Professional Documents
Culture Documents
04 Penity April 2015
04 Penity April 2015
INDUKSI
KESELAMATAN
Safety Induction
GMF Vision:
World class MRO of customer choice in 2015
GMF Mission:
To provide integrated and reliable aircraft maintenance solutions for a safer sky and secured quality of life of mankind
GMF Values:
Concern for People, Integrity, Professional, Teamwork, Customer Focused
April 2015 | 1
Prolog
S
Safety induction merupakan pembekalan materi instruksi afety induction is a briefing of safety instruction
keselamatan yang dilakukan sebelum satu pekerjaan dimulai. Safety material which is carried out before the work begins.
induction merupakan pelaksanaan Undang-Undang No.1 Tahun Safety induction is an implementation of regulation
1970 Tentang Keselamatan Kerja. Karena itu, setiap pekerjaan yang No. 1 1970 about safety of work. Therefore, any work
dilakukan sendiri maupun melalui pihak luar diharuskan melalui which performed by us or third party have to conduct the
prosedur Safety Induction.Safety induction tidak terbatas pada satu Safety Induction procedure. Safety induction is not only
industri, namun berlaku di beragam industri, termasuk perawatan applicable for typical industry, but in a variety of industries,
pesawat. including aircraft maintenance.
Bagi perusahaan perawatan pesawat yang menempatkan safety For Aircraft Maintenance Repair Station where safety
sebagai prioritas, safey induction sangat penting artinya untuk is a priority, safety induction is very important to establish
membangun keselamatan dan kesehatan kerja. Karena itu, safety safety and health in the work. Therefore, safety induction
induction menjadi bagian penting aktivitas perawatan pesawat di becomes an important part of aircraft maintenance
GMF. Untuk meningkatkan pentingnya safety induction, sosialisasi activities in GMF. To increase the importance of safety
bisa dilakukan melalui penjelasan langsung, Video, poster, maupun induction, socialization could be done through direct
pesan elektronik ke setiap karyawan. explanation, videos, posters, and electronic messages to
Melihat pentingnya safety induction sebagai langkah pertama every employee.
dalam setiap pekerjaan, topik ini menjadi bahasan utama Penity Considering importance of safety induction as a
edisi April 2015. Pembahasan lebih mendalam tentang safety first step in every job, this becomes April 2015 main
induction ini agar setiap personel dapat memahami latar belakang topic of Penity. Safety induction is detail discussed to
penerapan safety induction di setiap aktivitas di perusahaan. explain and familiarize background of safety induction
Tujuannya tidak lain adalah keselamatan dan kesehatan karyawan implementation to all personnel in every activity in this
dapat terjamin dan terjaga. company. The goal is to assure and maintain the safety
Selain safety induction, Penity edisi April 2015 juga membahas and health of employees.
tema lain di rubrik Komunitas tentang peran SAG Dinas Base In addition, Penity April 2015 also discuss another theme
Maintenance dalam menciptakan safety culture. Adapun rubrik in “Komunitas” about the role of SAG Base Maintenance in
Selisik pada edisi ini membahas kebakaran yang disebabkan oleh creating a safety culture. “Selisik” on this edition discusses
dispenser yang terus menyala padahal air yang dimasak sudah about fire caused by dispenser that not switch off while
kosong. Semoga semua materi yang disajikan dapat memberikan water is empty. Hopefully, all presented Penity material
manfaat yang sebesar-besarnya. Selamat membaca. n could provide big advantage. Happy reading. n
Diterbitkan oleh Quality Assurance & Safety GMF AeroAsia, Hangar 2 Lantai Dua Ruang 94, Bandara
Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng - Indonesia, PO BOX 1303 - Kode Pos 19130, Telepon:
+62-21-5508082/8032, Faximile: +62-21-5501257. Redaksi menerima saran, masukan, dan kritik dari
pembaca untuk disampaikan melalui email penity@gmf-aeroasia.co.id
2 | April 2015
opini
M
engenalkan lingkungan Salah satu materi terpenting yang
kerja, alat pelindung diri, juga kita berikan kepada para personel
cara menghadapi kondisi baru antara lain tentang metode aircraft
emergency hingga mengenali maintenance process seperti mengikuti
apa yang diperbolehkan dan tidak precaution, notice dan warning di dalam
diperboleh di dalam perusahaan dapat perintah kerja untuk selalu menjadi
dilakukan dengan beragam cara. Proses perhatian pertama. Kami semakin yakin
yang kita kenal sebagai Safety Induction Induksi Keselamatan yang diberikan
itu biasanya diberikan saat briefing. selama ini telah memberikan manfaat
Namun, di Unit TLS, Safety Induction dalam meningkatkan safety awareness di
juga kami laksanakan bersamaan dengan lingkungan perusahaan, terutama Unit TLS.
