Implikasi Manajemen Laba Terhadap Konvergensi Ifrs (International Financial Reporting Standards) Di Indonesia

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

AKUNTABILITAS:

JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI


Vol. 11 No. 2 Juli 2017

IMPLIKASI MANAJEMEN LABA TERHADAP KONVERGENSI IFRS


(INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS)
DI INDONESIA

Media Kusumawardani
Universitas Diponegoro
mediakusuma3@gmail.com

ABSTRACT

This paper addresses the question whether International Financial Reporting Standards
(IFRS) is associated with lower earnings management. The objective of this study is to
examine the effect of IFRS convergence on the earnings management of Indonesian firms
by using audit quality as moderating variable. The research also includes several control
variables (size, leverage, operating cash flow). The research objects were the
manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange from 2010-2013. The method
of data collection is random sampling method and resulted 312 firms observation. Type of
data are secondary data in the form of financial statement as the media manufacturing
companies. The data were analyzed by using multiple regression analysis with Eviews8. In
this research, the IFRS convergence is found not to have significant effect on earnings
management and the IFRS convergence with audit quality as moderating variable is found
not to have significant effect on earnings management. The other result indicates that
among the three control variables, size leverage and operating cash flow indicate the
negative effect on earnings management. This research indicate that mandatory adopters
of IFRS in Indonesia cannot be associated with lower earnings management.

Keywords: IFRS, earning management, audit quality

PENDAHULUAN Beberapa tahun belakangan ini


Manajemen laba merupakan terdapat fenomena mengenai standar
tindakan yang umum dilakukan oleh laporan keuangan. Fenomena tersebut
manajer dan tidak lepas dari kegiatan adalah adopsi, harmonisasi ataupun
perusahaan. Pernyataan tersebut konvergensi IFRS (International
didukung oleh Barth et al. (2008) yang Financial Reporting Standars) yang
menyatakan bahwa praktek manajemen banyak dilakukan oleh sebagian besar
laba sering terjadi diantara perusahaan go negara termasuk Indonesia. IFRS adalah
publik. Sedangkan salah satu faktor yang jawaban atas standar laporan keuangan
mempengaruhi manajemen laba akhir- berkualitas tinggi (Tendelo dan
akhir ini berhubungan dengan standar Vanstraelen, 2005). Opini IFRS sebagai
laporan keuangan. Goncharov dan standar laporan keuangan berkualitas
Zimmermann (2007) membuktikan tinggi selaras dengan pengadopsian yang
bahwa perbedaan pengadopsian standar dilakukan oleh banyak negara.
laporan keuangan dapat menghasilkan
manajemen laba yang berbeda.. Pengujian manajemen laba yang
merupakan dampak dari IFRS menjadi
penting ketika hasil penelitian tersebut

Implikasi Manajemen Laba Terhadap Konvergensi IFRS (International Financial Reporting


Standards) Di Indonesia 87
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 2 Juli 2017

dapat menjadi bahan referensi dan diskusi terhadap manajemen laba sebelumnya
atas perbedaan hasil penelitian dahulu. memilki perbedaan dalam hal
Pengujian tersebut juga dapat pengukuran variabel. Perbedaan
membuktikan mengenai kebenaran pengukuran tersebut tercermin pada
apakah IFRS bisa menjadi jawaban atas penelitian di Indonesia sebelumnya
kebutuhan masyarakat sehingga layak (Santy dkk., 2012; Rahaeni dan Aryati.,
untuk dijadikan acuan oleh banyak 2012; Narendra,2013) belum
negara. Berdasarkan pentingnya menggunakan proxy manajemen laba
penelitian tersebut maka diputuskan yang digunakan oleh Tendelo dan
untuk melakukan pengujian manajemen Vanstraelen (2005) yaitu menggunakan
laba yang dipengaruhi oleh IFRS. Selain discretionary accrual yang diabsolutkan.
memutuskan untuk melakukan pengujian Penelitian sebelumnya juga belum
manajemen laba yang dipengaruhi oleh menggunakan pengukuran IFRS selain
IFRS, penelitian ini akan pengukuran dummy, sedangkan pada
mengikutsertakan kualitas audit sebagai penelitian ini mengunakan pengukuran
variabel moderasi. Penambahan variabel IFRS berdasar pada jumlah standar
moderasi pada penelitian ini didasari oleh PSAK konvergensi IFRS yang diterapkan
pendapat Ball et al. (2003) yang pada perusahaan. Selain itu, penelitian
menyatakan bahwa mengadopsi standar terdahulu yang menggunakan kualitas
kualitas tinggi diperlukan untuk audit sebagai variabel moderasi
mendapatkan informasi berkualitas penggunakan dasar pengukuran KAP
tinggi, namun hal tersebut tidaklah BIG 4 dan KAP Non Big 4 sedangkan
cukup. Berdasarkan pentingnya pada penelitian ini menggunakan dasar
memperhatikan faktor lain selain standar pengukuran spesialisasi industri yang
laporan keuangan maka penelitian ini dilakukan oleh auditor. Perbedaan lain
menambah pengujian dengan menguji dengan penelitian yang sudah dilakukan
kualitas audit sebagai variabel moderasi di Indonesia sebelumnya yaitu penelitian
pada penelitian manajemen laba yang ini sudah menyertakan data laporan
dipengaruhi oleh IFRS. keuangan konvergensi IFRS secara penuh
dengan periode tahun 2010-2013.
Penelitian ini meneliti penelitian yang
sudah pernah dilakukan, namun Berdasarkan fenomena dan kasus
penelitian ini tetap memberikan manajemen laba yang telah diuraikan
kontribusi yang berbeda dengan pada latar belakang, maka masalah yang
penelitian sebelumnya. Kontribusi akan diteliti dalam penelitian ini, yaitu :
penelitian ini adalah penelitian yang
berfokus pada negara code low dengan 1) Apakah konvergensi IFRS
melakukan konvergensi IFRS secara berpengaruh terhadap manajemen
mandatory. Hal tersebut berbeda dengan laba ?
penelitian Tendelo dan Vanstraelen 2) Apakah kualitas audit berpengaruh
(2005) yang meneliti negara code low terhadap hubungan antara
yang mengadopsi IFRS secara voluntary. konvergensi IFRS dengan
Penelitian mengenai pengaruh IFRS manajemen laba?

