Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 20

Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan p-ISSN 2548 – 298X

Akreditasi No. 158/E/KPT/2021 e-ISSN 2548 – 5024


DOI: 10.24034/j25485024.y2021.v5.i4.4869

STRATEGI MENINGKATKAN KEPATUHAN PAJAK REKLAME DENGAN


PENDEKATAN COMPLIANCE MODEL

Wijayanah
wijayanah-2018@feb.unair.ac.id
Basuki
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga, Surabaya

ABSTRACT

This study aims to describe the implementation of compliance strategies in revenue agencies using the compliance
model approach to improve advertising tax compliance. The research data were collected by interview, observation
and document collection. This research is a descriptive qualitative research with a case study approach. Data
analysis was performed using qualitative techniques, consisted of 3 stages, namely data reduction, data display,
and conclusion drawing. The results of the study provide empirical evidence that compliance strategy with a
compliance model approach that is implemented comprehensively and adequately can increase taxpayer
compliance. The strategy implemented includes providing ease of compliance, providing assistance to comply,
taking deter by detection and use full force of the law. Its combines effective prevention strategies and credible
enforcement, making easier for taxpayers who are committed to comply and take firm action against taxpayers
who do not comply. Implementation of compliance strategy requires support of facilities and infrastructure,
competent human resources, tax authorities commitment, laws and regulations as a basis for implementation and
support from other agencies in law enforcement efforts. The results of this study can become a reference for policy
makers in developing future compliance strategies to achieve voluntary compliance in a sustainable manner.

Key words: compliance model; compliance strategy; advertising tax

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan menggambarkan implementasi strategi kepatuhan pada instansi pendapatan
pemerintah daerah dengan menggunakan pendekatan compliance model untuk meningkatkan
kepatuhan pajak reklame. Data penelitian dikumpulkan dengan wawancara, observasi dan
pengumpulan dokumen. Penelitian ini berjenis deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
Analisis data dilakukan dengan teknik kualitatif yang terdiri dari 3 tahapan yaitu reduksi data, data
display, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa strategi kepatuhan
dengan pendekatan compliance model yang diimplementasikan secara komprehensif dan memadai
dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak reklame. Strategi yang dilaksanakan meliputi fasilitasi
kemudahan untuk patuh (ease compliance), memberikan bantuan untuk patuh (help to comply),
tindakan pencegahan ketidakpatuhan (deter by detection) dan penegakan hukum (use ful force of the
law). Strategi kepatuhan dengan pendekatan compliance model mengkombinasikan effective
prevention dan credible enforcement yaitu mempermudah wajib pajak yang mempunyai komitmen
untuk patuh dan memberikan tindakan tegas bagi wajib pajak yang tidak patuh. Implementasi strategi
kepatuhan membutuhkan dukungan sarana dan prasarana yang memadai, sumber daya manusia yang
kompeten, komitmen pejabat/otoritas pajak, peraturan perundangan sebagai dasar pelaksanaan serta
dukungan instansi lain dalam upaya penegakan hukum. Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi
bagi pengambil kebijakan dalam mengembangkan strategi kepatuhan di masa mendatang untuk
mencapai voluntary compliance secara berkelanjutan.

Kata kunci: model kepatuhan; strategi kepatuhan; pajak reklame

493
494 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 5, Nomor 4, Desember 2021 : 493 – 512

PENDAHULUAN pakan hal yang penting agar masyarakat


Pemerintah daerah merupakan instan-si bersedia dengan sukarela memenuhi kewa-
nonprofit, yang berorientasi pada pelaya- jiban perpajakannya. Isu kepatuhan wajib
nan kepada masyarakat. Pemerintah mem- pajak merupakan tantangan yang dialami
butuhkan pembiayaan untuk memenuhi sebagian besar instansi pendapatan dan
fasilitas layanan publik dan berbagai tujuan merupakan tantangan yang hampir tidak
pembangunan di berbagai bidang antara lain pernah surut. Secara umum, kepatuhan
pendidikan, kesehatan, infrastruktur, perda- pajak (taxpayer coompliance) didefinisikan
gangan, investasi, pengelolaan sampah dan sebagai sejauh mana wajib pajak mematuhi
sebagainya. Kemampuan daerah untuk aturan perpajakan (Randlane, 2016).
membiayai kebutuhan pembangunan di Kepatuhan pajak dipengaruhi baik
daerah merupakan indikator kemandirian faktor ekonomi maupun non ekonomi. Fak-
daerah. Pada Tabel 1 terlihat bahwa salah tor ekonomi antara lain tarif pajak, kemung-
satu sumber pembiayaan daerah adalah kinan dilakukan audit, denda, income wajib
Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan pajak, dan kesempatan untuk menghindari
komposisi terbesar berasal dari sektor pajak pajak, sedangkan faktor psikologi meliputi
(Kementerian Keuangan Republik kompleksitas perpajakan, perilaku, norma
Indonesia, 2021). personal, norma sosial, norma masyarakat,
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan keadilan distributif, keadilan prosedural dan
Nomor 207/PMK.07/2018, pajak daerah keadilan retributif (Alm et al., 2012). Motivasi
didefinisikan sebagai kontribusi wajib kepa- wajib pajak untuk membayar pajak berbeda-
da Daerah yang terutang oleh orang pribadi beda, terdapat wajib pajak yang membayar
atau badan yang bersifat memaksa berda- pajak karena merasa berkewajiban untuk
sarkan Undang-Undang, dengan tidak men- berkontribusi secara sukarela (voluntary
dapatkan imbalan secara langsung dan compliance) dan sebaliknya terdapat wajib
digunakan untuk keperluan daerah bagi pajak yang membayar pajak karena takut
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Oleh dideteksi dan didenda. Penghindaran pajak
karena sifat pajak yang tidak memberikan bukanlah hal asing di dunia perpajakan.
kontraprestasi secara langsung kepada Berbagai cara dilakukan wajib pajak untuk
pembayar pajak, maka banyak wajib pajak mengurangi beban pajak, menghindari pajak
yang enggan membayar pajak atau justru atau bahkan memutuskan untuk mengela-
berusaha untuk menghindari pajak, namun buhi atau sengaja untuk tidak patuh (decided
di sisi lain mereka ingin tetap menikmati not to comply). Tindakan untuk memerangi
sarana publik yang disediakan pemerintah. penggelapan pajak adalah mencegah perila-
Oleh karena itu, kesadaran wajib pajak ku ilegal dengan audit yang kaku dan denda
untuk patuh pada aturan perpajakan meru- yang berat.

Tabel 1
Target PAD Pada APBD Daerah
Se-Indonesia
(dalam trilliun)
Jenis PAD 2016 2017 2018 2019 2020
Pajak Daerah 160,15 168,79 184,80 208,76 235,26
Retribusi Daerah 11,79 11,68 12,16 12,02 12,81
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang tidak
7,57 7,67 8,53 9,15 9,92
dipisahkan
Lain-Lain PAD Yang Sah 49,86 58,84 64,39 65,57 70,41
Sumber : Kementerian Keuangan, 2021
Strategi Meningkatkan Kepatuhan Pajak Reklame dengan...– Wijayanah, Basuki 495

Namun di sisi lain, kontrol dan huku- objek pajak yang dikelola pemerintah dae-
man mungkin memiliki efek samping yang rah, meliputi reklame insidentil maupun
tidak diinginkan (Gangl et al., 2014). Oleh reklame permanen. Maraknya pemasangan
karena itu, otoritas pajak perlu memberikan reklame hampir di semua sudut kota meru-
perlakuan yang berbeda antara wajib pajak pakan sumber potensi pajak yang dapat
yang sengaja menghindari pajak atau tidak memberikan kontribusi pada Pendapatan
patuh pajak dan wajib pajak yang berke- Asli Daerah (PAD) yang harus dicapai secara
inginan untuk patuh namun mengalami maksimal. Berikut adalah target dan capaian
kendala misal karena kurangnya pengeta- realisasi pajak reklame Kota Surabaya.
huan perpajakan, kompleksitas aturan dan Target pendapatan pajak reklame terus
prosedur. Dengan memperhatikan motivasi meningkat dari tahun ke tahun, kecuali pada
wajib pajak untuk patuh, maka otoritas pajak tahun 2020 target menurun sebagai akibat
perlu mengembangkan strategi yang diim- dari adanya pandemi Covid-19 yang berim-
plementasikan secara tepat dan memadai bas pada semua lini sektor usaha, sehingga
(Braithwite, 2016). berdampak pada menurunnya penyeleng-
Kota Surabaya merupakan kota garaan reklame. Realisasi pajak reklame
perdagangan dengan aktifitas bisnis yang telah tercapai pada beberapa tahun terakhir
sangat pesat. Pembangunan infrastruktur kecuali tahun 2019 (Tabel 2). Berbagai upaya
yang memadai menjadi salah satu pendo- telah dilakukan dalam menggali potensi
rong tumbuhnya sektor usaha di Kota pendapatan pajak daerah melalui ekstensifi-
Surabaya. Data Badan Pusat Statistik (2021) kasi dan intensifikasi pajak daerah serta
Kota Surabaya menunjukkan bahwa PDRB upaya untuk meningkatkan kepatuhan wa-
Atas Dasar Harga Berlaku menurut lapa- jib pajak. Namun demikian, jika dilihat dari
ngan usaha, yang paling tinggi adalah sektor laporan keuangan Kota Surabaya, pajak
perdagangan besar dan eceran, reparasi reklame merupakan jenis pajak yang me-
mobil dan sepeda motor yaitu sebesar nyumbang piutang yang terbesar setelah
27,45% pada tahun 2017, 27,68% pada tahun Pajak Bumi dan Bangunan, secara rinci
2018 dan 27,75% pada tahun 2019 (Badan seperti yang terdapat dalam Tabel 3.
Pusat Statistik, 2021). Pertumbuhan sektor Trend kenaikan dan penurunan piu-
perdagangan yang tinggi, diikuti oleh tang pajak merupakan salah satu indikator
aktifitas pemasaran dari perusahaan- kepatuhan pajak. Piutang pajak reklame
perusahaan baik berskala nasional maupun menunjukkan trend menurun dibanding
multinasional, yang salah satunya dengan piutang PBB pada beberapa tahun terakhir.
pemasangan reklame sebagai media untuk Bagi peneliti, keberhasilan menurunkan
mengenalkan produk perusahaan pada trend piutang pajak reklame menjadi hal
masyarakat. Reklame merupakan salah satu menarik untuk dipelajari.

