Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau

Volume 2 Nomor 5 September 2018 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA


PADA MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK
DENGAN MENERAPKAN STRATEGI PEMBELAJARAN ROLE REVERSAL
QUESTIONS KELAS IX MTS AL-MUTTAQIN PEKANBARU

Ali Bosar
alibosarmts1998@yahoo.com
MTs Al-Muttaqin Pekanbaru

ABSTRACT
This research is motivated by the low level of learning activities in the akidah akhlah class IX MTs Al-Muttaqin
Pekanbaru. This study aims to improve the learning activities of morality through role reversal learning
strategies. The form of research is classroom action research. The subjects of this study were all students of
class IX of MTs Al-Muttaqin Pekanbaru totaling 37 people. This research instrument consists of performance
instruments and data collection instruments in the form of observation sheets of teacher activities and student
activities. The results showed that the application of role revearsal questions learning strategies could increase
the activity of students in the Moral Akidah lesson as evidenced by an increase in learning activities prior to the
action to cycle I and cycle II. Before the actions are categorized as low with student learning activities a score of
402 is in the very low category. And in the first cycle the first meeting got a score of 464 in the very low category
and at the second meeting got a score of 643 in the low category. While at the first meeting the second cycle got
a score of 782 in the high category and the second meeting increased with the acquisition of 928 in the very high
category. And the success rate achieved is 89% or 928/1036 times 100 equals 89% of the total number of
students, meaning that almost all students have achieved predetermined success scores (minimum 75%). Based
on the results of the study, it can be concluded that the forwarding of role revearsal questions learning strategies
can improve the learning activities of the Akidah Akhlah subjects in grade IX MTs Al-Muttaqin Pekanbaru
students.

Keywords: role reversal learning strategies, learning activities

ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya aktivitas belajar akidah akhlak siswa kelas IX MTs Al-Muttaqin
Pekanbaru. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar akidah akhlak melalui strategi
pembelajaran role reversal. Bentuk penelitian adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah
semua siswa kelas IX MTs Al-Muttaqin Pekanbaru yang berjumlah 37 orang. Instrumen penelitian ini terdiri dari
instrumen unjuk kerja dan instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas
siswa. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa penerapan strategi pembelajaran role revearsal questions dapat
meningkatkan aktivitas siswa dalam pelajaran Akidah Akhlak dibuktikan dengan adanya peningkatan aktivitas
belajar sebelum dilakukan tindakan ke siklus I dan ke siklus II. Sebelum tindakan dikategorikan rendah dengan
aktivitas belajar siswa diperoleh skor 402 berada pada kategori sangat rendah. Dan pada siklus I pertemuan
pertama memperoleh skor 464 dengan kategori sangat rendah dan pada pertemuan kedua memperoleh skor
sebanyak 643 berada pada kategori rendah. Sedangkan pada pertemuan pertama siklus kedua memperoleh skor
782 berada pada kategori tinggi dan pada pertemuan kedua meningkat dengan perolehan skor 928 berada pada
kategori sangat tinggi. Dan tingkat keberhasilan yang dicapai adalah 89% atau 928 /1036 dikali 100 sama
dengan 89% dari keseluruhan jumlah siswa, artinya hampir seluruh siswa telah mencapai nilai keberhasilan yang
telah ditetapkan (minimal 75%). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
penerepan strategi pembelajaran role revearsal questions dapat meningkatkan aktivitas belajar mata pelajaran
Akidah Akhlak siswa kelas IX MTs Al-Muttaqin Pekanbaru.