LANDASAN TEORETIS DAN Penelitian Watts and Zimmerman


PENGEMBANGAN HIPOTESIS (1990) tentang positive accounting theory
menyatakan bahwa manajer malakukan
Positive Accounting Theory manajemen laba berdasarkan tiga
hipotesis yaitu: bonus plan hypothesis

Implikasi Manajemen Laba Terhadap Konvergensi IFRS (International Financial Reporting


Standards) Di Indonesia 88
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 2 Juli 2017

dapat dijelaskan sebagai dorongan normative Isomorphism (ketika


manajer perusahaan untuk memperoleh organisasi mengadopsi berbagai bentuk
bonus yang dihitung atas dasar laba yang karena tuntutan profesional organisasi
dilaporkan, dept covenant hypothesis sementara itu sendiri mengklaim bahwa
dapat dijelaskan sebagai perjanjian antara mereka superior). Teori institusional
manajer dan pemilik perusahaan berbasis dalam penelitian ini berfungsi untuk
pada kompensasi manajerial dan memaparkan teori yang berkaitan dengan
perjanjian hutang (debt covenant), fenomena yang terjadi di Indonesia yaitu
political cost hypothesis dapat dijelaskan perubahan standar berbasis IFRS.
sebagai motivasi yang muncul karena
manajemen memanfaatkan kelemahan Manajemen Laba
akuntansi dalam menyiasati berbagai Scott (2011) yang mendefinisikan
regulasi pemerintah. manajemen laba sebagai pilihan
kebijakan akuntansi oleh manajer dari
Teori Keagenan standar akuntansi yang ada dan secara
Menurut Jensen dan Meckling alami dapat memaksimumkan utilitas
(1976), dalam teori keagenan (agency mereka atau nilai pasar perusahaan.
theory), hubungan agensi muncul ketika Menurut Scott (2011) terdapat empat pola
satu orang atau lebih (principal) manajemen laba yaitu taking a bath yang
mempekerjakan orang lain (agent) untuk menjadikan laba perusahaan sangat
memberikan suatu jasa dan kemudian ekstrim dari periode sebelumnya, income
mendelegasikan wewenang dalam minimization yang menjadikan laba pada
pengambilan keputusan kepada agent laporan keuangan periode berjalan lebih
tersebut. Teori ini menunjukkan bahwa rendah daripada laba sesungguhnya,
terjadi perbedaan kepentingan antara income maximization yang menjadikan
agent dan principal. Menurut Irfan laba pada laporan keuangan periode
(2002) sebagai agent (manajer) secara berjalan lebih tinggi daripada laba
moral bertanggung jawab untuk sesungguhnya, dan income smoothing
mengoptimalkan keuntungan para disebut sebagai cara untuk membuat laba
pemilik (principal) dan sebagai akuntansi relatif konsisten dari satu
imbalannya manajer akan memperoleh periode ke periode lain.
kompensasi sesuai dengan kontrak yang
mereka sepakati. International Financial Reporting
Standards (IFRS)
Teori Institusional IFRS (International Financial
Teori Institusional menyatakan Reporting Standards) standar yang
bahwa organisasi merespon tekanan- dulunya bernama IAS (International
tekanan dari konteks institusional mereka Acounting Standards). IFRS merupakan
(DiMaggio dan Powel 1983). Menurut standar akuntansi International yang
DiMaggio dan Powel (1983), konsep diterbitkan IASB (International
homogenitas dapat dijelaskan melalui Accounting Standard Board). Ciri utama
isomorphic yang dapat dijelaskan melalui IFRS yang dapat membedakan dengan
3 mekanisme yaitu, coercive standar lainnya (Martani, 2012) adalah
isomorphism (ketika organisasi terpaksa Principles Based, Nilai Wajar,
melakukan adopsi karna pengaruh politik Pengungkapan.
dan masalah legitimasi), mimetic
isomorphism (ketika organisasi mengkopi Kualitas Audit
atau meniru organisasi lainnya, biasanya De Angelo (1981) mendefinisikan
disebabkan karena ketidakpastian), audit quality (kualitas audit) sebagai

Implikasi Manajemen Laba Terhadap Konvergensi IFRS (International Financial Reporting


