Pengaruh Financial Literacy, Life Style, Locus of Konsumtif Generasi Milenial Di Kota Subang

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 23

Journal of Accounting for Sustainable Society (JASS)

Volume 02 Nomor 02 Tahun 2020 (Hal : 56 - 77)


DOI : https://doi.org/10.35310/jass.v2i02.671
https://ojs.stiesa.ac.id/index.php/jass/
ISSN 2685-8347(Print) ISSN2685-8355(Online)

PENGARUH FINANCIAL LITERACY, LIFE STYLE, LOCUS OF


CONTROL DAN DEMOGRAFI TERHADAP PERILAKU
KONSUMTIF GENERASI MILENIAL DI KOTA SUBANG

Dilasari1, Sri Mulyati2, Asep Kurniawan3


1 STIE Sutaatmadja, Subang - Indonesia
Dilasari912@gmail.com

INFO ARTIKEL ABSTRAK/ABSTRACT


Histori Artikel : This study aims to determine the effect of financial Literacy,
Tgl. Masuk : 23 Januari 2021 Life style, Locus of control and demographics on the
Tgl. Diterima : 01 Maret 2021 consumption behavior of millennial generation in the city of
Tersedia Online : 31 Maret 2021
Subang. Consumptive behavior is an action that prioritizes
Keywords:
desires rather than needs, therefore consumption activities
Financial Literacy, Life Style, are actions taken to meet needs, if consumption is
Locus Of Control Dan excessive, a consumptive behavior will occur.This research
Demografi ,Perilaku Konsumtif was conducted to the millennial generation in the city of
Generasi Milenial Subang, aged 20 - 35 years in 2020. The method used in
this study is a quantitative method. The number of samples
in this study were 200 people, sampling using nonprobability
sampling techniques with a purposive sampling approach.
The data analysis technique used in this study is multiple
linear regression analysis.
The results of this study conclude that simultaneous
financial literacy, life style, locus of control, and
demographics influence the consumptive behavior of
millennials in Subang City, Whereas according to the results
of the hypothesis partially financial literacy variables, life
style, positive and significant influence on consumptive
behavior of millennial generation in Subang, locus of control
variables have a negative and significant effect on
consumptive behavior of millennial generation in Subang,
while demographic variables (gender), and demographic
(income) does not affect the consumption behavior of
millennial generation in the city of Subang.

pesat sangat mempengaruhi perilaku


konsumsi masyarakat. Pola perilaku
PENDAHULUAN konsumsi masyarakat saat ini telah
bergeser, dari sekedar pemenuhan
Di era globalisasi saat ini kebutuhan primer berkembang menjadi
perkembangan teknologi berkembang pemenuhan kebutuhan sekunder, tersier
dengan luas dan mendorong ekonomi bahkan komplementer dan lebih bersikap
suatu negara. Salah satunya dapat dilihat konsumtif. Pemenuhan kebutuhan yang
dari perkembangan industri yang telah telah bergeser tersebut sangat penting
mampu menyediakan segala sesuatu artinya untuk mengantarkan individu pada
yang dibutuhkan oleh masyarakat. kehidupan yang selaras dengan
Perkembangan zaman yang semakin lingkungannya (Rianti Hikmah, 2019).
modern dan teknologi yang berkembang
56 Volume 02, No. 02 2021

Namun tanpa adanya batasan generasi milenial, karena generasi milenial


tersebut membuat masyarakat memiliki adalah generasi yang secara cepat
kebutuhan yang semakin beraneka ragam, mengenal teknologi internet, sehingga
tidak terbatas dan harus dipenuhi dalam mereka bisa dikatakan sebagai generasi
kehidupan setiap harinya. Masyarakat internet (lilik purwandi dkk, 2020).
melakukan konsumsi untuk memenuhi Berdasarkan data indonesia
kebutuhannya, namun konsumsi tersebut Milenial Report Pada tahun 2019 milenial
akan menjadi masalah jika masyarakat cukup konsumtif menggunakan uangnya
lebih mengutamakan keinginan dari pada mayoritas pengeluaran milenial sebanyak
kebutuhannya, sehingga mendorong 51,1% uang milenial dihabiskan untuk
berperilaku konsumtif. Karena perilaku keperluan rutin sedangkan untuk tabungan
konsumtif adalah sebuah fenomena yang menunjukan sebanyak 10.7% dan yang
hadir di tengah-tengah masyarakat terakhir hanya 2% minat milenial untuk
perkotaan maupun pedesaan. investasi. Oleh karena itu terlihat bahwa
generasi milenial lebih banyak
Perilaku konsumtif adalah suatu membelanjakan uangnya untuk memenuhi
perilaku membeli barang tanpa adanya perilaku konsumtifnya dibandingkan
suatu pertimbangan yang kuat dan lebih menyimpan uangnya untuk ditabung.
mengutamakan keinginan dari pada Berdasarkan 50% pembelanja
kebutuhan (Fattah, Indriayu dan Sunarto, eccomerce merupakan generasi Millenials
2018). Kusumaningtuti S. Soetiono selaku (berusia antara 25-34 tahun), disusul
anggota dewan komisioner Otoritas Jasa Generasi-Z (15-24 tahun) sebanyak 31%,
Keuangan (OJK) mengatakan jika Generasi-X (35-44 tahun) sebanyak 16%,
masyarakat Indonesia memiliki uang, dan 2% sisanya merupakan generasi Baby
mereka akan lebih mengutamakan belanja Boomers (usia 45 tahun ke atas)
atau konsumsi dibanding menabung (markeetrs.com.2018). Sehingga
(ekonomi.kompas.com, 2015). Apalagi Di Generasi milenial melibatkan teknologi
zaman era globalisasi saat ini, teknologi dalam segala aspek kehidupannya mulai
telah memanjakan kita dengan cara dari keperluan transportasi, membeli
memudahkan semua kebutuhan makanan, jalan-jalan, berbelanja pakaian
masyarakat sehingga kebutuhan dapat atau fashion hingga membeli kebutuhan
cepat dan mudah dijangkau. Namun untuk sehari-harinya. (republika.co.id,
tanpa adanya pengendalian diri yang baik, 2017).
di zaman era globalisasi ini ada dampak Milenial yang cenderung boros,
positif dan negatif terutama bagi tidak bisa menabung, lebih suka
masyarakat indonesia khususnya adalah nongkrong di cofe, beli gadget, beli barang
Generasi milenial. branded dengan harga selangit dan masih
banyak lainnya, Karena generasi milenial
Generasi milenial adalah generasi yang dinilai telah konsumtif, disebabkan
yang mempunyai karakteristik komunikasi oleh kurangnya pengetahuan keuangan
yang terbuka, pengguna sosial yang dan perencanaan keuangan yang baik
fanatik, kehidupannya sangat terpengaruh dalam kehidupannya, Oleh karena itu
dengan perkembangan teknologi serta perlu sekali dibekali literasi keuangan di
lebih terbuka dengan pandangan politik kalangan generasi milenial, agar generasi
dan ekonomi(Statistik Gender Tematik: milenial bisa mempunyai perencanaan
Profil Generasi Milenial Indonesia 2018). keuangan dengan baik sehingga bisa
Generasi milenial kerap dinilai sebagai meningkatan kesejahteraan untuk dimasa
generasi yang kreatif dan berani yang akan datang .
mengambil resiko. internet telah literasi keuangan dapat diartikan
mengambil peran yang sangat siginifikan sebagai suatu rangkaian proses atau
dalam kehidupan masyarakat Indonesia program untuk meningkatkan
khususnya generasi milenial yang bisa pengetahuan (knowledge), keterampilan
dilihat dari tingkat konsumsi penggunaan (skill), dan keyakinan (confidence) agar
internet 88,4% yang berasal dari kalangan mampu mengelola keuangan pribadi
2020 Journal of Accounting for Sustainable Society (JASS) 57

dengan lebih baik (Nurlatifah, 2014). dan bagaimana mengalokasikan waktu


Survei Nasional Literasi Keuangan (Mowen & Minor, 2008).
(SNLIK) ketiga yang dilakukan Otoritas Gaya hidup bisa dilihat dari minat
Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2019 seseorang dalam membeli suatu produk
menunjukkan indeks literasi keuangan baik fashion atau barang lain yang dipakai,
mencapai 38,03% dan indeks inklusi misalnya orang yang mempunyai gaya
keuangan 76,19%. Angka tersebut hidup yang mewah biasanya orang
meningkat dibanding hasil survei OJK tersebut selalu berminat membeli barang-
2016 yaitu indeks literasi keuangan 29,7% barang yang bermerek, populer dan selalu
dan indeks inklusi keuangan 67,8%. mengikuti perkembangan teknologi, opini
Dengan demikian dalam 3 tahun terakhir bisa dilihat dari cara orang tersebut
terdapat peningkatan pemahaman memilih sebuah barang biasanya orang
keuangan (literasi) masyarakat sebesar yang mempunyai gaya hidup yang tinggi
8,33%, serta peningkatan akses terhadap lebih memilih memakai barang yang
produk dan layanan jasa keuangan (inklusi branded agar terlihat percaya diri atau
keuangan) sebesar 8,39%. menjadi pusat perhatian, sehingga image
(https://www.ojk.go.id/id/). nya terlihat berkelas. ketiga adalah gaya
Dengan adanya pengetahuan hidup bisa dilihat dari aktivitas yang orang
keuangan yang dimiliki seseorang akan lakukan dalam kehidupan sehari-harinya,
membantu indvidu tersebut dalam misalnya contoh aktivitas nya adalah lebih
mengatur perencanaan keuangannya, suka jalan jalan atau nongkrong di
sehingga individu bisa memaksimalkan cofeshop mahal.
waktu, uang dan keuntungan yang Kebiasaan gaya hidup telah
didapatkan oleh individu akan semakin mengalami perubahan dalam waktu yang
besar dan akan meningkatkan taraf relatif singkat dan cenderung menuju ke
kehidupannya atau kehidupannya akan arah berlebihan semenjak
lebih sejahtera. (Margaretha & Pambudhi berkembangnya teknologi smartphone,
,2015). literasi keuangan merupakan suatu social media, dan electronic commerse.
keharusan bagi tiap individu agar terhindar Tindakan berlebihan dalam
dari masalah keuangan karena individu mengkonsumsi barang atau layanan jasa
seringkali dihadapkan pada trade off yaitu demi memenuhi gaya hidup
situasi dimana seseorang harus mengakibatkan pemborosan. Individu
mengorbankan salah satu kepentingan yang memiliki pengendalian diri yang baik
demi kepentingan lainnya, sering terjadi mampu mengontrol pengeluaran untuk
saat seseorang hendak membelanjakan gaya hidupnya agar terhindar dari perilaku
uangnya. konsumtif. (Rianti Hikmah, 2019)
gaya hidup (life style) adalah pola Locus of control merupakan cara
hidup seseorang yang ditunjukan dalam individu dalam mengontrol perilaku,
aktivitas, minat, dan opininya dalam arti mengontrol kognisi dan mengontrol
bahwa secara umum gaya hidup keputusan. Robbins dalam Nailatul
seseorang dapat dilihat dari aktivitas rutin Hidayah (2018) mendefinisikan locus of
yang dia lakukan, apa yang mereka control (LoC) sebagai tingkat dimana
pikirkan terhadap segala hal disekitarnya, individu yakin bahwa mereka adalah
seberapa jauh dia peduli dengan hal penentu nasib mereka sendiri. Individu
tersebut dan juga apa yang dia pikirkan yang memiliki locus of control (LoC)
tentang dirinya sendiri dan juga dunia luar internal adalah orang yang yakin bahwa
(Sathish & Rajamohan, 2012). Gaya hidup mereka merupakan pemegang kontrol
merupakan sesuatu yang menunjukan dirinya atas apapun yang terjadi pada diri
bagaimana orang hidup, bagaimana mereka. Sedangkan orang yang memiliki
membelanjakan uang dan bagimana locus of control (LoC) eksternal adalah
mengalokasikan waktu. Sehingga bisa orang yang yakin bahwa apapun yang
disimpulkan bahwa gaya hidup seseorang terjadi pada diri mereka dikontrol oleh
dinyatakan dalam kegiatan, minat dan kekuatan luar seperti keberuntungan atau
kebiasaan dalam membelanjakan uang kesempatan.(Nailatul hidayah, 2018).
58 Volume 02, No. 02 2021

