1 SM

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

LANGKAH-LANGKAH PEMERINTAH DESA AIR EMAS KECAMATAN

UKUI KABUPATEN PELALAWAN DALAM MEWAKILI PROVINSI RIAU


PADA BULAN BAKTI GOTONG ROYONG MASYARAKAT (BBGRM)
TINGKAT NASIONAL TAHUN 2017

Oleh : Nuryawan Eko Prabowo


Pembimbing: Drs. Raja Muhammad Amin, M.Si
Jurusan Ilmu Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau
Kampus Bina Widya, Jl. H.R. Soebrantas Km 12,5 Simp. Baru, Pekanbaru 28293
Telp/Fax. 0761-63277

Abstract

The steps of the success of the Air Emas Village Government to represent Riau
Province in the 2017 national level Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM)
Community Contest need to be appreciated and emulated by other villages where the
success of Air Emas Village in 2017 at the National Level BBGRM competition is not
free -steps that the village government applied. Therefore, it is necessary to know the
steps in order to be able to make referrals by other villages.
This study aims to analyze the steps taken by the government of the Golden
Water Village in Ukui District, Pelalawan Regency so that they can represent Riau
Province in the 2017 National Community Service Month Competition. This research
uses a qualitative method with a descriptive approach. Data collection techniques used
were interview techniques and documentation. The results of the study can be concluded
that the steps of the Air Emas Village Government in representing Riau Province in the
2017 National Level Community Service (BBGRM) Month are collaborating with the
government and PMD to form the BBGRM Village Implementation Team, conducting
deliberations to determine and determine the fields that will be planned in BBGRM
activities are planning various things related to BBGRM, both funding, regulations
related to BBGRM, parties involved in the implementation of BBGRM, and parties that
move the community to participate in mutual cooperation in BBGRM activities. As well
as good coordination between village institutions and community leaders.

Keywords: Steps of Village Government, Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat


(BBGRM)

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari 2019 Page 1


Pendahuluan Gotong Royong merupakan
Manusia adalah mahluk sosial kegiatan kerja sama dalam berbagai
yang tidak dapat hidup sendiri, bidang pembangunan yang di arahkan
melainkan memerlukan orang lain pada penguatan persatuan dan kesatuan
dalam berbagai hal. Sejak manusia masyarakat dalam pembangunan,
bergabung dalam suatu masyarakat, Gotong Royong merupakan tradisi dan
keselarasan menjadi suatu kebutuhan. budaya masyarakat Indonesia yang
Bermasyarakat jauh lebih sudah menjadi warisan turun temurun
menguntungkan, efisien dan efektif dari dari generasi ke generasi terdahulu.
pada hidup sendiri. Demi kebutuhan Nilai–nilai gotong royong yang tumbuh
hidup manusia membutuhkan berkerja dan berkembang dalam masyarakat
sama bersama orang, dan mengikat diri sebagai bagian dari sistem nilai budaya
dalam bermasyarakat, sehingga bangsa, yang perlu dilestarikan secara
terbentuklah pola kerja sama yang berdaya guna dan berhasil guna untuk
terdapat dalam gotong royong. Dalam memperkuat intergritas sosial
warga gotong royong menjadi langkah masyarakat di Desa serta memperkokoh
dalam pola hidup bersama yang saling Negara Kesatuan Republik Indonesia.
meringankan beban masing-masing Nilai-nilai gotong royong dan
pekerjaan. Adanya tolong menolong keswadayaan membuat masyarakat
merupakan bukti keselarasan hidup senantiasa hidup rukun di setiap
berdemokrasi antar komunitas warga komunitas lokal, bersama–sama
yang merupakan konsekuensi hubungan mengembangkan kehidupan keluarga
sosial. Gotong-royong sebagai bentuk dan kerabat, serta bahu membahu dalam
solidaritas sosial, terbentuk karena membangun kehidupan bersama.
adanya bantuan dari pihak lain, untuk Kearifan nilai–nilai sosial budaya dalam
kepentingan pribadi ataupun aspek bergotong royong dan
kepentingan kelompok,sehingga di keswadayaan patut dijaga, di pelihara
dalamnya terdapat sikap loyal dari dan di kembangkan agar masyarakat
setiap warga sebagai satu kesatuan bersinergi, berpartisipsi dan
sosial masyarakat desa (Widjaja, berkeberdayaan menuju Bangsa yang
2005:76). Mandiri dan Sejahtera. Dalam rangka
Pelaksanaan kegiatan Bulan memperkuat integritas sosial, integritas
Bakti Gotong Royong Masyarakat bangsa dan memperkokoh Negara
(BBGRM) merupakan upaya untuk Kesatuan Republik Indonesia melalui
menggelorakan semangat gotong pendayagunaan dan pelestarian nilai-
royong dan peran aktif masyarakat nilai gotong royong yang tumbuh dan
dalam pembangunan yang berlandaskan berkembang serta mengakar dalam
keswadayaan sebagai sistem nilai sosial kehidupan masyarakat kita sebagai
budaya yang telah menyatu dalam bagian Budaya Bangsa.
kehidupan masyarakat kita, agar Gotong-royong sebagai ciri dari
masyarakat merasa memiliki rasa bangsa Indonesia terutama di pedesaan
bertanggung jawab dalam berlaku secara turun temurun,
melaksanakan, memanfaatkan dan sehingga membentuk perilaku sosial
melestarikan semangat jiwa gotong yang nyata, kemudian membentuk tata
royong yang telah mulai luntur nilai kehidupan sosial. Adanya nilai
dalam dinamika masyarakat yang tersebut menyebabkan gotong-royong
memasuki era modern. selalu terbina dalam kehidupan

