Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Lingue
Jurnal Lingue
Jurnal Lingue
Wa Mirna
Institut Agama Islam Negeri (Iain) Ambon
Jl. Dr. Tarmizi Taher, Kebun Cengkeh, Batu Merah, Ambon-Indonesia
Pos.el: mirnaimkary@gmail.com
Abstract
The purpose of this study is to describe the language characteristics of teachers in learning
activities at SMAN 1 Bangil, Pasuruan Regency. Research data in the form of teacher's speech containing
the characteristics of the teacher's language in the form of repetition, simplification, question sentences,
code mixing, and code switching. The results showed the characteristics of the teacher's language in the
teacher's speech during learning activities. Repetition is contained in the teacher's speech at SMAN 1
Bangil in class XII MIPA 2 when explaining, asking, ordering and strengthening. Simplification is in the
speech at SMAN 1 Bangil in class XII MIPA 2 when asking questions and commanding. The question
sentence is contained in the teacher's speech at SMAN 1 Bangil in class XII MIPA 2 when explaining,
commanding, and asking questions. The code mix is contained in the teacher's speech at SMAN 1 Bangil
in class XII MIPA 2 when explaining, asking, and reinforcing. The code switching is found in the teacher's
activities at SMAN 1 Bangil in class XII MIPA 2 when asking questions, commanding, and strengthening.
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan karakteristik bahasa guru dalam kegiatan
pembelajaran di SMAN 1 Bangil Kabupaten Pasuruan. Data penelitian berupa tuturan guru yang
mengandung karakteristik bahasa guru berupa repetisi, penyederhanaan, kalimat tanya, campur kode, dan
alih kode. Hasil penelitian menunjukkan adanya karakteristik bahasa guru pada tuturan guru saat kegiatan
pembelajaran. Repetisi terdapat dalam tuturan guru di SMAN 1 Bangil di kelas XII MIPA 2 saat
menjelaskan, bertanya, memerintah dan menguatkan. Penyederhanaan terdapat dalam tuturan di SMAN 1
Bangil di kelas XII MIPA 2 saat bertanya dan memerintah. Kalimat Tanya terdapat dalam tuturan guru di
SMAN 1 Bangil di kelas XII MIPA 2 saat menjelaskan, memerintah, dan bertanya. Campur kode terdapat
dalam tuturan guru di SMAN 1 Bangil di kelas XII MIPA 2 saat menjelaskan, bertanya, dan menguatkan.
Alih kode terdapat dalam kegiatan guru di SMAN 1 Bangil di kelas XII MIPA 2 saat bertanya, memerintah,
dan menguatkan.
Page 54-67
Page 54-67
Page 54-67
terlibat di dalamnya maupun tidak terlibat sistematis dalam ciri-ciri bahasa guru .
langsung. Penelitian mengenai TT dapat dibagi menjadi
Secara prosedural, langkah - langkah dua, yakni penelitian berkaitan dengan jenis
yang dilakukan dalam mengolah data adalah bahasa yang digunakan guru di kelas bahasa
(1) dan penelitian berkaitan dengan jenis bahasa
mentranskripkan tuturan guru dalam kegiatan yang digunakan guru dalam mata pelajaran.
pembelajaran yang telah direkam berupa data Bahasa yang digunakan guru untuk peserta
lisan ke dalam data tertulis, (2) didik di kelas bahasa diperlakukan sebagai satu
mengidentifikasi data berdasarkan jenis register, dengan ciri formal dan ciri linguistik
karakteristik bahasa guru yang dimiliki, (3) tersendiri.
mereduksi data yakni dengan memilih data Jenis Karakteristik Bahasa Guru
yang memiliki karakteristik bahasa guru, (4) Berdasarkan uraian mengenai bahasa
mengklasifikasikan setiap jenis karakteristik guru, maka peneliti menyimpulkan bahwa
bahasa guru yang terdapat dalam data, (5) bahasa guru memiliki ciri kesederhanaan yang
mengidentifikasi data yang memiliki setingkat dengan kemampuan berbahasa siswa.
karakteristik bahasa guru ke dalam jenis Bentuk modifikasi tersebut dapat dilakukan
kegiatan yang dilakukan oleh guru saat dengan berbagai cara, yaitu dengan
kegiatan pembelajaran. (6) mendeskripsikan pengulangan (repetisi), penyederhanaan,
jenis karakteristik bahasa guru dalam kegiatan penggunaan kalimat tanya, dan melakukan
pembelajaran berdasarkan hasil analisis, dan campur kode serta alih kode.
