Professional Documents
Culture Documents
Associations Between Provider Communication and Personal Recovery Outcomes
Associations Between Provider Communication and Personal Recovery Outcomes
Associations Between Provider Communication and Personal Recovery Outcomes
07.30 AM
1
Journal Reading 1
Title : Association between provider communication and personal
recovery outcomes
BACKGROUND
This study examined whether two types of provider communication considered
important to quality of care (i.e., shows respect and explains understandably) are
associated with mental health outcomes related to personal recovery (i.e.,
connectedness, hope, internalized stigma, life satisfaction, and empowerment). This
study also tested whether these associations varied by the type of provider seen (i.e.,
mental health professional versus general medical doctor).
METHOD
This sample included participants from the 2014 California Well-Being Survey, a
representative survey of California residents with probable mental illness, who had
recently obtained mental health services (N = 429). Multiple regression was used to test
associations between provider communication and personal recovery outcomes and
whether these associations were modified by provider type.
RESULT
2
Providers showing respect was associated with better outcomes across all five of the
personal recovery domains, connectedness (β = 1.12; p < .001), hope (β = 0.72; p
< .0001), empowerment (β = 0.38; p < .05), life satisfaction
(β = 1.10; p < .001) and internalized stigma (β = − 0.49; p < .05). Associations between
provider showing respect and recovery outcomes were stronger among those who had
seen a mental health professional only versus a general medical doctor only.
CONCLUSION
Respectful communication may result in greater personal recovery from mental health
problems. Respecting consumer perspectives is a hallmark feature of both recovery-
oriented services and quality care, yet these fields have operated independently of one
another. Greater integration between these two areas could significantly improve
recovery-oriented mental health outcomes and quality of care.
DECLARATION OF INTEREST
None
KEYWORDS
Provider communication, Provider respect, Personal recovery, Life satisfaction, Stigma,
Empowerment
3
Read on Tuesday 9th July 2019 at USU Hospital
1. Formulir Telaah Jurnal
I. DESKRIPSI JURNAL
Uraian Deskripsi Jurnal
Latar belakang
Penelitian ini menguji dua tipe pelayanan komunisa berdasarkan kesetaraan rasa peduli
(misalnya, rasa hormat dan pengertian) yang dihubungkan dengan hasil dari kesehatan
mental dan kesembuhan personal (misalnya rasa keterkaitan, perngharapan, xtigma
internal, kepuasan hidup, dan pemberdayaan). Penelitian ini juga menilai adanya
variase hubungan dari jenis pelayanan yang diberikan (misalnya profesional
dibandingkan dengan dokter umum).
Metode
Sampel penelitian ini adalah subjek yang berpartisipasi pada survey California Well-
being pada tahun 2014, yaitu penduduk California dengan masalah penyakit mental
yang menerima pelayanan penyakit menatal (N=429). Regresi bertingkat digunakan
4
untukmenguji hubungan antara pelayanan yang diberikan dengan hasil kesembuhan
pasien dan apakah hubungan tersebut berbeda berdasarkan jenis penyedia pelayanan.
Hasil
Penyedia jasa yang menunjukkan rasa peduli berbanding lurus dengan keluaran pada
lima domain kesembuhan personal, rasa keterlibatan (β = 1.12; p < .001), harapan (β =
0.72; p < .0001), permberdayaan (β = 0.38; p < .05), kepuasan hidup (β = 1.10; p
< .001) dan stigma internal (β = − 0.49; p < .05). Hubungan antara penyedia pelayanan
dan kesembuhan sangat kuat pada pasien yang mendatangi dokter spesialis
(profesional) saja, tidak pada dokter umum.
5
Pada penelitian ini tidak dilakukan randomisasi.
3. Concealment
Pada penelitian ini tidak dilakukan concealment.
4. Jumlah Subjek
CWBS dilaksanakan dari Mei-Agustus 2014 dan terdapat 1066 subjek yang
berpartisipasi. Selanjutnya, dari sejumlah pasien CWBS 2014 (39,3%, N=429
orang) yang berobat ke dokter umum ataupun spesialis (psikolog, psikiatrik, dan
pekerja sosial) dalam 12 bulan terakhir dengan keluhan gangguan mental,
emosional, ataupun penggunaan alkohol dan obat-obatan dimasukkan dalam
penelitian ini.
5. Angka drop out
Pada penelitian ini tidak ada drop out.
6. Jenis Analisis
Semua analisis dilakukan dengan menggunakan software SAS/STAT versi 9
dari SAS System Linux. Regresi ganda digunakan untuk menguji hubungan
antara pengalaman pelayanan berobat pasien (menunjukkan kepedulian hingga
menjelaskan hal terkait penyakit dengan mudah dimengerti) dengan lima
keluaran kesembuhan personal (keterkaitan, harapan/kepercayaan diri,
pemberdayaan. Kepuasan hidup, dan stigma internal). Setiap keluaran tersebut
diujikan lagi dengan model terpisah. Adapun variabel demografi (usia, jenis
kelamin, etnik, ras) dan gangguan psikologis dimasukkan sebagai variabel
kontrol. Subjek/pasien yang hanya berobat dengan spesialis/profesional
dijadikan grup referensi. Pengujian adanya hasil kesembuhan yang berbeda jika
mendatangi/berobat pada penyedia pelayanan yang berbeda dilakukan dengan
set model jenis kedua.
