Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Penyinaran
Jurnal Penyinaran
3: 191-200
1
Mahasiswa Teknik Per tanian, Fakultas Pertanian, Univer sitas Lampung
2
Dosen Jur usan Teknik Per tanian, Fakultas Per tanian, Univer sitas Lampung
komunikasi penulis, e-mail : yesilindawat i16@gmail.com
Naskah ini dit er ima pada 16 Juni 2015; r evisi pada 30 Juni 2015;
disetujui untuk dipubl ikasikan pada 1 Sept ember 2015
ABSTRACT
This r esear ch aimed to find out the lighting length of the combination LED and fluor escent lamps combined,
suitable to gr ow pakcoy (Br assica r apa L.) with wick system hydr oponics. The r esear ch used five tr eatments: sun
lighting as a contr ol (P0), and ar tificial lighting of 36-watt LED combined with 42-w att fluor escent lamps. Sun
lighting r epr esented a conventional cultivation, with nor mal lighting per iod (±12 hour s per day), w hile the
ar tificial l ighting consisted of four differ ent lighting lengths per day: 8 hour s (P1), 12 hour s (P2), 16 hour s ( P3)
and 20 hour s (P4) . The ar tificial l ighting exper iments wer e placed in boxes as the gr ow th chamber s, w hile the
r egular sun lighting tr eatment was placed in an outdoor mini gr eenhouse. Each tr eatment consisted of four plants,
so ther e wer e 20 plants in total. The r esults showed t hat 20-hour tr eatment of 36-watt LED lamp plus 42-w att
fluor escent lighting ( P4) was t he best among the other ar tificial lighting tr eatments, but still less optimal as
compar ed to the tr eatment of natur al sun lighting (P0) . The plants gr ew in tr eatment P4 still showed etiolating,
indicating possibilit y of using higher power than 36-watt LED lamp and 42-watt fluor escent , although the length
of lighting r eached 20 hour s. Yet , in ter m of qualit y, the miner al/ ash content of all tr eated plants was not much
differ ent.
Keywor d : LED lamp, fluor escent lamp, lighting, pakcoy, wick system hydr oponics.
ABST RAK
Penelitian ini ber tujuan untuk mengetahui lama penyinaran kombinasi lampu LED dan lampu neon yang cocok
ter hadap per tumbuhan tanaman pakcoy ( Br assica r apa L.) dengan hidroponik sist em sumbu. Penelit ian ini
menggunakan lima per lakuan yaitu: penyinaran menggunakan sinar matahar i sebagai kontrol (P0), dan cahaya
buatan menggunakan lampu LED 36 watt dan lampu neon 42 watt yang terdiri dar i empat perlakuan dengan lama
penyinaran yang ber beda set iap har i nya yai tu: 8 jam (P1), 12 jam (P2), 16 jam (P3) dan 20 jam ( P4). Cahaya
matahari biasa dipakai pada penanaman secara konvensional dengan lama penyinaran nor mal ±12 jam per har i.
Per lakuan cahaya buatan ditempatkan pada box penanaman, sedangkan per lakuan cahaya matahar i nor mal
ditempatkan dalam greenhouse kecil. Setiap perlakuan terdiri dari empat tanaman, sehingga diperoleh 20 tanaman.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa perlakuan P4 dengan lampu LED 36 watt dan lampu neon 42 watt selama
20 jam lebih baik jika dibandingkan dengan per lakuan penyinaran buatan lainnya tetapi masih kurang opt imal
jika dibandingkan dengan per lakuan penyinaran cahaya matahar i alami (P0). Per tumbuhan tanaman pakcoy
pada per lakuan P4 masih menunjukkan etiolasi, sehingga kemungkinan dibutuhkan daya yang lebih t inggi dar i
lampu LED 36 wat dan lampu neon 42 watt, walaupun lama penyinaran selama 20 jam. Namun dari segi kualitas,
kandungan mineral dar i semua per lakuan penanaman tidak jauh berbeda.