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari 2019 Page 2


komunitas sebagai suatu warisan 3. Kesejahteraan sosial dan
budaya yang patut di lestarikan. kebersamaan serta kebersihan
Kegiatan Bulan Bakti Gotong lingkungan, yaitu bagaimana
Royong Masyarakat (BBGRM) pengolahan sampah dan limbah
mengacu pada pasal 10 Peraturan yang ada di desa. Inovasi apa
Menteri Dalam Negeri Nomor 42 tahun yang dilakukan pihak desa
2005 tentang pedoman penyelenggaraan mengajak kader-kader dalam
Bulan Bakti Gotong Royong menjaga keasrian lingkungan
Masyarakat yang meliputi : lainnya, itu menjadi point
1.Gotong royong di bidang penting dalam penilaian,
kemasyarakatan. penilaian bukan hanya gotong
2.Gotong royong di bidang royong yang hanya membawa
ekonomi. peralatan dan membersihkan
3.Gotong royong di bidang lingkungan, namun gotong
sosbud dan agama. royong yang mengandung
4.Gotong royong di bidang menilai kebersamaan dan
lingkungan. kekompakan masyarakat.
Tujuan dilaksanakan lomba BBGRM diselenggarakan oleh
BBGRM adalah melestarikan nilai-nilai setiap kelurahan dan desa yang ada di
gotong royong yang tumbuh dan seluruh Indonesia. Tim pelaksanan
berkembang dalam masyarakat, sebagai BBGRM dibentuk pada tingkat
bagian dari sistem nilai budaya, untuk kelurahan dan desa. Sebagaimana
memperkuat tanggung jawab sosial disebutkan dalam Pasal 9 Peraturan
masyarakat serta memperkokoh Negara Menteri Dalam Negeri Nomor 42 tahun
Kesatuan Republik Indonesia. 2005, bahwa Pemerintah Desa dan
Sedangkan sasarannya adalah Kelurahan membentuk Tim Pelaksana
meningkatkan persatuan dan kesatuan BBGRM desa dan kelurahan yang
masyarakat, peran serta aktif keanggotaannya terdirid dari instansi
masyarakat dalam pembangunan, serta terkait, Lembaga Kemasyarakatan desa
rasa memiliki dan tanggung jawab dan kelurahan, KPM, LSM, tokoh
masyarakat terhadap hasil-hasil masyarakat desa/kelurahan.
pembangunan. Dalam Pasal 1 Nomor 4
Ada 3 indikator penilaian lomba Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
bulan bakti gotong royong masyarakat 42 tahun 2005, bahwa Pemerintah Desa
(BBGRM) yaitu : atau yang disebut nama lain adalah
1. Kemasyarakatan, dimana yang Kepala Desa dan Perangkat Desa
dinilai kamtibmas, seperti sebagai unsur penyelenggara
poskamling yang terdapat di pemerintahan desa. Kemudian pada
desa telah berfungsi dengan Pasal 1 Nomor 5 dalam peraturan
baik atau tidak. tersebut disebutkan bahwa Kelurahan
2. Ekonomi, bagaimana upaya adalah wilayah kerja lurah seabgai
pihak desa dalam meningkatkan perangkat Daerah Kabupaten/Kota
perekonomian masyarakat, dalam wilayah kerja Kecamatan.
seperti memanfaatkan sampah Menurut pendapat Wasistiono
untuk didaur ulang kembali dan Tahir dalam Rauf & Maulidiah
dengan memberdayakan (2015:21), bahwa pemerintah desa yang
masyarakat dalam meningkatkan diberi kepercayaan oleh masyarakat
perekonomian masyarakat. tidak hanya cukup mempunyai

