Jurnal Lingue

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

Jurnal Lingue

Bahasa, Budaya, dan


WaSastra
Mirna. 2019. Jurnal Lingue:Bahasa, Budaya, dan sastra. Vol.1, No.1 Juni 2019 54
Volume 1, No.1, Juni 2019, h.54-67
Page 54-67

KARAKTERISTIK BAHASA GURU DALAM INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR


BAHASA INDONESIA DI KELAS XII MIPA 2 SMAN 1 BANGIL
KABUPATEN PASURUAN

(CHARACTERISTICS OF TEACHER LANGUAGES IN INDONESIAN TEACHING AND


LEARNING INTERACTIONS IN CLASS XII MIPA 2 SMAN 1 BANGIL
PASURUAN REGENCY)

Wa Mirna
Institut Agama Islam Negeri (Iain) Ambon
Jl. Dr. Tarmizi Taher, Kebun Cengkeh, Batu Merah, Ambon-Indonesia
Pos.el: mirnaimkary@gmail.com

Abstract
The purpose of this study is to describe the language characteristics of teachers in learning
activities at SMAN 1 Bangil, Pasuruan Regency. Research data in the form of teacher's speech containing
the characteristics of the teacher's language in the form of repetition, simplification, question sentences,
code mixing, and code switching. The results showed the characteristics of the teacher's language in the
teacher's speech during learning activities. Repetition is contained in the teacher's speech at SMAN 1
Bangil in class XII MIPA 2 when explaining, asking, ordering and strengthening. Simplification is in the
speech at SMAN 1 Bangil in class XII MIPA 2 when asking questions and commanding. The question
sentence is contained in the teacher's speech at SMAN 1 Bangil in class XII MIPA 2 when explaining,
commanding, and asking questions. The code mix is contained in the teacher's speech at SMAN 1 Bangil
in class XII MIPA 2 when explaining, asking, and reinforcing. The code switching is found in the teacher's
activities at SMAN 1 Bangil in class XII MIPA 2 when asking questions, commanding, and strengthening.

Keywords: teacher language, teacher language characteristics, learning activities

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan karakteristik bahasa guru dalam kegiatan
pembelajaran di SMAN 1 Bangil Kabupaten Pasuruan. Data penelitian berupa tuturan guru yang
mengandung karakteristik bahasa guru berupa repetisi, penyederhanaan, kalimat tanya, campur kode, dan
alih kode. Hasil penelitian menunjukkan adanya karakteristik bahasa guru pada tuturan guru saat kegiatan
pembelajaran. Repetisi terdapat dalam tuturan guru di SMAN 1 Bangil di kelas XII MIPA 2 saat
menjelaskan, bertanya, memerintah dan menguatkan. Penyederhanaan terdapat dalam tuturan di SMAN 1
Bangil di kelas XII MIPA 2 saat bertanya dan memerintah. Kalimat Tanya terdapat dalam tuturan guru di
SMAN 1 Bangil di kelas XII MIPA 2 saat menjelaskan, memerintah, dan bertanya. Campur kode terdapat
dalam tuturan guru di SMAN 1 Bangil di kelas XII MIPA 2 saat menjelaskan, bertanya, dan menguatkan.
Alih kode terdapat dalam kegiatan guru di SMAN 1 Bangil di kelas XII MIPA 2 saat bertanya, memerintah,
dan menguatkan.

Kata kunci: Bahasa guru, karaketeristik bahasa guru, kegiatan pembelajaran


Wa Mirna. 2019. Jurnal Lingue:Bahasa, Budaya, dan sastra. Vol.1, No.1 Juni 2019 55

Page 54-67

PENDAHULUAN keguruan. Hal ini mengingat bahwa mengajar


Bahasa adalah sesuatu yang tidak bisa merupakan suatu perbuatan yang memerlukan
dipisahkan dari kehidupan manusia, yakni tanggung jawab moral yang cukup berat.
sebagai alat komunikasi antarindividu dalam Berhasil tidaknya pembelajaran bergantung
kehidupan bermasyarakat. Manusia dapat pada pertanggungjawaban dan kemampuan
berinteraksi, berkomunikasi, dan guru dalam melaksanakan tugasnya. Oleh
mengembangkan dirinya dengan bahasa sebab itu, untuk menjadi seorang guru yang
(Pamungkas, 2012: 19). Hal tersebut profesional diperlukan syarat-syarat khusus,
menunjukkan bahwa bahasa memang salah satunya adalah kemampuan
memegang peranan yang luar biasa dalam berkomunikasi yang baik di kelas. Berkaitan
kehidupan manusia. Bahasa Indonesia dengan bahasa yang digunakan guru dalam
memiliki peran yang penting untuk masyarakat kegiatan pembelajaran, guru memiliki cirri
Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dengan khasnya tersendiri. Karakteristik bahasa yang
dipakainya bahasa Indonesia dalam berbagi digunakan guru SMA dipengaruhi oleh mitra
aspek kehidupan tuturnya, yakni siswa. Guru harus mengetahui
masyarakat Indonesia, baik dalam kegiatan latar belakang kebahasaan siswanya. Hal
formal maupun informal. Salah satunya dalam tersebut untuk mempermudah guru dalam
dunia menyampaikan materi pembelajaran
pendidikan, bahasa Indonesia dipakai sebagai (Iskandarwassid, 2009:109). Selain itu, usia
bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, siswa serta kemampuan berbahasa siswa SMA
sesuai dengan yang tertera dalam Undang- tergolong cukup baik, menuntut guru agar
Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun menyesuaikan diri dengan kemampuan
2003 pada bab VII pasal 33 ayat 1, yaitu berbahasa siswa. Guru harus menggunakan
“bahasa pengantar dalam pendidikan nasional bahasa yang dapat dimengerti dengan baik oleh
adalah bahasa Indonesia”, dan pasal 33 ayat 2, siswa sehingga kegiatan komunikasi serta
yaitu “bahasa daerah dapat digunakan sebagai materi pelajaran yang diberikan oleh guru
bahasa pengantar dalam tahap awal pendidikan dapat diterima dengan baik oleh siswa. Demi
dan sejauh diperlukan dalam penyampaian terciptanya hal tersebut, guru harus melakukan
pengetahuan dan atau keterampilan tertentu”. beberapa modifikasi dalam hal penggunaan
Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam bahasa, yakni dari segi diksi, struktur kalimat,
kegiatan pembelajaran di sekolah, bahasa dan variasi bahasa.
menjadi dasar berlangsungnya proses tersebut.
Berdasarkan uraian tersebut, sangat jelas LANDASAN TEORI
bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa Kemampuan dan peranan guru dalam
yang wajib digunakan dalam pembelajaran. mengelola pembelajaran perlu diperhatikan dan
Pembelajaran di sini merupakan inti dari proses tuturan guru dalam proses pembelajaran juga
pendidikan secara keseluruhan dengan guru harus dipertimbangkan. Jika guru mampu
sebagai pemegang peranan utama. berkomunikasi atau bertutur dengan baik
Guru merupakan profesi yang didalam kelas dan memotivasi siswanya agar
memerlukan keahlian khusus (Usman, 2011: berani mengeluarkan pendapat tanpa
5). Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh membedakan perbedaan jenis kelamin maka
orang yang tidak memiliki keahlian di bidang siswa akan terpacu semangatnya dalam
Wa Mirna. 2019. Jurnal Lingue:Bahasa, Budaya, dan sastra. Vol.1, No.1 Juni 2019 56