Faktor lain yang mempengaruhi kelamin), dan demografi (pendapatan)


perilaku konsumtif adalah faktor untuk diteliti kembali pengaruhnya
demografi. Demografi sebagai suatu studi terhadap perilaku konsumtif. Dengan
yang mempelajari karakteristik, sikap dan menambahkan variabel locus of control,
perilaku dan pendapatan. Dari keadaan karena variabel ini masih jarang peneliti
demografi seseorang dapat ditentukan yang menelitinya,penelitian ini dilakukan di
status keuangan individu. (Dyah Rini kota Subang dengan objek generasi
Prihastuty, 2018). milenial.
Penelitian ini merujuk kepada Berdasarkan latar belakang dan
beberapa penelitian sebelumnya. Dalam riset gap di atas, maka peneliti tertarik
penelitian yang dilakukan oleh Zahra untuk meneliti lebih lanjut mengenai
Qurotaa’yun, Astrie krisnawati (2019), dan perilaku konsumtif dengan judul penelitan
Sri Rahayuningsih (2018), Ramadhani, “Pengaruh Financial Literacy, Life Style,
Rianti Hikmah (2019), Delyana Locus Of Control, Dan Demografi
Rahmawany pulungan dan hastina febriaty Terhadap Perilaku Konsumtif Generasi
(2018) menyatakan bahwa literasi Milenial Di Kota Subang”.
keuangan berpengaruh negatif terhadap
perilaku konsumtif. Namun menurut
penelitian yang dilakukan oleh Risa KERANGKA TEORITIS DAN
Astiningrum (2018) , huri liana (2019), PENGEMBANGAN HIPOTESIS
anisa nur fauzia, nurdin (2019) literasi
keuangan berpengaruh terhadap perilaku Landasan Teori
konsumtif. 1. Theory of Planned Behaviour (TPB)
Berdasarkan penelitian yang Theory of planned Behaviour)
dilakukan oleh Risa Astiningrum (2018), diperkenalkan oleh icek Azjen tahun 1991
Rianti Hikmah (2019), Delyana merupakan pengembangan lebih lanjut
Rahmawany pulungan dan Hastina dari teori perilaku beralasan (Theory of
Febriaty (2018) menyatakan bahwa gaya Reasoned Action). TPB merupakan
hidup berpengaruh terhadap perilaku kerangka berpikir konsepual yang
konsumtif. Berdasarkan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan determinasi
dilakukan Natasha Shanty Herawati perilaku tertentu secara umum. Teori
(2015), Penelitian Felicia Claresta Harli et tersebut menjelaskan mengapa
al (2015),menyatakan bahwa demografi seseorang melakukan tindakan tertentu.
(jenis kelamin) tidak berpengaruh Theory of planned Behaviour (TPB)
terhadap perilaku konsumtif. Sedangkan Merupakan sebuah teori yang dapat
menurut penelitian yang dilakukan oleh menilai perilaku seseorang berdasarkan
Bashar Ahmad and wasiq (2013) ini faktor dari TPB (Madai hatta dkk, 2017).
demografi (jenis kelamin) berpengaruh
terhadap perilaku konsumtif. Ramdhani (2011) menyatakan bahwa,
Berdasarkan penelitian yang upaya memahami perilaku individu
dilakuka oleh Felicia Claresta Harli et al merupakan topik sentral dalam bidang
(2015), oleh Huri, Liana (2017), Bashar psikologi. Salah satu teori yang banyak
Ahmad and wasiq (2013) demografi digunakan adalah Theory of Reasoned
(pendapatan) berpengaruh signifikan Action (TRA) yang dikemukan oleh
terhadap perilaku konsumtif, sedangkan Fishbein dan Ajzen (1975), teori ini
penelitian yang dilakukan oleh Dyah Rini dikembangkan lebih lanjut oleh Ajzen
Prihastuty & Sri Rahayuningsih (2018), (1985) menjadi Theory of planned
menyatakan bahwa pendapatan tidak Behaviour (TPB) yang ditunjuk untuk
berpengaruh terhadap perilaku konsumtif. memprediksi perilaku individu secara lebih
Berdasarkan penelitian terdahulu spesifik. Teori tindakan yang direncanakan
banyak hasil penelitian yang tidak (Theory Of Planned Behaviour)
konsisten, oleh sebab itu peneliti mencoba mengemukan bahwa tindakan manusia
untuk mengambil kembali faktor, literasi dibimbing oleh tiga macam faktor yaitu
keuangan, gaya hidup, demografi (jenis keyakinan (behaviour belief), keyakinan
2020 Journal of Accounting for Sustainable Society (JASS) 59

tentang harapan normatif dari orang lain, pengetahuan dan keterampilan untuk
motivasi untuk menuruti dari adanya mengelola sumber keuangan pribadinya
harapan tersebut (normative belief) dan secara efektif demi kesejahteraannya
keyakinan tentang hadirnya faktor yang (farah& Reza 2015). Menurut otoritas jasa
memfasilitasi atau menghambat perilaku, keuangan (2016) pengertian literasi
serta persepsi adanya power pada faktor keuangan yaitu sebagai suatu rangkaian
tersebut (control belief) (machrus dan proses atau kegiatan untuk meningkatkan
purwono, 2010). pengetahuan (knowledge), keterampilan
(skill) dan keyakinan (confidence)
2. Generasi Milenial masyarakat agar mereka mampu
Generasi milenial adalah Menurut mengelola keuangan pribadi dengan lebih
beberapa pendapat para ahli dari berbagai baik (Palamba,2018).
negara dan profesi Generasi milenial
adalah generasi yang lahir pada tahun Menurut Khrisna, Rofaida dan Sari
1980-2000. (sumber statistik gender (2010) bahwa literasi keuangan membantu
tematik: profil generasi milenial indonesia seseorang agar dapat terhindar dari
tahun 2018), sedangkan Menurut masalah keuangan. Kehidupan yang baik
Hasanuddin Ali dan Lilik Purwandi, (2017) dan jauh dari masalah keuangan tentunya
menyebutkan bahwa Generasi milenial pasti di inginkan oleh setiap orang. Dalam
adalah mereka yang lahir antara tahun mencapai kehidupan yang baik dan jauh
1981 sampai dengan tahun 2000. dari permasalahan keuangan baik dalam
Generasi milenial adalah generasi yang setiap pengambilan keputusan. (Dyah Rini
mempunyai karakteristik komunikasi yang Prihastuty dkk, 2019).
terbuka, pengguna sosial yang fanatik
kehidupannya sangat terpengaruh 4. Life style (Gaya Hidup)
dengan perkembangan teknologi. Gaya hidup adalah pola hidup dari
individu di dunia yang di ekspresikan
Menurut Desy Arisandy, dkk (2019), melalui aktivitas, minat, dan opininya
Generasi milenial yang disebut generasi Y dalam arti bahwa secara umum gaya
lahir sekitar 1985 sampai dengan 2000. hidup seseorang dapat dilihat dari aktivitas
Generasi milenial pada tahun 2020, yaitu rutin yang dia lakukan, apa yang mereka
mereka yang berusia 20 - 35 tahun pada pikirkan terhadap segala hal disekitarnya
tahun 2020. Oleh karena itu penelitian ini dan seberapa jauh dia peduli dengan hal
meneliti generasi milenial di kota Subang tersebut (Kanserina, 2015). gaya hidup
yang berusia 20 tahun sampai 35 tahun terbentuk dari individu masing-masing
pada tahun 2020. Karena usia 20 Sampai gaya hidup terlihat dari aktivitas seseorang
35 tahun merupakan usia yang termasuk yang dilakukan secara rutin dan apa yang
pada usia milenial. dipikirkan dari individu tersebut. Gaya
hidup setiap orang menunjukan pada
Generasi milenial bisa dikatakan ekspresi akan situasi, pengalaman hidup,
sebagai generasi internet (Lilik Purwandi nilai-nilai, sikap, harapan (Hariyanto,
dkk,2020). Ciri-ciri generasi milenial 2015).
adalah ditandai dengan tingkat pendidikan Gaya hidup merupakan atau
yang baik dari menurut generasi menunjukan seseorang bagaimana orang
sebelumnya. Karakteristik lain dari hidup, bagaimana orang membelanjakan
generasi milenial adalah kecanduan uang mereka, dan bagaimana orang
internet, percaya diri, dan harga diri tinggi mengalokasikan waktunyanya. sehingga
dan lebih terbuka dan bertoleransi dapat disimpulkan bahwa gaya hidup
terhadap perubahan. Kilber et al (2014). merupakan pola seseorang yang
dinyatakan dalam kegiatan, minat dan
3. Financial Literacy (Literasi kebiasaan dalam membelanjakan uang
Keuangan) dan bagaimana mengalokasikan waktu
Literasi keuangan merupakan salah (Mowen dan Minor, 2008).
satu aspek penting dalam kehidupan
dimana individu harus memiliki suatu
60 Volume 02, No. 02 2021