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari 2019 Page 3


kewenangan untuk berbuat lebih 2. Ekonomi, di Desa Air Emas
banyak. Kedudukan dan bentuk untuk meningkatkan ekonomi
organisasinya bersifat mendua masyarakat telah dibangun bank
(ambivalen), yaitu bentuk organisasi sampah asri dimana bank ini
pemerintah dengan lembaga telah berjalan selama 3 tahun.
kemasyarakatan, tidak adanya sumber Perjalanan bank sampah asri
pendapatan yang memadai, keterbatasan terbukti telah membantu
kewenangan dalam pengambilan ekonomi masyarakat setempat
keputusan yang menyangkut isi rumah dimana masyarakat setempat
tangganya, keterbatasan kualitas dan ikut terlibat langsung dalam
kuantitas personilnya, merupakan pengelolaanya.
bagian kendala yang menghambat 3. Kesejahteraan sosial dan
kinerja pemerintah desa. kebersamaan serta kebersihan
Melalui berbagai keterbatasan lingkungan, dalam
yang dimiliki oleh pemerintah desa meningkatkan kesejahteraan
tersebut, maka BBGRM dinilai penting sosial dan kebersihan
untuk dilaksanakan bukan hanya lingkungan di Desa Air Emas,
sebagai pelestarian nilai-nilai budaya, masyarakat desa yang
tetapi dapat memberdayakan berbagai dikoordinir langsung oleh ketua
pihak dan masyarakat untuk mencapai RT selalu melaksanakan
tujuan tertentu, sesuai dengan bidang kegiatan gotong royong setiap
yang ditetapkan pada kegiatan satu bulan sekali dan kegiatan
BBGRM. ini sudah berjalan secara turun
Pada lomba BBGRM tingkat temurun sehingga menjadi
Provinsi Riau pada 26 April 2016 lalu, rutinitas.
Sesuai dengan indikator penilaian di Selain memenuhi 3 Indikator
atas, Desa Air Emas berhasil meraih Penilaian yang tertuang dalam
juara pertama dan atas keberhasilan Pemendagri No. 42 Tahun 2005
tersebut, desa Air Emas berkesempatan Tentang pedoman penyelenggaraan
mewakili Provinsi Riau pada lomba Bulan Bakti Gotong Royong
BBGRM XIV dan HKG PKK ke-45 di Masyarakat, Pemerintah Desa Air Emas
tingkat nasional tahun 2017. juga gencar dalam pembangunan
Keberhasilan tersebut sesuai dengan 3 infrastruktur desa seperti semenisasi
indikator penilaian: jalan dan pembangunan gedung
1. Kemasyarakatan, dimana yang olahraga. Sejalan dengan Program
dinilai kamtibmas, di Desa Air Pemerintah Kabupaten Pelalawan
Emas sistem keamanan sangat melalui program Pelalawan Lancar,
baik, dimana pada setiap RT Pemerintah Daerah juga melaksanakan
telah ada Poskamling yang Program Percepatan Pembangunan
dibangun oleh pemerintah desa, Infrastruktur Desa/Kelurahan atau
tujuan dibangunnya poskamling PPIDK. Selain dimaksudkan untuk
ini untuk menjaga keamanan mendorong percepatan penyediaan
lingkungan dan terbukti tidak infrastruktur dasar di pedesaan, pola
adanya tindak kriminalitas pada yang dilaksanakan juga ditujukan untuk
malam hari didukung dengan mendorong penguatan otonomi desa,
adanya pergantian penjagaan memperkuat peran masyarakat dalam
malam secara rutin oleh pembangunan, dan memobilisasi
masyarakat setempat.

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari 2019 Page 4


swadaya dan prakarsa masyarakat di Masyarakat (BBGRM) tingkat nasional
pedesaan. tahun 2017 perlu diapresiasi dan
PPIDK sendiri dilaksanakan dicontoh oleh desa/kelurahan yang ada
dalam bentuk pemberian dana stimulus di Kabuputan Pelalawan khususnya, dan
dengan kisaran Rp. 400-500 ribu per Provinsi Riau pada umumnya.
desa/kelurahan. Penggunaan dana Keberhasilan Desa Air Emas berprestasi
tersebut dimusyawarahkan masyarakat pada BBGRM 2017 tidak terlepas dari
untuk membangun infrastruktur yang langkah-langkah yang diterapkan
sangat dibutuhkan di desa, kemudian pemerintahan desanya. Oleh sebab itu,
dilaksanakan dan diawasi oleh perlu diketahui langkah-langkahnya
masyarakat desa itu sendiri. Provinsi agar dapat menjadikan rujukan oleh
Riau berhasil menerima juara harapan II desa/kelurahan lainnya. Berdasarkan
atas terpilihnya Desa Air Emas kondisi tersebut, maka penulis tertarik
Kecamatan Ukui Kabupaten Pelalawan melakukan penelitian dengan judul
sebagai desa pelaksana terbaik tingkat “Langkah-langkah Pemerintah Desa
nasional Bulan Bakti Gotong Royong Air Emas Kecamatan Ukui
Masyarakat (BBGRM) dari Kementrian Kabupaten Pelalawan dalam
Dalam Negeri, berikut daftar juara Mewakili Provinsi Riau Pada Bulan
lomba Bulan Bakti Gotong Royong Bakti Gotong Royong Masyarakat
masyarakat tahun 2017 : (BBGRM) Tingkat Nasional Tahun
Tabel 1.1 2017”
Juara Lomba Bulan Bakti Gotong
Royong Masyarakat (BBGRM) Rumusan Masalah
Tingkat Nasional Tahun 2017 Berdasarkan uraian latar
belakang di atas, maka perumusan
N Desa Keca Kabu Provi masalah sebagai berikut: Bagaimana
o matan paten nsi Langkah-langkah Pemerintah Desa Air
1 Desa Ngadir Pacita Jawa Emas Kecamatan Ukui Kabupaten
Ngadir ojo n timur Pelalawan dalam Mewakili Provinsi
ojo Riau Pada Bulan Bakti Gotong Royong
2 Desa Candi Lampu Lamp Masyarakat (BBGRM) Tingkat
Titiwa puro ng ung Nasional Tahun 2017?
ngi Selata
n Tujuan Penelitian
3 Desa Brang Sumba NTB Berdasarkan rumusan masalah
Kalima Rea wa di atas, maka tujuan penelitian ini
ntong Barat adalah untuk mengetahui dan
4 Desa Muara Kutai Kalim menganalisis langkah-langkah yang
Tanah Badak Kartan antan dilakukan pemerintah Desa Air Emas
Datar egara Timur Kecamatan Ukui Kabupaten Pelalawan
sehingga bisa mewakili
5 Desa Ukui Pelala Riau
Air wan
Kerangka Teori.
Emas
A. Pelembagaan
Sumber: Data Olahan Penulis 2018
a) pengertian pelembagaan
Menurut peneliti langkah
Menurut Samuel P. Huntington,
keberhasilan pemerintah Desa Air Emas
dalam buku “Political Order in
untuk mewakili Provinsi Riau dalam
Changing Societies”,
lomba Bulan Bakti Gotong Royong

