Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

Dinamika Lingkungan Indonesia, Januari 2020, p 22-30 Volume 7, Nomor

22 1
p-ISSN 2356-2226 https://dli.ejournal.unri.ac.id/index.php/DL
e-ISSN 2655-8114

PENGUATAN INSENTIF LINGKUNGAN DAN PENDAPATAN,


AKSI BANK SAMPAH CANGKIR HIJAU METRO

Yudiyanto1*, Era Yudistira2, Atika Lusi Tania3


1
Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Metro Lampung
2,3
Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Metro Lampung
Koresponden E-mail: yudiyanto@metrouniv.ac.id

Abstract Waste Problem will not cause pollution if it is managed properly. More over it can provide economic benefit
for the community. The Waste Bank "Cangkir Hijau" has a way to grow its independence and role so as to be able to
prove its existance provides economic benefits for community and the preservation of environmental cleanliness. This
Paper discusses the innovation strategy of the role and independence of the Waste Bank ‘Cangkir Hijau’ in realizing
environmental cleanliness and economic benefits for the surrounding community. This research was conducted with
descriptive qualitative. The results of the study incicate the independence and role of the waste bank ‘Cangkir Hijau’ be
formed because it is done by applying the principles of social movement and creativity. Including improving managerial
skills, innovation of various types of waste saving, and promoting waste bank, thus providing incentives on additional
income for community and creating a cleaner enviornment.

Keywords: Incentives, Independence, Role, Waste Bank.

Terus meningkatnya jumlah timbulan sampah Bank Sampah Cangkir Hijau yang ada di
di Kota Metro terlihat dengan semakin banyaknya wilayah permukiman di Kelurahan Iring Mulyo
timbulan sampah di Tempat Penampungan Sementara Kecamatan Metro Timur Kota Metro Lampung
(TPS) dan peningkatan jumlah kendaraan truk menjadi salah satu alternatif dalam fasilitasi rumah
pengangkut sampah untuk mengangkut sampah rumah tangga dan instansi di sekitarnya dalam pengelolaan
tangga di Kota Metro. Kurangnya perhatian dan sampah yang lebih baik. Bank sampah dapat menjadi
keikutsertaan masyarakat dalam pengelolaan sampah salah satu alternatif dalam pengelolaan sampah di
rumah tangga merupakan salah satu kendala dalam masyarakat (Winarso & Larasati, 2011). Jika sebagian
penanganan sampah di Kota Metro. Masyarakat besar masyarakat membawa sampah yang
merasa kurang tergerak jika mengelola sampah rumah dihasilkannya ke bank sampah akan banyak
tangga sendiri. Mereka cenderung segera memberikan pengurangan sampah di lingkungan
memindahkan sampah yang ada ke TPS di sekitar (Septiani, Arianie, Risman, Handayani, & Kawuryan,
rumah atau mengandalkan petugas pengangkut 2019).
sampah yang melakukan pengambilan ke rumah- Kelurahan Iringmulyo terletak di Kecamatan
rumah. Metro Timur Kota Metro Provinsi Lampung.
Praktik pemilahan sampah juga belum Kelurahan ini memiliki jumlah penduduk 12.978 jiwa,
dilakukan oleh masyarakat. Semua jenis sampah yang dengan kepadatan 6.867 jiwa/km2 (Bappeda, 2015).
dihasilkan dikumpulkan menjadi satu baik sampah Lokasi Bank Sampah Cangkir Hijau berada di RW012
organik maupun anorganik. Begitu juga sampah yang dari sebanyak 18 RW di kelurahan ini (BPS, 2015).
masih dapat dimanfaatkan kembali atau tidak sama Selain padat dengan rumah warga, di sekitar wilayah
sekali, semua dikumpulkan menjadi satu wadah dan ini banyak juga kamar sewa (kost-kostan mahasiswa),
dibawa ke TPS sekitar rumah atau ditempat di tempat warung makan, ruko, sekolah dan beberapa perguruan
sampah di depan rumah menunggu diangkut oleh tinggi.
petugas kebersihan kota yang keliling setiap hari. Keikutsertaan masyarakat dalam pengelolaan
Jika masyarakat mau melakukan pemilahan sampah menjadi solusi permasalahan sampah di
terhadap sampah yang ada, maka akan diperoleh permukiman warga (Setiadi, 2015). Keberadaan bank
sebagian sampah rumah tangga tersebut masih bernilai sampah yang baik akan membantu pengurangan
manfaat, dapat digunakan kembali untuk peruntukan sampah di permukiman warga (Pratama & Ihsan,
lain, atau dijual untuk didaur ulang (Yusfi & 2017). Semakin banyak warga yang terlibat akan
Damanhur, 2012). Namun karena belum ada fasilitasi semakin berkurang timbulan sampah di permukiman
penanganan sampah di lingkungan permukiman dan memudahkan upaya menjaga kebersihan
tersebut, umumnya masyarakat enggan melakukan lingkungan. Diperlukan upaya permberdayaan warga
proses pemilahan (Suryani, 2014). Masyarakat turut aktif mengelola sampah melalui bank sampah
cenderung mencampur semua jenis sampah baik (Octavia, Masriani, & Rosita, 2015).
organik maupun anorganik dalam satu wadah bahkan Kualitas lingkungan yang bersih dan sehat dikehendaki
membuang secara sembarangan baik di tanah kosong semua orang. Salah satu cara mewujudkan kondisi
maupun bantaran sungai terdekat (Isthofiyani, tersebut dengan adanya tata kelola sampah yang baik
Prasetyo, & Retno, 2016). dan sinergi gerakan menanggulanginya (Islam &
Chamhuri, 2012).
Yudiyanto, Era Yudistira, Atika Lusi Tania|DLI 7 (1) (2020) 22-30 23