5. Locus Of Control kecenderungan dan atribut yang lainnya,


Locus of control (pusat kendali) dimana menjelaskan budaya tertentu
pertama kali dikemukan oleh julian Rotter, (prijatna 2012).
1966 seorang ahli pembelajaran sosial.
Locus of control merupakan sejauh mana Pendapatan Merupakan nilai
orang yakin sebuah peristiwa dalam hidup maksimun yang dapat dikonsumsi oleh
mereka dipengaruhi atau dikontrol oleh seseorang dalam suatu periode. karena
mereka sendiri. Locus of control semakin banyak seseorang mempunyai
merupakan faktor psikologis, khususnya uang maka akan semakin sering juga
pada faktor kepribadian yang dapat seseorang tersebut ingin membelanjakan
mempengaruhi perilaku konsumtif segala sesuatu yang dilihatnya. Hal ini
seseorang. Dalam proses pengambilan dikarenakan oleh sikap konsumtif yang
keputusan seseorang biasanya akan dimiliki oleh setiap individu.
bergantung pada locus of control yang
dimilikinya, kepercayaan akan faktor faktor
Kerangka Hipotesis
yang menentukan keberhasilan dirinya
dimasa depan (Nailatul hidayah dkk,
Dalam penelitian ini terdiri dari lima
2018).
variabel independen yaitu Financial
Robbins (2008) dalam (nailatul literacy, life style , locus of control, dan
hidayah) mendefinisikan locus of control demografi (jenis kelamin), demografi
(LoC) sebagai tingkat dimana individu (pendapatan) serta satu variabel
yakin bahwa mereka adalah penentu nasib dependen yaitu perilaku konsumtif,
mereka sendiri. Menurut Ermawati (2017) berdasarkan landasan teori dan penelitian
adalah sebuah keyakinan seseorang terdahulu, maka dapat disusun sebuah
tentang keberadaan kontrol yang kerangka hipotesis seperti yang
dimilikinya terhadap keberhasilan dan digambarkan dibawah ini :
kegagalan yang di alaminya serta situasi
atau kejadian yang ada didalam
kehidupannya.

6. Demografi
Demografi adalah suatu ilmu yang
mempelajari penduduk di suatu wilayah
terutama mengenai jumlah, struktur dan
proses perubahannya. Loix, pepermans,
Hove (2005) menyatakan bahwa ada
beberapa karakteristik demografi yaitu,
umur, jenis kelamin, usia, tingkat
pendidikan, status perkawinan, pekerjaan,
jabatan, dan pendapatan. Robb dan
Sharpe (2009) mengatakan demografi Gambar 1
sebagai suatu studi yang mempelajari Kerangka Hipotesis
karakteristik, sikap dan perilaku seseorang Sumber: Penulis (2020)
yang dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti jenis kelamin, status pendidikan Pengembangan Hipotesis
dan pendapatan. 1. Pengaruh Financial Literacy
Terhadap Perilaku Konsumtif
Dalam penelitian ini faktor demografi Financial literacy merupakan salah
yang diambil adalah jenis kelamin dan satu aspek penting dalam kehidupan
pendapatan, dimana jenis kelamin dimana orang harus memiliki suatu
merupakan segala hal yang diasosiakan pengetahuan dan keterampilan untuk
dengan jenis kelamin seseorang, mengelola sumber keuangan pribadinya
tergolong juga peran, tingkah laku, secara efektif demi kesejahteraannya
2020 Journal of Accounting for Sustainable Society (JASS) 61

(farah& Reza 2015). Menurut Remund hidup merupakan pola seseorang yang
(2010) financial literacy memiliki hubungan dinyatakan dalam kegiatan, minat dan
dengan kemampuan seseorang dalam kebiasaan dalam membelanjakan uang
mengelola uang. dan bagaimana mengalokasikan waktu
(Mowen & Minor, 2008).
Hasil penelitian yang dilakukan
oleh Zahra Qurotaa’yun & Asrie Krisnawati Hasil penelitian yang dilakukan oleh
(2019) Hasil penelitian ini menunjukan Danang Krisdiantoro, Dr H.susanto M.S Tri
bahwa literasi keuangan berpengaruh Maryati S.E.,M.M (2016) Gaya Hidup
negatif terhadap perilaku konsumtif berpengaruh positif dan signifikan
generasi milenial di kota bandung. Dengan terhadap Perilaku Konsumtif. Menurut
tingkat literasi keuangan dan perilaku penelitian dari Astiningrum(2018)
konsumtif yang termasuk dalam mengatakan bahwa gaya
kategori sedang. bahwa apabila literasi hidupberpengaruh terhadap perilaku
keuangan semakin meningkat maka konsumtif, dimana tingkatgaya hidup yang
perilaku konsumtif akan semakin tinggi maka tingkat perilaku konsumtif pun
menurun, dan begitu pula sebaliknya. tinggi. Sedangkan penelitian yang
dilakukan oleh Delyana Rahmawany
Sedangkan menurut Risa Astiningrum pulungan dan hastina febriaty (2018)
(2018) literasi keuangan berpengaruh menujukan bahwa gaya hidup
terhadap perilaku konsumtif karena berpengaruh positif dan signifikan
menurut Chen dan Volpe (1998.107) terhadap perilaku konsumtif Hal ini dapat
dalam Dikria (2016) berpendapat bahwa disimpulkan bahwa semakin mewah
seseorang yang memiliki pengetahuan hedonisme gaya hidup maka akan
yang rendah akan membuat keputusan meningkatkan perilaku konsumtif mereka.
salah dalam keuangan mereka karena dari beberapa penelitian yang telah
dalam berkonsumsi mereka tidak disebutkan maka dari itu dapat ditarik
memperhitungkan prioritas kebutuhan, hipotesis sebagai berikut:
sedangkan seseorang yang memiliki H2 : Life style berpengaruh positif
literasi keuangan yang baik dan selektif terhadap perilaku konsumtif
dalam berkonsumsi mereka akan
memprioritaskan untuk membeli apa yang 3. Pengaruh Locus Of Control
dibutuhkan dan mengesampingkan apa Terhadap Perilaku Konsumtif
yang di inginkan. dari beberapa penelitian Robbins (2008:138) mendefinisikan
yang telah disebutkan maka dari itu dapat locus of control (LoC) sebagai tingkat
ditarik hipotesis sebagai berikut. dimana orang yakin bahwa mereka adalah
H1 : Financial literacy berpengaruh negatif penentu nasib mereka sendiri. Jadi locus
terhadap perilaku konsumtif of control dapat diartikan sebagai sebuah
penentu nasib mereka sendiri jika mereka
2. Pengaruh Life Style Terhadap mempunyai locus of control yang baik
Perilaku Kosumtif maka mereka akan mempunyai
Gaya hidup adalah pola hidup dari pengelolaan keuangan yang baik. Menurut
seseorang di dunia yang diekspresikan Ermawati (2017) adalah sebuah keyakinan
melalui aktivitas, minat, dan opininya seseorang tentang keberadaan kontrol
dalam arti bahwa secara umum gaya yang dimilikinya terhadap keberhasilan
hidup seseorang dapat dilihat dari aktivitas dan kegagalan yang di alaminya serta
rutin yang dia lakukan, apa yang mereka situasi atau kejadian yang ada didalam
pikirkan terhadap segala hal disekitarnya kehidupannya. Menurut Ida & Dwinta
dan seberapa jauh dia peduli dengan hal (2013) locus of control adalah bagaimana
tersebut (Kanserina, 2015). Gaya hidup seorang individu mengartikan sebab dari
menunjukan bagaimana orang hidup, suatu peristiwa.
bagaimana membelanjakan uang dan
bagaimana mengalokasikan waktu. Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Sehingga bisa disimpulkan bahwa gaya Nailatul Hidayah, prasetyo Ari Bowo
62 Volume 02, No. 02 2021

(2018) menunjukkan locus of control, Pendapatan Merupakan nilai


berpengaruh negatif terhadap perilaku maksimun yang dapat dikonsumsi oleh
konsumtif. Secara parsial Locus of control seseorang dalam suatu periode.
berpengaruh negatif dan signifikan Pendapatan ini berasal dari penghasilan
terhadap perilaku konsumtif. Hal ini berarti yang dimilikinya. semakin tinggi
apabila locus of control seseorang pendapatan individu, maka individu akan
meningkat maka perilaku konsumtif cenderung melakukan pembelian lebih
seseorang tersebut akan menurun. tinggi.
Sebaliknya, jika locus of control seseorang
menurun maka perilaku konsumtif akan Hasil penelitian yang dilakukan oleh
meningkat. dari beberapa penelitian yang penelitian Felicia Claresta Harli (2015)
telah disebutkan maka dari itu dapat ditarik pendapatan berpengaruh positif signifikan
hipotesis sebagai berikut: terhadap perilaku konsumtif artinya
H3 : Locus of control berpengaruh negatif semakin tinggi artinya semakin tinggi
erhadap perilaku konsumtif pendapatan maka perilaku konsumtif juga
akan semakin tinggi. Hasil penelitian yang
4. Pengaruh Demografi (Jenis dilakukan oleh Huri Liana (2019)
Kelamin) Terhadap Perilaku menyatakan bahwa pendapatan
Konsumtif berpengaruh positif artinya semakin tinggi
Demografi adalah suatu ilmu yang pendapatan yang diperoleh maka akan
mempelajari penduduk di suatu wilayah semakin mempunyai keinginan untuk
terutama mengenai jumlah, struktur dan membeli apa yang diinginkan melebihi apa
proses perubahannya. Loix, pepermans, yang butuhkan. dari beberapa penelitian
Hove (2005) menyatakan bahwa ada yang telah disebutkan maka dari itu dapat
beberapa karakteristik demografi yaitu, ditarik hipotesis sebagai berikut:
umur, jenis kelamin, usia, tingkat H5 : Demografi (pendapatan) berpengaruh
pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, positif terhadap perilaku konsumtif
jabatan, dan pendapatan. Jenis kelamin
merupakan segala hal yang diasosiakan 6. Pengaruh Financial Literacy, Life
dengan jenis kelamin seseorang, Style, Locus Of Control Dan
tergolong juga peran, tingkah laku, Demografi Terhadap Perilaku
kecenderungan dan atribut yang lainnya, Konsumtif
dimana menjelaskan budaya tertentu Pengaruh financial literacy, life style,
(prijatna, 2012) locus of control dan demografi (jenis
kelamin), demografi (pendapatan)
Bashar, Ahmad and Wasiq (2013) terhadap perilaku konsumtif dalam
dalam penelitiannya menjelaskan jenis penelitian ini didasari oleh teori TPB atau
kelamin berpengaruh positif terhadap theory of planned behaviour (TPB).
perilaku konsumtif. Perempuan memiliki Setelah pegujian secara simultan atau
perilaku konsumtif yang lebih tiggi secara bersama-sama dengan mengambil
dibandingkan dengan laki-laki, dimana hipotesis untuk hubungan financial
ketika melakukan pembelian perempuan literacy, life style, locus of control dan
lebih sering didasarkan pada keinginan demografi pada perilaku konsumtif
dan kehidupan sosial,sedangkan laki-laki sehingga ditarik hipotesis sebagai berikut:
didasarkan pada kebutuhan. dari H6 : Pengaruh financial literacy, life style,
beberapa penelitian yang telah disebutkan locus of control dan demografi terhadap
maka dari itu dapat ditarik hipotesis perilaku konsumtif
sebagai berikut:
H4 : Demografi (jenis kelamin)
berpengaruh positif terhadap perilaku
konsumtif