(7) melakukan penyimpulan berdasarkan hasil Pengulangan (Repetisi)
penelitian. Repetisi atau pengulangan kata ataupun
frase sebagai kata kunci dalam paragraf
PEMBAHASAN biasanya dilakukan apabila tidak ada kata ganti
Bahasa Guru ( Teacher Talk) benda dalam bahasa Indonesia, tetapi untuk
Pengertian Bahasa Guru (Teacher Talk) menghindari kejenuhan dapat dilakukan
Jenis bahasa yang digunakan oleh guru dengan mencari sinonimnya. Menurut yayat
untuk memberikan instruksi dalam kelas (2009: 161) repetisi adalah pengulangan
dikenal sebagai Teacher Talk (TT). Teacher leksem dalam sebuah wacana. Pendapat
talk merupakan variasi bahasa yang sering tersebut sejalan dengan pendapat Zaimar dan
digunakan oleh guru dalam proses belajar Harahap (2009: 142) yang menyatakan bahwa
mengajar. Dalam usahanya untuk repetisi adalah pengulangan kata yang sama,
berkomunikasi dengan murid, para guru sering dengan acuan yang sama juga. Dalam repetisi
menyederhanakan ucapan atau penjelasan semua komponen makna diulang. Penggunaan
mereka, sehingga banyak terdapat repetisi tidak hanya menunjukkan sifat kohesif,
karakterisitik dan gaya bahasa yang melainkan untuk memberikan konotasi suatu
disederhanakan (Richards dalam Yufrizal, gagasan.
2008: 35). Selain pendapat tersebut, Ellis Penyederhanaan
(1986: 145) mengemukakan bahwa teacher Penyederhanaan dapat menyebabkan
talk merupakan bahasa khusus yang digunakan sebuah kalimat menjadi tidak sesuai dengan
guru ketika mengajarkan bahasa kedua kepada stuktur kalimat yang sebenarnya. Chaer (2011:
peserta didik. Ada penyederhanaan formal 349) menyebutkan bahwa penyederhanaan
Wa Mirna. 2019. Jurnal Lingue:Bahasa, Budaya, dan sastra. Vol.1, No.1 Juni 2019 58
Page 54-67
dapat menciptakan kalimat elips. Kalimat elips dalam suatu bahasa (Chaer dan Leonie, 2010:
adalah kalimat yang dibentuk dari sebuah 108). Contohnya adalah pergantian ragam
klausa yang tidak lengkap. Klausa dalam bahasa Indonesia santai ke ragam bahasa
kalimat elips ini mungkin tidak bersubjek, Indonesia resmi dalam ruang kuliah. Rahmat
mungkin tidak berpredikat, dan mungkin juga dan Wulan berbincang-bincang sambil
tidak mempunyai subjek dan predikat, menunggu dosen datang menggunakan bahasa
sehingga yang ada hanya keterangan saja. Indonesia ragam santai. Kemudian, dosen
Kalimat elips biasa terjadi kalau situasi atau datang dan mengajak mereka bercakap-cakap
konteks petuturan itu secara keseluruhan sudah dalam bahasa Indonesia ragam resmi. Rahmat
diketahui oleh orang-orang yang terlibat dalam dan Wulan telah melakukan alih kode dari
pertuturan itu. Misalnya dalam situasi di kelas, bahasa Indonesia ragam santai ke bahasa
tanya jawab, atau pun sebuah diskusi. Indonesia ragam resmi. Lalu, setelah dosen
Kalimat Tanya selesai mengajar, Rahmat dan Wulan kembali
Cook dalam Tarigan (2011: 21) menggunakan bahasa ragam santai. Dengan
menyebut kalimat tanya sebagai kalimat demikian, dapat disimpulkan bahwa alih kode
pertanyaan. Kalimat pertanyaan merupakan adalah peristiwa pergantian bahasa yang terjadi
kalimat yang dibentuk untuk memancing pada pemakaian bahasa , situasi, dan ragam
responsi yang berupa jawaban. Sejalan dengan bahasa.