Kata Kunci: strategi pembelajaran role reversal questions, aktivitas belajar

PENDAHULUAN bertakwa kreatif dan inovatif serta


Lembaga pendidikan bertujuan berwawasan keilmuan dan juga
menyiapkan peserta didik yang beriman, dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan

Ali Bosar | Aktivitas Siswa, Strategi Pembelajaran Role Reversal Questions


Halaman | 803
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 2 Nomor 5 September 2018 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337

ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. strategi pembelajaran yang sesuai dengan
Usaha menyiapkan peserta didik dalam standar kompetensi yang akan dicapai,
mencapai tujuan tersebut diperlukan strategi pembelajaran yang berpusat pada
seperangkat pembelajaran yang diberikan siswa, dan penciptaan suasana belajar yang
kepada Siswa termasuk di dalamnya mata menyenangkan sangat diperlukan terutama
pelajaran agama (Depdiknas, 2003). dalam meningkatkan aktivitas belajar pada
Guru sebagai pihak pendidik mata pelajaran Akidah Akhlak.
memegang peranan yang amat penting dan Akidah Akhlak termasuk dalam
strategis dalam proses pembelajaran, maka lingkup Pendidikan Agama Islam yang
seorang guru harus kreatif dalam bertujuan untuk: 1) menumbuhkembangkan
menemukan hal-hal baru untuk mencapai akidah melalui pemberian, pemupukan, dan
tujuan pembelajaran yang optimal. Jajaran pengembangan pengetahuan, penghayatan,
pengelola pendidikan, baik instansi yang pengamalan, pembiasaan, pengalaman
membawahi sekolah, maupun guru sebagai peserta didik tentang Agama Islam
pelaksana lapangan, diharapkan mampu sehinggga menjadi manusia muslim yang
mewujudkan tujuan minimal standar terus berkembang keimanan dan ketaqwaan
pendidikan nasional yaitu membentuk kepada Allah SWT. 2) mewujudkan
manusia berkualitas yang beriman dan manusia Indonesia yang taat beragama dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak manusia yaitu manusia yang
serta dapat menjadi orang yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas,
bertanggung jawab. produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin,
Kunandar (2007) menyatakan bertoleransi (tasamuh), menjaga
bahwa dalam menjalankan tugasnya keharmonisan secara personal dan sosial
seorang guru setidaknya harus memiliki serta mengembangkan budaya agama dalam
kemampuan dan sikap sebagai berikut: komunitas sekolah (Ali dan Nurhayati,
pertama, mengusai kurikulum. Guru harus 2006)
tahu batas-batas materi yang harus disajikan Tujuan Pelajaran Akidah Akhlak
dalam kegiatan belajar mengajar, baik dalam Pendidikan Islam yaitu suatu
keluasan materi, konsep, maupun tingkat kepribadian yang seluruh aspeknya dijiwai
kesulitannya sesuai dengan yang digariskan oleh ajaran Islam. Orang yang
dalam kurikulum. Kedua, menguasai berkepribadian muslim dalam Alqur’an
substansi materi yang diajarkannya. Guru disebut “Muttaqin”. Karena itu dalam
tidak hanya dituntut untuk menyelesaikan pendidikan Islam berarti juga pembentukan
bahan pelajaran yang ditetapkan, tetapi guru manusia yang bertaqwa. Ini sesuai benar
juga harus menguasai dan menghayati dengan pendidikan nasional kita yang
secara mendalam semua materi yang dituangkan dalam tujuan pendidikan
diajarkan. Ketiga, menguasai metode dan nasional yang akan membentuk manusia
evaluasi belajar. Keempat, tanggung jawab pancasila yang bertaqwa kepada Tuhan
terhadap tugas. Kelima, disiplin dalam arti Yang Maha Esa (Derajat, 2001). Guru di
luas. MTs Al-Muttaqin Pekanbaru telah
Pencapaian aktivitas belajar yang melakukan berbagai upaya pada mata
maksimal dan tercapainya standar pelajaran Akidah Akhlak ketika dalam
kompetensi perlu upaya-upaya terencana proses pembelajaran. Antara lain adalah:
dan kongkrit berupa kegiatan pembelajaran 1. Pembelajaran dilakukan sesuai dengan
bagi siswa. Kegiatan ini harus dirancang jadwal
sedemikian sehingga mampu 2. Guru menggunakan bahasa yang jelas
mengembangkan kompetensi, baik ranah ketika dalam penyampaian materi.
kognitif, efektif, maupun psikomotorik.
Karena itu, keahlian guru dalam memilih