Kesimpulan Validitas Seleksi
Penelitian ini memiliki validitas seleksi yang kurang baik dari aspek alokasi random
dan concealment, namun tidak ada drop out dan jenis analisis cukup baik.
6
Komponen Validitas Perancu
C. Validitas Informasi
7
Komponen Validitas Informasi
1. Blinding (Penyamaran)
Pada penelitian ini tidak dilakukan blinding.
2. Komponen pengukuran variabel penelitian (kualifikasi pengukur,
kualifikasi alat ukur, kualifikasi cara pengukuran, kualifikasi tempat
pengukuran).
Penilaian keluaran hasil kesembuhan mencakup 5 aspek yaitu keterkaitan
(connectedness), harapan/kepercayaan diri (hope/personal confidence),
pemberdayaan diri (empowerment), kepuasan hidup (life satisfaction), dan
internalisasi stigma (internalized stigma) yang masing-masing menggunakan
alat ukut berbeda. Aspek connectedness menggunakan two-item scale yang
mencakup pertanyaan “seberapa sering mendapat dukungan sosial dan
emosional?” dan “saya memiliki orang yang bisa saya percaya”. Aspek Hope
dan empowerment diukur dengan RAS (Recovery Assessment Scale, ɑ=0.84
dan ɑ=0.78). Aspek Life satisfaction diukur dengan Satisfaction with Life Scale
(ɑ=0.89) dan aspek Internalized stigma diukur dengan Alienation subscale of
The Internalized Stigma of Mental Illness Scale (ɑ=0.80).
Adapun pengukuran pengalaman yang dirasakan pasien terkait pelayanan yang
diberikan penyedia jasa kesehatan diukur dengan ECHO Survey (The
Experiences of Care and Health Outcomes Survey).
Kesimpulan Validitas Informasi
Penelitian ini mempunyai validitas informasi yang baik karena memiliki kualifikasi
pengukur, kualifikasi alat ukur dan kualifikasi cara pengukuran telah digambarkan
dengan jelas.
D. Validitas Analisis
8
dengan dua aspek komunikasi pelayanan kesehatan berhubungan dengan
keluaran kesembuhan pasien.
Dari Tabel tambahan S1 didapatkan tidak ada hasil signifikan secara statistik
hubungan antara kemampuan menjelaskan penyedia jasa terhadap keluaran
kesembuhan pasien, kecuali pada aspek internalized stigma saja (β = − 0.45;
p < .05). Hubungan antara pengalaman sikap peduli dan hasil kesembuhan
dengan jenis penyedia jasa yang dikunjungi (profesional/spesialis vs. dokter
umum) menunjukkan hasil yang signifikan (greater connectedness (β = 1.36
vs. β = 0.80; p = .23), hope/personal confidence (β = 1.02 vs. β = 0.31; p
< .01), empowerment (β = 0.72 vs.β = 0.08; p < .01), life satisfaction (β = 1.63
9
vs. β = 0.60; p < .01) dan less internalized stigma (β = − 0.97 vs. β = − 0.12; p
= .06)). Sebagai tambahan, tingginya skor gangguan psikologis dan jenis
kelamin laki-laki memiliki keluaran yang buruk pada kelima aspek.
Sedangkan ras Afrika-amerika dan Latin memiliki hasil yang lebih baik.
Tidak dilakukan.
Tidak dilakukan.
10
Kurang baik karena hampir semua komponen tidak disebutkan.
F. Validitas Eksterna
G. Importancy
Komponen Importancy
1. Perbandingan effect size yang diperoleh dengan effect size yang diharapkan
oleh pembaca.
Pada penelitian ini effect size tidak disebutkan
2. Bila outcome kategorik: nilai relative risk (RR), relative risk reduction (RRR),
absolute risk reduction (ARR), number needed to treat (NNT), dan cost analysis
Pada penelitian ini tidak disebutkan outcome kategorik
Kesimpulan
Penelitian ini belum memenuhi aspek importancy.
H. Applicability
Komponen Applicability
1. Transportability
Hasil penelitian ini dapat digeneralisasikan di Indonesia.
2. Kemampuan pelayanan, ekonomi, dan social budaya
Di Indonesia cara ini dapat dilakukan.
Kesimpulan
Baik, penelitian ini dapat dilakukan di Indonesia
11
III. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Penelitian ini cukup baik karena studi ini mempunyai validitas interna non kausal
(pengontrol perancu, informasi, dan analisis) dan eksterna yang baik. Penelitian ini
belum memenuhi kriteria importancy. Namun dari aspek applicability, studi ini dapat
dilakukan di Indonesia jika semua alat ukur sudah divalidasi.
Saran
Diperlukan penelitian yang sama dilakukan di Indonesia jika semua fasilitas dan semua
alat ukur yang diperlukan sudah terpenuhi, untuk mengkonfirmasi apakah penelitian
tersebut sesuai dengan keadaan yang ada di Indonesia.
12