Tabel 2
Target dan Realisasi Pajak Reklame

Tahun Target (dalam juta) Realisasi (dalam juta) %


2016 129.020 132.291 102,54
2017 131.161 131.297 100,10
2018 133.730 139.057 103,98
2019 145.435 143.736 98,83
2020 107.729 110.183 102,28
Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Pajak Daerah Kota Surabaya, 2021
496 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 5, Nomor 4, Desember 2021 : 493 – 512

Tabel 3
Data Piutang Pajak Rekalme dan PBB
Kota Surabaya
(dalam juta)
Uraian 2016 2017 2018 2019
Pajak Reklame 36.043 33.970 33.735 3.203
PBB 567.753 663.291 776.836 847.159
Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Pajak Daerah Kota Surabaya, 2021

Bagaimana implementasi strategi kepa- TINJAUAN TEORETIS


tuhan diterapkan di lapangan, sehingga da- Kepatuhan Pajak
pat meningkatkan kepatuhan wajib pajak Kepatuhan pajak didefinisikan sebagai
reklame sehingga menurunkan trend piu- pelaporan pendapatan dan klaim biaya yang
tang pajak reklame? akurat sesuai dengan peraturan perpajakan
Sesuai latar belakang yang telah yang ditetapkan (Sapiei dan Kasipillai, 2013).
dipaparkan diatas, maka penelitian ini bertu- Secara umum, kepatuhan pajak (taxpayer
juan menggambarkan implementasi strategi coompliance) didefinisikan sebagai sejauh
kepatuhan pajak reklame yang dilaksanakan mana wajib pajak mematuhi aturan perpa-
di Kota Surabaya, untuk mendapatkan bukti jakan, dan disebut tidak patuh jika wajib
empirik implementasi strategi kepatuhan pajak tidak memenuhi salah satu kewajiban
untuk meningkatkan kepatuhan pajak rekla- perpajakannya, termasuk jika wajib pajak
me dengan penurunan piutang pajak sebagai memenuhi kewajiban perpajakan karena
indikator kepatuhan. Nilai tambah dari adanya tindakan koersif atau paksaan dari
penelitian ini adalah penggunaan pendeka- otoritas pajak (Randlane, 2016). Sedangkan
tan compliance model dalam menggambarkan Jaffar mendefinisikan ketidakpatuhan seba-
implementasi strategi kepatuhan yang gai kegagalan badan hukum atau individu
dilaksanakan sebuah instansi pendapatan untuk melaporkan atau membayar pajak
secara komprehensif meliputi memberikan (Jaffar et al., 2014).
kemudahan untuk patuh dengan fasilitasi Kewajiban pokok wajib pajak bersifat
layanan perpajakan (ease compliance), mem- universal dan tidak tergantung pada profil
berikan bantuan melalui edukasi dan atau bidang kegiatan wajib pajak. Secara
informasi (help to comply), tindakan pencega- umum kewajiban tersebut meliputi pendaf-
han dan penegakan hukum. Compliance taran dalam sistem, pelaporan tepat waktu,
model merupakan model yang mengkaitkan pelaporan informasi yang lengkap dan
strategi kepatuhan dengan perilaku patuh akurat, dan pembayaran kewajiban perpa-
wajib pajak. Dengan pendekatan compliance jakan tepat waktu (Randlane, 2016).
model, otoritas pajak menerapkan strategi Pada pengelolaan pajak daerah, identi-
kepatuhan dengan memperhatikan perilaku fikasi indikator-indikator kepatuhan wajib
patuh wajib pajak. Wajib pajak yang patuh pajak tersebut diaplikasikan sebagai berikut:
harus diberikan layanan yang memadai, a. Wajib pajak mempunyai kewajiban untuk
sedangkan wajib pajak yang sengaja tidak mendaftarkan diri ke kantor pelayanan
patuh harus diberikan tindakan yang tegas. pajak untuk mendapatkan Nomor Objek
Tidak ada satu strategi yang tepat untuk Pajak (NOP) dan Nomor Pokok Wajib
menangani semua wajib pajak, karena wajib Pajak Daerah (NPWPD).
pajak berada pada tingkatan perilaku yang b. Wajib pajak menghitung kewajiban
berbeda-beda, namun strategi kepatuhan perpajakannya sesuai dengan peraturan
harus mengkombinasikan strategi pencega- yang berlaku (untuk jenis pajak dengan
han yang efektif dengan credible enforcement self assesment).
secara tepat dan memadai.
Strategi Meningkatkan Kepatuhan Pajak Reklame dengan...– Wijayanah, Basuki 497

Gambar 1
Compliance Model
Sumber: (Hamilton, 2012)

c. Wajib pajak melakukan pembayaran pertama kali dikembangkan oleh Australian


pajak tepat waktu sesuai jenis pajak, National University Centre for Tax System
misal: untuk pajak hotel dan restoran Integrity dengan Australia Tax Office dan telah
mempunyai masa pajak selama 1 bulan, digunakan secara luas, termasuk oleh
sedangkan untuk Pajak Bumi dan Bangu- negara-negara anggota OECD. Strategi kepa-
nan (PBB) dan pajak reklame merupakan tuhan dengan menggunakan pendeka-tan
jenis pajak dengan official assesment compliance model digambarkan pada
mempunyai tanggal jatuh tempo sesuai Gambar 1.
yang ditetapkan kantor pajak. Perilaku patuh wajib pajak mencer-
d. Pelaporan dilakukan wajib pajak sesuai minkan motivasi wajib pajak untuk patuh
jenis pajak dengan waktu yang ditetap- pajak. Otoritas pajak harus dapat mengi-
kan dalam peraturan yang berlaku. dentifikasi perilaku wajib pajak secara tepat
untuk dapat menentukan strategi yang akan
Compliance Model diterapkan secara efektif dan efisien. Berikut
Compliance model merupakan aplikasi adalah perilaku wajib pajak beserta imple-
responsive regulatory theory dalam strategi mentasi strategi kepatuhan yang dapat
meningkatkan kepatuhan pajak, yaitu de- diterapkan otoritas pajak.
ngan memberikan perlakuan kepada wajib Pertama adalah perilaku patuh pada
pajak sesuai dengan perilaku patuh (respon) tingkat willing to do the right thing merupakan
wajib pajak. Teori ini menekankan penting- tingkat perilaku yang paling kooperatif,
nya elemen persuasive dan punitive untuk dimana wajib pajak memiliki kesadaran
meningkatkan kepatuhan (Yunus et al., yang sangat tinggi dalam melaksanakan
2017). Dengan model ini otoritas pajak kewajiban perpajakannya dengan baik.
menggunakan kekuatan koersif hanya jika Wajib pajak mempunyai kemauan untuk
wajib pajak tidak kooperatif dengan otoritas patuh, mempunyai komitmen untuk meme-
pajak setelah dilakukan berbagai tindakan nuhi kewajiban perpajakannya, mengakui
persuasif (Mahmood, 2012). Compliance bahwa mereka berkewajiban untuk patuh,
Model mengkombinasikan strategi untuk mengakui bahwa terdapat kewajiban moral
mempermudah untuk patuh, memberikan atau etik untuk patuh dan mengatur/
edukasi dan informasi, melakukan pence- mengupayakan kepatuhannya secara man-
gahan dan penegakan hukum untuk mem- diri (Braithwite, 2016). Pada tingkatan ini,
bantu wajib pajak memahami dan meme- strategi kepatuhan yang paling efektif
nuhi kewajiban perpajakannya. Model ini dilakukan oleh otoritas pajak memberikan
498 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 5, Nomor 4, Desember 2021 : 493 – 512

fasilitas untuk mempermudah wajib pajak sumber daya manusia, yaitu dengan
dapat patuh, persyaratan pelaporan infor- menempatkan petugas sesuai dengan skill,
masi dikurangi dan interaksi dibuat semurah memberikan latihan untuk meningkatkan
dan semudah mungkin untuk dilakukan profesionalisme (D’Ascenzo, 2015).
(Hamilton, 2012). Tingkat kepatuhan kedua adalah try to,
Salah satu upaya untuk menekan biaya but don’t always succed, yaitu tingkatan
untuk patuh adalah melakukan simplifikasi dimana wajib pajak berusaha memenuhi
sistem perpajakan. Musimenta (2020) me- kewajibannya, namun karena kurangnya
nyatakan bahwa ketika sistem perpajakan skill dan pengetahuan menyebabkan wajib
menjadi lebih kompleks, maka biaya pajak melakukan hal yang tidak sesuai
pemenuhannya juga menjadi tinggi. Sistem peraturan atau prosedur (Hamilton, 2012).
perpajakan yang kompleks mengharuskan Pada tingkatan ini, instansi pendapatan
pembayar pajak untuk mendapatkan melakukan strategi yang dapat membantu
pelatihan tambahan serta mencari nasihat wajib pajak untuk dapat patuh memenuhi
profesional eksternal untuk patuh pajak. kewajiban perpajakannya, memberikan ban-
Oleh karena itu, kompleksitas perpajakan tuan pelayanan bagaimana memahami
memiliki pengaruh langsung dan tidak peraturan pajak dan prosedur administrasi
langsung (melalui biaya kepatuhan) terha- perpajakan (help to comply) melalui edukasi
dap kepatuhan perpajakan (Musimenta, dan informasi dengan menyediakan saluran
2020). Kepatuhan pajak menurun secara komunikasi yang memadai. Hal ini dapat
signifikan jika terdapat peningkatan biaya dilakukan secara umum atau spesifik pada
kepatuhan pajak, khususnya berhubungan kelompok-kelompok tertentu (Hamilton,
dengan pemahaman hukum perpajakan 2012). Informasi terkait peraturan perpa-
yang kompleks, perubahan peraturan serta jakan yang diberikan oleh otoritas pajak
pemenuhan persyaratan kepatuhan sesuai pada wajib pajak dapat mengurangi kesa-
aturan yang berlaku (Farida dan David, lahan perpajakan yang dilakukan wajib
2018). pajak (Kosonen dan Ropponen, 2015).
D’Ascenzo (2015) dalam penelitiannya Strategi edukasi dan informasi melalui
yang membahas tentang modernisasi sistem kegiatan sosialisasi perpajakan untuk wajib
perpajakan yang semula berfokus pada pajak merupakan aktifitas riil sebagai tindak
kepentingan instansi pendapatan menjadi lanjut berbagai penelitian yang menyatakan
berorientasi pada customer (wajib pajak). bahwa pengetahuan perpajakan dapat
Pembaharuan yang dilaksanakan antara lain mempengaruhi kepatuhan wajib pajak
penggunaan teknologi baru dalam penye- (Permatasari dan Aryani, 2019; Susanti et al.,
lenggaraan layanan (penyampaian laporan 2020), sehingga masyarakat perlu diberi
pajak, kemudahan melakukan pendaftaran pemahaman secara intensif mengenai penge-
bagi wajib pajak maupun konsultan pajak), tahuan pajak melalui berbagai kegiatan,
penyampaian informasi dengan publikasi seperti seminar, pelatihan dan sosialisasi
secara online, meningkatkan kemampuan tentang pajak (Susanti et al., 2020).
search engine, sosial media, electronic Implementasi strategi meningkatkan
lodgement, e-tax system, serta secara progresive kepatuhan melalui edukasi dan informasi
melakukan upgrade sistem perpajakannya. perlu memperhatikan media apa yang
Meningkatkan pelayanan yang mempriori- paling efektif dan merupakan preferensi wajib
taskan kebutuhan wajib pajak dapat membe- pajak, misal menggunakan pamphlets, iklan
rikan keuntungan berupa efisiensi biaya, dan website yang user friendly, program di
peningkatan kepatuhan pajak, mencegah radio, televisi yang memungkinkan masya-
penggelapan pajak. Selain pembaharuan rakat untuk interaktif atau melalui acara
teknologi, upaya untuk memberikan laya- seminar atau webinar yang memungkinkan
nan adalah dengan meningkatkan kinerja wajib pajak, konsultan pajak atau stake-
Strategi Meningkatkan Kepatuhan Pajak Reklame dengan...– Wijayanah, Basuki 499