Page 54-67

bertanya dan memiliki kemampuan berbahasa kualitatif merupakan penelitian yang


yang baik. Guru juga harus teliti dan jeli dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi
terhadap kesalahan-kesalahan yang mendasar mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu
pada siswa seperti kesalahan penulisan dalam keadaan gejala menurut apa adanya saat
kalimat maka guru harus mampu penelitian dilakukan. Penelitian ini bermaksud
menggunakan bahasa yang baik dalam membuat gambaran, lukisan secara sistematis,
mengarahkan siswanya agar tidak lagi faktual dan akurat mengenai data, sifat-sifat
melakukan kesalahan yang sama dalam proses serta hubungan fenomena yang diteliti.
pembelajaran berikutnya. Dengan keilmuan Penelitian ini memfokuskan pada karakteristik
yang dimilikinya, guru membimbing anak bahasa guru yang terdapat dalam tuturan guru
didik dalam mengembangkan potensinya. ketika kegiatan pembelajaran. Karakteristik
Untuk itu pembelajaran yang diciptakan guru bahasa guru tersebut, meliputi jenis repetisi,
harus menyenangkan dan tidak terkesan kaku penyederhanaan, kalimat tanya, campur kode,
dalam menyampaikan materi pelajaran kepada dan alih kode. Kegiatan pembelajaran yang
siswa. dimaksud, yaitu saat guru melakukan kegiatan
Berdasarkan uraian di atas,
menjelaskan, bertanya, memerintah, dan
penggunaan bahasa pada guru SMA tidak menguatkan.
hanya berfungsi sebagai alat untuk Data dalam penelitian ini berupa data
menyampaikan pesan, tetapi juga berkaitan verbal, yaitu rekaman tuturan guru dalam
dengan pemerolehan bahasa kedua yang kegiatan pembelajaran yang ditranskripsikan ke
dialami oleh anak. Selain dipakai untuk dalam korpus data. Tuturan guru tersebut
berkomunikasi dengan siswa, bahasa guru juga direkam dan dibuat transkripnya sehingga
berperan dalam perkembangan kemampuan transkrip itu merupakan korpus data yang
bahasa siswa. Hal ini mengingat bahwa guru berisi data verbal yang kemudian dijadikan
SMA juga memiliki peran terhadap objek penelitian. Tuturan guru yang dijadikan
perkembangan sikap dan kemampuan serta data adalah tuturan guru yang
pengetahuan dan keterampilan berbahasa yang dihasilkan oleh guru saat kegiatan
diperlukan oleh siswa untuk hidup dalam pembelajaran di kelas sedang berlangsung.
masyarakat. Apabila saat menempuh Tuturan tersebut didapatkan dari tuturan guru
pendidikan di sekolah anak mendapatkan saat melakukan kegiatan pembelajaran di di
banyak manfaat dan mempunyai banyak SMAN 1 Bangil Kabupaten Pasuruan.
kesempatan mengembangkan keterampilannya, Pengumpulan data dalam penelitian ini
maka anak lebih siap untuk menghadapi menggunakan metode observasi. Data yang
lingkungannya dan siap dalam mengikuti diambil dalam penelitian ini adalah data lisan,
pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi. yakni tuturan yang dilakukan oleh guru pada
Dengan kata lain, bahasa guru merupakan proses pembelajaran di SMAN 1 Bangil
kunci terselenggaranya keberhasilan sebuah Kabupaten Pasuruan dengan teknik simak
pembelajaran terutama di tingkat SMA. bebas libat cakap, teknik rekaman dan teknik
catatan lapangan. Teknik simak bebas libat
METODE PENELITIAN cakap tersebut dilakukan dengan menyimak
Penelitian ini menggunakan metode peristiwa tutur dan mencatatnya, baik ikut
deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif
Wa Mirna. 2019. Jurnal Lingue:Bahasa, Budaya, dan sastra. Vol.1, No.1 Juni 2019 57

