Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Financial Literacy, Life Style, Locus of Konsumtif Generasi Milenial Di Kota Subang
Pengaruh Financial Literacy, Life Style, Locus of Konsumtif Generasi Milenial Di Kota Subang
Pengaruh Financial Literacy, Life Style, Locus of Konsumtif Generasi Milenial Di Kota Subang
tentang harapan normatif dari orang lain, pengetahuan dan keterampilan untuk
motivasi untuk menuruti dari adanya mengelola sumber keuangan pribadinya
harapan tersebut (normative belief) dan secara efektif demi kesejahteraannya
keyakinan tentang hadirnya faktor yang (farah& Reza 2015). Menurut otoritas jasa
memfasilitasi atau menghambat perilaku, keuangan (2016) pengertian literasi
serta persepsi adanya power pada faktor keuangan yaitu sebagai suatu rangkaian
tersebut (control belief) (machrus dan proses atau kegiatan untuk meningkatkan
purwono, 2010). pengetahuan (knowledge), keterampilan
(skill) dan keyakinan (confidence)
2. Generasi Milenial masyarakat agar mereka mampu
Generasi milenial adalah Menurut mengelola keuangan pribadi dengan lebih
beberapa pendapat para ahli dari berbagai baik (Palamba,2018).
negara dan profesi Generasi milenial
adalah generasi yang lahir pada tahun Menurut Khrisna, Rofaida dan Sari
1980-2000. (sumber statistik gender (2010) bahwa literasi keuangan membantu
tematik: profil generasi milenial indonesia seseorang agar dapat terhindar dari
tahun 2018), sedangkan Menurut masalah keuangan. Kehidupan yang baik
Hasanuddin Ali dan Lilik Purwandi, (2017) dan jauh dari masalah keuangan tentunya
menyebutkan bahwa Generasi milenial pasti di inginkan oleh setiap orang. Dalam
adalah mereka yang lahir antara tahun mencapai kehidupan yang baik dan jauh
1981 sampai dengan tahun 2000. dari permasalahan keuangan baik dalam
Generasi milenial adalah generasi yang setiap pengambilan keputusan. (Dyah Rini
mempunyai karakteristik komunikasi yang Prihastuty dkk, 2019).
terbuka, pengguna sosial yang fanatik
kehidupannya sangat terpengaruh 4. Life style (Gaya Hidup)
dengan perkembangan teknologi. Gaya hidup adalah pola hidup dari
individu di dunia yang di ekspresikan
Menurut Desy Arisandy, dkk (2019), melalui aktivitas, minat, dan opininya
Generasi milenial yang disebut generasi Y dalam arti bahwa secara umum gaya
lahir sekitar 1985 sampai dengan 2000. hidup seseorang dapat dilihat dari aktivitas
Generasi milenial pada tahun 2020, yaitu rutin yang dia lakukan, apa yang mereka
mereka yang berusia 20 - 35 tahun pada pikirkan terhadap segala hal disekitarnya
tahun 2020. Oleh karena itu penelitian ini dan seberapa jauh dia peduli dengan hal
meneliti generasi milenial di kota Subang tersebut (Kanserina, 2015). gaya hidup
yang berusia 20 tahun sampai 35 tahun terbentuk dari individu masing-masing
pada tahun 2020. Karena usia 20 Sampai gaya hidup terlihat dari aktivitas seseorang
35 tahun merupakan usia yang termasuk yang dilakukan secara rutin dan apa yang
pada usia milenial. dipikirkan dari individu tersebut. Gaya
hidup setiap orang menunjukan pada
Generasi milenial bisa dikatakan ekspresi akan situasi, pengalaman hidup,
sebagai generasi internet (Lilik Purwandi nilai-nilai, sikap, harapan (Hariyanto,
dkk,2020). Ciri-ciri generasi milenial 2015).