5. Pengaruh Demografi (Pendapatan) METODOLOGI PENELITIAN


Terhadap Perilaku Konsumtif
2020 Journal of Accounting for Sustainable Society (JASS) 63

Metodologi Penelitian 5 sampai 10. Jumlah sampel dalam


Menurut sugiyono (2017) penelitian ini adalah :
mengungkapkan bahwa : “metode Sampel = jumlah pertanyaan x 5
penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk = 33 x 5
mendapatkan data dengan tujuan dan = 165
kegunaan tertentu. Metode yang dipilih Berdasarkan perhitungan di atas di
dan digunakan dalam penelitian ini adalah dapat untuk sampel minimum
metode kuantitatif yang diartikan sebagai menggunakan 165 sampel responden
metode penelitian yang dapat memperoleh yaitu generasi milenal dikota Subang.
datanya dalam bentuk angka (Sugiyono
2016). Teknik pengambilan sampel
Sedangkan teknik pengumpulan Teknik yang digunakan dalam
data menggunakan metode kuesioner penelitian ini adalah menggunakan teknik
yang dimana Kuesioner yaitu teknik pengambilan sampel non probablity
pengumpulan data yang dilakukan dengan sampling dengan jenis teknik pengambilan
cara memberi seperangkat pertanyaan sampelnya ialah purposive sampling.
tertulis kepada responden untuk purposive sampling adalah penentuan
dijawabnya. (Sugiyono, 2016:142). Dalam sampel dengan pertimbangan tertentu(
penelitian ini kuesioner diberikan khusus sugiyono, 2014). Kriteria sampel dalam
generasi milenial di kota Subang, berupa penelitian ini adalah :
angket dan tes pertanyaan yang 1. Generasi milenial yang ber usia 20 -
berhubungan dengan variabel yang 35 tahun
dirumuskan berdasarkan indikator yang 2. Generasi milenial yang sudah
telah disusun. berpendapatan
3. Generasi milenial yang tinggal Di kota
Populasi dan Sampel Subang
Populasi
Teknik sampling digunakan dalam
merupakan kawasan yang secara umum penelitian ini adalah kriteria yang
terdiri dari subjek atau objek yang memenuhi untuk dijadikan responden
mempunyai kualitas dan sifat tertentu yang dalam penelitian ini adalah generasi
sudah ditentukan oleh peneliti untuk milenial di kab Subang.
dipahami atau dipelajari agar bisa ditarik Instrumen Penelitian Dan Skala
atau didapatkan kesimpulanya (Sugiyono,
2014). Pengukuran
Adapun populasi dalam penelitian Tabel 1
ini adalah generasi milenial yang berada di Instrument Penelitian
kota Subang Variabel Indikator Skala
Sampel
pengukuran
Financial 1. Pengetahuan Skala Likert
Pengertian sampel menurut Sugiyono literacy keuangan 1-5
(2016) adalah: “bagian dari jumlah dan (X1) dasar
karakteristik yang dimiliki oleh populasi 2. Simpanan dan
tersebut.”Apabila populasi besar, dan pinjaman
peneliti tidak mungkin mempelajari semua 3. Asuransi
yang ada pada populasi, maka peneliti 4. investatsi
dapat menggunakan sampel yang diambil (Chen dan Volpe,
dari populasi. Sampel dalam penelitian ini 1998).
adalah generasi milenial yang berada Life style 1. Aktivitas Skala Likert
dikota subang. Penentuan jumlah sampel (X2) 2. Minat 1-5
yang representative menurut Hair et al. 3. Opini
(1995 dalam Kiswati 2010) adalah (Rianti, 2019)
tergantung pada jumlah pertanyaan dikali
64 Volume 02, No. 02 2021

Locus of Locus of control manfaat atau


control 1. kemampuan kegunaannya
(X3) (Ability) 5. Membeli
2. minat produk hanya
(interest) sekedar
3. usaha (effort) menjaga
4. nasib simbol status.
5. keberuntunga 6. Memakai
n produk karena
6. sosial ekonomi mengidolakan
7. pengaruh dari model yang
orang lain mengiklankan
(Hidayah dan Ari 7. Membeli
,2018) produk
dengan harga
Demografi a. Laki-laki Dummy mahal akan
jenis b. Perempuan menimbulkan
kelamin (Natasha Shanty rasa percaya
(X4) Herawati ,2015) diri yang tinggi
8. Mencoba lebih
Demografi a. RP. < Skala Likert dari dua
pendapata 1.500.000 1-5 produk
n (X5) b. Rp. 1.500.000 sejenis.
– Rp (Rianti, 2019)
2.500.000 Sumber: peneliti,2020
c. 2.500.000 – Hasil Uji Asumsi Klasik
3.500.000 Uji Normalitas
d. Rp 3.5000.000 Uji Normalitas dilakukan dengan
– 4.500.000 tujuan untuk menguji apakah model
e. Lebih dari Rp regresi, variabel pengganggu atau residual
4.500.000 mempunyai distribusi normal. Model
(Siti Fatimah, regresi yang baik adalah yang memiliki
2019) distribusi normal atau mendekati normal.
Pengujian normalitas pada penelitian
Perilaku 1. Membeli Skala Likert menggunakan analisis Kolmoggrov-
Konsumtif produk karena 1-5 Smirnov, grafik,dan scaterplott.
(Y) iming-iming Tabel 2
hadiah Hasil uji normalitas
2. Membeli
produk karena
kemasannya
menarik
3. Membeli
produk demi
menjaga
penampilan
diri dari gengsi Berdasarkan hasil statistic di atas
4. Membeli menunjukan jika dilihat dari hasil statistic
produk atas bahwa nilai Test Statistic Kolmogrov-
pertimbangan Smirnov adalah 0.05 dan tingkat signifikan
harga (bukan 0.200 hal tersebut menunjukan data
atas dasar tersebut berdistribusi normal karena nilai
tersebut lebih dari signifikan 0.05.
2020 Journal of Accounting for Sustainable Society (JASS) 65

Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinearitas bertujuan
untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi
dantara variabel independen. Nilai cutoff
yang umum dipakai untuk menunjukan
adanya multikolineriatas adalah nilai
tolerance ≤ 0.10 dan VIF ≥ 10 (Ghozali,
2013). Berikut ini merupakan output uji Berdasarkan grafik Scatterplot di
multikolonieritas menggunakan bantuan atas dapat diketahui bahwa titik- titik
program SPSS v22: menyebar secara acak serta tersebar
Tabel 3 datas maupun di angka 0 pada sumbu Y.
Hasil Uji Multikolinearitas Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi heterokedastisitas pada model
regresi, sehingga regresi layak dipakai
untuk memprediksi variabel dependen
berdasarkan variabel independen.

Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi berganda digunakan


untuk mengetahui apakah terdapat
Sumber: SPSS versi 22
pengaruh antara literasi
Hasil pengujian Multikolinearitas keuanganterhadap pengelolaan
pada table di atas menunjukan bahwa keuangan. Persamaan regresinya adalah:
variabel Financial Literacy (X1), Life Style Y= a+ β1X1 + β 2X2 + β 3X3 + β 4X4 + β 4X5
(X2),variabel Locus of Control(X3), ε
Demografi (jenis kelamin) (X4), dan Keterangan
Demografi (Pendapatan) (X5) memiliki Y : Perilaku Konsumtif
nilai tolerance >0.10 dan memiliki nilai Α : Konstanta
VIF< 10. Dengan demkian dapat β : Koefisien regresi
disimpulkan bahwa variabel bebas yang X1 : Financial Literacy
digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi X2 : Life Style
Multikolineritas. X3 : Locus Of Control
X4 : Demografi Jenis Kelamin
Uji heteroskedastisitas X5 : Demografi pendapatan
Menurut ghozali (2016) Uji e : Tingkat Kesalahan (error of term)
Heterokedastisitas bertujuan menguji
apakah dalam regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu Uji Hipotesis
pengamatan ke pengamatan lain. Model
regresi yang baik adalah jika variance dari Terdapat tiga pengujian hipotesis
residual satu pengamatan ke pengamatan dalam penelitian ini yaitu koefisien
lain tetap homokedastisitas dan tidak determinan (R2), uji simultan (Uji F), dan
mengalami heteroskedastisitas. Berikut ini uji parsial (Uji t) yang masing-masing
merupakan output uji heteroskedastisitas: dijelaskan yaitu sebagai berikut:
a. Uji Simultan (Uji F)
Dalam Ghozali (2016), Pengujian ini
dilakukan untuk mengetahui apakah
semua variabel independen secara
bersama-sama (simultan) dapat
berpengaruh terhadap variabel dependen.
66 Volume 02, No. 02 2021