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan conclution drawing (Sugiyono, 2016) ketiga komponen
strategi inovasi peran dan kemandirian bank sampah tahapan tersebut berlaku saling menjamin, baik
cangkir hijau dalam mewujudkan kebersihan sebelum, pada waktu, dan sesudah pelaksanaan
lingkungan dan keuntungan ekonomi bagi masyarakat pengumpulan data secara paralel.
sekitar. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi
rujukan bagi pegiat dan pelaku bank sampah dalam HASIL
strategi mewujudkan kemandirian dan pengembangan
peran bank sampah ditengah masyarakat.
Umumnya pendekatan penanganan sampah
seperti yang telah dilakukan oleh Unit Pelaksana
BAHAN DAN METODE Teknis (UPT) Kebersihan Kota Metro yaitu proses
pengumpulan dan pengangkutan ke Tempat
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif Pemrosesan Akhir (TPA). Sampah permukiman, pasar
dengan desain penelitian kualitatif. Pendekatan dan fasilitas umum dikumpulkan di Tempat
kualitatif deskriptif berusaha mengungkapkan keadaan Penampungan Sementara (TPS) selanjutnya diangkut
yang bersifat alamiah secara holistik. Variabel-variabel dengan truk sampah ke TPA di Kelurahan Karang
yang ada dianalisis dengan menghubungkan Rejo Kota Metro. Namun karena kemampuan UPT
dinamisasi keterkaitan antar variabel. Kebersihan yang terbatas, baik jumlah truk sampah
maupun petugasnya, tidak semua kelurahan dan
Waktu dan Lokasi Penelitian rumah tangga dapat dilayani truk pengangkut sampah.
Penelitian dilakukan di Bank Sampah Cangkir Banyak sampah permukiman tidak terangkut dan
Hijau di Kelurahan Iringmulyo Kecamatan Metro masyarakat harus mengelola sendiri sampah yang
Timur Kota Metro Provinsi Lampung. Penelitian dihasilkannya.
dilakukan sejak bulan April s.d. September 2019 Tingginya timbulan dan jenis sampah anorganik
dengan subjek penelitian pengelola dan anggota yang dihasilkan aktivitas warga sehari-hari, ditambah
komunitas cangkir hijau serta masyarakat sekitar. keterbatasan lahan dan lemahnya kesadaran warga
dalam pengelolaan sampah, tidak sedikit sampah
Pengumpulan data dibuang di selokan, tanah-tanah kosong, saluran irigasi
Pengumpulan data dilakukan dengan dan sungai. Terkadang sampah juga lama menumpuk
menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. di TPS komunal tidak segera terangkut truk sampah
Wawancara dilakukan secara semi terstruktur dengan karena keterbatasan armada dan petugas kebersihan
menanyakan sederetan pertanyaan yang sudah kota. Kondisi ini mengakibatkan pencemaran
terstruktur dan tertata, kemudian satu persatu lingkungan baik tanah, air (Purwanta & Susanto, 2017)
diperdalam dalam mengorek keterangan lebih lanjut dan udara seperti timbulnya bau dari gas yang
(Arikunto, 2016), wawancara mendalam (dept terbentuk hasil reaksi kimia (Sahwan, Wahyono,
interview) untuk memperoleh informasi yang akurat Suryanto, & Hanif, 2019) pada setiap timbulan
berkaitan dengan masalah yang diteliti sampah.
(Koentjaraningrat, 1991). Dokumentasi digunakan Bank Sampah Cangkir Hijau merupakan bank
untuk memperoleh data sekunder, melalui sampah yang diinisiasi secara swadaya oleh komunitas
pengumpulan dokumen dan literatur yang memiliki diskusi cangkir hijau Kota Metro. Berbeda dengan
keterkaitan dengan penelitian tentang komunitas bank sebagian besar bank sampah di Kota Metro yang
Sampah Cangkir Hijau Kota Metro. umumnya dibentuk oleh pemerintah kota melalui
dinas lingkungan hidup.
Informan Penelitian Bermula dari diskusi rutin komunitas bincang
Penentuan informan dilakukan secara purposive dan pikir (cangkir) hijau Kota Metro, komunitas ini
yaitu mengambil sampel berdasarkan ciri-ciri populasi memandang kurangnya kesadaran masyarakat dalam
yang telah diketahui sebelumnya. Informan diyakini menjaga kebersihan lingkungan dari sampah. Sampah
merupakan anggota komunitas dan masyarakat yang masih dipandang sebagai barang sisa yang tidak
paling tepat untuk dijadikan sampel dalam menggali bernilai ekonomi lagi dan harus dibuang segera.
dan mengungkapkan peran Bank Sampah Cangkir Komunitas ini memandang perlu melakukan terobosan
Hijau dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan untuk solusi mengatasi permasalahan ini dengan cara
dan memberikan manfaat secara ekonomi bagi baru dalam penanganan sampah bersama masyarakat.
masyarakat sekitar. Informan utama penelitian ini
adalah pengurus bank sampah cangkir hijau (CH1, Penerapan Prinsip Gerakan Sosial
CH2, PR1, PR2, TH1, TH2), Ketua RW (AP1), Ketua Aksi bank sampah dilakukan dengan
RT (AP2), narasumber pendukung diantaranya pihak pendekatan gerakan sosial. Beberapa aspek pendorong
Dinas Lingkungan Hidup (DS1, DS2, DS3, DS4). kemandirian dan peran bank sampah seperti pada
Analisis Data Tabel 1.
Keabsahan data penelitian diuji validasinya
dengan teknik triangulasi sumber dan teknik. Data
yang diperoleh dilakukan analisis mengalir (flow
model of analysis) yaitu proses reduction, display, dan
Yudiyanto, Era Yudistira, Atika Lusi Tania|DLI 7 (1) (2020) 22-30 24