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari 2019 Page 5


memaknai pelembagaan sebagai proses Dalam menyelenggarakan
dengan mana organisasi dan tatacara pembangunan Desa, Desa
memperoleh tujuan yang diinginkan. mendayagunakan lembaga-lembaga
Tingkat pelembagaan setiap sistem seperti yang tersebut diatas, untuk
politik dapat ditentukan dari segi pelaksanaan fungsi penyelenggaraan
kemampuan untuk menyesuaikan diri, Pemerinthan Desa., pelaksanaan
kompleksitas, otonomi, dan keterpaduan pembangunan Desa, pembinaan
organisasi dan tatacara. kemasyarakatan Desa, dan
Sedangkan menurut (Rauf, pemberdayaan masyarakat Desa.
Rahyunir dan Sri Maulidah, 2015:60) Masing-masing lembaga Desa tersebut
Lembaga atau institusi adalah wadah memiliki kedudukan, tugas dan fungsi
untuk mengemban tugas dan fungsi tertentu dalam konstruksi
tertentu dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan pemerintah desa
tertentu. Oleh karena itu keberadaan yakni:
lembaga desa merupakan wadah untuk (a) Kedudukan suatu lembaga desa
mengemban tugas dan fungsi mencerminkan peran yang
Pemerintahan Desa. Tujuan diemban oleh lembaga desa
penyelenggaraan pemerintah Desa tersebut
adalah untuk meningkatkan (b) Tugas dan kedudukan lembaga
kesejahteraan masayarakat, sehingga desa merupakan derivasi atau
tugas pemerintah desa adalah uraiaian lebih lanjut dari
memberikan pelayanan (Service) dan kewenangan desa, sehingga
pemberdayaan (empowerment), serta seluruh kewenangan desa dapat
pembangunan (development) yang diselenggarakan secara efektif
seluruhnya ditujukan bagi kepentingan oleh lembaga- lembaga desa
masyarakat.Istilah lembaga identik tersebut.
dengan organisasi. Dalam suatu a) Kedudukan Kelembagaan Desa
organisasi senantiasa terdapat struktur dengan Pemerintah Desa
organisasi yang jelas. Didalam (1) Pemerintah Desa
kehidupan organisasi senantiasa terjadi Pemerintah desa terdiri dari dua
hubungan kerja antar unit- unit kerja kata, yaitu pemerintah dan desa.
dalam organisasi itu. Bahkan terjadi Menurut Syafiie (2010:37), secara
pula hubungan kerja dengan organisasi- etimologi pemerintah dapat diartikan
organisasi lainnya. sebagai berikut ini:
b) Jenis-jenis Lembaga di Desa a) Pemerintah berarti melakukan
Menurut Undang-undang Nomor pekerjaan menyuruh, yang
6 Tahun 2014 tentang Desa, terdapat berarti memiliki empat unsur
enam lembaga Desa yakni : yaitu terdiri dari dua pihak,
1. Pemerintah Desa (Kepala Desa unsur yang diperintah yaitu
dan Perangkat Desa); rakyat, unsur yang memerintah
2. Badan Permusyawaratan Desa yaitu pemerintah itu sendiri dan
(BPD); antara keduanya ada hubungan;
3. Lembaga kemasyarakatan; b) Setalah ditambah awalan ‘pe’
4. Lembaga Adat; menjadi pemerintah yang berarti
5. Kerjasama Antar Desa; dan badan atau organisasi yang
6. Badan Usaha Milik Desa mengurus;
(BUMDes); c) Setelah ditambah akhiran ‘an’
menjadi pemerintahan, yang

