Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

Evaluasi Kebijakan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK)

di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Semarang


Oleh :
Tri Adriyanto, Kismartini

Departemen Administrasi Publik


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Diponegoro
Jalan Profesor Haji Soedarto, Sarjana Hukum Tembalang Semarang Kotak Pos 1269
Telepon (024) 7465407 Fax (024) 7465405
Laman : http://www.fisip.undip.ac.id email : fisip@undip.ac.id

ABSTRACT
Administration Information System (SIAK) is a system of information and communication
technologies that facilitating the management of information on population administration in
the Operator level and the Department of Population and Civil Registration as a single unit
with the hope to improve the quality of population data that can be utilized to the maximum.
The purpose of this study was to evaluate the implementation of SIAK in the Department of
Population and Civil Registration of Semarang district along with the obstacles in its
implementation. This study uses the approach of measuring the policy evaluation with four
indicators: Input, Process, Output, and Outcome. This study uses descriptive qualitative
research. Data collection techniques used in this study by the method of field studies
(interviews, observation and documentation). The results showed that the assessment of the
implementation of the policy in terms of Process Input, Output, and the outcome was
appropriate and running well. Barriers contained in the implementation SIAK in the
Department of Population and Civil Registration of Semarang district related to the amount
of human resources are lacking, the adequacy of the network bandwidth is limited, the budget
absorption is still low, the data anomalies and duplicate data in the database is large
enough, to socialize in the community do not routinely do.
Key words : Evaluation , Information Technology, SIAK .

PENDAHULUAN Tujuan dari adanya SIAK adalah


untuk menyediakan data dan informasi
Penerapan teknologi informasi (TI) berskala nasional dan daerah mengenai
seperti e-government di lingkungan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil
pemerintah mempunyai peranan penting yang akurat, lengkap, mutakhir dan mudah
dalam memberikan kemudahan di berbagai diakses untuk dapat dimanfaatkan di
aspek kegiatan pelayanan publik. Salah berbagai bidang pembangunan. Di dalam
satu bentuk penerapan teknologi informasi Pasal 70 Peraturan Pemerintah Nomor
dalam e-government ini diantaranya adalah 37 Tahun 2007 disebutkan bahwa
penggunaan Sistem Informasi Adminis- Pengelolaan SIAK bertujuan untuk :
trasi Kependudukan (SIAK) dalam a meningkatkan kualitas pelayanan
pengelolaan pendaftaran penduduk dan Pendaftaran Penduduk dan
Pencatatan sipil seperti yang telah pencatatan Sipil;
diterapkan pada Dinas Kependudukan dan b Menyediakan data dan informasi
Pencatatan Sipil Kabupaten Semarang. skala nasional dan daerah

1
mengenai hasil pendaftaran untuk mengelola Database kependudukan
penduduk dan pencatatan sipil yang yang akurat, lengkap, mutakhir serta
akurat, lengkap, mutakhir dan terintegrasi.
mudah diakses;
c Mewujudkan pertukaran data Tabel 1.1.
secara sistemik melalui sistem Capaian Sasaran Kinerja Disdukcapil
pengenal tunggal, dengan tetap Kabupaten Semarang
menjamin kerahasiaan. Presen-
Target Realisasi tase
Di dalam Pasal 58 ayat 4 Undang- no Uraian 2015 2015 (%)
Undang 24 Tahun 2013 menyebutkan Jumlah 737.13 693.75 94,57
bahwa pemanfaatan data kependudukan Penduduk 2
untuk : Yang
a. Pelayanan Publik. Antara lain Memiliki
untuk penerbitan Surat Ijin 1 KTP (orang)
Mengemudi, Ijin usaha, Pelayanan Prosentase 100 94,57 94,57
Wajib Pajak, Pelayanan Perbankan, Wajib KTP
Pelayanan Penerbitan Sertifikat yang
Tanah, Asuransi, Jaminan memiliki
Kesehatan Masyarakat, dan 2 KTP
Jaminan Sosial Tenaga Kerja; 3 Ketersediaan 130.14 45.450 34,9
b. Perencanaan pembangunan. Dalam Blangko e-
hal ini untuk perencanaan KTP
pembangunan nasional,
perencanaan pendidikan , 4 Prosentase 100 100 100
perencanaan kesehatan, Sinkronisasi
perencanaan tenaga kerja, dan Data
pengentasan masyarakat dari Kependuduk
kemiskinan;
c. Alokasi anggaran. Meliputi -an
penentuan Dana Alokasi Umum Sumber : LKjIP Disdukcapil Kabupaten Semarang
(DAU), dan Penghitungan potensi 2015
perpajakan;
d. Pembangunan demokrasi. Yaitu Sudah 94,57% penduduk Kab.
penyiapan Data Agregat Semarang melaksanakan perekaman data
Kependudukan per-Kecamatan KTP-el. 5% wajib KTP yang belum
(DAK2) dan penyiapan Data melaksanakan KTP adalah wajib KTP
Penduduk Potensial Pemilu (DP4). pemula dan pendatang yang belum
e. Penegakan hukum dan Pencegahan melaksanakan perekaman di daerah asal.
kriminal. Dalam hal ini untuk Kemudian untuk Capaian proses
memudahkan pelacakan pelaku sinkronisasi data Kependudukan telah
kriminal, mencegah perdagangan tercapai 100% karena proses Sinkronisasi
orang dan mencegah pengiriman Data Kependudukan dengan Data
tenaga kerja illegal. Kependudukan Nasional pada Server Pusat
Dilihat dari kemanfaatan yang dilaksanakan secara periodik dan disajikan
diberikan oleh SIAK tidak mengherankan secara berkala per –Semester.
bila pentingnya penerapan SIAK di Permasalahan yang dihadapi kaitan
Disducapil Kabupaten Semarang dengan dengan penerbitan KTP el adalah
baik dan benar. Dengan jumlah penduduk ketersediaan blangko KTP-el yang
yang mencapai 996.346 orang, penting diterima oleh Dinas Kependudukan dan
bagi Disdukcapil Kabupaten Semarang Pencatatan Sipil Kab. Semarang tahun