Page 54-67

terlibat di dalamnya maupun tidak terlibat sistematis dalam ciri-ciri bahasa guru .
langsung. Penelitian mengenai TT dapat dibagi menjadi
Secara prosedural, langkah - langkah dua, yakni penelitian berkaitan dengan jenis
yang dilakukan dalam mengolah data adalah bahasa yang digunakan guru di kelas bahasa
(1) dan penelitian berkaitan dengan jenis bahasa
mentranskripkan tuturan guru dalam kegiatan yang digunakan guru dalam mata pelajaran.
pembelajaran yang telah direkam berupa data Bahasa yang digunakan guru untuk peserta
lisan ke dalam data tertulis, (2) didik di kelas bahasa diperlakukan sebagai satu
mengidentifikasi data berdasarkan jenis register, dengan ciri formal dan ciri linguistik
karakteristik bahasa guru yang dimiliki, (3) tersendiri.
mereduksi data yakni dengan memilih data Jenis Karakteristik Bahasa Guru
yang memiliki karakteristik bahasa guru, (4) Berdasarkan uraian mengenai bahasa
mengklasifikasikan setiap jenis karakteristik guru, maka peneliti menyimpulkan bahwa
bahasa guru yang terdapat dalam data, (5) bahasa guru memiliki ciri kesederhanaan yang
mengidentifikasi data yang memiliki setingkat dengan kemampuan berbahasa siswa.
karakteristik bahasa guru ke dalam jenis Bentuk modifikasi tersebut dapat dilakukan
kegiatan yang dilakukan oleh guru saat dengan berbagai cara, yaitu dengan
kegiatan pembelajaran. (6) mendeskripsikan pengulangan (repetisi), penyederhanaan,
jenis karakteristik bahasa guru dalam kegiatan penggunaan kalimat tanya, dan melakukan
pembelajaran berdasarkan hasil analisis, dan campur kode serta alih kode.
(7) melakukan penyimpulan berdasarkan hasil Pengulangan (Repetisi)
penelitian. Repetisi atau pengulangan kata ataupun
frase sebagai kata kunci dalam paragraf
PEMBAHASAN biasanya dilakukan apabila tidak ada kata ganti
Bahasa Guru ( Teacher Talk) benda dalam bahasa Indonesia, tetapi untuk
Pengertian Bahasa Guru (Teacher Talk) menghindari kejenuhan dapat dilakukan
Jenis bahasa yang digunakan oleh guru dengan mencari sinonimnya. Menurut yayat
untuk memberikan instruksi dalam kelas (2009: 161) repetisi adalah pengulangan
dikenal sebagai Teacher Talk (TT). Teacher leksem dalam sebuah wacana. Pendapat
talk merupakan variasi bahasa yang sering tersebut sejalan dengan pendapat Zaimar dan
digunakan oleh guru dalam proses belajar Harahap (2009: 142) yang menyatakan bahwa
mengajar. Dalam usahanya untuk repetisi adalah pengulangan kata yang sama,
berkomunikasi dengan murid, para guru sering dengan acuan yang sama juga. Dalam repetisi
menyederhanakan ucapan atau penjelasan semua komponen makna diulang. Penggunaan
mereka, sehingga banyak terdapat repetisi tidak hanya menunjukkan sifat kohesif,
karakterisitik dan gaya bahasa yang melainkan untuk memberikan konotasi suatu
disederhanakan (Richards dalam Yufrizal, gagasan.
2008: 35). Selain pendapat tersebut, Ellis Penyederhanaan
(1986: 145) mengemukakan bahwa teacher Penyederhanaan dapat menyebabkan
talk merupakan bahasa khusus yang digunakan sebuah kalimat menjadi tidak sesuai dengan
guru ketika mengajarkan bahasa kedua kepada stuktur kalimat yang sebenarnya. Chaer (2011:
peserta didik. Ada penyederhanaan formal 349) menyebutkan bahwa penyederhanaan
Wa Mirna. 2019. Jurnal Lingue:Bahasa, Budaya, dan sastra. Vol.1, No.1 Juni 2019 58

Page 54-67

dapat menciptakan kalimat elips. Kalimat elips dalam suatu bahasa (Chaer dan Leonie, 2010:
adalah kalimat yang dibentuk dari sebuah 108). Contohnya adalah pergantian ragam
klausa yang tidak lengkap. Klausa dalam bahasa Indonesia santai ke ragam bahasa
kalimat elips ini mungkin tidak bersubjek, Indonesia resmi dalam ruang kuliah. Rahmat
mungkin tidak berpredikat, dan mungkin juga dan Wulan berbincang-bincang sambil
tidak mempunyai subjek dan predikat, menunggu dosen datang menggunakan bahasa
sehingga yang ada hanya keterangan saja. Indonesia ragam santai. Kemudian, dosen
Kalimat elips biasa terjadi kalau situasi atau datang dan mengajak mereka bercakap-cakap
konteks petuturan itu secara keseluruhan sudah dalam bahasa Indonesia ragam resmi. Rahmat
diketahui oleh orang-orang yang terlibat dalam dan Wulan telah melakukan alih kode dari
pertuturan itu. Misalnya dalam situasi di kelas, bahasa Indonesia ragam santai ke bahasa
tanya jawab, atau pun sebuah diskusi. Indonesia ragam resmi. Lalu, setelah dosen
Kalimat Tanya selesai mengajar, Rahmat dan Wulan kembali
Cook dalam Tarigan (2011: 21) menggunakan bahasa ragam santai. Dengan
menyebut kalimat tanya sebagai kalimat demikian, dapat disimpulkan bahwa alih kode
pertanyaan. Kalimat pertanyaan merupakan adalah peristiwa pergantian bahasa yang terjadi
kalimat yang dibentuk untuk memancing pada pemakaian bahasa , situasi, dan ragam
responsi yang berupa jawaban. Sejalan dengan bahasa.
pendapat Cook, (Chaer, 2011: 350) Istilah campur kode oleh Kridalaksana
menyatakan bahwab kalimat tanya adalah (1984:32) dikatakan mempunyai dua
kalimat yang isinya mengharapkan reaksi atau pengertian. Pertama, campur kode diartikan
jawaban berupa pengakuan, keterangan, alasan, sebagai interferensi, sedang pengertian kedua
atau pendapat dari pihak pendengar atau campur kode diartikan sebagai penggunaan
pembaca. Berdasarkan reaksi jawaban yang satu bahasa dari suatu bahasa ke bahasa lain
diharapkan, kalimat tanya dibedakan sebagai untuk memperluas gaya bahasa atau ragam
berikut. bahasa, termasuk di dalamnya pemakaian kata,
a. Kalimat tanya yang meminta pengakuan klausa, idiom dan sapaan. Nababan (1984: 32)
jawaban ya atau tidak/ bukan. berpendapat bahwa seseorang dikatakan
b. Kalimat tanya yang meminta keterangan melakukan campur kode apabila dia
mengenai salah satu unsur kalimat. mencampurkan bahasa atau ragam bahasa
c. Kalimat tanya yang meminta alasan. dalam suatu tindak bahasa tanpa adanya
d. Kalimat tanya yang meminta pendapat sesuatu dalam situasi berbahasa itu yang
atau buah pikiran orang lain. menuntut percampuran bahasa. Thealander
e. Kalimat tanya yang menyungguhkan. mengatakan bahwa campur kode terjadi apabila
Alih Kode dan Campur Kode di dalam suatu peristiwa tutur, klausa-klausa
Appel dalam Chaer dan Leonie (2010: maupun frase-frase yang digunakan terdiri atas
107) mendefinisikan alih kode sebagai gejala klausa dan frase campuran dan masing-masing
peralihan pemakaian bahasa karena berubahnya klausa, frase tidak lagi mendukung fungsi
situasi. Sementara itu, Hymes mengemukakan sendiri-sendiri (Chaer dan Leonie, 2010: 151-
bahwa alih kode bukan hanya terjadi 152). Seorang penutur
antarbahasa, tetapi dapat juga terjadi antara misalnya yang dalam berbahasa Indonesia
ragam-ragam atau gaya-gaya yang terdapat banyak menyelipkan serpihan-serpihan bahasa
Wa Mirna. 2019. Jurnal Lingue:Bahasa, Budaya, dan sastra. Vol.1, No.1 Juni 2019 59