program mentoring secara berkala. Sebagai tindakan preventif, Induksi
Induksi keselamatan yang diberikan Keselamatan sangat penting tidak hanya
dalam mentoring juga digunakan untuk bagi personel GMF tapi juga setiap
mengevaluasi briefing yang sudah orang yang beraktivitas di lingkungan
diberikan sebelumnya. perusahaan. n (Edi Bramanta/TL)
Responsible Unit
Tanggapan Redaksi
Redaksi Penity menyediakan hadiah untuk pengirim IOR Terbaik Bulan Ini. Silakan mengambil hadiahnya di Unit TQ Hangar 2
lantai 1 dengan menghubungi Bapak Angga setiap hari kerja pukul 09.00-15.00 WIB
April 2015 | 3
Komunitas
K
eselamatan merupakan item
paling utama dan prioritas
dan improvement di lingkungan Base Maintenance ini perusahaan perawatan pesawat
sesuai dengan Safety and
sudah banyak memberikan manfaat. Quality Policy yang tertera dalam Safety
Management Manual (SMM) section
1.1. Sistem yang baik ini memberikan
dampak signifikan selama dapat
diimplementasikan oleh seluruh elemen
di dalam perusahaan. Kemampuan dalam
menerapkan sistem ini sangat penting
bagi GMF AeroAsia sebagai dukungan
mencapai visi perusahaan sebagai World
Class MRO di tahun 2015.
Sebagai bagian integral GMF,
Dinas Base Maintenance (TB)
mengimplementasikan kebijakan tentang
safety ini dengan membentuk Safety
Action Group Base Maintenance (SAG-
TB). Improvisasi tidak pernah berhenti
dilakukan, terutama dalam mendorong
personel Dinas TB meningkatkan safety
reporting, baik yang bersifat mandatory
maupun yang voluntary. Selain itu,
program kerja SAG-TB tahun 2015 juga
telah dituangkan dalam Activity Plan
SAG-TB 2015 yang dipimpin langsung
oleh VP Base Maintenance sebagai
4 | April 2015
Komunitas
Ketua SAG dan satu Sekretaris SAG yang Perawatan elektronik yang sekilas briefing pada setiap crew shift
memutar roda PDCA. terlihat sederhana ini ternyata rentan sebelum memulai pekerjaan. Dengan
Implementasi program SAG sebagai terhadap bahaya kebakaran.Dalam hal implementasi SAG, sosialisasi Safety
langkah perbaikan dan improvement di ini, kita yakin bahwa proactive method of Management System (SMS) semakin
lingkungan Base Maintenance ini sudah identifying hazards is prefered than reactive intensif dan dipahami semua personel.
banyak memberikan manfaat. Salah method. Untuk meningkatkan pemahaman
satunya meningkatkan awareness para Implementasi SAG di Dinas Base tentang safety, Dinas TB bekerjasama
professional GMF terhadap safety dan Maintenance juga meningkatkan dengan Dinas Quality Assurance and
mengadakan review meeting setiap kesadaran tentang pemakaian alat Safety (TQ) serta Learning Center and
bulan. Manfaat lain adalah meningkatkan pelindung diri dalam bekerja. Hal ini Corporate Culture (TW) mengadakan
kepedulian tim untuk lebih proaktif tidak lepas dari paradigma bahwa safety training sehingga semua personel
memahami lingkungan kerjanya serta anggota tim adalah aset manajemen Dinas TB berperan menciptakan safety
dapat bertindak cepat jika menemukan dan aset perusahaan yang harus dijaga culture. Materi yang diberikan antara lain
potensi bahaya dan melakukan keselamatan serta kesehatannya. Safety Risk Management, Understanding
pencegahan yang bersifat permanen. Menjaga kesehatan mereka tidak hanya of Safety, Basic Safety Management,
Salah satu indikatornya antara lain tim untuk satu dua minggu, tapi untuk HIRAM, Hazard Identification,
semakin gencar membuat Internal jangka waktu lama. Implementing SMS, dan lainnya. Selain
Occurance Report (IOR) di Dinas TB. Kondisi ini berkorelasi positif dengan itu, Tim SAG TB memaksimalkan kinerja
Dengan melaksanakan program SAG, peningkatan kedisiplinan individu dalam Safety Messenger yang berperan sebagai
personel Dinas TB semakin memahami kehadiran waktu kerja dan penggunaan role model sehingga safety menggema
risiko yang akan terjadi jika identifikasi waktu istirahat yang berdampak terhadap dan melekat kuat hingga ke level teknisi
hazard tidak dilakukan. Hal-hal kecil produktivitas dan menghilangkan di lapangan.
