Jurnal Administrasi 1

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

JAMP: Jurnal Adminitrasi dan Manajemen Pendidikan

Volume 1 Nomor 4 Desember 2018, Hal : 467-471

Tersedia Online di http://journal2.um.ac.id/index.php/jamp/


ISSN 2615-8574 (online)

PEMBERDAYAAN TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH MENENGAH


PERTAMA KOTA BATU: STUDI DESKRIPTIF
Imam Gunawan
Teguh Triwiyanto
Desi Eri Kusumaningrum
Muhammad Romady
Mutya Alfarina
Riski Ariska Widiana
Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang 65145
Email: imam.gunawan.fip@um.ac.id

Abstract: Empowerment is the key to an organization’s increasing productivity and


organizational performance. Schools as educational organizations have human resources
(HR) that handle administrative services, which are commonly called School Administration
Staff (SAS). The question posed in this research is how high is the level of empowerment of
the SAS Junior High School Batu City? To answer the research question, this study uses a
quantitative research approach. The research sample was SAS Junior High School Batu City
with a total of 25 people. To measure indicators of level of empowerment of SAS by using a
questionnaire developed by Kusumaningrum et al., (2017a). The research data were analyzed
using descriptive statistics, namely by calculating the mean, standard deviation, and category
description of each item. The results of the data analysis concluded that the empowerment
level of the SAS Junior High School Batu City with the highest frequency of 9 people (36%)
was in the good category and the average score was 70.2. Based on the description analysis
category each item is known from 23 items, there are 7 items (30.43%) included in the low
category, and 16 items (69.57%) are included in the high category.

Keywords: empowerment, school administration staff

Abstrak: Pemberdayaan merupakan kunci organisasi meningkatkan produktivitas dan


kinerja organisasi. Sekolah sebagai organisasi pendidikan memiliki sumber daya manusia
(SDM) yang menangani layanan administrasi, yang lazim disebut Tenaga Administrasi
Sekolah (TAS). Pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini adalah seberapa tinggi tingkat
pemberdayaan TAS SMP Kota Batu? Untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut,
penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Sampel penelitian adalah TAS
SMP Kota Batu dengan jumlah 25 orang. Untuk mengukur indikator tingkat pemberdayaan
TAS dengan menggunakan angket yang dikembangkan oleh Kusumaningrum dkk., (2017a).
Data penelitian dianalisis menggunakan statistik deskriptif, yaitu dengan menghitung rerata,
deviasi standar, dan deskripsi kategori setiap item. Hasil analisis data menyimpulkan bahwa
tingkat pemberdayaan TAS SMP Kota Batu dengan frekuensi tertinggi 9 orang (36%)
termasuk dalam kategori baik dan rerata skor sebesar 70,2. Berdasarkan analisis deskripsi

kategori setiap item diketahui dari 23 item terdapat 7 item (30,43%) termasuk dalam kategori
rendah, dan 16 item (69,57%) termasuk dalam kategori tinggi.

Kata kunci: pemberdayaan, tenaga administrasi sekolah

Tenaga Administrasi Sekolah (TAS) merupakan ujung tombak pengelolaan administratif di sekolah. TAS
memiliki peran yang penting dalam pengelolaan sekolah, seperti tata persurata sekolah, administrasi
peserta didik, administrasi tenaga pendidik dan kependidikan, dan administrasi kurikulum. Pada
umumnya pekerjaan kantor sekolah secara teknis dilakukan oleh TAS. Oleh sebab itu, menjadi hal

467
468 JAMP : Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan, Volume 1, Nomor 4 Desember 2018: 467-471