Page 54-67

daerahnya dapat dikatakan telah melakukan 5. Teacher talk memiliki lebih banyak
campur kode. bahasa yang digunakan, tidak terpaku
pada buku.
Karakteristik Bahasa Guru Berdasarkan pendapat Fillmore di atas
Karakteristik berasal dari bahasa maka dapat disimpulkan bahwa teori tentang
Inggris, yaitu characteristic yang berarti karakteristik bahasa guru yaitu meliputi
mengandung sifat khas dari sesuatu. Dalam pengulangan (repetisi), penyederhanaan,
kamus lengkap psikologi karya Chaplin, kalimat tanya, campur kode, serta alih kode.
dijelaskan bahwa karakteristik merupakan Nunan (1989: 25) mengemukakan hal-
sinonim kata karakter, watak, atau sifat khas hal yang termasuk dalam kajian bahasa guru
yang dimiliki oleh suatu objek
dapat berupa modifikasi cara berbicara,
(http://fajaralfina.blogspot.com). Berkaitan
kuantitas bicara, cara guru memberikan
dengan bahasa guru, Wong-Fillmore dalam penjelasan dan pertanyaan, dan koreksi pada
Yufrizal (2008: 35-36) mengemukakan bahwa kesalahan bahasa siswa. Baradja (1990: 10)
ada beberapa karakteristik bahasa guru, yaitu menyebut bahasa guru dengan istilah Bahasa
sebagai berikut: Cigu, yaitu bahasa yang dipakai oleh guru
1. Bahasa guru memiliki pemisahan sewaktu berinteraksi dengan anak didiknya.
bahasa yang jelas (tidak ada perubahan Bahasa Cigu dianggap sebagai ragam bahasa
atau pencampuran). tersendiri dengan ciri-cirinya yang
2. Bahasa guru menekankan pada khas, baik formal maupun interaksional.
pemahaman, berfokus pada
Berikut ini adalah karakteristik bahasa cigu
komunikasi, yaitu sebagai berikut: yang diungkapkan oleh Baradja.
a. menggunakan demonstrasi, bertujuan a. Penyesuaian terjadi pada semua tingkat
untuk menyampaikan makna, (pemula, madya, lanjut).
b. informasi yang baru, disajikan secara b. Guru biasanya menggunakan kalimat
kontekstual sesuai dengan informasi tunggal, kecuali apabila dia berbicara
yang telah diketahui, dan dengan murid tingkat lanjut.
c. redundansi pesan berat. c. Guru selalu menghindari ungkapan yang
3. Bahasa yang digunakan adalah dapat membingungkan.
sepenuhnya gramatikal, sesuai dengan d. Guru secara sengaja memakai kata-kata
kegiatan berdasarkan hal-hal berikut yang lebih umum.
ini. e. Pada umumnya guru berusaha agar apa
a. Penggunaan struktur sederhana, yang diucapkannya itu tidak bertentangan
menghindari struktur yang kompleks, dengan penggunaan bahasa yang baik dan
b. Pengulangan penggunaan beberapa pola benar.
kalimat, dan f. Bahasa cigu penuh dengan penyesuaian-
c. Penggunaan pengulangan, penggunaan penyesuaian interaksional (ulangan, jeda
parafrase untuk variasi. diperpanjang, suara diperkeras, dan
4. Penggunaan pertanyaan untuk sebagainya).
memungkinkan berbagai tingkat
partisipasi siswa. Jenis Kegiatan Guru dalam Pembelajaran
Wa Mirna. 2019. Jurnal Lingue:Bahasa, Budaya, dan sastra. Vol.1, No.1 Juni 2019 60

Page 54-67

Suyono (2012: 212) mengemukakan kemampuan komunikasi dan pemakaian bahasa


bahwa sebagai seorang pengajar, guru harus oleh guru.
memiliki beberapa keterampilan dasar dalam Berikut ini adalah uraian mengenai
mengajar. Guru harus mampu menerapkan pengertian empat jenis kegiatan yang dilakukan
berbagai variasi dalam kegiatan pembelajaran. guru dalam sebuah kegiatan pembelajaran.
Hal ini terkait dengan tujuan pembelajaran Menjelaskan
serta cara yang terbaik untuk mencapai tujuan Menjelaskan, menerangkan, atau
tersebut. Dalam kegiatan pembelajaran, guru memberikan informasi sama dengan memberi
akan menghadapi berbagai siswa yang ceramah dengan menyampaikan wacana
memiliki kemampuan dalam menyerap tentang subjek khusus yang terbuka bagi
informasi dan memiliki perbedaan juga dalam umum, biasanya di dalam suatu kelas.
hal menunjukkan kemampuannya saat Menjelaskan adalah mendeskripsikan secara
memahami pengetahuan. Dalam kaitan ini, lisan tentang suatu benda, keadaan, fakta, dan
guru berusaha menggunakan berbagai bentuk data sesuai dengan waktu dan hukum-hukum,
interaksi dan cara mengajar untuk membantu prinsip, konsep, kaidah, dan aturan yang
para siswa agar dapat menyerap informasi dan berlaku (Suyono,2012: 215). Menjelaskan
memperkuat pemahamannya. Suyono (2012: merupakan suatu aspek penting yang harus
213) mengemukakan berbagai kegiatan yang dikuasai guru, karena pembelajaran
guru lakukan dalam kegiatan pembelajaran apapun,baik yang bersifat konvensional
yakni sebagai berikut. maupun penerapan pembelajaran kolaboratif
a. Bertanya, mengajukan pertanyaan. dan kooperatif, selalu memerlukan penjelasan
b. Menjelaskan, menerangkan. guru.
c. Memberikan instruksi (memerintah). Bertanya
d. Memberikan penguatan. Guru melakukan kegiatan bertanya
e. Modeling. untuk mengumpulkan informasi tentang segala
f. Demonstrasi yang baru dipelajari siswa untuk mengetahui
g. Mememberikan variasi dalam apakah siswa sudah benar-benar belajar atau
pembelajaran. sudah memperoleh hikmah pembelajaran
h. Membuka dan menutup pelajaran (Suyono, 2012: 213). Ada dua jenis pertanyaan
Berdasarkan pendapat Suyono tentang yang dapat diajukan oleh guru, yaitu
berbagai kegiatan yang dilakukan oleh guru pertanyaan dasar dan pertanyaan lanjutan.
dalam kegiatan pembelajaran, peneliti Pertanyaan mendasar digunakan guru berupa
membatasi jenis kegiatan yang akan diteliti, pertanyaan yang jelas dan singkat, dengan
yaitu meliputi kegiatan guru saat menjelaskan, memperhitungkan kemampuan berpikir dan
bertanya, memerintah, dan menguatkan. Alasan perbendaharaan kata yang dikuasai siswa.
peneliti memilih empat kegiatan tersebut Sedangkan pertanyaan lanjutan yang
karena jika dibandingkan dengan jenis kegiatan merupakan kegiatan bertanya yang dilakukan
yang lain, empat kegiatan tersebut merupakan untuk perubahan tingkat kognitif, pengaturan
kegiatan yang tidak bisa terlepas dari pertanyaan, pertanyaan pelacak, dan
penggunaan bahasa. Empat kegiatan tersebut peningkatan terjadinya interaksi antara guru
memiliki kaitan yang sangat erat dengan dan siswa.
Wa Mirna. 2019. Jurnal Lingue:Bahasa, Budaya, dan sastra. Vol.1, No.1 Juni 2019 61

