Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

1

Stomach Content Analysis of Pangasius polyuranodon Captured In The Siak


River, Tualang Village, Siak Regency,
Riau Province

By:
Nurlaili1), Windarti2),
Ridwan Manda Putra2)
Liliputriaisyah@gmail.com

Abstract
Pangasius polyuranodon is one of freshwater fishes that inhabit the Siak
River in Riau. This fish has a high economical value and it is a main ingredient
for many Riau’s traditional food. However, information on biological aspects of
this fish is limited. To understand the stomach content analysis of this fish, a study
has been conducted from January – March 2015. The fish was sampled in the Siak
River using of the gill net. Stomach content of the fish was analyzed as a basis to
calculate the Preponderance Index (PI). There were 118 fishes captured, but 33 of
them had empty stomach and they cannot be used for stomach content analysis.
Results shown that the main food of P. polyuranodon was a benthic animal such
as gastropods (PI 43.91%), bivalve (PI 17.77%), cricket (PI 5.39%), fish (PI
1.52%), crustacean (PI 1.26%), bones (PI 0.24%) and Elais guinensis (PI
28.49%), leaves (PI 1.19%) and Archidendron (0.05%). Empty shells of
gastropods and bivalve and Elaeis kernels were found in the intestine of the fish,
indicates that the fish dispose these hard materials through their feces. Based on
data obtained, it can be concluded that the main food of P. polyuranodon is
benthic animals such as gastropod and bivalve and this fish can be categorized as
omnivore leads to carnivore.
Keyword: Pangasius polyuranodon, Stomach Content Analysis, Index of
Preponderance
1) Student of the Fishery and Marine Science Faculty, Riau University
2) Lecturers of the Fishery and Marine Science Faculty, Riau University

PENDAHULUAN Adanya berbagai kegiatan di Sungai


Sungai Siak merupakan Siak ini menyebabkan tekanan
sungai yang penting keberadaannya terhadap sungai tersebut semakin
di Provinsi Riau. Sungai ini menjadi besar. Sehingga dapat mempengaruhi
sumber air sangat penting bagi jumlah jenis dan jumlah populasi
berbagai keperluan masyarakat yang ikan yang biasa dimanfaatkan oleh
tinggal disekitarnya. Selain itu masyarakat sekitar Sungai Siak
Sungai Siak juga menjadi habitat menurun.
bagi berbagai biota air yang tinggal Kondisi perairan Sungai Siak
di dalamnya. yang buruk dapat menyebabkan
Salah satu Desa yang dilewati jumlah jenis dan jumlah ikan di
oleh DAS siak adalah Desa Tualang. dalamnya berkurang. Namun ikan
Sebagian besar penduduk Desa juaro di Sungai Siak masih banyak
Tualang di sepanjang sungai dijumpai. Ini ada kaitannya dengan
memanfaatkan perairan ini untuk ketersediaan makanan ikan juaro di
aktivitas perikanan terutama Sungai Siak. Akan tetapi data
penangkapan ikan, dan MCK. mengenai informasi makanan ikan
2