yang berdampak fatal seperti mematikan pemborosan waktu. Untuk mendukung Tugas SAG-TB tidaksekadar berhenti
semua peralatan elektronik antara lain manfaat implementasi SAG yang di sini.Seiring pertumbuhan bisnis
air conditioner, dispenser, dan lain-lain telah disebutkan di atas, Dinas Base dan ekspansi perusahaan, tugas SAG
setelah jam kerja semakin aktif dilakukan. Maintenance melaksanakan standing –TB terus meningkat. Apalagi dalam
waktu yang tidak lama lagi, GMF akan
mengoperasikan Hangar 4. Sebelum
hangar digunakan, SAG-TB melakukan
identifikasi hazard dan assesment
terhadap risiko dan mitigasi risiko
secara proporsional.Tugas ini dijalankan
bersama Quality Assurance and Safety
Department SAG-TB. Peran dan kontribusi
SAG-TB ini diharapkan menjadi faktor
penting terciptanya safety culture di
lingkungan GMF. n (I Made Sulandra/TB)
April 2015 | 5
Persuasi
Induksi Safety
Keselamatan Induction
S A
ebagai perusahaan kelas dunia, tuntutan kepada s a world class company, the demands to GMF AeroAsia
GMF AeroAsia tidak hanya terkait dengan are not only related to the quality of products and
kualitas produk dan layanan yang harus sejalan services that should be in line with global standards.
dengan standar global. Dalam setiap aktivitas di In every activity in the company, all running processes
dalam perusahaan, semua proses yang berjalan harus should reflect the image of a world class company. This activity
mencerminkan citra sebagai perusahaan kelas dunia. also includes the management of occupational health and safety
Aktivitas ini juga mencakup pengelolaan keselamatan dan and the environment that should reflect international standards.
kesehatan kerja serta lingkungan yang harus mencerminkan GMF’s commitment to ensure occupational health and
standard internasional. safety and environmental management (HSE) has been running
Komitmen GMF dalam menjamin keselamatan dan continuously. GMF has obtained OHSAS 18001: 2007 certificate
kesehatan kerja serta pengelolaan lingkungan (HSE) sudah as evidence of conformity between safety management and
dijalankan secara kontinyu. GMF telah memiliki sertifikat the integrated and systematic international standards. Safety
OHSAS 18001: 2007 sebagai bukti pengelolaan safety telah management is arranged based on the procedures summarized
sesuai dengan standard internasional yang terstruktur in the Occupational Safety and Health Management Manual
dan sistematis. Pengelolaan safety disusun berdasarkan and Procedures which includes procedures Level 1 and Level 2.
prosedur yang terangkum di dalam Occupational Safety and One of the procedure that is quite important and considered
Health Management Manual and Procedures yang mencakup new in GMF is the Occupational Safety and Health Procedure
prosedur level 1 dan level 2. Salah satu prosedur yang cukup No. OSH-4-10 regarding the Safety Induction.
penting dan termasuk baru di GMF adalah Occupational In the Safety Management, Safety Induction procedure is
Safety and Health Procedure No. OSH-4-10 tentang Induksi the first step in ensuring the safety of personnel who will start
Keselamatan. their activities. This procedure is not limited to GMF’s employees,
Dalam pengelolaan safety, prosedur Induksi Keselamatan but applies to anyone who perform activities in GMF such as
adalah langkah awal dalam menjamin keselamatan field practical work or research. This procedure refers to the
seseorang yang akan memulai aktivitasnya. Prosedur ini Government Regulation No. 50 Year 2012 regarding the Safety
tidak terbatas hanya pada karyawan GMF, tapi berlaku bagi and Health Management System (SMK3) Element No. 12 Sub-
siapapun yang melakukan aktivitas di lingkungan GMF Element 12.4 and OHSAS 18001: 2007 Clause 4.4.3. These two
seperti kerja praktek lapangan atau penelitian. Prosedur ini references state that the company must explain the dangers
mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 that exist in the workplace and how to mitigate them.
tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan In the Safety Induction implementation, it is always
Kerja (SMK3) elemen 12 Sub Elemen 12.4 dan OHSAS emphasized that the K3 management is a method to maintain
18001 : 2007 Klausul 4.4.3. Dua acuan ini menyebutkan the personnel’s safety. By doing so, personnel are expected to
bahwa perusahaan wajib menjelaskan bahaya yang ada di comply with the occupational health and safety requirements.
lingkungan kerja dan cara menanggulanginya. For example, if the personnel forget to use Personal Protective
Dalam pelaksanaan Induksi Keselamatan selalu Equipment (PPE), we may warn or suspend the work first for the
ditekankan bahwa pengelolaan K3 merupakan metode sake of their safety. Therefore, there are some material on Safety
untuk menjaga keselamatan pekerja. Dengan begitu, para Induction that should be understood by every employee such as:
pekerja diharapkan mematuhi persyaratan keselamatan First, Safety Policy which is the commitment of GMF’s Top
dan kesehatan kerja. Misalnya, jika lupa menggunakan Management in managing employee’s health and safety,
Alat Pelindung Diri (APD), dapat ditegur atau pekerjaannya including the prevention of occupational accidents and
6 | April 2015
Persuasi
dihentikan lebih dulu demi keselamatan dirinya. Karena itu, occupational diseases. This policy and commitment is definitely
ada beberapa materi tentang Induksi Keselamatan yang creating the high cost consequences.
harus dipahami oleh setiap karyawan seperti: The second, Danger / Hazard faced by personnel. By
Pertama, Safety Policy yakni perwujudan komitmen conveying the dangers encountered in case of occupational
Top Management GMF dalam mengelola keselamatan dan accidents, they are expected to be more careful in their work.
kesehatan kerja karyawan, termasuk mencegah terjadinya Moreover, they must be informed the safety equipment that
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Kebijakan dan should be used, including the type of personal protective
komitmen ini sudah pasti menumbuhkan konsekuensi yakni equipment should be wore for a particular job. Personnel should
biaya yang tidak sedikit. be able to choose the right personal protective equipment and
Kedua, Bahaya / Hazard yang dihadapi pekerja. Dengan in accordance with the type of work to minimize the impact.
menyampaikan bahaya yang dihadapi jika sampai terjadi Third, the GMF’s Internal Regulations. Smoking ban policy
kecelakaan kerja, mereka diharapkan lebih berhati- in GMF area is presented here. Smoking is only allowed in a
hati dalam bekerja. Selain itu, disampaikan peralatan designated place. It also describes the procedures for disposing
keselamatan yang harus digunakan, termasuk jenis alat the trash by sorting the organic and inorganic waste and B3
pelindung diri yang mesti dipakai untuk suatu pekerjaan waste. Another thing that is presented is the prohibition of
tertentu. Pekerja harus mampu memilih alat pelindung diri consuming liquor, the location of toilets, places of worship and
yang benar dan sesuai dengan jenis pekerjaannya untuk the clinic location. Other general rule is the prohibition to wear
menekan dampak yang ditimbulkan. shorts and sandals during the work.
Ketiga, Peraturan Internal GMF. Di sini disampaikan Fourth, Emergency. Procedures and evacuation to the
kebijakan larangan merokok di area GMF. Merokok hanya nearest Assembly Point location is presented to deal with
dibolehkan di tempat
yang sudah disediakan.
Peraturan ini juga
menjelaskan tata cara
membuang sampah
dengan cara memilah
sampah organik dan
anorganik serta sampah
B3. Hal lain yang
disampaikan adalah
larangan mengkonsumsi
minuman keras, lokasi
toilet, tempat ibadah dan
lokasi klinik. Peraturan
umum lainnya adalah
larangan memakai
celana pendek dan
sandal selama bekerja.
Keempat, Emergency.