2
2015 hanya 45.450 keping, dimana sebesar141.754 pasangan dari
kebutuhan blangko untuk cetak KTP baik perbandingan pasangan nikah yang
untuk wajib KTP pemula, perubahan data mempunyai akta nikah dengan jumlah
maupun yang belum tercetak oleh pusat pasangan nikah secara keseluruhan.
sejumlah 130.146 keping. Disdukcapil Capaian kinerja jumlah kepemilikan
senantiasa berkoordinasi dengan surat/akta nikah bagi pasangan nikah
pemerintah Pusat untuk pemenuhan hanya sebesar 45,9% dari target tahun
kebutuhan blangko KTP-el ditahun 2016. 2015. target prosentase kepemilikan akta
Tabel 1.2. perkawinan/surat nikah yang tercatat
Capaian Sasaran Kinerja dalam database kependudukan seharusnya
Disducapil kabupaten Semarang 58,7% dari 525.018 jumlah penduduk
No Indikator Target Realisasi Presentase berstatus kawin. Capaian ini terkendala
Kinerja 2015 2015 (%) oleh belum online-nya data kependudukan
Sasaran dengan data pernikahan di KUA sehingga
1 Jumlah 134.709 20.355 15 jumlah kepemilikan Surat Nikah belum
Akta dapat diketahui secara realtime.
Permasalahan lain yang muncul
Kelahiran
terkait dengan Upgrade aplikasi SIAK
Yang untuk kecamatan dan kabupaten yang
Diterbitkan memerlukan waktu, sosialisasi dan
2 Jumlah 996.346 327.703 27 pelatihan bagi tenaga pengelola SIAK.
Jumlah sumber daya manusia pada
Penduduk
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
yang Kabupaten Semarang sangat terbatas,
memiliki terdiri dari 32 PNS dan 13 Tenaga Bantuan
Akta Operasional (Non PNS), untuk melayani
sejumlah hampir satu juta jiwa penduduk.
Kelahiran
Artinya 1 pegawai Disdukcapil harus
3 Presentase 58,7 27 45,9 melayani hampir 22 ribu orang. Bukan
Pasangan merupakan jumlah yang ideal untuk
Nikah yang mewujudkan pelayanan prima. Petugas
operator kecamatan bukan merupakan
memiliki
petugas Disdukcapil / non-PNS, Sehingga
Surat/Akta dari pihak Dinas Kependudukan dan
Nikah Catatan Sipil sendiripun masih harus
Sumber : LKjIP Disdukcapil Kabupaten Semarang sering melakukan pelatihan baik
2015 mengirimkan staf ahli untuk di latih
kembali di Provinsi maupun melakukan
Dari aspek pendataan melalui Sistem kursus bagi pegawai di Dinas
Informasi Administrasi kependudukan Kependudukan dan Catatan Sipil itu
(SIAK), diketahui bahwa kepemilikan akta sendiri.
kelahiran penduduk Kabupaten Semarang Dari sisi masyarakat terdapat
tercatat hanya sebanyak 327.703 dari bebarapa permasalahan yang masih terjadi.
996.346 jiwa atau hanya sebesar 27, 76%, Kurangnya kesadaran pada masyarakat
masih sangat jauh bila dibanding dengan akan pentingnya dokumen kependudukan.
Standar Pelayanan Minimal yang harus Seperti ada masyarakat yang enggan
terpenuhi sebesar 65%. mengurus KTP / KK sebelum benar-benar
Kemudian untuk pasangan nikah membutuhkan, terutama penduduk yang
yang mempunyai akta nikah tercatat tempat tinggalnya jauh dari tempat
menurun di capaian 27% atau pelayanan kependudukan.