juaro yang hidup di Sungai Siak bervariasi. Ikan sampel di ukur


Desa Tualang masih terbatas. Oleh panjang total (TL dan panjang baku
karena itu, perlu diteliti dari aspek (SL) dengan satuan milimeter (mm).
makanan ikan juaro untuk Berat sampel ikan ditimbang
mengetahui jenis makanan ikan juaro menggunakan timbangan O’haus BC
di Sungai Siak terutama di Desa series dengan ketelitian 0,1 gram.
Tualang.
Penelitian ini bertujuan Pengawetan Saluran Pencernaan
adalah untuk: Ikan Juaro (P. polyuranodon)
1. Mengetahui makanan ikan juaro Pengawetan saluran
di Sungai Siak Desa Tualang. pencernaan ikan dilakukan dengan
2. Mengetahui jenis makanan ikan cara: Ikan dibedah, kemudian saluran
juaro jantan dan betina. pencernaan berupa lambung dan usus
3. Mengetahui jenis makanan ikan dimasukkan ke dalam botol sampel
juaro dengan ukuran tubuh yang yang telah berisi alkohol 70%.
berbeda- beda.
4. Mengetahui jenis makanan ikan Pengamatan Jenis-jenis Makanan
juaro berdasarkan tingkat Ikan Juaro (P. polyuranodon)
kematangan gonad. Untuk pengamatan jenis
makanan ikan juaro dilakukan
METODE PENELITIAN dengan cara: Sampel ikan
Penelitian ini dilaksanakan dibersihkan. Lalu ikan ditimbang dan
pada January–April 2015 dengan diukur panjang total (TL) serta
lokasi pengambilan sampel di panjang baku (SL). Selanjutya ikan
Perairan Sungai Siak Desa Tualang. dibedah lalu saluran pencernaan ikan
Analisis sampel dilaksanakan di berupa lambung dan usus
Laboratorium Unit Layanan Terpadu dikeluarkan. Lalu diukur volume isi
Fakultas Perikanan dan Ilmu lambung berisi dan kosong.
Kelautan Universitas Riau. Metode menggunakan gelas ukur dan dicatat
yang digunakan adalah metode hasilnya.
survey, sampel ikan juaro diperoleh
dari hasil tangkapan nelayan. Untuk Analisis Data
pengambilan sampel ikan Data hasil penelitian yang
menggunakan metode sensus. Untuk dikumpulkan dikelompokkan dalam
penentuan indeks bagian terbesar bentuk tabel dan diagram, kemudian
menggunakan metode IP (Indeks of data dianalisis dan dibahas
Preponderance) menurut Natarajan berdasarkan literatur yang berkaitan.
dan Jhingran (1961). Pengelompokkan kelas ukuran
dianalisis dengan pedoman buku
Pengambilan dan Pengukuran Metoda statistika (Sudjana, 1996)
Sampel Ikan Juaro (P. dengan rumus: banyak kelas = 1 +
polyuranodon) (3,3) log n.
Pengambilan sampel ikan
juaro di lakukan pada minggu Analisis Saluran Pencernaan
terakhir dibulan Januari sampai Untuk mengetahui jenis-jenis
minggu kedua dibulan Maret. Ikan organisme yang menjadi makanan
yang diambil dalam kondisi segar ikan tambakan menggunakan IP
dan utuh, dengan ukuran yang (Indeks of preponderence) atau
3

“Indeks Bagian Terbesar” (Natarajan kategori yaitu menjadi makanan


dan Jhingran,1961). Metode ini utama apabila nilai indeks of
adalah metode gabungan dari metode preponderance IP > 40%, makanan
frekuensi kejadian sehingga dapat pelengkap bila IP 4% - 40%, dan
diketahui persentase setiap jenis makanan tambahan apabila IP < 4%.
makanan yang dimakan ikan yaitu
dengan rumus sebagai berikut: HASIL DAN PEMBAHASAN
𝑉𝑖𝑥𝑂𝑖 Hasil Tangkapan Ikan Juaro (P.
IP = 𝑥 100
∑ 𝑉𝑖𝑥𝑂𝑖 polyuranodon)
Dimana : Ikan juaro yang tertangkap
IP = Indeks of preponderence (%) selama penelitian berjumlah 118
Vi = Persentase volume satu makanan ekor, terdiri dari 61 ikan jantan dan
Oi = Persentase frekuensi kejadian satu
53 ikan betina. Ikan juaro ditangkap
macam makanan
∑ Vi x Oi = Jumlah Vi x Oi dari semua jenis menggunakan jaring dengan ukuran
makanan mata jaring 6 cm dan belat dengan
Berdasarkan nilai Indeks of ukuran 3 cm. Ikan juaro yang
Preponderence persentase tertangkap selama penelitian dapat
makanannya dibagi menjadi 3 dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Jumlah, Panjang Baku dan Berat Tubuh Ikan Juaro Selama
Penelitian
Pengambilan Jenis Jumlah Kisaran Panjang Kisaran Berat
Sampel Kelamin (ekor) Baku (mm) (gram)
Minggu I Jantan 25 85 – 190 8 – 73
Betina 20 49– 260 2– 213
Minggu II Jantan 15 60 – 250 3 – 93
Betina 23 115 – 270 11 – 124
Minggu III Jantan 21 90 – 240 10 – 62
Betina 14 142 – 250 13 – 164

Pada Tabel 1 dapat dilihat Morfologi Ikan Juaro (P.