Untuk menghadapi
kondisi darurat seperti
gempa bumi, kebakaran,
banjir dan lain-lain,
disampaikan tata cara dan evakuasi menuju lokasi Assembly emergencies such as earthquakes, fires, floods, etc. It is also
Point terdekat. Selain itu juga disampaikan cara menggunakan presented how to use APAR (small fire extinguisher) and alarm
APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dan suara alarm. sound.
Pelaksanaan Induksi Keselamatan tidak dapat dilakukan Safety Induction Implementation can not be done only by
hanya oleh unit pengelola K3L (HSE). Petugas keamanan K3L (HSE) unit. Security officer as the beginning of the guest
sebagai ujung tombak penerimaan tamu dan pekerja and employee reception who will enter the GMF area plays
yang akan memasuki area GMF berperan penting dalam an important role in the Safety Induction implementation. In
pelaksanaan Induksi Keselamatan. Dalam hal ini, Induksi this case, Induction Safety as a procedure can not stand alone
Keselamatan sebagai suatu prosedur tidak dapat berdiri because maintaining the safety and health is not a one-cycle
sendiri karena menjaga keselamatan dan kesehatan process, but it must be done continuously. Therefore after
bukanlah proses yang berhenti pada satu siklus, namun the Safety Induction has been done, supervision should be
harus dilakukan terus-menerus. Karena itu setelah Induksi performed to ensure the occupational safety and health is
Keselamatan dilakukan, pengawasan harus dijalankan untuk always maintained by conducting routine Safety Patrol.
menjamin keselamatan dan kesehatan kerja selalu terjaga, Safety patrol is functioning to control the work and
yaitu dengan Patroli Safety secara rutin. production process to ensure the whole process is in compliance
Patroly Safety berfungsi mengontrol proses kerja with occupational safety and health requirements. For example,
atau proses produksi untuk memastikan seluruh proses to find out whether workers have been using personal protective
telah memenuhi persyaratan keselamatan dan kesehatan equipment properly while working. In addition, to see employee
kerja. Misalnya, apakah pekerja telah menggunakan alat compliance against GMF’s internal regulations such as the
pelindung diri dengan benar saat bekerja. Selain itu juga smoking ban, garbage disposal and use of working uniform. If
untuk melihat kepatuhan karyawan terhadap peraturan violations are found, they will be immediately reprimanded and
April 2015 | 7
Persuasi
Pojok K3
D
alam aktivitas kerja di GMF kita sering mendengar
safety induction yang berkaitan dengan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Induksi
Keselamatan (K3) adalah proses penyampaian
materi pengarahan tentang K3 yang berisi informasi
kebijakan K3, potensi bahaya, aturan lokal, lokasi kamar
mandi, lokasi Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
(P3K), fasilitas ibadah, aturan pokok K3, bunyi alarm dan
tindakan yang harus diambil dalam kondisi darurat. Induksi
Keselamatan juga mencakup informasi tentang lokasi dan
prosedur berkumpul serta alat keselamatan yang dapat
digunakan dalam kondisi darurat di GMF.
Sesuai Prosedur OSH-4-10 tentang Induksi Keselamatan,
seluruh pengunjung, karyawan, pihak ketiga dan karyawan
baru yang masuk maupun bekerja di area GMF wajib
mengikuti Safety Induction. Hal ini bertujuan agar seluruh merugikan personel maupun perusahaan. Kerugian itu antara
personel mengetahui, memahami dan peduli terhadap lain dari kerugian materi, terganggunya proses, sakit atau catat
aspek K3 dan lingkungan di GMF serta mampu mencegah sampai kematian.
timbulnya penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja. Mari kita ciptakan lingkungan dan proses kerja yang aman,
Kedisiplinan untuk mengimplementasikan prosedur nyaman serta sehat dengan menerapkan prosedur Safety
Safety Induction merupakan kewajiban bersama, yaitu Induction. Dalam hal ini, Safety Induction merupakan gerbang
user (unit terkait), pengelola K3 dan Lingkungan (Unit pertama agar informasi K3 dapat dipahami seluruh personel
TUK), pengelola Keamanan (Unit TUS) serta pihak ketiga yang beraktivitas dan bekerja di perusahaan kita. Mari memulai
yang bersangkutan. Kurangnya kepedulian dalam pekerjaan dengan mengikuti tahapan prosedur wajib yang
mengimplementasikan prosedur wajib ini dapat menjadi dipersyaratkan dan jangan mengambil jalan pintas. Safety
salah satu factor penyumbang kecelakaan kerja yang First…No Reason, No Excuse! n (Anteng Melani)
8 | April 2015
Selisik
S
eorang karyawan baru di sebuah perusahaan
sedang membaca email tentang laporan dari
rekan kerjanya di kantornya lantai 8 sebuah
gedung dengan tinggi 13 lantai. Hari masih
pagi karena jarum jam menujukkan angka 07.48
waktu setempat. Tidak lama kemudian telepon di mejanya
berdering. Seorang staf kantor mengabarkan rapat awal
pekan ini segera dilaksanakan dan dia diminta segera
bergabung.