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari 2019 Page 6


berarti perbuatan, cara atau Dengan begitu kompleksnya
perihal. permasalahan dalam penyelenggaraan
Dalam menjalankan tugas pemerintahan desa, maka pemerintah
tersebut sebuah pemerintahan harus desa terdiri dari Kepala Desa selaku
mendasarkan pada peraturan kepala pemerintahan desa dan dibantu
perundangan yang berlaku agar tercapai oleh Perenagkat Desa selaku pembantu
ketertiban dalam proses tugas- tugas Kepala Desa. Perangkat
pelaksanaannya. Inilah salah satu cirri Desa merupakan unsur yang terdiri dari:
sebuah organisasi pemerintahan modern a) Unsur staf (Sekretariat Desa);
yang membedakan dengan sebuah b) Unsur lini (pelaksana teknis
organisasi pemerintahan tradisional lapangan); dan
yang acuannya bukan rule of law tetapi c) Unsur kewilayahan (para Kepala
sebuah kekuasaan atau kekuatan Dusun)
(Nawawi, 2013:17) Diantara unsur pemerintah desa
Kemudian, pengertian desa dari yaitu unsur kepala (Kepala Desa), unsur
sudut pandang sosial budaya dapat pembantu kepala atau staf (Sekretaris
diartikan sebagai komunitas dalam Desa dan para Kepala Urusan), unsur
kesatuan geografis tertentu dan antar pelaksana teknis fungsional (para
mereka saling mengenal dengan baik Kepala Seksi), dan unsur pelaksana
dengan corak kehidupan yang relatif teritorial (Kepala Dusun), senantiasa
homogen dan banyak bergantung secara ditata dalam suatu kesatuan perintah
langsung dengan alam. Oleh karena itu, dari Kepala Desa dan terdapat
desa diasosiasikan sebagai masyarakat hubungan kerja sesuai pembagian kerja
yang hidup secara sederhana pada yang jelas diantara unsur-unsur
sektor agraris, mempunyai ikatan sosial, organisasi Pemerintah Desa tersebut,
adat dan tradisi yang kuat bersahaja sehingga tidak terjadi tumpang tindih
serta tingkat pendidikan yang rendah kerja serta terciptanya kejelasan
(Juliantara, 2005:18). tanggungjawab dari setiap orang yang
Makna dari pemerintah desa ditugaskan pada unit-unit kerja
menurut Budiono (2000:32) merupakan Pemerintah Desa.
subsistem dari sistem penyelenggaraan
pemerintahan daerah sehingga desa (2) Badan Pemusyawaratan Desa
memiliki kewenangan untuk mengatur Badan permusyawaratan Desa
dan mengurus kepentingan (BPD) adalah lembaga yang
masyarakatnya dalam kerangka otonomi melaksanakan fungsi pemerintahan
desa itu sendiri. yang anggotanya merupakan wakil dari
Pemerintah desa berkedudukan penduduk Desa berdasarkan
sebagai unsur penyelenggara keterwakilan wilayah dan ditetapkan
pemerintahan desa, bersama-sama secara demokratis. Badan
dengan Badan Permusyawaratan Desa Permusyawaratan Desa mempunyai
menyelenggarakan urusan pemerintahan fungsi :
desa. Kedudukan Pemerintah Desa a) Membahas dan menyepakati
tersebut menenmpatkan Pemerintah Rancangan Peraturan Desa
desa sebagai penyelenggara utama bersama Kepala Desa;
tugas- tugas pemerintahan desa dalam b) Menampung dan Menyalurkan
rangka memberikan pelayanan kepada aspirasi masyarakat desa;
masyarakat, pemberdayaan masyarakat, c) Melakukan pengawasan kinerja
dan pembanguna masyarakat desa. Kepala Desa;

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari 2019 Page 7


Badan Permusyawaratan Desa c) Menumbuhkan,
merupakan perwakilan dari penduduk mengembangkan, dan
desa berdasarkan keterwakilan wilayah menggerakkan prakarsa,
yang pengisiannya dilakukan secara partisipasi, swadaya, serta
demokratis. Masa jabatan Badan gotong royong masyarakat;
Permusyawaratan Desa adlah selama 6 d) Meningkatkan kesejahteraan
(enam) tahun terhitung sejak tanggal keluarga;
pengucapan sumpah/ janji. Anggota e) Meningkatkan kualitas sumber
BPD dapat dipilih paling banyak selama daya manusia.
3 (tiga) periode. Jumlah anggota BPD (4) Lembaga Adat
ditetapkan dengan jumlah gasal, paling Lembaga Adat adalah lembaga
sedikit 5 orang dan paling banyak 9 desa yang menyelenggarakan fungsi
orang, dengan memperhatikan wilayah, adat istiadat dan menjadi bagian dari
perempuan, penduduk, dan kemampuan susunan asli desa yang tumbuh dan
Keuangan Desa. berkembang atas prakarsa masyarakat
Menurut Wasistiono (2006:36), desa. Lemabaga adat mempunyai tugas
dalam pencapaian tujuan membantu pemerintahan desa dan
mensejahterakan masayarakat desa, sebagai mitra dalam memberdyakan,
masing-masing unsur Pemerintah Desa melestarikan dan mengembangkan adat
dan BPD dapat menjalankan fungsinya istiadat sebagai wujud pengakuan
dengan mendapat dukungan dari terhadap adat istiadat masyarakat desa.
masyarakat setempat. Oleh karena itu (5) Kerjasama Antar Desa
hubungan yang bersifat kemitraan Kerjasama Antar Desa meliputi:
antara BPD dengan Pemerintah Desa a) Pengembangan Usaha Bersama
harus didasari pada filosofi antara lain: yang dimiliki desa untuk
1) Adanya kedudukan yang sejajar mencapai nilai ekonomis yang
diantara yang bermitra berdaya saing;
2) Adanya kepentingan bersama b) Kegiatan kemasyarakatan,
yang ingin dicapai pelayanan, pembangunan desa,
3) Adanya niat baik untuk dan pemberdyaan antar desa;
membantu dan saling c) Bidang keamanan dan
mengingatkan ketertiban;
4) Adanya prinsip saling (6) Badan Usaha Milik Desa
menghormati. Badan Usaha Milik Desa
(3) Lembaga Kemasyarakan Desa dikelola dengan semangat kekeluargaan
Lembaga kemasyarakan desa dan kegotongroyongan dalam bidang
wadah partisipasi masyarakat desa ekonomi dan pelayanan umum. Hasil
sebagai mitra Pemerintah Desa. usaha BUMDes digunakan untuk:
Lemabag Kemasyarakatan Desa a) Pengembangan usaha;
mempunyai fungsi : b) Pembangunan Desa,
a) Menanamkan dan memupuk rasa pemberdyaan masyarakat desa,
persatuan dan kesatuan pemberian bantuan untuk
masyarakat; masyarakat miskin melalui
b) Meningkatkan kualitas dan hibah, bantuan sosial dan
mempercepat pelayanan kegiatan dana bergulir.
pemerintah desa kepada
masyarakat desa;