holder lainnya untuk membahas isu-isu kurang dibayar; c). Wajib Pajak yang
perpajakan (Hassan et al., 2016). Selain itu, melakukan penghitungan sendiri, yang
penyampaian edukasi dan informasi juga terpilih untuk dilakukan Pemeriksaan
memperhatikan waktu yang tepat untuk berdasarkan Analisis Risiko (Kementerian
mendapatkan efek yang maksimal pada Keuangan Republik Indonesia, 2018).
kepatuhan (Cyan et al., 2017). Investigasi pajak dapat dilakukan berdasar-
Tingkat kepatuhan ketiga adalah tidak kan informasi yang diperoleh dari tindakan
bersedia untuk patuh (don’t want to comply), pengendalian dan identifikasi perilaku
yaitu tingkatan dimana wajib pajak berisiko lainnya, termasuk kasus klaim,
menunjukkan kelalaian atau sengaja tidak perintah pengadilan, dan sumber informasi
mematuhi peraturan perpajakan. Strategi lainnya. Meskipun pengawasan dan audit
kepatuhan pada tingkat don’t want to comply diprioritaskan pada wajib pajak yang berpo-
ditekankan pada pelaksanaan audit yang tensi melakukan ketidakpatuhan, pengawas-
memadai (Hamilton, 2012). Strategi yang an juga tetap dilakukan untuk seluruh wajib
dapat dilakukan pada tingkatan ini adalah pajak karena tingkat kepatuhan wajib pajak
melakukan upaya pencegahan penghin- dinamis dalam piramida kepatuhan, teru-
daran pajak (deter by detection) dengan tama kepatuhan pada grey area yaitu don’t
mengembangkan alat analisis untuk mengi- want to comply dan try to, but not always
dentifikasi ketidakpatuhan, melakukan pen- succeed. Oleh karena keterbatasan sarana
dekatan kepatuhan berbasis risiko (Risk prasarana dan tim audit yang dimiliki
Based Approach) untuk area dengan kemung- instansi pendapatan serta untuk meningkat-
kinan ketidakpatuhan terbesar. kan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan
Perbaikan kebijakan, deteksi dan strategi di level ini, maka penggunaan
punishment dapat dilakukan pada tiga aspek teknologi modern sangat disarankan
utama administrasi perpajakan yaitu pen- (Gonzalez dan Velasquez, 2013). Meman-
daftaran wajib pajak, pemeriksaan dan faatkan data mining untuk melakukan karak-
pemungutan pajak. Kebijakan ini mencakup terisasi dan deteksi wajib pajak yang
tindakan yang jelas seperti meningkatkan potensial melaporkan kewajiban perpajakan
jumlah audit, meningkatkan kualitas audit dengan tagihan yang salah, berdasarkan
(dan auditor), menggunakan metode pada informasi pada bukti pembayaran
pemilihan audit yang lebih sistematis (misal- pajak, karakteristik dan histori performance
nya metode 'penilaian'), meningkatkan wajib pajak. Hasilnya akan memberikan
berbagi informasi antar pemerintah dan informasi yang menunjukkan kecurangan
identifikasi melalui penggunaan informasi atau ketidakcurangan, mendeteksi pola yang
pihak ketiga yang lebih baik. Hal ini perlu menyertai perilaku dan menentukan sejauh
dilakukan untuk mencegah terjadinya mana kasus kecurangan pajak dapat
kecurangan perpajakan (Alm, 2018). dideteksi berdasarkan informasi yang ada.
Pedoman pemeriksaan pajak daerah Selanjutnya akan digunakan sebagai bahan
yang berlaku di Indonesia, dilaksanakan untuk menentukan wajib pajak yang perlu
sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan dilakukan tindakan audit (Gonzalez dan
Nomor 207/PMK.07/2018 tentang Penagi- Velasquez, 2013). Penggunaan data mining
han dan Pemeriksaan Pajak Daerah. Pada juga meningkatkan efisiensi dan akurasi
pasal 41 menyebutkan bahwa pemerik- data untuk menentukan wajib pajak yang
sanaan untuk menguji kepatuhan dilakukan akan dilakukan pemeriksaan, sehingga
dengan kriteria: a). Wajib pajak mengajukan meningkatkan kinerja otoritas pajak (Cleary,
permohonan pengembalian kelebihan pem- 2011). Seleksi wajib pajak yang akan
bayaran Pajak; b). terdapat keterangan lain dilakukan pengawasan sangat penting,
berupa data konkret yang menunjukkan karena berdasarkan penelitian membuktikan
bahwa Pajak yang terutang tidak atau bahwa pengawasan yang ketat tidak
500 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 5, Nomor 4, Desember 2021 : 493 – 512

berpengaruh positif pada kepatuhan bagi da ini membutuhkan tindakan yang tegas
wajib pajak yang berkomitmen untuk patuh, berupa enforcement dengan peraturan hukum
namun dapat meningkatkan kepatuhan bagi (Hamilton, 2012).
wajib pajak yang tidak patuh atau beresiko Tahapan enforcement disesuaikan de-
untuk tidak patuh (Gangl et al., 2014). Selain ngan jenis pajak dan kebijakan instansi
itu, audit yang tidak tepat sasaran, yang pendapatan masing-masing. Praktek perpa-
dilakukan pada wajib pajak patuh dapat jakan di Indonesia, penagihan pajak daerah
berakibat menurunkan kepatuhan mereka juga diatur dalam Peraturan Menteri
(Gemmell dan Ratto 2012) dan bagi Keuangan Nomor 207/PMK.07/2018 ten-
penghindar pajak, aktifitas pengawasan tang Pedoman Penagihan dan Pemerik-
harus dibarengi dengan sanksi yang lebih sanaan Pajak Daerah. Dalam peraturan
tinggi (Lisi, 2015). tersebut menyebutkan bahwa Surat Tegur-
Deter by detection dan risk based approach an, Surat Peringatan atau surat lain yang
mendekteksi ketidakpatuhan sedini sejenis diterbitkan apabila penanggung
mungkin. Untuk jenis pajak dengan official pajak tidak melunasi utang pajaknya sampai
assestment dapat diterapkan dalam bentuk dengan jatuh tempo pembayaran. Sedang-
pengawasan ketepatan terhadap pendaf- kan Surat Paksa diterbitkan apabila penang-
taran, pelaporan dan pembayaran. Hasil dari gung pajak tidak melunasi utang pajak
pengawasan akan dilakukan tindakan setelah diterbitkan Surat Teguran atau Surat
berupa penagihan dan/penyampaian surat Peringatan atau surat lain yang sejenis, telah
peringatan yang disesuaikan dengan tingkat dilaksanakan penagihan seketika atau
ketidakpatuhan wajib pajak. Strategi pembe- sekaligus, atau penanggung pajak tidak
rian surat peringatan pada wajib pajak memenuhi ketentuan sebagaimana tercan-
property yang mempunyai tunggakan pajak tum dalam keputuasan persetujuan angsur-
dilakukan di City of Brotherly Love an atau penundaan pembayaran pajak.
diungkap dalam penelitian Chirico et al. Dengan peraturan hukum yang sudah dite-
(2016) membuktikan bahwa strategi tapkan dengan jelas, wajib pajak seharusnya
meningkatkan kepatuhan pajak dengan menyadari konsekuensi jika melakukan
surat peringatan disertai notifikasi yang pelanggaran perpajakan dan bersikap patuh
menggambarkan pencegahan, kebutuhan dan kooperatif pada otoritas pajak.
pendanaan atau ancaman dapat meningkat- Pada beberapa penelitian tentang
kan kepatuhan wajib pajak property yang penagihan pajak-pajak pusat dengan surat
mempunyai tunggakan pajak (Chirico et al., teguran dan surat paksa dinilai kurang
2016). Dan jika dengan surat peringatan efektif (Tambunan, 2016; Nalle, 2017). Hal ini
wajib pajak tetap memutuskan untuk tidak dikarenakan wajib pajak cenderung menjadi
patuh maka otoritas pajak perlu melakukan risk-taker dalam memutuskan untuk patuh
tindakan enforcement yang lebih keras untuk pajak serta penalti dan denda yang tidak
memaksa kepatuhan. terlalu tinggi sehingga wajib pajak tidak
Keempat, pada piramida paling atas menghiraukan kepatuhan pajak (Sapiei dan
dari compliance model adalah perilaku wajib Kasipillai, 2013). Namun sebaliknya peneli-
pajak yang memutuskan untuk tidak patuh tian Yunus et al. (2017) yang meneliti
pada peraturan perapajakan (have decided not pengaruh sanksi pajak terhadap perilaku
to comply) yaitu tingkatan dimana wajib patuh wajib pajak perusahaan kecil dan
pajak secara agresif menunjukkan perilaku menengah membuktikan bahwa penalti
tidak ingin patuh pada sistem perpajakan, berpengaruh positif terhadap perilaku patuh
tidak peduli bahwa mereka tidak melakukan wajib pajak (Yunus et al., 2017). Aditya dan
hal benar, tidak melakukan tindakan untuk Pohan (2018) menyatakan bahwa tidak
merubah situasi saat ini. Perilaku wajib pajak optimalnya capaian pendapatan pajak dika-
yang dipresentasikan di bagian atas pirami- renakan antara lain sumber daya manusia
Strategi Meningkatkan Kepatuhan Pajak Reklame dengan...– Wijayanah, Basuki 501

