Download as rtf, pdf, or txt
Download as rtf, pdf, or txt
You are on page 1of 4

PRESS RELEASE

PT BERLIAN LAJU TANKER TBK


(Incorporated as a company with limited liability under the laws of the Republic of Indonesia)

FOR IMMEDIATE RELEASE

DEBT RESTRUCTURING AND DEBT STANDSTILL

The Board of Directors of PT Berlian Laju Tanker Tbk (the "Company") (SGX: PTBL.SI and IDX:
BLTA.JK) wishes to announce that a covenant breach has been declared under a loan facility granted
to one of the Company’s subsidiaries. The Company is a guarantor under this facility. Further, certain
of the Company’s other subsidiaries have also failed to make payments that are due under certain
lease facilities.

The Company’s President Director, Widihardja Tanudjaja, stated “the global economic slowdown
combined with the rapid global fleet growth of the past few years resulted in lower freight rates, which
combined with higher bunker fuel costs as well as other operating costs have significantly impacted
the Company’s business and financial position. While we expect that freight rates will recover in the
coming periods, we have to take measures to enhance the efficiency of the Company’s capital
structure and augment its working capital to focus on ensuring uninterrupted quality operations and
services to its customers and timely payments to its suppliers.”

The Company is seeking advice in relation to the aforesaid events to assess the impact they may
have on its financial position and standing. The Company will make further announcements as and
when it obtains clarity on these issues. For the current financial year, the scheduled principal
payments that are to be made under bank loans, bonds and finance leases by the Company and its
subsidiaries are estimated to be in the region of USD 418 million. While the assessment is ongoing,
the Company has decided to temporarily cease repayments on all of the Company's bank loans and
bonds and payments on ship leases and on similar obligations of its other subsidiaries, save for PT
Buana Listya Tama Tbk. (collectively the “Group”), to enable the Group to review its financial
position and arrangements.

The Company is committed to carrying on with its normal business and operations. As such, the
Company will give the highest priority to servicing the Group’s obligations to its suppliers and trade
creditors, in respect of whom the standstill is not applicable.

The Company has appointed FTI Consulting (“FTI”) as its financial advisor to carry out the
aforementioned financial assessment and to assist in determining the financial position of the
Company in the light of events referred to above. They will also advise and assist, as appropriate, on
suitable options to restructure the operational activities and financial arrangements of the Group,
where appropriate in cooperation with the Company’s financial creditors. The Company has started
discussions with the relevant parties with a view to restructuring the relevant bank and lease facilities
and will look to FTI to provide valuable assistance in this effort. It is the Company’s intention to work
with all stakeholders to arrive at a plan that will enhance value for the Company and achieve a fair
and acceptable resolution for all stakeholders.

In light of the above, and until the Company has obtained the advice as set out above and has fully
assessed its financial position and made full disclosure to the market, the Company intends to
request
for the suspension of the trading of its shares on both the Singapore and Jakarta Stock Exchanges
respectively.

Contact: Peter Chayson


General Manager
Ph:+6221-30060358
Email: peter.chayson@blt.co.id
PRESS RELEASE

PT BERLIAN LAJU TANKER TBK

(sebuah Perseroan Terbatas yang didirikan berdasarkan hukum di Republik Indonesia)

UNTUK DIUMUMKAN SEGERA

RESTRUKTURISASI HUTANG DAN DEBT STANDSTILL

Direksi PT Berlian Laju Tanker Tbk (“Perseroan”) (SGX: PTBL.SI dan IDX: BLTA.JK) hari ini
mengumumkan bahwa pelanggaran kovenan telah terjadi pada salah satu fasilitas hutang yang
diberikan pada salah satu anak usaha Perseroan. Perseroan bertindak sebagai penjamin (guarantor)
dari fasilitas ini. Selain itu, terdapat anak perusahaan Perseroan yang telah mengalami gagal bayar
pada fasilitas sewa guna usaha (lease) tertentu.