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari 2019 Page 8


Metode Penelitian dan Pendekatan pelaksana BBGRM Desa terdiri dari
Penelitian perwakilan tim penggerak PKK, tokoh
Dalam penelitian ini, metode masyarakat, dan beberapa masyarakat.
yang digunakan adalah penelitian BBGRM dilaksanakan oleh tim
deskriptif kualitatif. Deskripsi pelaksana dan diawasi oleh Pemerintah
merupakan penelitian eksplorasi dan Desa. Jadi, terdapat kaitan PMD
memainkan peran yang amat penting Provinsi, PMD Kabupaten, Kepala
dalam menciptakan hipotesis atau Desa, Kadus, Tim Penggerak PKK, dan
pemahaman orang tentang bebagai tokoh masyarakat dalam pelaksanaan
variabel sosial. Studi ini disifatkan kegiatan BBGRM di Desa. Hanya saja,
sebagai ekplorasi, jadi tidak bertujuan pihak PMD dan Kecamatan yang
menguji hipotesis, atau membuat memfasilitasi kegiatan BBGRM,
generalisasi (Burhan Bungin, 2001:61). sedangkan pelaksananya adalah
Alasan penelitian ini menggunakan masyarakat desa dan unsur-unsurnya,
pendekatan deskriptif adalah termasuk Kepala Desa dan Kadus.
bahwasanya dalam penelitian ini Langkah-langkah yang
bertujuan untuk mendeskripsikan dan diterapkan oleh PMD Provinsi, PMD
menginterpretasikan kondisi atau Kabupaten, dan Pemerintah Kecamatan
hubungan yang ada. Metode deskriptif (Camat) hanya bekerja sesuai Peraturan
kualitatif ini memungkinkan penulis Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun
mengkaji dan menganalisis lebih 2005 tentang Pedoman
mendalam mengenai Strategi Penyelenggaraan Bulan Bhakti Gotong
Pemerintah Desa untuk mewakili Royong Masyarakat, yaitu memfasilitasi
provinsi riau dalam lomba bulan bakti kegiatan BBGRM agar dapat terlaksana
gotong royong masyarakat (BBGRM) sebagaimana mestinya. Sedangkan
tahun 2017. langkah-langkah oleh Pemerintah Desa
(Kepala Desa dan Kadus) adalah:
Hasil dan Pembahasan 1) Perencanaan, yaitu dengan
A. Langkah-Langkah Pemerintah melibatkan pemerintah dan
Desa Air Emas Kecamatan Ukui BPMD
Kabupaten Pelalawan dalam 2) Pelaksanaan, dimana diupayakan
Mewakili Provinsi Riau Pada Bulan oleh Tim Pelaksana BBGRM
Bakti Gotong Royong Masyarakat Desa yang terdiri dari berbagai
(BBGRM) Tingkat Nasional Tahun unsur masyarakat
2017 3) Penggerakan masyarakat, yaitu
Bulan Bakti Gotong Royong dilakukan oleh banyak pihak,
Masyarakat (BBGRM) adalah program mulai dari Kadus, Tim
tahunan dari Pemerintah Indonesia. Penggerak PKK, RT/RW, tokoh
Kegiatan ini direncanakan dan masyarakat, dan Tim Pelaksana
difasilitasi oleh Dinas Pemberdayaan BBGRM.
Masyarakat dan Desa (Dinas PMD), Sedangkan langkah-langkah dari
yaitu PMD Provinsi dan PMD tim pelaksana BBGRM (Tim penggerak
Kabupaten. PMD Provinsi memfasilitasi PKK, Kepala Dusun (Kadus), dan tokoh
PMD setiap Kabupaten untuk masyarakat) adalah saling berkoordinasi
memfasilitasi Pemerintah Kecamatan dan bekerjasama untuk menggerakkan,
untuk memfasilitasi dan membentuk tim serta memotivasi masyarakat luas agar
pelaksana BBGRM Desa bersama terlibat dan mendukung rencana dan
Pemerintah Desa. Dimana anggota tim

