman kan gini aja kecil2 semua, itu sendiri dan pasokan listrik yang memadai.
pantatnya ga ada pantat, ga ada dagingnya…Ih Metode perawatan anak BBLR konvensional
Dulu mah ya ampun, saya tehsampai mandiin gak di inkubator ini dilakukan karena kebanyakan
tega…’’ (informan D, 32 tahun) anak yang lahir BBLR lahir di tempat pelayanan
kesehatan yang telah menyediakan alat inkubator
PEMBAHASAN seperti rumah sakit. Selain itu sebagian besar ibu
melahirkan dengan proses sesar sehingga tidak
Pengetahuan ibu berbanding lurus dengan memungkinkan ibu untuk banyak bergerak setelah
persepsi dan perawatan yang ibu gunakan dalam melahirkan sehingga perawatan dengan inkubator
merawat anak BBLR. Dalam penelitian ini ibu dirasakan paling tepat dalam menghangatkan
yang memiliki pengetahuan tentang berapa suhu tubuh anak BBLR.Selain itu, di fasilitas
batasan atau cut of point BBLR dari petugas pelayanan kesehatan tempat ibu melahirkan belum
kesehatan ataupun dari membaca buku KIA mensosialisasikan dan menerapkan perawatan

173
Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 46, No. 3, September 2018: 169 - 176

metodekanguru. Hal ini bisa dilihat dari pengakuan pendidikan dan motivasi kepada keluarga dalam
hampir semua informan yang menyatakan belum pelaksanaan perawatan metode kanguru.21
pernah mendengar mengenai metode perawatan Perawatan metode kanguru dapat diawali
kanguru.Padahal dibandingkan dengan perawatan dengan melakukan praktik insiasi menyusu dini
inkubator yang tentunya memerlukan biaya yang (IMD) yaitu kemampuan bayi untuk mencari dan
tidak sedikit, perawatan kanguru lebih ekonomis menghisap puting susu ibu dengan cara merayap
dan praktis karena hanya mengandalkan sentuhan di dada ibu pada waktu satu jam pertama setelah
kulit ibu dengan kulit anak melalui dekapan dalam lahir.22 Inisiasi menyusui dini memberikan manfaat
waktu tertentu. Penelitian di Ga-Rankuwa, Afrika yaitu merangsang keluarnya hormon oksitosin
Selatan menunjukkan keuntungan dari perawatan yang kemudian akan meneyebabkan kontraksi
metode kanguru yaitu pola interaksi ibu-anak otot pada areola payudara ibu sehingga kemudian
jauh lebih efektif terjadi pada perawatan metode terjadi let down reflex sehingga ASI akan keluar
kanguru dibandingkan kelompok perawatan mengalir ke mulut bayi.23 IMD juga dapat
inkubator.16 Sejalan dengan hal ini penelitian El- mempermudah bayi untuk menyusu ASI pada ibu
Nagger menunjukkan bahwa selama bayi dirawat dan mendukung upaya pemberian ASI eksklusif.
menggunakan inkubator ibu bayi merasa jauh Kementerian Kesehatan juga telah meletakkan
dari anaknya. Ibu yang telah diberikan perawatan IMD sebagai salah satu perawatan bayi baru lahir
kanguru merasa lebih percaya diri saat merawat yang harus dilakukan selama satu jam pertama
bayi mereka setelah diberikan pelatihan perawatan setelah kelahiran.24 Penelitian ini menunjukkan