Standards) Di Indonesia 89
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 2 Juli 2017

probabilitas dimana seorang auditor semakin rendah dilakukannya manajemen


menemukan dan melaporkan tentang laba. Selain hasil penelitian yang
adanya suatu pelanggaran dalam sistem mambuktikan IFRS berpengaruh negatif
akuntansi kliennya. Craswell et al. (1995) terhadap manajemen laba, hasil penelitian
dalam Zhou dan Elder (2004) Cai et al. (2008) didukung oleh penelitian
membuktikan bahwa kualitas audit Barth et al. (2008) yang membuktikan
berhubungan dengan spesialisasi industri bahwa International Accounting
oleh auditor. Sepesialisai industri juga Standards dapat mengurangi tindakan
dapat dikaitkan dengan kualitas auditor earnings smoothing Aussenegg et al.
yang dihubungkan dengan kualitas laba. (2008) membuktikan bahwa IFRS dapat
Hal ini diperkuat melalui pernyataan mengurangi manajemen laba. Rahaeni
Jenkins et al. (2006) yang menyatakan dan Aryati (2012) membuktikan bahwa
bahwa kualitas audit yang tinggi melalui IFRS berpengaruh negatif terhadap
penggunaan auditor dengan spesialisasi income smoothing. Berdasarkan hasil
industri dapat mencegah terjadinya penelitian tersebut maka dapat
penurunan kualitas laba. disimpulkan bahwa konvergensi IFRS
sebagai standar laporan keuangan
Konvergensi IFRS Berpengaruh berkualitas tinggi dapat menurunkan
Negatif terhadap Manajemen Laba manajemen laba. Hipotesis yang dapat
Manajemen laba diasumsikan dirumuskan adalah sebagai berikut:
dapat dipengaruhi oleh standar laporan H1 : Konvergensi IFRS berpengaruh
keuangan. Hal tersebut didukung dengan negatif terhadap manajemen
penelitian Goncharov dan Zimmermann laba.
(2007) yang membuktikan bahwa
perbedaan pengadopsian standar laporan Kualitas Audit Berpengaruh Negatif
keuangan dapat menghasilkan terhadap Hubungan antara
manajemen laba yang berbeda. IFRS Konvergensi IFRS dengan Manajemen
merupakan jawaban atas standar laporan Laba
keuangan berkualitas tinggi (Tendelo dan Ball et al. (2003) berpendapat
Vanstraelen, 2005). IFRS diasumsikan bahwa mengadopsi standar kualitas tinggi
dapat menurunkan manajemen laba. Cai diperlukan untuk mendapatkan informasi
et al. (2008) menyatakan bahwa satu berkualitas tinggi, namun hal tersebut
kesatuan standar laporan keuangan tidaklah cukup. Pernyataan Ball et al.
berkualitas tinggi yaitu IFRS (2005) mengartikan bahwa standar
menghilangkan banyak alternatif laporan keuangan tinggi masih
akuntansi yang diijinkan dan diharapkan membutuhkan aspek lain untuk
membatasi kebijaksanaan manajemen menghasilkan laporan keuangan
untuk memanipulasi laba, sehingga berkualitas tinggi. Salah satu aspek lain
meningkatkan kualitas laba. Barth et al. tersebut terjawab oleh Tendelo dan
(2008) menyatakan bahwa IFRS/IAS Vanstraelen (2005) yang berpendapat
dapat meningkatkan kualitas informasi bahwa kualitas laporan keuangan
akuntansi dan mengurangi biaya modal, tergantung pada kualitas standar
serta mengurangi tindakan earnings akuntansi dan pelaksanaannya.
smoothing. Pelaksanaan standar laporan keuangan
Hasil penelitian Cai et al. (2008) dapat dibantu melalui keberadaan auditor.
membuktikan bahwa penegakan IFRS Auditor merupakan pihak independen
berpengaruh negatif terhadap manajemen yang bertugas memberikan penilaian dan
laba. Hal ini dapat diartikan bahwa opini atas laporan keuangan. Craswell et
semakin tinggi pengadopsian IFRS maka al. (1995) dalam Zhou dan Elder (2004)

Implikasi Manajemen Laba Terhadap Konvergensi IFRS (International Financial Reporting


Standards) Di Indonesia 90
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 2 Juli 2017

membuktikan bahwa kualitas audit penegakan IFRS. Semakin baiknya


berhubungan dengan spesialisasi industri penegakan IFRS maka dapat diartikan
oleh auditor. Sepesialisai industri juga bahwa kualitas audit memperkuat IFRS
dapat dikaitkan dengan kualitas auditor yang dapat menurunkan manajemen laba.
yang dihubungkan dengan kualitas laba. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Hal ini diperkuat melalui pernyataan semakin tinggi konvergensi IFRS disertai
Jenkins et al. (2006) yang menyatakan dengan kualitas audit yang tinggi maka
bahwa kualitas audit yang tinggi melalui semakin rendah manajemen laba.
penggunaan auditor dengan spesialisasi Hipotesis yang dapat dirumuskan adalah
industri dapat mencegah terjadinya sebagai berikut:
penurunan kualitas laba. Semakin tinggi H2 : Kualitas audit berpengaruh
kualitas auditor maka semakin maksimal negatif terhadap hubungan
pengadopsian IFRS yang kemudian antara konvergensi IFRS dengan
berpengaruh pada semakin baik manajemen laba.