Sebelas detik setelah gagang telepon diletakkan
Gara-gara
kembali, terdengar suara alarm tanda darurat yang diikuti
informasi dari pengeras suara bahwa tengah terjadi
kebakaran di gedung tempat dia berkantor. Sumber
Dispenser,
api berasal dari lantai 7 dan seluruh penghuni diminta
meninggalkan gedung saat itu juga. Di tengah kepanikan
karyawan yang dievakuasi, terdengar ledakan beberapa
kali dan dinding-dinding yang terbuat dari kaca hancur
berantakan.
Gedung Bertingkat
Asap makin tebal menyelimuti gedung. Lorong
kantor penuh sesak oleh puluhan karyawan yang panik
Terbakar
berlarian menuju pintu lift. Ketika asap mulai masuk ke
lantai ruangan, karyawan baru yang siap berangkat rapat
kebingungan karena tidak tahu arah jalan keluar. Sesaat
nafasnya semakin berat dan tiba-tiba pandangan menjadi
2. Untuk membangun Safety Culture, salah satu agenda SAG Dinas TB adalah bekerjasama dengan Dinas Quality Assurance
and Safety (TQ) dan Dinas Learning Center and Corporate Culture mengadakan safety training untuk personel Dinas TB.
Beberapa materi yang diberikan dalam training tersebut adalah ?
a. Basic Safety Management, Hazard Solution, Implementing SMS
b. Safety Risk Management, Understanding of Safety, HIRAM
c. Semua Benar
3. Induksi Keselamatan (K3) adalah proses penyampaian materi pengarahan tentang K3 dengan tujuan seluruh personel
mengetahui, memahami dan peduli terhadap aspek K3 dan lingkungan di GMF. Selain itu untuk mencegah timbulnya
penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja. Apa prosedur yang mengatur tentang induksi keselamatan?
a. SMM section 1.1 b. OSH-4-10 c. QP 218-01
4. Apa saja materi Induksi Keselamatan yang harus dipahami oleh setiap karyawan?
a. Safety Policy, Hazard yang dihadapi pekerja, Peraturan internal GMF dan Emergency
b. Quality Policy, Severitas yang dihadapi pekerja, Peraturan internal GMF dan Emergency
c. Safety Policy, Severitasyang dihadapi pekerja, Peraturan internal GMF dan Emergency
April 2015 | 9
SELISIK
Jawaban dapat dikirimkan melalui email Penity (penity@gmf-aeroasia.co.id) atau melalui Kotak Kuis Penity yang tersedia di Posko Security
GMF AeroAsia. Jawaban ditunggu paling akhir 10 Mei 2015. Pemenang akan dipilih untuk mendapatkan hadiah. Silahkan kirimkan saran
atau kritik anda mengenai majalah Penity melalui email Penity (penity@gmf-aeroasia.co.id)
10 | April 2015
RUMPI
Kenali area kerja, jalur evakuasi dan titik kumpul aman yang tersedia.
“Jangan sampai tersesat ketika terjadi kondisi darurat. Better to lose one minute in life, than to lose life in a
minute.”
Informasi Penting
Dalam Safety Induction
S
etiap personel yang bekerja di suatu area, Bagi personel yang bekerja di kawasan Bandara Soek-
terutama area tertutup harus memahami safety arno-Hatta, berikut nomor telepon yang dapat dihubungi
induction yang berisi informasi tentang apa dalam menghadapi kondisi darurat:
saja yang harus dilakukan ketika terjadi kondisi
darurat. Safety induction juga mencakup petunjuk Ambulance / Health Services:
tentang area berkumpul yang aman, nomor telepon yang PAP – II : 021-5506068 / 5507980 ext: 102
dapat dihubungi dan antisipasi perlindungan diri dalam GMF AeroAsia : 021-5508218, 021-41787388 (24 hours)
menghadapi emergency.
