Professional Documents
Culture Documents
Peran Pendidikan Agama Kristen Di Gereja Terhadap Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Jemaat Di Era Digital
Peran Pendidikan Agama Kristen Di Gereja Terhadap Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Jemaat Di Era Digital
2, Desember 2020
Abstract
This article examines how the role of Christian religious education in the church can empower
the creative economy of congregations in the digital age. One of the church ministries that must
be done is to be involved in increasing the welfare of the congregation through economic
empowerment of the congregation. Economic empowerment is very important for the church
to do, but in fact the church neglects it. In carrying out the ministry as God's worker in the
world, the church does not only focus on spiritual matters, but more than that the church also
becomes a servant in improving the quality of the social life of the congregation. The problems
that occur in the church environment related to mental problems today are economic problems.
The problems that occur in the church environment related to mental problems today are
economic problems. Therefore, Christian religious education has a very important role to
empower the creative economy in the church through teaching and mentoring in the
congregation so that the congregation has the ability and skills and applies the creative
economy in everyday life. The research method used in this research is literature and literature
study. Literature review refers to an assessment of the concepts and theories used based on the
available literature, especially from articles published in various scientific journals. Literature
review serves to build concepts or theories on which to base studies in research.
Keywords: Digital era, creative economy, church, Christian religious education
Abstrak
Artikel ini mengulas tentang bagaimana peran pendidikan agama Kristen di gereja dapat
memberdayakan ekonomi kreatif pada jemaat di era digital. Salah satu tugas pelayanan gereja
yang harus dikerjakan adalah ikut terlibat dalam peningkatan kesejahteraan Jemaat lewat
pemberdayaan ekonomi jemaat. Pemberdayaan ekonomi sangat penting untuk dilakukan oleh
gereja namun pada faktanya gereja mengabaikan hal tersebut. Dalam menjalankan tugas
pelayanan sebagai pekerja Allah di dunia, gereja tidak saja fokus dengan hal-hal yang bersifat
spiritual saja, namun lebih dari itu gereja juga menjadi pelayan dalam meningkatkan kualitas
kehidupan sosial jemaat. Permasalahan yang terjadi dalam lingkungan gereja terkait dengan
masalah jasmani saat ini adalah masalah ekonomi. Dalam hal ini, selama ini, gereja tidak
mengajarkan jemaat tentang ekonomi, sehingga begitu terjadi covid 19 jemaat banyak yang
PHK dari tempat kerja, maka jemaat kebingungan untuk mencari kerja untuk memenuhi
kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. Artinya jemaat tidak memiliki kreatifitas untuk
mencari uang selain bekerja di perusahaan. Oleh sebab itu, pendidikan agama Kristen
memiliki peran yang sangat penting untuk pemberdayaan ekonomi kreatif di gereja melalui
mengajar, mendidik, memtoring jemaat sehingga jemaat memiliki kemampuan dan
ketrampilan dan menerapkan ekonomi kreatif dalam kehidupan sehari-hari. Metode peneltian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan dan literature. Kajian pustaka
merujuk pada pengkajian mengenai konsep dan teori yang digunakan berdasarkan literatur
yang tersedia, terutama dari artikel-artikel yang dipublikasikan dalam berbagai jurnal ilmiah.
Kajian pustaka berfungsi untuk membangun konsep atau teori yang menjadi dasar studi dalam
penelitian.
Kata kunci: Era digital, ekonomi kreatif, gereja, pendidikan agama Kristen
118
Vol. 2, No. 2, Desember 2020
119
Vol. 2, No. 2, Desember 2020
terpanggil jemaat yang ada di lingkungan menciptakan segala materi dan sebagian
gereja. Oleh karena itu, gereja dan besar materi ciptaan tersebut bisa menjadi
kehidupan anggotanya tidak dapat materi bisnis. Manusia tercipta sebagai
dilepaskan dari kehidupan ekonomi. “makhluk sosial” yang terkait dengan
Keterlibatan gereja di bidang ekonomi masalah ekonomi untuk hidup artinya bahwa
adalah suatu bentuk keterlibatan gereja di manusia harus berjuang untuk
bidang bisnis. Bisnis bukan suatu bidang “kehidupannya” melalui bidang pertanian
ekonomi yang berdiri sendiri atau terisolasi maupun perdagangan (Latupeirissa, 2019).