Tabel 1. Beberapa Aspek Pendorong Kuatnya cukup menelepon kemudian pengelola akan hadir
Kemandirian dan Peran Bank Sampah dengan membawa alat timbang, buku tabungan dan
kendaraan roda tiga untuk pengangkutan sampah yang
No Aspek utama Deskirpsi temuan akan ditabung.
1 Pengetahuan Berangkat dari diskusi rutin
komunitas cangkir hijau, tentang Peningkatan Keterampilan Manajemen Pengelola
permasalahan sampah, melecut Pengurus Bank Sampah Cangkir Hijau terdiri
anggota komunitas diskusi untuk atas sembilan orang. Struktur yang dibuat meliputi
bergerak nyata menjadi bagian solusi ketua, sekretaris, bendahara serta beberapa bidang
di tengah masyarakat dengan
pendirian bank sampah.
pendukung; bidang operasional, customer service,
Pengetahuan yang terus diperoleh teller, pemilahan dan penimbangan. Selain memiliki
pengelola bank sampah, baik melalui ruang administrasi sebagai kantor, dan ruang gudang,
diskusi rutin, pendampingan dosen, perangkat pendukung yang dimiliki diantaranya 1 unit
dan interaksi dengan berbagai pihak komputer, alat tulis kantor (ATK), buku tabungan,
tentang bank sampah, strategi dan brosur, timbangan duduk 200 kg, satu unit motor roda
solusi keberlanjutannya mendorong tiga, meja, kursi, papan tulis, neon box, kotak sampah
mereka untuk terus bertindak pemilahan, karung plastik.
menjaga kemandirian dan peran Kesadaran akan kelanjutan gerakan bank
bank sampah cangkir hijau.
Kemauan Keinginan kuat pengelola bank
sampah ini membutuhkan kesungguhan para
2
sampah cangkir hijau memberikan pengelolanya, bank sampah cangkir hijau melakukan
dorongan motivasi untuk terus pembinaan dan pelatihan kepada para pengelola dan
mengembangkan bank sampah nasabah. Pelatihan manajemen bank sampah
cangkir hijau. Kemauan ini menjadi dilakukan untuk meningkatkan keterampilan pengelola
energi terbesar untuk terus bergerak (Chaerul & Laksana, 2019) dalam menjalankan
kreratif mempertahankan organisasi bank sampah. Beberapa narasumber
kemandirian dan peran bank sampah dihadirkan untuk memberikan pelatihan tersebut.
3 Kemampuan Dipicu oleh pengetahuan dan
Bank sampah cangkir hijau juga terus mendapatkan
kemauan, pengelola bank sampah
camgkir hijau merasa selalu memiliki
bimbingan dari para penasehat komunitas yang
kemampuan untuk mandiri dan dipimpin oleh Dharma Setiawan salah satu dosen di
meningkatkan peran dari bank IAIN Metro. Kerjasama penguatan SDM pengelola
sampah dengan pihak lain juga dilakukan seperti dengan Dinas
Pengetahuan dan kemauan kuat Lingkungan Hidup Kota Metro, IAIN Metro,
tersebut menimbulkan banyak ide Universitas Muhamadiyah Metro, BMT dan berbagai
kreatif dalam menjalankan bank komunitas masyarakat lainnya.
sampah yang semakin berkembang Pengelola bank sampah telah membuat alur
maju. mekanisme menabung bagi nasabah, ada dua macam
4 Kesempatan Kesempatan sebagai mahasiswa dan
kaum muda, dijadikan kesempatan
cara yaitu; pertama, nasabah menyetorkan sendiri
yang baik untuk berkiprah maju sampah anorganik yang mereka kumpulkan ke Bank
bersama warga. Dukungan warga Sampah Cangkir Hijau. Jika sampah yang dibawa
dan berbagai pihak terkait juga sudah dipilah, petugas bank sampah yang
memberikan kesempatan untuk terus menerimanya akan langsung menimbang. Jika belum
bergerak mengembangkan bank dipilah, sampah tersebut akan dipilah terlebih dahulu
sampah cankir hijau mempermudah sesuai dengan karakteristik sampahnya kemudian
kerja-kerja pengelolaan bank sampah dilakukan penimbangan dengan nilai harga sesuai jenis
Sumber: Hasil Penelitian, 2019 sampahnya. Jumlah nilai uang sampah yang
ditimbang tersebut dituliskan pada buku tabungan
Modal Kreatifitas nasabah. Dalam buku tabungan telah tertera
Sebagai lembaga swadaya yang mandiri, kategorisasi sampah anorganik meliputi kardus,
operasional bank sampah membutuhkan partisipasi plastik, besi dan lainnya. Kedua, petugas bank sampah
aktif warga sebagai nasabah. Anggota komunitas cangkir hijau menjemput sampah di rumah nasabah.
cangkir hijau menjadi pelopor dalam menabung Cara ini dilakukan jika nasabah meminta atau sampah
sampah. Mereka juga aktif sosialisasi dan mengajak yang akan disetorkan terlalu berat. Adanya fasilitas
masyarakat untuk mulai menabung sampah. Anggota motor roda tiga memudahkan petugas membawanya
komunitas yang sebagian besar mahasiswa mengajak dan selanjutnya ditimbang di Bank Sampah Cangkir
dan memfasilitasi warga, instansi atau lembaga yang Hijau.
mereka kenal untuk membuat buku tabungan. Guna tertibnya nasabah saat menabung, bank
Warga sekitar, perguruan tinggi, sekolah, sampah membuat alur menabung (Gambar 1).
puskesmas, pondok pesantren mulai tertarik dan ikut Nasabah yang datang langsung menuju customer
menjadi nasabah bank sampah. Penguatan keterikatan service, dibagian ini nasabah baru membuat buku
nasabah untuk terus rajin menabung sampah dijaga tabungan, untuk nasabah lama dapat menanyakan
dengan peningkatan pelayanan dengan memberikan harga per jenis sampah yang saat ini berlaku.
jasa jemput sampah ke rumah nasabah. Nasabah
Yudiyanto, Era Yudistira, Atika Lusi Tania|DLI 7 (1) (2020) 22-30 25