pendapat Cook, (Chaer, 2011: 350) Istilah campur kode oleh Kridalaksana
menyatakan bahwab kalimat tanya adalah (1984:32) dikatakan mempunyai dua
kalimat yang isinya mengharapkan reaksi atau pengertian. Pertama, campur kode diartikan
jawaban berupa pengakuan, keterangan, alasan, sebagai interferensi, sedang pengertian kedua
atau pendapat dari pihak pendengar atau campur kode diartikan sebagai penggunaan
pembaca. Berdasarkan reaksi jawaban yang satu bahasa dari suatu bahasa ke bahasa lain
diharapkan, kalimat tanya dibedakan sebagai untuk memperluas gaya bahasa atau ragam
berikut. bahasa, termasuk di dalamnya pemakaian kata,
a. Kalimat tanya yang meminta pengakuan klausa, idiom dan sapaan. Nababan (1984: 32)
jawaban ya atau tidak/ bukan. berpendapat bahwa seseorang dikatakan
b. Kalimat tanya yang meminta keterangan melakukan campur kode apabila dia
mengenai salah satu unsur kalimat. mencampurkan bahasa atau ragam bahasa
c. Kalimat tanya yang meminta alasan. dalam suatu tindak bahasa tanpa adanya
d. Kalimat tanya yang meminta pendapat sesuatu dalam situasi berbahasa itu yang
atau buah pikiran orang lain. menuntut percampuran bahasa. Thealander
e. Kalimat tanya yang menyungguhkan. mengatakan bahwa campur kode terjadi apabila
Alih Kode dan Campur Kode di dalam suatu peristiwa tutur, klausa-klausa
Appel dalam Chaer dan Leonie (2010: maupun frase-frase yang digunakan terdiri atas
107) mendefinisikan alih kode sebagai gejala klausa dan frase campuran dan masing-masing
peralihan pemakaian bahasa karena berubahnya klausa, frase tidak lagi mendukung fungsi
situasi. Sementara itu, Hymes mengemukakan sendiri-sendiri (Chaer dan Leonie, 2010: 151-
bahwa alih kode bukan hanya terjadi 152). Seorang penutur
antarbahasa, tetapi dapat juga terjadi antara misalnya yang dalam berbahasa Indonesia
ragam-ragam atau gaya-gaya yang terdapat banyak menyelipkan serpihan-serpihan bahasa
Wa Mirna. 2019. Jurnal Lingue:Bahasa, Budaya, dan sastra. Vol.1, No.1 Juni 2019 59
Page 54-67
daerahnya dapat dikatakan telah melakukan 5. Teacher talk memiliki lebih banyak
campur kode. bahasa yang digunakan, tidak terpaku
pada buku.
Karakteristik Bahasa Guru Berdasarkan pendapat Fillmore di atas
Karakteristik berasal dari bahasa maka dapat disimpulkan bahwa teori tentang
Inggris, yaitu characteristic yang berarti karakteristik bahasa guru yaitu meliputi
mengandung sifat khas dari sesuatu. Dalam pengulangan (repetisi), penyederhanaan,
kamus lengkap psikologi karya Chaplin, kalimat tanya, campur kode, serta alih kode.
dijelaskan bahwa karakteristik merupakan Nunan (1989: 25) mengemukakan hal-
sinonim kata karakter, watak, atau sifat khas hal yang termasuk dalam kajian bahasa guru
yang dimiliki oleh suatu objek
dapat berupa modifikasi cara berbicara,
(http://fajaralfina.blogspot.com). Berkaitan
kuantitas bicara, cara guru memberikan
dengan bahasa guru, Wong-Fillmore dalam penjelasan dan pertanyaan, dan koreksi pada
Yufrizal (2008: 35-36) mengemukakan bahwa kesalahan bahasa siswa. Baradja (1990: 10)
ada beberapa karakteristik bahasa guru, yaitu menyebut bahasa guru dengan istilah Bahasa
sebagai berikut: Cigu, yaitu bahasa yang dipakai oleh guru
1. Bahasa guru memiliki pemisahan sewaktu berinteraksi dengan anak didiknya.
bahasa yang jelas (tidak ada perubahan Bahasa Cigu dianggap sebagai ragam bahasa
atau pencampuran). tersendiri dengan ciri-cirinya yang
2. Bahasa guru menekankan pada khas, baik formal maupun interaksional.
pemahaman, berfokus pada
Berikut ini adalah karakteristik bahasa cigu
komunikasi, yaitu sebagai berikut: yang diungkapkan oleh Baradja.
a. menggunakan demonstrasi, bertujuan a. Penyesuaian terjadi pada semua tingkat
untuk menyampaikan makna, (pemula, madya, lanjut).
b. informasi yang baru, disajikan secara b. Guru biasanya menggunakan kalimat
kontekstual sesuai dengan informasi tunggal, kecuali apabila dia berbicara
yang telah diketahui, dan dengan murid tingkat lanjut.
c. redundansi pesan berat. c. Guru selalu menghindari ungkapan yang
3. Bahasa yang digunakan adalah dapat membingungkan.
sepenuhnya gramatikal, sesuai dengan d. Guru secara sengaja memakai kata-kata
kegiatan berdasarkan hal-hal berikut yang lebih umum.
ini. e. Pada umumnya guru berusaha agar apa
a. Penggunaan struktur sederhana, yang diucapkannya itu tidak bertentangan
menghindari struktur yang kompleks, dengan penggunaan bahasa yang baik dan
b. Pengulangan penggunaan beberapa pola benar.