yang kurang efektif, otoritas pajak belum pendekatan studi kasus, yaitu suatu peneli-
melakukan pengawasan, penagihan dan tian yang mempelajari suatu fenomena di
penerapan sanksi secara memadai (Aditya dalam konteks dunia nyata, dengan batas-
dan Pohan, 2018). Meskipun sanksi bukan- batas antara fenomena dan konteks tak
lah pilihan pertama dalam meningkatkan tampak dengan jelas serta memanfaatkan
kepatuhan pajak, namun pada kondisi multisumber bukti.
tertentu otoritas pajak perlu menggunakan Peristiwa yang dipilih yang selan-jutnya
kekuatan koersif dan legitimasi untuk disebut kasus adalah hal yang aktual (real-life
menangani kepatuhan (Mangoting et al.., events), yang sedang berlangsung, bukan
2020) karena terdapat kelompok masyarakat sesuatu yang sudah lewat. Obyek penelitian
yang motivasi membayar pajaknya bukan ini adalah Badan Pengelolaan Keuangan dan
atas kesadaran wajib pajak tapi lebih Pajak Daerah (BPKPD) Kota Surabaya
disebabkan power dari pemerintah (Amalia, dengan unit analisisnya yaitu implementasi
2019). strategi kepatuhan yang dilaksanakan oleh
Strategi meningkatkan kepatuhan BPKPD Kota Surabaya untuk meningkatkan
(compliance) harus mencakup campuran kepatuhan wajib pajak reklame. Sedangkan
pendekatan lintas fungsi untuk mendukung subjek penelitian ada-lah pegawai BPKPD
voluntary compliance yaitu dengan mengkom- Kota Surabaya.
binasikan aktifitas pencegahan yang efektif Data penelitian berupa data primer dan
dan credible enforcement. Pencegahan yang data sekunder diperoleh dari dokumen,
efektif meliputi pendidikan dan fasilitasi rekaman arsip, wawancara dan pengamatan
wajib pajak, desain sistem (reformasi hukum langsung. Dokumen dan rekaman arsip
dan administrasi). Sedangkan credible enfor- diperoleh dari dokumen obyek penelitian.
cement berupa deteksi dan tindakan penega- Penentuan informan dalam penelitian ini
kan hukum secara bertahap. Program kepa- menggunakan teknik sampling purposive,
tuhan perlu memberikan tanggapan berta- yaitu teknik penentuan sampel dengan
hap terhadap perilaku kepatuhan, memu- pertimbangan tertentu. Penelitian ini meng-
dahkan mereka yang ingin mematuhi dan ambil 3 (tiga) informan yang berkaitan erat
menerapkan penegakan yang kredibel bagi dengan penanganan pajak reklame baik
mereka yang tidak patuh. Dan untuk tujuan terkait dengan penentuan kebijakan maupun
jangka panjang, otoritas pajak perlu me- operasional pelayanan pajak dengan mini-
ngembangakan strategi kepatuhan yang mal masa kerja 2 (dua) tahun di bidang terse-
memperhatikan perilaku wajib pajak untuk but. Informan dalam penelitian ini adalah
dapat mewujudkan kepatuhan berdasarkan pejabat dan pegawai yang bertugas mena-
komitmen di masa depan karena komitmen ngani pajak reklame di instansi Pemerintah
merupakan faktor utama yang dapat mem- Kota Surabaya. Sedangkan pengamatan
bentuk perilaku patuh dibanding kekuatan langsung dilakukan oleh peneliti untuk
koersif dan legitimasi, meskipun pada kon- mendapat data lain yang relevan yang dapat
disi tertentu otoritas pajak perlu menggu- mendukung hasil penelitian. Data yang telah
nakan kekuatan koersif dan legitimasi untuk dikumpulkan selanjutnya di analisis meng-
menangani kepatuhan (Mangoting et al., gunakan teknik kualitatif dengan tahapan
2020). analisis terdiri dari telaah data, reduksi data,
dan penarikan kesimpulan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian ANALISIS DAN PEMBAHASAN
kualitatif deskriptif, yaitu penelitian yang Indikator pencapaian kinerja instansi
memberikan penjelasan berdasarkan data pajak adalah capaian realisasi pendapatan
penelitian berupa rangkaian bahasa dalam pajak. Salah satu faktor yang mempengaruhi
bentuk teks. Penelitian ini menggunakan capaian pendapatan pajak adalah tingkat
502 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 5, Nomor 4, Desember 2021 : 493 – 512

kepatuhan wajib pajak. Oleh karena itu, pandemi covid-19 yang sangat berpengaruh
salah satu strategi instansi pendapatan pada dunia usaha, sehingga pada tahun 2020
adalah strategi meningkatkan kepatuhan. target pendapatan pajak reklame juga
Strategi ini meliputi bagaimana meningkat- mengalami penurunan sesuai dengan penu-
kan kepatuhan sukarela dari wajib pajak, runan potensi pajak reklame. Jumlah objek
maupun bagaimana tindakan berupa audit pajak yang terus bertambah menuntut
atau tindakan lain sesuai aturan hukum otoritas pajak Kota Surabaya menerapkan
untuk wajib pajak yang mempunyai berbagai strategi untuk dapat menggali
tunggakan pajak (tingkat kepatuhan ren- pendapatan secara maksimal, yang salah
dah). Prinsip-prinsip strategi meningkatkan satunya adalah strategi meningkatkan
kepatuhan dapat diimplementasikan dengan kepatuhan pajak.
memperjelas kewajiban pembayar pajak Berdasarkan data hasil wawancara
(Make taxpayer’s obligations), mempermudah dengan informan, observasi dan data
untuk patuh (Make it easy to comply), pendukung lainya, berikut adalah imple-
menerapkan sanksi jika perlu (Exercise mentasi strategi kepatuhan untuk jenis pajak
sanctions when appropriate), menunjukkan reklame yang diimplementasikan Kota
power dan aktivitas otoritas pada publik Surabaya sebagai upaya untuk mencapai
(Make your powers and activity visible), target pendapatan maupun sebagai upaya
memberikan insentif (Provide incentives). untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak
Dalam piramida kepatuhan (compliance reklame pada beberapa tahun terakhir yang
model) digambarkan bahwa perilaku kepatu- diklasifikasikan dengan menggunakan
han wajib pajak bervariasi, mulai dari willing pendekatan compliance model.
to do the right thing sampai dengan have Pertama adalah kepatuhan pada tingkat
decided not to comply, sehingga memerlukan willing to do the right thing merupakan tingkat
tindakan berupa strategi kepatuhan (com- perilaku yang paling kooperatif, dimana
pliance strategy) yang berbeda di masing- wajib pajak memiliki kesadaran yang sangat
masing tingkat perilaku patuh. Kepatuhan tinggi dalam melaksanakan kewajiban
dapat dioptimalkan ketika otoritas penda- perpajakannya dengan baik. Pada tingkatan
patan mampu mengidentifikasi penyebab ini, strategi kepatuhan yang paling efektif
kepatuhan dan penyebab ketidakpatuhan dilakukan oleh otoritas pajak sebagai-mana
wajib pajak. Dan selanjutnya melakukan dijelaskan dalam prinsip strategi kepatuhan
pendekatan inklusif melalui kebijakan yang adalah memberikan kemudahan untuk
mendorong dialog dan persuasi (effective patuh dengan pelayanan terbaik (ease
prevention), dikombinasikan dengan credible compliance) dan meminimalkan biaya untuk
enforcement berupa insentif dan sanksi yang patuh. Strategi kepatuhan yang dilakukan
efektif. otoritas pajak Kota Surabaya pada wajib
Kota Surabaya dengan wilayah seluas pajak dengan tingkat kepatuhan willing to do
326,36 km2, sebagai kota terbesar kedua the right thing adalah otoritas pajak mem-
setelah ibukota DKI Jakarta dan sebagai kota berikan kemudahan dan pelayanan yang
perdagangan, objek pajak reklame tersebar terbaik, antara lain melakukan simplikasi
di seluruh sudut kota. Objek pajak reklame peraturan, sistem dan prosedur adminis-
terus bertambah baik reklame insidentil, trasi, mengembangkan website yang Kum-
permanen dan terbatas. Pada tahun 2017 preshensive, penyediaan layanan pem-
jumlah wajib pajak yang terdaftar di Kantor bayaran elektronik, menyediakan layanan
Pajak Kota Surabaya sebanyak 26.988, tahun call center dan helpdesk.
2018 sebanyak 30.064, tahun 2019 sebanyak Simplikasi peraturan dilakukan dengan
33.714 dan tahun 2020 sebanyak 23.439 objek penetapan peraturan perpajakan yang
pajak reklame. Jumlah objek reklame mudah dipahami dan diaplikasikan baik
menurun pada tahun 2020, sebagai akibat oleh petugas pajak maupun oleh wajib pajak.
Strategi Meningkatkan Kepatuhan Pajak Reklame dengan...– Wijayanah, Basuki 503