Presiden Direktur Perseroan, Bpk Widihardja Tanudjaja, menjelaskan bahwa “Kelesuan ekonomi
dunia yang diperparah oleh pertumbuhan armada kapal dunia yang tinggi dalam beberapa tahun
terakhir telah menyebabkan terus menurunnya tarif tambang sektor pelayaran yang terjadi
bersamaan dengan naiknya biaya bunker dan biaya-biaya operasi usaha lainnya sehingga telah
secara signifikan mempengaruhi usaha dan posisi keuangan Perseroan. Walaupun kami berharap
bahwa tarif tambang akan membaik pada periode-periode mendatang, kami harus mengambil
langkah-langkah agar dapat terus mendukung efisiensi struktur permodalan dan meningkatkan
modal kerja perusahaan dan fokus pada upaya untuk memastikan agar kualitas dan jasa operasi
tidak terinterupsi dan pembayaran kepada supplier dapat tepat waktu.

Perseroan pada saat ini sedang meminta nasehat pada kejadian di atas untuk menilai dampak yang
dapat terjadi pada posisi dan kondisi keuangannya. Perseroan akan melakukan pengumuman lebih
lanjut apabila Perseroan telah mendapatkan kejelasan mengenai hal ini. Untuk tahun ini,
pembayaran pokok pinjaman yang telah dijadwalkan yang harus dibayar terdiri dari pinjaman bank,
obligasi dan finance lease adalah berkisar sebesar USD 418 juta. Oleh karena proses review
sedang berjalan, Perseroan telah memutuskan untuk sementara waktu menghentikan pembayaran
kembali (temporarily cease repayment) atas semua fasilitas pinjaman bank dan obligasi dan
pembayaran ship lease beserta semua kewajiban seperti ini yang ada pada semua anak perusahaan
Perseroan kecuali PT Buana Listya Tama Tbk (secara bersama-sama “Grup”) untuk memungkinkan
Grup melakukan review atas posisi dan penyelenggaraan keuangannya.

Perseroan berkomitmen untuk menjalankan operasi dan usahanya secara normal. Oleh karena itu,
Perseroan akan memberikan prioritas yang paling tinggi untuk melayani kewajiban Grup pada
pemasok (suppliers) dan kreditur usaha (trade creditors) Perseroan, dimana pada mereka kondisi
standstill ini tidak berlaku.

Perseroan telah menunjuk FTI Consulting (“FTI”) sebagai penasihat keuangan Perseroan untuk
melaksanakan tinjauan keuangan sebagaimana yang disebutkan di atas guna membantu
menentukan posisi keuangan Perseroan sehubungan dengan kejadian ini. Mereka juga akan
memberikan nasehat dan membantu sebagaimana diperlukan, dalam memberikan solusi untuk
melakukan restrukturisasi aktifitas operasional dan penyelenggaraan keuangan Grup bekerjasama
dengan kreditur keuangan Perseroan. Perseroan telah memulai diskusi dengan pihak-pihak terkait
dengan maksud untuk melakukan restrukturisasi atas fasilitas pinjaman bank dan sewa guna usaha
(lease) dan akan mempercayakan pada FTI untuk memberikan bantuan dalam upaya penyelesaian
hal ini. Perseroan ingin bekerjasama dengan semua stakeholders untuk mencapai suatu
kesepakatan tertentu yang dapat meningkatkan nilai bagi Perseroan dan memperoleh resolusi yang
adil dan dapat diterima oleh semua stakeholders.

Sehubungan dengan hal di atas dan sampai dengan Perseroan telah memperoleh nasehat
sebagaimana yang disebutkan di atas, dan telah sepenuhnya menilai posisi keuangan serta telah
melakukan keterbukaan informasi kepada pasar, Perseroan berkeinginan untuk meminta suspensi
perdagangan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia dan Bursa Singapura (SGX-ST) secara
bersamaan.

Kontak: Peter Chayson


General Manager
Ph:+6221-30060358
Email: peter.chayson@blt.co.id

You might also like