METODE PENELITIAN DAit : Discretionary Accruals


perusahaan i pada periode ke t
Populasi, Sampel dan Tehnik NDAit : Non discretionary accruals
Pengambilan Sampel perusahaan i pada periode ke t
Populasi pada penelitian ini TAit : Total Accrual perusahaan i pada
adalah laporan keuangan perusahaan pariode t
manufaktur yang listing di Bursa Efek Nit : Laba bersih perusahaan i pada
Indonesia (BEI) periode 2010-2013. periode ke t
Sedangkan metode pengambilan sampel CFOit : Aliran kas dari aktivitas operasi
yang digunakan dalam penelitian ini perusahaan i pada periode ke t
adalah random sampling. Ait-1 : Total Aktiva perusahaan i pada
Variabel Dependen periode t-1
Variabel dependen dalam ∆Revt : Perubahan pendapatan
penelitian ini adalah manajemen laba. perusahaan i pada periode ke t
Perhitungan manajemen laba pada PPEt : Aktiva tetap perusahaan i pada
penelitian ini mengikuti penelitian periode ke t
Tendelo dan Vanstraelen (2005) dengan ∆Rect : Perubahan piutang perusahaan i
menggunakan formula discretionary pada periode ke t
accrual yang diabsolutkan. Perhitungan e : error
manajemen laba dijelaskan sebagai
berikut: Variabel Independen
1) Perhitungan discretionary accrual Variabel independen dalam
TAC: Nit – CFOit……………(1) penelitian ini adalah konvergensi IFRS.
Pengukuran konvergensi IFRS pada
TAit/Ait-1: β1(1/ Ait-1)+ β2(∆Revt/ Ait-1 penelitian ini diukur dengan jumlah
+β3(PPEt/ Ait-1)+e……........(2) standar PSAK konvergensi IFRS yang
NDAit: β1(1/ Ait-1)+β2(∆Revt/ Ait-1- diterapkan oleh perusahaan. Sedangkan
∆Rect/ Ait-1)+β3(PPEt/ Ait-1)..(3) pertimbangan pengukuran IFRS pada
DAit: TACit/ Ait-1-NDait………….....(4) penelitian ini didasari atas PSAK
konvergensi IFRS sebagai berikut: PSAK
2) Pengabsolutan discretionary accrual 5 (2009), PSAK 22 (2010), PSAK 53
⃒DACC⃒ : ABS atau Absolut dari DAit (2010), PSAK 58 (2009), PSAK 60,
Keterangan: PSAK 62, PSAK 64, PSAK 65, PSAK
66, PSAK 67, PSAK 68.

Implikasi Manajemen Laba Terhadap Konvergensi IFRS (International Financial Reporting


Standards) Di Indonesia 91
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 2 Juli 2017

Variabel Moderasi ukuran perusahaan (Size), leverage


Variabel moderasi dalam (Lev), arus kas operasi (CFO).
penelitian ini adalah kualitas audit. Perhitungan variabel kontrol
Jenkins et al. (2006) menyatakan bahwa SIZE: Ln dari Total Aset, LEV:Total
kualitas audit yang tinggi melalui Kewajiban / Total Aset, CFO: Arus Kas
penggunaan auditor dengan spesialisasi Operasi /Total Aset tahun sebelumnya.
industri dapat mencegah terjadinya
penurunan kualitas laba. Sedangkan
proksi spesialisasi industri oleh Operasionalisasi Variabel Penelitian
(pengukuran kualitas audit) Untuk mendapatkan pemahaman
menggunakan proksi berdasar jumlah yang sama, maka berikut ini akan
total klien yang diaudit. dijelaskan batasan dari variabel penelitian
sekaligus ditentukan indikator-
Variabel Kontrol indikatornya beserta skala pengukuran
Dalam penelitian ini terdapat yang akan digunakan, seperti dalam
beberapa varaibel kontrol antara lain Tabel 1 berikut:

Tabel 1
Matriks Operasionalisasi Variabel Penelitian

Skala
Variabel Dimensi Indikator
pengukuran
Laporan
Manajemen Laba Absolute discretionary accrual Rasio
Keuangan
Jumlah PSAK konvergensi
Konvergensi Laporan
IFRS yang diterapkan Interval
IFRS Keuangan
perusahaan
Laporan
Kualitas Audit Jumlah total klien yang diaudit Interval
Keuangan
Ukuran Laporan Logaritma total
Rasio
Perusahaan Keuangan aktiva perusahaan
Laporan Proporsi total kewajiban
Leverage Rasio
Keuangan terhadap total aset
Laporan arus kas operasi terhadap total
Arus Kas Operasi Rasio
Keuangan aset tahun sebelumnya
Sumber: Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel yang diringkas, 2014
Analisis Regresi Berganda IFRS :Konvergensi IFRS
Model regresi yang AUD :Kualitas Auditor
dikembangkan untuk menguji hipotesis- SIZE :Ukuran perusahaan
hipotesis yang telah dirumuskan dalam LEV :Leverage
penelitian ini adalah: CFO :Arus kas operasi
A :Konstanta
Keterangan: :Koefisiensi
⃒DACC⃒ :Absolut dari variabel bebas
Discresionery Accrual

Implikasi Manajemen Laba Terhadap Konvergensi IFRS (International Financial Reporting


Standards) Di Indonesia 92
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 2 Juli 2017

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Hasil Regresi
Tabel 2
Hasil Regresi

