Strategi Manajemen Perubahan Dalam Mendukung Implementasi Budaya Organisasi

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

CHANGE MANAGEMENT STRATEGY IN SUPPORTING ORGANIZATIONAL

CULTURE IMPLEMENTATION : A CASE STUDY OF PT.BERSAMA ZATTA JAYA


(ELCORPS)

Muhammad Lutfi Lazuardi1*, Sam’un Jaja Raharja2, Herwan Abdul Muhyi3


1
Mahasiswa Magister Administrasi Bisnis FISIP Universitas Padjadjaran, Indonesia
2,3
Departemen Administrasi Bisnis, Universitas Padjadjaran, Indonesia
E-mail : Muhammad18109@mail.unpad.ac.id1, s.raharja2017@unpad.ac.id2,
herwan@unpad.ac.id3

ABSTRACT
The main problem in this research is the demand for companies to change so they can always be able
to adapt to external and internal developments so that they remain to exist and are competitive. One
way to make a planned change strategy is managed well so that it will have a positive impact on
achieving company goals. This study aims to analyze the change strategy undertaken by PT. JOINT
ZATTA JAYA (ELCORPS) through changes incorporates values and culture. The method used in this
study is qualitative research methods. Primary data collection techniques are done by triangulation
of techniques in the form of interviews with informants from company managers, participatory
observation, and questionnaire distribution. Secondary data collection by collecting data from
journal sources and company reports. The results of this study indicate that change management at
ELCORPS is in the form of changes that focus on changing individual values to support the formation
of a new culture including professionalism and religious values. Forms of strategy design and
implementation of changes that have been made are determining the size of the change, strategy
outcomes, determining the competencies needed, design programs and activities, and evaluation
systems both process evaluation and outcome evaluation.

Keywords : Change Management, Corporate Culture, Strategy

STRATEGI MANAJEMEN PERUBAHAN DALAM MENDUKUNG IMPLEMENTASI


BUDAYA ORGANISASI : STUDI KASUS PT. BERSAMA ZATTA JAYA (ELCORPS)

ABSTRAK
Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah adanya tuntutan bagi perusahaan untuk berubah
agar senantiasa bisa mampu beradaptasi dengan perkembangan eksternal mapun internal sehingga
tetap exist dan kompetitif. Salah satu caranya dengan membuat strategi perubahan yang
direncanakan dikelola dengan baik sehingga berdampak positif bagi tercapai tujuan perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi perubahan yang dilakukan oleh PT.BERSAMA
ZATTA JAYA (ELCORPS) melalui perubahan nilai dan budaya perusahaan. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data primer
dilakukan dengan triangulasi teknik berupa dalam bentuk wawancara dengan informan dari
pengelola perusahaan, observasi partisipasi, dan penyebaran kuesioner. Pengumpulan data
sekunder dengan mengumpulkan data dari sumber-sumber jurnal dan laporan-laporan perusahaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan manajemen perubahan pada ELCORPS berupa perubahan yang
berfokus pada perubahan nilai-nilai individu untuk mendukung terbentuknya budaya yang baru
antara lain nilai profesionalitas dan nilai religi. Bentuk rancangan strategi dan implementasi
perubahan yang telah dilakukan adalah penetapan ukuran perubahan, strategi outcomes, penetapan
kompetensi yang diperlukan, rancangan program dan kegiatan, dan sistem evaluasi baik evaluasi
proses maupun evaluasi hasil.

Kata kunci : Manajemen Perubahan, Budaya Perusahaan, Strategi

AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan 73


Vol.5, No. 1, 20xx, DOI : https://doi.org/10.24198/adbispreneur.v5i1.27504, hal. 73-87
PENDAHULUAN yang bergerak di industri retail fesyen muslim di
Meningkatnya persaingan global dengan Indonesia.
situasi yang bergerak begitu cepat dan tuntutan
akan perubahan yang berkelanjutan, membuat TINJAUAN PUSTAKA
organisasi saat ini merasa semakin tidak yakin Change Management
apakah paradigma dan cara-cara yang telah Menurut Frank Voehl & H. James
dilakukan sebelumnya mampu mengatasi Harrington (2016) bahwa manajemen perubahan
tantangan yang akan dihadapi di masa depan adalah proses, alat, dan teknik untuk mengelola
(Mack et al., 2015). Dengan adanya pengaruh dari sisi perubahan orang untuk mencapai hasil bisnis
luar, perusahaan berusaha menyesuaikan diri yang diperlukan. Manajemen perubahan
dengan kondisi yang ada. Organisasi berusaha menggabungkan alat-alat organisasi yang dapat
untuk mengkonfigurasi ulang elemen organisasi digunakan untuk membantu individu membuat
mereka untuk meningkatkan kecocokannya transisi pribadi yang sukses yang menghasilkan
dengan lingkungan eksternal: mereka adopsi dan realisasi perubahan.
memodifikasi elemen penyusun untuk mengatasi Ketika manajemen perubahan dilakukan
peluang baru dan menanggapi tekanan baru yang dengan benar, manajemen perubahan mampu
dihasilkan dari lingkungan yang berubah (Ceci et memimpin para pemangku kepentingan untuk
al., 2016). menggerakKan perusahaan dari keadaan
Jika adanya kebutuhan akan perubahan kesadaran pasif hingga ke tahapan memiliki
tidak ditanggapi dengan serius, hal ini tentunya komitmen dan partisipasi. Hal ini seperti yang
akan mengancam eksistensi perusahaan atau dikatakan oleh Vohra (2015) bahwa “HR
bahkan bisa jadi membunuh perusahaan secara practices to support change, employee perception
cepat. Perubahan dapat membawa dampak positif and interconnectedness with commitment to
dan negatif pada hasil organisasi dan karena itu, change.” Secara khusus, fungsi SDM juga
kebutuhan untuk mengelola perubahan telah memiliki kemampuan untuk menerapkan praktik-
menjadi kebutuhan yang mendesak (Jalagat, praktik spesifik yang meningkatkan kesukaan
2016). persepsi karyawan dan komitmen untuk berubah.
Upaya perubahan bisa dimulai dengan Manajemen perubahan juga menyediakan
budaya perusahaan sebagai upaya mencapai pendekatan terstruktur untuk membantu
tujuan yang diinginkan perusahaan dalam organisasi dalam melakukan inisiatif perubahan
menghadapi tantangan yang dihadapi saat ini. Hal (Plessis & Mabunda, 2016). Inisiatif perubahan
ini juga sesuai dengan apa yang disampaikan adalah kegiatan yang dilakukan untuk
McCoskey et al. (2018) dalam penelitiannya yang memindahkan organisasi dari keadaan saat ini ke
menyatakan bahwa Strategi Manajemen keadaan lain yang sering disebut sebagai visi atau
Perubahan dimulai dengan pemahaman bahwa keadaan yang diinginkan. Untuk mencapai
orang dan budaya mendukung perubahan keadaan yang diinginkan dibutuhkan perubahan
organisasi. Dengan mengembangkan dan dalam perilaku, nilai, sistem, dan struktur (Duki,
mengikuti strategi seperti itu, organisasi dapat 2015).
berhasil mendorong perubahan di semua Corporate Culture
tingkatan. Perubahan sejatinya memang tidak Budaya perusahaan dapat didefinisikan
bisa dihindari. sebagai perangkat sistem nilai-nilai, keyakinan-
Perubahan yang begitu cepat dengan keyakinan, asumsi-asumsi, atau norma-norma
ketidakpastian dan kompleksitas yang begitu yang telah lama berlaku, disepakati dan diikuti
tinggi, menuntut perusahaan agar mampu oleh para anggota suatu perusahaan sebagai
memahami strategi yang tepat untuk bisa pedoman perilaku dan pemecahan masalah-
memenangkan persaingan. Penelitian ini masalah perusahaannya dalam upaya mencapai
bertujuan untuk menganalisis strategi manajemen tujuan yang diharapkan. Seperti yang dijelaskan
perubahan dalam mendukung implementasi oleh Carlstrom & Ekman (2012) yang
budaya organisasi yang dilakukan oleh menyatakan bahwa “Organizational culture is
PT.BERSAMA ZATTA JAYA (ELCORPS) grounded in a rich set of values, assumptions,