Peraturan penyelenggaraan reklame ditu- berguna untuk mengetahui posisi Permhon-


angkan dalam Peraturan Daerah Kota an penyelenggaraan reklame yang diajukan
Surabaya Nomor 5 Tahun 2019 dan Pera- wajib pajak, sehingga wajib pajak dapat
turan Walikota Nomor 21 Tahun 2018 memonitor permohonan penyelenggaraan
tentang Penyelenggaraan Reklame. Selanjut- secara efisien. Hal ini sangat meminimalisir
nya simplikasi prosedur dan administrasi biaya untuk patuh.
perpajakan dilakukan dengan penetapan Kemudahan pembayaran pajak diberi-
Sistem Prosedur Operasional (SOP) untuk kan dengan menyediakan layanan pemba-
memastikan pelayanan yang teratur, konsis- yaran elektronik, yaitu fasilitasi pembayaran
ten dan tepat waktu sesuai standart yang dengan mekanisme transfer, mobile banking
telah ditetapkan. Sistem Prosedur Operasi- melalui bank-bank yang telah bekerja sama
onal (SOP) pelayanan pajak reklame, antara dengan BPKPD. Namun demikian, Kota
lain SOP Pelayanan Permohonan Ijin Surabaya juga memberikan pembayaran
Penyelenggaraan Reklame. SOP yang dite- melalui teller bagi wajib pajak reklame yang
tapkan oleh Kepala Badan Pengelolaan berkunjung ke kantor pajak Kota Surabaya
Keuangan dan Pajak Daerah menjadi dan di bank-bank yang bekerjasama dengan
pedoman bagi petugas dalam memberikan BPKPD Kota Surabaya. Hal ini sebagai
pelayanan baik di front office maupun back upaya memberikan pelayanan prima bagi
office serta petugas lapangan yang masyarakat dengan menyediakan fasilitas
melakukan pengawasan penyelenggaran sesuai preferensi masyarakat.
reklame. Peraturan, sistem dan prosedur Fasilitasi layanan call center disediakan
administrasi yang mudah dipahami dan untuk memberikan informasi perpajakan
diaplikasikan sangat membantu wajib pajak khususnya pajak reklame. Sedangkan
untuk patuh. Upaya simplikasi peraturan fasilitasi help desk dengan dukungan SDM
perpajakan dapat mempermudah dan yang mempunyai kompetensi disiapkan
mengurangi biaya untuk patuh karena wajib untuk memberikan kesempatan kepada
pajak tidak membutuhkan pendampingan wajib pajak membutuhkan konsultasi lebih
konsultan dalam menunaikan kewajiban detail. Kemudahan melakukan koordinasi
perpajakannya (Musimenta, 2020). dan komunikasi memberikan kesempatan
Pengembangan website yang kompre- otoritas pajak menjalin hubungan yang baik
hensif https://ereklame.cktr.web.id, berfungsi dengan wajib pajak untuk menumbuhkan
untuk memberikan kemudahan layanan. kepercayaan (trust) wajib pajak. Selain itu,
Pada website tersebut wajib pajak dapat kemudahan komunikasi juga mendukung
memperoleh informasi dan mengakses meminimalkan biaya untuk patuh bagi wajib
layanan penyelenggaraan reklame antara pajak maupun otoritas pajak yang
lain terkait alur dan persyaratan perijinan merupakan salah satu fokus dari fasilitasi
penyelenggaraan reklame, peta reklame, cek kemudahan layanan.
status reklame. Peta reklame memberikan Strategi untuk melayani wajib pajak
akses kepada masyarakat untuk mengetahui yang berkomitmen patuh terhadap pera-
posisi reklame di Kota Surabaya, yang dapat turan perpajakan merupakan implementasi
digunakan sebagai bahan pertimbangan service paradigm yaitu mempermudah dan
untuk menentukan reklame baru yang akan meminimalkan biaya untuk patuh dengan
dipasang masyarakat. Feature reklame memanfaatkan teknologi modern dalam
bongkar yang merupakan fitur yang pendaftaran, pelaporan dan pembayaran
menginformasikan reklame-reklame yang pajak. Strategi yang dilakukan oleh Kota
telah habis masa tayangnya, yang diman- Surabaya sebagaimana dilakukan negara-
faatkan tim reklame untuk melakukan negara lain untuk memaksimalkan capaian
pengawasan dan penertiban reklame. pajak maupun untuk meningkatkan
Sedangkan feature cek status reklame kepatuhan wajib pajak. Sebagai contoh,
504 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 5, Nomor 4, Desember 2021 : 493 – 512

strategi untuk mempermudah wajib pajak untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak
untuk patuh yang dilaksanakan oleh (Kustiawan et al., 2019).
Australian Taxation Office (ATO) adalah Kedua, pada tingkat kepatuhan try to,
menyediakan website yaitu MyTax untuk but don’t always succed, yaitu tingkatan
mempermudah pelaporan pajak dengan dimana wajib pajak berusaha memenuhi
pengisian awal pendapatan, gaji, deviden, kewajiban perpajakannya, namun karena
dan detail asuransi kesehatan swasta, mem- kurangnya skill dan pengetahuan menyebab-
fasilitasi penghitungan pajak secara online. kan wajib pajak melakukan hal yang tidak
ATO juga membantu wajib pajak membayar sesuai peraturan atau prosedur (Hamilton,
pajak tepat waktu dengan memberikan 2012). Pada tingkatan ini, instansi pendapa-
peringatan melalui text massage untuk pajak tan melakukan strategi yang dapat mem-
yang mendekati jatuh tempo (https: bantu wajib pajak untuk dapat patuh meme-
//www.ato.gov.au/About-ATO). State Revenue nuhi kewajiban perpajakannya, memberikan
Office of Victoria (SRO) mengimplementasi- bantuan pelayanan bagaimana memahami
kan strategi di level ini dengan mengem- peraturan pajak dan prosedur administrasi
bangkan website yang sangat komprehensif perpajakan (help to comply) melalui edukasi
(https://www.sro.vic.gov.au/compliance) untuk dan informasi dengan menyediakan saluran
memberikan kemudahan wajib pajak untuk komunikasi yang memadai. Hal ini dapat
patuh, menyediakan layanan secara online, dilakukan secara umum atau spesifik pada
perhitungan pajak secara mandiri, informasi kelompok-kelompok tertentu (Hamilton,
perpajakan, faslitasi pendaftaran, pembay- 2012).
aran dan pelaporan secara online. Pada tingkat kepatuhan try to, but don’t
Strategi memberikan kemudahan pada always succed, ketersediaan website, call center
wajib pajak untuk meningkatkan kepatuhan dan help desk sebagaimana telah diuraikan
yang dilakukan oleh Kota Surabaya, ATO pada strategi untuk wajib pajak dengan
dan SRO selaras dengan hasil penelitian perilaku willing to do the right thing, juga
D’Ascenzo (2015) yang mengungkapkan berperan untuk wajib pajak dengan perilaku
modernisasi perpajakan yang semula berfo- kepatuhan try to but don’t always suceed.
kus pada kepentingan instansi menjadi Selain itu, strategi yang dilaksanakan oleh
berorientasi pada wajib pajak untuk mencip- BPKPD Kota Surabaya pada tingkat ini
takan kemudahan untuk patuh antara lain adalah melakukan sosialisasi perpajakan,
penggunaan teknologi baru dalam penye- secara rinci diuraikan sebagai berikut.
lenggaraan layanan (penyampaian laporan Pada tingkat kepatuhan willing to do the
pajak, kemudahan melakukan pendaftaran right thing wajib pajak menggunakan website
bagi wajib pajak maupun konsultan pajak), ini untuk mempermudah dan efisiensi biaya
penyampaian informasi dengan publikasi untuk patuh, namun bagi wajib pajak pada
secara online, meningkatkan kemampuan tingkat kepatuhan try to but don’t always
search engine, sosial media, electronic succed, website https://ereklame.cktr.web.id
lodgement, e-tax system, serta secara progresive dapat digunakan untuk mendapatkan infor-
melakukan upgrade sistem perpajakannya. masi terkait pajak reklame antara lain
Meningkatkan pelayanan yang mempriori- layanan yang disediakan terkait perijinan
taskan kebutuhan wajib pajak dapat mem- reklame, alur permohonan dan persyaratan
berikan keuntungan berupa efisiensi biaya, pengajuan ijin penyelenggaraan reklame,
peningkatan kepatuhan pajak, mencegah mekanisme pendaftaran wajib pajak, simu-
penggelapan pajak (D’Ascenzo, 2015). lasi perhitungan retribusi Ijin Mendirikan
Integrasi sistem informasi untuk memper- Bangunan yang harus dibayar yang meru-
mudah pembayaran pajak serta efisiensi pakan salah satu syarat penyelenggaraan
biaya merupakan hal yang sangat penting reklame dan sebagainya. Strategi yang
dilakukan Kota Surabaya dalam peman-
Strategi Meningkatkan Kepatuhan Pajak Reklame dengan...– Wijayanah, Basuki 505