bahwa jumlah hasil tangkapan ikan polyuranodon)
juaro jantan dan betina seimbang. Ciri-ciri morfologi ikan juaro
Dengan rasio perbandingan antara pada penelitian ini adalah sebagai
jantan dan betina sekitar 1:1,2. berikut: bentuk tubuh pipih lateral,
Dilihat dari kisaran berat, ikan betina memanjang dan berwarna putih
rata-rata lebih besar dibandingkan perak. Kepala pipih dan mata terletak
ikan jantan. Hal ini dikarenakan di belakang sudut mulut, mulut
operasi penangkapan ikan juaro terletak di dekat ujung hidung, mulut
menggunakan alat tangkap yang ikan agak kebawah (sub terminal).
berbeda yaitu belat dan jaring. Selain Memiliki dua pasang sungut dan
itu, waktu penangkapan ikan juaro memiliki sirip punggung berjari-jari
juga dilakukan pada waktu yang keras dan tajam.
berbeda sehingga mempengaruhi
hasil tangkapannya. Saluran Pencernaan Ikan Juaro
(P. polyuranodon)
Saluran pencernaan ikan
juaro terdiri dari mulut,
4

kerongkongan, lambung, usus dan dilihat pada Gambar 1.


anus. Untuk lebih jelasnya dapat

(a) (b)

(c)
Gambar 1. Saluran Pencernaan Ikan Juaro (P. polyuranodon) (a) Di Dalam
Perut Ikan (b) Telah dikeluarkan Dari Perut Ikan (c) Telah diuraikan

Organ yang langsung elastis. Dinding lambung ikan juaro


berhubungan dengan makanan terdiri dari lapisan terluar yaitu
adalah mulut. Bentuk mulut ikan lapisan serosa yang berfungsi sebagai
juaro adalah subterminal. Ukuran lapisan pelindung perut. Muskularis
bukaan mulut ikan berbeda-beda yaitu lapisan otot berfungsi
sesuai dengan ukuran tubuhnya. membantu perut dalam pencernaan
Selain itu, di dalam rongga mulut mekanis. Submukosa yaitu lapisan
ikan juaro ditemukan gigi yang untuk menyalurkan nutrisi ke sel-sel
berukuran kecil tetapi runcing dan perut. Lapisan mukosa yaitu lapisan
tajam. Hal ini menunjukkan bahwa terdalam dimana sel-sel mampu
gigi ikan juaro termasuk jenis gigi mengeluarkan berbagai jenis cairan,
viliform. Menurut Bond (1979) ikan- seperti enzim, asam lambung, dan
ikan dengan gigi viliform tidak hormon. Dan vili-vili yang berfungsi
menggunakan giginya untuk untuk mensekresikan enzim
mengunyah mangsa, tetapi untuk pencernaan dan menyerap makanan.
menyergap dan mencengkeram Ukuran lambung ikan
mangsa. Dengan bentuk gigi viliform sebanding dengan ukuran tubuh ikan.
ini, diduga gigi ikan juaro pada Berdasarkan hasil histologi ikan kecil
penelitian ini tidak berfungsi untuk berukuran panjang baku 68 mm dan
mengunyah makanan, melainkan ikan besar berukuran 210 mm.
untuk mencengkram dan menahan Adapun struktur histologi lambung
makanan. Selain itu ikan juaro ikan besar dan kecil dapat dilihat
memiliki lambung yang berbentuk pada Gambar 2.
seperti kantung panjang dan bersifat
5

(a) (b)
a. Struktur jaringan lambung (a) ikan besar (b) ikan kecil

Gambar 2. Struktur Histologi Lambung Ikan Juaro (P. polyuranodon)

Secara umum fungsi lambung berbeda. Hasil pengukuran ketebalan


itu sama yaitu untuk menampung dan dinding lapisan lambung ikan juaro
mencerna makanan. Pada ikan besar ikan besar berukuran 210 mm
dengan ukuran berbeda terdapat dan kecil berukuran 68 mm dapat
variasi ketebalan lapisan yang dilihat pada Gambar 3.
1,5

Mukosa
1
Muskularis
0,5
Serosa
0
Lambung (a) Lambung (b)
Gambar 3. Ketebalan Lapisan Dinding Lambung Ikan Juaro (P.
polyuranodon) (a) besar (b) kecil