74 AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan


Vol.5, No. 1, April 2020, DOI : https://doi.org/10.24198/adbispreneur.v5i1.27504, hal. 73-87
beliefs and behaviours, and how they collectively the accumulated shared learning of that
influence change, employees and performance”. group as it solves its problems of external
Budaya organisasi merupakan bagian yang adaptation and internal integration; which
tidak mudah dirubah, seperti yang disampaikan has worked well enough to be considered
oleh Farkas (2013): valid and, therefore, to be taught to new
“That organizational behaviour, which informs members as the correct way to perceive,
organizational culture, might not be easily think, feel, and behave in relation to those
altered, except through the culture of assessment. problems”.
These indicate that organizational culture has Pernyataan Schein tersebut dimaksudkan
layers, and the role of change leadership is to bahwa budaya suatu kelompok dapat
strive to change attitudes and behaviours towards didefinisikan sebagai akumulasi pembelajaran
a culture of assessment that helps to internalize bersama dari kelompok itu sebagaimana adanya
the value of change, thereby altering memecahkan masalah adaptasi eksternal dan
organizational structure to actually achieve integrasi internal; yang telah berjalan dengan baik
change” dan dianggap cukup valid, dan karenanya,
Karena budaya telah menjadi sistem nilai diajarkan kepada anggota baru sebagai cara yang
yang tertanam dan terhubung pada setiap individu benar untuk memahami, berpikir, merasakan, dan
yang ada didalam organisasi. Kemudian telah berperilaku dalam kaitannya dengan masalah-
menjadi nilai yang tertanam pada setiap elemen masalah itu
yang ada dalam perusahaan sebagai pedoman Organiztional Change Management
berperilaku yang telah lama dianut dan dipercaya. memiliki tiga perspektif salah satunya yaitu dari
Selain itu budaya didasarkan pada filosofi, perspektif perubahan individu (Al-haddad &
ideologi, nilai-nilai, asumsi, kepercayaan, dan Kotnour, 2015).
sikap bersama yang telah dianut dan dipercaya. Gambar 1. Organizational Change
leh karena itu perubahan budaya tidak dapat Management Perspective
terjadi dalam dalam waktu yang cepat tetapi
terjadi dalam periode waktu yang lebih lama. Behaviorist
Theory
Maka dari itu merubah budaya merupakan proses Individual
Gestalt-Field
yang kompleks dan bukanlah perkara yang Theory
Organizational
mudah. Change Group Organizatioanl
Hayes (2010) mengemukakan ada 7 Management Dynamics Goals and Values
Perspective Subsystem
tahapan manajemen perubahan yaitu : (1) Technical
mengenali kebutuhan perubahan, (2) diagnosis Open Subsystem
Systems
dalam bentuk analisis kondisi saat ini dan kondisi Psychological
Subsystem
yang diinginkan, (3) mengelola isu orang per Managerial
orang, (4) persiapan dan perencanaan, (5) Subsystem
pelaksanaan perubahan, (6) peninjauan, dan (7)
melanjutkan perubahan Sumber : Al-haddad & Kotnour (2015)
Keterkaitan antara manajemen perubahan
dengan budaya organisasi terletak pada tahapan Kerangka teori dalam penelitian ini berasal
ketiga yaitu mengelola isu orang per-orang. dari perspektif Organizational Change
Dalam tahapan ketiga ini ada 6 faktor yang harus Management yang berfokus pada individu.
diperhatikan, terutama 3 faktor terpenting yaitu: Strategi dalam manajemen perubahan dimulai
peran kepemimpinan dalam pengelolan dengan pemahaman bahwa individu dan budaya
perubahan, mengkomunikasikan perubahan, merupakan faktor yang mampu mendukung
memotivasi pihak lain untuk berubah dan terjadinya perubahan organisasi . Menurut
mengelola perubahan pribadi McCoskey et al. (2018) strategi dalam
Terkait dengan budaya organisasi, berikut manajemen perubahan dimulai dengan
ini disajikan pendapat dari Schein (2016), pemahaman bahwa individu dan budaya
“The culture of a group can be defined as

AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan 75


Vol.5, No. 1, 20xx, DOI : https://doi.org/10.24198/adbispreneur.v5i1.27504, hal. 73-87
merupakan faktor yang mampu mendukung Karena budaya didasarkan pada filosofi,
terjadinya perubahan organisasi. Perubahan ideologi, nilai-nilai, asumsi, kepercayaan, dan
dibentuk pada setiap individu dengan nilai dan sikap bersama yang telah dianut dan dipercaya
budaya sebagai pedoman perilaku. Dengan sejak lama. Oleh karena itu perubahan budaya
strategi seperti itu, organisasi dapat berhasil tidak dapat terjadi dalam sejam, semalam atau
mendorong perubahan di semua tingkatan. dalam satu minggu pertemuan. Selain itu
Sehingga inisiatif perubahan bisa tersebar pada perubahan juga terjadi dalam periode waktu yang
semua tingkatan perusahaan. lebih lama, di mana kepemimpinan memberikan
Pernyataan ini juga sejalan dengan contoh untuk memulai perubahan, dan karyawan
pendapat Al-Ali et al. (2017) yang menyatakan mendapat dukungan yang mereka butuhkan untuk
bahwa hubungan antara budaya organisasi dan tumbuh.
manajemen perubahan, itu juga menunjukkan Maka dari itu diperlukan beberapa hal yang
bahwa manajemen perubahan organisasi adalah harus diperhatikan agar perusahaan mampu
proses mengkonfigurasi ulang komponen dan melakukan perubahan dengan sukses. Menurut
membuat perubahan pada struktur dan budaya, Yenice (2018) kunci sukses perubahan budaya
orang dan / atau teknologi dalam suatu organisasi yaitu :
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. 1. Memperjelas nilai-nilai dan kode budaya
Terdapat teori yang menyatakan adanya organisasi
keterkaitan antara perubahan dan budaya 2. Perkuat visi dan tujuan
perusahaan yaitu Change Culture Management. 3. Memberdayakan perilaku yang selaras
Menurut Frank Voehl & H. James Harrington dengan nilai-nilai, kode budaya dan visi
(2016) yang menyatakan bahwa Culture Change 4. Sejajarkan percakapan ke atas dan ke bawah
Management (CCM) mengandung banyak organisasi
elemen di atas tetapi berfokus pada sisi perubahan 5. Targetkan upaya pada area berdampak tinggi
manusia karena hal itu memengaruhi karyawan 6. Tekankan kesuksesan, rencanakan
dalam aktivitas kerja sehari-hari mereka dengan kemenangan, rayakan perubahan.
menciptakan budaya penilaian. CCM Pentingnya Perubahan Budaya.
menekankan bahwa orang-oranglah yang Perubahan yang terjadi saat ini begitu cepat, baik
membuat perubahan terjadi (atau tidak, dalam itu dalam hal persaingan, permintaan pasar,
beberapa kasus), dan kemampuan mereka untuk teknologi, dan peraturan. Hal tersebut perlu
beradaptasi, menyerap, dan mengasimilasi cara- diperhatikan oleh perusahaan untuk dapat
cara operasi baru pada akhirnya menentukan merespons dan beradaptasi. Dalam lingkungan
kesuksesan. bisnis saat ini, kelincahan organisasi bukan lagi
Selain itu budaya organisasi merupakan sebuah keistimewaan, tetapi suatu keharusan.
bagian yang tidak mudah dirubah karena budaya Dan budaya memiliki peran dalam membentuk
telah menjadi system nilai yang tertanam dan organisasi yang memiliki kelincahan (Yenice,
terhubung pada setiap individu yang ada didalam 2018).
organisasi. Maka merubah budaya bukanlah Gambar 2. How to Build Organizational
perkara yang mudah (Farkas, 2013). Bagian Alignment and Improve Employee
tersulit dari transformasi bisnis adalah mengubah Performance.
budaya organisasi, pola pikir dan naluri orang- Vision/Mision
orang dalam organisasi. Seperti yang
disampaikan oleh Yenice (2018) yang
GUIDING PATH