Dependent Variable: ⃒DACC⃒


Method: Least Squares
Date:01/19/15 Time: 10:33
Sample: 1 312
Included observations: 312
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.518832 0.108749 4.770906 0.0000
IFRS 5.34E-05 0.009598 0.005561 0.9956
AUD 0.004890 0.010892 0.448951 0.6538
IFRS.AUD -0.001985 0.004613 -0.430299 0.6673
SIZE -0.008590 0.004099 -2.095586 0.0369
LEV -0.069016 0.028628 -2.410778 0.0165
CFO -0.239591 0.057604 -4.159237 0.0000
R-squared 0.088163 Mean dependen var 0.229038
Adjusted R-squared 0.070225 S.D. dependent var 0.099357
S.E. of regression 0.095804 Akaike info criterion -1.830835
Sum squared resid 2.799441 Schwardz criterion -1.746857
Log likelihood 292.6102 Hannan-Quinn criter -1.797271
F-statistic 4.914939 Durbin-Watson stat 1.884895
Prob (F-statistic) 0.000081
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2015

Hasil pengujian membentuk persamaan dengan arah coefficient negatif sehingga


regresi sebagai berikut: dapat disimpulkan bahwa ukuran
⃒DACC⃒= 0.518832 + 0.0000534 IFRS perusahaan, leverage dan arus kas operasi
+ 0.004890 AUD - 0.001985 berpengaruh negatif signifikan terhadap
IFRS.AUD -0.008590 SIZE - manajemen laba. Hasil koefisiensi
0.069016 LEV - 0.239591 determinasi pada hasil regresi
CFO + e menunjukkan nilai sebesar 0.070225 atau
Berdasarkan uji regresi 7.02%.
menunjukkan bahwa hipotesis 1 dan
hipotesis 2 ditolak. Hasil uji signifikansi-t PEMBAHASAN
untuk H1 diperoleh nilai signifikan Pengaruh Konvergensi IFRS terhadap
sebesar 0.9956 lebih besar dari tingkat Manajemen laba
signifikan 0.05 sedangkan hasil uji Hasil penelitian ini menunjukkan
signifikansi-t untuk H2 diperoleh nilai bahwa konvergensi IFRS tidak
signifikan sebesar 0.6673 lebih besar dari berpengaruh signifikan terhadap
tingkat signifikan 0.05. Pengujian manajemen laba. Hasil penelitian ini
variabel kontrol menunjukkan bahwa konsisten dengan hasil penelitian
tingkat signifikansi kurang dari 0,05 sebelumnya (Santy dkk, 2012) yang

Implikasi Manajemen Laba Terhadap Konvergensi IFRS (International Financial Reporting


Standards) Di Indonesia 93
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 2 Juli 2017

membuktikan bahwa IFRS tidak pengadopsian IFRS pada suatu


berpengaruh signifikan terhadap institusional tertentu. Santy dkk (2012)
manajemen laba. Santy dkk (2012) menyatakan bahwa ketidaksesuaian
menemukan nilai Non Performing Assets dalam penerapan adopsi IFRS dengan
(NPA) setelah pengadopsian IFRS karakteristik suatu negara ini (Indonesia)
mengalami penurunan namun hal tersebut dapat menyebabkan tidak tercapainya
tidak berpengaruh signifikan karena tujuan dari pembuatan standar ini (IFRS),
terdapat komponen-komponen akrual lain yang salah satunya sebagai penyederhana
yang menjadi alernatif pilihan bagi berbagai alternatif kebijakan akuntansi
manajemen dalam melakukan manajemen yang diperbolehkan dan diharapkan
laba. Selain itu, ciri utama IFRS dapat untuk membatasi pertimbangan kebijakan
mempengaruhi manajemen laba. Ciri manajemen terhadap manipulasi laba.
utama tersebut adalah principle based. Pernyataan tersebut didukung oleh
Cahyonowati dan Ratmono (2012) yang Karampinis dan Hevas (2011) yang
menyatakan fleksibilitas dalam menunjukkan bahwa IFRS di lingkungan
principles-based standards dapat institusional yang kurang sesuai
memberikan kesempatan yang lebih besar menyebabkan tidak signifikansinya
bagi perusahaan untuk melakukan peningkatan kualitas informasi akuntansi
tindakan manajemen laba. Sedangkan ciri setelah adopsi dilakukan .
utama lain IFRS yaitu pengungkapan
dianggap dapat mempersempit peluang Kualitas Audit berpengaruh tehadap
manajemen untuk melakukan manajemen hubungan Konvergensi IFRS dengan
laba. Tingkat pengungkapan yang Manajemen Laba.
mendekati penuh (full disclosure) akan Hasil hipotesis kedua
mengurangi tingkat asimetri informasi membuktikan bahwa konvergensi IFRS
yang dibutuhkan untuk melakukan terhadap manajemen laba ketika
manajemen laba (Cahyani, 2011). dimoderasi kualitas audit tidak
Berdasar beberapa pendapat mengenai berpengaruh signifikan atau dapat juga
ciri utama tersebut maka dapat diartikan bahwa kualitas audit tidak
disimpulkan bahwa IFRS memiliki arah berpengaruh signifikan terhadap
positif (meningkatkan) maupun negatif hubungan konvergensi IFRS dengan
(menurunkan) manajemen laba. Adanya manajemen laba. Penelitian ini
perbedaan pengaruh manajemen laba menggunakan pengukuran kualitas audit
dalam komponen IFRS dapat yang berbeda dengan penelitian
disimpulkan bahwa untuk mengurangi sebelumnya yaitu menggunakan proksi
manajmen laba dibutuhkan faktor lain, spesialisasi industri oleh auditor,
karena IFRS saja tidaklah cukup untuk sedangkan penelitian sebelumnya
mengurangi manajemen laba. Pendapat menggunakan ukuran KAP (KAP Big4
tersebut dikemukakan oleh Ball et al. dan KAP Non Big 4). Perbedaan
(2003) dan Karampinis dan Hevas (2011) pengukuran kualitas audit ini ternyata
yang berpendapat bahwa mengadopsi menunjukkan hasil yang sama pada
standar kualitas tinggi diperlukan untuk beberapa penelitan terdahulu yaitu
mendapatkan informasi berkualitas ditolaknya hipotesis kedua pada
tinggi, namun hal tersebut tidaklah penelitian ini “kualitas audit berpengaruh
cukup. negatif terhadap hubungan konvergensi
Faktor lain yang dapat menjadi IFRS dengan manajemen laba”. Hasil
pertimbangan mengenai IFRS tidak penelitian ini selaras dengan hasil
terbukti dapat mengurangi manajemen penelitian Tendelo dan Vanstraelen
laba adalah faktor keefektifan (2005) yang membuktikan bahwa IFRS