3
PERMASALAHAN PENELITIAN Samodra dkk (1994:15) menyatakan
Penelitian ini bertujuan untuk bahwa kebijakan publik selalu
melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan mengandung setidak-tidaknya tiga
kebijakan Sistem Informasi Administrasi komponen dasar, yaitu tujuan yang luas,
Kependudukan di Dinas Kependudukan sasaran yang spesifik dan cara mencapai
dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) sasaran tersebut. Di dalam “cara” tersebut
Kabupaten Semarang beserta faktor-faktor terkandung beberapa komponen kebijakan
yang menjadi penghambat pelaksanaanya. yang lain, yakni siapa pelaksananya,
berapa besar dan dari mana dana
TINJAUAN PUSTAKA diperoleh, siapa kelompok sasarannya,
Evaluasi Kebijakan Publik bagaimana program dilaksanakan atau
Menurut William Dunn (2003:608), bagaimana sistem manajemennya, dan
istilah evaluasi dapat disamakan dengan bagaimana keberhasilan kinerja atau
penaksiran (appraisal), pemberian angka kinerja kebijakan diukur.
(rating), dan penilaian (assessement). Di dalam pengukuran evaluasi
Evaluasi berkenaan dengan produksi kebijakan publik yang dikemukakan oleh
informasi mengenai nilai atau manfaat Bridgman & Davis (dalam Badjuri &
hasil kebijakan. Evaluasi member Yuwono 2003:140) mengacu pada empat
informasi yang valid dan dapat dipercaya indikator utama, yaitu :
mengenai kinerja kebijakan, yaitu a. Indikator Input (masukan),
seberapa jauh kebutuhan, nilai, dan memfokuskan pada penilaian
kesempatan telah dapat dicapai melalui apakah sumber daya pendukung
tindakan publik; evaluasi member dan bahan-bahan dasar yang
sumbangan pada aplikasi metode-metode diperlukan untuk melaksanakan
analisis kebijakan lainnya, termasuk kebijakan. Indikator ini dapat
perumusan masalah dan rekomendasi. meliputi sumber daya manusia,
Abdulkahar Badjuri dan Teguh uang atau infrastruktur pendukung
Yuwono (2002:132) menyatakan lainnya;
Evaluasi kebijakan setidak-tidaknya b. Indikator Process (proses),
dimaksudkan untuk memenuhi tiga tujuan memfokuskan pada penilaian
utama, yaitu : (1) untuk menguji apakah bagaimana sebuah kebijakan
kebijakan yang diimplementasikan telah ditransformasikan dalam bentuk
mencapai tujuannya; (2) untuk pelayanan langsung kepada
menunjukkan akuntabilitas pelaksana masyarakat. Indikator ini meliputi
publik terhadap kebijakan yang telah aspek efektifitas dan efisiensi dari
diimplementasikan; (3) untuk metode atau cara yang dipakai
memberikan masukan pada kebijakan- untuk melaksanakan kebijakan
kebijakan publik yang akan datang. publik tertentu;
Sekalipun penerapan suatu kebijakan oleh c. Indikator Output (keluaran),
pemerintah telah dirancang sedemikian memfokuskan penilaian pada hasil
rupa untuk mencapai tujuannya, namun atau produk yang dapat dihasilkan
tidak selalu penerapan tersebut dapat dari sistem atau proses kebijakan
mewujudkan semua tujuan yang hendak publik. Indikator hasil ini misalnya
dicapai. Terganggunya implementasi yang berapa orang yang berhasil
menjadikan tidak tercapainya tujuan mengikuti program tertentu;
kebijakan mungkin pula disebabkan oleh d. Indikator Outcome (dampak),
pengaruh dari berbagai kondisi memfokuskan diri pada pertanyaan
lingkungan yang tidak teramalkan dampak yang diterima oleh
sebelumnya. masyarakat luas atau pihak yang
terkena kebijakan.

4
Sistem Informasi Administrasi yang digunakan bersifat penelitian
Kependudukan Kualitatif diskriptif dan membatasi studi
SIAK didefinisikan sebagai sistem pada fokus penelitian dengan
informasi yang memanfaatkan teknologi membandingkan antara target dengan
informasi dan komunikasi untuk realisasi pelaksanaan kebijakan serta
memfasilitasi pengelolaan informasi kesesuaian antara pelaksanaan kebijakan
administrasi kependudukan di tingkat SIAK di Disdukcapil Kabupaten Semarang
penyelenggara dan Dinas Kependudukan dengan peraturan yang terkait. Teknik
dan Pencatatan Sipil sebagai satu kesatuan. pengumpulan data yang digunakan dalam
Di dalam Permendagri Nomor 25 penelitian ini dengan metode studi
Tahun 2011 tentang Pedoman Pengkajian, lapangan (wawancara, observasi dan
Pengelolaan dan Pengembangan Sistem dokumentasi). Pemilihan informan melalui
Informasi Administrasi Kependudukan teknik Purposive Sample dengan Key
(SIAK), unsurnya terdiri dari satu kesatuan Informan yang sesuai.
kegiatan unsur yaitu: Selanjutnya dianalisis dengan model
1. Database; siklus interaktif sebagaimana dikemukakan
2. Perangkat teknologi informasi dan oleh Miles & Huberman (1992:16). Proses
komunikasi; analisis penelitian ditempuh melalui
3. Sumber Daya manusia; serangkaian proses, pengumpulan, reduksi,
4. Pemegang hak akses; penyajian, dan verifikasi.
5. Lokasi Database;
6. Pengelolaan Database; PEMBAHASAN
7. Pemeliharaan Database; Evaluasi Pelaksanaan kebijakan SIAK
8. Pengamanan Database; di Disdukcapil Kabupaten Semarang
9. Pengawasan Database; Evaluasi Kebijakan Sistem Informasi
10. Data cadangan (back-up data/ Administrasi Kependudukan di Dinas
disaster recovery centre) Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Dalam implementasinya, SIAK Kabupaten Semarang yang mengacu pada
menerapkan Nomor Induk Kependudukan indikator pengukuran evaluasi kebijakan
(NIK) yang merupakan nomor identitas yaitu Input, Process, Output dan Outcome.
penduduk yang bersifat unik atau khas,
tunggal dan melekat pada seseorang yang Input (Masukan)
terdaftar sebagai penduduk Indonesia, evaluasi Input membantu mengatur
yang berlaku selamanya. Dalam SIAK, keputusan, menentukan sumber-sumber
database antara kecamatan, kabupaten- yang ada, alternatif apa yang diambil, apa
kota, provinsi, dan Kementrian Dalam rencana dan strategi untuk mencapai
Negeri (Kemendagri) akan terhubung dan tujuan, dan bagaimana prosedur kerja
terintegrasi. Seseorang tidak bisa memiliki untuk mencapainya. Komponen evaluasi
identitas ganda dengan adanya nomor masukan meliputi : 1) Sumber daya
identitas kependudukan (NIK). Sebab, manusia, 2) Sarana dan peralatan
nomor bersifat unik dan akan keluar secara pendukung, 3) Dana atau anggaran, 4)
otomatis ketika instansi pelaksana aturan hukum, dan 5) sosialisasi. Indikator
memasukkannya ke database ini mengamati fenomena yang ada di
kependudukan. dalamnya, yaitu : Sumber Daya Manusia,
Anggaran, aturan, infrastruktur sarana
METODE PENELITIAN dan prasarana serta sosialisasi.
Penelitian ini menggunakan
pendekatan pengukuran evaluasi kebijakan 1. Sumber Daya Manusia (SDM)
dengan empat indikator yaitu Input, Dari hasil penelitian yang dilakukan,
Process, Output, dan Outcome. Metode terdapat beberapa informasi mengenai

