Professional Documents
Culture Documents
2 Feb Hubungan Pengetahuan Tentang Covid Fix
2 Feb Hubungan Pengetahuan Tentang Covid Fix
2 Feb Hubungan Pengetahuan Tentang Covid Fix
ABSTRACT
Introduction: The Coronavirus Disease-2019 (COVID-19) pandemic that is engulfing the entire
country, causes excessive anxiety due to the increase in cases and the very fast spread of the
virus. Efforts to break the chain of spread of COVID-19 require good understanding and
knowledge from all elements including the community regarding COVID-19 information. For
this reason, it is necessary to increase public knowledge by providing education that COVID-19
is still around us so that people remain alert and can be more aware comply with health
protocols to suppress the spread of COVID-19 and reduce anxiety in the community during the
pandemic. The purpose of this study was to analyze the relationship between public knowledge
about COVID-19 and anxiety. Methods: This research is a correlation research design with a
cross-sectional approach. With a sample size of 57 respondents, who were selected according to
the inclusion criteria and the sample was taken using purposive sampling technique. The
instrument used is a questionnaire. The analysis uses a significant test using Spearman
correlation. Results: The results of the Spearman-rho correlation test show that there is no
relationship between knowledge of Covid-19 and anxiety as seen from the Spearman test. P
value 0.626 > 0.05, then H1 is rejected. Discussion: More than half of the respondents have a
level of knowledge about COVID-19 with sufficient criteria and more than half of the
respondents have a level of anxiety that ranges from mild to moderate at the Kaliwaron
Traditional Market.
ABSTRAK
PENDAHULUAN
(COVID-19) yang melanda seluruh negeri, Timur masuk kedalam jajaran provinsi yang
akibat peningkatan kasus dan penyebaran covid-19 baik saat puncak pertama hingga
virus yang sangat cepat. (Endriyani, kedua diikutin dengan provinsi lainnya
Damanik and Pastari, 2021). Tingginya yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengan
tingkat kecemasan yang ada pada serta urutan ke empat diduduki oleh Jawa
yang perlu diatasi, pengetahuan yang baik Jumlah kasus terkonfirmasi terbanyak di
kecemasan yang ada. Dari data yang Gubeng adalah pengaduan Mojo, tentunya
diperoleh hingga 5 November 2021, terdapat data ini masih bisa bertambah jika banyak
seluruh dunia yang mencakup 221 negara, kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.
berada pada kategori baik sebanyak 90%. potensi untuk dapat beradaptasi terhadap
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di suatu stimulus. (Pardede, 2020). Hubungan
Pasar Kaliwaron pada 19 Juli 2021 antara pengetahuan dan kecemasan publik
menemukan bahwa 4 dari 6 subjek berdasarkan teori ini adalah adanya stimulus
penelitian menyatakan merasa cemas selama fokal, stimulus kontekstual (usia, stresor,
protokol kesehatan yang telah ditetapkan Faktor yang akan diteliti dalam
telah dilaporkan dan dipublikasikan selama kontekstual karena stimulus ini dialami oleh
wabah Covid-19 di China. (Xiang et al., seseorang baik internal maupun eksternal
2020). Untuk itu perlu peningkatan yang dapat mempengaruhi informasi dan
masih ada di sekitar kita agar masyarakat dapat diketahuinya bagaimana hubungan
tetap waspada dan dapat lebih mematuhi pengetahuan terhadap kecemasan tersebut
Tenaga
21 36.8
No. Kategori Frekuensi Presentase(%) Kesehatan
Sarjana 1 1.8
(42.1%).
Ya 25 43.9
Tabel 2 Tingkat Pengetahuan masyarakat
tentang COVID-19 di Pasar Tradisional
Kaliwaron
Presentase
Kategori Frekuensi (%)
Baik 18 31.6
Cukup 35 61.4
Kurang 4 7.0
Jumlah 57 100
COVID-19.
Persentase
Kategori Frekuensi
(%)
Tidak ada
1 1.8
kecemasan
Jumlah 57 100
Kecemasan
Pengetahuan
Berat Total
Tidak ada Ringan Sedang Berat
Sekali
F % F % F % F % F % F %
Baik
1 1.8 11 19.3 6 10.5 0 0 0 0 18 31.6
Cukup
0 0 20 35.1 15 26.3 0 0 0 0 35 61.4
Kurang
0 0 3 5.3 1 1.8 0 0 0 0 4 7
Total
1 1.8 34 59.6 22 38.6 0 0 0 0 57 100
P value 0,626 > α 0,05 (r) -0,066
bahwa tidak terdapat hubungan yang dari uji Spearman P value 0,626 > α 0,05
ada hubungan antara usia dengan tingkat sebatas mengetahui apa adanya.
kecemasan seseorang.
Asumsi ini tentunya didukung oleh
Hal ini dapat terjadi karena data dari (Statistics, 2020) yang telah
mekanisme koping yang dialami individu melakukan survei dengan hasil bahwa
berbeda-beda. Selain jenis kelamin dan usia, pemberitaan di media massa mempengaruhi
ada faktor lain yaitu pendidikan. Pendidikan tingkat kepedulian masyarakat. Hasil
tinggi dapat terjadi karena semakin banyak penelitian menunjukkan bahwa sebagian
individu mengetahui sesuatu maka akan besar pedagang memiliki pengetahuan yang
memasuki area pasar guna menekan Mubarak, W. I., Indrawati, L. and Susanto,
J. (2015) Buku Ajar Ilmu Keperawatan
penyebaran COID-19. Dasar. Jakarta: Salemba Medika.