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari 2019 Page 9


pelaksanaan program BBGRM di Desa Desa Air Emas dalam mewakili
Air Emas Kecamatan Ukui. Provinsi Riau pada Bulan Bakti Gotong
Royong Masyarakat (BBGRM) Tingkat
B. Analisis Langkah-Langkah Nasional Tahun 2017. Diketahui bahwa
Pemerintah Desa Air Emas BBGRM di Desa Air Emas
Kecamatan Ukui Kabupaten dilaksanakan dengan tujuan
Pelalawan dalam Mewakili Provinsi melestarikan nilai-nilai gotong royong
Riau Pada Bulan Bakti Gotong dan menyelesaikan permasalahan desa.
Royong Masyarakat (BBGRM) Sasaran kegiatan BBGRM di Desa Air
Tingkat Nasional Tahun 2017 Emas meliputi bidang kemasyarakatan,
Langkah-langkah pada ekonomi, dan lingkungan.
prinsipnya selalu berkaitan dengan tiga Gotong royong bidang
hal utama, yaitu tujuan, sasaran, dan kemasyarakatan di Desa Air Emas
cara (Suryono, 2004:80). Tujuan dilakukan untuk membangun
BBGRM dilatarbelakangi oleh nilai- poskamling dan mengadakan ronda
nilai gotong royong yang tumbuh dan rutin secara bergilir. Gotong royong
berkembang dalam masyarakat bidang ekonomi adalah dengan
Indonesia. Permendiknas Nomor 42 terciptanya bank sampah. Setiap
Tahun 2005 tentang Pedoman masyarakat yang menyerahkan
Penyelenggaraan Bulan Bhakti Gotong sampahnya ke bank sampah akan
Royong Masyarakat menimbang bahwa ditukar dengan uang atau berupa
untuk mendukung pelaksanaan tabungan uang, sehingga bernilai
pelestarian nilai-nilai gotong royong ekonomis bagi masyarakat Desa Air
melalui peningkatan partisipasi Emas. Gotong royong bidang
masyarakat dalam pembangunan, perlu lingkungan adalah dengan mengadakan
dilaksanakan kegiatan bulan bhakti gotong royong rutin pada setiap
gotong royong masyarakat yang bulannya terkait lingkungan di wilayah
mengikutsertakan seluruh komponen Desa Air Emas.
bangsa termasuk unsur departemen, Keberhasilan pelaksanaan
lembaga pemerintah non departemen. BBGRM di Desa Air Emas hingga
Sasaran BBGRM meliputi mewakili Provinsi Riau di tingkat
beberapa kegiatan gotong royong di nasional tidak terlepas dari dukungan
bidang kemasyarakatan, bidang dari berbagai pihak, mulai dari Dinas
ekonomi, bidang sosial budaya dan PMD Provinsi, BPMD Kabupaten,
agama, dan bidang lingkungan. Pemerintah Kabupaten, Pemerintah
Sedangkan cara pelaksanaan BBGRM Kecamatan, Pemerintahan Desa, Tim
berpedoman pada Permendiknas Nomor Penggerak PKK, RT/RW, Tim
42 Tahun 2005 pasal 2 – pasal 9. Pelaksana BBGRM Desa, hingga
Dimana prinsip dari pelaksanaan masyarakat Desa Air Emas Kabupaten
kegiatan BBGRM adalah dari, oleh, dan Pelalawan. Namun yang berperan
untuk masyarakat dengan memperoleh sebagai pelaksana utama adalah Tim
dukungan/bantuan dari departemen, Pelaksana BBGRM Desa bersama
lembaga pemerintah non departemen. masyarakat.
Dimana Pemerintah Desa dengan BPD Pelaksanaan BBGRM di Desa
telah membuat Peraturan Desa Air Air Emas juga didukung oleh
Emas terkait cara pelaksanaan BBGRM. pendanaan yang cukup, sumber daya
Berdasarkan hasil wawancara manusia yang memadai, dan adanya
terkait langkah-langkah Pemerintah regulasi. Selain itu adanya koordinasi

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari 2019 Page 10


dan kerja sama yang baik antara masyarakat, dan Tim Pelaksana
pemerintah, lembaga desa, Tim BBGRM. Sehingga tindak lanjut dari
Pelaksana, dan masyarakat. Sehingga perencanaan kegiatan BGGRM dapat
BBGRM dapat berjalan lancar dan dilaksanakan, yaitu masyarakat secara
sukses dilaksanakan dalam waktu satu bersama-sama Tim Pelaksana
bulan tanpa kendala berarti. Dengan melaksanakan gotong royong dan dapat
demikian, dapat dikatakan bahwa menyelesaikan, serta menjalankan
kegiatan BBGRM di Desa Air Emas program yang telah ditetapakan pada
telah memenuhi prinsip tahapan yang kegiatan BBGRM, yaitu terbentuknya
benar, dan langkah-langkah yang poskamling dan berjalannya ronda rutin.
diterapkan adalah benar. Karena adanya Terbentuk dan berjalannya bank
tujuan yang jelas, sasaran yang jelas, sampah, serta beralihnya masyarakat ke
dan cara pelaksanaan yang jelas, mulai bank sampah, sehingga permasalahan
dari kegiatan perencanaan (rencana sampah dapat diatasi. Terakhir, gotong
kerja), pelaksanaan, penggerakan royong dapat berjalan setiap bulannya
masyarakat, dan tindak lanjut program dengan adanya program gotong royong
yang telah direncakanan, hingga bulanan di lingkungan Desa Air Emas
berhasilnya BBGRM Desa Air Emas. Kabupaten Pelalawan.
Langkah perencanaan yang
diterapkan adalah melibatkan A. Kesimpulan
pemerintah dan BPMD hingga Berdasarkan hasil penelitian,
terbentuknya Tim Pelaksana BBGRM diperoleh kesimpulan bahwa langkah-
Desa Air Emas. Perencanaan juga langkah Pemerintah Desa Air Emas
melibatkan Tim Penggerak PKK, tokoh dalam mewakili Provinsi Riau pada
masyarakat, dan masyarakat BBGRM, Bulan Bakti Gotong Royong
yang akhirnya disepakati bidang Masyarakat (BBGRM) Tingkat
kemasyarakatan, bidang ekonomi, dan Nasional Tahun 2017 adalah
lingkungan sebagai bidang gotong perencanaan, pelaksanaan, dan
royong BBGRM tahun 2017 di Desa penggerakan masyarakat. Lebih
Air Emas. rincinya langkah-langkah itu meliputi:
Langkah pelaksanaan melakukan kerjasama dengan pihak
diupayakan oleh Tim Pelaksana pemerintah dan PMD untuk membentuk
BBGRM Desa yang terdiri dari Tim Pelaksana BBGRM Desa,
berbagai unsur masyarakat. Tim melakukan musyawarah untuk
Pelaksana dapat bekerja dengan baik menentukan dan menetapkan bidang
karena adanya regulasi yang jelas, dan yang akan direncanakan pada kegiatan
instruksi yang jelas, serta pendanaan BBGRM, merencanakan berbagai hal
yang memadai, termasuk swadaya dari terkait BBGRM, baik itu pendanaan,
masyarakat. Di samping itu, masyarakat regulasi terkait BBGRM, pihak-pihak
memiliki motivasi yang tinggi agar yang terlibat dalam pelaksanaan
BBGRM sukses dilaksanakan, karena BBGRM, dan pihak-pihak yang
menyangkut kepentingan masyarakat menggerakkan masyarakat untuk ikut
banyak, seperti permasalahan pencurian serta gotong royong dalam kegiatan
dan lingkungan. BBGRM. Serta melakukan koordinasi
Langkah penggerakan yang baik antar lembaga desa dan tokoh
masyarakat dilakukan oleh banyak masyarakat.
pihak, mulai dari Kadus, Tim
Penggerak PKK, RT/RW, tokoh