Page 54-67

Guru bertanya atau menanyakan tidak melakukan sesuatu yang diperintahkan


sesuatu kepada siswa bukanlah tanpa tujuan. oleh guru. Dengan kata lain, keberhasilan
Umumnya tujuan pertanyaan guru terhadap siswa melakukan perintah tersebut dapat
siswa adalah sebagai berikut. dijadikan indikator keberhasilan guru dalam
1. Mengetahui tingkat kemampuan siswa. mengajar.
Berdasarkan pertanyaan yang diajukan 1. Menguatkan
guru kepada siswa serta jawaban yang Guru harus mampu mendorong dan
diberikan siswa, guru dapat memotivasi siswa untuk dapat belajar dengan
menyimpulkan seberapa jauh daya baik. Hal ini misalnya dapat dilakukan oleh
serap siswa terhadap materi guru pada saat awal pembelajaran terkait
pembelajaran. dengan apersepsi atau pada saat guru
2. Meningkatkan minat belajar siswa menjelaskan berbagai manfaat yang dapat
dengan cara memunculkan rasa ingin diraih siswa dari mempelajari pokok bahasan
tahu (kuriositas) siswa. tertentu. Pada saat refleksi guru melakukan
3. Meningkatkan perhatian siswa agar penilaian bersama siswa tentang sesuatu yang
tetap fokus pada guru dan materi dipelajari pada hari itu. Menguatkan atau
pembelajaran. memberi penguatan terutama berkaitan dengan
4. Mengembangkan pembelajaran aktif, kebiasaan guru memberikan penghargaan
misalnya dengan tanya jawab yang kepada siswa (Suyono, 2012: 226).
terarah dan terpadu dimulai dari materi Penghargaan mempunyai pengaruh positif
yang mudah sampai ke yang sulit. kepada siswa. Hal ini dapat mendorong mereka
5. Mendiagnosis kesulitan belajar siswa. untuk memperbaiki tingkah laku serta
6. Memberikan kesempatan kepada siswa meningkatkan kegiatan belajarnya. Berikut ini
untuk mengemukakan ide atau adalah tujuan guru memberikan penguatan saat
gagasannya. kegiatan pembelajaran.
7. Membangun suasana demokratis dan a. Meningkatkan perhatian siswa.
keterbukaan dalam pembelajaran. b. Melancarkan atau memudahkan proses
Memerintah belajar.
Kegiatan berikutnya yang sering c. membangkitkan dan mempertahankan
dilakukan oleh guru adalah memerintah. Hal motivasi.
yang melatarbelakangi guru melakukannya d. Mengontrol atau mengubah sikap atau
adalah siswa masih membutuhkan banyak tingkah laku siswa ke arah yang positif.
kontrol dari guru berkaitan dengan apa yang e. Mengembangkan dan mengatur siswa
harus dilakukan maupun yang diucapkannya di dalam kegiatan pembelajaran.
kelas. Selain itu, kegiatan memerintah sering f. Mengarahkan siswa kepada cara berpikir
dipakai oleh guru untuk membimbing siswa yang baik.
saat belajar. Bimbingan tersebut berupa Berdasarkan pendapat Fillmore yang
perintah kepada siswa untuk melakukan telah peneliti jelaskan sebelumnya, maka
sesuatu. Reaksi yang diharapkan oleh guru peneliti merumuskan teori tentang karakteristik
ketika memerintah siswa adalah berupa bahasa guru, yaitu meliputi pengulangan
tindakan fisik dari siswa. Melalui perintah, (repetisi), penyederhanaan, kalimat tanya,
guru dapat melihat apakah siswa mampu atau campur kode, serta alih kode. Kelima jenis
Wa Mirna. 2019. Jurnal Lingue:Bahasa, Budaya, dan sastra. Vol.1, No.1 Juni 2019 62

Page 54-67

karaktersitik tersebut tidak berdiri sendiri- Repetisi (Pengulangan)