Ali Bosar | Aktivitas Siswa, Strategi Pembelajaran Role Reversal Questions


Halaman | 804
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 2 Nomor 5 September 2018 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337

3. Guru menggunakan beberapa metode ketika guru bertanya “apakah ada


pembelajaran seperti, metode ceramah, pertanyaan?”.
dan tanya jawab. Berdasarkan uraian di atas, penulis
4. Sebelum proses pembelajaran guru merasa tertarik untuk melakukan penelitian
mempersiapakan rencana pelaksanaan tindakan dengan tujuan meningkatkan
pembelajaran (RPP) dan Silabus. aktivitas belajar siswa melakukan suatu
Hasil pengamatan peneliti di MTs penelitian dengan judul: Upaya
Al-Muttaqin Pekanbaru pada kelas IX meningkatkan aktivitas belajar siswa pada
ditemui gejala-gejala khusunya pada mata pelajaran akidah akhlak dengan
pelajaran Akidah Akhlak yang menerapkan strategi pembelajaran role
menunjukkan rendahnya aktivitas belajar reversal questions kelas IX MTs Al-
siswa, antara lain: Muttaqin Pekanbaru.
1. Sebagian siswa ada yang tidak mau
bertanya jika ada materi pelajaran yang
belum dipahami. KAJIAN TEORETIS
2. Sebagian siswa ada yang tidak Aktifitas belajar dapat dilihat dari
mengerjakan tugas tepat waktu. aktivitas fisik dan mental siswa selama
3. Sebagian siswa tidak memperhatikan proses pembelajaran. Jika siswa sudah
guru ketika menyampaikan materi terlibat secara fisik dan mental, maka siswa
pelajaran akan merasakan suasana belajar yang lebih
4. Masih ada siswa yang tidak menyenangkan sehingga aktivitas belajar
menggunakan media disekitarnya untuk dapat dimaksimalkan. Belajar aktif
memperoleh informasi tentang materi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan
pelajaran. dengan rajin dan sungguh-sungguh.
Dari fenomena-fenomena atau Kegiatan disini sering diartikan dengan
gejala-gejala tersebut di atas, terlihat bahwa kesibukan dan kegiatan yang mengarahkan
aktivitas belajar pada mata pelajaran seluruh tenaga, pikiran atau badan untuk
Akidah Akhlak siswa tergolong rendah. mencapai suatu tujuan. Oleh karena itu
Keadaan ini menurut analisa penulis aktivitas dapat dikatakan sebagai kegiatan
sementara dipengaruhi oleh metode atau kesibukan seseorang atau
pembelajaran yang digunakan oleh guru menggunakan tenaga, pikiran untuk
masih metode-metode konvensional, yang mencapai suatu tujuan tertentu kesemuanya
dapat membuat siswa bosan dalam proses itu untuk mencapai kemampuan optimal
pembelajaran, dan pada akhirnya Menurut kamus besar bahasa
berpengaruh pada aktivitas belajar siswa. Indonesia aktifitas adalah kegiatan.
Salah satu cara yang dapat penulis terapkan Aktivitas belajar dapat dilihat dari kegiatan
untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa siswa selama pembelajaran. Zaini (2007)
pada mata pelajaran Akidah Akhlak adalah menyebutkan bahwa pembelajaran aktif
menerapkan strategi pembelajaran role adalah suatu pembelajaran yang mengajak
reversal questions. peserta didik untuk belajar secara aktif.
Silberman (2006) mengatakan Ketika peserta didik belajar dengan aktif,
bahwa dengan teknik ini guru memutar berarti siswa yang mendominasi aktivitas
peranan, guru melontarkan pertanyaan dan pembelajaran. Dengan ini mereka secara
siswa mencoba untuk merespon. Meskipun aktif menggunakan otak, baik untuk
guru meminta peserta didik untuk menemukan ide pokok dari materi,
memikirkan pertanyaan selama inti memecahkan persoalan, atau
pelajaran, tidak hanya pada akhir pelajaran. mengaplikasikan apa yang baru mereka
Guru bisa mendapatkan respon yang hangat pelajari ke dalam persoalan yang ada dalam
kehidupan nyata.