adalah ditandai dengan tingkat pendidikan Gaya hidup merupakan atau
yang baik dari menurut generasi menunjukan seseorang bagaimana orang
sebelumnya. Karakteristik lain dari hidup, bagaimana orang membelanjakan
generasi milenial adalah kecanduan uang mereka, dan bagaimana orang
internet, percaya diri, dan harga diri tinggi mengalokasikan waktunyanya. sehingga
dan lebih terbuka dan bertoleransi dapat disimpulkan bahwa gaya hidup
terhadap perubahan. Kilber et al (2014). merupakan pola seseorang yang
dinyatakan dalam kegiatan, minat dan
3. Financial Literacy (Literasi kebiasaan dalam membelanjakan uang
Keuangan) dan bagaimana mengalokasikan waktu
Literasi keuangan merupakan salah (Mowen dan Minor, 2008).
satu aspek penting dalam kehidupan
dimana individu harus memiliki suatu
60 Volume 02, No. 02 2021
6. Demografi
Demografi adalah suatu ilmu yang
mempelajari penduduk di suatu wilayah
terutama mengenai jumlah, struktur dan
proses perubahannya. Loix, pepermans,
Hove (2005) menyatakan bahwa ada
beberapa karakteristik demografi yaitu,
umur, jenis kelamin, usia, tingkat
pendidikan, status perkawinan, pekerjaan,
jabatan, dan pendapatan. Robb dan
Sharpe (2009) mengatakan demografi Gambar 1
sebagai suatu studi yang mempelajari Kerangka Hipotesis
karakteristik, sikap dan perilaku seseorang Sumber: Penulis (2020)
yang dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti jenis kelamin, status pendidikan Pengembangan Hipotesis
dan pendapatan. 1. Pengaruh Financial Literacy
Terhadap Perilaku Konsumtif
Dalam penelitian ini faktor demografi Financial literacy merupakan salah
yang diambil adalah jenis kelamin dan satu aspek penting dalam kehidupan
pendapatan, dimana jenis kelamin dimana orang harus memiliki suatu
merupakan segala hal yang diasosiakan pengetahuan dan keterampilan untuk
dengan jenis kelamin seseorang, mengelola sumber keuangan pribadinya
tergolong juga peran, tingkah laku, secara efektif demi kesejahteraannya
2020 Journal of Accounting for Sustainable Society (JASS) 61
(farah& Reza 2015). Menurut Remund hidup merupakan pola seseorang yang
(2010) financial literacy memiliki hubungan dinyatakan dalam kegiatan, minat dan
dengan kemampuan seseorang dalam kebiasaan dalam membelanjakan uang
mengelola uang. dan bagaimana mengalokasikan waktu
(Mowen & Minor, 2008).
Hasil penelitian yang dilakukan
oleh Zahra Qurotaa’yun & Asrie Krisnawati Hasil penelitian yang dilakukan oleh
(2019) Hasil penelitian ini menunjukan Danang Krisdiantoro, Dr H.susanto M.S Tri
bahwa literasi keuangan berpengaruh Maryati S.E.,M.M (2016) Gaya Hidup
negatif terhadap perilaku konsumtif berpengaruh positif dan signifikan
generasi milenial di kota bandung. Dengan terhadap Perilaku Konsumtif. Menurut
tingkat literasi keuangan dan perilaku penelitian dari Astiningrum(2018)
konsumtif yang termasuk dalam mengatakan bahwa gaya
kategori sedang. bahwa apabila literasi hidupberpengaruh terhadap perilaku
keuangan semakin meningkat maka konsumtif, dimana tingkatgaya hidup yang
perilaku konsumtif akan semakin tinggi maka tingkat perilaku konsumtif pun
menurun, dan begitu pula sebaliknya. tinggi. Sedangkan penelitian yang
dilakukan oleh Delyana Rahmawany
Sedangkan menurut Risa Astiningrum pulungan dan hastina febriaty (2018)
(2018) literasi keuangan berpengaruh menujukan bahwa gaya hidup
terhadap perilaku konsumtif karena berpengaruh positif dan signifikan
menurut Chen dan Volpe (1998.107) terhadap perilaku konsumtif Hal ini dapat
dalam Dikria (2016) berpendapat bahwa disimpulkan bahwa semakin mewah
seseorang yang memiliki pengetahuan hedonisme gaya hidup maka akan
yang rendah akan membuat keputusan meningkatkan perilaku konsumtif mereka.