dari unsur-unsur lain yang ada di dalam Dalam hal ini, mandat yang Allah
masyarakat. Oleh karena itu, bisnis percayakan kepada manusia untuk
berhubungan dengan unsur-unsur lain mengelola alam semesta untuk kebutuhan
tersebut, termasuk gereja (F.Nanuru, 2014). manusia itu sendiri dan untuk kemulian
Marthin Luther menjelaskan bahwa Allah merupakan tugas dan tanggung jawab
Allah memanggil setiap orang ke dalam manusia. Dalam mengelola alam semesta
pekerjaannya masing-masing untuk dibidang ekonomi manusia bisa berdagang
menyatakan kebaikan dan kesejahteraan. untuk memenuhi kebutuhan hidupya dalam
Oleh karena itu, bekerja adalah suatu kehidupan sehari-hari. Dengan demikian,
partisipasi di dalam karya pemeliharaan ekonomi sudah ada sejak zaman penciptaan
Allah atas ciptaannya (Saragih, 2019). dan manusia yang terus mengembangkan
Senada dengan ini, Calvin menyatakan ekonomi sesuai dengan perkembangan
bahwa pendapat Luther tersebut adalah zaman dengan tujuan untuk memenuhi
suatu cara yang luhur dan mulia untuk kebutuhan hidup dan untuk kemuliaan
memuji Allah melalui ciptaanNya (Simon, Tuhan sebagai tanggung jawab yang Allah
2012). Dengan demikian, keterlibatan gereja percayakan.
di bisnis adalah bagian dari menyatakan Manusia terus mengembangkan cara
kebaikan dan kesejahteraan di bidang berdagang sesuai dengan perkembangan
ekonomi sebagai wujud partisipasi di dalam hingga kini di era digital cara berdagang
karya pemeliharan Allah atas ciptaanNya harus dilakukan dengan serba digital.
atas dunia ini tentunya dengan motivasi yang Ekonomi digital lahir dan berkembang
tidak merugikan orang lain. Calvin juga seiring penggunaan teknologi informasi dan
menandaskan bahwa berbicara tentang komunikasi yang semakin mengglobal.
keterpanggilan, maka kita berbicara tentang Konsep ekonomi digital merupakan sebuah
keterpanggilan yang harus dijalani dengan konsep yang digunakan untuk menjelaskan
laku hati dan nurani yang bersih (Simon, dampak global terhadap pesatnya
2012). perkembangan teknologi informasi dan
Allah menciptakan manusia menurut komunikasi pada kondisi sosial-ekonomi.
gambar dan rupaNya dan memperlengkapi Dalam hal ini, konsep ini menjadi sebuah
manusia dengan akal budi untuk mengelola pandangan tentang interaksi antara
alam semesta yang Allah percayakan kepada perkembangan inovasi dan kemajuan
manusia. Dalam hal ini, Tuhan menciptakan teknologi yang berdampak pada ekonomi
manusia pada hari yang terakhir di mana makro maupun mikro (Setiawan, 2018).
semua kebutuhan manusia telah tersedia di Dalam ekonomi digital, perusahaan
bumi, manusia diberi mandat untuk berkuasa menawarkan layanan mereka sesuai dengan
mengelola seluruh isi bumi namun disertai layanan tertentu yang sesuai dengan
dengan tanggungjawab untuk permintaan spesifik atau penawaran khusus,
mengusahakannya dan memeliharanya. penawaran telah dikarakterisasi sebagai
Pemilik mutlak adalah Allah, manusia hanya penawaran. Dalam hal ini, agar ekonomi
wakil Allah di bumi dan harus digital dapat memberikan keuntungan
mempertanggunjawabkannya kepada Allah kepada masyarakat dan pelaku usaha, maka
(Kejadian 1:26; 28-30; 2:15). Dalam Kitab diperlukan kerangka regulasi yang tepat,
Kejadian 1:1-31 jelaskan bahwa Allah sehingga terjadi iklim pasar yang kompetitif
p-ISSN 2715-1123, e-ISSN 2715-1131 url: http://journal.unla.ac.id/index.php/tribhakti
120
Vol. 2, No. 2, Desember 2020
dan seimbang dalam mengembangkan ide baik (Toriq, 2018). Dengan demikian,
untuk menciptakan produk dan inovasi. Ciri ekonomi kreatif digerakkan oleh sektor
ekonomi digital adalah perdagangan global industri yang disebut industri kreatif.