Ali Bosar | Aktivitas Siswa, Strategi Pembelajaran Role Reversal Questions


Halaman | 805
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 2 Nomor 5 September 2018 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337

Sanjaya (2007) dalam dunia untuk merespon. Meskipun guru meminta


pendidikan, strategi diartikan sebagai a peserta didik untuk memikirkan pertanyaan
plan, method, or series of actifvities selama inti pelajaran, tidak hanya pada
designed to achieves a particular akhir pelajaran. Guru bisa mendapatkan
educational goal. Jadi, dengan demikian respon yang hangat ketika guru bertanya
strategi pembelajaran dapat diartikan “apakah ada pertanyaan?
sebagai perencanaaan yang berisi tentang Berdasarkan kerangka teoritis di
rangkaian kegiatan yang didesain untuk atas, maka hipotesis tindakan penelitian ini
mencapai tujuan pendidikan tertentu. adalah melalui strategi pembelajaran role
Seorang anak apabila diajarkan revearsal questions, maka aktivitas belajar
sesuatu terkadang membuat kita mudah siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak
marah. Karena setiap anak mempunyai kelas IX.1 MTs Al-Muttaqin Pekanbaru
kemauan yang berbeda-beda atau gaya akan meningkat.
belajar yang berbeda-beda. Untuk itu,
sebagai guru harus bisa menyampaikan
materi pelajarannya dengan baik yaitu METODE PENELITIAN
dengan menciptakan suasana kelas yang Penelitian dilaksanakan di MTs Al-
kondusif atau suasana belajar mengajar Muttaqin Pekanbaru pada semester 1
yang menyenangkan. Ini tidak mudah bagi Tahun Pelajaran 2017-2018. Adapun waktu
mayoritas guru, sehingga kita dianjurkan penelitian ini bulan September 2017.
menggunakan strategi-strategi yang tepat. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus dan
Strategi yang digunakan haruslah tiap siklus dilakukan dalam 2 kali
disesuaikan dengan kondisi anak. pertemuan. Sebagai subjek dalam penelitian
Oleh karena itu peranan strategi ini adalah murid kelas IX.1 MTs Al-
pembelajaran sebagai alat untuk Muttaqin Pekanbaru dengan jumlah murid
menciptakan proses belajar dan mengajar sebanyak 37 orang. Jenis penelitian ini
yang aktif, salah satunya adalah dengan adalah penelitian tindakan kelas (PTK).
strategi pembelajaran role revearsal Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan
question. Role berarti peran, revearsal salah satu langkah dalam mengembangkan
artinya pembalikan dan question yaitu keterampilan dan meningkatkan kinerja
pertanyaaan, jadi role revearsal question guru agar keberhasilan proses belajar
adalah strategi pembelajaran yang member mengajar dalam pencapaian hasil belajar
kesempatan para siswa untuk bertukar dapat di peroleh semaksimal mungkin.
peran menjadi guru sehingga setiap siswa
akan tertantang dan berlatih menjelaskan
permaslahan kepada teman-temannya. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dengan strategi ini diharapkan tumbuh Hasil Penelitian
berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan a. Data Sebelum Tindakan
dengan kegiatan mengajar guru. Dengan Setelah menganalisis hasil observasi
kata lain terciptalah interaksi edukatif, awal aktivitas belajar siswa, yang telah
dalam interaksi ini guru berperan sebagai diketahui bahwa aktivitas belajar siswa
penggerak atau pembimbing, sedangkan secara klasikal dalam pelajaran Akidah
siswa berperan penerima atau dibimbing. Akhlak diperoleh jumlah skor 402 dengan
Menurut Silberman (2006) dengan rata-rata 10,9 berada kategori sangat
strategi pembelajaran role revearsal rendah. Agar lebih jelas dapat dilihat pada
question ini guru memutar peranan, guru tabel sebagai berikut.
melontarkan pertanyaan dan siswa mencoba

