Laporan Awal Afg

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 13

PRAKTIKUM ALAT ALAT UKUR

ANALOG FUNCTION GENERATOR

Disusunoleh :

Nama : Dwi Ariyani

NIM : A1C319028

Kelompok 10

Shintya Azzahra (A1C319026)

Rosaliani (A1C319030)

LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020
I. Judul : Analog Function Generator

II. Hari, Tanggal :Rabu, 15 April 2020

III. Tujuan :
Ada pun tujuan dari praktikum iniadalah:
1. Dapat mengenal bagian function generator dan fungsinya.
2. Dapat menyelidiki hubungan frekuensi dengan output yang terbentuk

IV. LandasanTeori
Since this function generator provides low-distortion outputs from 0·001
Hz to I MHz, it may be used for low-frequency applications such as on biological,
geophysical and mechanical simulations or on servosystems. Figure 1 shows the
block diagram of the generator. By means of an integrator and switch circuit,
triangular and square waveforms are generated. The triangular waveform is then
shaped by a non-linear amplifier to provide a sinusoidal waveform. A waveform
selector is used to select any of these three waveforms to feed the output
amplifier. An adjustable DC source is connected to the output and provides the
offset. The waveform thus generated is then connected through the attenuator
circuitry to the output terminals. The frequency of oscillation is set by the
combined action of a capacitor in the integrator, which is switched to provide the
decade ranges, and a current supplied to the integrator. This current is generated
by applying a voltage across a resistor and switching the value of the resistance
to provide additional decade ranges. This voltage is the sum of that set by the
frequency control and that applied to the VCF input.

A required output waveform is selected by putting the waveform selector


to one of the three positions. The amplitude of the output is calibrated from 0 to
20 V peak-to-peak and is the open-circuit or no-load voltage. The output
impedance is 6000 ohm (Taha,salem M.K, 2010).

Generator fungsi merupakan pembangkit sinyal dalam rentang frekuensi


tertentu. Sinyal standar yang dbangkitkan adalah berupa sinyal sinus dan sinyal
kotak. Sinyal ini diperlukan baik sebagai sinyal uji rangkaian elektronika maupun
sinyal denyut atau clock pada untai digital yang banyak dilakukan dalam kegiatan
RnD bidang elektronika.

Mengingat pentingnya peran dari generator fungsi ini, maka beberapa


peneliti dan perekayasa ikut dalam pengembangan generator fungsi ini.
Benedictus1 berusaha mengembangkan generator fungsi berbasis komputer
penelitannya berhasil akan tetapi dengan berbasis komputer tentunya akan sangat
merepotkan dalam penggunaan (Wahyu,Aji S. 2016).

Function generator atau generator fungsi adalah alat uji elektronik yang
dapat membangkitkan berbagai bentuk gelombang generator fungsi analog
menghasilkan gelombang. segitiga sebagai dasar dari semua keluaran yang
dihasilkan. Segitiga ini dihasilkan oleh kapasitor yang dimuat dan dilepas secara
berulang-ulang dari sumber arus konstan. hal ini menghasilkan Ramp voltage
dan menurun secara linier. ketika voltes mencapai batas atas dan batas bawah,
proses muat dan pelepasan dapat dibalik menggunakan komputer sehingga
menghasilkan gelombang segitiga. generator utama dan genetic generator
modulasi dapat menghasilkan 5 bentuk gelombang yaitu sinus, kotak, segitiga,
Ramp dan pulsa. output dan mengatur kontrol simetri. keluaran Ramp generator
modul mempunyai amplitudo yang tetap. waktu sholat dan Retlace dapat diubah
melalui knob SYM pada generator modulasi. gelombang pulsa memiliki
perubahan amplitudo dari 0 V hingga 20 V pada rangkaian terbuka output SYNC
dapat diubah dengan mengubah simetris pada generator utama.

Generator fungsi adalah sejenis generator sinyal multi gelombang


generator fungsi memiliki rentang frekuensi sangat luas. penggunaan alat
tersebut juga berbagai macam. generator fungsi dapat digunakan untuk pengujian
produksi pemeliharaan peralatan dan laboratorium selain itu juga banyak
digunakan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. generator fungsi analog
adalah tipe generator fungsi pertama yang dikembangkan model tersebut
dikemukakan pada awal tahun 1950 . generator fungsi terdiri dari generator
utama dan generator modulasi. generator utama dapat menghasilkan gelombang
output sinus kotak dan segitiga dengan frekuensi 0,01 Hz hingga 13 mhz.
generator modulasi menghasilkan bentuk gelombang sinus, kotak dan segitiga
dengan rangkuman frekuensi 0,01 Hz hingga 10 khz. function generator
umumnya menghasilkan frekuensi pada kisaran 0,5 Hz sampai 20 mhz frekuensi
yang dihasilkan dapat dipilih dengan memutar tombol batas ukur
frekuensi(Huda,miftahul. 2019).