yang banyak memotong rantai intermediary Industri kreatif memiliki 14 subsektor
dan diharapkan tidak ada barrier to entry, industri kreatif yang telah dipetakan oleh
sehingga memberi keleluasaan partisipasi Departemen Perdagangan RI pada tahun
pasar (Setiawan, 2018). 2007. Industri kreatif akan terus berkembang
Ekonomi digital terus berkembang di seiring dengan dukungan pemerintah
Indonesia saat ini, sehingga Indonesia dinilai melalui berbagai kebijakan untuk
memiliki potensi besar karena tingkat mendukung pergerakan pertumbuhan
penetrasi pengguna internetnya terus industri kreatif, sehingga membuat setiap
meningkat. Pada tahun 2017, jumlah lapisan masyarakat ikut turun andil dalam
pengguna internet di Indonesia mencapai kegiatan perekonomian (Sumar’in,
143,26 juta jiwa atau meningkat 7,96 persen Andiono, 2017). Dari hasil survey Badan
dibandingkan tahun 2016 sebesar 132,7 jiwa Ekonomi Kreatif yang bekerja sama dengan
(Wibowo, 2018). Jumlah pengguna internet Badan Pusat Statistik yang memuat
pada tahun 2017 tersebut mencakup 54,68 informasi hasil Survey Khusus Ekonomi
persen dari total populasi Indonesia yang Kreatif (SKEK) tahun 2016. Salah satu
mencapai 262 juta jiwa. Pemerintah informasi SKEK yaitu mengenai Produk
Indonesia di era Presiden Joko Widodo Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2015
menargetkan Indonesia menjadi kekuatan PDB ekonomi kreatif tumbuh sebesar 4,38
ekonomi digital terbesar di ASEAN pada persen dengan angka sebesar 853 Triliun.
tahun 2020 dengan proyeksi nilai transaksi Pada tahun 2014 PDB yang dicapai oleh
e-commerce mencapai 130 juta USD Bekraf sebesar 784,82 Triliun. Dalam hal
(Sayekti, 2018). ini, ekonomi kreatif memiliki potensi yang
Ekonomi digital merupakan suatu hal menjanjikan. Pada 2016, kontribusi ekonomi
yang menandakan perkembangan dan kreatif terhadap perekonomian nasional
pertumbuhan ekonomi pada masa yang akan mencapai 7,44% dan diproyeksikan akan
datang, ditandai dengan semakin pesatnya meningkat dua kali lipat di tahun 2019
perkembangan bisnis atau transaksi dengan nilai mencapai Rp 1,2 triliun (Toriq,
perdagangan yang menggunakan layanan 2018).
internet sebagai media dalam Dalam hal ini, terkait dengan
berkomunikasi, kolaborasi dan bekerjasama permasalahan ekonomi yang terus
antar perusahaan atau individu (Sayekti, berkembang hingga kini di era digital perlu
2018). Oleh karena itu, untuk menghadapi adanya peran dari gereja. Keberadaan dan
ekonomi digital perlu adanya pemahaman kehadiran gereja di tengah-tengah
dan pelakasanaan ekonomi kreatif pada masyarakat, sewajarnya memberikan
masyarakat. Dalam hal ini, tuntutan akan dampak yang positif. Gereja di dalam
perekonomian yang lebih efisien masyarakat dapat diartikan sebagai suatu
meyebabkan kebutuhan akan inovasi organisasi sosial, maka dari itu gereja juga
semakin besar, sehingga dikembangkanlah harus ikut berpartisipasi dalam menghadapi
konsep ekonomi kreatif untuk menjawab permasalahan yang terjadi di lingkungan
tuntutan tersebut. Ekonomi kreatif masyarakat sekitar, salah satunya dalam
merupakan konsep ekonomi yang bidang ekonomi (Nugroho, 2019). Oleh
mengandalkan kreatifitas indvidu dalam sebab itu, gereja harus menyadari bahwa
mengoptimalkan daya saing yang dimiliki, masalah ekonomi merupakan masalah yang
landasan dasar dari konsep ekonomi kreatif sangat penting, dan masalah ini tidak hanya
ini adalah dimana ilmu pengetahuan dan menjadi masalah bangsa, tetapi juga dunia.
teknologi merupakan input utama dalam Gereja perlu menyadari bahwa masalah
medorong pembangunan ekonomi dan tersebut juga merupakan masalah bagi
menciptakan pertumbuhan ekonomi yang gereja, karena di lain sisi hal tersebut dapat
p-ISSN 2715-1123, e-ISSN 2715-1131 url: http://journal.unla.ac.id/index.php/tribhakti
121
Vol. 2, No. 2, Desember 2020
122
Vol. 2, No. 2, Desember 2020
123
Vol. 2, No. 2, Desember 2020
memiliki kelebihan dalam perekonomian kegiatan ini adalah tukar menukar, jual beli,
negara antara lain menciptakan memproduksi, memasarkan, bekerja
pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi, mempekerjakan, dan interaksi manusia
meningkatkan produktivitas dunia industri lainnya. Bisnis dilukiskan sebagai kegiatan
dan meningkatkan persaingan dalam dunia ekonomi yang terstruktur atau terorganisasi
kerja yang menuntut sumber daya untuk menghasilkan untung sehingga ketika
manusianya meningkatkan skill dan berbicara mengenai bisnis menjadi amat
pengetahuan yang dimiliki sehingga kualitas komplek (Palabiran, 2020). Terkait dengan
tenaga kerja di Indonesia semakin menerapkan bisnis di gereja, kebanyakan