Ali Bosar | Aktivitas Siswa, Strategi Pembelajaran Role Reversal Questions


Halaman | 806
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 2 Nomor 5 September 2018 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337

Tabel 1. Aktivitas Belajar Siswa Sebelum Tindakan


Data Awal
NO Aktivitas Siswa Jumlah Skor Rata-rata
Siswa mencari dan memberikan informasi dari berbagai buku
1
sumber. 53 1
Siswa banyak mengajukan pertanyaan baik kepada guru
2
maupun kepada siswa lainnya. 50 1
Siswa lebih banyak mengajukan pendapat terhadap informasi
3
yang disampaikan oleh guru atau siswa lain. 66 2
4 Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. 52 1
Siswa berkesempatan melakukan penilaian sendiri terhadap
5 hasil pekerjaannya, sekaligus memperbaiki dan
menyempurnakan hasil pekerjaan yang belum sempurna. 56 2

6
Siswa membuat kesimpulan pelajaran dengan bahasanya
sendiri. 66 2
Siswa memanfaatkan berbagai media yang ada disekitarnya
7
secara optimal 59 2
Jumlah 402 10.9
Kriteria Sangat Rendah

Berdasarkan tabel1 di atas, diketahui role reversal questions, karena peneliti


bahwa aktivitas belajar siswa dalam beranggapan dengan penerapan strategi role
pelajaran Akidah Akhlak secara klasikal reversal questions aktivitas belajar siswa
masih tergolong sangat rendah dengan khususnya pada mata pelajaran Akidah
perolehan skor 402 dengan rata-rata 10,9 ini Akhlak akan dapat meningkat.
berada pada kategori sangat rendah. Oleh
karena itu, peneliti melakukan langkah b. Siklus Pertama
perbaikan untuk mengatasi masalah Berdasarkan hasil penelitian siklus
rendahnya aktivitas belajar siswa dalam pertama pertemuan kedua aktivitas belajar
pelajaran Akidah Akhlak dengan Strategi siswa dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 2. Aktivitas Belajar Siklus I Pertemuan 2


Siklus I P 2
NO INDIKATOR skor %
Siswa mencari dan memberikan informasi dari berbagai buku
1
sumber. 93 3
Siswa banyak mengajukan pertanyaan baik kepada guru
2
maupun kepada siswa lainnya. 88 2
Siswa lebih banyak mengajukan pendapat terhadap informasi
3
yang disampaikan oleh guru atau siswa lain. 97 3
4 Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. 88 2
Siswa berkesempatan melakukan penilaian sendiri terhadap
5 hasil pekerjaannya, sekaligus memperbaiki dan
menyempurnakan hasil pekerjaan yang belum sempurna. 97 3
Siswa membuat kesimpulan pelajaran dengan bahasanya
6
sendiri. 98 3
Siswa memanfaatkan berbagai media yang ada disekitarnya
7
secara optimal 82 2
Jumlah 643 17.4
Kriteria Tinggi

Ali Bosar | Aktivitas Siswa, Strategi Pembelajaran Role Reversal Questions


Halaman | 807
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 2 Nomor 5 September 2018 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337