penting memberdayakan kemampuan dan kompetensi TAS agar segenap tenaga dan waktunya dapat
tercurahkan secara optimal untuk sekolah. Tujuan pemberdayaan adalah sebagai alat untuk membantu
sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki organisasi untuk mengomptimalkan kemampuannya
(Hardina, dkk., 2007). Pemberdayaan merupakan wujud pengakuan kepada individu dari organisasi
akan kemampuan yang dimiliki, sehingga ia selalu dalam kondisi siap sedia melakukan tugas yang
diembannya (Kreitner dan Kinicki, 2010).
Sekolah dengan memberdayakan TAS bertujuan untuk mendukung proses penyelenggaraan
pendidikan dan pencapaian tujuan sekolah (Surya, 2012). Oleh sebab itu, sekolah dalam memberdayakan
TAS memerlukan kepemimpinan kepala sekolah yang baik (Sudharta, dkk., 2017) dan mampu membagi
tugas dengan baik kepada seluruh SDM yang dimiliki sekolah. TAS memiliki peran melaksanakan
kegiatan administrasi lembaga pendidikan dengan cara memberikan layanan prima dan optimal kepada
semua pihak yang memerlukan layanan (Kusumaningrum, dkk., 2017b). Tujuan adanya pemberdayaan
TAS adalah agar TAS yang dimiliki sekolah menjadi lebih berdaya dalam melaksanakan tugasnya. Hal
ini mengingat bahwa layanan administrasi yang diselenggarakan oleh sekolah dilaksanakan oleh TAS
(Gunawan dan Benty, 2017). Pertanyaan penelitian ini adalah seberapa tinggi tingkat pemberdayaan
TAS SMP Kota Batu?

METODE
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian dilaksanakan di SMP
Kota Batu. Sampel penelitian adalah TAS dengan jumlah 25 orang. Instrumen penelitian adalah angket
yang digunakan untuk mengukur tingkat pemberdayaan TAS dengan item berjumlah 23 item. Adapun
angket penelitian ini adalah angket yang dikembangkan oleh Kusumaningrum, dkk., (2017a). Analisis
data dengan menggunakan statistik deskriptif, yaitu dengan menghitung rerata, deviasi standar, dan
deskripsi kategori setiap item (Gunawan, 2016b; Gunawan, 2013). Data penelitian disajikan dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi dengan mengacu pada formula stanfive (Wiyono dan Sunarni, 2009)
guna menentukan kategori (Tabel 3).

HASIL
Data skor pemberdayaan TAS SMP Kota Batu ditampilkan pada Tabel 1. Berdasarkan pada Tabel 2,
diketahui bahwa: skor minimum sebesar 57; skor maksimum sebesar 88; rerata sebesar 70,2; dan deviasi
standar sebesar 7,88. Berdasarkan data pada Tabel 1, selanjutnya data pemberdayaan TAS SMP Kota
Batu dideskripsikan dengan rumus formula stanfive (Tabel 2). Deskripsi frekuensi TAS SMP Kota Batu
seperti ditampilkan pada Tabel 2.
Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa dari 25 responden yang berada dalam interval skor: > 82,03
sebanyak 1 orang (4%) dengan kategori sangat baik; 74,14 s.d. 82,03 sebanyak 9 orang (36%) dengan
kategori baik; 66,26 s.d. 74,14 sebanyak 7 orang (28%) dengan kategori cukup baik; 58,37 s.d. 66,26
sebanyak 6 orang (24%) dengan kategori kurang baik; dan < 58,37 sebanyak 2 orang (8%) dengan
kategori tidak baik. Berdasarkan pada Tabel 2 dapat disimpulkan bahwa tingkat pemberdayaan TAS SMP
Kota Batu dengan frekuensi tertinggi 9 orang (36%) termasuk dalam kategori baik. Hasil perbandingan
rerata nilai semua item (3,06) dengan rerata nilai setiap item ditampilkan pada Tabel 3.
Berdasarkan analisis deskripsi kategori setiap item Tabel 3 dapat diketahui bahwa dari 23 item
terdapat 7 item (30,43%) termasuk dalam kategori rendah, karena rata-rata nilai setiap item tersebut ≤
rata-rata nilai semua item. Item yang termasuk dalam kategori rendah yaitu item nomor: 6, 9, 10, 11, 14,
19, dan 22. Hal ini berarti bahwa pelaksanaan jabaran indikator pemberdayaan TAS yang terdapat dalam
nomor-nomor item tersebut harus ditingkatkan. Sedangkan 16 item (69,57%) termasuk dalam kategori
tinggi, karena rata-rata nilai setiap item tersebut > rata-rata nilai semua item. Item yang termasuk dalam
kategori tinggi yaitu item nomor: 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 20, 21, dan 23. Hal ini
berarti bahwa pelaksanaan jabaran indikator pemberdayaan TAS yang terdapat dalam nomor-nomor
item tersebut harus dipertahankan.
Gunawan , dkk, Pemberdayaan Tenaga Administrasi Sekolah Menengah...... 469