meningkat. Perkembangan ekonomi digital orang memandang bisnis sebagai sesuatu
di Indonesia yang sangat pesat dibuktikan yang berhubungan dengan duniawi dan
dalam data BPS bahwa perekonomian di 10 kotor serta lekat dengan tipu daya dan moral
tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan jahat. Namun pada hakekatnya bisnis itu
ekonomi yang positif, yaitu pada tahun 2017 tidak kotor, tergantung bagaimana orang
yang berada pada angka 5,07 % di bawah memandang bisnis itu. Dalam hal ini, bisnis
target APBN dan perubahan tahun 2017 menjadi kotor bila orang berperilaku tamak
ditetapkan sebesar 5,2% yang berarti dan tidak bertanggung jawab dalam
pertumbuhan ekonomi ini menjadi yang melakukan kegiatan bisnisnya, dan
tertinggi sejak tahun 2014 sebesar 5,01%, sebaiknya bisnis menjadi baik bila orang
periode 2015 sebesar 4,88% dan periode berperilaku secara bertanggung jawab dalam
2016 sebesar 5,03% (Luqman, 2020). menjalankan kegiatan bisnisnya (Zega,
2019). Oleh sebab itu, keterlibatan gereja
Pemberdayaan ekonomi di Gereja dalam ekonomi atau bisnis merupakan hal
Secara etimologis, “gereja” berasal dari penting, karena itu terkait dengan
bahasa Portugis: igerija berarti “umat kesejahteraan jemaat secara jasmani. Gereja
kepunyaan Allah sendiri”, atau “ekklesia” terpanggil untuk bertanggung jawab
(Yunani) berarti “yang dipanggil keluar”. memikirkan kehidupannya sebagai
Gereja juga sering kali didefinisikan sebagai organisasi pada kehidupan masyarakat luas
“persekutuan orang-orang percaya” (GP, 2012). Secara khusus gereja terpanggil
(Sukardi, 2010). Gereja merupakan untuk kesejahteraan masyarakat sejahtera
sekelompok orang percaya pada Kristus dan adil.
Yesus yang diidentifikasi sebagai jemaat Oleh karena itu, gereja dan kehidupan
lokal atau sekelompok orang yang anggotanya tidak dapat dilepaskan dari
berkumpul di suatu tempat. Dalam hal ini, kehidupan ekonomi (GP, 2012). Dalam hal
gereja dapat dipahami dalam dua arti salah ini, Sudah sejak abad pertengahan gereja
satunya adalah gereja lokal sebagai terlibat aktif dalam masalah ekonomi dan
sekelompok orang percaya pada Kristus sosial, bukan hanya dalam aspek dan aras
Yesus yang diidentifikasi sebagai jemaat teologis saja, tetapi juga melakukan secara
lokal atau sekelompok orang yang langsung kegiatan ekonomi. Gereja pada
berkumpul di suatu tempat sebagai contoh masa reformasi juga melanjutkan langkah-
dalam PB disebutkan gereja di Yerusalem langkah tersebut (Yahya, 2010). Dengan
(Kis. 8:1), (Kis. 20:17), dan lain sebagainya demikian, kegiatan ekonomi merupakan
(Thiessen, 2010). Gereja dapat berperan perwujudan konsep panggilan ilahi untuk
dalam berbagai hal seperti program menjadi setia di setiap tempat dan waktu,
pengembangan masyarakat, pengentasan karena melalui kegiatan ekonomi yang
kemiskinan, peningkatan pendidikan dan dilakukan gereja, jemaat Tuhan dan manusia
termasuk pemberdayaan ekonomi. pada umumnya dapat memuliakan nama
Dalam hal ini, untuk melakukan Tuhan. Terkait hal tersebut setiap warga
pemberdayaan ekonomi gereja, gereja perlu gereja terpanggil untuk terlibat di dalam
terlibat dalam praktek bisnis. Bisnis adalah usaha yang dilakukan gereja di bidang
kegiatan ekonomi dan yang terjadi dalam ekonomi, baik ekonomi masyarakat ataupun
p-ISSN 2715-1123, e-ISSN 2715-1131 url: http://journal.unla.ac.id/index.php/tribhakti
124
Vol. 2, No. 2, Desember 2020
ekonomi gereja. Salah satu hal yang untuk berkuasa mengelola seluruh isi bumi
dilakukan oleh setiap warga gereja di bidang namun disertai dengan tanggungjawab untuk
ekonomi gereja adalah berpartisipasi di mengusahakan dan memeliharanya. Dalam
dalam memberi persembahan kepada gereja hal ini, manusia berkuasa, tapi bukan
sebagai rasa syukur atas karunia dan berkat penguasa karena pemilik mutlaknya adalah
Tuhan yang mereka terima. Hal lain yang Allah, manusia hanya wakil Allah di bumi
dapat dilakukan oleh warga gereja di bidang untuk mempertanggungjawabkannya
ekonomi gereja adalah mengelola kepada Allah. (b) Ulangan 15-16
persembahan yang ada dan mengelola harta menjelaskan Allah memberikan aturan-
benda yang dimiliki gereja secara khusus aturan ekonomi yang berlaku antarsesama
oleh jemaat Ora et Labora. Keterlibatan manusia di mata Tuhan. Dalam Perjanjian
gereja di bidang ekonomi adalah suatu Baru, Paulus menasihatkan jemaat bahwa
bentuk keterlibatan gereja di bidang bisnis. hendaklah bekerja.Ia juga memperingatkan
Bisnis bukan suatu bidang ekonomi yang bahwa, “Jika seorang tidak mau bekerja,
berdiri sendiri atau terisolasi dari unsur- janganlah ia makan” (II Tesalonika 3:10b).