Berdasarkan tabel 2 dapat pada beberapa aspek terutama pada


disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa aspek: Guru meminta siswa untuk
dalam proses pembelajaran menerapkan berlaku argumentative, humoris atau apa
strategi pembelajaran role revearsal saja yang dapat membawa peserta didik
questions pada siklus pertama pertemuan pada perdebatan dan menyerang guru
kedua secara klasikal diperoleh jumlah skor (yang menjadi siswa) tentang materi
643, angka ini berada pada interval tinggi. pelajaran dengan jawaban-jawaban.
Refleksi siklus pertama diperoleh Guru memutar peranan sesering
berdasarkan basil analisis data untuk tiap- mungkin yang akan membuat peserta
tiap langkah pelaksanaan tindakan yang didik pada pendapatnya dan akan
dideskripsikan peneliti pada tahap ini. mendorong siswa untuk melontarkan
Selanjutnya didiskusikan dengan observer, pertanyaan milik siswa sendiri
yang berperan sebagai observer yaitu teman 4. Aktivitas siswa pada siklus I pertemuan I
sejawat. Adapun refleksi siklus pertama berada pada kategori rendah dan pada
adalah sebagai berikut: pertemuan kedua berada pada kategori
1. Pada tahap perencanaan, guru telah sedang. Namun, terdapat beberapa aspek
melakukan persiapan pembelajaran aktivitas siswa yang perlu dilakukan
dengan matang. Kegiatan pembelajaran tindakan perbaikan.
telah tergambar jelas pada RPP yang 5. Sedangkan untuk aktivitas belajar siswa
telah dipersiapkan, dengan demikian, pada siklus I pertemuan pertama dan
pada siklus berikutnya guru tidak akan kedua secara klasikal berada pada
melakukan perubahan pada RPP, hanya katagori rendah dan belum mencapai
lebih mengoptimalkan proses persentase yang telah ditetapkan yaitu
pembelajaran sesuai dengan prosedur 75%, sehingga pada siklus berikutnya,
strategi pembelajaran role revearsal peneliti berusaha untuk meningkatkan
questions untuk mencapai tujuan secara aktivitas pembelajaran dengan lebih
maksimal dan lebih memfokuskan pada maksimal sehingga tujuan pembelajaran
kegiatan siswa menyampaikan materi ataupun aktivitas belajar siswa dapat
pelajaran dan hasil wawancaranya meningkat
dengan teman pasangannya.
2. Pada kegiatan inti pelaksanaan tindakan c. Siklus Kedua
untuk siklus kedua, guru akan Berdasarkan refleksi terhadap
menjelaskan lebih rinci lagi mengenai pelaksanaan tindakan siklus pertama, maka
materi pelajaran. Tujuannya agar siswa perlu dilakukan siklus selanjutnya, yaitu
memiliki pengetahuan dan pemahaman siklus kedua, dengan tujuan meningkatkan
mantap dan pada saat-saat tertentu siswa aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran
dapat mengemukakan pengetahuannya Akidah Akhlak dengan strategi
tersebut. pembelajaran role revearsal questions
3. Rata-rata aktivitas guru pada siklus dalam proses pembelajaran Akidah Akhlak
pertama dikategorikan rendah, oleh siswa kelas IX.1 MTs Al-Muttaqin
karena guru perlu mengadakan tindakan Pekanbaru.
perbaikan dalam proses pembelajaran

Ali Bosar | Aktivitas Siswa, Strategi Pembelajaran Role Reversal Questions


Halaman | 808
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 2 Nomor 5 September 2018 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337

Tabel 3. Aktivitas Belajar Siklus II Pertemuan 2


Siklus II P 2
NO INDIKATOR skor %
Siswa mencari dan memberikan informasi dari berbagai buku
1
sumber. 133 4
Siswa banyak mengajukan pertanyaan baik kepada guru
2
maupun kepada siswa lainnya. 131 4
Siswa lebih banyak mengajukan pendapat terhadap informasi
3
yang disampaikan oleh guru atau siswa lain. 132 4
4 Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. 134 4
Siswa berkesempatan melakukan penilaian sendiri terhadap
5 hasil pekerjaannya, sekaligus memperbaiki dan
menyempurnakan hasil pekerjaan yang belum sempurna. 135 4
Siswa membuat kesimpulan pelajaran dengan bahasanya
6
sendiri. 132 4
Siswa memanfaatkan berbagai media yang ada disekitarnya
7
secara optimal 131 4
Jumlah 928 25.1
Rata-rata 132.6 3.6