salah dalam keuangan mereka karena dari beberapa penelitian yang telah
dalam berkonsumsi mereka tidak disebutkan maka dari itu dapat ditarik
memperhitungkan prioritas kebutuhan, hipotesis sebagai berikut:
sedangkan seseorang yang memiliki H2 : Life style berpengaruh positif
literasi keuangan yang baik dan selektif terhadap perilaku konsumtif
dalam berkonsumsi mereka akan
memprioritaskan untuk membeli apa yang 3. Pengaruh Locus Of Control
dibutuhkan dan mengesampingkan apa Terhadap Perilaku Konsumtif
yang di inginkan. dari beberapa penelitian Robbins (2008:138) mendefinisikan
yang telah disebutkan maka dari itu dapat locus of control (LoC) sebagai tingkat
ditarik hipotesis sebagai berikut. dimana orang yakin bahwa mereka adalah
H1 : Financial literacy berpengaruh negatif penentu nasib mereka sendiri. Jadi locus
terhadap perilaku konsumtif of control dapat diartikan sebagai sebuah
penentu nasib mereka sendiri jika mereka
2. Pengaruh Life Style Terhadap mempunyai locus of control yang baik
Perilaku Kosumtif maka mereka akan mempunyai
Gaya hidup adalah pola hidup dari pengelolaan keuangan yang baik. Menurut
seseorang di dunia yang diekspresikan Ermawati (2017) adalah sebuah keyakinan
melalui aktivitas, minat, dan opininya seseorang tentang keberadaan kontrol
dalam arti bahwa secara umum gaya yang dimilikinya terhadap keberhasilan
hidup seseorang dapat dilihat dari aktivitas dan kegagalan yang di alaminya serta
rutin yang dia lakukan, apa yang mereka situasi atau kejadian yang ada didalam
pikirkan terhadap segala hal disekitarnya kehidupannya. Menurut Ida & Dwinta
dan seberapa jauh dia peduli dengan hal (2013) locus of control adalah bagaimana
tersebut (Kanserina, 2015). Gaya hidup seorang individu mengartikan sebab dari
menunjukan bagaimana orang hidup, suatu peristiwa.
bagaimana membelanjakan uang dan
bagaimana mengalokasikan waktu. Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Sehingga bisa disimpulkan bahwa gaya Nailatul Hidayah, prasetyo Ari Bowo
62 Volume 02, No. 02 2021
Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinearitas bertujuan
untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi
dantara variabel independen. Nilai cutoff
yang umum dipakai untuk menunjukan
adanya multikolineriatas adalah nilai
tolerance ≤ 0.10 dan VIF ≥ 10 (Ghozali,
2013). Berikut ini merupakan output uji Berdasarkan grafik Scatterplot di
multikolonieritas menggunakan bantuan atas dapat diketahui bahwa titik- titik
program SPSS v22: menyebar secara acak serta tersebar
Tabel 3 datas maupun di angka 0 pada sumbu Y.