Tabel 1 Data Skor Pemberdayaan TAS SMP Kota Batu


Item Skor Item Skor
1 88 15 76
2 78 17 73
3 63 18 63
4 76 19 57
5 74 20 60
6 76 21 76
7 69 22 75
8 58 23 60
9 69 24 60
10 78 25 69
11 75
12 69 Min 57
13 69 Max 88
14 65 X 70,2
16 79 DS 7,88

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Pemberdayaan TAS Kota Batu


No Formula Interval F % Kategori
1 Sangat baik
( X + 1.5 SD) < X > 82,03 1 4
2 Baik
( X + 0.5 SD) < X < ( X + 1.5 SD) 74,14 s.d. 82,03 9 36
3 Cukup baik
( X - 0.5 SD) < X < ( X + 0.5 SD) 66,26 s.d. 74,14 7 28
4 Kurang baik
( X - 1.5 SD) < X < ( X - 0.5 SD) 58,37 s.d. 66,26 6 24
5 Tidak baik
X < ( X - 1,5 SD) < 58,37 2 8
Jumlah 25 100

Tabel 3 Deskripsi Kategori Setiap Item (Perbandingan Rerata Nilai Semua Item dengan Setiap Item)

Item ∑ n Ket Item ∑ n Ket


X X
1 86 25 3,44 T 13 80 25 3,20 T
2 84 25 3,36 T 14 57 25 2,28 R
3 84 25 3,36 T 15 83 25 3,32 T
4 83 25 3,32 T 16 80 25 3,33 T
5 86 25 3,44 T 17 82 25 3,28 T
6 69 25 2,88 R 18 83 25 3,32 T
7 82 25 3,28 T 19 69 25 2,76 R
8 87 25 3,48 T 20 85 25 3,40 T
9 51 25 2,04 R 21 82 25 3,28 T
10 60 25 2,40 R 22 52 25 2,08 R
11 64 25 2,56 R 23 78 25 3,12 T
12 88 25 3,52 T Rerata 76,3 - 3,06 -
470 JAMP : Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan, Volume 1, Nomor 4 Desember 2018: 467-471

PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa tingkat pemberdayaan TAS SMP Kota Batu termasuk
dalam kategori baik. Simpulan penelitian ini mengindikasikan bahwa pemberdayaan TAS di SMP
Kota Batu dilaksanakan dengan baik. Pemberdayaan staf membutuhkan kemampuan pemimpin untuk
memperlakukan staf sebagai mitra dan bukan sebagai bawahan semata (Sudayat, 2014; Gunawan, dkk.,
2018). Pemberdayaan staf berkaitan dengan kepemimpinan dan kreativitas yang dimiliki oleh staf
(Özarall, 2015; Gunawan, 2017b). Oleh sebab itu, sebelum memberdayakan TAS, kepala sekolah itu
sendiri harus mampu memberdayakan dirinya sendiri untuk kemajuan sekolah (Kusumaningrum, dkk.,
2018; Sultoni, dkk., 2018a; Pertiwi, dkk., 2018).
Profesionalisme TAS akan terwujud dengan adanya dukungan dari kepala sekolah, yaitu dengan
memprogram berbagai kegiatan yang dapat menunjang pemberdayaan TAS (Wibowo, 2015; Sultoni,
dkk., 2018b). Program yang dapat meningkatkan pemberdayaan TAS adalah dengan memberikan
kesempatan kepada TAS untuk mengikuti kegiatan pelatihan komputer, pelatihan pengelolaan kantor,
dan pelatihan public speaking. Kunci layanan administrasi sekolah dapat terselenggara dengan baik
adalah adanya pemberdayaan TAS yang baik. Pemberdayaan TAS dapat dilaksanakan secara sistematis
dan kontinu manakala sekolah juga memperhatikan upaya memberikan dampak positif pemberdayaan
TAS bagi peningkatan kemampuan dan kesejahteraan TAS (Mahri, 2004; Kusmintardjo dan Gunawan,
2017; Benty dan Gunawan, 2015).
Hal tersebut selaras dengan tuntutan beban kerja TAS saat ini, misalnya tugas administrasi
Kurikulum 2013, pengelolaan data pokok pendidikan, dan administrasi kesiswaan (Gunawan, 2017a;
Gunawan, 2016a). Oleh sebab itu, pemberdayaan harus linier dengan upaya peningkatan kesejahteraan
staf (Gunawan dan Benty, 2007; Mursidik, dkk., 2013). Selain itu, hal yang tidak kalah krusial
adalah upaya melakukan peningkatan kompetensi TAS dalam mengoperasikan sarana yang berbasis
teknologi informasi. Saat ini pekerjaan TAS tidak terlepas dari penggunaan sarana teknologi informasi.
Keterampilan memanfaatkan sarana teknologi informasi dapat memudahkan TAS melaksanakan tugas
administrasi sekolah.