Kemudian nasabah menuju bagian pemilahan dan 4 SEDEPAH Sedekah dengan Tunai
penimbangan. sampah
5 PRIBAYASA Nge-print bayar Tunai
sampah
6 NGABASAM Ngaji bayar Tabungan
sampah
7 JULISA Jual beli sampah Tabungan/tunai
Sumber: Hasil Penelitian, 2019

Simpanan hari raya merupakan produk


tabungan bagi nasabah yang menginginkan uang
tabungan yang dikumpulkannya dari menabung
sampah akan diabil menjelang hari raya. Simpanan
pendidikan bertujuan untuk nasabah yang ingin
menabung sampah secara rutin dan uang tabungan
akan diambil untuk keperluan biaya sekolah dengan
Gambar 1. Alur Nasabah Menabung waktu pengambilan sesuai kesepakatan seperti saat
anak-anak daftar ulang sekolah.
Data hasil penimbangan dibawa kembali Produk beli pulsa dengan sampah (Busa Desa)
dan ngeprint bayar sampah (Ngebasam) adalah contoh
ke customer service untuk selanjutnya dibantu produk yang tidak memakai buku tabungan. Nasabah
dilakukan proses pencatatan di komputer oleh cukup menukarkan sampah yang ditabungnya dengan
bagian input. Terakhir nasabah menuju teller pulsa. Sebelum sampah ditukar dengan pulsa, sampah
untuk melakukan penarikan uang jika langsung akan ditimbang dan dinilai sesuai harga sampah
ingin diambil. Umumnya nasabah tidak tersebut. Besaran uang yang diperoleh dibayarkan
berupa pulsa sesuai permintaan nasabah. Jika uang
langsung mengambil uang kecuali yang memilih yang diperoleh lebih besar maka selisihnya akan
jenis tabungan seperti Julisa (jual beli sampah) diberikan tunai dan sebaliknya jika uang yang
dan busa desa (beli pulsa dengan sampah). diperoleh kurang, nasabah cukup menambahkan uang
kekurangan harga pulsa tersebut. Begitu juga dengan
Variasi Produk Tabungan Ngebasam.
Mengingat lokasi bank sampah dekat kampus
Awalnya produk utama bank sampah dan banyak rumah kontrakan mahasiswa disekitarnya,
adalah jual beli sampah (Julisa). Nasabah atau produk Ngebasam (ngeprint bayar sampah) memiliki
warga dapat menjual langsung sampahnya ke pelanggan tersendiri. Nasabah yang ingin nge-print
pihak bank sampah. Uang hasil tabungan dapat dapat membawa sampah sebagai alat pembayaran.
diambil tunai langsung atau dimasukkan ke Selisih kelebihan atau kekurangan biaya print dipenuhi
dengan uang tunai.
dalam buku tabungan. Berbagai produk
kemudian diluncurkan bank sampah cangkir Kampanye Promosi Bank Sampah
hijau untuk terus memberikan layanan yang Promosi dilakukan sangat intens saat awal
baik kepada nasabah dan warga. Produk berdirinya bank sampah. Promosi dilakukan sambil
tabungan ini juga diberikan untuk memenuhi mengajak masyarakat untuk mau terlibat aktif
melakukan gerakan menabung sampah.
kebutuhan warga.
Bekerjasama dengan aparat kelurahan, baik
Beberapa produk tersebut antara lain; ketua RT, RW maupun lurah melakukan pertemuan
simpanan hari raya (Sihara), simpanan dengan warga guna sosialisasi dan mengajak mereka
pendidikan (Simpen), beli pulsa dengan sampah menjadi nasabah bank sampah. Pertemuan dengan
(Busa Desa), Ngeprint bayar sampah warga sekitar di rumah Ketua Rukun Tetangga (RT)
yang pernah dilakukan mengundang respon antusias
(Pribayasa) sedekah dengan sampah (Sedepah),
dari warga. Meskipun kontribusi dari sisi ekonomi
ngaji bayar sampah (Ngabasam). Beberapa tidak menjadi pintu utama pendapatan warga, namun
nama produk tabungan seperti pada Tabel 2. keberadaan bank sampah mulai dirasakan manfaatnya
bagi warga baik untuk kebersihan lingkungan maupun
Tabel 2. Beberapa variasi produk bank sampah menambah pendapatan warga.
No Singkatan Nama produk Jenis produk Promosi juga dilakukan terhadap berbagai
1 SIMPEN Simpanan Tabungan instansi di sekitar bank sampah. Perguruan tinggi
pendidikan seperti IAIN Metro, Universitas Muhamadiyah,
2 SIRAYA Simpanan hari Tabungan sekolah, puskesmas, pondok pesantren dan lainnya.
raya Pengelola bank sampah sering diundang menjadi
3 BUSA DESA Beli pulsa Tunai narasumber dalam pembekalan mahasiswa untuk
dengan sampah program Kuliah Kerja Nyata di IAIN Metro, sekolah-
Yudiyanto, Era Yudistira, Atika Lusi Tania|DLI 7 (1) (2020) 22-30 26