kalimat, dan f. Bahasa cigu penuh dengan penyesuaian-
c. Penggunaan pengulangan, penggunaan penyesuaian interaksional (ulangan, jeda
parafrase untuk variasi. diperpanjang, suara diperkeras, dan
4. Penggunaan pertanyaan untuk sebagainya).
memungkinkan berbagai tingkat
partisipasi siswa. Jenis Kegiatan Guru dalam Pembelajaran
Wa Mirna. 2019. Jurnal Lingue:Bahasa, Budaya, dan sastra. Vol.1, No.1 Juni 2019 60
Page 54-67
Page 54-67
Page 54-67
Page 54-67
memberikan respon berupa jawaban terhadap Tujuan guru melakukan repetisi adalah agar
apa yang ditanyakan oleh guru. semua siswa mendengar bahwa di dalam teks
Contoh (4) menunjukkan terjadinya editorial terdapat tesis, argumentasi dan
repetisi ketika guru memerintah. Guru rekomendasi. Selain itu, guru menginginkan
mengucapkan perhatikan kalimat yang ditulis perhatian siswa terpusat kepada guru dan
oleh Aulia. Perhatikan baik-baik sebanyak dua kemampuan siswa dapat dikembangkan
kali. Hal ini dilakukan karena saat guru melalui penulisan kalimat tesis, argumentasi,
mengucapkan kalimat tersebut, siswa belum dan rekomendasi.
mendengar perintah guru tersebut. Hal ini
terbukti siswa masih tetap berbicara dan belum
memperhatikan guru. Kemudian, setelah guru Penyederhanaan
berepetisi, barulah siswa melihat ke arah guru Berdasarkan hasil penelitian yang
kemudian berhenti berbicara. Berdasarkan dilakukan peneliti di kelas XII MIPA 2 SMAN
repetisi yang terjadi, nampak bahwa guru 1 Bangil karakteristik bahasa guru yang terjadi
melakukan repetisi sebanyak satu kali, yaitu saat interaksi belajar mengajar yang
dengan mengulangi bentuk yang sama dengan berlangsung adalah:
bentuk pertamanya. Hal ini dilakukan oleh Selain Dimas Kanjeng. Ada lagi yang
guru karena guru ingin siswa mendengar lain? (contoh 1)
kemudian melakukan perintah yang diberikan. Fahmi maju! Satu kalimat lagi. (contoh
Contoh (5) menunjukkan bahwa 2)
terdapat karakteristik jenis repetisi ketika guru Penjelasan :
menjelaskan. Guru melakukan repetisi Contoh (1) menunjukkan adanya
sebanyak satu kali , yaitu dengan mengulangi penyederhanaan ketika guru bertanya.
bentuk yang sama dengan bentuk pertamanya. Penyederhanaan yang terlihat pada tuturan
Hal ini dilakukan oleh guru karena guru ingin guru tersebut adalah hilangnya salah satu kata
siswa segera mengerti kemudian menuliskan dalam kalimat. Tuturan lengkap dari contoh (1)
tesis terkait Dimas Kanjeng pada materi teks seharusnya adalah Ada lagi contoh kalimat
editorial yang sedang dipelajari. Kalimat tesis yang lain? Akibat mengalami
tersebut menunjukkan bahwa guru melakukan penyederhanaan, kalimat tersebut menjadi ada
repetisi karena saat guru menjelaskan, ternyata lagi yang lain? Penyederhanaan tersebut tidak
siswa belum paham tentang kalimat tesis. Hal berpengaruh pada makna yang terkandung
tersebut terbukti dengan ketidakberhasilan pada tuturan. Hal ini terbukti mitra tutur, yaitu
siswa menuliskan kalimat tesis di papan tulis. siswa dapat merespon tuturan guru dengan
Dengan mengulang-ulang penjelasannya itu, jawaban yang sesuai dengan pertanyaannya,
guru bermaksud agar siswa benar-benar yaitu dengan menyebutkan contoh kalimat tesis
mengerti dan segera memberikan respon, yakni yang lain yang sudah mereka ketahui.
dengan menuliskan kalimat tesis yang sesuai Contoh (2) menunjukkan bahwa terjadi
dengan penjelasan guru. penyederhanaan ketika guru memerintah.
Contoh (6) menunjukkan adanya Penyederhanaan itu terlihat dari tidak adanya
repetisi saat guru menguatkan. Guru salah satu unsur dalam kalimat. Contoh (2)
melakukan repetisi sebanyak satu kali dengan seharusnya adalah Fahmi maju! Tuliskan
bentuk yang sama dengan bentuk pertamanya. contoh kalimat tesis yang lain di papan tulis!
Wa Mirna. 2019. Jurnal Lingue:Bahasa, Budaya, dan sastra. Vol.1, No.1 Juni 2019 64
Page 54-67
Page 54-67
Page 54-67
Page 54-67