Berdasarkan tabel 3 dapat Pembahasan


disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa Dari hasil observasi pada siklus
dalam proses pembelajaran menerapkan pertama yang menunjukkan bahwa aktivitas
strategi pembelajaran role revearsal guru pada siklus I pertemuan pertama
questions pada siklus kedua pertemuan mendapatkan skor 9 berada pada kategori
kedua secara klasikal diperoleh jumlah skor tidak sempurna. Pada pertemuan kedua
928, angka ini berada pada kategori sangat meningkat dengan perolehan skor 11 berada
tinggi pada kategori cukup sempurna. Dan pada
Jika diperhatikan hasil pengamatan siklus II pertemuan pertama memperoleh
tingkat aktivitas belajar siswa pada siklus skor 16 dengan kategori sempurna dan pada
II, aktivitas belajar siswa yang ditunjukkan pertemuan kedua memperoleh skor 19
oleh siswa mengalami peningkatan dengan kategori sangat sempurna.
dibanding dengan siklus I. Pada siklus I Aktivitas siswa dengan penerapan
pertemuan kedua aktivitas belajar siswa strategi pembelajaran role revearsal
memperoleh skor 643 Sedangkan pada questions juga mengalami peningkatan dari
siklus II pertemuan kedua aktivitas belajar siklus I ke siklus II, pada siklus I pertemuan
siswa meningkat menjadi 928. Artinya pertama aktivitas siswa secara klasikal
tindakan yang diberikan guru pada siklus II hanya memperoleh skor 255 berada pada
berdampak lebih baik dari tindakan pada kategori sangat rendah, pada pertemuan
siklus I. Hal ini memberikan gambaran kedua meningkat dengan perolehan skor
bahwa untuk bisa memecahkan masalah, 358 berada pada kategori rendah.
siswa membutuhkan waktu secara perlahan- Sedangkan pada pertemuan pertama siklus
lahan. Pada awalnya siswa perlu dibimbing kedua meningkat dengan perolehan skor
secara intensif, namun secara berangsur- 442 berada pada kategori tinggi dan pada
angsur siswa diberi kesempatan untuk bisa pertemuan kedua mendapat perolehan skor
memecahkan permasalahan tanpa bantuan 524 berada pada kategori sangat tinggi.
guru

Ali Bosar | Aktivitas Siswa, Strategi Pembelajaran Role Reversal Questions


Halaman | 809
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 2 Nomor 5 September 2018 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337

Berdasarkan hasil observasi pada pada pertemuan pertama siklus kedua


gejala awal aktivitas belajar siswa diperoleh memperoleh skor 782 berada pada kategori
skor 402 berada pada kategori sangat tinggi dan pada pertemuan kedua
rendah. Dan pada siklus I pertemuan meningkat dengan perolehan skor 928
pertama memperoleh skor 464 dengan berada pada kategori sangat tinggi.
kategori sangat rendah dan pada pertemuan Perbandingan antara aktivitas belajar siswa
kedua memperoleh skor sebanyak 643 pada data awal, Siklus I dan Siklus II secara
berada pada kategori rendah. Sedangkan jelas dapat dilihat dalam diagram berikut:

Aktivitas Belajar Siswa

1000
900
800
700
Axis Title

600
500
400
300
200
100
0
Data Siklus Siklus Siklus Siklus
Awal I. P1 I. P.II II.P.I II. P.II
Aktivitas Belajar Siswa 402 464 643 782 928

Gambar 1. Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa pada Data Awal, Siklus I dan Siklus II