sekolah dan di komunitas pedagang Pasar Yosomulyo jumlah nasabah yang rutin menabung sebanyak 53
Pelangi Metro. orang dengan rata-rata tabungan nasabah sebesar Rp.
Memanfaatkan media online seperti blog, 1.875.000,00. Tabungan nasabah dari
facebook, twitter, instagram, dan portal media online instansi/lembaga sekolah dan kampus umumnya
untuk mengenalkan produk tabungan bank sampah. menabung jenis sampah kertas. Jumlah tabungan
Kerjasama dengan media online lokal seperti dengan SMA Muhamadiyah 2 Metro misalnya, tercatat
nuwobalak.id, pojoksamber.com dan saiwawai.com. sebesar Rp. 3.504.720,00 dan Fakultas Tarbiyah IAIN
Pemasangan banner dilokasi yang menjadi target pasar Metro sebesar Rp. 3.252.595,00.
bank sampah dilakukan diawal berdiri. Membuka Jumlah tabungan nasabah tersebut
stand di berbagai ajang pameran yang diselenggarakan menunjukkan keberadaan Bank Sampah Cangkir
baik oleh pemerintah kota, komunitas-komunitas dan Hijau memberikan tambahan pendapatan bagi warga
lembaga pendidikan, serta pembagian kaos dan melalui mekanisme menabung dengan memanfaatkan
kresbag Bank Sampah Cangkir Hijau. sampah anorganik yang dihasilkan. Nasabah
umumnya menyatakan senang dengan aktivitas
Insentif Kebersihan Lingkungan menabung sampah ini. Selain menjadi tergerak untuk
Kegiatan pengelolaan sampah, baik yang skala menjaga kebersihan lingkungan, keuntungan lain yang
besar di lingkup kota maupun skala kecil di komplek diperoleh adalah sampah yang dikumpulkan bisa
perumahan atau permukiman warga memiliki tujuan menjadi uang dengan mudah melalui bank sampah.
utama agar lingkungan menjadi bersih dan terhindar Kemudahan lain yang diberikan bank sampah adalah
dari dampak negatif sampah, baik bagi lingkungan pihak nasabah cukup menelpon pengelola bank
maupun manusianya. sampah kemudian mereka akan datang ke rumah atau
Bank sampah cangkir hijau bergerak mengajak kantor nasabah untuk mengambil sampah yang akan
masyarakat sekitar untuk mulai mengelola sendiri ditabung.
sampah anorganik yang dimiliki. Sampah anorganik Pendapat lain dari para nasabah adalah melalui
dikumpulkan, dipilah sesuai jenisnya, kemudian cara menabung di bank sampah ini, mereka memiliki
dibawa ke bank sampah untuk ditabung. Jika prestise tersendiri. Bank sampah memberikan wajah
diperlukan pihak bank sampah juga siap membantu baru dalam memanfaatkan sampah, sebelumnya
mengambil sampah dari rumah warga yang ingin kegiatan mengelola sampah ini dipandang sebagai
menabung. Perubahan warga yang sebelumnya aktivitas terkait barang tak berguna dan dipandang
membuang sampah ke TPS atau tempat lain secara kurang terhormat, kini menjadi sebuah gaya aktivitas
sembarangan, mulai terbiasa mengumpulkan sampah, yang berbeda dalam menjaga kebersihan lingkungan
memilah dan menabungnya ke bank sampah cangkir dan tidak lagi dipandang kurang terhormat.
hijau. Selain keuntungan kebersihan dan pendapatan
Perubahan ini meningkatkan kebersihan warga, bank sampah ini juga memiliki bentuk lain
lingkungan disekitar bank sampah. Selain terlihat dari dalam peran sosialnya ditengah warga seperti
penampakan kebersihan di lingkungan, peningkatan dilakukan dalam program ‘lapah jaga’. Lapah jaga
tersebut juga terlihat dari terus meningkatnya jumlah atau pengelolaan sampah untuk jamban keluarga
sampah anorganik yang diterima bank sampah. Hal merupakan kolaborasi antara bank sampah dengan
ini menandakan warga mulai terbiasa mengelola pemerintah Kota Metro dan pemuda karang taruna
sampah di rumah dan lingkungannya masing-masing Iringmulyo. Lapah jaga ini dilaksanakan melalui
sehingga kebersihan dapat terus dijaga. pemberian pinjaman kepada karang taruna atau
Peningkatan budaya kebersihan lingkungan masyarakat dengan nominal Rp.500.000,00. Dana ini
khususnya penangangan sampah anorganik juga dialokasikan untuk pembangunan jamban permanen
terjadi di beberapa instansi perkantoran sekitar bank maupun saluran pembuangan air limbah. Masyarakat
sampah cangkir hijau. Beberapa lembaga atau instansi yang peroleh pinjaman tersebut selanjutnya mencicil
menjadi nasabah tetap bank sampah cangkir hijau. dengan membayar lewat sampah yang ditabung di
Mereka secara rutin meminta pengelola bank sampah Bank Sampah Cangkir Hijau.
datang mengambil sampah yang akan ditabung. Saat ini bank sampah juga mulai melakukan
Umumnya sampah terbanyak adalah jenis kertas dan pemberdayaan warga dalam membuat kerajinan
koran. Beberapa nasabah instansi tersebut seperti tangan berbahan baku sampah anorganik. Beberapa
Rektorat IAIN Metro, Fakultas Tarbiyah, Fakultas macam kerajinan yang dibuat seperti kotak tissue, vas
Syariah, Fakultas Dakwah, LPPM, UKM KASEI bunga, lampion, bunga hias, bingkai foto, berbagai
Filantropi, SMA Muhamadiyah 2 Metro, SMKN 3 bentuk miniatur rumah, becak dan kresbag tas belanja.
Metro, Ponpes Darussalam, Puskesmas Karang Rejo, Antusias warga dalam kerajinan tangan ini cukup
SDIT Al Jihad dan SD Muhamadiyah Metro. tinggi, namun masih membutuhkan pendampingan
lanjutan sampai tahapan pemasaran produk.
Insentif Pendapatan Warga Pemberdayaan melalui kerajian tangan ini memang
Aktivitas menabung sampah yang dilakukan diminati ibu-ibu yang berusaha lebih kreatif dan
warga di Bank Sampah Cangkir Hijau terus inovatif untuk menciptakan bentuk-bentuk kerajinan
meningkat. Peningkatan ini dapat dilihat dari jumlah baru berbahan sampah anorganik (Asteria & Heruman,
nilai tabungan nasabah yang rutin menabung. Saat ini 2016).
Yudiyanto, Era Yudistira, Atika Lusi Tania|DLI 7 (1) (2020) 22-30 27