5
SDM yang mengelola SIAK di teknologi informasi. Permendagri 25
Disdukcapil Kabupaten Semarang. Tahun 2011 pasal 15 menjelaskan tentang
Disdukcapil Kabupaten Semarang sendiri standar Perangkat Teknologi dan Informasi
hanya memiliki petugas Administrator yang harus dimiliki dalam penerapan
Database (ADB) dalam mengelola SIAK. SIAK. untuk Disdukcapil Kabupaten
tentu saja dilihat dari ketentuan yang diatur Semarang sendiri telah memiliki
dalam Permendagri Nomor 25 Tahun infrastruktur, sarana dan prasrana sebagai
2011, jumlah petugas yang mengelola berikut :
SIAK sangatlah tidak memadai. Terlebih Tabel 1.4.
lagi petugas ADB yang ada di Inventaris Sarana dan Prasarana SIAK
Disdukcapil hanya berjumlah 4 orang saja. No Jenis Barang Jumlah
Hal ini disebabkan terbatasnya jumlah 1 Uninterruptable Power 55
pegawai yang ada di Disdukcapil Supply (UPS)
Kabupaten Semarang yang menyebabkan 2 UPS Client 19
petugas ADB harus merangkap tugas 3 UPS Prolink 2
dalam pengelolaan SIAK.jumlah PNS di 4 UPS Server 5
Disdukcapil Kabupaten Semarang hanya 5 Stabilizer 25
sebesar 32 orang yang harus melayani 6 Mini PCI SIAK 40
hampir satu juta penduduk tentu saja dirasa 7 Cable & Connector 1
sangat kurang. 8 Jaringan Computer 1
Dilihat dari kualifikasi yang harus (Back-Up Data)
dipenuhi oleh seorang ADB maka tidak 9 Computer Server 3
mengherankan petugas tersebut harus 10 Computer Desktop 65
memiliki latar belakang pendidikan dari
11 Notebook 25
ilmu komputer maupun teknologi
12 Barcode Scanner 15
informasi dan untuk petugas yang tidak
13 Scanner 5
memiliki latar belakang pendidikan
14 Printer 66
tersebut maka perlu dilakukan pelatihan
dan bimbingan teknis Administrator 15 Printer Cetak e-KTP 1
database.Dari 4 petugas ADB yang 16 Server 1
mengelola SIAK di Disdukcapil 17 Kamera Digital 3
Kabupaten Semarang dari PNS sudah 18 Alat Perekam Sidik 1
memiliki latar belakang Pendidikan Jari
teknologi informasi dan golongan 19 Alat Perekam Tanda 1
kepegawaian IIIB, yaitu : Padang Setiarno, Tangan
Rifki Manuwijaya, dan Danang Riyanto. 20 Access Point 20
Dapat dikatakan petugas ADB di 21 PC 20
Disdukcapil Kabupaten Semarang 22 Router 1
memiliki kualifikasi dalam mejalankan 23 Router Ram SIAK 20
tugas dan tanggung jawabnya sebagai 24 Hub, UTP Cable, 1
petugas ADB.oleh karena itu dapat di Instalasi
katakan bahwa kualitas SDM sudah cukup 25 Switch HUB 21
baik. 26 Switch Managable 1
27 Modem 19
2. Infrastruktur, Sarana dan Prasarana Sumber : Inventaris Barang Disdukcapil
Semarang sendiri sudah cukup Kabupaten Semarang 2015
tersedia karena untuk perapannya sendiri
sudah dilakukan sejak tahun 2011, yang Dilihat dari inventasi sarana dan
merupakan transformasi dari SIMDUK prasarana yang ada, dapat dikatakan bahwa
yang juga sudah menggunakan perangkat apa yang dimiliki Disdukcapil Kabupaten