Kata kunci : Lampu LED dan lampu neon , lama penyinaran, pakcoy, sistem sumbu hidroponik
191
Pengar uh lama penyinar an.... (Yesi L, Sugeng T dan Didi ng S)
Gambar 1. Nilai electr ical conductivit y (EC) set iap per lakuan
193
Pengar uh lama penyinar an.... (Yesi L, Sugeng T dan Didi ng S)
Pada penelitian ini ECyang digunakan pada awal 42 wat t belum opt i mal dibandingkan dengan
p en anam an yai tu 1500 µS/ cm, mi n ggu per lakuan P0 (kontr ol). Hal ini diduga karena
selanjutnya dinaikkan menjadi 1750 µS/ cm dan kebutuhan cahaya pada tanaman pakcoy pada
memasuki akhir panen sebesar 2000 µS/ cm. per lakuan P0 sudah cukup t er p enuhi j i k a
Konsentrasi lar utan har a cender ung semaki n dibandingkan dengan lampu LED 36 wat t dan
menur un dengan ber tambahnya umur tanaman lampu neon 42 wat t.
karena ter jadinya penyerapan unsur hara (Susila
dan Koer niaw at i, 2004).
Gambar 3. Evapotranspiasi har ian pada Gambar 4. Evapotranspirasi har ian pada
per lakuan P0 (penyinaran cahaya matahar i) per lakuan P1 (lama penyi naran lampu 8 jam/
har i)
194
Jur nal Tekni k Per tanian LampungVol. 4, No. 3: 191-200
Gambar 5. Evapotranspirasi har ian pada Gambar 6. Evapotranspirasi har ian pada
per lakuan P2 (lama penyinaran lampu 12 jam/ per lakuan P3 (lama penyinaran lampu 16 jam/
har i) har i)
Gambar 7. Evapotranspirasi har ian pada per lakuan P4 (lama penyinaran lampu 20 jam/ har i)
P0 ( Kontr ol ) sebesar 67,00 mm kemudi an mengalami per kembangan daun, hal ini sesuai
diikut i dengan P4 sebesar 54 mm, P3 sebesar 49 dengan pengamatan luas daun (Gambar 10) dan
mm, P2 sebesar 43 mm, dan P1 sebesar 38 mm. berat brangkasan t otal (Gambar 12). Tanaman
Banyak nya j um lah daun d i i k ut i den gan mengalami et i olasi bi sa di sebabkan kar ena
t i nggi nya evap otr anspi r asi pada tan am an tan aman k ur an g m en dap at k an cahaya.
tanaman pakcoy. Evapotr anspi r asi t er t inggi Sedangkan pada per lakuan P0 tanaman pakcoy
t er j adi pada per lakuan P0 atau penanaman tumbuh secara nor mal karena cahaya matahar i
dengan penyi nar an si nar matahar i k ar ena akan menghambat ker ja hor mon auksin yang
tanaman pakcoy mengalami penguapan yang berperan dalam proses pemanjangan sel. Hal ini
besar p ada si an g har i . Sedan gk an p ada sependapat dengan penyataan Lukitasar i (2012),
penanaman di dalam kotak, evapotranspir asi bahw a tanaman kedelai dengan cahaya 25%
ter tinggi ter jadi pada per lakuan P4 dengan lama mengalami et iolasi, sehi ngga batang tanaman
p eny i n ar an selam a 20 j am m enggun ak an tumbuh lebi h cepat d i ban d i n gk an dengan
kombinasi lampu LED 36 w at t dan lampu neon per lakuan lainnya. Sebaliknya, pada per lakuan
42 w at t. Hal ini diikut i dengan per tumbuhan dengan cahaya 100% menunj uk k an t i nggi
tanaman pada per lakuan P4 yang lebih t inggi tanaman t er lihat pendek tetapi per tumbuhan
dibandi ngkan dengan per lakuan lainnya pada tanaman t er l i hat lebi h bai k dengan batang
penanaman di dalam kotak sehi ngga pr oses tanaman lebih kokoh dan ber war na hijau tua.
evapotranspi rasi tanaman semakin t inggi pula.
3.3.2 Tinggi Tanaman
Rata-rata t i nggi tanaman yang ter t inggi yakni
pada P4 sebesar 24,8 cm. Hal ini diduga tanaman
mengalami et iolasi yaitu per tumbuhan tanaman
akan lebih cepat tetapi menjadi kur us dan t idak
195
Pengar uh lama penyinar an.... (Yesi L, Sugeng T dan Didi ng S)
197
Pengar uh lama penyinar an.... (Yesi L, Sugeng T dan Didi ng S)
Gambar 13. Per sentase berat brangkasan atas tanaman pakcoy (%)
Gambar 14. Per sentase ber at brangkasan bawah tanaman pakcoy (%)
198
Jur nal Tekni k Per tanian LampungVol. 4, No. 3: 191-200
Gambar 15. Berat ker ing brangkasan total (g) tanaman pakcoy
199
Pengar uh lama penyinar an.... (Yesi L, Sugeng T dan Didi ng S)