metode kanguru, selain itu penelitian ini juga bahwa sebagian besar informan tidak melakukan
menemukan manfaat perawatan metode kanguru praktik IMD atau jika informan mengaku
dapat menjaga kehangatan bayi, meningkatkan melakukan praktik IMD namun hal tersebut
ikatan ibu-bayi, menstabilkan sistem kardio- masih kurang tepat karena hanya dilakukan dalam
vaskuler dan menekan kejadian apneu.17 waktu 10-15 menit saja. Hal ini disinyalir karena
Manfaat lain perawatan metode kanguru adalah kebanyakan ibu melahirkan dengan proses sesar
dapat meningkatkan berat badan anak BBLR. dan anak dalam kondisi sangat kecil dan lemah
Berdasarkan penelitian yang dilakukanterhadap sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan
28 responden BBLR di RS PKU Muhammadiyah IMD. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
Gombong menunjukkan peningkatan rerata berat yang dilakuakan Novianti dan Mujiati yang
badan sebesar 1257,50 gram pada pada bayi berat menunjukkan bahwa faktor yang menyebabkan
lahir rendah yang diberikan metode kanguru kegagalan IMD di RS swasta adalah karena ibu
dan kenaikan sebesar 1071,43 gram yang tidak melahirkan secara operasi sesar. Pada operasi
dilakukan metode kanguru dengan nilai t hitung > sesar digunakan obat anastesi yang menimbulkan
t tabel, dan nilai p<0,05.18 Penelitian lain di RSUD efek mual dan muntah, sehingga IMD tidak
Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi tahun 2014 dapat dilanjutkan hingga 2 jam.25 Utami Roesli
menunjukkan hasil yang sejalan yaitu diperoleh menyebutkan bahwa beberapa kondisi medis
kenaikan rata-rata berat badan bayi sebesar 28,30 yang menyebabkan IMD tidak dapat dilakukan
gram (p value=0.00 α<0.05) dengan mengunakan seperti bayi hipotermia karena suhu ruangan
metode perawatan kanguru.19 yang terlalu dingin, bayi keracunan mekonium (
Berdasarkan hal di atas dibutuhkan peran kotoran atau feses yang dihasilkan bayi selama di
tenaga kesehatan dalam hal ini perawat neonatal dalam rahim), bayi afeksia (kekurangan oksigen
sebagai penyedia pelayanan kesehatan BBLR pada pernapasan yang bersifat membahayakan),
yang memiliki peran sebagai advokat atau pemberi ibu pendarahan hebat, ibu kehilangan kesadaran,
informasi mengenai perawatan metode kanguru.20 serta bayi premature dengan berat kurang dari
Menurut WHO pengetahuan dan keterampilan 2500 gram.26
yang harus dimiliki perawat terkait perawatan Selain cara menghangatkan bayi yang
metode kanguru adalah kapan mulai perawatan konvensional dengan inkubator dan skin to
kanguru, teknik menggunakan perawatan metode skin, dalam penelitian ini juga dilakukan cara
kanguru, kemampuan komunikasi, konseling perawatan bayi dengan cara tradisional di rumah
untuk keluarga, kemampuan memberikan yaitu dengan membuat suasana hangat di sekitar