Pada gambar diatas dapat mukosa pada dinding lambung ikan


dilihat bahwa pada lambung, besar menunjukkan bahwa proses
ketebalan lapisan serosa dan lapisan pencernaan secara enzimatis lebih
muskularis pada ikan besar dan ikan banyak terjadi pada lambung ikan
kecil tidak jauh berbeda. Tetapi besar. Hal ini menunjukkan bahwa di
lapisan mukosa pada dinding dalam lambung ikan terjadi proses
lambung ikan besar lebih tebal kimiawi oleh enzim yang bermanfaat
dibandingkan ikan kecil. Ketebalan untuk membantu proses pencernaan
lapisan mukosa pada dinding makanan. Hal ini sesuai pendapat
lambung ikan besar 0,8 mm Mudjiman (2004) yang menyatakan
sedangkan ketebalan dinding bahwa dinding lambung ikan
lambung ikan kecil 0,3 mm. Diduga omnivora yang mengarah ke karnivor
lapisan mukosa di dalam lambung mensekresi asam klorida dan enzim
menghasilkan enzim. Menurut pencernaan yang berfungsi untuk
Fujaya (2004) bahwa lapisan mukosa melembutkan dan memulai
berfungsi sebagai penghasil cairan pemecahan makanan menjadi lebih
berupa enzim. Tebalnya lapisan kecil lalu potongan makanan akan
6

diserap. Dari lambung, makanan juga memiliki lapisan pada dinding


masuk ke usus. Di usus sari-sari usus yang terdiri dari lapisan terluar
makanan diserap dan selanjutnya (serosa), muskularis, sub mukosa dan
diedarkan oleh darah keseluruh mukosa. Selain itu, struktur usus ikan
tubuh. Selanjutnya sisa-sisa makanan juaro juga bervariasi sesuai dengan
yang tidak diserap dikeluarkan ukuran tubuh ikan tersebut. Struktur
melalui anus yaitu berupa feses. usus ikan juaro kecil dengan panjang
Usus berfungsi sebagai baku 68 mm dan ikan besar 210 mm
penyerap sari-sari makanan. Usus dapat dilihat pada Gambar 4.

(a) (b)
Struktur Usus Ikan Juaro (a) Ikan Besar (b) Ikan Kecil
Gambar 4. Struktur Histologi Usus Ikan Juaro (P. polyuranodon)
Pada Gambar 8 dapat dilihat ketebalan lapisan dinding usus ikan
bahwa struktur jaringan usus ikan besar dan kecil. Adapun hasil
besar dan kecil berbeda. Hal ini pengukuran ketebalan usus ikan
kemungkinan ada kaitannya dengan besar dan kecil dapat dilihat pada
Gambar 5.

0,5
0,4
0,3 Mukosa

0,2 Muskularis

0,1 Serosa

0
Usus (a) Usus (b)
Gambar 5. Ketebalan Lapisan Dinding Usus Ikan (a) Besar (b) Kecil

Pada gambar diatas dapat ikan kecil 0,15 mm. Diduga lapisan
dilihat bahwa pada usus, ketebalan mukosa di dalam usus menghasilkan
lapisan serosa dan lapisan muskularis cairan berupa hormon. Menurut
pada ikan besar dan ikan kecil tidak Fujaya (2004) lapisan mukosa
jauh berbeda. Tetapi lapisan mukosa berfungsi sebagai penghasil cairan
pada dinding lambung ikan besar berupa hormon. Tebalnya lapisan
sedikit lebih tebal dibandingkan ikan mukosa pada dinding usus ikan besar
kecil. Ketebalan lapisan mukosa hormon yang dihasilkan lebih banyak
pada dinding usus ikan besar 0,2 mm terjadi pada usus ikan besar. Selain
sedangkan ketebalan dinding usus itu, hormon di dalam usus membantu
7