KESIMPULAN
Kesimpulan penelitian ini adalah tingkat pemberdayaan TAS SMP Kota Batu dengan frekuensi
tertinggi 9 orang (36%) termasuk dalam kategori baik dan rerata skor sebesar 70,2. Temuan ini
menguatkan teori tentang urgensi dari pemberdayaan staf untuk meningkatkan produktivitas staf. Kepala
sekolah perlu membuat program pemberdayaan yang komprehensif dengan memperhatikan segenap
kompetensi yang dimiliki oleh staf.

DAFTAR RUJUKAN
Benty, D. D. N., dan Gunawan, I. 2015. Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat. Malang: Universitas
Negeri Malang, UM Press.
Gunawan, I. 2013. Statistika untuk Kependidikan Sekolah Dasar. Yogyakarta: Penerbit Ombak Yogyakarta.
Gunawan, I. 2016a. Model of Educational Leadership in the Implementation of Curriculum 2013. Proceedings The
4th International Conference Language, Society, and Culture in Asian Contexts (LSCAC 2016) on Cultivating
and Casting Asian Diversities: Empowering the Asians, Universitas Negeri Malang, Malang, 24 s.d. 25 Mei,
hlm. 1109-1118.
Gunawan, I. 2016b. Pengantar Statistika Inferensial. Jakarta: Rajawali Pers.
Gunawan, I. 2017a. Indonesian Curriculum 2013: Instructional Management, Obstacles Faced by Teachers in
Implementation and the Way Forward. Proceeding 3rd International Conference on Education and Training (3rd
ICET) 2017, Theme: Global and Local Based Education and Training, Faculty of Education State University
of Malang, Published by Atlantis Press, September 30 – Oktober 1, hlm. 56-63.
Gunawan, I. 2017b. Landasan Dasar Pendidikan. Malang: Universitas Negeri Malang, UM Press.
Gunawan, I., dan Benty, D. D. N. 2007. Musyawarah Guru Mata Pelajaran dan Kemampuan Mengelola Kelas
untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Manajemen Pendidikan, 20(1), 21-31.
Gunawan , dkk, Pemberdayaan Tenaga Administrasi Sekolah Menengah...... 471