Tugas utama suatu komputer analog adalah meramalkan perilaku sistem


fisik yang dapat diuraikan menjadi suatu himpunan persamaan aljabar atau
persamaan diferensial. prosedur pemrograman nya adalah menyusun penguat
penguat kerja agar dapat melakukan operasi yang ditunjukkan dalam
persamaannya dan memberikan sarana untuk menunjukkan hasilnya.

Disamping penguat kerja komputer analog meliputi berbagai resistor dan


kapasitor presisi, generator fungsi yang memberikan berbagai macam masukan
sarana untuk memberikan keadaan awal, potensiometer, guna memberikan
konstanta yang dapat diukur, saklar saklar untuk mengendalikan operasi,
osiloskop atau pencatat (recorder) untuk memperagakan hasilnya, dan papan
masalah untuk menghubungkan komponen-komponen sesuai dengan
programnya. salah satu pemanfaatan komputer analog adalah digunakan untuk
menyelesaikan persamaan integrodiferensial(Mismail,budiono. 2011).

Riwayat perkembangan akuisisi data dengan komputer dimulai


menggunakan port paralel (Flaxer, 2002). Kemudian port serial (RS232)
digunakan karena derau sinyal lebih kecil sehingga data yang diperoleh lebih
presisi (Athavale, 2005). Sedangkan sekarang ini muncullah standar protokol
universal serial bus (USB).

Dari sekian banyak mikrokomputer yang menggunakan port USB salah


satunya adalah Arduino. Arduino populer digunakan banyak orang karena
bersifat opensource serta banyak tutorial yang disediakan. Sedangkan
pemanfaatan lebih lanjut disediakan menggunakan bahasa pemrograman object
C yang sederhana.

Arduino hanya bisa membaca tegangan positif oleh karena itu data
sebelum masuk arduino dikondisikan dahulu dengan rangkaian penaik tegangan
supaya sinyal positif maupun negatif bisa terbaca bersamaan. Sinyal berasal dari
Function Generator dan berupa tiga jenis sinyal, sinusoid,segitiga (Kristiyanto,
Danang Dwi. 2015)

V. Alat dan Komponen


a. Function generator AFG
b. Osiloscop
c. Probe

VI. Prosedur Kerja


1. Disiapkan AFG dan osiloskop, pastikan dalam keadaan kondisi
baik.
2. Dihubungkan kedua probe dari AFG dan CRO.
3. Digunakan frekuensi 50Hz, 100Hz, 300Hz, dan 1000Hz. Amati
gelombang yang terbentuk
4. Digambar hubungan grafik frekuensi dan output yang terbentuk.
VII. Data Hasil

No. Frekuensi (Hz) Vpp GambarGelombang yang


terbentuk

1. 50 Hz 2,5 V

2. 100 Hz 2,5 V

3. 300 Hz 2,6 V

4. 500 Hz 2,6 V

5. 1000 Hz 2,5 V
VIII. Pembahasan

Function Generator atau generator fungsi merupakan alat yang banyak digunakan
dalam bidang fisika. Generator fungsi adalah alat uji elektronika yang dapat
membangkitkan berbagai bentuk gelombang. Dan menghasilkan beberapa bentuk
gelombang diantaranya yaitu:gelombang sinus, gelombang segitiga , gelombang
pulsa, gelombang kotak, gelombang gergaji

IX. Kesimpulan

Ada pun kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan ini adalah Bagian-bagian
dari analog function:

1. a.Tombol power: untuk menghidupkan atau mematikan function generator

b.Power di indicator: LED digunakan untuk menandai ketika power diterapkan atau
digunakan untuk function generator

c.Range switch: terdiri dari 7 push button yang berfungsi sebagai adjustment
frekuensi dari 1 Hz-1 MHz

d.Tombol function: tiga tombol yang terhubung menyediakan pilihan bentuk


gelombang yang diinginkan, seperti gelombbang pulsa, segitiga, persegi dan
sinusoidal

e.Pengali (Multipier) : adalah potensiometer yang dignakan sebagai factor pengali


range dengan kalibrasi yang tersedia 0,2-2,0

f.Duty control (Tugas pengendali) : digunakan untuk mengkalibrasi


gelombangoutput agar mendapatkan gelombang yang simetris

g.Pulsa invert: sebuah push button yang digunakan untuk membalikkan waktu
simetris yang di set pada duty control
h.Dc offset: suatu Dc offset kendali disediakan untuk membiarkan Dc tingkat
bentuk gelombang output yang digunakan untuk menjadi diset seperti yang
diinginkan

i.Amplitudo: pengatur amplitudo menyediakan 20dB dari attenuation daribentuk


gelombang.