terampil memilah sampah, baik antara sampah organik


dan anorganik maupun berdasarkan jenis sampah yang
laku dijual.
Tumbuhnya optimisme pengelola Bank Sampah
Cangkir Hijau ditopang oleh keberadaan komunitas
cangkir hijau yang terus aktif berkumpul dan
melakukan diskusi rutin setiap kamis malam (Suhada
& Setyawan, 2017). Pengetahuan yang diperoleh dari
diskusi tersebut menumbuhkan kemauan kuat untuk
merealisasikannya. Pengetahuan, kemauan,
kemampuan dan kesempatan menjadi modal
kemandirian dan peran dari bank sampah cangkir
Gambar 2. Insentif Bank Sampah Cangkir Hijau
hijau. Dorongan kemandirian dan peran bank
sampah cangkir hijau hasil wawancara seperti
Tingkat insentif atau nilai tambah yang
terangkum pada Tabel 1.
diperoleh dengan keberadaan Bank Sampah Cangkir
Berdasarkan empat aspek pengungkit gerakan
Hijau, khususnya aspek kebersihan lingkungan dan
tersebut, mereka melakukan pengelolaan bank sampah
pendapatan, sebanyak 85% informan menyatakan
secara mandiri dan terus melakukan berbagai inovasi
setelah adanya bank sampah cangkir hijau lingkungan
pengembangan produk bank sampah disertai sosialisasi
sekitar menjadi lebih bersih, sedangkan untuk
(Sununianti, Hapsari, Purnama, & Alfitri, 2014) dan
keuntungan secara ekonomi, sebanyak 92%
ajakan kepada warga.Sifat gerakan sosial komunitas
menyatakan adanya bank sampah cangkir hijau
yang didominasi mahasiswa ini memberikan energi
memberikan peluang untuk peroleh tambahan
semangat tersendiri bagi keberlanjutan operasional
pendapatan dari menjual sampah anorganik dengan
Bank Sampah Cangkir Hijau. Banyak ide kreatif
menabung di bank sampah (Gambar 2).
pengembangan bank sampah muncul melalui diskusi
rutin yang terselenggara.
PEMBAHASAN Bank sampah cangkir hijau yang
mengedepankan cara gerakan sosial ini
Model pendekatan pengelolaan sampah dengan mengekspresikan tingkat kepedulian yang tinggi
bank sampah dipandang akan mampu mengubah terhadap isu lingkungan (Haswindy & Yuliana, 2018)
emage negatif warga akan sampah dan menarik warga terkait masalah sampah. Pendekatan melalui bank
untuk mau terlibat dalam pengelolaan sampah. sampah menjadi solusi penyelesaian masalah
Anggota komunitas cangkir hijau yang terdiri dari dimasyarakat dan memunculkan sikap dan perilaku
dosen dan mahasiswa ini akhirnya bersepakat dan baru (Allen, 1980) dalam pengelolaan sampah.
tergerak untuk mewujudkan bank sampah di kelurahan Kemampuan dalam kreatifitas guna
Iringmulyo Kota Metro. pengembangan bank sampah ini dipicu oleh terus
Sebagai lembaga swadaya, bank sampah cangkir meningkatnya pengetahuan dan kemauan dari para
hijau dituntut secara mandiri mampu bergerak pengelola (Tabel 1 tentang aspek kemampuan).
melaksanakan program kegiatannya. Awal bergerak Sebagai kalangan inteletual muda, mahasiswa,
dengan penuh keterbatasan, gerakan ini terus berjalan pengelola bank sampah cangkir hijau ini terlihat
secara mandiri dan sukarela penuh optimisme. bergerak secara fleksibel, responsif, inovatif dan teguh
Komunitas ini bergerak bersama secara kolektif, dalam menjalankan operasional bank sampah.
dengan pengetahuan kuat dan keyakinan bahwa model Aktivitas pengelolaaan bank sampah dilakukan
bank sampah akan mampu menjadi alternatif solusi secara fleksibel, mudah bekerjasama, saling menolong
untuk merubah cara pandang dan praktik pengelolaan dengan tetap kuat memajukan keuntungan bersama.
sampah di masyarakat. Pola gerakan sosial progresif Sifat responsif juga terlihat dari mudahnya memenuhi
alternative (Cohen, 1983), (Locher, 2002). Gerakan keinginan nasabah dan warga dengan berbagai produk
peningkatan kebersihan dan pendapatan sekaligus tabungan dan pelatihan yang dibutuhkan. Inovasi
mengubah pemikiran dan perilaku masyarakat dalam selalu dikembangkan seperti dalam alur tata cara
pengelolaan sampah dari cara lama menjadi lebih baik menabung, jenis tabungan, cara sosialisasi kepada
dan menguntungkan melalui bank sampah. warga, terobosan promosi melalui media sosial dan
Upaya pemanfaatan sampah seperti ini, nampak kerjasama lainnya. Teguh dalam upaya mencapai
lebih kekinian, menambah pendapatan masyarakat, tujuan bersama untuk menjaga kebersihan dan
serta yang utama sebagai alternatif cara menjaga keuntungan penjualan sampah tetap mereka jaga
kebersihan lingkungan (Utami, Indrasari, & Rezki, sehingga keberlanjutan bank sampah sampai sekarang
2019). Sadar akan pentingnya peran serta warga bisa dipertahankan.
(Ernawaty, Zulkarnain, Siregar, & Bahruddin, 2019), Melalui prinsip gerakan sosial dan kreatifitas
aktivitas bank sampah tidak hanya terbatas untuk yang menjadi modal kemandirian, Bank Sampah
menjalankan fungsi sebagai tempat penampungan Cangkir Hijau melakukan program pengokohan
sampah, para pegiatnya juga perlu membangun meliputi peningkatan keterampilan manajemen
kesadaran (Istiqomah, 2019) warga melalui pengelola, menciptakan variasi produk tabungan dan
pendidikan-pelatihan, kampanye kepada warga agar promosi bank sampah.
Yudiyanto, Era Yudistira, Atika Lusi Tania|DLI 7 (1) (2020) 22-30 28