Gunawan, I., dan Benty, D. D. N. 2017. Manajemen Pendidikan: Suatu Pengantar Praktik. Bandung: Alfabeta.
Gunawan, I., Triwiyanto, T., dan Kusumaningrum, D. E. 2018. Pendampingan Penulisan Artikel Ilmiah bagi Para
Guru Sekolah Menengah Pertama. Abdimas Pedagogi: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, 1(2),
128-135.
Hardina, D., Middleton, J., Montana, S., dan Simpson, R. A. 2007. An Empowering Approach to Managing Social
Service Organizations. New York: Springer Publishing Company.
Kreither, R., dan Kinicki, A. 2010. Organizational Behavior. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.
Kusmintardjo, dan Gunawan, I. 2017. Manajemen Layanan Khusus. Malang: Universitas Negeri Malang, UM
Press.
Kusumaningrum, D. E., Sumarsono, R. B., dan Gunawan, I. 2017a. Pengembangan Model Pemberdayaan Sumber
Daya Manusia Sekolah Menengah Pertama Berbasis Pesantren dengan Pendekatan Soft System Methodology.
Laporan penelitian tidak diterbitkan (tahun pertama). Malang: LP2M Universitas Negeri Malang.
Kusumaningrum, D. E., Sumarsono, R. B., dan Gunawan, I. 2017b. Pemberdayaan Tenaga Administrasi Sekolah
Menengah Pertama Berbasis Pesantren. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sinergitas Keluarga,
Sekolah, dan Masyarakat dalam Penguatan Pendidikan Karakter, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Malang, Malang, 16 November, hlm. 127-138.
Kusumaningrum, D. E., Sumarsono, R. B., dan Gunawan, I. 2018. Empowering the Principal of Boarding House-
Based Junior High School in East Java Province Indonesia. Proceeding 3rd International Conference on
Education Management and Administration (CoEMA 2018), Theme: The Challenges of Education and
Technology in Global and Local Era, Faculty of Education State University of Malang, Published by Atlantis
Press, 6-7 Oktober, hlm. 147-151.
Mahri, A. J. W. 2004. Implementasi Pengintegrasian Pola Pemberdayaan Guru Sukwan, (Online), (http://jurnal.
upi.edu/file/A._Jajang_M_.pdf), diakses 2 Mei 2017.
Mursidik, E. M., Tryanasari, D., dan Gunawan, I. 2013. Pengembangan Buku Pedoman Microteaching Berbasis
Lesson Study Prodi PGSD FIP IKIP PGRI MADIUN. Jurnal Pendidikan, 19(1), 1-26.
Özarall, N. 2015. Linking Empowering Leader to Creativity: The Moderating Role of Psychological (Felt)
Empowerment, (Online), International Conference on Leadership, Technology and Innovation Management,
Procedia - Social and Behavioral Sciences, hlm. 447-454, (http://www.sciencedirect.com), diakses 13 Oktober
2015.
Pertiwi, A. K., Cahyani, S. S. A., Diana, R. C., dan Gunawan, I. 2018. Analisis Interaksi Simbolik Kyai dan
Santri dalam Perspektif Kepemimpinan Berbasis Nilai dan Etika. JMSP: Jurnal Manajemen dan Supervisi
Pendidikan, 2(3), 185-191.
Sudayat, A. T., Ulfatin, N., dan Sobri, A. Y. 2014. Pemberdayaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia pada
Sekolah Inklusi. Ilmu Pendidikan, 41(2), 109-115.
Surya, P. 2012. Peran Penting Tenaga Administrasi Sekolah dalam Penguatan Budaya Sekolah untuk Implementasi
Pendidikan Karakter. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional dan Temu Alumni Dies Natalis ke-48 UNY
Tahun 2012, Tema Implementasi Pendidikan Karakter dalam Membangun Bangsa, Dewan Pengurus Pusat
Ikatan Alumni Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 5 Mei.
Sudharta, V. A, Mujiati, M., Rosidah, A., dan Gunawan, I. 2017. Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam
Perspektif Psikologi. Manajemen dan Supervisi Pendidikan, 2(2), 109-123.
Sultoni, Gunawan, I., dan Rosalinda, T. N. 2018a. Pengaruh Pembentukan Tim dan Kepemimpinan Spiritual
terhadap Motivasi Diri Mahasiswa. JMSP: Jurnal Manajemen dan Supervisi Pendidikan, 2(3), 210-216.
Sultoni, Gunawan, I., dan Sari, D. N. 2018b. Pengaruh Etika Profesional terhadap Pembentukan Karakter
Mahasiswa. JAMP: Jurnal Adminitrasi dan Manajemen Pendidikan, 1(3), 279-283.
Wibowo, C. H. 2015. Problematika Profesi Guru dan Solusinya bagi Peningkatan Kualitas Pendidikan di MTs
Negeri Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri. Thesis. Surakarta: Institut Agama Islam Negeri Surakarta.
Wiyono, B. B., dan Sunarni. 2009. Evaluasi Program Pendidikan dan Pembelajaran. Malang: Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Malang.

You might also like