Strategy Culture
DRIVING PATH

menyatakan bahwa mengubah, mempertahankan, Goals Values


dan melakukan evolusi budaya adalah proses Objectives Practices
kompleks yang membutuhkan tujuan strategis Activities Behaviors
yang diartikulasikan dengan jelas, mendukung Result
tujuan dan koordinasi program jangka panjang
dan mobilisasi sumber daya. Sumber : Yenice (2018)

76 AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan


Vol.5, No. 1, April 2020, DOI : https://doi.org/10.24198/adbispreneur.v5i1.27504, hal. 73-87
Budaya bisa menjadi solusi lain yang Data yang digunakan berupa data primer
mampu mendukung tercapainya hasil yang dan sekunder. Data primer dalam penelitian ini
diharapkan dengan memfokuskan pada pengumpulan data dilakukan dengan triangulasi
pembentukan nilai yang sistematis. Selanjutnya teknik: wawancara, observasi, penyebaran
upaya ini diharapkan mampu membentuk kuesioner. Wawancara yang dilakukan pada
perilaku yang produktif inidividu dalam tanggal 19-24 April 2020 dengan informan
perusahaan untuk mencapai hasil yang sebagaimana Tabel 1. Data sekunder dan
diinginkan. dokumentasi yang diperoleh peneliti secara
langsung dari sumber-sumber perusahaan.
METODE PENELITIAN
Pendekatan yang tepat dalam melakukan Tabel 1 Daftar Informan Penelitian
penelitian ini yaitu dengan metode penelitian Posisi Penjelasan
kualitatif. Penelitian kualitatif adalah bentuk Head of Bagian strategis dalam
tindakan sosial yang menekankan pada cara orang Organization penentu kebijakan mengenai
menafsirkan, dan memahami pengalaman mereka & People kebijakan yang berkaitan
untuk memahami realitas sosial individu Development dengan upaya-upaya dan
(Mohajan, 2018). Pemilih metode ini didasarkan kebutuhan dalam
atas pertimbangan bahwa ada fenomena yang mengahadapi perubahan
terjadi pada objek penelitian yang tidak bisa yang dihadapi dengan
ditangkap angka-angka statistic dan untuk berfokus pada
memaknai realita yang terjadi pada perubahan pengembangan sumber daya
nilai, budaya perusahaan dan perilaku individu manusia
yang ada pada objek penelitian. Head of Bagian yang mengelola
Penelitian ini mengambil studi kasus People sumber daya manusia pada
pada PT. Bersama Zatta Jaya (ELCORPS) sebuah Development perusahaan agar
grup perusahaan muslim asal Indonesia. melaksananakan perubahan
Perusahaan ini bersama 8 brand-nya yang fokus yang diinginkan perusahaan
menyediakan seluruh kebutuhan gaya hidup dan membangun
muslim. Delapan brand ini membidangi usaha kompetensi sumber daya
halal di bidang fashion terdiri: elzatta, dauky, manusia yang ada
miraj dan two element, food dua brand yaitu: diperusahaan.
elnbread dan zattamen. Selanjutnya sport body- Head of Bagian yang mengatur
care yaitu le fara dan brand traveling dengan Human segala kepentingan yang
brand noore. Jmlah karyawan > 1000 orang serta Resource berkaitan dengan hak dan
jumlah gerai penjualan >200 toko di seluruh Operation kewajiban individu dalam
Indonesia dan terintegrasi dalam platform online. organisasi. Posisi ini bisa
menggambarkan kondisi
Pengumpulan Data sumber daya manusia yang
Teknik Pengumpulan Data ada saat ini didalam
Mohajan (2018) menyatakan teknik perusahaan dan hal-hal apa
pengumpulan data dalam penelitian kualitatif saja yang perlu dilakukan.
menggunakan beberapa cara yaitu wawancara Junior Staff Individu yang melaksanakan
berupa kuesioner terbuka atau tertutup data langsung setiap kebijakan
sekunder dari jurnal, observasi kelas dan dan upaya yang telah
immersions1 untuk mendapatkan, menganalisis, ditentukan perusahaan.
dan menginterpretasikan analisis konten data dari
bahan visual dan tekstual, serta sejarah lisan.

1
Secara leksikal adalah pencelupan. Dalam konteks
ini dimaknai sebagai observasi partisipasi

AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan 77


Vol.5, No. 1, 20xx, DOI : https://doi.org/10.24198/adbispreneur.v5i1.27504, hal. 73-87
Posisi Penjelasan kerja yang sering dikeluhkan karyawan
Store Leader/ Bagian yang secara ELCORPS sering kali pada sosok leader tim atau
Sales langsung dan rutin fungsi yang kurang memberi panutan dan
berinteraksi dengan pendekatan yang baik sehingga mengurangi
customer. Posisi ini bisa proses berlangsungnya kerjasama pada tim atau
memberikan gambaran fungsi tersebut (Wawancara dengan Y.S, dengan
kondisi yang terjadi 19 April 2020). Kondisi ini perlu disikapi dengan
dilapangan. serius, agar proses kerja sama pada karyawan
dibagian paling bawah bisa terdorong dan
HASIL DAN PEMBAHASAN termotivasi langsung dari pimpinannya.
Timbulnya perubahan pada ELCORPS Untuk motivasi ekstrinsik faktor pertama
diawali dengan penurunan penjualan (wawancara seperti kompensasi atau bonus, yaitu motivasi
A.P, 19 April 2020, YS 19 April dan W, 20 April mengenai imbalan yang diterima karyawan pada
2020). Kemudian berdampak pada berkurangnya pekerjaan yang dilakukan (Waal & Roobol,
pendapatan perusahaan dan memaksa perusahaan 2014). Kasus penurunan motivasi karyawan
untuk melakukan efisiensi keuangan perusahaan. ELCORPS bisa dikarenakan kurang
Kondisi selanjutnya juga berdampak pada seimbangnya kepuasan atas kompensasi yang
revitalisasi karyawan dan pendapatan karyawan diterima karyawan dengan tanggungjawab atas
yang selama ini terbilang bagus (wawancara pekerjaan yang diberikan (wawancara Y.S, 19
dengan R.R.F 24 April 2020). April 2020). Kondisi ini harus bisa disiasati
Kondisi tersebut juga mempengaruhi bersama antara ElCORPS selaku perusahaan dan
motivasi intrinsik dan ekstrinsik karyawan karyawan dengan melakukan negosiasi yang bisa
ELCORPS seperti kompensasi dan bonus, menguntungkan kedua belah pihak. Upaya ini
kemudian kepuasan kerja dan kenyamanan bisa dilakukan dengan system bonus atau
lingkungan kerja (wawancara dengan R.R.F, 24 kompensasi yang baik setidaknya memiliki
April 2020). Individu-individdu yang ada di potensi untuk meningkatkan kepuasan kerja dan
perusahaan saat ini mulai mengalami perubahan meningkatkan kualitas kerja karyawan (Waal &
perilaku. Nilai-nilai budaya perusahaan tidak lagi Roobol, 2014).
menjadi pedoman karyawan dalam bekerja. Kemudian faktor kedua adalah adanya
Aktivitas kerja akhirnya tidak produktif dan tidak dorongan dari luar, yaitu motivasi karena adanya
maksimal apresiasi atas pekerjaan yang dilakukan. Pada
Menurut (Waal & Roobol, 2014) motivasi bagian ini ELCORPS telah melakukan beberapa
intrinsik dan ekstrinsik terdiri dari dua faktor. cara sebagai bentuk apresiasi atas kinerja
Untuk motivasi intrinsik faktor yang pertama karyawan dengan adanya penghargaan staff
adanya tantangan, yaitu motivasi yang tercipta terbaik setiap bulannya (wawancara dengan Y.S
dengan adanya tantangan yang ditawarkan & A.P, 19 April 2020). Namun tetap perlu
pekerjaan itu sendiri kepada individu (Waal & perbaikan pada sistem penghargaan yang sudah
Roobol, 2014). Penurunan motivasi yang terjadi ada, menciptakan suasana yang positif dan
pada karyawan ELCORPS dikarenakan kompetitif agar penghargaan yang diberikan pada
pekerjaan yang monoton atau lingkungan kerja karyawan mampu memberikan kebanggan dan
yang tidak kondusif (wawancara dengan R.R.F, motivasi bagi karyawan.
24 April 2020). Berkaitan dengan itu, untuk bisa
Untuk itu ELCORPS perlu melakukan membangun motivasi cara yang lebih tepat
proses penentuan tugas atau pekerjaan yang tepat adalah melakukan perubahan perilaku, kognisi,
dan juga mampu memberi dorongan dan dan atau pengaruh yang merupakan konsekuensi
ketertarikan karyawan dalam bekerja. Kemudian langsung dari perubahan motivasi (Kanfer, 2012).
adanya kenikmatan atau kenyamanan, yaitu ELCORPS memilih perubahan nilai-nilai
motivasi dengan bekerja bersama dengan orang dan budaya sebagai instrumen merubah perilaku.
lain untuk mencapai tujuan kolektif (Waal & Namun pemilihan nilai-nilai dan budaya
Roobol, 2014). Mengenai hal tersebut, kondisi perusahaan sebagai bagian dalam perubahan