kriteria pengambilan keputusan dengan terhadap jumlah variabel independen,


menggunakan angka probabilitas maka R2 pasti meningat tidak peduli
siginifikansi dan F tabel apakah variabel tersebut berpengaruh
1. Apabila probabilitas siginifikansi >0,05, secara signifikan terhadap variabel
maka H0 diterima dan H1 ditolak yang dependen. Oleh karena itu banyak peneliti
artinya Financial Literacy, Life Style, menganjurkan untuk menggunakan nilai
Locus of Control dan Demografi adjusted R2 pada saat mengevaluasi
secara simultan atau bersama-sama mana model regresi terbaik. Tidak seperti
tidak berpengaruh terhadap perilaku R2, nilai adjusted R2 bisa naik atau turun
konsumtif. apabila satu variabel independen
2. Apabila probabilitas siginifikansi <0,05, ditambah kedalam model (Ghozali, 2016)
maka H0 ditolak dan H1 diterima yang
artinya Financial Literacy, Life Style, Dibawah ini merupakan tabel hasil
Locus of Control dan Demografi regresi berganda bertujuan untuk
secara simultan atau bersama-sama membuktikan ada tidaknya pengaruh dari
mempengaruhi variabel perilaku variabel independen yang terdiri dari
konsumtif (untuk tingkat signifikansi variabel financial literacy (X1), life Style
=5%). (X2), Locus Of Control (X3), demografi
b. Uji Parsial (Uji t) (Jenis kelamin) (X4), dan Demografi
Menurut Ghozali (2016) “uji (pendapatan) (X5), sementara variabel
statistik t pada dasarnya menunjukan dependen dalam penelitian ini adalah
seberapa jauh pengaruh suatu variabel perilaku konsumtif (Y). Berikut merupakan
penjelas/independen secara individual hasil uji rgresi berganda :
dalam menerangkan variabel dependen”.
Tabel 4.
pengambilan kesimpulan adalah Hasil Uji Berganda Regresi
dengan membandingkan t hitung dengan t
tabel pada taraf signifikan 5% atau 0,05.
Apabila t hitung ≥ t tabel maka variabel
tersebut berpengaruh secara signifikan,
sebaliknya apabila t hitung ≤ t tabel maka
variabel tersebut tidak berpengaruh
secara signifikan.
Jika hasil penelitian tidak sesuai dengan
arah hipotesis (positif atau negatif)
walaupun berada dibawah tingkat
signifikan, maka hipotesis ditolak. Sumber: SPSS versi 22
Berdasarkan tabel di atas, hasil
c. Uji koefisien determinasi (R2) analisis regresi berganda menghasilkan
Ghozali (2016) menyatakan koefisien untuk variabel bebas yaitu X1. =
“koefisien determinasi (R 2) pada intinya 0.175 ; X2= 0.788; X3= -0.626; X4= 0.050;
mengukur seberapa jauh kemapuan dan X5=0.321 dengan konstanta 39.033
model dalam menjelaskan variasi variabel Dengan demikian, dapat dihasilkan
dependen”. Nilai koefisien determinasi persamaan regresi berganda sebagai
adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang berikut:
kecil berarti kemampuan variabel-variabel Y= 39.033 + 0.175 + 0.788 - 0.626 + 0.050
independen menjelaskan variasi variabel + 0.321 Y + e
dependen amat terbatas. Nilai yang Persamaan Regresi berganda di atas
mendekati satu berarti variabel-variabel memiliki makna sebagai berikut
independen memberikan hampir sama 1. Konstanta (a) sebesar 39.033 artinya
informasi yang dibutuhkan untuk apabila Financial literacy, life style,
memprediksi variasi variabel dependen. locus off control, demografi (jenis
Kelemahan mendasar penggunaan kelamin), dan demografi (pendapatan)
koefisien determinasi adalah bias
2020 Journal of Accounting for Sustainable Society (JASS) 67

nilainya 0. Maka perilaku konsumtif Pengujian ini bertujuan untuk


nilainya 39.033 mengetahui ada tidaknya pengaruh antara
2. Koefisien regresi variabel Financial variabel independen (X) dan variabel
Literacy (X1), memiliki nilai sebesar dependen (Y) secara simultan.
0.175 artinya jika financial literacy Berdasarkan tabel dibawah ini
mengalami peningkatan satu satuan menunjukan bahwa nilai signifikan adalah
maka perilaku konsumtif akan sebesar 0.000 dimana nilai tersebut
mengalami peningkatan sebesar kurang dari 0.05 (<0.05), hal tersebut
0.175,dengan asumsi variabel lainnya menandakan bahwa variabel independen
tetap (konstan). yang terdiri dari variabel financial literacy,
3. Koefisien regresi variabel Life style life style, locus of control, demografi (jenis
(X2), Menunjukan nilai sebesar 0.788, kelamin), dan demografi (pendapatan)
jika variabel Life Style mengalami berpengaruh terhadap perilaku konsumtif.
peningkatan satu satuan maka Berikut ini adalah hasil uji simultan dari
variabel perilaku konsumtif akan semua variabel independen terhadap
meningkat sebesar 0.788, dengan variabel dependen :
asumsi variabel lainnya tetap Tabel 5
(konstan). Hasil Uji Simultan (Uji F)
4. Koefisien Regresi varabel Locus of
control (X3), memiliki nilai sebesar -
0.626 mengartikan bahwa jika locus of
control mengalami kenaikan satu
satuan maka variabel perilaku
konsumtif akan menurun sebesar -
0.626, dengan asumsi variabel lainnya Sumber: SPSS versi 22
tetap (konstan).
5. Koefisien regresi variabel demografi b. Hasil Uji Parsial (Uji t)
(jenis kelamin) (X4), memiliki nilai Pengujian ini bertujuan
sebesar 0.050, artinya jika variabel mengetahui pengaruh dari variabel
demografi jenis kelamin mengalami independent (X) terhadap variabel
peningkatan satu satuan maka dependen (Y) secara parsial. Dibawah ini
variabel perilaku konsumtif akan adalah hasil uji t dari masing-masing
meningkat 0.050, dengan asumsi variabel
variabel lainnya tetap (konstan). Tabel 6
6. Koefisien regresi variabel Demografi Hasil Uji Simultan (Uji t)
(pendapatan) (X5), memiliki nilai
sebesar 0.321, artinya jika variabel
demografi (pendapatan) mengalami
peningkatan satu satuan maka
variabel perilaku konsumtif akan
meningkat 0.321. dengan asumsi
variabel lainnya tetap (konstan).

Hasil Uji Hipotesis Sumber: dengan SPSS versi 22


Hipotesis dalam penelitian ini diuji
dengan tiga (3) cara yaitu dilihat dari uji Berdasarkan hasil uji parsial (uji t)
simultan (uji F), uji parsial (uji t), dan pada masing-masing variabel, di dapatkan
koefisien determinasi (R2), berikut adalah hasil bahwa tiga dari lima variabel
penjelasan dari masing-masing pengujian independen berpengaruh pada variabel
hipotesis: dependen dengan membandingkan hitung
a. Uji Simultan (Uji F) dengan t tabel diketahui dk (derajat
kebebasan) = n - k = 200 – 6 = 194
68 Volume 02, No. 02 2021

sehingga diperoleh nilai t tabel sebesar kecil dari t tabel 1.65275, serta memiliki
1.65275 dengan tingkat signifikan (0.05). nilai signifikan sebesar 0.206 dimana
berikut adalah hasil uji t dari setiap variabel nilai tersebut lebih dari 0,05 (>0,05)
1. Hipotesis pertama (H1) dan bertanda positif (+), ini
Variabel Financial literacy (X1) memiliki menunjukan bahwa variabel demografi
nilai t hitung sebesar 2.495 lebih besar (pendapatan) tidak berpengaruh
dari t tabel 1.65275, serta memiliki nilai terhadap perilaku konsumtif. Dengan
signifikan sebesar 0.013 dan dimana demikian hipotesis kelima (H5) ditolak
nilai tersebut kurang dari 0,05 (<0,05) karena variabel demografi
dan bertanda positif (+), ini (pendapatan) tidak berpengaruh
menunjukan bahwa variabel financial terhadap perilaku konsumtif
literacy berpengaruh terhadap Perilaku
konsumtif. Dengan demikian hipotesis Koefisien Determinasi
pertama (H1) diterima. Koefisien determinasi (R2)
2. Hipotesis kedua (H2) mencerminkan seberapa besar variabel
Variabel Life Style (X2) memiliki nilai t independen mempengaruhi variabel
hitung sebesar 2.580 lebih besar dari t dependen. Koefisien determinasi (R2)
tabel 1.65275, serta memliki nilai mengukur seberapa jauh kemampuan
signifikan sebesar 0.011 dan dimana model dalam menjelaskan variasi variabel
nilai tersebut kurang dari 0,05 (<0,05) dependen (perilaku konsumtif). Berikut
dan bertanda positif (+), ini adalah tabel hasil koefisien determinasi
menunjukan bahwa variabel Life Style (R2) :
berpengaruh terhadap Perilaku Tabel 7
konsumtif. Dengan demikian hipotesis Koefisien determinasi
kedua (H2) diterima.

3. Hipotesis ketiga (H3)


Variabel Locus Of Control(X3) memiliki
nilai t hitung sebesar -10.480 lebih kecil
dari t tabel 1.65275, serta memiliki nilai Sumber: SPSS versi 22
signifikan sebesar 0.000 dan dimana Berdasarkan tabel hasil koefisien
nilai tersebut kurang dari 0,05 (<0,05) determinasi (R2) dibawah ini menunjukan
dan bertanda negatif (-), ini hasil bahwa nilai Adjusted R Square
menunjukan bahwa variabel Locus of adalah sebesar 0.467 menandakan bahwa
control berpengaruh terhadap Perilaku variabel independen hanya 46,7%
konsumtif. Dengan demikian hipotesis mempengaruhi variabel dependen, dan
ketiga (H3) diterima. sisanya yaitu sebesar 53,3% pengaruh
4. Hipotesis keempat (X4) berasal dari faktor lain.
Variabel demografi (jenis kelamin) (X4)
memiliki nilai t hitung sebesar 0.069 lebih HASIL DAN PEMBAHASAN
kecil dari t tabel 1.65275, serta memiliki
nilai signifikan sebesar 0.945 dimana Pembahasan
nilai tersebut lebih dari 0,05 (>0,05), ini 1. Pengaruh Financial Literacy
menunjukan bahwa variabel demografi Terhadap Perilaku Konsumtif
(jenis kelamin) tidak berpengaruh Berdasarkan hasil uji statistik regresi
terhadap Perilaku konsumtif. Dengan yang telah dilakukan menunjukan variabel
demikian hipotesis keempat (H4) financial literacy (X1) dimana nilai t hitung
ditolak karena variabel demografi sebesar 2,495 lebih besar dari t tabel
(jenis kelamin tidak berpengaruh 1.65275, serta memiliki nilai signifikasi
terhadap perilaku konsumtif sebesar 0.013, nilai tersebut lebih kecil
5. Hipotesis kelima (H5) dari 0.05 (sig.<0.05) dan koefisien regresi
memiliki tanda positif (+),artinya financial
Variabel demografi (pendapatan) (X5)
literacy berpengaruh positif dan signifikan
memiliki nilai t hitung sebesar 1.268 lebih
terhadap perilaku konsumtif. Semakin
2020 Journal of Accounting for Sustainable Society (JASS) 69

tinggi financial literacy yang dimiliki oleh literacy berpengaruh positif dan signifikan
generasi milenial dikota Subang maka terhadap perilaku konsumtif, yang
akan semakin tinggi perilaku menyatakan bahwa literasi keuangan
konsumtifnya. Oleh karena itu hipotesis adalah proses atau aktifitas tentang
yang diajukan peneliti ditolak. Karena hasil pemahaman dan pengetahuan serta skil
penelitian tidak sesuai dengan arah tentang bagimana manajemen keuangan
hipotesis walaupun berada dibawah pribadi yang tidak hanya dipahami namun
tingkat signifikan, maka hipotesis ditolak. tidak diterapkan dalam kehidupannya.