unsur lain yang ada di dalam masyarakat. Dalam hal ini, berkerja merupakan anugerah
Oleh karena itu, bisnis berhubungan dengan dan panggilan bagi orang Kristen. Itulah
unsur-unsur lain tersebut, termasuk gereja sebabnya seorang Kristen harus bekerja
(Yahya, 2010). bahkan bekerja dengan giat dan keras.
125
Vol. 2, No. 2, Desember 2020
yang pada gilirannya jemaat mengalami masa reformasi juga melanjutkan langkah-
pembaharuan tingkah laku dan menghidupi langkah tersebut, sehingga ini merupakan
kebenaran. (c) Umat Tuhan menjadi pribadi perwujudan konsep panggilan ilahi untuk
yang bijaksana dengan menghidupi iman di menjadi setia di setiap tempat dan waktu,
dalam Kristus.(d) dengan pendidikan kepada karena melalui kegiatan ekonomi yang
jemaat diharapkan warga gereja dilakukan gereja, jemaat Tuhan dan manusia
diperlengkapi dan mengalami perubahan pada umumnya dapat memuliakan nama
perbuatan menuju kesempurnaan hidup. Tuhan (Yahya, 2010). Oleh sebab itu, gereja
Tujuan utama PAK di gereja adalah untuk perlu memberdayakan ekonomi di era digital
membimbing warga gereja agar percaya dan ini untuk membantu dan menolong jemaat
mengenal Alkitab, pembaharuan tingkah dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-
laku, menjadi pribadi yang bijaksana dalam hari. Pendidikan agama Kristen memiliki
Kristus yang menuju kesempurnaan hidup peran penting di gereja (Fredik Melkias
dan memperlengkapi mereka demi Boiliu, Noh Ibrahim Boiliu, 2019) terkait
pelayanan yang efektif (Fredik Melkias dengan pemberdayaan ekonomi kreatif pada
Boiliu, 2020). jemaat di era digital, melalui peran PAK di
Dalam hal ini, selama ini gereja yang gereja untuk mengajar, membina dan
hanya fokus pada pengajaran doktrin, mendampingi jemaat mengenai ekonomi
kunjungan kalau ada yang sakit dan kreatif di era digital. Ekonomi kreatif adalah
mendoakan sebagai rutinitas gereja yang konsep ekonomi yang didasarkan pada
hanya mengutamakan kerohanian saja kini kemampuan dan keterampilan jemaat.
saatnya gereja menghadir dan menerapkan Jemaat sedang berada dalam sebuah era
pendidikan agama Kristen di gereja untuk yang mengalami perubahan ekonomi,
mengajar, mendidik, melatih, dan ditandai oleh pergeseran pembangunan
mendampingi jemaat untuk melakukan ekonomi dari sektor pertanian, industri, dan
banyak hal terkait dengan kesejahteraan informasi ke sektor ekonomi kreatif.
dalam kehidupan sehari-hari. Artinya bahwa Perkembangan sektor ekonomi kreatif suatu
selain mengajarkan jemaat secara rohani bangsa akan bersaing dan berdampak pada
terkait dengan pertumbuhan iman maka kehidupan sosial jika dikelolah dengan baik.