78 AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan


Vol.5, No. 1, April 2020, DOI : https://doi.org/10.24198/adbispreneur.v5i1.27504, hal. 73-87
harus didasari dengan pemahaman nilai-nilai dan imajinasi kreatif, tindakan atau kekuatan
budaya yang benar. Menurut Schein dalam mempersepsikan gambar mental imajinatif,
memahami budaya organisasi membutuhkan semacam pandangan ke depan.
kolaborasi yang hati-hati antara mereka yang ada Menurut Papulova (2014) Great visions
di dalam organisasi, kemudian hal-hal yang not only need visionaries but also leaders who
tertanam dalam budaya, dan juga asumsi pihak can communicate the vision to others and get
eksternal (Babin, 2019). support from partners. Saat ini ELCORPS sedang
Strategi Manajemen Perubahan merubah visi perusahaan yang lebih
ELCORPS telah membuat strategi untuk menggambarkan harapan dan mempertegas
mengatasi hal tersebut dalam bentuk strategi karakter perusahaannya dengan menjadi
tentang perubahan apa yang dilakukan dan apa perusahaan Muslim terbaik dan terbesar dalam
hasil yang diharapkan dari perubahan tersebut industri gaya hidup Muslim di Indonesia
dalam mendukung upaya mencapai tujuan yang maupun di dunia internasional (wawancara
diharapkan perusahaan. Strategi perubahan dengan W, 20 April 2020). Visi ini kemudian
ELCORPS diinisiasi oleh Bagian Organizational diuraikan dalam dokumen Semangat Baru
Development & People Development ELCORPS. ELCORPS (2020), yaitu:
yang memiliki fungsi yaitu: 1) Menjadi perusahaan fesyen muslim terbaik,
1. Organizational Development ter-profit & terbesar kontribusi
Motor terciptanya organisasi ELCORPS.yang kebermanfaatannya di indonesia.
efektif, efisien, agile & adaptif terhadap 2) Menjadi perusahaan yg memberikan
segala tantangan bisnis. kesejahteraan tertinggi kepada para stake
2. People Development holdernya.
Motor pengembangan SDM ELCORPS yg 3) Menjadi perusahaan favorit bagi para pemuda
millitan, kompetitif dan strive to be excellent. & pemudi muslim terbaik di Indonesia.
Bagian Organizational Development & 4) Menjadi tempat terbaik bagi para investor,
People Development berupaya untuk bisa mitra bisnis & share holder untuk berinvestasi
memberikan solusi yang tepat dalam menghadapi & bekerjasama bisnis.
tuntutan organisasi yang tinggi dengan cara 5) Menjadi tempat terbaik bagi para stake holder
membuat strategi perubahan yang memfokuskan untuk berkarya, bertumbuh, berkembang &
pada perubahan individu. Caranya yaitu merubah berprestasi.
nilai-nilai perusahaan yang ada sebelumnya 6) Menjadi role model perusahaan islami dengan
kemudian menciptakan nilai-nilai baru yang semangat rahmatan lil a’lamiin..
menunjukan karakter sebagai perusahaan yang Dalam Visi perubahan ELCORPS, ada
memegang erat nilai-nilai islam dan mampu beberapa hal bisa dijadikan acuan untuk
menjadi pedoman bagi setiap individu agar menganalisa vis perubahan ELCORPS yaitu
mampu memberikan peran yang efektif dalam dengan formula Specific, Measureable,
upaya mencapai tujuan yang dilakukan secara Achievable, Realistic, Timely (S.M.A.R.T)
bersama-sama (W, wawancara dengan W 20 (Mistry & Churi, 2019) :
April 2020 dan A.P 19 April 2020). Seperti yang 1. Specific
dikatakan (Babin, 2019) budaya organisasi Tujuan harus spesifik dan dibuat secara
adalah pusat inisiatif perubahan dan yang khusus untuk menggambarkan hasil yang
menentukan apakah perubahan akan berhasil. diinginkan dengan cara yang rinci, fokus, dan
Visi juga merupakan pedoman yang terdefinisi dengan baik (Mistry & Churi, 2019)
menjadi acuan setiap langkah yang dilakukan Penggunaan kalimat pada visi perubahan
oleh perusahaan untuk mencapai keinginan dan ELCORPS telah dibuat spesifik dengan
eksistensi perusahaan. Joachim, (2010) menyebutkan industri bisnis, target pasar,
menyatakan bahwa : Visi memandu dan kemudian dengan pemilihan kalimat yang
melanggengkan eksistensi perusahaan. Visi memfasilitasi segala kebutuhan customer,
dipandang sebagai gambaran mental dari situasi shareholder, stakeholder, karyawan, dan mitra
masa depan yang meyakinkan. Ini berasal dari bisnis ELCORPS.

AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan 79


Vol.5, No. 1, 20xx, DOI : https://doi.org/10.24198/adbispreneur.v5i1.27504, hal. 73-87
Namun untuk membuat sasaran dalam dimiliki perushaan. Karena menentukan tujuan
pembentukan nilai yang lebih spesifik, harus memperhitungkan sumber daya yang
ELCORPS harus membuat sasaran dan harus tersedia seperti, keterampilan, pendanaan,
memiliki uraian tentang perilaku, pencapaian peralatan dan kondisi eksternal yang dapat
atau hasil yang tepat. Penulisan visi ELCORPS mempengaruhi proses pencapaian tujuan yang
harus menggunakan kata kerja yang berorientasi diinginkan.
tindakan untuk menggambarkan tindakan yang 5. Timely
perlu diambil untuk memenuhi tujuan. Pada visi ELCORPS belum
2. Measurable mencantumkan target waktu. Sehingga batas
Indikator meaurable dibuat dalam waktu yang harus dicapai dari visi tersebut
kalimat yang mengarahkan visi tersebut pada menjadi kurang jelas. Hal ini tentu akan
ukuran-ukuran keuntungan bisnis yang bisa mengurangi urgensi dan dorongan bagi setiap
didapat shareholder, mencantumkan individu yang ada di ELCORPS untuk fokus
kesejahteraan bagi para stakeholder dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
kebermanfaatan bagi customer. Pengukuran ini Jika tujuan tidak memiliki tenggat waktu
penting agar diketahui sejauh mana upaya maka hal itu akan mengurangi motivasi dan
perusahaan dalam mencapai tujuan. Hal ini bisa urgensi setiap orang dalam perusahaan
dilihat dengan bukti nyata yang berasal dari suatu mengerjakan tugasnya masing-masing (Mistry &
sistem, metode atau prosedur yang telah dibuat Churi, 2019). Tenggat waktu bisa membantu
perusahaan untuk melacak dan mencatat perilaku ELCORPS dalam menciptakan urgensi yang
atau tindakan yang menjadi fokus tujuan (Mistry diperlukan, mendorong tindakan, dan
& Churi, 2019). Suatu sasaran harus memiliki memfokuskan pikiran orang-orang yang
uraian, pencapaian yang berhubungan dengan bertanggung jawab atas komitmen yang telah
persentase, frekuensi, tingkat atau angka. mereka buat untuk mencapai tujuan yang telah
Tujuannya agar setiap upaya yang dilakukan bisa diprioritaskan.
dilaporkan dan dipertanggungjawabkan. Visi perubahan ini juga menjadi tujuan dan
3. Achievable gambaran baru ELCORPS di masa yang akan
Menentukan tujuan yang tidak dapat datang. Oleh karena itu penting untuk dipahami
dicapai akan mengurangi motivasi dan oleh semua individu ELCORPS agar tercipta
menyebabkan tidak adanya antusiasme terhadap perubahan yang mampu memberikan dampak
apa yang sedang diupayakan (Mistry & Churi, positif yang maksimal. Penting untuk
2019). ELCORPS menggunakan pernyataan yang diperhatikan bahwa perubahan visi tersebut bisa
achievable dengan menyisipkan target-target dicapai melalui tindaklanjut dan rencana yang
yang mampu dicapai dengan mempertimbangkan dibuat dengan sistematis. Karena dari visi yang
kemampuan dan potensi perusahaan. ELCORPS dibuat akan menjadi acuan penting dalam
harus mampu mengukur kemampuan dan langkah-langkah penting selanjutnya yang
kapasitas perusahaan dalam menentukan tujuan diterjemahkan lewat misi.
agar bisa tercapai . Memahami dengan betul Perubahan misi ELCORPS saat ini untuk
kelemahan dan kekuatan perusahan dalam membentuk misi yang bisa menjelaskan upaya-
persaingan di dunia bisnis. Agar tujuan yang upaya yang dibutuhkan perusahaan untuk
dibuat tidak hanya sebagai harapan saja mencapai tujuan. Hal ini sejalan dengan Papulova
melainkan menjadi sesuatu yang bisa (2014) yang menyatakan bahwa misi bukan
diwujudkan. hanya sumber arahan bagi karyawan, tetapi juga
4. Realistic bagi pelanggan, pemegang saham, dan
Tujuan harus realistis, namun bukan berarti masyarakat untuk mengetahui tentang prinsip-
tujuan yang disusun menjadi mudah (Mistry & prinsip dasar yang digunakan oleh perusahaan
Churi, 2019). Pembuatan visi yang dibuat dan juga dapat menjelaskan nilai-nilai,
ELCORPS perlu memperhatikan kondisi internal kepercayaan, filosofi, dan aspirasi sebuah
dan eksternal perusahaan. ELCORPS perlu perusahaan.
menyadari hal-hal yang menjadi kenyataan yang

80 AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan


Vol.5, No. 1, April 2020, DOI : https://doi.org/10.24198/adbispreneur.v5i1.27504, hal. 73-87
ELCORPS saat ini sedang melakukan 6) Filsafat (nilai-nilai, etika, kepercayaan
perubahan pada misi perusahaan. Misi ini perusahaan)
diharapkan mampu mendukung terciptanya Visi 7) Citra Publik
perusahaan dengan memberikan arahan-arahan 8) Karyawan
penting yang perlu perusahaan lakukan dan 9) Kompetensi Khas
tingkatkan. Perubahan misi ini juga Namun hal yang perlu diperhatikan oleh
mempertimbangkan beberapa hal penting yang ELCORPS dalam perubahan sebuah misi yang
terdapat dalam dokumen Semangat Baru telah dibuat ini yaitu mengenai target audiens dari
ELCORPS (2020), yaitu: misi tersebut. Target audiens dari pernyataan
1) Menyajikan produk terbaik sesuai aspirasi sebuah misi dapat bervariasi mengikuti tujuan
pasar sasaran, baik dari sisi kualitas, variasi, dari pernyataan misi setiap perusahaan. Hal ini
kuantitas, harga dan waktu (product mastery). sejalan dengan pendapat Papulova (2014) yang
2) Membangun loyalitas konsumen dengan menyatakan bahwa perusahaan harus terlebih
pemahaman terhadap segala aspirasi dahulu mengidentifikasi target audiens dan cara
konsumen (customer mastery). komunikasi dari pernyataan misi.
3) Memiliki tim terbaik (people mastery) . Hal yang perlu dilakukan ELCORPS
4) Menyediakan sistem & atmosfer perusahaan adalah mengidentifikasi target audiens dan
yang memungkinkan manajemen & karyawan bagaimana cara menyampaikannya. Jika
tumbuh, berkembang dan berkarya sesuai disimpulkan target audiensi ECLORPS terdiri
potensi terbaiknya. konsumen, karyawan, shareholder, mitra, dan
5) Memiliki proses bisnis terbaik produktif & stakeholder. Keputusan ini memiliki dampak
efisien (business process mastery). signifikan dalam perumusan strategi, komunikasi
6) Memiliki mitra bisnis terbaik (supplier & dan visibilitas pernyataan misi agar tercipta misi
business partner mastery). yang tepat dan efektif, sehingga strategi
7) Memanfaatkan teknologi digital & internet ELCORPS agar bisa diterima secara tepat dan
dalam segala proses bisnis di perusahaan. maksimal.
8) Memperkuat peran DKM Al Izzati untuk Selain itu visi dan misi merupakan bagian
membentuk Insan ELCORPS yang memiliki penting dalam manajemen strategi. Stratetgi
kesalehan vertikal, horizontal & professional. merupakan langkah dalam mencapai visi.
Jika dianalisis dari poin-poin yang ada Papulova (2014) menyatakan bahwa
pada perubahan misi ELCORPS, Misi yang pengembangan visi dan misi adalah bagian dari
dibuat mencoba mewadahi kebutuhan dan proses manajemen strategis. Strategi merupakan
kepentingan yang mengarah pada beberapa target langkah-langkah yang mampu menjadi jalan
misi yaitu konsumen, karyawan, shareholder, dalam mencapai visi. Untuk itu penting bagi
mitra, dan stakeholder. Selain itu dalam misi sebuah perusahan untuk menciptakan strategi
tersebut juga mencantuk poin mengenai yang relevan dengan visi yang akan dicapai. Hal
penciptaan system dan business process yang yang sama disampaikan Durmaz & Düşün (2016)
baik. Kemudian diakhiri dengan pembentukan bahwa manajemen strategis adalah praktik
nilai-nilai yang dapat merepresentasikan manajemen yang mewakili bidang kerja khusus
karakterisitik perusahaan sebagai perusahaan manajer puncak berdasarkan analisis lingkungan
muslim. Pembuatan misi ELCORPS tersebut, internal dan eksternal, analisis mengidentifikasi
sejalan dengan pendapat Papulova (2014) yang aspek organisasi dengan perspektif jangka
menyatakan terdapat sembilan komponen inti panjang, untuk mencapai tujuan.
dalam membuat sebuah pernyataan misi seperti, Manajemen strategis adalah praktik
1) Pelanggan (target pasar) manajemen yang mewakili bidang kerja yang
2) Produk / Layanan merupakan tanggungjawab manajer puncak
3) Pasar Geografis dengan melakukan analisis lingkungan internal
4) Teknologi dan eksternal, analisis yang mengidentifikasi
5) Kepedulian untuk Bertahan Hidup / aspek organisasi dengan perspektif jangka
Pertumbuhan / Keuntungan panjang, untuk mencapai tujuan. Strategi

AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan 81


Vol.5, No. 1, 20xx, DOI : https://doi.org/10.24198/adbispreneur.v5i1.27504, hal. 73-87
manajemen perubahan yang dibuat ELCORPS melakukan perubahan di dalam perusahaan yaitu
saat ini sebagaimana pernyatatan berikut : faktor internal dan Eksternal
“Dari kondisi penjualan yang terus turun Faktor internal, yaitu kekuatan yang
grafiknya, ada 2 penyebab ini terjadi. Pertama, muncul dari dalam perusahaan, seperti: masalah-
dari sisi motivasi karyawan yang turun, yang masalah Sumber Daya Manusia (kebutuhan yang
kedua dari skill temen-temen yang belum adaptif tidak terpenuhi, ketidak-puasan kerja,
sama perubahan zaman. Jadi diputuskan untuk produktifitas, motivasi kerja, dan sebagainya),
ada perubahan yang lebih adaptif lagi dengan perilaku dan keputusan menajemen (Iacob et al.,
perkembangan zaman dan teknologi selain itu 2014).
juga membangun motivasi supaya semangat Seperti yang disampaikan oleh McCoskey
semangat yang dulu bisa ngedorong lagi motivasi et al. (2018) yang menyatakan bahwa manajemen
temen-temen melalui perubahan nilai dan budaya strategis adalah praktik manajemen yang
sebagai pedoman perilaku mereka” (wawancara mewakili bidang kerja manajer puncak
dengan A.P tanggal 19 April 2020). berdasarkan analisis lingkungan dan eksternal,
Perubahan yang dibuat ELCORPS saat ini analisis asosiasi aspek dengan perencanaan
merupakan bagian dari strategi ELCORPS dalam jangka panjang, untuk mencapai tujuan.
merespon tuntutan dan permasalahan yang Saat ini perusahaan sedang menghadapi
sedang dihadapi ELCORPS baik dari sisi internal zaman yang menuntut perusahaan untuk bisa
maupun eksternal perusahaan. Strategi perubahan lincah, efisien dan memiliki kualitas tinggi. Hal
yang dibuat ELCORPS berfokus pada perubahan ini tentu bukanlah perkara yang mudah untuk
nilai-nilai dan budaya perusahan. Salah satu dihadapi. Maka dari itu penting bagi ELCORPS
alasan mengapa nilai-dan budaya perusahaan untuk menggali informasi mengenai sisi internal
yang dipilih karena : perusahaan terutama pada sumber daya manusia
“Budaya adalah core yang akhirnya bisa agar mampu mewujudkan tujuan perusahaan
mendorong dua perspektif adaptif dan motivasi. dalam memenangkan persaingan di zaman seperti
Nilai-nilai yang ada di budaya ini juga bisa jadi saat ini. Selain itu McCoskey et al. (2018) juga
pedoman teman-teman di ELCORPS buat bekerja menyatakan bahwa strategi manajemen
dan beraktivitas” (wawancara dengan A.P, 19 perubahan dimulai dengan pemahaman bahwa
April 2020). orang dan budaya dapat mendukung perubahan
Pada sisi individu ELCORPS merumuskan organisasi.
strategi dengan membentuk nilai-nilai baru yang Dengan strategi seperti itu, organisasi
disebut Profil Insan ELCORPS 2020 sebagai titik dapat berhasil mendorong perubahan di semua
perubahan yang dilakukan (Semangat Baru tingkatan. Perubahan dibentuk pada setiap
ELCORPS, 2020). Nilai-nilai ini terdiri dari individu dengan nilai dan budaya sebagai
IMTAQ, Adab, Ilmu, Professional, Sehat & pedoman perilaku. Sehingga inisiatif perubahan
Bugar, Syukur & Dermawan, dan Bahagia. Nilai- bisa tersebar pada semua tingkatan perusahaan.
nilai ini berusaha dibentuk pada setiap individu Kemudian faktor eksternal, yaitu kekuatan
ELCORPS dengan harapan mampu menjadi yang muncul dari luar perusahaan, seperti:
upaya untuk mendukung tercapainya tujuan karakteristik demografis (usia, pendidikan,
perusahaan. tingkat keterampilan, jenis kelamin, imigrasi, dan
Untuk memaksimalkan upaya tersebut, sebagainya), perkembangan teknologi,
ELCORPS perlu mengidentifikasi segala macam perubahan-perubahan pasar, tekanan-tekanan
tuntutan dan ancaman yang ada didalam sosial dan politik (Iacob et al., 2014). Dengan
lingkungan internal maupun eksternal adanya pengaruh dari luar, perusahaan harus bisa
perusahaan. Faktor-faktor ini penting untuk peka dan berusaha menyesuaikan diri dengan
diperhatikan perusahaan terutama dalam kondisi yang ada. Hal ini sejalan dengan
merumuskan strategi perusahaan. Dalam pernyataan Ceci et al. (2016) yang menyatakan
penelitiannya Iacob et al. (2014) menyatakan bahwa organisasi berusaha untuk
bahwa ada dua faktor kekuatan yang dapat mengkonfigurasi ulang elemen-elemen
mendorong munculnya kebutuhan untuk organisasinya untuk meningkatkan

82 AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan


Vol.5, No. 1, April 2020, DOI : https://doi.org/10.24198/adbispreneur.v5i1.27504, hal. 73-87
kecocokannya dengan lingkungan eksternal: perubahan ini juga bisa terukur dan akhirnya jadi
mereka memodifikasi elemen-elemen penyusun dorongan buat setiap orang. Supaya perubahan ini
untuk mengatasi peluang-peluang baru dan ga hanya sekedar sosialisasi. Jadi dari nilai-nilai
menanggapi tekanan-tekanan baru yang baru yang dibuat ini kemudian dibreakdown apa
dihasilkan dari lingkungan yang berubah. outcomenya, kemudian indikatornya bahkan
ELCORPS juga perlu untuk sampai pada perilaku yang harus dilakukan”
mengkonfigurasi ulang elemen organisasi mereka (wawancara dengan A.P, 19 April 2020).
untuk meningkatkan kecocokannya dengan Pembentukan nilai-nilai yang dibuat
lingkungan eksternal, kemudian memodifikasi ELCORPS harus bisa diukur agar mampu
elemen penyusun untuk mengatasi peluang baru menciptakan ukuran yang tepat sehingga bisa
dan merespon tekanan baru yang dihasilkan dari menjadi acuan dan bukti nyata sejauh mana
lingkungan yang berubah. Sehingga perusahaan proses tersebut terbentuk. Pengukuran tidak
bisa terus bertahan dan tumbuh ditengah ketatnya selalu mengenai angka dan aspek-aspek finansial.
persaingan. Maka dari itu penting bagi Menurut Baird (2017) bahwa terdapat bukti
perusahaan untuk bisa menggali dan substansial bahwa organisasi menggabungkan
mengidentifikasi dua faktor tersebut, yaitu serangkaian ukuran kinerja nonfinansial, dengan
internal dan eksternal dengan tepat. Agar solusi tindakan tersebut membantu organisasi dalam
yang dihasilkan menjadi presisi, tidak melebar, menilai pencapaian tujuan strategis mereka.
dan keluar dari konteks permasalahan yang Pengukuran juga bisa dilakukan oleh
sedang dihadadpi ELCORPS. organisasi dengan menggabungkan serangkaian
Strategi perubahan individu dengan nilai- ukuran kinerja nonfinansial untuk membantu
nilai yang disebutkan tadi dijelaskan dalam organisasi dalam menilai pencapaian tujuan
bentuk table dibawah ini untuk mempermudah strategis mereka. Untuk melakukan pengukuran
dalam memahami strategi dan langkah yang pada proses perubahan nilai dan budaya
dibuat pada setiap nilai-nilai yang ada dari mulai perusahaan yang dilakukan, ELCORPS perlu
IMTAQ, Adab, Ilmu, Professional, Sehat & mengkonversi penilaian tersebut dari bentuk
Bugar, Syukur & Dermawan, dan Bahagia angka ke bentuk perilaku. Sehingga setiap proses
(Semangat Baru ELCORPS, 2020). perubahan perilaku yang dilakukan bisa
dipertanggungjawabkan.
Hasil-Hasil pada Perubahan ELCORPS 2) Strategic Outcomes
Perubahan nilai-nilai baru seperti Terdapat informasi mengenai Strategic
IMTAQ, Adab, Ilmu, Professional, Sehat & Outcomes yang diharapkan ELCORPS pada
Bugar, Syukur & Dermawan, dan Bahagia oleh proses wawancara yang dilakukan peneliti yang
ELCORPS menghasilkan hal-hal penting untuk menyatakan bahwa:
diperhatikan, seperti : “Outputnya karyawan punya nilai
1) Ukuran profesionalitas dan nilai islami juga. Dan
Menurut Chartered, (2011) pengukuran outcomenya nilai-nilai itu bisa jadi perilaku dia
sangat penting karena memungkinkan sehari-hari, intinya supaya lebih produktif”
perusahaan untuk mengetahui bahwa tujuan telah (wawancara A.P, 19 April 2020).
dicapai dengan adanya bukti yang berasal dari Menurut Athapaththu (2016) strategi
suatu sistem, metode atau prosedur yang telah adalah rencana tindakan yang digunakan
melacak dan mencatat pencapaian yang seseorang untuk merumuskan tujuan dan sasaran
berhubungan dengan persentase, frekuensi, dan sarana untuk mencapai tujuan dan sasaran
tingkat atau angka. Pada wawancara yang peneliti tersebut. Strategi bukan hanya untuk dibuat
lakukan terdapat informasi bahwa ELCORPS namun juga harus menghasilkan impact positif
telah merumuskan indicator-indikator agar nilai yang diharapkan dapat membantu mencapai
tersebut dapat terukur. tujuan yang diharapkan. Termasuk strategi
“Dari apa yang sudah dibuat kemaien mengenai perubahan yang dibuat oleh
memang perubahan yang kita lakukan itu ELCORPS. Adanya strategi mengenai perubahan
kemudian masuk kedalam KPI. Supaya

AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan 83


Vol.5, No. 1, 20xx, DOI : https://doi.org/10.24198/adbispreneur.v5i1.27504, hal. 73-87
ini diharapkan mampu memberikan dampak seperti apa” (wawancara dengan A.P, 19 April
positif dalam upaya mencapai tujuan perusahaan. 2020).
Beberapa organisasi dapat mencapai hasil ELCORPS merangkum kompetensi yang
tanpa rencana strategis yang menyeluruh, tetapi diperlukan menjadi tiga kompetensi utama yaitu
untuk sebagian besar pemain di luar sana, sangat service-oriented, achievement orientation, dan
penting untuk merencanakan secara strategis, integrity. Pembentukan kompetensi harus
yaitu menganalisis, membuat, didasarkan pada kebutuhan perusahaan. Nilai-
mengimplementasikan, dan memantau, dan nilai ini harus mencerminkan karakter perusahaan
melakukan ini secara terus menerus. (Maleka, dalam upaya mencapai tujuan yang diharapkan.
2015). Selain itu pembentukan kompetensi juga
Outcome dari strategi ini bergantung pada berdasarakan tingkatan dan ruang lingkup
setiap proses perubahan yang dilakukan. Sejauh pekerjaan (Marrelli & Tondora, 2015).
mana perusahaan menganalisis setiap Menurut Marrelli & Tondora (2015) dalam
kemungkinan-kemungkinan yang ada, kemudian membentuk kompetensi secara umum ada
merencanakan strategi yang efektif, lalu beberapa hal yang harus diperhatikan termasuk
mengimplementasikan, dan juga memantau dalam pembentukan kompetensi ELCORPS yaitu
setiap aktifitas dalam strategi ini secara terus : pada awal mula proses seleksi ELCORPS perlu
menerus. Maka dari itu penting untuk dipahami menggunakan prosedur penerimaan karyawan
bahwa perusahaan harus terus bisa menjalankan yang selektif dan efektif untuk merekrut
semua poin-poin tersebut dan mengawasi karyawan yang sesuai dengan kebutuhan
berjalannya setiap aktifitas perubahan agar bisa perusahaan, kemudian ELCORPS perlu
memberikan hasil yang diharapkan. menetapkan sasaran dan jobdesc yang jelas bagi
3) Kompetensi karyawan dan secara teratur memantau kemajuan
Perubahan strategi juga menghasilkan mereka, setelah itu memberikan pelatihan dan
kebutuhan kompetensi untuk mendukung upaya umpan balik kepada karyawan untuk
mencapai perubahan yang diharapkan. Menurut memaksimalkan kinerja dan kemampuan mereka,
Krathwohl & Masia (2011) kompetensi adalah dan yang terakhir adalah menganalisis penyebab
kemampuan untuk menerapkan atau mendasar masalah kinerja dan mengambil
menggunakan serangkaian pengetahuan, tindakan untuk menyelesaikan masalah yang
keterampilan, dan kemampuan yang diperlukan menyebabkan penurunan kinerja. Upaya ini
untuk melakukan fungsi kerja yang kritis dalam dilakukan agar kompetensi bisa dibentuk secara
pengaturan kerja yang ditentukan. Kompetensi maksimal dan memberikan dampak positif
berfungsi sebagai dasar standar keterampilan terhadap kinerja yang diharapkan.
yang menentukan tingkat pengetahuan, 4) Aktivitas dan Jadwal Program
keterampilan, dan kemampuan yang dibutuhkan Aktivitas dan jadwal pelaksanaan program
untuk sukses di tempat kerja serta kriteria dibuat secara efektif selama 6 bulan dan terbagi
pengukuran potensial untuk menilai pencapaian. menjadi beberapa tahapan, dimulai sosialisasi &
Secara garis besar kompetensi yang ada Internalisasi, Training, Rewarding, dan Evaluasi
dalam proses perubahan ELCORPS berfokus (wawancara A.P, 19 April 2020). Hasil dari
pada nilai-nilai profesionalisme yang juga perumusan ini juga menghasilkan aktifitas dan
terlampir dalam dokumen (Profil Insan program yang bertujuan untuk menjadi media
ELCORPS, 2020). Kemudian dari hasil pengoptimalan strategi perubahan yang
wawancara didapatkan informasi bahwa : dirumuskan yang terdapat dalam dokumen
“Jadi ada 18 value yang nantinya (Semangat Baru ELCORPS, 2020).
diturunkan jadi kompetensi dan itu terlalu Dalam hal ini perusahaan perlu membuat
banyak. Nah saya mengusulkan nilai itu tujuan dari aktivitas ini dengan pendekatan yang
dirangkum menjadi 3 nilai aja, service-oriented, menarik dan mudah diterima. Aktifitas dan
achievement orientation sama integrity sudah program yang dibuat sebaiknya sistematis dan
cukup sama 3 aja jadi orang juga nggak terlalu berkaitan. Agar setiap aktifitas yang dilakukan
bingung nih untuk berperilaku di perusahaan itu mampu memberikan rangkaian pesan yang