proses penyerapan sari-sari makanan jangkrik, gastropoda, bivalva, sisa


di dalam usus. Menurut Fujaya crustacea, dan tulang. Sedangkan
(2004) usus mempunyai jonjot usus golongan nabati berupa biji sawit,
untuk memperluas permukaan usus. jengkol dan daun ubi. Terdapatnya
Melalui pembuluh darah pada jonjot berbagai jenis makanan yang
usus, maka sari makanan dapat dimakan ikan juaro ini menunjukkan
diserap ke dalam darah. Dengan bahwa ikan juaro tergolong ke dalam
adanya jonjot usus, kemungkinan ikan omnivora tetapi cenderung
sari makanan di dalam usus ikan mengarah ke karnivor. Hal ini sesuai
juaro di serap ke dalam darah. Lalu dengan pendapat Ramadhan (2008)
makanan yang tidak dicerna bahwa ikan juaro merupakan ikan
dikeluarkan berupa feses. sejenis patin yang tergolong ke
dalam jenis ikan pemakan segalanya
Jenis-jenis Makanan Ikan Juaro (omnivora).
(P. polyuranodon) Dari sembilan jenis makanan
Pada penelitian ini, di dalam yang dijumpai dalam saluran
lambung ikan juaro ditemukan jenis pencernan ikan juaro ternyata jenis
makanan yang bervariasi yang terdiri gastropoda yang paling banyak
dari golongan hewani dan nabati. ditemukan. Untuk lebih jelasnya
Golongan hewani terdiri dari ikan, dapat dilihat pada Gambar 6.

0,43% Biji Jengkol


1,26% 0,05%
Biji Sawit

17,77% Daun Ubi


28,49%
Ikan Pantau
1,19% Jangkrik
1,52%
43,91% Gastropoda
5,39% Bivalva
Sisa Crustacea
Tulang
Gambar 6. IP Makanan Ikan Juaro di Sungai Siak Desa Tualang

Berdasarkan komposisi makanan penelitian. Banyaknya jumlah


ikan juaro di Sungai Siak Desa kelimpahan atau ketersediaan jenis
Tualang proporsi makanan tertinggi gastropoda di perairan diduga ikan
yaitu gastropoda (IP 43,91%). juaro memanfaatkan jenis makanan
Sedangkan proporsi makanan tersebut menjadi makanan utama.
terendah yaitu biji jengkol (IP
0,05%). Hal ini menunjukkan bahwa Makanan Ikan Juaro (P.
kebiasaan makan setiap ikan polyuranodon) Jantan dan Betina
bervariasi tergantung pada kondisi Berdasarkan IP
lingkungan dimana ikan itu hidup. Di Ikan juaro yang tertangkap
Sungai Siak Desa Tualang dikelompokkan berdasarkan jenis
ketersediaan jenis gastropoda masih kelamin jantan dan betina. Untuk
banyak di jumpai. Hal ini sesuai lebih jelasnya dapat dilihat pada
dengan pengukuran kelimpahan Gambar 7.
benthos di perairan selama
8

100% Tulang
80% Sisa Crustacea
Bivalva
60% Gastropoda
40% Jangkrik
Ikan pantau
20%
Daun Ubi
0% Biji Sawit
Jantan Betina Biji Jengkol
Gambar 7. Makanan Ikan Juaro (P. polyuranodon) Jantan dan Betina
Berdasarkan IP

Pada Gambar 7 terlihat sehingga ketika makanan utama tidak


perbedaan makanan yang paling ada maka makanan pelengkap
banyak dimakan oleh ikan juaro dikonsumsi untuk dijadikan makanan
jantan dan betina. Pada ikan juaro utama, tetapi tidak sepenuhnya
jantan proporsi makanan tertinggi menjadi makanan utama melainkan
yaitu gastropoda (IP 52,70%). menjadi makanan pelengkap utama.
Sedangkan pada ikan betina proporsi
makanan tertinggi yaitu bivalva (IP Makanan Ikan Juaro (P.
36,53%). Hal ini diduga bahwa polyuranodon) Berdasarkan
gastropoda dan bivalva memiliki Tingkat Kematangan Gonad
kandungan protein dan lemak yang Kematangan gonad berkaitan
tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pada nutrisi makanan yang
ikan juaro jantan dan betina lebih dibutuhkan untuk perkembangan
membutuhkan kandungan nutrisi ikan tersebut. Berdasarkan
lemak dan protein yang tinggi untuk kematangan gonad ikan juaro, jenis
kematangan gonadnya. Menurut makanan digolongkan ke dalam jenis
Sudjana dalam Budiharti (2014) hewan dan tumbuhan. Untuk lebih
makanan ikan jantan dan ikan betina jelasnya dapat dilihat pada Gambar
berbeda karena ketersediaan jenis 8.
makanan terkadang terbatas,
100%
80%
60%
Hewan
40%
Tumbuhan
20%
0%
TKG II TKG III TKG IV
Gambar 8. IP jenis Makanan Ikan Juaro Berdasarkan Tingkat Kematangan
Gonad
Jenis makanan ikan juaro yaitu gastropoda, bivalva, jangkrik,
digolongkan menjadi 2 jenis yaitu ikan, tulang dan sisa crustacea. Pada
hewan dan tumbuhan. Jenis ikan TKG II, III dan IV makanan
tumbuhan yaitu daun ubi, biji sawit berupa jenis hewan lebih banyak
dan jengkol. Sedangkan jenis hewan dibandingkan makanan berupa jenis
9

tumbuhan. Hal ini diduga karena Makanan Ikan Juaro (P.