Peningkatan keterampilan manajemen untuk penyelesaian permasalahan lingkungan yang


pengelola dilakukan dengan mengundang beberapa kompleks (Susilo, 2014) seperti permasalahan sampah.
narasumber untuk memberikan pelatihan manajemen
bank sampah. Hasil pelatihan tersebut melahirkan SIMPULAN
terbentuknya struktur pengelola beserta fungsi masing-
masing serta terbentuk alur menabung bagi nasabah. Kemandirian dan peran Bank Sampah Cangkir
Keterampilan proses pemilahan, penjualan, Hijau melalui penerapan prinsip gerakan sosial dan
pembukuan, dan pelaporan (Fatah, Taruna, & kreatifitas pengembangan produk tabungan, layanan
Purnaweni, 2014). Kesemuanya memberikan dan promosi mampu menarik warga untuk ikut serta
kemudahan dan kelancaran dalam kegiatan dalam praktik mengelola sampah melalui bank sampah
operasional bank sampah. sehingga memberikan insentif berupa meningkatnya
Inovasi produk tabungan yang semula hanya kebersihan lingkungan dan pendapatan warga.
jual beli sampah, kemudian berkembang menjadi tujuh
produk tabungan (Tabel 2). Hal ini menstimulasi
warga untuk terus menabung dengan berbagai UCAPAN TERIMA KASIH
kemudahan dan tujuan pemanfaatan tabungan sesui
Terimakasih disampaikan kepada Lembaga
keinginan.Upaya mengajak anggota komunitas dan
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IAIN
warga sekitar untuk bergerak bersama menabung
Metro Lampung atas dana penelitian yang telah
sampah menjadi prioritas program. Sosialisasi,
diberikan sesuai Nomor kontrak: G/49/LPPM/2019.
kampanye promosi tentang bank sampah dilakukan
melalui berbagai cara. Promosi ini dilakukan agar
Bank Sampah Cangkir Hijau lebih dikenal publik. DAFTAR PUSTAKA
Semua aktivitas promosi ini untuk mengenalkan
dan menggalakkan menabung di bank sampah Allen, D. E. (1980). Social Psychology as Social
sekaligus memberikan pencitraan positif gaya kekinian Process. Belmont: Wadsworth Pub. Co.
dalam mengelola sampah. Pengetahuan ini diharapkan Arikunto, S. (2016). Prosedur Penelitian. Jakarta:
menumbuhan kesadaran dan motivasi masyarakat Rineka Cipta.
(Solihin, Muljono, & Sadono, 2019) sehingga mau Asteria, D., & Heruman, H. (2016). Bank Sampah
berpartisipasi dalam aktivitas menabung di bank sebagai Alternatif Strategi Pengelolaan
sampah (Widiyanto, Agnes, & Rahab, 2017). Sampah Berbasis Masyarakat di Tasikmalaya.
Akhirnya kini masyarakat mulai menyadari Jurnal Manusia Dan Lingkungan, 23(1), 136–
bahwa jika dikelola dengan baik, semua material alam 141. https://doi.org/10.22146/jml.18783
dapat memiliki nilai secara ekonomis. Begitu juga Azrai, P. E., Ernawati, & Rizkiani, S. (2016). Persepsi
dengan sampah sebagai barang sisa aktivitas manusia. Nasabah Mengenai Bank Sampah. Jurnal
Sampah organik dapat diproses dengan pengomposan Pendidikan Biologi BIOSFER JPB, 9(2), 60–
untuk menjadi pupuk (Yuliarso & Purwani, 2018), 68. https://doi.org/10.20527/jpg.v1i2.1403
sementara sampah anorganik dapat di gunakan Bappeda. (2015). Jumlah Penduduk, Penyebaran Dan
kembali atau diproses daur ulang menjadi barang Kepadatan Penduduk Di Kota Metro.
berguna lainnya (Wahyono, Sahwan, & Suryanto, Retrieved from
2016). Sampah anorganik yang masih memiliki nilai http://bappeda.metrokota.go.id/e-