Pada penelitian ini Generasi Milenial 2. Pengaruh Life Style Terhadap


dikota subang yang berusia 20 sampai 35 Perilaku Konsumtif
tahun sudah mengetahui tentang Berdasarkan hasil uji statistik yang telah
pengetahuan keuangan,namun walapun dilakukan menunjukan adanya pengaruh
telah memiliki pengetahuan literasi variabel life style terhadap perilaku
keuangan yang cukup baik, dan generasi konsumtif. Hal tersebut dapat dilihat dari
milenial mengetahui cara mengelola hasil statistik uji regresi berganda yang
keuangan dengan baik jika financial ditunjukan dengan Variabel Life Style (X2)
literacy nya tidak diimplementasikan dimana nilai t hitung sebesar 2,580 lebih
dalam kehidupan pribadinya, maka besar dari t tabel 1.65275, serta memiliki
generasi milenial akan berperilaku nilai signifikasi sebesar 0.011, nilai
konsumtif karena memang pada dasarnya tersebut lebih kecil dari 0.05 (sig.<0.05)
seseorang tersebut memang suka dan koefisien regresi memiliki tanda positif
berbelanja barang - barang yang bermerek (+), maka hipotesis kedua (H2) dalam
yang sering kali di iming-iming oleh diskon, penelitian ini diterima yang menyatakan
atau seseorang tersebut memang pada bahwa life style berpengaruh positif dan
dasarnya mempunyai gaya hidup yang signifikan terhadap perilaku konsumtif.
tinggi sehingga financial literacy nya tidak Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa life
di implementasikan di dalam style berpengaruh positif terhadap perilaku
kehidupannya sehari-hari, namun hanya konsumtif generasi milenial dikota subang,
sekedar tahu dan dipahami saja, maka artinya semkain tinggi life style maka akan
dari itu jika literasi keuanganya tidak semakin tinggi tingkat perilaku
ditimplementasikan di dalam kehidupan konsumtifnya
sehari-hari maka generasi milenial akan Hasil penelitian ini menjelaskan
berperilaku konsumtif. Sehingga penelitian bahwa generasi milenial di kota Subang
ini menjelaskan literasi keuangan yang ber usia 20-35 tahun, dilihat dari
berpengaruh positif terhadap perilaku jawaban responden bahwa gaya hidup
konsumtif. memang harus dipenuhi karena generasi
Hasil penelitian ini berlawanan milenial di kota Subang mengikuti
dengan penelitian yang dilakukan oleh perkembangan jaman dan teknologi untuk
Zahra Qurotaa’yun & Asrie Krisnawati membeli barang atau fashion keluaran
(2019) Hasil penelitian ini menunjukan terbaru, karena generasi milenial di kota
bahwa literasi keuangan berpengaruh Subang mengikuti perkembangan
signifikan negatif terhadap perilaku teknologi dalam gaya hidupnya sehingga
konsumtif generasi milenial di kota mereka up to date terhadap barang yang
bandung. Dengan tingkat literasi sedang populer. Oleh sebab itu maka
keuangan dan perilaku konsumtif yang mereka lebih memilih barang yang up to
termasuk dalam kategori sedang yang date, kemasannya menarik dan bermerek
menyatakan bahwa apabila literasi dengan cara membeli barang tersebut
keuangan semakin meningkat maka lewat ecomerce atau online, karena
perilaku konsumtif akan semakin dengan mereka menggunakan barang
menurun, dan begitu pula sebaliknya. yang bermerek maka generasi milenial
Namun penelitian ini sejalan dengan akan tampil lebih percaya diri dan status
penelitian Huri liana (2019), yang sosial mereka akan di anggap tinggi di
menyatakan bahwa variabel financial depan publik atau rekan kerjanya, maka
70 Volume 02, No. 02 2021

dari itu semakin mewah gaya hidup mengendalikan keinginannya untuk


generasi milenial di kota Subang maka membeli barang barang yang bermerek,
akan semakin tinggi pula perilaku mahal, meskipun di iming imingi oleh
konsumtinya. diskon mereka tetap bisa mengendalikan
Hasil penelitian ini sejalan dengan keinginanya sehingga mereka lebih
penelitian yang dilakukan oleh Delyana memprioritaskan kebutuhan dari pada
Rahmawany pulungan dan hastina febriaty keinginan, oleh karena itu tidak akan
(2018), Risa Astiningrum (2018), Danang mempengaruhi perilaku konsumtifnya.
Krisdiantoro, Dr H.susanto M.S Tri Maryati Sehingga penelitian ini menjelaskan
S.E.,M.M (2016),menujukan bahwa gaya bahwa locus of control berpengaruh
hidup berpengaruh positif dan signifikan negatif terhadap perilaku konsumtif.
terhadap perilaku konsumtif Hal ini dapat Penelitian ini sejalan dengan
disimpulkan bahwa semakin mewah penelitian Nailatuh Hidayah,Prasetya Ari
hedonisme gaya hidup maka akan Bowo (2018) yang menyatakan bahwa
meningkatkan perilaku konsumtif mereka. locus of control berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap perilaku konsumtif, hal
3. Pengaruh Locus Of Control ini berarti apabila locus of control
Terhadap Perilaku Konsumtif meningkat maka perilaku konsumtif akan
Berdasarkan hasil uji statistik yang menurun, sebaliknya jika locus of control
telah dilakukan menunjukan adanya menurun maka perilaku konsumtif akan
pengaruh variabel Locus Of control meningkat.
terhadap perilaku konsumtif. Hal tersebut
dapat dilihat dari hasil statistik uji regresi
berganda yang ditunjukan dengan 4. Pengaruh Demografi (jenis kelamin)
Variabel Locus Of Control (X3) dimana Terhadap Perilaku Konsumtif
nilai t hitung sebesar -10,480 lebih besar Berdasarkan hasil uji statistik yang telah
dari t tabel 1.65275, dengan serta memiliki dilakukan menunjukan tidak adanya
nilai signifikasi sebesar 0.000, nilai pengaruh variabel demografi (jenis
tersebut lebih kecil dari 0.05 (sig.<0.05) kelamin) terhadap perilaku konsumtif. Hal
dan koefisien regresi memiliki tanda tersebut dapat dilihat dari hasil statistik uji
negatif (-), maka hipotesis ketiga (H3) regresi berganda yang ditunjukan dengan
dalam penelitian ini diterima yang variabel demografi (jenis kelamin) (X4)
menyatakan bahwa locus of control dimana nilai t hitung sebesar 0.069 lebih
berpengaruh negatif dan signifikan kecil dari t tabel 1.65275, serta memiliki nilai
terhadap perilaku konsumtif. Hasil signifikasi sebesar 0.945 nilai tersebut
penelitian ini menjelaskan bahwa locus of lebih besar dari 0.05 (sig.>0.05) dan
control berpengaruh negatif terhadap koefisien regresi memiliki tanda positif (+),
perilaku konsumtif generasi milenial dikota maka hipotesis keempat (H4) dalam
Subang, artinya semakin tinggi locus of penelitian ini ditolak yang menyatakan
control yang dimiliki generasi milenial bahwa demografi (jenis kelamin) tidak
dikota Subang maka akan semakin berpengaruh terhadap perilaku konsumtif.
menurun tingkat perilaku konsumtifnya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
Hasil Penelitian ini menjelaskan demografi jenis kelamin) tidak
bahwa locus of control berpengaruh berpengaruh terhadap perilaku konsumtif
negatif terhadap perilaku konsumtif generasi milenial di kota Subang, yang
generasi milenial di kota Subang, yang artinya jenis kelamin baik laki-laki maupun
menunjukan bahwa locus of control perempuan tidak mendorong perilaku
generasi milenial dikota Subang konsumtif, karena laki-laki dan perempuan
meningkat maka perilaku konsumtif nya tidak memiliki perbedaan dalam
menurun, ini dikarenakan generasi berperilaku konsumtif, Setiap orang
milenial dikota Subang yang ber usia 20 - mempunyai keinginan,Seorang laki-laki
35 mempunyai Locus Of control yang baik ataupun perempuan akan membeli suatu
terhadap konsumsinya baik barang barang atau jasa tidak hanya didasarkan
maupun jasa, sehingga mereka bisa pada kebutuhan melainkan juga
2020 Journal of Accounting for Sustainable Society (JASS) 71