Meningkatnya aktivitas belajar terhadap penelitian ini adalah penerepan


siswa pada siklus II dibandingkan pada strategi pembelajaran role revearsal
siklus I menunjukkan bahwa perbaikan questions dapat meningkatkan aktivitas
pembelajaran dapat memecahkan belajar mata pelajaran Akidah Akhlak siswa
permasalahan yang dihadapi. Artinya, kelas IX MTs Al-Muttaqin Pekanbaru.
perencanaan pembelajaran yang dibuat Maksimalnya penerapan strategi
sesuai untuk mengatasi permasalahan pembelajaran role revearsal questions
rendahnya aktivitas belajar siswa yang dalam pelajaran Akidah Akhlak dibuktikan
terjadi di dalam kelas selama ini. dengan adanya peningkatan aktivitas belajar
Lebih lanjut, adanya peningkatan sebelum dilakukan tindakan ke siklus I dan
aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran ke siklus II. Sebelum tindakan
PAI dari sebelumnya kesiklus I dan dikategorikan rendah dengan aktivitas
kesiklus II menunjukkan bahwa melalui belajar siswa diperoleh skor 402 berada
strategi pembelajaran role revearsal pada kategori sangat rendah. Dan pada
questions dapat meningkatkan aktivitas siklus I pertemuan pertama memperoleh
belajar Akidah Akhlak kelas IX MTs Al- skor 464 dengan kategori sangat rendah dan
Muttaqin Pekanbaru "dapat diterima" pada pertemuan kedua memperoleh skor
sebanyak 643 berada pada kategori rendah.
Sedangkan pada pertemuan pertama siklus
SIMPULAN DAN REKOMENDASI kedua memperoleh skor 782 berada pada
Berdasarkan pada hasil analisa kategori tinggi dan pada pertemuan kedua
sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan meningkat dengan perolehan skor 928

Ali Bosar | Aktivitas Siswa, Strategi Pembelajaran Role Reversal Questions


Halaman | 810
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 2 Nomor 5 September 2018 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337

berada pada kategori sangat tinggi. Dan Sanjaya, Wina. 2007. Strategi
tingkat keberhasilan yang dicapai adalah Pembelajaran Berorientasi Standar
89% atau 928 /1036 dikali 100 sama Proses Pendidikan. Jakarta:
dengan 89% dari keseluruhan jumlah siswa, Kencana
artinya hampir seluruh siswa telah Silberman, elvin L. 2006. Active Learning.
mencapai nilai keberhasilan yang telah Bandung: Nusamedia
ditetapkan (minimal 75%) Zaini, Hisyam. 2007. Strategi
Berdasarkan kesimpulan dan Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:
pembahasan hasil penelitian di atas, CTSD
berkaitan dengan Penerapan strategi
pembelajaran role revearsal questions yang
telah dilaksanakan, peneliti mengajukan
beberapa saran, yaitu:
1. Agar penerapan metode role revearsal
questions tersebut dapat berjalan dengan
baik, maka sebaiknya siswa terlebih
dahulu membaca materi pelajaran yang
akan dipelajari.
2. Agar penerapan strategi pembelajaran
role revearsal questions tersebut dapat
berjalan dengan baik, maka sebaiknya
guru terlebih dahulu mempersiapkan hal-
hal yang diperlukan dalam pelaksanaan
strategi pembelajaran role revearsal
questions, seperti guru meminta siswa
membentuk kelompok berpasangan dua
orang.
3. Agar penerapan strategi pembelajaran
role revearsal questions tersebut dapat
berjalan dengan baik, maka sebaiknya
siswa mengulang kembali materi yang
dijelaskan guru sebelum siswa
menjelaskan kepada teman yang lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
Ali, Malik dan Nurhayati. 2006. Pendidikan
Agama Islam. Jakarta: Inti Prima
Aksara
Darajat, Zakiah. 2001. Metodologi
Pengajaran Agama Islam. Jakarta:
Ilmu aksara
Depdiknas. 2003. UU Nomor 20 Tentang
Pendidikan Nasional. Jakarta:
Depdiknas
Kunandar. 2007. Menjadi Guru
Profesional. Bandung: Rosda Karya

Ali Bosar | Aktivitas Siswa, Strategi Pembelajaran Role Reversal Questions


Halaman | 811

You might also like