6
Semarang telah sesuai dengan apa yang anggaran melalui APBN tidak terdapat di
ada di dalam Permendagri nomor 25 tahun dalam anggaran tahun 2014 sebelumnya.
2011 padal 15 tersebut. Dari sisi Software Tentu saja dengan jumlah anggaran yang
(Perangkat lunak) SIAK yang ada di mencapai satu miliyar lebih akan membuat
Disdukcapil Kabupaten Semarang selalui kinerja implementasi SIAK di Disdukcapil
mengikuti perkembangan aplikasi SIAK Kabupaten Semarang akan lebih baik.
yang paling baru. Hingga tahun 2015 ini
telah ada perubahan aplikasi SIAK 4. Aturan dan Landasan Hukum
sebanyak lima versi. Peraturan dan landasan hukum
Kendala dalam kecukupan adalah kebijakan itu sendiri sehingga di
infrastruktur, sarana dan prasarana yang dalam pelaksanaan SIAK di Disdukcapil
dihadapi antara lain keterbatasan jaringan Kabupaten Semarang harus didasarkan
komunikasi data yang disediakan oleh pada aturan ataupun landasan hukum yang
Dirjen Adminiduk Kemendagri melalui jelas. SIAK sendiri merupakan produk dari
PT. Telkom. Jaringan komunikasi data Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006
yang disediakan oleh Dirjen Adminduk tentang Administrasi Kependudukan yang
Kemendagri melalui PT. Telkom mentranformasikan kebijakan terdahulu
menyediakan Bandwidth sebesar 128Kbps mengenai sistem informasi kependudukan
per Kecamatan dan 1Mbps yang yaitu SIMDUK. Tindak lanjut dari
disediakan untuk Disdukcapil. idealnya keluarnya Undang-Undang tersebut adalah
Bandwidth yang ada saat ini untuk Peraturan Daerah atau Perda Nomor 7
ditingkatkan sampai dengan 1Mbps untuk tahun 2009 tentang Pelaksanaan
Kecamatan dan 3Mbps untuk Disdukcapil Administrasi Kependudukan.Sedangkan
sendiri. untuk aturan pelaksanaan teknisnya diatur
dalam Permendagri 25 Tahun 2011.
3. Alokasi dan Penggunaan Anggaran Disdukcapil Kabupaten Semarang sendiri
Sebagai sebuah kebijakan yang telah menerapkan SIAK sejak tahun 2011
memanfaatkan teknologi informasi dalam yang lalu.
penerapannya, membuat kebijakan SIAK Adanya perubahan atas Undang-
memerlukan alokasi anggaran yang cukup Undang 23 Tahun 2006 yang dituangkan
besar. Disdukcapil Kabupaten Semarang dalam Undang-Undang 24 Tahun 2013
sendiri mengalokasikan anggaran untuk juga telah diterapkan oleh Disdukcapil
penerapan SIAK mencapai Rp Kabupaten Semarang. Hal ini terlihat dari
519.072.000,- dari total anggaran yang perubahan regulasi yang sudah diterapkan
mencapai Rp 2.899.325.000,- . Namun oleh Disdukcapil dalam beberapa hal
realisasi dari anggaran yang ada masih meliputi :
sebesar Rp342.382.870,- atau hanya a. masa berlaku e-KTP yang semula
sebesar 65% saja. Tentu saja dilihat dari lima tahun diubah menjadi berlaku
capaian kinerja yang telah ditetapkan seumur hidup, Dalam pelayanan
dalam Dokumen Perjanjian Kinerja Adminduk,
Disdukcapil Kabupaten Semarang sudah b. semula yang diwajibkan aktif
sesuai meskipun perlu adanya peningkatan adalah penduduk diubah menjadi
kinerja dalam penyerapan anggaran agar yang aktif adalah Pemerintah
dapat mencapai 100 %. melalui Petugas dengan pola
Terdapat penambahan anggaran yang jemput bola atau pelayanan
cukup signifikan dalam pelaksanaan SIAK keliling,
di Disdukcapil Kabupaten Semarang c. Pencetakan dokumen KTP-el pada
melalui Anggran APBN Tugas tahun 2014 dan seterusnya
Pembantuan Tahun 2015 sebesar Rp diserahkan kepada Dinas
1.932.586.000,-. Adanya penambahan

7
Kependudukan dan Pencatatan Kabupaten Semarang dapat disimpulkan
Sipil Kabupaten/ Kota, bahwa sosialisasi yang dilakukan oleh
d. Penggunaan Data Kependudukan Disdukcapil Kabupaten Semarang telah
Kementerian Dalam Negeri, berjalan sesuai dengan target yang ada.
merupakan satu-satunya data Sosialisasi tertib administrasi
kependudukan yang digunakan kependudukan yang dilakukan
untuk semua keperluan, menggunakan berbagai media agar dapat
e. Pendanaan untuk penyeleng-garaan menjangkau berbagai kalangan masyarakat
program dan kegiatan administrasi secara luas.Sedangkan kendala yang
kependudukan baik di Provinsi dihadapi dalam sosialisasi di masyarakat
maupun Kabupaten/Kota diang- adalah belum secara rutin dilakukan, hanya
garkan APBN, sebatas waktu-waktu tertentu.
f. Pengurusan dan Penerbitan
Dokumen Kependudukan Tidak Process (Proses)
Dipungut Biaya / Gratis (KK, Proses merupakan bagian yang
KTP-el, Akta Kelahiran, Akta melakukan perubahan atau transformasi
Perkawinan, Akta Kematian, Akta dari masukan menjadi keluaran yang
Perceraian, Akta Pengakuan Anak, berguna dan lebih bernilai, misalnya
dan lain-lain) berupa informasi dan produk atau jasa.
Kendala yang dihadapi terkait Proses pelaksanaan sebuah kebijakan
landasan hukum dari kebijakan SIAK menekankan kepada bagaimana prosedur
adalah lamanya aturan teknis pelaksanaan dan mekanisme dari pelaksanaan kebijakan
yang seharusnya dikeluarkan segera dan bentuk-bentuk dari pelayanan
setelah keluarnya sebuah kebijakan. Oleh kebijakan tersebut.
karena itu, dalam menindaklanjuti Oleh karena itu indikator ini melihat
perubahan Undang-Undang 23 Tahun bagaimana Prosedur dan mekanisme serta
2006, Disdukcapil juga melakukan tugas bentuk-bentuk pelayanan yang dilakukan
pembantuan dalam menyusun revisi Perda dalam penerapan SIAK di Disdukcapil
Nomor 7 Tahun 2009 tentang pelaksanaan Kabupaten Semarang.
Administrasi Kependudukan, untuk
disesuaikan dengan Undang-Undang 24 1. Prosedur dan Mekanisme
tahun 2013 pada tahun 2015 lalu. Prosedur dan mekanisme suatu
lembaga harus didasarkan pada standar
5. Sosialisasi baku yang ada. Standart Operating
Disdukcapil sendiri dalam program Procedure (SOP) merupakan mekanisme
sosialisasi telah menganggarkan sebesar pelaksanaan baku yang menjadi standar
Rp 111.770.000,- Kegiatan tersebut berupa dalam pelaksanaan kegiatan suatu lembaga
pembuatan phamplet, brosur- brosur, maupun perusahaan. SOP di Disdukcapil
banner, termasuk MMT di titik- titik sendiri telah dinilai oleh badan standar
strategis Kabupaten Semarang serta mutu internasional dengan mendapatkan
sosialisasi kepada ibu-ibu PKK, Bidan sertifikat ISO:9001 versi 2008.
Desa dan perangkat desa. Hal lain yang ISO merupakan standar internasional
dilakukan dalam sosialisasi tertib dibidang manajemen mutu. Suatu
Adminduk adalah melalui siaran radio lembaga/organisasi yang telah
lokal yang ada di Kabupaten Semarang. mendapatkan akreditasi (pengakuan dari
Hal tersebut ditujukan guna meningkatkan pihak lain yang independen) ISO tersebut,
kesadaran masyarakat terhadap perlunya dapat dikatakan telah memenuhi
kepemilikan dokumen kependudukan. persyaratan internasional dalam hal
Hasil penelitian terhadap sosialisai manajemen penjaminan mutu produk/jasa
penerapan SIAK di Disdukcapil yang dihasilkannya.ISO 9001 adalah