perlu juga mengajarkan jemaat terkait Peran pendidikan agama Kristen di
dengan kehidupan jasmani, sehingga jemaat gereja terhadap pemberdayaan ekonomi
memiliki hidup sejahtera secara rohani dan kreatiaf di era digital. Dalam hal ini, saat ini
jasmani. Kehidupan rohani dan jasmani gereja diperhadapkan dengan perkembangan
jemaat merupakan tugas dan tanggung zaman yang serba digital, sehingga menjadi
jawab gereja. tantangan dan peluang bagi gereja. Sebagai
Peran pendidikan agama Kristen di tantangan ketika gereja tidak meresponi
gereja yang maksudkan dalam penulisan ini maka gereja akan ketinggalan namun
adalah supaya gereja jangan mengabaikan sebagai peluang bagi gereja ialah akan
masalah ekonomi karena gereja juga mempermudah untuk menyampaikan injil
berperan dalam mengatur kehidupan secara online. Selain itu, bisa mengajarkan
manusia terkait dengan masalah ekonomi, jemaat untuk berbisnis secara online karena
sehingga gereja juga bisa membantu bisnis secara online tidak membutuhkan
pemerintah dalam meningkat ekonomi biaya yang begitu cepat namun
masyarakat melalui pemberdayakan membutuhkan inovasi dan kreatifitas. Oleh
ekonomi di gereja. Dalam hal ini, gereja sebab itu, pendidikan agama Kristen
jangan mengabaikan masalah ekonomi memiliki peran yang sangat penting untuk
karena sejak abad pertengahan gereja pemberdayaan ekonomi kreatif di gereja
terlibat aktif dalam masalah ekonomi dan melalui mengajar, mendidik, melatih, dan
sosial, bukan hanya dalam aspek dan aras memtoring jemaat, sehingga jemaat
teologis saja, tetapi juga melakukan secara memiliki kemampuan dan ketrampilan dan
langsung kegiatan ekonomi. Gereja pada menerapkan ekonomi kreatif dalam
p-ISSN 2715-1123, e-ISSN 2715-1131 url: http://journal.unla.ac.id/index.php/tribhakti
126
Vol. 2, No. 2, Desember 2020
127
Vol. 2, No. 2, Desember 2020
Dalam hal ini, melihat perkembangan dalam pemberdayaan ekonomi kreatif di era
UMKM yang terus berkebang di lingkungan digital (Boiliu, 2020). Dalam hal ini, gereja
masyarakat saat ini, maka gereja perlu untuk tidak cukup hanya mengajarkan, tetapi juga
menerapkannya pada jemaat. Dalam harus melatih jemaat dalam melaksanakan
menerapkan UMKM sebagai pemberdayaan ekonomi kretif di era digital. Dalam arti
ekonomi kreatif pada jemaat di gereja, peran bahwa untuk dapat mencapai kreativitas
PAK untuk memberikan pengajaran tentang dalam berbisnis selain upaya-upaya
UMKM sebagai peberdayaan ekonomi pemasaran produk, kreativitas dalam
kreatif pada jemaat di era digital. Untuk berbisnis juga membutuhkan praktek-
mengajarkannya perlu pakar di bidang praktek inovatif yang strategis. Peran PAK
ekonomi dan pakar di bidang IT, sehingga di gereja untuk melatih jemaat dalam
mengajarkan tentang pemberdayaan memberdayakan ekonomi kreatif pada
ekonomi kreatif di era digital. Oleh sebab kehidupan sehari-hari untuk dapat
itu, gereja bisa memberdayakan jemaat yang memenuhi kebutuhan hidup mereka. Peran
pakar di bidang ekonomi dan IT atau kalau PAK di gereja untuk melatih jemaat dalam
gereja tidak memiliki jemaat yang pakar di mengembangkan UMKM ditenga tren
kedua bidang tersebut bisa mendatangkan digitalisasi untuk menerapkannya dan
dari lingkungan luar gereja untuk mendidik jemaat di gereja untuk menjadi
memberikan edukasi tentang ekonomi pelaku UMKM. UMKM dalam hal ini
kreatif di era digital. Dengan demikian, memiliki peranan besar dalam
kreatifitas yang diharapkan dari pengajaran meningkatkan pertumbuhan perekonomian
ekonomi kreatif ini dalam jemaat bisa jemaat karena dengan banyaknya jumlah
membuat jenis-jenis makan baik makan penduduk yang akan dijual, UMKM
berat maupun makan ringan lalu dijual berperan untuk menambah lapangan
secara online melalui media sosial. pekerjaan.
Kreatifitas yang di perlukan adalah Dalam hal ini, mengingat pentingnya
pembuatan jenis makan dan pemasaran di pelatihan jemaat di gereja, agar para jemaat
media online. Dalam hal ini, ketika UMKM mempunyai pengetahuan baik yang formal
terlibat dalam ekonomi digital melalui maupun yang tidak formal, yang didapat
broadband, e-commerce, media sosial, dari pelatihan yang diadakan oleh gereja, hal
mobile platforms, UMKM dapat bertumbuh ini dapat dilihat dari tujuan pelatihan,
lebih cepat dari segi pendapatan dan pelatihan tentang ekonomi kreatif di era
penyediaan lapangan kerja serta menjadi digital sebagai alat ukur intelegensi para
lebih inovatif dan lebih kompetitif. jemaat, karena dengan adanya pelatihan
maka akan tercipta efektifitas dan efisien
Peran PAK di Geraja untuk melatih pada jemaat (Rofi Rofaida, Suryana, Asti
jemaat Nur Aryanti, 2019). Pelatihan
Peran pendidikan agama Kristen di pemberdayaan ekonomi kreatif merupakan
gereja untuk mengajarkan pemberdayaan bagian dari yang sudah dipengajaran yang
ekonomi kreatif pada jemaat di era digital sudah diajarkan oleh pihak gereja kepada
merupakan hal yang penting dan sangat jemaat. Oleh sebab itu, pelatihan harus
diperlukan oleh jemaat. Oleh karena itu, dilakukan secara spesifik dan praksis,
jemaat adalah kaum awam yang belum sehingga jemaat mudah memahami dan
mengerti banyak tentang ekonomi kreatif di cepat menerapkan (Harto, 2017). Dengan
era digital sehingga tidak sebatas hanya demikian, maka pelatihan harus dilakukan
mengajarkan saja nemun perlu terus menerus sampai pada jemaat betul-
pembimbingan yang dilajkukan terus menus betul paham maka akan memudahkan
untuk jemaat dapat memhami betul jemaat dalam menerapkannya.