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari 2019 Page 11


B. Saran Grant, Ropbert M. 1999. Analisis
Berdasarkan kesimpulan, penulis Strategi Kontemporer: Konsep,
ingin menyampaikan beberapa saran Teknik, Aplikasi Edisi ke 2, Alih
sebagai berikut: Bahasa Thomas Secokusumo.
1. Agar pelaksanaan BBGRM Jakarta: Erlangga.
dapat berjalan dengan baik, Juliantara, Dadang. 2005. Peningkatan
harus dilakukan kerjasama yang Kapasitas Pemerintah Daerah
baik dengan pihak yang terkait dalam Pelayanan Publik.
BBGRM, dan tepatnya Yogyakarta: Pembaruan.
pemilihan bidang yang akan Nawawi. 2013. Budaya Organisasi
diselenggarakan, sehingga Kepemimpinan dan Kinerja.
langsung didukung oleh banyak Jakarta: PT. Fajar Iterpratama
masyarakat Mandiri.
2. Harus dilakukan perencanaan Rauf, Rahyunir dan Sri Maulidah. 2015.
yang jelas dan terbuka Pemerintahan Desa. Pekanbaru:
(transparan) dengan melibatkan Zanafa Publishing.
banyak pihak serta masyarakat. Salusu, J. 2006. Pengambilan
Harus direncanakan pendanaan Keputusan Strategik untuk
yang jelas dan memadai, serta Organisasi Publik dan
sumber-sumber pendukung yang Organisasi non Profit. Jakarta:
dibutuhkan, termasuk sumber Grasindo.
daya manusia yang tepat sesuai Syafiie, Inu Kencana. 2010. Ilmu
fungsinya pada kegiatan Politik. Jakarta: Rineka Cipta.
BBGRM Wasistiono, Sadu. 2006. Prospek
3. Harus ada koordinasi yang baik Pengembangan Desa.
antar lembaga desa dengan Bandung: CV Fokusmedia.
pemerintah, departemen Widjaja, HAW. 2005. Otonomi Desa
pemerintah terkait BBGRM, Merupakan Otonomi yang Asli
serta koordinasi lembaga Bulat dan Utuh. Jakarta: PT
pemerintahan dengan tokoh Raja Grafindo Persada.
masyarakat dan masyarakat Jurnal:
4. Pemerintah Desa harus Rio Halomoan. 2017. Strategi
melakukan pengawasan terhadap Pemerintah Daerah dalam
kegiatan BBGRM, agar Pengembangan Badan Usaha
hambatan yang ditemui langsung Milik Desa di Kabupaten Rokan
dapat ditindak lanjuti dengan Hulu 2012-2014 (Studi: BUM
cepat. Desa Mitra Usaha Mulya dan
BUM Desa Langkitin di
Daftar Pustaka Kecamatan Rambah Samo).
Buku: Jurnal Online Mahasiswa
Budiono, Bambang. 2000. Menelusuri (JOM) FISIP Vol. 4, No. 1.
Proses Demokrasi Masyarakat Ronal Padli. 2016. Strategi Pemerintah
Pedesaan di Indonesia. Daerah dalam Pembangunan
Yogyakarta: Renika. Melalui Program Desa Maju
Bungin, Burhan. 2001. Metodologi Inhil Jaya di Desa Kotabaru
Penelitian Kualitatifl. Jakarta: Siberida Kecamatan Keritang
PT Raja Grafindo Persada. Tahun 2015. Jurnal Online

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari 2019 Page 12


Mahasiswa (JOM) FISIP Vol. 3,
No. 2.
Sri Rahmayuni. 2017 Strategi
Pemerintah Kota Pekanbaru
dalam Pengembangan Kota
Layak Anak di Kota Pekanbaru
Tahun 2014. Jurnal Online
Mahasiswa (JOM) FISIP Vol. 4,
No. 2.

Trinanda Putri. 2014. Strategi


Pemerintah Kota Pekanbaru
dalam Pengembangan
Kebudayaan Melayu Tahun
2008-2013. Jurnal Online
Mahasiswa (JOM) FISIP Vol. 1,
No. 1.

Perundang-Undangan:
Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor


42 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Bulan Bhakti
Gotong Royong Masyarakat

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari 2019 Page 13

You might also like