8
sebuah standar sistem manajemen mutu 12. Surat Keterangan Pelepasan
yang diakui secara internasional. Kewarganegaraan Indonesia;
Prosedur operasional standar 13. Surat Keterangan Pengganti Tanda
(Standart Operating Procedure/SOP) yang Identitas; dan
ada di Disdukcapil Kabupaten Semarang Surat Keterangan Pencatatan Sipil
sudah memiliki sertifikasi ISO 9001 versi Data dan informasi yang termuat di
2008 sejak tahun 2013 yang lalu hingga dalam dokumen kependudukan diatas di
saat ini. Sehingga dapat dikatakan secara dasarkan pada Database SIAK. Dalam
konsisten prosedur, mekanisme dan Permendagri 24 Tahun 2011 menyebutkan
peralatan yang ada di Disdukcapil dalam bahwa Database Kependudukan di dalam
pelayanan maupun pengelolaan SIAK SIAK memuat tentang :
sudah berstandar internasional. a. data wilayah;
b. data keluarga;
2. Bentuk-Bentuk Pelayanan c. biodata penduduk;
Di dalam Undang-Undang 23 Tahun d. data pencatatan sipil; dan
2006 menjelaskan bahwa Dokumen e. pasphoto, sidik jari tangan, dan
Kependudukan adalah dokumen resmiyang tanda tangan penduduk.
diterbitkan oleh Instansi Pelaksana yang Dilihat dari Permendagri tersebut
mempunyai kekuatan hukum sebagai alat jelaslah bahwa Database Kependudukan
buktiautentik yang dihasilkan dari yang ada didalam SIAK merupakan acuan
pelayanan Pendaftaran Penduduk dan utama dalam penerbitan dokumen
Pencatatan Sipil. Dokumen Kependudukan kependudukan.Oleh karena itu pentingnya
yang dilayani dan dikeluarkan oleh penerapan SIAK sebagai bagian tertib
Disdukcapil meliputi : dokumen kependudukan yang valid dan
1. Biodata Penduduk: mutakhir.
2. KK;
3. KTP; Output (Keluaran)
4. surat keterangan kependudukan: Pasal 59 Ayat 1, Undang-Undang 23
dan Tahun 2006 menyebutkan bahwa
5. Akta Pencatatan Sipil. Dokumen Kependudukan meliputi:
Surat keterangan kependudukan a. Biodata Penduduk;
yang dikeluarkan oleh Disdukcapil b. KK;
meliputi : c. KTP;
1. Surat Keterangan Pindah: d. Surat keterangan kependudukan:
2. Surat Keterangan Pindah Datang: dan
3. Surat Keterangan Pindah ke Luar e. Akta Pencatatan Sipil.
Negeri; Kepemilikan KTP tahun 2015
4. Surat Keterangan Datang dari Luar mengalami peningkatan 1,7%
Negeri; dibandingkan tahun 2014. Pada tahun
5. Surat Keterangan Tempat'1inggal: 2015 jumlah penduduk yang memiliki
6. Surat Keterangan Kelahiran; KTP adalah 693.752 jiwa dari 773.597
7. Surat Keterangan Lahir Mali. wajib penduduk. Masih terdapat 5,4%
8. Surat Keterangan Pembatalan wajib KTP di Kabupaten Semarang yang
Perkawinan; belum memiliki KTP, yaitu wajib KTP
9. Surat Keterangan Pembatalan pemula dan pendatang yang belum
Perceraian; melaksanakan perekaman di daerah asal.
10. Surat Keterangan Kematian; Sedangkan untuk capaian kepemilikan
11. Surat Keterangan Pengangkatan Akta kelahiran adalah 622 per 1000
Anak; penduduk atau 63% dari 990.101
penduduk Kabupaten Semarang. Dari 63%