faatan website selaras dengan penelitian tidak lagi membutuhkan konsultasi dan
(Hassan et al., 2016) yang menyatakan bahwa pendampingan dari biro jasa penyelenggara
penyediaan website yang user friendly dengan reklame.
fasilitas yang memungkinkan komunikasi Customer contact service membantu wajib
interaktif antara wajib pajak dan otoritas pajak yang membutuhkan konsultasi terkait
pajak sangat membantu wajib pajak ketika pajak yang menjadi kewajibannya atau
wajib pajak membutuhkan bantuan terkait informasi lainnya. Sedangkan layanan help
perpajakannya. desk pada tingkat ini berfungsi untuk
Strategi peningkatan kepatuhan memberikan penjelasan bagi wajib pajak
selanjutnya adalah secara aktif melakukan yang membutuhkan bantuan informasi yang
sosialisasi perpajakan, baik secara offline dan lebih kompleks serta memberikan pendam-
online jika terdapat peraturan perpajakan pingan jika terdapat wajib pajak yang
yang baru atau adanya aplikasi layanan baru mengalami kesulitan menggunakan aplikasi
yang perlu diketahui masyarakat. Program layanan pajak reklame yang dikembangkan
webinar diselenggarakan dua kali dalam Kota Surabaya. Menurut informan, perusa-
setahun untuk membahas isu-isu perpaja- haan yang telah mendapat sosialisasi terkait
kan. Pada acara ini, peserta webinar yang aturan dan prosedur perijinan reklame,
merupakan stakeholders pengelolaan pajak banyak memanfaatkan help desk ini untuk
daerah dapat memberikan saran dan membantu mereka melaksanakan proses
masukan kepada instansi untuk perbaikan perijinan penyelenggaraan reklame, bahkan
pengelolaan pajak reklame di masa berhasil merubah wajib pajak yang semula
mendatang. Selain program webinar yang tidak patuh menjadi wajib pajak patuh
membahas isu-isu perpajakan, secara agre- secara sukarela (voluntary compliance). Hal ini
sive otoritas pajak Kota Surabaya menjalin sesuai dengan tujuan dilaksanakannya stra-
komunikasi dengan perusahaan-perusahaan tegi kepatuhan yaitu menurunkan sebanyak
baik swasta maupun BUMN yang mungkin wajib pajak ke tingkat paling dasar
membutuhkan informasi terkait aturan, dari kontinum compliance model, yaitu tingkat
prosedur permohonan perijinan penyeleng- dimana wajib pajak menjadi berkomitmen
garaan reklame dan pembayaran pajak untuk melaksanakan kewajiban perpaja-
reklame serta layanan-layanan yang disedia- kannya secara sukarela (willing to do the right
kan oleh Kota Surabaya untuk memper- thing).
mudah wajib pajak untuk memenuhi Strategi edukasi dan informasi melalui
kewajiban perpajakannya. Menurut infor- kegiatan sosialisasi perpajakan yang dilaku-
man, dengan sosialisasi kepada kelompok kan Kota Surabaya sesuai dengan penelitian
tertentu, dalam hal ini perusahaan- Susanti et al. (2020) yang menyatakan bahwa
perusahaan swasta, termasuk perusahaan- pengetahuan pajak dapat memacu kepatu-
perusahaan yang baru berdiri, serta perusa- han masyarakat dalam membayar pajak,
haan BUMN dapat meningkatkan pengeta- sehngga masyarakat perlu diberi pemaha-
huan wajib pajak, dari semula memanfaat- man secara intensif mengenai pengetahuan
kan biro jasa penyelenggaraan reklame men- pajak melalui berbagai kegiatan, seperti
jadi mampu menangani sendiri kewajiban seminar, pelatihan dan sosialisasi tentang
perpajakannya dan mendorong kepatuhan pajak (Susanti et al., 2020).
sukarela wajib pajak. Pemberian informasi Menurut Alm (2018), salah satu strategi
perpajakan kepada wajib pajak dapat untuk meningkatkan kepatuhan pajak
menurunkan kesalahan perpajakan yang adalah dengan memperbaiki palaya-nan
dilakukan wajib pajak (Kosonen dan (service paradigm) yaitu peningkatan layanan
Ropponen, 2015) dan secara langsung administrasi perpajakan yang ramah di
mengurangi biaya internal untuk patuh semua lini pelayanan, antara lain dengan
pajak (Musimenta, 2020) karena wajib pajak meningkatkan edukasi pada wajib pajak,
506 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 5, Nomor 4, Desember 2021 : 493 – 512

menyediakan layanan untuk mem-bantu Penyelenggaraan Reklame (SIPR), kesesuai-


wajib pajak dalam mengajukan pengem- an penyelenggaraan reklame dengan ijin
balian dan membayar pajak, meningkatkan yang telah diberikan meliputi ukuran,
layanan customer service, memperbaiki situs ketinggian, materi reklame, titik reklame,
web instansi pendapatan, menyederhanakan asuransi reklame, pencantuman plat izin
pajak dan formulir pajak, serta menyeder- atau bentuk pengesahan, masa berlakunya
hanakan pembayaran pajak. Peningkatan masa izin reklame. Sedangkan untuk menge-
layanan perpajakan menjadi salah satu tahui kepatuhan pembayaran diteliti ketepat-
strategi untuk mencegah terjadinya peng- an waktu pembayaran dan tanggal jatuh tem-
hindaran pajak (Alm, 2018). Service paradigm po pembayarannya. Hasil dari identifikasi
ini diimplementasikan Kota Surabaya untuk kepatuhan perijinan dan pembayaran pajak
wajib yang berkomitmen untuk patuh reklame menjadi informasi untuk melaku-
(willing to do the right thing) dan try to, but not kan tindakan pencegahan ketidakapatuhan.
always succeed yaitu wajib pajak yang ingin Tindakan pencegahan dilakukan de-
patuh namun mengalami kendala baik ngan memberikan surat pemberitahuan atau
dalam bentuk pengetahuan maupun skill. himbauan pembayaran kepada wajib pajak
Untuk memberikan layanan yang memuas- yang belum membayar pajak pada saat
kan pada tingkatan ini diperlukan dukungan mendekati masa jatuh tempo pajak. Sedang-
infrastruktur yang memadai dari instansi kan pengawasan perijinan dilaksa-nakan
perpajakan. oleh tim yang terdiri dari beberapa instansi
Ketiga, pada tingkat perilaku wajib terkait, antara lain Dinas Pengelolaan
pajak tidak bersedia untuk patuh (don’t want Bangunan dan Tanah, BPKPD, Dinas
to comply) yaitu tingkatan dimana wajib Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemuki-
pajak menunjukkan kelalaian atau sengaja man, Cipta Karya dan Tata Ruang, Dinas
tidak mematuhi peraturan perpajakan. Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematu-
Strategi kepatuhan pada tingkat don’t want to san, Dinas Perhubungan, Dinas Kebersihan
comply ditekankan pada pelaksanaan audit dan Ruang Terbuka Hijau dan Satuan Polisi
yang memadai (Hamilton, 2012) sebagai Pamong Praja. Kerjasama antar instansi
upaya pencegahan penghindaran pajak sangat diperlukan dalam hal melakukan
(deter by detection) dengan mengembangkan penertiban penyelenggaraan reklame yang
alat analisis untuk mengidentifikasi ketidak- habis masa tayangnya maupun reklame
patuhan dan melakukan pendekatan kepatu- tidak berijin. Reklame insidentil yang telah
han berbasis resiko (Risk Based Approach) melewati masa ijinnya langsung dilakukan
untuk area dengan kemungkinan ketidak- penertiban berupa pembongkaran reklame,
patuhan terbesar. sedangkan reklame permanen yang melang-
Pajak reklame merupakan official gar peraturan penyelenggaraan dilakukan
assestment tax, yaitu jenis pajak yang penertiban melalui beberapa tahapan, yang
besarannya ditetapkan oleh kantor pajak. pertama adalah pemberian surat peringatan
Pada pajak dengan official assesment, peranan secara tertulis. Dengan adanya surat pem-
otoritas pajak berupa pengawasan sangat beritahuan pembayaran dan surat peringa-
dominan untuk mendapatkan kepatuhan tan ketidakpatuhan penyelenggaraan rekla-
pajak. Instansi pajak Kota Surabaya meman- me, maka wajib pajak yang kooperatif akan
faatkan database pajak reklame untuk menen- menindaklanjuti dengan memenuhi kewaji-
tukan wajib pajak yang perlu dilakukan ban pembayaran dan perijinan penyeleng-
tindakan pengawasan dalam hal kepatuhan garaan reklame, namun bagi wajib pajak
pajak reklame, meliputi kepatuhan perijin- yang tidak kooperatif dan tidak segera me-
an penyelenggaraan reklame dan kepatuhan nyelesaikan kewajiban perpajakannya akan
pembayaran. Kepatuhan terkait perijinan dilakukan tindakan tegas selanjutnya.
reklame meliputi kepemilikan Surat Ijin
Strategi Meningkatkan Kepatuhan Pajak Reklame dengan...– Wijayanah, Basuki 507

Sesuai informasi yang disampaikan oleh sangat penting untuk menghindari salah
informan, dijelaskan bahwa tindakan sasaran karena pengawasan hanya berpe-
penertiban reklame dilakukan secara rutin, ngaruh positif untuk meningkatkan kepatu-
namun oleh karena dipengaruhi keterbata- han jika dilakukan pada wajib pajak yang
san jumlah sarana prasarana dan SDM maka tidak patuh atau beresiko melakukan
aktifitas pengawasan reklame belum dapat ketidakpatuhan dan bahkan dapat memberi-
dilaksanakan serentak seluas wilayah kerja kan efek negatif (backfire effect) jika dilakukan
Kota Surabaya yang merupakan lokasi pada wajib pajak yang patuh pajak (Gangl et
penyelenggaraan reklame. Oleh karena itu al., 2014), yaitu berupa penurunan kepatu-
trend kenaikan atau penurunan jumlah han wajib pajak (Gemmell dan Ratto, 2012).
reklame yang diberikan tanda silang ber- Selain sasaran yang tepat, aktifits pengawa-
dasarkan data yang tersedia tidak secara san harus dibarengi dengan sanksi yang
langsung mencerminkan trend kepatuhan lebih tinggi (Lisi, 2015).
wajib pajak, namun dapat menunjukkan Strategi pemberian surat peringatan
bahwa aktifitas pengawasan yang semakin pada jenis pajak dengan official assestment
ketat dilakukan instansi pajak Kota juga dilakukan oleh Chirico untuk wajib
Surabaya. pajak property, yaitu dengan membubuhkan
Strategi yang dilakukan Kota Surabaya notifikasi untuk menekankan peringatan
untuk wajib pajak dengan tingkat kepatuhan pada wajib pajak. Pemberian surat peringa-
don’t want to comply merupakan bentuk im- tan dengan notifikasi tertentu untuk jenis
plementasi penegakan hukum (enforcement) pajak dengan official assesment dalam
dan merupakan tindak lanjut Peraturan penelitian Chirico et al., (2016) untuk wajib
Menteri Keuangan Nomor 207/PMK.07/ pajak property di Brotherly Love City, terbukti
2018 tentang Pedoman Penagihan dan dapat meningkatakan pembayaran dan
Pemeriksaan Pajak Daerah, dimana dalam kepatuhan wajib pajak. Penelitian Chirico et
peraturan tersebut menyebutkan bahwa al., (2016) dapat dijadikan referensi bagi
Surat Teguran, Surat Peringatan atau surat instansi pajak Kota Surabaya untuk
lain yang sejenis diterbitkan apabila diterapkan pada official assesment tax, salah
penanggung pajak tidak melunasi utang satunya adalah pajak reklame.
pajaknya sampai dengan jatuh tempo Tingkat kepatuhan wajib pajak tidak
pembayaran. Pemberian surat peringatan statis di salah satu tingkatan, namun naik
merupakan tahap awal tindakan enforcement turun dalam kontinum piramida. Petugas
jika upaya persuasi tidak berhasil membuat pajak berusaha mengidentifikasi alasan yang
wajib pajak patuh. mendorong wajib pajak pada suatu tingkat-
Pemanfaatan data mining dalam an tertentu melalui proses penilaian resiko,
menentukan wajib pajak yang perlu dilaku- serta terus menerapkan strategi secara
kan tindakan pencegahan baik penagihan progresif yang mampu mendorong wajib
dengan surat peringatan maupun tindakan pajak untuk berada pada tingkat voluntary
pengawasan selaras dengan penelitian compliance.
Gonzales dan Velazquez (2013) yang Keempat, pada piramida paling atas
memanfaatkan data mining untuk melakukan dari compliance model adalah perilaku wajib
karakterisasi dan deteksi wajib pajak yang pajak yang memutuskan untuk tidak patuh
potensial melakukan ketidakpatuhan pajak pada peraturan perpajakan (have decided not
(Gonzalez dan Velasquez, 2013). Pengguna- to comply) yaitu tingkatan dimana wajib
an data mining meningkatkan efisiensi dan pajak menunjukkan perilaku tidak ingin
akurasi data untuk menentukan wajib pajak berpartisipasi dengan sistem perpajakan.
yang akan dilakukan pemeriksaan, sehingga Perilaku wajib pajak yang dipresentasikan di
meningkatkan kinerja otoritas pajak (Cleary, bagian atas piramida ini membutuhkan
2011). Seleksi yang dilakukan secara tepat tindakan yang tegas berupa enforcement
508 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 5, Nomor 4, Desember 2021 : 493 – 512