pemberdayaan ekonomi kratif. Pendidikan
agama Kristen memiliki peran yang sangat Peran PAK di Gereja untuk
penting di gereja untuk melatih jemaat mendampingi jemaat
p-ISSN 2715-1123, e-ISSN 2715-1131 url: http://journal.unla.ac.id/index.php/tribhakti
128
Vol. 2, No. 2, Desember 2020
129
Vol. 2, No. 2, Desember 2020
daya dan moral jahat. Namun pada pemasaran produk, kreativitas dalam
hakekatnya bisnis itu tidak kotor, tergantung berbisnis juga membutuhkan praktek-
bagaimana orang memandang bisnis itu. praktek inovatif yang strategis. Peran PAK
Dalam hal ini, bisnis menjadi kotor bila di gereja untuk melatih jemaat dalam
orang berperilaku tamak dan tidak memberdayakan ekonomi kreatif pada
bertanggung jawab dalam melakukan kehidupan sehari-hari untuk dapat menolong
kegiatan bisnisnya, dan sebaiknya bisnis mereka sehingga tidak sebatas memehami
menjadi baik bila orang berperilaku secara tetapi bisa dapat mempraktekan. Peran
bertanggung jawab dalam menjalankan pendidikan agama Kristen di gereja terhadap
kegiatan bisnisnya. Setiap warga gereja pemberdayaan ekonomi kreatif jemaat di era
terpanggil untuk terlibat di dalam usaha digital melalui pengajaran, pelatihan dan
yang dilakukan gereja di bidang ekonomi, perlu juga pendampingan. Dalam hal ini,
baik ekonomi masyarakat ataupun ekonomi ketika gereja mau menerapkan
gereja. Salah satu hal yang dilakukan oleh pemberdayaan ekonomi kreatif di era digital
setiap warga gereja di bidang ekonomi pada jemaat, maka harus sampai pada tahap
gereja adalah berpartisipasi di dalam pendampingan dalam pelaksanaan, sehingga
memberi persembahan kepada gereja mencapai tujuan yang diharapkan oleh
sebagai rasa syukur atas karunia dan berkat gereja. Ketika sampai pada tahap
Tuhan yang mereka terima. Hal lain yang pelaksanaan maka perlu gereja menfasilitasi
dapat dilakukan oleh warga gereja di bidang jemaat dari dana atau bahan mentah yang
ekonomi gereja adalah mengelola akan diolah dan dikembangkan oleh jemaat
persembahan yang ada dan mengelola harta
benda yang dimiliki gereja secara khusus REFERENSI
jemaat Ora et Labora. Keterlibatan gereja di Abineno, J. L. C. (2012). Garis-garis
bidang ekonomi adalah suatu bentuk Hukum Gereja. Jakarta: BPK-Gunung
keterlibatan gereja di bidang bisnis. Bisnis Mulia.
bukan suatu bidang ekonomi yang berdiri
sendiri atau terisolasi dari unsur-unsur lain Anoraga, P. (2010). Ekonomi Islam Kajian
yang ada di dalam masyarakat. Oleh karena Makro dan Mikro. Yogyakarta: PT. Dwi
itu, bisnis berhubungan dengan unsur-unsur Chandra Wacana.
lain tersebut, termasuk gereja.