sendiri melainkan memiliki keterkaitan antara Berdasarkan hasil penelitian yang
yang satu dengan yang lain. Artinya, pada dilakukan peneliti di kelas XII MIPA 2 SMAN
setiap tuturan guru tidak menutup 1 Bangil karakteristik bahasa guru yang terjadi
kemungkinan bahwa akan muncul lebih dari saat interaksi belajar mengajar yang
satu jenis karakteristik bahasa guru. berlangsung adalah:
Berdasarkan pendapat Suyono tentang Contoh kalimat yang di ucapkan guru
berbagai kegiatan yang dilakukan oleh guru saat proses pembelajaran:
dalam kegiatan pembelajaran, peneliti  Sudah mengerti penjelasan ibu. Sudah
membatasi jenis kegiatan yang akan diteliti, bisa di mengerti apa belum (contoh 1)
yaitu meliputi kegiatan guru saat menjelaskan,  Siapa yang tahu jawabannya. Ayo
bertanya, memerintah, dan menguatkan. Alasan siapa yang tahu jawabannya angkat
peneliti memilih kegiatan menjelaskan, tangan (contoh 2)
bertanya, memerintah dan menguatkan karena  Bagus, siapa lagi yang mau bertanya
empat kegiatan tersebut merupakan kegiatan (contoh 3)
yang tidak bisa terlepas dari penggunaan  Perhatikan kalimat yang ditulis oleh
bahasa. Empat kegiatan tersebut memiliki Aulia. Perhatikan baik-baik (contoh 4)
kaitan yang sangat erat dengan kemampuan  Dimas Kanjeng sudah di tangkap.
komunikasi, karakteristik bahasa guru dan Dimas Kanjeng sebagai tersangka
pemakaian bahasa oleh guru. dalam kasus penipuan, pembunuhan
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kegiatan dan penggandaan uang. (contoh 5)
guru saat menjelaskan, bertanya, memerintah,  Pernyataan berupa tesis di kemukakan
dan menguatkan sangat cocok apabila diteliti terlebih dahulu baru argumentasi.
dari segi karakteristik bahasa guru yang Selanjutnya direkomendasikan.
digunakan saat interaksi belajar mengajar di Pernyataan berupa fakta dan pendapat
kelas. Selain karena memiliki kaitan yang erat dalam wacana. Pekerjaan ali di papan
dengan penggunaan bahasa, empat kegiatan tulis sudah bagus. Yang lain silahkan
tersebut merupakan kegiatan yang paling revisi tulisan kalian.(contoh 6)
utama dan sering dilakukan oleh guru ketika Penjelasan:
pembelajaran sedang berlangsung. Pada contoh (1,2 dan 3) menunjukkan
Berdasarkan empat jenis kegiatan yang bahwa terdapat karakteristik jenis repetisi
dilakukan oleh guru dalam interaksi belajar ketika guru bertanya. Guru melakukan repetisi
mengajar bahasa Indonesia, peneliti sebanyak satu kali, yaitu memakai bentuk
menggunakan seluruh jenis kegiatan kalimat yang berbeda dengan kalimat
pembelajaran ini dalam penelitian. Kegiatan pertamanya, namun kalimat repetisi tersebut
pembelajaran tersebut meliputi kegiatan saat memiliki makna yang sama dengan kalimat
guru menjelaskan, bertanya, memerintah, dan pertama. Guru melakukan repetisi saat bertanya
memberi penguatan kepada siswa. Keempat karena siswa tidak segera menjawab
jenis kegiatan guru dalam pembelajaran ini pertanyaan. Dengan mengulang - ulang
selanjutnya akan dijadikan wadah dalam pertanyaan yang sama, guru bermaksud agar
melakukan penelitian terhadap karakteristik siswa benar-benar berpikir dan segera
bahasa guru.
Wa Mirna. 2019. Jurnal Lingue:Bahasa, Budaya, dan sastra. Vol.1, No.1 Juni 2019 63

Page 54-67

memberikan respon berupa jawaban terhadap Tujuan guru melakukan repetisi adalah agar
apa yang ditanyakan oleh guru. semua siswa mendengar bahwa di dalam teks
Contoh (4) menunjukkan terjadinya editorial terdapat tesis, argumentasi dan
repetisi ketika guru memerintah. Guru rekomendasi. Selain itu, guru menginginkan
mengucapkan perhatikan kalimat yang ditulis perhatian siswa terpusat kepada guru dan
oleh Aulia. Perhatikan baik-baik sebanyak dua kemampuan siswa dapat dikembangkan
kali. Hal ini dilakukan karena saat guru melalui penulisan kalimat tesis, argumentasi,
mengucapkan kalimat tersebut, siswa belum dan rekomendasi.
mendengar perintah guru tersebut. Hal ini
terbukti siswa masih tetap berbicara dan belum
memperhatikan guru. Kemudian, setelah guru Penyederhanaan
berepetisi, barulah siswa melihat ke arah guru Berdasarkan hasil penelitian yang
kemudian berhenti berbicara. Berdasarkan dilakukan peneliti di kelas XII MIPA 2 SMAN
repetisi yang terjadi, nampak bahwa guru 1 Bangil karakteristik bahasa guru yang terjadi
melakukan repetisi sebanyak satu kali, yaitu saat interaksi belajar mengajar yang
dengan mengulangi bentuk yang sama dengan berlangsung adalah:
bentuk pertamanya. Hal ini dilakukan oleh  Selain Dimas Kanjeng. Ada lagi yang
guru karena guru ingin siswa mendengar lain? (contoh 1)
kemudian melakukan perintah yang diberikan.  Fahmi maju! Satu kalimat lagi. (contoh
Contoh (5) menunjukkan bahwa 2)
terdapat karakteristik jenis repetisi ketika guru Penjelasan :
menjelaskan. Guru melakukan repetisi Contoh (1) menunjukkan adanya
sebanyak satu kali , yaitu dengan mengulangi penyederhanaan ketika guru bertanya.
bentuk yang sama dengan bentuk pertamanya. Penyederhanaan yang terlihat pada tuturan
Hal ini dilakukan oleh guru karena guru ingin guru tersebut adalah hilangnya salah satu kata
siswa segera mengerti kemudian menuliskan dalam kalimat. Tuturan lengkap dari contoh (1)
tesis terkait Dimas Kanjeng pada materi teks seharusnya adalah Ada lagi contoh kalimat
editorial yang sedang dipelajari. Kalimat tesis yang lain? Akibat mengalami
tersebut menunjukkan bahwa guru melakukan penyederhanaan, kalimat tersebut menjadi ada
repetisi karena saat guru menjelaskan, ternyata lagi yang lain? Penyederhanaan tersebut tidak
siswa belum paham tentang kalimat tesis. Hal berpengaruh pada makna yang terkandung
tersebut terbukti dengan ketidakberhasilan pada tuturan. Hal ini terbukti mitra tutur, yaitu
siswa menuliskan kalimat tesis di papan tulis. siswa dapat merespon tuturan guru dengan
Dengan mengulang-ulang penjelasannya itu, jawaban yang sesuai dengan pertanyaannya,
guru bermaksud agar siswa benar-benar yaitu dengan menyebutkan contoh kalimat tesis
mengerti dan segera memberikan respon, yakni yang lain yang sudah mereka ketahui.
dengan menuliskan kalimat tesis yang sesuai Contoh (2) menunjukkan bahwa terjadi
dengan penjelasan guru. penyederhanaan ketika guru memerintah.
Contoh (6) menunjukkan adanya Penyederhanaan itu terlihat dari tidak adanya
repetisi saat guru menguatkan. Guru salah satu unsur dalam kalimat. Contoh (2)
melakukan repetisi sebanyak satu kali dengan seharusnya adalah Fahmi maju! Tuliskan
bentuk yang sama dengan bentuk pertamanya. contoh kalimat tesis yang lain di papan tulis!
Wa Mirna. 2019. Jurnal Lingue:Bahasa, Budaya, dan sastra. Vol.1, No.1 Juni 2019 64