9
penduduk Kabupaten Semarang yang atau kelurahan itu sendiri.Sehingga
memiliki akta kelahiran baru setengahnya diluncurkan aplikasi SMARD dikelurahan.
yang tercatat dalam Database SIAK.
Realisasi jumlah pemohon Kartu
Keluarga (KK) pada tahun 2015
ditargetkan sebesar 75.000 KK, sedangkan Outcome (Dampak)
realisasinya telah mencapai 75.567 KK. Outcome (Dampak) yang dirasakan
Hal ini menjadi kinerja yang baik karena oleh pihak-pihak yang terkena kebijakan
realisasi kepemilikan KK telah melampaui SIAK adalah masyarakat, pemerintah
target yang telah ditentukan sebelumnya. maupun swasta.Pemanfaatan Output dari
Sedangkan jumlah Akta yang diterbitkan kebijakan SIAK digunakan oleh para
capaian kinerjanya sebesar 15% atau Stakeholder untuk mendapatkan data
21.521 dari target sebesar 134.531 jiwa. kependudukan yang valid dan mutakhir.Di
Tidak maksimalnya capaian target yang dalam Pasal 58 ayat 4 Undang-Undang 24
telah ditentukan oleh Disdukcapil Tahun 2013 menyebutkan bahwa
Kabupaten Semarang adalah dikarenakan pemanfaatan data kependudukan untuk :
masih sedikitnya permohonan Akta a. Pelayanan Publik. Antara lain
Kelahiran untuk penduduk usia diatas 18 untuk penerbitan Surat Ijin
tahun keatas yang belum memiliki akta Mengemudi, Ijin usaha, Pelayanan
kelahiran. Wajib Pajak, Pelayanan Perbankan,
Dari aspek Database kependudukan Pelayanan Penerbitan Sertifikat
output-nya berupa data statistik dan buku Tanah, Asuransi, Jaminan
profil kependudukan yang diambil dari Kesehatan Masyarakat, dan
database SIAK dan juga buku agregrat Jaminan Sosial Tenaga Kerja;
kependudukan yang dikeluarkan setiap b. Perencanaan pembangunan. Dalam
tahun.Permasalahan anomali data dan data hal ini untuk perencanaan
ganda kependudukan di Kabupaten pembangunan nasional,
Semarang sampai dengan semester II perencanaan pendidikan ,
tahun 2015, dari jumlah penduduk perencanaan kesehatan,
sebanyak 994.346 jiwa (L: 499.066 dan P : perencanaan tenaga kerja, dan
497.280), terdapat anomali data dengan pengentasan masyarakat dari
berbagai macam penyebab sebanyak kuang kemiskinan;
lebih 125.000 kasus, sedangkan penduduk c. Alokasi anggaran. Meliputi
yang memiliki data ganda masih terdapat penentuan Dana Alokasi Umum
data sebesar kurang lebih 60.000 kasus. (DAU), dan Penghitungan potensi
Guna membantu proses validasi dan perpajakan;
pemuktahiran data SIAK, Disdukcapil d. Pembangunan demokrasi. Yaitu
Kabupaten Semarang juga telah membuat penyiapan Data Agregat
aplikasi Software dengan nama SMARD Kependudukan per-Kecamatan
(Sistem Informasi Manajemen (DAK2) dan penyiapan Data
Administrasi Desa).Latar belakang Penduduk Potensial Pemilu (DP4).
lahirnya inovasi aplikasi SMARD adalah e. Penegakan hukum dan Pencegahan
validitas data yang kurang karena kurang kriminal. Dalam hal ini untuk
aktifnya masyarakat untuk melaporkan memudahkan pelacakan pelaku
perubahan status kependudukan serta kriminal, mencegah perdagangan
keterbatasan SDM.sehingga akhirnya perlu orang dan mencegah pengiriman
adanya suatu sistem pembantu. Hal ini tenaga kerja ilegal.
dikarenakan pihak yang benar-benar Di dalam Permendagri 24 Tahun
mengetahui kondisi kependudukan yang 2011 disebutkan bahwa Pengguna data
ada di masing-masing desa adalah desa

10
kependudukan di dalam Database SIAK an sidik jari pelaku yang terekam di dalam
terdiri dari: Database Kependuduk-an.
a. lembaga negara; Sejak diterapkannya kebijakan SIAK
b. lembaga pemerintah/lembaga pada tahun 2011, sudah ada 74 lembaga
pemerintah non kementerian; Negara dan perusahaan swasta yang
c. lembaga non pemerintah; bekerjasama dengan Kemendagri dalam
d. lembaga asing; dan/atau memanfaatkan Database Kependudukan
e. perorangan. untuk berbagai kepentingan.Dari hasil
Salah satu lembaga yang pembahasan tersebut diketahui bahwa
memanfaatkan Database kependudukan Database kependudukan yang terintegrasi
adalah KPU. KPU Kabupaten Semarang secara nasional merupakan hal yang sangat
memanfaatkan Database SIAK untuk penting bagi kehidupan bernegara.
mendapatkan Daftar Penduduk Potensial Pemanfaatan data tersebut tidak terbatas
Pemilih Pemilihan (DP4) sebanyak hanya untuk kepentingan pemerintah saja
756.295 orang.Berkat adanya SIAK namun juga untuk keperluan perusahaan-
memudahkan KPU dalam menyusun perusahaan swasta yang membutuhkan
Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu. data kependudukan yang akurat dan valid.
kartu keluarga memiliki peranan Oleh karena itu Outcome (Dampak) yang
penting dalam kepersertaan BPJS (Badan dihasilkan dari penerapan Kebijakan SIAK
Penyelenggara Jaminan Sosial) karena ini sudah baik.
Peserta wajib memiliki Nomor Induk
Kependudukan (NIK) yang tercantum PENUTUP
pada e-KTP atau Kartu Keluarga.Hal Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tersebut tertuang dalam Peraturan BPJS penilaian terhadap pelaksanaan kebijakan
(Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) dari segi Input Process, Output, dan
Kesehatan Nomor 4 Tahun 2014 yang Outcome sudah sesuai dan berjalan dengan
berlaku terhitung sejak 1 November 2014 baik. Hambatan-hambatan yang terdapat
lalu. Sejumlah persyaratan baru wajib dalam pelaksanaan SIAK di Disdukcapil
dipenuhi peserta yang diantaranya, peserta Kabupaten Semarang terkait dengan
mendaftar untuk satu kartu keluarga jumlah SDM yang masih kurang,
(KK), bukan lagi perseorangan, peserta kecukupan jaringan Bandwidth masih
harus memiliki e-KTP dan Rekening Bank terbatas, serapan anggaran masih rendah,
sehingga proses aktifasi kartu BPJS akan data anomali dan data ganda di dalam
segera aktif tujuh hari sejak pendaftaran. Database yang cukup besar, hingga
Contoh lain pemanfaatan Database sosialisasi di masyarakat belum secara
SIAK yang dilakukan oleh lembaga rutin dilakukan.
Kepolisian dimana Korlantas POLRI Tujuan dari adanya SIAK adalah
melakukan kerjasama dengan Kemendagri untuk menyediakan data dan informasi
untuk pembuatan Surat Ijin Mengemudi berskala nasional dan daerah mengenai
(SIM) Online dengan mengintegrasikan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil
Database dalam e-KTP. Diharapkan yang akurat, lengkap, mutakhir dan mudah
dengan adanya integrasi tersebut akan diakses untuk dapat dimanfaatkan di
memudahkan dalam melakukan berbagai bidang pembangunan.Sejak
Perpanjang-an SIM yang lebih baik lagi. diterapkannya kebijakan SIAK pada tahun
Kepolisian juga memanfaatkan Database 2011, sudah ada 74 lembaga Negara dan
yang terintegrasi biometrik untuk perusahaan swasta yang bekerjasama
mengidentifikasi pelaku kejahatan seperti dengan Kemendagri dalam memanfaatkan
dalam kasus pemboman Starbucks Coffee Database Kependudukan untuk berbagai
di Jakarta pada 14 Januari yang lalu. kepentingan.
Identifikasi dilakukan dengan mencocokk-