keinginan. sehingga jenis kelamin tidak Hal tersebut dapat dilihat dari hasil statistik
berpengaruh terhadap perilaku konsumtif uji regresi berganda yang ditunjukan
generasi mlenial dikota subang. dengan (X5 ) dimana nilai nilai t hitung
sebesar 1.268 lebih kecil dari t tabel
Penelitian ini menunjukan bahwa 1.65275, serta memiliki nilai signifikasi
variabel demografi (jenis kelamin) tidak sebesar 0.206 nilai tersebut lebih besar
berpengaruh terhadap perilaku konsumtif dari 0.05 (sig.>0.05) dan koefisien regresi
generasi milenial dikota Subang, hal ini memiliki tanda positif (+), maka hipotesis
dikarenakan generasi milenial di kota kelima (H5) dalam penelitian ini ditolak
Subang yang ber usia 20-35 tahun yang menyatakan bahwa demografi
menunjukan bahwa jenis kelamin tidak (pendapatan) tidak berpengaruh terhadap
mendorong perilaku konsumtif, karena perilaku konsumtif. Hasil penelitian ini
pada dasarnya laki-laki dan perempuan menjelaskan bahwa demografi
tidak memiliki perbedaan dalam (pendapatan) tidak berpengaruh terhadap
berperilaku konsumtif, karena setiap orang perilaku konsumtif generasi milenial dikota
memiliki keinginan baik laki-laki maupun Subang, Artinya besar kecilnya
perempuan, namun biasanya perempuan pendapatan yang diperoleh oleh generasi
memang suka belanja tetapi perempuan milenial dikota Subang maka tidak akan
biasanya selalu mempertimbangkan harga menurunkan perilaku konsumtifnya.
terlebih dahulu sebelum membeli suatu
barang yang di inginkan, sedangkan laki- Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
laki lebih jarang berbelanja namun laki-laki variabel demografi (pendapatan) tidak
biasanya mudah terpengaruh dalam berpengaruh terhadap perilaku konsumtif.
perilaku membeli karena tidak sabar
Hal ini menunjukan bahwa besar kecilnya
dalam memilih, .sedangkan menurut Loix
et al (2005) dan Septiani dan Rita (2013) pendapatan yang dimiliki seseorang maka
bahwa laki-laki dan perempuan tidak tidak akan mempengaruhi penurunan
memiliki perbedaan yang signifikan. tingkat konsumtif generasi milenial di kota
Penelitian ini bertolak belakang Subang yang ber usia 20 - 35 tahun, jika
dengan penelitian Bashar, Ahmad and seseorang mempunyai pendapatan yang
Wasiq (2013) dalam penelitiannya besar maupun kecil artinya tingkat
menjelaskan jenis kelamin berpengaruh
pendapatan generasi milenial tidak akan
positif terhadap perilaku konsumtif.
Perempuan memiliki perilaku konsumtif mempengaruhi penurunan tingkat
yang lebih tinggi dibandingkan dengan konsumtifnya, hal ini dikarenakan jika
laki-laki, dimana ketika melakukan generasi milenial dikota Subang
pembelian perempuan lebih sering mempunyai pendapatan yang besar atau
didasarkan pada keinginan dan kehidupan pun kecil maka mereka akan
sosial,sedangkan laki-laki didasarkan membelanjakan uangnya, dikarenakan
pada kebutuhan. Namun Penelitian ini
setiap orang mempunyai keinginan, dan
sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Felicia Claresta Harli (2015) yang keinginan ataupun kebutuhan memang
menyatakan bahwa jenis kelamin tidak harus dipenuhi, namun disebabkan karna
berpengaruh signifikan terhadap perilaku hal lain misalnya disebabkan oleh gaya
konsumtif, artinya antara laki-laki dan hidup yang tinggi, sehingga penelitian ini
perempuan tidak memiliki perbedaan menjelaskan pendapatan tidak
dalam berperilaku konsumtif.
berpengaruh terhadap perilaku konsumtif
5. Pengaruh demografi (pendapatan) generasi milenial di kota Subang.
terhadap perilaku konsumtif
Penelitian ini bertolak belakang
Berdasarkan hasil uji statistik yang
telah dilakukan menunjukan tidak adanya dengan penelitian yang dilakukan Felicia
pengaruh variabel demografi Claresta Harli (2015) yang menyatakan
(pendapatan) terhadap perilaku konsumtif. pendapatan berpengaruh positif signifikan
72 Volume 02, No. 02 2021

terhadap perilaku konsumtif. Artinya, berusia 20-35 tahun maka akan


semakin tinggi pendapatan maka perilaku semakin tinggi perilaku konsumtif.
konsumtif juga akan semakin tinggi. 3. Locus of control berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap perilaku
Namun Penelitian ini sejalan dengan
generasi milenial dikota subang yang
penelitian terdahulu Dyah Rini Prihastuty, berusia 20-35 tahun, yang
Sri Rahayuningsih (2019) yang menunjukan bahwa semakin tinggi
menyatakan bahwa pendapatan tidak locus of control yang dimiliki generasi
berpegaruh terhadap perilaku konsumtif. milenial di kota Subang yang berusia
20-35 tahun maka akan semakin
menurun tingkat perilaku
6. Pengaruh Financial Literacy, Life konsumtifnya.
Style, Locus Of Control Dan 4. Jenis kelamin tidak berpengaruh
Demografi Terhadap Perilaku terhadap perilaku konsumtif generasi
Konsumtif milenial di kota subang yang berusia
Berdasarkan hasil uji statistik yang telah 20-35 tahun. karena jenis kelamin baik
dilakukan menunjukan bahwa adanya laki-laki ataupun perempuan tidak
pengaruh dari variabel financial literacy, memiliki perbedaan, karena
life style, locus of control, demografi (jenis perempuan biasanya berbelanja selalu
kelamin), dan demografi (pendapatan) mempertimbangkan harga, sedangkan
terhadap perilaku konsumtif. Hal tersebut laki-laki biasanya selalu tidak suka
dapat dilhat dari hasil uji statistik regresi belanja melainkan lebih terpengaruh
yang menujukan bahwa nilai sig. F adalah dalam perilaku membeli.
0.000 dimana nilai tersebut kurang dari 5. Pendapatan tidak berpengaruh
0.05 (sig<0.05) yang berarti kelima terhadap perilaku konsumtif generasi
variabel tersebut secara simultan milenial di kota Subang. Yang
berpengaruh terhadap variabel dependen. menunjukan besar kecilnya
Namun berdasarkan nilai Adjusted R pendapatan yang di miliki oleh
Square (R2) sebesar 0.467 yang generasi milenial dikota Subang yang
menandakan bahwa pengaruh kelima berusia 20-35 tahun tidak akan
variabel independen terhadap variabel berpengaruh terhadap penurunan
dependen hanya sebesar 46,7% bisa jadi tigkat perilaku konsumtif.
berasal dari faktor lain yang tidak diteliti 6. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
pada penelitian ini. variabel financial literacy, life
style,locus of control dan demografi
(jenis kelamin), demografi
KESIMPULAN (pendapatan) secara bersama-sama
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat (simultan) berpengaruh terhadap
ditarik kesimpulan sebagai berikut : perilaku konsumtif generasi milenial
1. Financial literacy berpengaruh positif dikota Subang.
dan signifikan terhadap perilaku
konsumtif generasi milenial dikota
subang yang berusia 20-35 tahun. SARAN DAN KETERBATASAN
yang menunjukan bahwa tingkat Saran
financial literacy yang dimiliki generasi 1. Saran bagi peneliti selanjutnya
milenial di kota Subang semakin tinggi a. Penelitian ini hanya menggunakan
akan membuat perilaku konsumtif pun lima variabel bebas yaitu financial
tinggi. literacy, life style, locus of control
2. Life style berpengaruh positif dan dan demografi (jenis kelamin),
signifikan terhadap perilaku konsumtif demografi (pendapatan), untuk
generasi milenial di kota subang. Yang peneliti selanjutnya diharapkan
menunjukan semakin tinggi life style menambah variabel bebas dengan
generasi milenial di kota subang yang menambah variabel penggunaan
e-money.
2020 Journal of Accounting for Sustainable Society (JASS) 73

b. Penelitian ini hanya mengambil tinggi maupun intansi di subang untuk


objek penelitian generasi milenial meningkatkan literasi keuangan dan
dikota subang, tetapi dapat menerapkan dikehidupan pribadinya.
dilakukan dikota kota lain atau bisa
dilakukan dengan objek penelitian
generasi milenial sejawabarat.
c. Penelitian ini hanya menggunakan Keterbatasan
kuesioner, bagi peneliti Berdasarkan hasil penelitian yang telah
selanjutnya bisa menambahkan dilakukan maka peneliti memberikan saran
dengan metode wawancara. sebagai berikut :
2. Saran bagi generasi milenial di kota 1. Penelitian ini hanya menggunakan
subang instrumen kuesioner sehingga belum
a. Seharusnya generasi milenial menggambarkan secara utuh kondisi
dapat menerapkan pengetahuan yang terjadi pada objek penelitian.
tentang literasi keuangan sehingga Penelitian ini dilakukan pada saat
dapat mengontrol perilaku belanja terjadi nya pandemi di indonesia,
dengan cara mengedepankan terkait adanya virus covid-19 sehingga
kebutuhan dari pada keinginan. peneliti tidak terjun kelapangan
cara menerapkan pengetahuan langsung.
keuangannya atau literasi 2. Penelitian ini merasa kesulitan
keuangannya di dalam kehidupan mencari responden karena hanya
pribadinya, misalnya seperti menggunakan dan memanfaatkan
merancang daftar belanja agar fasilitas social media dan smarthpone.
dapat membeli barang yang lebih 3. Penelitian ini hanya mengambil
dibutuhkan agar pengelola sampel generasi milenial yang berada
keuangan bisa terkendali, di kota Subang saja, sehingga
sehingga meskipun pada saat itu penelitian ini hanya berlaku untuk
ada barang yang sedang diskon dikota Subang.
atau promo bisa mengendalikan
keinginanya.
b. generasi milenial diharapkan lebih DAFTAR PUSTAKA
banyak menabung dibandingkan Buku
belanja, menabung atau Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi
menyimpan uang bisa dengan Pendidikan. Yogyakarta: UNY
berbagai cara seperti menabung Press.
uang di bank, atau dengan cara
berinvestasi. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan
3. Saran bagi pemerintah dan lembaga Kombinasi (Mixed Methods).
keuangan Bandung : Alfabeta
Melakukan seminar- seminar atau event
maupun pelatihan di kota subang Sugiyono (2015). Metode penelitian
mengenai tentang literasi keuangan yang kombinasi (mix methods)
bisa mengontrol dan mengelola keuangan bandung:Alfabeta
sehari-hari,menyiapkan dan merancang
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
keuangan jangka panjang untuk Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
kehidupan yang sejahtera dimasa yang Bandung: Alfabeta
akan datang, atau berbagai produk Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis
keuangan seperti cara berinvestasi dll. Multivariete dengan Program IBM
Event atau seminar tersebut bisa SPSS 23.Semarang: Badan
dilakukan dengan bekerja sama antara Penerbit Universitas Diponegoro.
OJK dengan sekolah-sekolah, perguruan
74 Volume 02, No. 02 2021