Page 54-67

Meskipun terjadi pemyederhanaan pada kemampuan serta pengetahuan siswa mengenai


kalimat perintah tersebut, makna tuturan guru materi yang dijelaskan oleh guru.
dapat dimengerti oleh siswa. Semua itu terjadi Contoh (2) merupakan kegiatan guru
karena adanya konteks yang ketika memerintah dengan memakai kalimat
melatarbelakanginya. Ketika guru menuturkan tanya. Kalimat tanya yang diucapkan oleh guru
contoh (2) guru sambil memberikan spidol artinya secara tidak langsung guru tidak
kepada Fahmi, sehingga Fahmi mengerti mengharapkan jawaban dari siswa, tetapi
bahwa guru menyuruhnya untuk menulis, mengharapkan ada siswa yang berani untuk
walaupun guru tidak mengatakannya secara menjawab pertanyaan Annisa. Guru tidak
eksplisit. menunjuk kepada salah satu siswa tapi
Kalimat Tanya memerintah secara langsung kepada siswa.
Berdasarkan hasil penelitian yang Guru bertanya kepada siswa, agar ada siswa
dilakukan peneliti di kelas XII MIPA 2 SMAN yang merasa bisa kemudian mau menjawab
1 Bangil karakteristik bahasa guru yang terjadi pertanyaan temannya yang bernama Annisa.
saat interaksi belajar mengajar yang Pertanyaan pada contoh (2) tersebut digunakan
berlangsung adalah: oleh guru untuk memancing keberanian siswa
 Berita Dimas Kanjeng sedang beredar dalam mengeluarkan pendapatnya.
di media. Kapan dia di tangkap? Apa Contoh (3) menunjukkan bahwa ketika
yang dilakukan Dimas Kanjeng? bertanya guru memakai kalimat tanya. Kalimat
Berapa banyak korban penipuan Dimas tanya adalah kalimat yang isinya
Kanjeng? (contoh 1) mengharapkan reaksi atau jawaban berupa
 Ada yang bisa menjawab pertanyaan pengakuan, keterangan, alasan, atau pendapat
Annisa. Ayo acungkan tangan. (contoh dari pihak pendengar atau pembaca. Contoh (9)
2) menunjukkan bahwa kalimat tanya tersebut
 Siapa yang sudah menemukan kalimat ditandai dengan hadirnya kata tanya, yakni
tesis? (contoh 3) siapa. Kalimat tanya pada contoh (3)
Penjelasan : merupakan kalimat yang dibentuk untuk
Contoh (1) menunjukkan bahwa memancing respon yang berupa jawaban dari
terdapat kalimat tanya ketika guru siswa. Guru berharap siswa yang sudah
menjelaskan. Saat menjelaskan, guru menemukan kalimat tesis selain yang
mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa. ditemukan beberapa temannya mau merespon
Guru memakai kalimat tanya ketika pertanyaan gurunya tersebut.
menjelaskan untuk menuntun proses berpikir Campur Kode
siswa, yakni agar siswa berpikir tentang apa Berdasarkan hasil penelitian yang
yang sedang dijelaskan oleh guru. Guru ingin dilakukan peneliti di kelas XII MIPA 2 SMAN
siswa menggunakan pengalaman dan 1 Bangil karakteristik bahasa guru yang terjadi
kemampuan berpikirnya untuk memecahkan saat interaksi belajar mengajar yang
masalah yang berupa pertanyaan tersebut. berlangsung adalah:
Selanjutnya, berdasarkan respon atau jawaban  Hari ini kita akan belajar kalimat
yang diberikan oleh siswa, maka guru dapat thesis. (contoh 1)
mengetahui dan mengukur sampai dimana
Wa Mirna. 2019. Jurnal Lingue:Bahasa, Budaya, dan sastra. Vol.1, No.1 Juni 2019 65