dengan peraturan hukum (use full force of the silang pada materi reklame, penutupan pada
law) (Hamilton, 2012). materi reklame, mempublikasikan di media
Sebagaimana telah dituangkan pada massa, dan/atau pembongkaran reklame.
tinjauan teori penelitian ini, bahwa tindakan Pemberian tanda silang dilakukan pada
enforcement dilakukan melalui beberapa objek pajak reklame yang terbukti
tahapan mulai yang paling ringan hingga melakukan pelanggaran perpajakan yaitu
tindakan yang paling tegas dari otoritas yang belum melakukan pembayaran pajak
pajak. Instansi pajak Kota Surabaya telah setelah jatuh tempo atau objek pajak yang
mengimplentasikan secara nyata tahapan penyelenggaraan reklamenya tidak sesuai
enforcement khususnya untuk pajak reklame. dengan ijin reklame yang telah ditetapkan
Identifikasi ketidakpatuhan pembayaran dan telah diberikan surat peringatan. Sesuai
pajak reklame ditiindaklanjuti dengan data yang ada pada BPKPD, reklame yang
pengenaan sanksi berupa denda sebesar 2% diberikan tanda silang pelanggaran tahun
dari pokok pajak tiap bulan dengan 2017 sebanyak 1146 objek pajak, tahun 2018
maksimal denda sampai dengan 24 bulan sebanyak 575, tahun 2019 sebanyak 3596,
bagi wajib pajak yang melewati jatuh tempo tahun 2020 sebanyak 2874 objek pajak.
pembayaran pajak. Pengenaan denda meru- Pemberian tanda silang pada objek pajak
pakan bentuk keadilan (fairness), secara menunjukkan otoritas pajak melakukan
ekonomi untuk menunjukkan kepada wajib tindakan nyata terhadap objek pajak yang
pajak yang telah patuh bahwa ketidak- tidak sesuai dengan aturan penyelenggaraan
patuhan menyebabkan bertambahnya beban reklame. Selain itu juga bertujuan
ekonomi (tax burden) yang harus ditang- memberikan sanksi sosial yaitu masyarakat
gung. Selain itu, pengenaan sanksi berupa dapat mengetahui bahwa produk yang
denda diharapkan dapat mempengaruhi diiklankan serta penyelenggara iklan telah
perilaku wajib pajak untuk menjadi patuh melanggar aturan perpajakan sehingga
pajak karena sebagaimana diungkap dalam dapat berakibat buruk pada image produk,
penelitian Yunus et al. (2017) yang menyata- produsen produk maupun penyelenggara
kan bahwa pengenaan denda merupakan reklame secara langsung maupun tidak
salah satu faktor yang mempengaruhi langsung. Hal ini diharapkan dapat menjadi
perilaku patuh wajib pajak. pedorong meningkatnya kepatuhan wajib
Selain pengenaan denda keterlam-batan pajak terhadap peraturan perpajakan.
pembayaran, tindakan enforcement lainnya Selanjutnya jika wajib pajak tidak segera
untuk jenis pajak reklame di Kota Surabaya menyelesaikan kewajiban perpajakannya
sebagaimana dituangkan dalam Peraturan setelah tindakan pemberian tanda silang,
Daerah Nomor 5 Tahun 2019 tentang maka petugas pajak melakukan tindakan
Penyelenggaraan Reklame dan Peraturan berupa penutupan materi reklame dan akan
Walikota Nomor 21 Tahun 2018 tentang Tata dilanjutkan dengan pembekuan dan
Cara Penyelenggaraan Reklame. Penerapan pencabutan Surat Ijin Penyelenggaraan
sanksi administratif dilaksanakan Reklame (SIPR).
berdasarkan hasil pemeriksa-an atau alat Langkah terakhir dari tindakan
bukti lain yang dapat dipertang- enforcement (use full force of the law) adalah
gungjawabkan sebagai tindak lanjut penga- tindakan penertiban objek pajak berupa
wasan dan/atau pengaduan. Wajib pajak pembongkaran reklame bagi wajib pajak
yang menunjukkan sikap tidak kooperatif yang terbukti melanggar peraturan pajak
setelah diberikan surat peringatan tertulis dan menunjukkan sikap tidak kooperatif
oleh petugas pajak, maka dilakukan pada petugas pajak selama pelaksanaan
tindakan yang lebih tegas yaitu berupa tahapan penagihan pajak. Tindakan
pembekuan SIPR; penyegelan bangunan penertiban reklame insidentil dilakukan
reklame; pencabutan SIPR; pemberian tanda petugas pajak sendiri, sesuai dengan tugas
Strategi Meningkatkan Kepatuhan Pajak Reklame dengan...– Wijayanah, Basuki 509

dan fungsinya untuk langsung melakukan meyakinkan orang bahwa orang lain
pembongkaran reklame. Sedangkan pener- mematuhi. Meskipun sanksi bukan pilihan
tiban objek pajak reklame permanen dilaku- pertama untuk meningkatkan kepatuhan,
kan oleh tim penertiban reklame, yang namun pada kondisi tertentu otoritas pajak
beranggotakan dari Badan Pengelolaan perlu menggunakan kekuatan koersif dan
Keuangan dan Pajak Daerah, Dinas Cipta legitimasi untuk menangani kepatuhan
Karya, Permukiman dan Tata Ruang serta (Mangoting et al., 2020) karena terdapat
Satuan Polisi Pamong Praja. Data terakhir kelompok masyarakat yang motivasi
yang dapat diperoleh peneliti, pada tahun membayar pajaknya bukan atas kesadaran
2020 tim reklame menertibkan 3.596 objek wajib pajak tapi lebih disebabkan power dari
pajak, dengan 2.346 objek pajak yang pemerintah (Amalia, 2019). Implementasi
dilakukan pembongkaran karena wajib strategi pengawasan, penagihan dan
pajak tidak segera memenuhi kewajibannya penerapan sanksi yang dilaksanakan secara
setelah dilakukan serangkaian tindakan memadai dapat mendukung tercapainya
penagihan pajak. Tindakan penertiban objek pendapatan pajak secara optimal (Aditya
pajak reklame memberikan pengaruh yang dan Pohan, 2018).
signifikan pada kepatuhan wajib pajak Implementasi rangkaian strategi ke-
reklame, karena hal ini menyebabkan wajib patuhan pajak reklame mulai dari strategi
pajak mempunyai kesadaran yang tinggi peningkatan layanan untuk mempermudah
bahwa jika tidak patuh pada peraturan wajib pajak untuk patuh, edukasi dan
perpajakan maka reklame mereka akan informasi untuk membantu wajib pajak
ditertibkan dan tidak dapat ditayangkan lagi untuk patuh, pencegahan ketidakpatuhan,
sehingga berdampak pada aktifitas proses penagihan, dan penegakan hukum
pemasaran bisnis mereka. sebagai strategi enforcement merupakan
Implementasi penegakan hukum proses yang sangat komprehensif sebagai
(enforcement) pada pajak reklame yang upaya implementasi strategi kepatuhan
dilakukan instansi pajak Kota Surabaya yang memadai pada semua tingkatan
memberikan referensi implementasi penagi- perilaku wajib pajak pada compliance model.
han pajak sampai dengan tindakan yang Implementasi strategi kepatuhan dapat
tegas untuk mencapai kepatuhan pajak. berhasil hanya jika mendapat dukungan
Penegakan hukum yang tegas harus dilaku- yang maksimal baik meliputi komitmen
kan jika pengenaan denda dan pemberian pimpinan dalam bentuk penetapan pera-
surat teguran sudah tidak membuat wajib turan perundangan dan pelaksanaan
pajak pajak kooperatif, sebagaimana diung- masing-masing strategi, dukungan sarana
kap pada beberapa penelitian yang menyata- prasarana yang memadai, sumber daya
kan bahwa penagihan pajak-pajak pusat manusia yang kompeten serta dukungan
dengan surat teguran dan surat paksa dinilai antar instansi yang terkait. Tanpa adanya
kurang efektif (Tambunan, 2016; Nalle, dukungan unsur-unsur tersebut mustahil
2017). Hal ini terjadi karena wajib pajak sebuah strategi kepatuhan dapat dilaksana-
cenderung menjadi risk-taker dalam kan secara memadai dan berkelanjutan.
memutuskan untuk patuh pajak, sehingga Penerapan strategi kepatuhan yang
penalti dan denda yang tidak terlalu tinggi komprehensif, memadai dan tegas pada tiap
tidak membuat wajib pajak patuh (Sapiei tingkat perilaku wajib pajak reklame sangat
dan Kasipillai, 2013). Pemberian sanksi yang berdampak pada kepatuhan wajib pajak
tegas merupakan salah satu strategi agar reklame di Kota Surabaya. Hal ini dibukti-
wajib pajak mengetahui bahwa otoritas kan dengan data piutang pajak reklame yang
pajak memiliki kekuatan untuk menghukum menunjukkan trend menurun pada beberapa
wajib pajak yang tidak mematuhi dan tahun terakhir sebagaimana diungkapkan
dimanfaatkan sebagai mekanisme untuk pada latar belakang penelitian ini. Selanjut-
510 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 5, Nomor 4, Desember 2021 : 493 – 512