Artikel dan jurnal Dyah R. P, Sri R. (2018). Pengaruh


Astuti, R. P. (2016). Pengaruh Status Financial Literacy, Financial
Sosial Ekonomi Orang Tua, Literasi Behavior, Financial Attitude, Dan
Keuangan dan Life Style terhadap Demografi Terhadap Perilaku
Perilaku Konsumsi Mahasiswa Konsumtif. Jurnal Hasil Penelitian
Jurusan Pendidikan Ekonomi IKIP LPPM Untag Surabaya September
PGRI Bojonegoro. Jurnal 2018, Vol. 03, No. 02, hal 121 -134.
Edutama, 3, 50.
Ermawati, N. (2017). Pengaruh Need for
Anisa N. F. & Nurdin (2019). Pengaruh Achivment Dan Locus of Control
literasi keuangan terhadap perilaku terhadap Intensi Berwirausaha
konsumtif. ISSN: 2460-6545 melalui Sikap Siswa Kelas Xii SMK
Negeri Kota Semarang. Jurnal of
Achadiyah, B. N., & Laily, N. (2013). Economic Education, Vol 6 No.1,
Pengaruh Locus Of Control Semarang: Universitas Negeri
Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Semarang
Akuntansi. Jurnal Pendidikan
Akuntansi Indonesia, Vol.XI No., Fattah, F. A., Indriayu, M., & Sunarto.
11–18. Malang: Universitas Negeri (2018). Pengaruh Literasi
Malang. Keuangan dan Pengendalian Diri
terhadap Perilaku Konsumtif Siswa
Bashar, Abu, Ahmad, irshad and SMA Muhammadiyah 1
Washiq,muhamad (2013). A study Karanganyar. Jurnal pendidikan
factors young. The journal of Bisnis dan Ekonomi,4(1), 12
consummer Affairs. Vol 44 No. 2
Harli, Felicia Claresta dkk. (2015).
Chita, M. C., David, L., & Pali, C. (2015). “Pengaruh Financial Literacy dan
Hubungan Self-Control dengan Faktor Sosiodemografi terhadap
Perilaku Konsumtif Online Perilaku Konsumtif”. Jurnal.
Shopping Produk Fashion pada Vinesta Vol 3 No 1, halaman 58-
Mahasiswa Fakultas Kedokteran 62.
Universitas Sam Ratulangi
Angkatan 2011. JurnaleBiomedik, Huri, Liana (2017). pengaruh literasi
3(1), 297-302. keuangan dan faktor demografi
terhadap perilaku konsumtif.
Danang K, Dr H.susanto M.S, Tri Maryati skripsi Institut Informatika Dan
S.E.,M.M (2016) pengaruh iklan Bisnis Darmajaya Bandar
online, konformitas dan gaya hidup Lampung
terhadap perilaku konsumtif. 13
Oktober 2016 ,Magister Imawati, I., Susilaningsih, & Ivada, E.
Manajemen Universitas (2013). Pengaruh Financial
Muhammadiyah Yogyakarta. Literacy terhadap Perilaku
Konsumtif Remaja pada Program
Dikria, O., & W, S. U.& Sri Umi Mintarti. IPS SMA Negeri 1 Surakarta
(2016). Pengaruh Literasi Tahun Ajaran 2012/2013. Jurnal
Keuangan dan Pengendalian Diri Pendidikan Ekonomi Universitas
terhadap Perilaku Konsumtif Sebelas Maret, 2(1), 48-58.
Mahasiswa Jurusan Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi Machrus, Hawa’im dan Urip Purwono.
Universitas Negeri Malang (2010). Pengukuran Perilaku
Angkatan 2013. Jurnal Pendidikan Berdasarkan Theory of Planned
Ekonomi, 9(2). Behavior. INSAN Media Psikologi.
Volume 12(1); hlm. 64-72
2020 Journal of Accounting for Sustainable Society (JASS) 75

Madani hatta, baihaqi, Resti teman sebaya terhadap perilaku


ramahdaniati,(2017). Perilaku konsumtif.
bebagi pengetahuan akuntansi
pada dosen akuntansi kota Natasha Shanty Herawati(2015).
bengkulu: pendekatan theory of Pengaruh literasi keuangan dan
planned behaviour (TPB). Jurnal faktor demografi terhadap
akuntansi, ekonomi dan perilaku konsumtif. Artikel Ilmiah
manajemen bisnis) Kolaborasi Riset Dosen
&Mahasiswa.
Margaretha, Farah dan Reza Arif P.
2015.Tingkat Literasi Keuangan Nungky Irma Triyanti1 &Usman Effendi2
Pada Mahasiswa S-1 Fakultas (2017)Consumer Behavior:
Ekonomi.Jurnal Manajemen dan Confidence Relationships And
Kewirausahaan: Vol.17,No. Conformity With Consumtive
1,Maret 2015, 76-85 Behavior Online Shopping Fashion
Products Users Instagram
Kusumaningtyas. I (2017) Pengaruh Applications. Vol. 6 I No. 1, Hal.
Literasi Keuangan Dan Gaya Hidup 51-56
Terhadap Perilaku Konsumtif
Siswa Kelas Xi Ips Di Sma Negeri Oktafikasari, Eva. 2017. Konformitas
1 Taman Sidoarjo Pendidikan Hedonis dan Literasi Ekonomi
Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Terhadap Perilaku Konsumtif
Universitas Negeri Surabaya Melalui Gaya Hidup Konsumtif.
Economic EducationAnalysis
Krishna, A., Rofaida, R., & Sari, M. (2010). Journal Vol. 6, No. 3 hlm. 685
Analisis Tingkat Literasi Keuangan
di Kalangan Mahasiswa dan Palamba, F. G. (2018). Pengaruh Literasi
Faktor-Faktor yang Keuangan terhadap Perilaku Konsumtif
Mempengaruhinya (Survey Pada Mahasiswa Program Studi
Mahasiswa Universitas Pendidikan Akuntanasi Universitas Sanata
Indonesia. Proceedingsof The 4th Dharma.
International Conference on [Skripsi]. Yogyakarta (ID): Fakultas
teacher Education (pp. 8-10). Ekonomi Universitas Sanata
Indonesia: Join Conference UPI & Dharma.
UPSI Bandung. Purwandi l. dkk, 2017,”Milenial
Nusantara”, PTGramedia Pustaka
Krisdiantoro, D., Susanto, & Maryati, T. utama
(2016). Pengaruh Iklan
Online,Konformitas, dan Gaya Pulungan, D. R., & Febriaty, H. (2018).
Hidup Terhadap Perilaku Pengaruh gaya hidup dan literasi
Konsumtif. JournalManagement. keuangan terhadap perilaku
konsumtif mahasiswa. Jurnal riset
Nurlatifah. (2018). Analisis Faktor-faktor sains manajemen, 2 (3), 103-110.
yang Mempengaruhi Perilaku
Siswa Dalam Menabung (Studi Purwandi l. dkk, 2017,”Milenial
Kasus Siswa SMA Negeri Di Kota Nusantara”, PTGramedia Pustaka
Lubuk Pakam). [Skripsi].Medan utama
(ID): Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UniversitasSumatera Utara. Ramdhani. N. (2009) Model perilaku
penggunaan TIK “NR2007”
Nailatul Hidayah & Prasetyo Ari Bowo pengembangan dari technologi
(2018). Pengaruh uang saku. acceptance model (TAM).
Locus of control dan lingkungan
76 Volume 02, No. 02 2021

Ramdhani, Neila (2011).Penyusunan Alat Pembelanja Online Terbesar di


Pengukur Berbasis Theory of Indonesia. Retrieved from.
Planned Behavior.Buletin Psikologi https://marketeers.com/generasi-
Fakultas Psikologi Universitas milenial masih-pembelanja-online-
Gadjah Mada Volume 19, No. 2, terbesar-di-indonesia/ (diakses 5
2011: 55 – 69. november 2019)

Ramdhani, Rianti Hikmah (2019). Zahra Qurotaa’yun Astrie Krisnawati2


Pengaruh literasi keuangan, (2019,). Mengapa Generasi
electronic money, gaya hidup dan Millennials Suka Belanja.
kontrol diri terhadap perilaku Retrieved from
konsumtif.from Repositori Institusi https://republika.co.id/berita/gaya-
USU, Univsersitas Sumatera Utara hidup/trend/17/01/31/okn5b2328-
mengapa-generasi-millennials-
Sathish, S., & Rajamohan, A. (2012). suka-belanja [Diakses 5 Januari
Consumer Behavior and Lifestyle 2020)
Marketing.International Journal of
Marketing, Financial Services Zahra Qurotaa’yun Astrie Krisnawati2
&ManagementResearch, 1(10). (2019,)https://www.nielsen.com/id/
en/press-releases/2016/indonesia-
Sezin, Baysal. Dkk, 2014, “Working With kembali-berada-pada-peringkat-
Generations X And Y In Generation ketiga-negara-paling-optimistis-di-
ZPeriod: Management Of Different dunia/
Generations In Business
Life”,Mediterranean Journal of Web
Social Sciences MCSER Badan Pusat Statistik. (2019, Agustus 24).
Publishing,Rome-Italy Jumlah Penduduk Menurut
Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Siti fatimah (2019). Pengaruh financial di Kota subang 2017.Retrieved
literacy, financial self from
efficacy,social economic status https://subangkab.bps.go.id/public
dan locus of control terhadap ation/2019/08/16/94f76338bddfaf2
perilaku manajemen keuangan d68e647c4/kabupaten-subang-
mahasiswa. Skripsi UIN SUKA dalam-angka-2019.html [Diakses 5
Riau. November 2019]
Indonesia Millennial Report 2019
https://cdn.idntimes.com/content-
Utami, Fika Ariani Dan Sumaryono. 2008. documents/indonesia-millennial-
Pembelian Impulsif Ditinjau Dari report-2019-by-idn-times.pdf
Kontrol Diri Dan Jenis Kelamin
Pada Remaja. Jurnal Psikologi Statistik Gender Tematik: “Profil
Proyeksi, 3(1), pp: 46-57. Generasi Milenial Indonesia 2018”.
Retrieved from.
zahra Qurotaa’yun, astrie Krisnawati https://www.kemenpppa.go.id/lib/u
(2019) pengaruh literasi keuangan ploads/list/9acde-buku-profil-
terhadap perilaku konsumtif generasi-milenia.pdf (Diakses 5
generasi milenial di kota november 2019).
bandung.Journal Accounting and
Finance Edisi Vol. 3 No. 1 Maret Otoritas jasa keuangan (2019 ).
2019 https://www.ojk.go.id/id/berita-dan-
kegiatan/siaran-
pers/Pages/Siaran-Pers-Survei-
Zahra Qurotaa’yun Astrie Krisnawati2 OJK-2019-Indeks-Literasi-Dan-
(2019,). Generasi Milenial Masih Inklusi-Keuangan-Meningkat.aspx
2020 Journal of Accounting for Sustainable Society (JASS) 77

https://www.cnnindonesia.com/gaya-
hidup/20180418215055-282-
291845/alasan- generasi-milenial-
lebih-konsumtif (Diakses 5
november 2019)

https://ekonomi.kompas.com/read/2015/0
8/08/110746226/OJK.Orang.Indon
esia.Makin.Konsumtif
itagar.id/artikel/gaya-
hidup/memahami-generasi-
milenial-yang-gemar-berbelanja

https://money.kompas.com/read/2019/03/
21/161700826/survei--generasi-
milenial-lebih-boros-ketimbang-
generasi-lain (Diakses 5 Januari
2020)

https://www.topreneur.id/inilah-5-kota-di-
indonesia-dengan-jumlah-pembeli-
online-terbanyak-dalam-3-tahun-
terakhir/ (Dikases 15 desember
2019)

https://www.cnbcindonesia.com/news/201
90321091350-4-62001/ct-bicara-milenial-
konsumerisme-jadi-gaya-hidup

You might also like