11
Sangat penting untuk mendapatkan Siagian, Sondang. 2009. Sistem Informasi
data kependudukan yang akurat, mutakhir, Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara.
dan terintegrasi secara nasional. Oleh
karena itu, pengelolaan SIAK di Dinas Suwitri, Sri. 2009. Konsep Dasar
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kebijakan Publik. Semarang :
Kabupaten Semarang sangat membutuh- Universitas Diponegoro.
kan komitmen dan kerja keras dari
berbagai pihak, baik itu dari pemerintah Wibawa, Samodra, dkk. Evaluasi
daerah maupun pemerintah pusat. Di sisi Kebijakan Publik. Jakarta : PT. Raja
lain pentingnya peran serta masyarakat Grafindo Persada.
dalam melaksanakan tertib administrasi
kependudukan turut berpengaruh dalam Widyoko,Eko Putro. 2010. Evaluasi
kelancaran pelaksanan kebijakan SIAK Program Pembelajaran.
secara umum. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


DAFTAR PUSTAKA
(LKjIP) Dinas Kependudukan dan
Abdul Wahab, Solichin. 2001. Analisis Pencatatn Sipil Kabupaten Semarang
Kebijakan dari Formulasi ke Tahun 2015
Implementasi Kebijakan Negara.
Jakarta : Bumi Aksara.
Peraturan Perundang-Undangan
Arikunto, S. 2002. Prosedur Suatu
Penelitian:Pendekatan Praktek. Republik Indonesia. 2006. Undang-
Jakarta : Rineka Cipta. Undang Nomor 23 Tahun 2006
Tentang Administrasi
Badjuri, Abdulkahar dan Teguh Yuwono.
Kependudukan.
2003. Kebijakan Publik Konsep dan
Strategi. Semarang : Universitas Republik Indonesia. 2013. Undang-
Diponegoro. Undang Nomor 24 Tahun 2013
Tentang Perubahan Atas Undang-
Dunn, William. 2000. Pengantar Analisis
Undang Nomor 23 Tahun 2006
Kebijakan Publik. Yogyakarta :
Tentang Administrasi
Gajah Mada University Press.
Kependudukan.
Islamy, Irfan M, 2001, Prinsip-prinsip
Republik Indonesia. 2007. Peraturan
Perumusan Kebijakan Negara. Bumi
Pemerintah Republik Indonesia
Asara. Jakarta : Bumi Aksara.
Nomor 37 Tahun 2007 tentang
Miles, B. Mattew & Michael Huberman. pelaksanaan UU No. 23 Tahun 2006.
1992. Analisis Data Kualitatif.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
Jakarta : UI Press.
25 Tahun 2011 Tentang Pedoman
Moelong, Lexy J. 2004. Metodologi Pengelolaan, Pengembangan, dan
Penelitian Kualitatif. Bandung : Pengkajian Sistem informasi
Remaja Rosda karya. Administrasi Kependudukan.

Nugroho D., Riant. 2008. Kebijakan Peraturan Daerah Kabupaten Semarang


Publik untuk Negara-Negara Nomor 7 Tahun 2009 Tentang
Berkembang. Jakarta : Gramedia. Penyelenggaraan Administrasi
Kependudukan.

12
Web Site :

http://www.semarangkab.go.id diakses
pada 21 januari 2016 pukul 20.30
WIB

http://www.romoprabu_%20SOSIALISAS
I%20ADMINDUK.blogspot.html
diakses pada 21 januari 2016 pukul
20.50 WIB

http://www.wikipedia.org/sistem-
informasi-adminsitrasi-
kependudukan.html diakses pada 21
januari 2016 pada pukul 21.30 WIB

https://id.wikipedia.org/wiki/ISO_9001
diakses pada 21 April 2016 pada
pukul 21.30 WIB

13

You might also like