nya tantangan bagi petugas pajak adalah pemerintah daerah lainnya untuk dapat
menciptakan kondisi perpajakan yang menambah referensi implementasi
kondusif dengan sikap voluntary compliance compliance model dalam praktik riil strategi
wajib pajak secara berkelanjutan di Kota kepatuhan secara luas.
Surabaya.
DAFTAR PUSTAKA
SIMPULAN DAN SARAN Aditya, T. dan A. C. Pohan. 2018. Analisis
Simpulan Pelaksanaan Strategi Peningkatan Pene-
Berdasarkan penelitian yang telah rimaan Pajak Reklame pada Unit
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa stra- Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah
tegi kepatuhan yang dipresentasikan dengan Cempaka Putih Tahun 2014-2016. Jurnal
pendekatan compliance model telah mendo- Reformasi Administrasi 5(1): 27-39.
rong peningkatan kepatuhan pajak reklame Alm, J. 2018. What Motivates Tax
di Kota Surabaya yang dibuktikan dengan Compliance? Journal of Economic Surveys
trend tunggakan pajak yang menurun. 33(2): 353–388.
Prinsip strategi kepatuhan dengan pende- Alm, J., E. Kirchler, dan S. Muehlbacher.
katan Complaince Model adalah setiap tingkat 2012. Combining Psychology and
perilaku wajib pajak harus mendapat Economics in the Analysis of Com-
perlakuan dan tindakan yang sesuai, yaitu pliance: from Enforcement to Coo-
mempermudah wajib pajak yang mem- peration. Economic Analysis & Policy 42:
punyai komitmen untuk patuh dan mem- 133–151.
berikan tindakan tegas bagi wajib pajak yang Amalia, F. A. 2019. Slippery Slope
tidak patuh. Kombinasi strategi berupa Framework: Motivasi Pembayaran
pencegahan yang efektif (efective prevention) Pajak dan kepatuhan Pajak. EL
dan credible enforcement dapat meningkatkan MUHASABA: Jurnal Akuntansi (e-
kepatuhan wajib pajak dan memberikan Journal) 12(1): 92-101.
hasil maksimal jika dilakukan secara Badan Pengelolaan Keuangan dan Pajak
komprehensif dan berkelanjutan. Daerah Kota Surabaya. 2021. Laporan
Keuangan Pemerintah Kota Surabaya
Saran Tahun 2017 sampai dengan Tahun 2020.
Berdasarkan kesimpulan penelitian Badan Pusat Statistik. 2021. Distribusi PDRB
yang telah dijelaskan diatas, maka saran Kota Surabaya Atas Dasar Harga
yang dapat diajukan adalah instansi penda- Berlaku Menurut Lapangan Usaha,
patan pemerintah daerah dapat menerapkan 2010-2020. https://surabayakota.bps.go.id.
strategi kepatuhan dengan pendekatan Diakses Tanggal 20 February 2021.
compliance model secara komprehensif pada Braithwite, V. 2016. Taxing Democracy:
jenis pajak lain sehingga dapat mening- Understanding Tax Avoidance and Evasion
katkan kepatuhan pajak, mendorong (V. Braitwaite (ed.)). Routledge, Taylor
tercapainya target pendapatan serta & Francis Group. UK.
menurunkan nilai tunggakan pajak. Perlu Chirico, M., R. P. Inman, C. Loeffler, J.
adanya komitmen pimpinan, sarana prasa- MacDonald, dan H. Sieg. 2016. An
rana penunjang dan sumber daya manusia Experimental Evaluation of Notification
yang memadai untuk dapat menerapkan Strategies to Increase Property Tax
strategi kepatuhan secara komprehensif Compliance: Free-Riding in the City of
sehingga dapat mewujudkan voluntary Brotherly Love. Tax Policy and the
compliance yang berkelanjutan. Saran bagi Economy 30(1): 129-161.
penelitian selanjutnya, agar dapat melaku- Cleary, D. 2011. Predictive Analytics in the
kan penelitian lebih mendalam terkait Public Sector: Using Data Mining to
implementasi compliance model pada Assist better Target Selection for Audit.
Strategi Meningkatkan Kepatuhan Pajak Reklame dengan...– Wijayanah, Basuki 511

Proceedings of the European Conference on Kementerian Keuangan Republik Indonesia.


E-Government, ECEG 9(2): 168–176. 2021. Data APBD Seluruh Indonesia.
Cyan, M. R., A. M. Koumpias, dan J. http://www.djpk.kemenkeu.go.id/portal/dat
Martinez-Vazquez. 2017. The Effects of a/apbd. Diakses Tanggal 22 Februari
Mass Media Campaigns on Individual 2021.
Attitudes towards Tax Compliance; Kosonen, T. dan O. Ropponen. 2015. The
Quasi-Experimental Evidence from Role of Information in Tax Compliance:
Survey Data in Pakistan. Journal of Evidence from a Natural Field Experi-
Behavioral and Experimental Economics ment. Economics Letters 129: 18–21.
70: 10–22. Kustiawan, M., H. Zulhaimi, dan I. Solikin.
D’Ascenzo, M. 2015. Modernising the 2019. Strategic Effort to Improve Tax
Australian Taxation Office: Vision, Compliance. Advances in Economics,
People, Systems and Values. EJournal of Business and Management Research 65:
Tax Research 13(1): 361–377. 81–84.
Farida, A. dan W. David. 2018. Tax Costs and Lisi, G. 2015. Tax Morale, Tax Compliance
Tax Compliance Behaviour in Kenya. and the Optimal Tax Policy. Economic
Journal of Accounting and Taxation 10(1): Analysis and Policy 45: 27–32.
1–18. Mahmood, M. 2012. Compliance Risk
Gangl, K., B. Torgler, E. Kirchler, dan E. Management Strategies for Tax
Hofmann. 2014. Effects of Supervision Administrations in Developing Coun-
on Tax Compliance: Evidence from a tries: a Case Study of the Malaysian
Field Experiment in Austria. Economics Revenue Authority. Disertasi. Univer-
Letters 123(3): 378–382. sity of Warwick. England.
Gemmell, N. dan M. Ratto. 2012. Behavioral Mangoting, Y., C. Christopher, N. Kriwango,
Responses to Taxpayer Audits: Eviden- dan W. Adriyani. 2020. Interaksi
ce from Random Taxpayer Inquiries. Komitmen dalam Dinamika Kepatuhan
National Tax Journal 65(1): 33–58. Pajak. Jurnal Akuntansi Multiparadigma
Gonzalez, P. C. dan J. D. Velasquez. 2013. 11(2): 265–277.
Characterization and Detection of Musimenta, D. 2020. Knowledge
Taxpayers with False Invoices using Requirements, Tax Complexity, Com-
Data Mining Techniques. Expert Systems pliance Costs and Tax Compliance in
with Applications 40(5): 1427–1436. Uganda. Cogent Business and Manage-
Hamilton, S. 2012. New Dimensions in ment 7(1): 1–20.
Regulatory Compliance - Building the Nalle, P. F. 2017. Efektifitas Penagihan Pajak
Bridge to Better Compliance. EJournal of dengan Surat Teguran dan Surat Paksa
Tax Research 10(2): 483–531. Terhadap Peneriman Pajak. E-Jurnal
Hassan, N., A. Nawawi, dan A. S. A. P. Salin. Akuntansi Universitas Udayana 20(02):
2016. Improving Tax Compliance Via 1648–1671.
Tax Education - Malaysian Experience. Permatasari, N. P. M. S. D. dan N. K. L.
Malaysian Accounting Review 15(2): 1–15. Aryani. 2019. Pengaruh Kesadaran,
Jaffar, R., K. Che Ku Yusof, M. Abu Bakar, Kualitas Pelayanan, Pengetahuan
dan I. Mohd Tahir. 2014. A Study on Tax Perpajakan, dan Sanksi Perpajakan
Non-Compliance among Government pada Kepatuhan Wajib Pajak Reklame.
Servants. Australian Journal of Basic and E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Applied Sciences 8(5): 84–90. 28: 748–773.
Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Randlane, K. 2016. Tax Compliance as a
2018. Peraturan Menteri Keuangan Nomor System: Mapping the Field. International
207/PMK.07/2018 tentang Pedoman Journal of Public Administration 39(7):
Penagihan dan Pemeriksaan Pajak Daerah. 515–525.
512 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 5, Nomor 4, Desember 2021 : 493 – 512

Sapiei, N. S. dan J. Kasipillai. 2013. External Tambunan, B. 2016. Efektivitas Penagihan


Tax Professionals’ Views on Pajak Penghasilan Pasal 21 Terhadap
Compliance Behaviour of Corporation. Penerimaan Pajak Melalui Surat Paksa
American Journal of Economics 3(2): 82– (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan
89. Pajak Pratama (Kpp) Medan Petisah).
Susanti, S., J. Susilowibowo, dan H. T. Jurnal Akuntansi dan Bisnis 2(2): 159–174.
Hardini. 2020. Apakah Pengetahuan Yunus, N., R. Ramli, dan N. S. Abu Hasan.
Pajak dan Tingkat Pendidikan Mening- 2017. Tax Penalties and Tax Compliance
katkan Kepatuhan Membayar Pajak? of Small Medium Enterprises (SMEs) in
Jurnal Akuntansi Multiparadigma 11(2): Malaysia. International Journal of
420–431. Business, Economics and Law 12(1): 81–91.

You might also like