Implikasi Manajemen Laba Terhadap Konvergensi IFRS (International Financial Reporting


Standards) Di Indonesia 94
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 2 Juli 2017

dimoderasi dengan KAP Big 4-KAP Non independensi (Nindita dan Siregar.,
Big 4 (kualitas audit) tidak berpengaruh 2012).
signifikan terhadap discretionary accrual
yang diabsolutkan. Sedangkan penelitian KESIMPULAN
lain yaitu Rahaeni dan Aryati (2012) Konvergensi IFRS tidak
menunjukkan bahwa interaksi IFRS berpengaruh signifikan terhadap laba
dengan kualitas audit memiliki pengaruh manajemen dan kualitas audit tidak
positif terhadap income smoothing. berpengaruh signifikan terhadap
Kualitas audit merupakan faktor hubungan konvergensi IFRS dengan
lain yang diharapkan dapat mendukung manajemen laba. Hasil variabel kontrol
IFRS dalam mengurangi manajemen ukuran perusahaan, leverage dan arus kas
laba. Namun hasil statistik menunjukkan operasional menunjukkan pengaruh
bahwa posisi kualitas audit sebagai negatif terhadap manajemen laba.
variabel moderasi antara konvergensi Penelitian ini membuktikan bahwa
IFRS dengan manajemen laba tidak pengadopsian IFRS secara mandatory di
terbukti signifikan. Salah satu alasan Indonesia tidak dapat dikaitkan dengan
yang mendasari ditolaknya hipotesis manajemen laba yang lebih rendah.
kedua sudah dikemukakan oleh peneliti
sebelumnya mengenai audit failure oleh KETERBATASAN
Rahaeni dan Aryati (2012). Audit failure Keterbatasan penelitian ini
terjadi ketika auditor menyatakan opini adalah penelitian ini meneliti pengaruh
audit yang salah karena pelaksanaan audit IFRS terhadap manajemen laba hanya
tidak sesuai dengan standar auditing sebatas perusahaan manufaktur di BEI,
(Rahaeni dan Aryati, 2012). Selain audit data penelitian yang dipakai untuk
failure terdapat alasan lain yang juga perusahaan yang menggunakan
dapat memperkuat ditolaknya hipotesis konvergensi IFRS secara penuh masih
kedua yaitu mengenai independensi. terbilang sedikit, penelitian ini
Independensi merupakan salah satu hal menghasilkan Adjusted R Square (Adj
yang sangat penting dan harus dimiliki ) yang kecil yaitu sebesar 7,02%.
oleh auditor dalam melaksanakan
tugasnya. Hal ini didukung oleh Nindita SARAN
dan Siregar (2012) yang menyatakan Berdasarkan kesimpulan serta
bahwa terdapat faktor-faktor yang lebih keterbatasan penelitian yang ada, dapat
mempengaruhi kualitas audit selain diberikan saran yaitu jangan hanya
faktor ukuran KAP yaitu kompetensi dan menggunakan perusahaan manufaktur di
independensi. Ukuran KAP yang besar BEI sebagai objek penelitian namun
tidak dibarengi dengan kompetensi yang mengikut sertakan seluruh perusahaan
tinggi dari auditornya maka kemampuan yang listing di BEI. Menambah tahun
mendeteksi manajemen laba serta pengamatan untuk perusahaan yang
kesangsian kelangsungan usaha pun akan sudah mengadopsi IFRS secara penuh
rendah sehingga berakibat pada kualitas yaitu tahun 2014 dan seterusnya.
akrual yang rendah (Nindita dan Siregar., Menggunakan jenis pengukuran
2012). Begitu juga dengan independensi, manajemen laba lain seperti income
KAP dengan ukuran besar yang smoothing. Menggunakan pengukur
auditornya memiliki kompetensi yang kualitas audit lain seperti independensi
tinggi akan membantu perusahaan dalam auditor. Menambah variabel moderasi
melakukan manajemen laba apabila seperti keanggotaan pasar modal
auditor tersebut kurang memiliki internasional. Menambah variabel kontrol