84 AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan


Vol.5, No. 1, April 2020, DOI : https://doi.org/10.24198/adbispreneur.v5i1.27504, hal. 73-87
komprehensif dan dapat difahami secara baik, mengatasi persoalan tersebut. Perubahan yang
memberikan spirit dan motivasi kepada setiap dibuat ELCORPS berfokus pada individu sebagai
orang yang terlibat untuk bersama-sama pusat perubahan dengan pendekatan yang
mensukseskan perubahan dilakukan melalui perubahan nilai-nilai
5) Evaluasi perusahaan dan juga budaya yang didasarkan
ELCORPS telah merancang skema nilai-nilai islam yang kuat sebagai solusi akan
evaluasi yang dilakukan setiap bulan dengan dua perubahan yang diperlukan. Nilai-nilai tersebut
jenis evaluasi yang terdapat dalam dokumen dikristalkan dalam “Profil Insan ELCORPS”.
Semangat Baru ELCORPS (2020), yaitu: Perubahan nilai-nilai dan budaya ini menjadi
(1) Evaluasi Progress bagian penting dalam perusahaan dan mampu
Menurut Boothroyd (2018) evaluasi menjadi pedoman dan acuan berperilaku
progress yaitu proses evaluasi dengan karyawan yang akhirnya bisa mendorong
mendokumentasikan proses implementasi karyawan untuk bisa lebih produktif. Nilai-nilai
program. Proses ini membantu para pemangku perusahaan dan budaya juga dianggap mampu
kepentingan melihat sejauh mana perkembangan menggerakan karyawan dengan membangun
program yang dibuat telah berjalan dan apa saja kompetensi dan membangun motivasi yang
yang sudah dicapai. Fokus evaluasi progres berasal dari diri karyawan
adalah pada jenis dan jumlah layanan yang
diberikan, penerima manfaat dari layanan DAFTAR PUSTAKA
tersebut, sumber daya yang digunakan untuk Al-Ali, A. A., Singh, S. K., Al-Nahyan, M., &
memberikan layanan, masalah praktis yang Sohal, A. S. (2017). Change management
dihadapi, dan cara penyelesaian masalah tersebut. through leadership: the mediating role of
(2) Evaluasi Hasil organizational culture. International
Evaluasi Hasil yaitu proses evaluasi yang Journal of Organizational Analysis, 25(4),
menilai efektivitas suatu program dalam 723–739. https://doi.org/10.1108/IJOA-01-
menghasilkan perubahan (Boothroyd, 2018). 2017-1117
Evaluasi hasil fokus pada seberapa besar dampak Al-haddad, S., & Kotnour, T. (2015). Integrating
yang diberikan sebuah program pada peserta Organisational Change Literature. Journal
program dan seberapa besar perbedaan yang of Organisational Change Management,
dihasilkan dari program yang diberikan kepada 28(2), 234–262.
mereka. Seberapa besar dampak perubahan yang https://doi.org/10.1108/JOCM-11-2013-
terjadi bagi setiap individu dalam upaya 0215
melakukan yang terbaik dalam mencapai tujuan.
Athapaththu, H. K. S. H. (2016). An Overview of
Strategic Management : An Analysis of the
SIMPULAN
Concepts and the Importance of Strategic
Ditengah ketatnya persaingan usaha dan
Management. 6(2), 124–127.
juga perkembangan zaman dan teknologi.
Perusahaan perlu memiliki kemampuan untuk Babin, P. (2019). Leveraging Organizational
terus beradaptasi agar bisa memenangkan Change Management to Strengthen Benefit
persaingan dan juga bertahan di dunia bisnis. Delivery in Innovation. 2019 IEEE
Upaya itu yang dilakukan ELCORPS sampai saat Technology & Engineering Management
ini. Adanya trend penurunan penjualan yang Conference (TEMSCON), i, 1–8.
dihadapi ELCORPS memberikan dampak yang Baird, K. (2017). The effectiveness of strategic
cukup besar pada kestabilan perusahaan. Kondisi performance measurement systems.
sulit ini juga berdampak pada motivasi dan https://doi.org/10.1108/IJPPM-06-2014-
pendapatan karyawan. Sehingga hal itu semakin 0086
memperburuk situasi yang harus dihadapi Boothroyd, R. A. (2018). Process and outcome
perusahaan. evaluation approaches. Louis de La Parte
Oleh karena itu ELCORPS memutuskan Florida Mental Health Institute.
untuk melakukan perubahan agar mampu

AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan 85


Vol.5, No. 1, 20xx, DOI : https://doi.org/10.24198/adbispreneur.v5i1.27504, hal. 73-87
Carlstrom, E. D., & Ekman, I. (2012). 1233–1239.
Organisational culture and change: https://doi.org/10.21275/ART20163105
implementing person-centred care. Journal Joachim, A. (2010). Interface between Corporate
of Health Organization and Management, Vision, Mission and Production and
26(2), 175–191. Operations Management. Global Journal
https://doi.org/10.1108/1477726121123076 of Management And Business …, 10(2),
3 18–22.
Ceci, F., Masciarelli, F., & Prencipe, A. (2016). http://journalofbusiness.org/index.php/GJ
Changes in Organizational Architecture: MBR/article/view/122/117%5Cnhttp://jour
Aspiration Levels, Performance Gaps and nalofbusiness.org/index.php/GJMBR/articl
Organizational Change. International e/view/122
Journal of Innovation and Technology Kanfer, R. (2012). Work Motivation: Theory,
Management, 13(1), 1–21. Practice, and Future Directions. In The
https://doi.org/10.1142/S02198770165000 Oxford Handbook of Organizational
24 Psychology (Vol. 1, Issue May 2018).
Chartered. (2011). Setting SMART Objectives https://doi.org/10.1093/oxfordhb/97801999
Checklist 231. Chartered Management 28309.013.0014
Institute. Krathwohl, B., & Masia. (2011). Competency
Duki, G. (2015). Perception and Adoption of and Learning Objectives. Instruction
Change Management in Information Greenriver, 2.
Institutions : A Study from Croatia. Libri : Mack, O., Khare, A., Krämer, A., & Burgartz, T.
International Journal of Libraries and (2015). Managing in a VUCA world.
Information Studies, 65(3), 175–190. Managing in a VUCA World, 1–250.
https://doi.org/10.1515/libri-2014-0162 https://doi.org/10.1007/978-3-319-16889-0
Durmaz, Y., & Düşün, Z. D. (2016). Importance Maleka, S. (2015). Strategic Management and
of Strategic Management in Business. 4(1), Strategic Planning Process. In Strategic
38–45. Management and Strategic Planning
Farkas, M. G. (2013). Building and sustaining a Process (Issue March, p. 23).
culture of assessment : best practices for Marrelli, A. F., & Tondora, J. (2015).
change leadership. 41(1), 13–31. STRATEGIES FOR DEVELOPING
https://doi.org/10.1108/0090732131130085 COMPETENCY MODELS.
7 Administration and Policy in Mental
Frank Voehl, & H. James Harrington. (2016). Health, 5(June).
Change Management : Manage the Change https://doi.org/10.1007/s10488-005-3264-0
or It Will Manage You. Human Resource McCoskey, J., Mouser, D., & Pierson, R. (2018).
Management International Digest, 16(7). A formal approach to change management
http://www.ittoday.info/Excerpts/Introducti (CM) for dynamic technology-driven
on-to-Change-Management.pdf media organizations. SMPTE 2017 Annual
Iacob, M. I., Pantea, V. V., & Vlaicu, A. (2014). Technical Conference and Exhibition,
MANAGING CHANGE IN SMPTE 2017, 2018-Janua(Cm), 1–12.
ORGANIZATIONS. International Journal https://doi.org/10.5594/M001772
of Innovation and Technology Mistry, K., & Churi, P. (2019). Development of
Management, 205–212. Innovative Course Outcomes : using.
Jalagat, R. C. (2016). The Impact of Change and International Journal of Recent
Change Management in Achieving Technology and Engineering, 8(2), 873–
Corporate Goals and Objectives : 879.
Organizational Perspective. International https://doi.org/10.35940/ijrte.B1163.0782S
Journal of Science and Research, 5(11), 619

86 AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan


Vol.5, No. 1, April 2020, DOI : https://doi.org/10.24198/adbispreneur.v5i1.27504, hal. 73-87
Mohajan, H. (2018). Qualitative Research
Methodology in Social Sciences and
Related Subjects. Journal of Economic
Development, Environment and People,
7(1), 23–48.
Papulova, Z. (2014). The Significance of Vision
and Mission Development for Enterprises
in Slovak Republic. Journal of Economics,
Business and Management, 2(1), 12–16.
https://doi.org/10.7763/joebm.2014.v2.90
Plessis, T. Du, & Mabunda, T. T. (2016).
Change management in an academic
library in the knowledge economy. South
African Journal of Libraries and
Information Science, 82(1), 53–61.
https://doi.org/10.7553/82-1-1596
Vohra, S. M. V. (2015). Identifying critical HR
practices impacting employee perception
and commitment during organizational
change. Journal of Organizational Change
Management, 28(5).
https://doi.org/10.1108/JOCM-03-2014-
0066
Waal, A. de, & Roobol, M. (2014). Applying
evidence-based HRM: the case of bonuses
in the home furnishing industry. Evidence-
Based HRM:A Global Forum for Empirical
Scholarship, 3(1), 64–80.
http://dx.doi.org/10.1108/EBHRM-08-
2012-
0008%5Cnhttp://dx.doi.org/10.1108/00251
749810211027%5Cnhttp://dx.doi.org/10.1
108/09513549810225925%5Cnhttp://dx.do
i.org/10.1108/0885862031047313
Yenice, S. (2018). ORGANIZATIONAL
CULTURE AND MANAGING
CHANGE. In Rejuventing Pathology.
International Federation of Clinical
Chemistry and Laboratory Medicine.

AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan 87


Vol.5, No. 1, 20xx, DOI : https://doi.org/10.24198/adbispreneur.v5i1.27504, hal. 73-87
88 AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan
Vol.5, No. 1, April 2020, DOI : https://doi.org/10.24198/adbispreneur.v5i1.27504, hal. 73-87

You might also like