174
Pengetahuan Ibu Mengenai BBLR dan cara Menghangatkan Bayi BBLR Dengan ... (Bunga Ch Rosha. at al)

anak misalnya dengan meletakkan lampu yang UCAPAN TERIMA KASIH


menyorot langsung ke anak dan meletakkan
botol-botol beling berisi air hangat disekitar Penulis mengucapkan terimakasih kepada
anak berbaring. Cara perawatan tradisional ini ketua pelaksana Kohor Tumbuh Kembang
relatif murah karena tidak memerlukan bahan- Anak yang telah memberikan kesempatan untuk
bahan yang mudah di dapatkan hanya saja tidak melakukan kegiatan penelitian kualitatif ini sebagai
terdapat interaksi antara ibu-dan anak seperti bagian dari penelitian kohor Tumbuh Kembang
yang terdapat pada perawatan metode kanguru. Anak tahun 2017 dan kepada para informan yang
Metode perawatan tradisional ini biasanya telah berpartisipasi dalam penelitian ini.
dilakukan berdasarkan saran dari keluarga,
teman, atau bahkan tenaga kesehatan berdasarkan DAFTAR RUJUKAN
pengalaman yang pernah dialami. Sejalan dengan
hal ini, penelitian Nabiwemba EL, et al di Uganda 1. Ermalena. Indikator Kesehatan SDGs di
menunjukkan cara tradisional perawatan anak Indonesia.2017. Powerpoint. Disampaikan
BBLR yaitu dengan meletakkan kompor arang dalam Diskusi Panel “Pengendalian Tembakau
di dekat bayi dan menempatkan jerigen berisi air dan Tujuan Pembangunan Indonesia”. Jakarta:
hangat yang ditempatkan di ruangan tempat bayi ICTOH; 2017.
berada.14 Cara perawatan tradisional ini dilakukan 2. Kementerian Kesehatan. Rencana Strategis
agar kehangatan yang berasal dari benda-benda Kementerian kesehatan tahun 2015-2019.
berhawa panas atau hangat yang ditempatkan di Jakarta : Kementerian Kesehatan; 2015.
sekitar anak dapat mengalirkan kehangatan untuk 3. Liu L, Johnson HL, Cousens S, Perin J, Scott
meningkatkan suhu badan anak BBLR. Satu hal S, Lawn JE, Rudan I, Campbell H, Cibulskis
yang harus diperhatikan pada metode ini adalah R, Li M, Mathers C, Black RE for the Child
harus dipastikan benda-benda tersebut terjamin Health Epidemiology Reference Group of
keamanannya, misalnya air hangat dimasukan WHO and UNICEF: Global, regional, and
pada wadah yang tidak mudah pecah sehingga national causes of child mortality: an updated
mencegah air hangat menyiram tubuh anak. systematic analysis for 2010 with time trends
since 2000. Lancet. 2012, 379 (9832): 2151-
KESIMPULAN 2161.10.1016/S0140-6736(12)60560-1.
PubMedGoogle Scholar.
Belum semua ibu memiliki pengetahuan 4. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
tentang BBLR dengan baik. Sedangkan cara Bayi Berat Lahir Rendah. Dalam : Standar
yang dilakukan ibu untuk mencegah terjadinya Pelayanan Medis Kesehatan Anak. Edisi I.
hipotermia pada anak BBLR yaitu melalui Jakarta : IDAI;2004.
perawatan yang dilakukan baik di rumah sakit 5. Badan penelitian dan pengembangan
dengan menggunakan perawatan metode kesehatan. Laporan Riskesdas 2010. Jakarta
konvensional (inkubator), perawatan metode skin : Badan Penelitian dan Pengembangan
to skin (perawatan metode kanguru dan praktik Kesehatan ; 2010.
inisiasi menyusu dini) ataupun di rumah dengan 6. Badan penelitian dan pengembangan
perawatan metode tradisional (menaruh botol kesehatan. Laporan Riskesdas 2013. Jakarta
berisi air hangat di sekeliling bayi, menyorot : Badan Penelitian dan Pengembangan
bayi dengan lampu, dan memandikan dengan air Kesehatan ; 2013.
hangat). Perlu dilakukan peningkatan pengetahuan 7. World Health Organization. Thermal
ibu mengenai BBLR dan metode menghangatkan protection in the newborn: a guide. Report
suhu tubuh anak BBLR oleh petugas kesehatan, no : WHO/RHT/MSM/97.2. WHO : Geneva;
agar ibu dapat memberikan perawatan anak BBLR 1997.
yang tepat. 8. Pandal S, Majhi B, and Panda A. 2017.
Knowledge Regarding Prevention Of
Hypothermia Among Mothers Of Lbw
Neonates In Sncu Of M.K.C.G. Medical

175
Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 46, No. 3, September 2018: 169 - 176