Oleh sebab itu, pendidikan agama Anwas, O. M. (2014). Pemberdayaan
Kristen memiliki peran yang sangat penting Masyarakat di Era Global. Bandung:
di gereja untuk mengajar, membina, dan Alfabeta.
mendampingi jemaat untuk memberdayakan
ekonomi kreatif dalam kehidupan sehari- Arjana, G. B. (2016). Geografi Pariwisata
hari. Pemberdayaan ekonomi kreatif di dan Ekonomi Kreatif. Jakarta: Raja Wali
gereja sangat penting dengan mengajarkan Pers.
jemaat untuk berbisnis secara kreatif di era
digital sehingga dapat menolong jemaat
Boiliu, F. M. (2020). Pendidikan Agama
yang berpenghasilan menengah ke bawah
Kristen Yang Antipatif Dan Hoaks Di
dan juga menolong para ibu rumah tangga
Era Digital: Tinjauan Literatur Review.
yang hanya di rumah saja dan tidak bekerja
Gema Wiralodra, 11 (1), 166.
sehingga para ibu-ibu juga bisa berjualan
secara online di rumah untuk dapat
menambahkan penghasilan. Selian Djoys Anneke Rantung & Fredik Melkias
memberikan pengajaran, gereja juga harus Boiliu. (2020). Teknologi Dalam
melatih jemaat dalam pemberdayaan Pembelajaran Pendidikan Agama
ekonomi kreatif di era digital. Dalam arti Kristen Yang Antisipatif Di Era
bahwa untuk dapat mencapai kreativitas Revolusi Industri 4.0. Jurnal Shanan,
dalam berbisnis selain upaya-upaya 4(1), 93–107.
130
Vol. 2, No. 2, Desember 2020
131
Vol. 2, No. 2, Desember 2020
Saragih, E. S. (2019). Fungsi Gereja Sebagai Sumbung, G. (2012). Peran Gereja Dalam
Entrepreneurship Sosial dalam Peningkatan Ekonomi Masyarakat Di
Masyarakat Majemuk. Kurios Jurnal Tomohon Sulawesi Utara. Wacana,
Teologi Dan Pendidikan Agama 15(4), 8–14.
Kristen, 5(1), 12–23.
Susanta, Y. K. (2018). Mengenal Dunia
Sari, H. F. (2017). Pemberdayaan Usaha Perjanjian Lama: Suatu Pengantar.
Ekonomi Kreatif Dalam Meningkatkan Surakarta: Kekata Publisher.
Pendapatan Ekonomi Keluarga Dalam
Perspektif Ekonomi Islam. Skripsi Tambunan, T. (2011). Usaha Mikro Kecil
Institutagama Islam Negeri (Iain) Metro. dan Menengah di Indonesia: Isu-Isu
Penting. Jakarta: LP3ES.
Sayekti, N. (2018). Tantangan
Perkembangan Ekonomi Digital Di Tari, P. P. E. (2019). Peran Gereja Dalam
Indonesia, Info Singkat. Kajian Singkat Pengembangan Program
Terhadap Isu Aktual Dan Strategis, Kewirausahaan Di Era Digitano Title.
10(1), 19–21. Visio Dei: Jurnal Teologi Kriste, 1(1),
38–58.
Sembiring, J. F. (2020). Gereja Dan
Diakonia. Jurnal Teologi Pondok Daud, Thiessen, H. C. (2010). Teologi Sistematika,
6(1), 35–42. revisi: Vernon D. Doerksen. Malang:
Gandum Mas.
Setiawan, A. B. (2018). Revolusi Bisnis
Berbasis Platform Sebagai Penggerak Toriq, H. S. and I. (2018). Peran Media
Ekonomi Digital Di Indonesiabusiness Digital dalam Perkembangan Industri
Revolution Based On Platform Asa Kreatif. Prosiding Simanar Nasional,
Digital Economic Activator In 676.
Indonesia. Jurnal Masyarakat
Telematika Dan Informasi, 9(1), 63. W, H. S. (2011). Apa Itu Ekonomi Dan
Mengapa Kita Membutuhkannya? Binus
Simanjuntak, J. M. (2018). Belajar Sebagai Business Review. Binus Business
Identitas Dan Tugas Gereja. Jurnal Review, 2(2), 798–811.
Jaffray, 16(1), 1–24.
Wibowo, E. W. (2018). Analisis Ekonomi
Simon, J. (2012). Kewirausahaan Jemaat: Digital Dan Keterbukaan Terhadap
sebuah Alternatif Berteologi. Pertumbuhan Gdp Negara Asean. Jurnal
Lentera Bisnis, 7(2), 66–80.
Sukardi, A. U. W. dan. (2010). Manajemen
Gereja: Dasar Teologis dan Yahya, W. (2010). Kesalehan Pasar.
Implementasi Praktisnya. Bandung: Jakarta: Grafika Kreasindo.
BMI.
Zega, S. (2019). Pentingnya Memahami
Sumar’in, Andiono, Y. (2017). EntrepreneurshipSecara Biblikal bagi
Pengembangan Ekonomi Kreatif Hamba Tuhan. Kharismata: Jurnal
Berbasis Wisata Budaya: Studi Kasus Teologi Pantekosta, 1(2), 118–132.
pada Pengrajin Tenun di Kabupaten
Sambas. Jurnal Ekonomi Bisnis Dan
Kewirausahaan, 6 (1), 1–17.
132