Hasil Uji Multikolinearitas Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi heterokedastisitas pada model
regresi, sehingga regresi layak dipakai
untuk memprediksi variabel dependen
berdasarkan variabel independen.
sehingga diperoleh nilai t tabel sebesar kecil dari t tabel 1.65275, serta memiliki
1.65275 dengan tingkat signifikan (0.05). nilai signifikan sebesar 0.206 dimana
berikut adalah hasil uji t dari setiap variabel nilai tersebut lebih dari 0,05 (>0,05)
1. Hipotesis pertama (H1) dan bertanda positif (+), ini
Variabel Financial literacy (X1) memiliki menunjukan bahwa variabel demografi
nilai t hitung sebesar 2.495 lebih besar (pendapatan) tidak berpengaruh
dari t tabel 1.65275, serta memiliki nilai terhadap perilaku konsumtif. Dengan
signifikan sebesar 0.013 dan dimana demikian hipotesis kelima (H5) ditolak
nilai tersebut kurang dari 0,05 (<0,05) karena variabel demografi
dan bertanda positif (+), ini (pendapatan) tidak berpengaruh
menunjukan bahwa variabel financial terhadap perilaku konsumtif
literacy berpengaruh terhadap Perilaku
konsumtif. Dengan demikian hipotesis Koefisien Determinasi
pertama (H1) diterima. Koefisien determinasi (R2)
2. Hipotesis kedua (H2) mencerminkan seberapa besar variabel
Variabel Life Style (X2) memiliki nilai t independen mempengaruhi variabel
hitung sebesar 2.580 lebih besar dari t dependen. Koefisien determinasi (R2)
tabel 1.65275, serta memliki nilai mengukur seberapa jauh kemampuan
signifikan sebesar 0.011 dan dimana model dalam menjelaskan variasi variabel
nilai tersebut kurang dari 0,05 (<0,05) dependen (perilaku konsumtif). Berikut
dan bertanda positif (+), ini adalah tabel hasil koefisien determinasi
menunjukan bahwa variabel Life Style (R2) :
berpengaruh terhadap Perilaku Tabel 7
konsumtif. Dengan demikian hipotesis Koefisien determinasi
kedua (H2) diterima.
tinggi financial literacy yang dimiliki oleh literacy berpengaruh positif dan signifikan
generasi milenial dikota Subang maka terhadap perilaku konsumtif, yang
akan semakin tinggi perilaku menyatakan bahwa literasi keuangan
konsumtifnya. Oleh karena itu hipotesis adalah proses atau aktifitas tentang
yang diajukan peneliti ditolak. Karena hasil pemahaman dan pengetahuan serta skil
penelitian tidak sesuai dengan arah tentang bagimana manajemen keuangan
hipotesis walaupun berada dibawah pribadi yang tidak hanya dipahami namun
tingkat signifikan, maka hipotesis ditolak. tidak diterapkan dalam kehidupannya.
keinginan. sehingga jenis kelamin tidak Hal tersebut dapat dilihat dari hasil statistik
berpengaruh terhadap perilaku konsumtif uji regresi berganda yang ditunjukan
generasi mlenial dikota subang. dengan (X5 ) dimana nilai nilai t hitung
sebesar 1.268 lebih kecil dari t tabel
Penelitian ini menunjukan bahwa 1.65275, serta memiliki nilai signifikasi
variabel demografi (jenis kelamin) tidak sebesar 0.206 nilai tersebut lebih besar
berpengaruh terhadap perilaku konsumtif dari 0.05 (sig.>0.05) dan koefisien regresi
generasi milenial dikota Subang, hal ini memiliki tanda positif (+), maka hipotesis
dikarenakan generasi milenial di kota kelima (H5) dalam penelitian ini ditolak
Subang yang ber usia 20-35 tahun yang menyatakan bahwa demografi
menunjukan bahwa jenis kelamin tidak (pendapatan) tidak berpengaruh terhadap
mendorong perilaku konsumtif, karena perilaku konsumtif. Hasil penelitian ini
pada dasarnya laki-laki dan perempuan menjelaskan bahwa demografi
tidak memiliki perbedaan dalam (pendapatan) tidak berpengaruh terhadap
berperilaku konsumtif, karena setiap orang perilaku konsumtif generasi milenial dikota
memiliki keinginan baik laki-laki maupun Subang, Artinya besar kecilnya
perempuan, namun biasanya perempuan pendapatan yang diperoleh oleh generasi
memang suka belanja tetapi perempuan milenial dikota Subang maka tidak akan
biasanya selalu mempertimbangkan harga menurunkan perilaku konsumtifnya.