Implikasi Manajemen Laba Terhadap Konvergensi IFRS (International Financial Reporting


Standards) Di Indonesia 95
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 2 Juli 2017

seperti market to book value rasio, Comparison”. Social Science


foreign institutional investors’ share Research Network (SSRN) Paper.
http://papers.ssrn.com// diakses 11
DAFTAR PUSTAKA Februari 2014
Amijaya, M. D. 2013. “Pengaruh De Anggelo,E., L. 1981. “Auditor Size
Kualitas Audit terhadap Manajemen and Audit Quality”. Journal of
Laba”. Diponegoro Journal of Accounting and Economics 3,
Accounting, Semarang pp.183-199
Atiqah, Miratul. 2012. “Resiko Letigasi
terhadap Manajemen Laba dengan Dechow, Patricia M., R.G. Sloan and
Kualitas Audit sebagai Variabel A.P. Sweeney, (1995), Detecting
Moderasi”. Diponegoro Journal earnings management, The
of Accounting, Semarang Accounting Review 70, 193-225
Aussenegg, Wolfgang., P. inwinkl., dan Dewi, O.D. 2010. “Pengaruh Jenis
G. Schneider. 2008. “Earnings Usaha, Ukuran Perusahaan, dan
Mangement and Local vs Financial Leverage terhadap
Internatinal Accounting Standards Tindakan Perataan laba pada
of European Public Frims”. Social Perusahaan yang Terdaftar di Bursa
Science Research Network (SSRN) Efek Indonesia (BEI)”. Diponegoro
Paper. http://papers.ssrn.com// Journal of Accounting, Semarang
diakses 20 April 2014 DiMaggio, P dan Powell, W. 1983. “The
Ball, R., A. Robin., dan J.S. Wu. 2003. Iron Cage Revisited: Institusional
“Incentives Versus Standards: Isomorphism and Collecttive
Properties of Accounting Income in Retionality in organization Field”.
Four East Asian Countries”. Social American Sociological Review, Vol
Science Research Network (SSRN) 48, pp: 147-160
Paper. http://papers.ssrn.com// Goncharov, I dan J. Zimmermann. 2007.
diakses 11 Februari 2014. “Do Accouinting Standards
Barth, M., W. landsman dan M. Lang. Influence The Level of Earnings
2008. “International Accouting management? Eviden from
Standards and Accounting Germany”. Social Science
Quality”. Jurnal of Accounting Research Network (SSRN) Paper.
Research, Vol. 46 No. 3 http://papers.ssrn.com//. diakses
11 Februari 2014
Cahyani, A. D. 2011. “Peluang
Manajemen Laba Pasca Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis
Konvergensi IFRS: Sebuah Tinjuan Multivariate dengan program
Teoritis dan Empiris”. JRAK, Vol.2 IBM SPSS21 Edisi 7.Semarang:
No.1 Badan Penerbit Universitas
Diponegoro
Cahyonowati, Nur dan D. Ratmono.2012.
“Adopsi IFRS dan Relevansi Nilai Ghozali, Iman dan D. Ratmono. 2014.
Informasi Akuntansi”. Jurnal Analisis Multivariat dan
Akuntansi dan Keuangan, Vol.14, Ekonometrika: Teori, Konsep,
No.2, hal 105-115 dan Aplikasi dengan Program
Eviews 8.0. Semarang: Badan
Cai, L,, A. Rahman, dan S. Courtenay Penerbit Universitas Diponegoro
.2008. “The Effect of IFRS and its
Enforcement on Earnings Habib, A. 2004. “Impact of Earning
Management: An International Management on Value-

Implikasi Manajemen Laba Terhadap Konvergensi IFRS (International Financial Reporting


Standards) Di Indonesia 96
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 2 Juli 2017