makanan berupa hewan memiliki polyuranodon) Berdasarkan
kandungan protein dan lemak yang Kelompok Kelas Ukuran
tinggi. Sehingga dapat membantu Untuk mengetahui jenis
untuk perkembangan kematangan makanan yang dimakan ikan juaro di
gonad. Menurut Budiharti (2014) setiap ukuran, maka ikan-ikan yang
kadar protein dapat dimanfaatkan tertangkap dikelompokkan
ikan sebagai sumber energi untuk berdasarkan kisaran panjang baku
proses reproduksi karena protein (SL) dari ukuran terkecil hingga
merupakan komponen dominan ukuran terpanjang. Pengelompokan
kuning telur. Menurut Meyer dan ikan dilakukan sesuai petunjuk
Fracalossi dalam Lazzari et al., Sudjana (1996). Berdasarkan hasil
(2010) ikan Rhamdia quelen bersifat perhitungan data diperoleh 5
omnivor tetapi cenderung kelompok kelas ukuran seperti yang
memerlukan protein yang lebih terlihat pada Tabel 2.
banyak sehingga ikan ini banyak
membutuhkan sumber protein.

Tabel 2. Pengelompokan Ikan Berdasarkan Kisaran Ukuran Terkecil hingga


Ukuran Terbesar
Kelas Panjang Baku (mm) Jumlah Ikan
1 49 – 94,1 14
2 94,2 – 139,3 10
3 139,4 – 184,5 41
4 184,6 – 229,7 7
5 229,8 – 275 13
Komposisi makanan ikan tubuh ikan dikelompokkan
seiring dengan pertambahan ukuran berdasarkan IP dapat dilihat pada
Gambar 9.

100% Tulang
Sisa Crustacea
80%
Bivalva
60% Gastropoda
Jangkrik
40% Ikan Pantau
20% Daun Ubi
Biji Sawit
0% Biji Jengkol
I II III IV V
Gambar 9. IP Makanan Ikan Juaro Berdasarkan Kelas Ukuran
biji sawit. Hal ini menunjukkan
Pola makan ikan juaro pada bahwa semakin besar ukuran tubuh
kelas ukuran I-V tidak jauh berbeda, ikan maka ukuran makanan yang
untuk kelas ukuran I-IV tetap dimakan juga semakin besar hal ini
makanan utamanya adalah terlihat pada kelas ukuran II-V jenis
gastropoda. Namun pada kelas biji-bijian berupa biji sawit semakin
ukuran V makanan utamanya adalah meningkat. Hal ini juga
10