Dengan memahami safety induction, secara Fire Brigade Team
tidak langsung kita telah berupaya meningkatkan Facility Operation : 021-5508215 , 021-36660815
kepedulian terhadap area sekitar, termasuk bagaimana Bandara / PAP – II : 021-5505362, 021-5505363
mengantisipasi kemungkinan adanya bahaya dari kondisi
darurat. Dengan begitu, ketika kondisi darurat benar- GMF Security
benar terjadi, maka dampak yang ditimbulkan dapat 021-5508280 (24 hours)
diminimalisir sekecil mungkin. 021-5508590 dan 021-5508282 (Office Manager)
April 2015 | 11
INTERPRETASI
K
etika memasuki jam masuk secara konsisten. Karena itu, setiap Dengan memberikan safety induction
atau pulang kerja, Posko orang bertanggung jawab terhadap secara jelas ketika memulai aktifitas,
di pintu masuk GMF selalu keselamatan diri dengan melakukan diharapkan potensi kecelakaan dapat
dipenuhi oleh beragam orang aktivitas secara aman (safe). dihindari sehingga amanat Safety &
dengan seragam dan identitas Untuk mendorong mereka Quality Policy dapat dijalankan dengan
masing-masing. Mereka bukan hanya beraktivitas secara aman, Safety baik dan memberikan manfaat yang
karyawan GMF, namun juga karyawan Induction harus diberikan sebelum maksimal bagi setiap orang yang
kontraktor yang terlibat langsung dalam mereka memulai aktivitasnya. beraktivitas di perusahaan. Dengan
perawatan pesawat seperti aircraft Materi-materi yang berkaitan demikian, kita telah melibatkan semua
cleaning, logistic, store keeper, dan lain- dengan keselamatan kerja dapat orang dalam menciptakan lingkungan
lain. Beberapa di antaranya ada yang diberikan melalui tayangan video kerja yang aman bagi semuanya. n
dikontrak untuk support maintenance keselamatan, briefing pada awal (Hariyadi Wirja)
dan staff di kantor serta bekerja di proyek suatu Acara tentang bagaimana
pengembangan fasilitas di perusahaan cara menyelamatkan diri jika terjadi
ini. Bahkan tidak jarang tamu untuk kebakaran, gempa bumi, dan lain-lain.
keperluan bisnis, training hingga Selain itu, bisa juga diberikan briefing
benchmarking masuk melalui pintu yang singkat sebelum melakukan pekerjaan
sama. yang mengandung risiko seperti area
Mereka yang memasuki area GMF kerja yang tinggi, adanya percikan
sudah pasti harus mematuhi peraturan api, potensi terpapar bahan kimia
yang berlaku di GMF. Namun, di sisi lain atau gas ke tubuh dan risiko lain
perusahaan sebagai sebuah organisasi yang mungkin dihadapi selama
juga harus membuat mereka mampu bekerja.
menjalankan aktivitasnya secara Briefing tidak selalu
aman. Ketentuan setiap orang yang diberikan dengan model
beraktivitas di perusahaan harus aman satu arah. Anggota
seperti tercantum dalam Safety & tim kerja juga berhak
Quality Policy GMF yang ditandatangani dalam menyampaikan
CEO / Accountable Manager yang informasi yang
berbunyi: “Recognizing SAFETY as prime berhubungan dengan
consideration by: Implementing Aviation keselamatan kerja.
Regulation & Safety Management System Potensi bahaya
effectively. Making everyone responsible for yang mungkin saja
safer operations”. ditemukan dapat
Kebijakan Keselamatan ini harus disampaikan
menjadi komitmen seluruh elemen dalam briefing
yang beraktivitas di GMF, baik itu ini. Potensi
karyawan GMF maupun karyawan pihak bahaya yang
ketiga yang terlibat secara langsung mungkin saja
maupun tidak langsung dengan terjadi juga bisa
kegiatan perusahaan. Selama mereka disampaikan
berada di lingkungan perusahaan, kepada tamu yang
mereka harus mengikuti peraturan sedang berkunjung
di dunia penerbangan dan aspek agar mereka memiliki
Safety Management System (SMS) awareness terhadap safety.
12 | April 2015