j.ATT: ketika tombol ditekan diaditor 20 dB daisediakan oleh pengendali


amplitudo,maksimum dari 40 dB dari attenuation di output.

k.Output : sistem ini berupa gelombang persegi, segiiga, sinus dan gelombang pulsa
lebih dari 20 Vp

l.VCF input: input volteks controlled frekuency (VCF) untuk frekuensi internal

m.Output pulsa: adalah sinyal output TTL yang pantas mengendalikan IC TTL
logic.

2. Hubungan antara frekuensi dengan output yang tebentuk adalah bahwa nilai
frekuensi berbanding lurus dengan gelombang(output) yang terbentuk. Dari hasil
percobaan bahwa semakin besar frekuensi yang diberikan maka gelombang yang
terbentuk semakin rapat.
Daftar Pustaka

Hudah,Miftahul. 2019. Open System Interconnection. Jakarta : bisa kimia.

Mismail, Budiono. 2011. Dasar Teknik Elektro Elektronika . Malang : elektronika


pertama dan terbesar di Indonesia.

Kristiyanto, Danang Dwi., Nuryani., Purnama, Budi. 2015 . Sistem Akuisisi Data
Multichannel berbasis Arduino Uno. Jurnal prosiding seminar nasional fisika dan
pendidikan fisika(SNFPF). 6(1).337-340.

Aji, Wahyu S., Sunardi .2016. perancangan dan simulasi generator fungsi berbasis
proteus . Jurnla simposium nasional teknologi terapan (SNTT). 2(4).78-85.

Taha, salem M.K .2010. Multi Purpose control label function generator. international
journal of electronic. 58(2). 307-314.
LAMPIRAN

I. Lampiran hitung
a. Tegangan

V(t) = A sin (2πft + ϕ)

 f = 50 Hz

V 1 = 57,389 sin (2 . 3,14 . 50 . 4 + 0)


= 57,389 sin (2 . 3,14 . 50 . 4 )
= 4.003 V
 f = 100 Hz

V2 = 38,2776 sin (2 . 3,14 . 100 . 4 + 0)


= 38,2776 sin (2 . 3,14 . 100 . 4)
= 5, 327 V
 f = 300 Hz

V3 = 9,835 sin (2 . 3,14 . 300 . 4 + 0)


= 9,835 sin (2 . 3,14 . 300 . 4)
= 4.0002 V
 f = 500 Hz

V4 = 6,2208 sin (2 . 3,14 . 500 . 4 + 0)


= 6,2208 sin (2 . 3,14 . 500 . 4)
= 3,998 V
 f = 1000 Hz

V5 = 4,0617 sin (2 . 3,14 . 1000. 4 + 0)


= 4,0617 sin (2 . 3,14 . 1000. 4)
= 3.999 V
b. Mencari Tegangan Efektif

A
Vrms=
√2
 f = 50 Hz
A 57,389
Vrms 1= = =40,992 V
√2 √2
 f = 100 Hz

A 38,2776
Vrms 2= = =27,341 V
√2 √2
 f = 300 Hz

A −9,835
Vrms3= = =−6,956 V
√2 √2
 f = 500 Hz

A −6,2208
Vrms 4= = =−4,233V
√2 √2
 f = 1000 Hz

A −4,0617
Vrms 5= = =−2,833 V
√2 √2

c. Tegangan Puncak Ke Puncak pada Osiloskop

Volt
Vpp= .÷¿
¿

2 Volt
Vpp= . 2÷¿
¿

Vpp=4 Volt
d. Persamaan Mencari T

Time
T= .÷¿
¿

2Time
T= . 2÷¿
¿

T =4 sekon
II. Lampiran Gambar

Analog function generator Disiapkan AFG dan AFG frekuensi

Frekuensi 500, 00 Hz Osiloskop 301,00 Hz

AFG frekuensi AFG frekuensi 100 Hz Gelombang Sinusoidal

100 Hz frekuensi 301,00 Hz


Gelombang Sinusoidal Gelombang Sinusoidal

Frekuensi 100 Hz 502,00 Hz

You might also like