menunjukkan bahwa semakin besar polipeptida yang terkandung pada


ukuran tubuh ikan maka semakin bagian eksokarp pada biji sawit.
besar ukuran bukaan mulut ikan. Hal Makanan yang tidak diserap
ini sesuai dengan pendapat Galetti et atau tidak dicerna akan dibuang
al., (2008) yang menyatakan bahwa sebagai feses. Pada ikan juaro, biji
jumlah biji yang dimakan sawit yang dicerna hanya bagian
berhubungan dengan ukuran tubuh eksokarp. Sedangkan kernel dan
ikan. Semakin besar ukuran tubuh sedikit serabut yang membungkus
ikan, maka semakin banyak biji yang kernel tidak dicerna, melainkan
dimakan. dibuang sebagai feses. Pada usus
Pada penelitian ini, di dalam ikan juaro dijumpai kernel sawit
lambung jenis biji-bijian berupa biji yang tidak mempunyai eksokarp lagi.
sawit pada kelas ukuran II-V Kernel ini akan dikeluarkan berupa
semakin meningkat. Kondisi feses. Hal ini sesuai dengan pola
makanan di dalam lambung juga makan ikan Piaractus
bervariasi ada yang masih keras dan mesopotamicus yang memakan biji
ada yang hanya tinggal biji yang Tucum palm. Menurut Galetti et al.,
dibungkus serabut. Kulit sawit (2008) ikan P. mesopotamicus
tersebut sudah hilang (tercerna). memakan biji palem dan kemudian
Kemungkinan jenis biji-bijian ini di biji tersebut dikeluarkan dalam
dalam lambung sudah mengalami bentuk feses. Selain itu, menurut
proses pencernaan secara enzimatis. Galetti et al., (2008) penyebaran biji
Proses pencernaan biji sawit di palem tersebut sebagian besar
dalam lambung ikan besar dimulai dilakukan oleh ikan P.
dengan lunaknya bagian eksokarp mesopotamicus. Diduga ikan juaro
(kulit luar) karena mengalami proses pada penelitian ini memiliki peran
pencernaan enzimatis. Kemudian yang sama dengan ikan P.
eksokarp nantinya akan larut dan mesopotamicus, yaitu melakukan
materi kimia pada eksokarp tersebut penyebaran biji sawit secara alami di
dapat diserap oleh tubuh. Menurut area sekitar Sungai Siak.
Mora et al., (2013) eksokarp pada
kepala sawit mengandung lemak atau Pengukuran Kualitas Perairan
polipeptida. Hal ini menunjukkan Selama Penelitian
bahwa ikan juaro menyerap dan Adapun hasil pengukuran
memanfaatkan nutrisi lemak atau kualitas air selama penelitian dapat
dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Pengkuran Kualitas Perairan


No Parameter Satuan Hasil Pengukuran
Stasiun I Stasiun II Stasiun III
Fisika
o
1 Suhu C 28 29 30
2 Kekeruhan NTU 46 45 20
3 Kecepatan arus meter/dtk 13,46 13,02 30,02
IKimia
1 pH - 5 5 6
2 Salinitas ppt 0 0,1 0,1
3 DO mg/l 9,6 8,96 9,6
4 CO2 mg/l 13,98 15,98 11,98
11

Suhu air selama penelitian Kordi (2004) menyatakan bahwa


berkisar 28-300C (menjelang siang kadar oksigen terlarut pada perairan
hari). Hal ini menunjukkan bahwa yang baik kurang dari 10 mg/liter
suhu di Perairan Sungai Siak Desa untuk ikan tumbuh dan berkembang
Tualang masih mampu mendukung biak. Dari hasil pengukuran CO2 di
kehidupan organisme akuatik yang tiga stasiun selama penelitian masih
ada didalamnya termasuk kehidupan tergolong baik berkisar antara 11,98-
ikan juaro. Hal ini sesuai dengan 15,98 mg/l. Hal ini didukung oleh
pendapat Susanto (2004) Suhu air pendapat Susanto (2004)
yang optimal untuk kehidupan dan menyatakan bahwa konsentrasi
perkembangan organisme akuatik karbondioksida yang baik pada
berkisar antara 25-30˚C. Kekeruhan suatu perairan adalah tidak lebih
pada setiap stasiun berkisar 20-46 dari 25 ppm.
NTU. Nilai kekeruhan tertinggi
terdapat di stasiun 1 dan 2. Kesimpulan
Sedangkan kekeruhan terendah di Ikan juaro tergolong ikan
stasiun 3. Hal ini kemungkinan omnivora dengan kelompok jenis
terjadi karena adanya aktivitas rumah makanan yang dimakan terdiri dari
penduduk serta pasar di stasiun 1 dan dari biji sawit, jengkol, daun ubi,
adanya aktivitas pabrik Indah Kiat ikan pantau, jangkrik, gastropoda,
pada stasiun 2 yang masuk ke bivalva, sisa crustacea dan tulang.
perairan meneyebabkan tingkat Makanan utama ikan juaro adalah
kekeruhan pada stasiun 1 dan 2 gastropoda (IP 43,91%).
tinggi. Ikan juaro jantan dan betina
Hasil pengukuran pH di makanannya tidak jauh berbeda.
Sungai Siak Desa Tualang nilai pH Pada ikan juaro jantan proporsi
adalah 5-6. Nilai pH yang didapat makanan tertinggi adalah gastropoda
selama penelitian masih mendukung (IP 52,70%). Sedangkan ikan betina
kehidupan organisme akuatik, proporsi makanan tertinggi adalah
terutama ikan. Susanto (2004) bivalva (IP 36,53%),
menyatakan bahwa pH perairan yang Berdasarkan kelompok kelas
cocok untuk kehidupan organisme ukuran ikan juaro dibagi menjadi 5
adalah 5-9. Salinitas berkisar 0-0,1 kelompok. Pola makan ikan juaro
(o/oo) salinitas dipengaruhi oleh pada kelas ukuran ikan kecil dan
pasang surut perairan dan salinitas di besar tidak jauh berbeda, untuk kelas
Sungai Siak Desa Tualang masih ukuran I-IV tetap makanan utamanya
tergolong tawar. Hal ini sesuai adalah gastropoda. Sedangkan pada
dengan pendapat Gufran dan Kordi kelas ukuran V makanan utamanya
(2004) yaitu salinitas air tawar 0-0,5 adalah biji sawit.
o
/oo, air payau 0,5-17 o/oo, dan air laut Berdasarkan tingkat
di atas 17 o/oo kematangan gonad, makanan ikan
Berdasarkan hasil penelitian juaro dikelompokkan menjadi
kandungan oksigen terlarut di tiga golongan hewan dan tumbuhan. Pada
stasiun berkisar 8,96-9,6 mg/l. Hal ikan TKG II, III dan IV makanan
ini menunjukkan bahwa kandungan berupa hewan lebih banyak
oksigen di Sungai Siak Desa Tualng dibandingkan makanan berupa
masih tergolong baik. Hal ini tumbuhan. Makanan berupa hewan
didukung oleh pendapat Gufran dan memiliki kandungan protein dan
12