terlebih dahulu sebelum membeli suatu
barang yang di inginkan, sedangkan laki- Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
laki lebih jarang berbelanja namun laki-laki variabel demografi (pendapatan) tidak
biasanya mudah terpengaruh dalam berpengaruh terhadap perilaku konsumtif.
perilaku membeli karena tidak sabar
Hal ini menunjukan bahwa besar kecilnya
dalam memilih, .sedangkan menurut Loix
et al (2005) dan Septiani dan Rita (2013) pendapatan yang dimiliki seseorang maka
bahwa laki-laki dan perempuan tidak tidak akan mempengaruhi penurunan
memiliki perbedaan yang signifikan. tingkat konsumtif generasi milenial di kota
Penelitian ini bertolak belakang Subang yang ber usia 20 - 35 tahun, jika
dengan penelitian Bashar, Ahmad and seseorang mempunyai pendapatan yang
Wasiq (2013) dalam penelitiannya besar maupun kecil artinya tingkat
menjelaskan jenis kelamin berpengaruh
pendapatan generasi milenial tidak akan
positif terhadap perilaku konsumtif.
Perempuan memiliki perilaku konsumtif mempengaruhi penurunan tingkat
yang lebih tinggi dibandingkan dengan konsumtifnya, hal ini dikarenakan jika
laki-laki, dimana ketika melakukan generasi milenial dikota Subang
pembelian perempuan lebih sering mempunyai pendapatan yang besar atau
didasarkan pada keinginan dan kehidupan pun kecil maka mereka akan
sosial,sedangkan laki-laki didasarkan membelanjakan uangnya, dikarenakan
pada kebutuhan. Namun Penelitian ini
setiap orang mempunyai keinginan, dan
sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Felicia Claresta Harli (2015) yang keinginan ataupun kebutuhan memang
menyatakan bahwa jenis kelamin tidak harus dipenuhi, namun disebabkan karna
berpengaruh signifikan terhadap perilaku hal lain misalnya disebabkan oleh gaya
konsumtif, artinya antara laki-laki dan hidup yang tinggi, sehingga penelitian ini
perempuan tidak memiliki perbedaan menjelaskan pendapatan tidak
dalam berperilaku konsumtif.
berpengaruh terhadap perilaku konsumtif
5. Pengaruh demografi (pendapatan) generasi milenial di kota Subang.
terhadap perilaku konsumtif
Penelitian ini bertolak belakang
Berdasarkan hasil uji statistik yang
telah dilakukan menunjukan tidak adanya dengan penelitian yang dilakukan Felicia
pengaruh variabel demografi Claresta Harli (2015) yang menyatakan
(pendapatan) terhadap perilaku konsumtif. pendapatan berpengaruh positif signifikan
72 Volume 02, No. 02 2021
https://www.cnnindonesia.com/gaya-
hidup/20180418215055-282-
291845/alasan- generasi-milenial-
lebih-konsumtif (Diakses 5
november 2019)
https://ekonomi.kompas.com/read/2015/0
8/08/110746226/OJK.Orang.Indon
esia.Makin.Konsumtif
itagar.id/artikel/gaya-
hidup/memahami-generasi-
milenial-yang-gemar-berbelanja
https://money.kompas.com/read/2019/03/
21/161700826/survei--generasi-
milenial-lebih-boros-ketimbang-
generasi-lain (Diakses 5 Januari
2020)
https://www.topreneur.id/inilah-5-kota-di-
indonesia-dengan-jumlah-pembeli-
online-terbanyak-dalam-3-tahun-
terakhir/ (Dikases 15 desember
2019)
https://www.cnbcindonesia.com/news/201
90321091350-4-62001/ct-bicara-milenial-
konsumerisme-jadi-gaya-hidup