Page 54-67

 Kalau sudah dimengerti, saiki sinau Berdasarkan hasil penelitian yang


dhewe. Ngerti ora yang ibu jelaskan? dilakukan peneliti di kelas XII MIPA 2 SMAN
(contoh 2) 1 Bangil karakteristik bahasa guru yang terjadi
 Iya, good! (contoh 3) saat interaksi belajar mengajar yang
berlangsung adalah:
Penjelasan:  One again. One again. Sekali lagi.
Contoh (1) menunjukkan bahwa ada (contoh 1)
karakteristik jenis campur kode saat guru  Oke, semuanya please quiet! (contoh 2)
menjelaskan. Guru secara tidak sengaja  Kamu sangat cerdas. Good luck for you
menyisipkan kata yang berasal dari bahasa Fahmi. (contoh 3)
Inggris, yaitu kata thesis ditengah tuturan yang Penjelasan:
memakai bahasa Indonesia. Thesis memiliki Contoh (1) menunjukkan bahwa terjadi
arti tesis. Apabila guru memakai kata tesis, alih kode saat guru bertanya. Kalimat tersebut
sebenarnya siswa sudah mengetahui maksud menunjukkan bahwa awalnya guru bertanya
ucapan guru tersebut, tapi akibat terbiasa dengan menggunakan bahasa Inggris, akan
menyebut tesis dalam bahasa Inggris, yaitu tetapi guru melakukan alih kode dalam bahasa
thesis, hal yang terjadi adalah masuknya kata Indonesia karena guru sebagai penutur merasa
tersebut di tengah kalimat berbahasa Indonesia bahwa ketika guru bertutur dengan bahasa
yang diucapkan guru. Inggris siswa kurang memahami isi tuturannya.
Contoh (2) menunjukkan bahwa ada Dengan melakukan alih kode, guru berharap
karakteristik jenis campur kode saat guru mitra tuturnya, yaitu siswa menjadi paham
bertanya. Guru secara tidak sengaja dengan tuturan guru yang berupa pertanyaan
menyisipkan kata yang berbahasa Jawa yaitu tersebut, sehingga siswa dapat memberikan
saiki sinau dhewe (sekarang belajar sendiri) . respon berupa sebuah jawaban yang benar.
Ngerti ora( mengerti tidak) yang berarti di Contoh (2) menunjukkan bahwa guru
bagian awal dan bagian akhir pertanyaannya beralih kode saat memerintah. Guru secara
guru memakai bahasa Indonesia. Hal tersebut sengaja mengubah kalimatnya dari bahasa
dilakukan oleh guru tanpa adanya unsur Indonesia menjadi berbahasa Inggris karena
kesengajaan. Guru dan siswa lebih terbiasa guru tahu bahwa siswa sudah terbiasa dan pasti
menggunakan istilah saiki daripada sekarang. mengerti dengan kalimat perintah yang
Hal tersebutlah yang menyebabkan adanya diucapkan oleh guru tersebut. Hal ini terbukti
campur kode pada kalimat tanya guru. setelah siswa mendengar kalimat perintah
Contoh (3) menunjukkan adanya tersebut, siswa yang semula ribut dan sedang
karakteristik jenis campur kode saat guru asyik berbicara kemudian kembali tenang dan
menguatkan. Guru secara tidak senganja memperhatikan materi pembelajran.
mengucapkan kata good, dalam pujiannya Contoh (3) menunjukkan bahwa
tersebut. Hal tersebut dilakukan oleh guru terdapat karakteristk jenis alih kode saat guru
tanpa adanya unsur kesengajaan. Semua terjadi menguatkan. Guru sengaja mengubah kalimat
karena guru lebih terbiasa menggunakan kata yang awalnya berbahasa Indonesia menjadi
good dibandingkan bagus ketika berada dalam berbahasa Inggris. Secara tidak langsung, guru
situasi belajar. ingin melihat kemampuan siswa dalam
Ahli Kode berkomunikasi dengan menggunakan bahasa
Wa Mirna. 2019. Jurnal Lingue:Bahasa, Budaya, dan sastra. Vol.1, No.1 Juni 2019 66

Page 54-67

Inggris. Guru ingat bahwa sebaiknya pendidik memiliki kecakapan khususnya


menggunakan kalimat- kalimat berbahasa berkaitan dengan keterampilan komunikasi
Inggris yang sudah akrab di telinga siswa untuk pada kegiatan pembelajaran.
meningkatkan penguasaan bahasa Inggris
siswa. DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Mukhsin.1990.Strategi Belajar-
PENUTUP Mengajar. Malang: Yayasan Asih Asah
Hasil penelitian menunjukkan adanya Asuh
karakteristik bahasa guru pada tuturan guru Deffy Murfianti Sri Putro. 2012. ”Tuturan
saat kegiatan pembelajaran. Repetisi terdapat Ekspresif Pada Pembelajaran Guru Dan
dalam tuturan guru di SMAN 1 Bangil di kelas Siswa di Beberapa SD Negeri
XII MIPA 2 saat menjelaskan, bertanya, Kecamatan Karangmalang Kabupaten
memerintah dan menguatkan. Penyederhanaan Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012”
terdapat dalam tuturan di SMAN 1 Bangil di Naskah Publikasi. Surakarta: Fakultas
kelas XII MIPA 2 saat bertanya dan Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
memerintah. Kalimat Tanya terdapat dalam Universitas Muhammadiyah Surakarta
tuturan guru di SMAN 1 Bangil di kelas XII Efendi, Anwar.2008. Bahasa dan Sastra dalam
MIPA 2 saat menjelaskan, memerintah, dan Berbagai Perspektif. Yogyakarta: Tiara
bertanya. Campur kode terdapat dalam tuturan Wacana
guru di SMAN 1 Bangil di kelas XII MIPA 2 Ellis, Rod. 1986. Understanding Second
saat menjelaskan, bertanya, dan menguatkan. Language Acquisition. New
Alih kode terdapat dalam kegiatan guru di York:Oxford University Press.
SMAN 1 Bangil di kelas XII MIPA 2 saat Faturrohman. 2007. Strategi belajarmengajar.
bertanya, memerintah, dan menguatkan. Bandung: RefikaAditama.
Hasibuan dan Moejiono. 2008. Proses belajar-
mengajar.Bandung:RemajaRosdakarya.
I Wayan Gede Mega Saputra.2014. Jurnal
Saran Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian dan Undiksha
pembahasan, peneliti memberikan saran Ibrahim, Abd.Syukur. 1993. Kajian Tindak
kepada guru bahasa Indonesia SMAN 1 Bangil, Tutur. Surabaya: Usaha Nasional.
agar dapat menggunakan berbagai jenis Iskandarwassid dan Dadang Suhendar. 2011.
karakteristik bahasa guru ketika berada dalam Strategi Pembelajaran Bahasa.
kegiatan pembelajaran sesuai dengan Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Guru Karya.
sebaiknya menggunakan karakteristik bahasa Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa.
guru sesuai dengan tingkat kemampuan dan Jakarta: Raja Grafinddo Persada.
pemahaman bahasa yang dimiliki siswa. Hal Mei Lamria Entalya Nababan. 2012.
tersebut perlu dilakukan agar pembelajaran “Kesantunan Verbal dan Nonverbal
dapat berjalan dengan lancar dan mencapai pada Tuturan direktif dalam
tujuan yang diinginkan. Selain itu, hal tersebut pembelajaran di SMP Taman Rama
perlu dilakukan agar para praktisi dan tenaga National Plus Jimbaran” Artikel.
Wa Mirna. 2019. Jurnal Lingue:Bahasa, Budaya, dan sastra. Vol.1, No.1 Juni 2019 67

Page 54-67

Program Studi Bahasa Indonesia


Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha.
Moleong, Lexy. 2009. Motode Penelitian
Kualitatif Edisi Revisi. Bandung:
Remaja Rosda
Pamungkas, Sri. 2012. Bahasa Indonesiadalam
berbagai Perspektif. Yogyakarta: Andi
Offset.
Suyono dan Hariyanto. 2012. Belajar dan
Pembelajaran . Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Yufrizal, Hery. 2008. An Introduction to
Second Language Acquisition.
Bandung: Pusaka Reka Cipta.

You might also like