Relevance of Accounting Jones, J.J. 1991.”Earning Management


Information: Empirical Evidence During Import Relief Investigasi”.
from Japan”. Managerial Journal of Accounting Research,
Finance, Vol.30, No.11, pp 1-15 Vol. 29, No.2, pp. 193-228
Healy, M.P. and J.M. Wahlen. 1998. “A Juan, N.E., dan E.T. Wahyuni.2012.
review of the Earning Standar Akuntansi Keuangan.
Manajement Literature and its Jakarta: Salemba Empat
Implication for Standard Setting”. Karampinis, N. & Hevas, D. 2011.
Social Science Research Network “Mandating IFRS in an
(SSRN) Paper. Unfavorable Environment: The
http://papers.ssrn.com//. diakses Greek Experience”. The
11 Februari 2014 International Journal of
Herliansyah, Yudhi dan Ilyas, M. Accounting, 46, 304-332.
(2006).“Pengaruh Pengalaman Leuz, C. D. Nanda, P. Wysocki. 2003.
Auditor terhadapPenggunaan “Earning Management and
Bukti Tidak Relevan dalam Investor Protection: an
Auditor Judgment”. SNA IX International Comparison.”
Padang. Journal of Financial Economics,
Herusetya, Antonius. 2006. “Pengaruh Vol 69, pp. 505-527
Ukuran Auditor dan Spesialisasi Luayyi, Sri. 2010. “Teori Keagenan dan
Auditor terhadap Kualitas Laba”. Manajemen Laba dari Sudut
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Pandang Etika Manajer”. EL-
Indonesia, Vol. 6, No. 1 MUHASABA, Vol. 1, No. 2.
IAI.2012. Standar Akuntansi Keuangan http://ejournal.uin-malang.ac.id.
Per Juni 2012. Jakarta: Ikatan diakses 13 Januari 2014
Akuntansi Indonesi Luhgiatno. 2008. “Analisis Pengaruh
IAI.2005. Media Akuntansi: Menuju Kualitas Audit terhadap
Konvergensi ke IFRS. Jakarta: Manajemen laba Studi Pada
Ikatan Akuntansi Indonesia Perusahaan yang Melakukan IPO
Irfan, Ali. 2002. “Pelaporan Keuangan di Indonesia. ”. Diponegoro
dan Asimetri Informasi dalam Journal of Accounting, Semarang.
Hubungan Agensi”. Lintasan Martani, Dwi, dkk. 2012. Akuntansi
Ekonomi, XIX (2) Keuangan Menengah Berbasis
Jenkins, D.S., G.D. Kane, and U. Velury. PSAK. Jakarta: Salemba Empat.
2006. “Earning Quality Decline and Mulford, C. W.,dan Comiskey, E. 2002.
The Effect of Industry Specialist The Financial Numbers Game:
Auditors: An Analysis of The late Detecting Creative Accounting
1990s”. Journal of Accounting and Practices. John Wiley & Sons, Inc,
Public Policy, Vol 25, pp 71-90 New York
Jensen, M. C. dan W.H. Meckling. 1976. Narendra, Abhiyoga. 2013. “Pengaruh
“Theory of The Firm: Managerial Pengadopsian International
Behavior, Agency Costs and Financial Reporting Standards
Ownership Structure”. Jurnal of (Ifrs) terhadap Manajemen Laba”.
Financial Economic, Vol. 3, No. 4, Diponegoro Journal of Accounting,
pp. 305-360 Semarang

Implikasi Manajemen Laba Terhadap Konvergensi IFRS (International Financial Reporting


Standards) Di Indonesia 97
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 11 No. 2 Juli 2017

Nindita, Chairunissa dan S. V. Siregar. Efek Indonesia”.


2012. “Analisis Pengaruh Ukuran http://google.com//. diakses 13
Kantor Akuntan Publik terhadap Januari 2014
Kualitas Audit di Indonesia”. Sawir, Agnes. 2004. Analisis Kinerja
Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, Keuangan dan Perencanaan
Vol. 14, No. 2, hal. 91-104 Keuangan Perusahaan. Jakarta :
P.Purba, Marisi.2010. International PT. Gramedia Pustaka Utama.
Financial Reporting Standards Scott, W. R. 2011. Financial Accounting
Konvergensi & Kendala Theory. 6th Edition. Toronto-
Aplikasinya di Indonesia. Canada: Prentice-Hall
Yogyakarta: Graha Ilmu
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian
Rahaeni, Dien dan T. Aryati. 2012. Pendidikan: Pendekatan
“Pengaruh Konvergensi IFRS Kuantitatif, Kualitatif, da R&D.
Terhadap Income Smoothing Alfabeta Bandung
Dengan Kualitas Audit Sebagai
Variabel Moderasi”. Simposium Tendelo B.Vdan A. Vanstraelen .2005.
Nasional Akuntansi XV, “Earnings Management under
Banjarmasin German GAAP versus IFRS”.
European Accouinting Review, Vol.
Ratmono, Dwi. 2013. “Pelaporan 14, No.1, pp. 155-180
Keuangan Pemerintah Daerah di
Internet: Pengujian Teori Wardhani, Ratna. 2009. “Pengaruh
Institusional dan Keagenan”. Proteksi Bagi Investor,
Diponegoro Journal of Accounting, Konvergensi Standar
Semarang Akuntansi,Implementasi Corporate
Governance, Dan Kualitas Audit
Rezaee, Z. 2002. “Causes, Consequences, Terhadap Kualitas Laba:Analisis
and Deterrence Offinancial Lintas Negara Di Asia”.
Statement Fraud”, Critical http://google.com//. diakses 24
Perspectives on Accounting, Vol. Agustus 2014
16, No. 3, pp. 277-98
Warsono, Sony. 2011. Adopsi Standar
Romanus, R.N., J. Maher, and D.M. Akuntansi IFRS. Yogyakarta:
Fleming. “Auditor Industry ABPubliher
Specialization, Auditor Changes,
and Accounting restatements”. Watt, R. L dan J.L. Zimmerman.1990.
Accounting Horizon, Vol 22, No. “Positive Accounting Theory: A ten
22, pp. 389-413. Years Perspektive”. The accounting
Review, Vol. 65, No. 1, pp. 131
Rudra, T. dan CA. D. Bhattacharjee.
2012. “Does IFRS Influence Zhou, J & Elder, R. (2004). “Audit
Earnings Management”. Jurnal of Quality and Earnings Management
Management Researtch, Vol.4, by Seasoned Equity Offering
No.1:E7 Firms”. Asia Pacific Journal of
Accounting and Economics, 11 (2):
Santy, Prima., Tawakkal., G.T. Pontoh. 95-120
2012. “Pengaruh Adopsi IFRS
Terhadap Manajemen Laba Pada
Perusahaan Perbankan Di Bursa

Implikasi Manajemen Laba Terhadap Konvergensi IFRS (International Financial Reporting


Standards) Di Indonesia 98

You might also like