College Hospital. Journal of evidence based 17. El- Nagger NSM. El-Azim HA. Hassan
medicine and health care. 2017;4(86):5054- SMZ. Effect of Kangaroo Mother Care on
5057. Premature Infants’ Physiological, Behavioral
9. Darmstadt GL, Kumar V, Yadav R, et al. and Psychosocial Outcomes in 331 Ain Shams
Introduction of community-based skin-to-skin Maternity and Gynecological Hospital, Cairo,
care in rural Uttar Pradesh, India. Journal of Egypt. Life Science. 2013;10(1):703-716.
Perinatol 2006;26(10):597-604. Journal; 10(1): 703-716.
10. World Health Organization. Essential newborn 18. Astuti, DP, Mutoharoh, S & Priyanti, R.
care, Report of a teaching working group. Pengaruh Penerapan Metode Kanguru
1996. Geneva: WHO/FRH/MSM/96.13. Dengan Peningkatan Berat Badan Bayi Baru
11. Mullany LC, Katz J, Khatry SK, LeClerq Lahir Rendah (BBLR) Di Rumah Sakit PKU
Sc, Darmstadt GL, Tielsch JM. Neonatal Muhammadiyah Gombong. Involusi Jurnal
hypothermia and associated risk factors among Ilmu Kebidanan (Journal of Midwifery
newborns of Southern Nepal. BMC Medicine Science).2015; 5(9).
2010, 8 :43. 19. Silvia, Putri, YR. & Gusnila, E. Pengaruh
12. Marsh DR, Darmstadt GL, Moore J, Daly Perawatan Metode Kanguru terhadap
P, Oot D, Tinker A: Advancing newborn Perubahan Berat Badan Bayi Lahir Rendah.
health and survival in developing countries: 2017; Jurnal Ipteks Terapan, 9(1).
a conceptual framework. J Perinatol. 2002, 20. Fenwick, J., Barclay, L., & Schmied, V.
22 (7): 572-576. 10.1038/sj.jp.7210793.View ‘Chatting’: an important clinical tool in
ArticlePubMedGoogle Scholar. facilitating mothering in neonatal nurseries.
13. Suradi R dan Yanuarso PB. 2000. Metode Journal of advanced nursing. 2001; 33(5):
Kanguru Sebagai Pengganti Inkubator Untuk 583-593.
Bayi Berat Lahir Rendah. Sari Pediatri, 21. WHO. Kangaroo mother care : a pratical
2000;2(1):29-35. guide. Geneva : WHO ;2013.
14. Nabiwemba EL, et al. Recognition and 22. Gupta A.Initiating breastfeeding within
home care of low birth weight neonates : a one hour of birth: a scientific brief. India:
qualitative study of knowledge, beliefs and UNICEF;2007.http://www.ibfanasia.org/
practices of mothers in Iganga-Mayuge Health Article/Initiating_breastfeeding_within_one_
demographic surveillance site, Uganda. BMC hour.p. Diakses pada Januari 2018
public health. 2014;14:546 dapat diakses di 23. Gangal P. Initiation of breastfeeding by
www.biomedcentral.com/147-/2458/14/546. breast crawl. India: UNICEF. 2007 https://
15. Darmstadt GL, Bhutta ZA, Cousens S, Adam breastcrawl.org/pdf/breastcrawl.pdf.
T, Walker N, de Bernis L, Lancet Neonatal 24. Kemenkes RI. 2013. Pelayanan kesehatan
Survival Steering T: Evidence-based, cost- ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan.
effective interventions: how many newborn h t t p : / / w w w. s e a r o . w h o . i n t / i n d o n e s i a /
babies can we save?. Lancet. 2005, 365 (9463): documents/976-602-235-265-5-buku-saku-
977-988. 10.1016/S0140-6736(05)71088-6. pelayanan-kesehatan-ibu.pdf?ua=1. Diakses
View ArticlePubMedGoogle Scholar. pada Januari 2018.
16. Green LS, Phipps WD. Interactional pattern 25. Novianti dan Mujiati. Faktor pendukung
analysis of mother–baby pairs: Kangaroo keberhasilan praktik inisiasi menyusui dini di
mother care versus incubator care. South RS swasta dan pemerintah di Jakarta. Jurnal
African journal of phsychologiy Volume: Kesehatan Reproduksi. 2015; 6(1).
45 issue: 2, page(s): 194-206. https://doi. 26. Roesli, Utami. Inisiasi menyusu Dini plus ASI
org/10.1177/0081246314565961. Ekslusif. Jakarta : Pustaka Bunda;2008.

176

You might also like