lemak yang tinggi. Sehingga dapat tml/. Diakses Tanggal 16 Juli


membantu untuk perkembangan 2015.
kematangan gonad. Ghufran, H. Kordi. K. 2004.
Penanggulangan Hama dan
Saran Penyakit Ikan. PT Rineka
Untuk mendapatkan Cipta dan PT Bina Adiaksara.
informasi lengkap perlu dilakukan Jakarta.
pengamatan lebih lanjut tentang Lazzari, R. Neto, J. R. Pedron, F.A.
kebiasaan makan ikan juaro terutama Loro, V.L. Pretto, A. Gioda,
pada rentang waktu yang lebih lama C.R. 2010. Protein Sources
agar mendapatkan informasi yang and Digestive Enzyme
luas tentang pengaruh lingkungan Activities in Jundia (Rhamdia
terhadap kehidupan ikan juaro. quelen). Piracicaba, Brazil.
Mora, A. Emrizal dan Selpas, N.
DAFTAR PUSTAKA 2013. Isolasi dan
Budiharti, W. 2014. Analisis Isi Karakterisasi Asam Oleat dari
Saluran Pencernaan Ikan Ikan Kulit Buah Kelapa Sawit
Pora-pora (Mystacoleucus (Elais guinensis Jacq.) Jurnal
padangensis) di Perairan Penelitian Farmasi Indonesia.
Sungai Naborsahan dan Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi
Danau Toba Kabupaten Riau, Pekanbaru, Indonesia.
Tobasa Provinsi Sumatera Mudjiman, A. 2004. Makanan Ikan.
Utara. Skripsi Fakultas Penebar Swadaya. Bogor.
Perikanan dan Ilmu Kelautan 189 Halaman.
Universitas Riau, Pekanbaru. Ramadhan, P.P. 2008. Studi
(tidak diterbitkan). Kebiasaan Makanan Ikan
Bond, C. E. 1979. Biology of Fishes. Juaro (Pangasius
W.E. Saunders Comp. polyuranodon) di Daerah
Philadelphia, London. Aliran Sungai Musi,
Toronto. Sumatera Selatan. Skripsi.
Fujaya, Y. 2004. Fisiologi Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu
Dasar Pengembangan Teknik Kelautan. Institut Pertanian
Perikanan. Jakarta : PT Bogor.
Rineka Cipta. Sudjana. 1996. Metode Statistika.
Galetti, M. Donatti, C. I. Pizo, A. M Edisi IV. Tarsito. Bandung,
dan Giacomini, H. C. 2008. 508 halaman
www.Nature.Com/news/2008 Susanto, H. 2004. Budidaya ikan di
/080205/full/news.2008.555.h Pekarangan. Penebar
Swadaya, Jakarta. 150 hal.

You might also like