dapat dijual ke pedagang pengumpul atau melalui bank data/puspulahjianta/?page=berita&&berita=
sampah. MTUxMTIwMTUxMTA0NDU=
Pada Gambar 2 menunjukkan adanya BPS. (2015). Banyaknya Kelurahan, Rukun Warga,
penguatan insentif terhadap lingkungan dan Rukun Tetangga Menurut Kecamatan di Kota
pendapatan warga. Pengelolaan sampah melalui bank Metro, 2015. Retrieved from BPS Kota Metro
sampah dirasakan oleh masyarakat memberikan website:
dampak positif terhadap kebersihan lingkungan dan https://metrokota.bps.go.id/statictable/2016/
pendapatan ekonomi warga. Keikutsertaan warga 08/30/99/banyaknya-kelurahan-rukun-warga-
dalam praktik bank sampah ini juga dipicu oleh rukun-tetangga-menurut-kecamatan-di-kota-
adanya keuntungan ekonomi yang diperoleh. metro-2015.html
Unsur adanya keuntungan yang diperoleh Chaerul, M., & Laksana, W. (2019). Analisis
warga dalam praktik bank sampah ini cukup efektif Willingness to Participate dari Masyarakat
dalam pengelolaan sampah kota. Perubahan persepsi Pesisir Laut dalam Pengelolaan Sampah
dan kesadaran masyarakat yang semakin positif (Studi Kasus: Kelurahan Pulau Pari,
terhadap lingkungan dan sampah terutama ibu-ibu Kabupaten Kepulauan Seribu). Jurnal
mendorong mereka untuk mau terlibat dalam praktik Presipitasi, 16(3), 160–171.
pengelolaan sampah melalui bank sampah ini https://doi.org/10.14710/presipitasi.v16i3.16
(Nugraha, Sutjahjo, & Amin, 2018),(Azrai, Ernawati, 0-171
& Rizkiani, 2016). Keberadaan bank sampah yang Cohen, B. J. (1983). Sosiologi suatu Pengantar.
mampu memenuhi aspek kepentingan ekonomis dan Jakarta: PT Bina Aksara.
ekologis di masyarakat ini menjadikannya efektif
Yudiyanto, Era Yudistira, Atika Lusi Tania|DLI 7 (1) (2020) 22-30 29

Ernawaty, Zulkarnain, Siregar, Y. I., & Bahruddin. 4 ) dari TPA Sampah Menggunakan Metode
(2019). Pengelolaan Sampah di Kota Malang. Water Scrubber Purification of Landfill
Dinamika Lingkungan Indonesia, 6(2), 126– Methane Gas Using Water Scrubber Method.
135. https://doi.org/10.31258/dli.6.2.p.126- Jurnal Teknologi Lingkungan, 20(2), 171–178.
135 https://doi.org/10.29122/jtl.v20i2.3260
Fatah, A., Taruna, T., & Purnaweni, H. (2014). Septiani, B. A., Arianie, D. M., Risman, V. F. A. A.,
Konsep Pengelolaan Sampah Berbasis Handayani, W., & Kawuryan, I. S. S. (2019).
Teologi. Jurnal Ilmu Lingkungan, 11(2), 84. Pengelolaan Sampah Plastik Di Salatiga:
https://doi.org/10.14710/jil.11.2.84-91 Praktik dan tantangan. Jurnal Ilmu
Haswindy, S., & Yuliana, F. (2018). Partisipasi Lingkungan, 17(1), 90.
Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah https://doi.org/10.14710/jil.17.1.90-99
Pemukiman Pada Kecamatan Tungkil Ilir Setiadi, A. (2015). Studi Pengelolaan Sampah Berbasis
Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Jurnal Ilmu Komunitas pada Kawasan Permukiman
Lingkungan, 15(2), 96. Perkotaan di Yogyakarta. Jurnal Wilayah Dan
https://doi.org/10.14710/jil.15.2.96-111 Lingkungan, 3(1), 27.
Islam, R., & Chamhuri, S. (2012). Concepts, approach https://doi.org/10.14710/jwl.3.1.27-38
and indicators for sustainable regional Solihin, M. M., Muljono, P., & Sadono, D. (2019).
development. Advances in Environmental Partisipasi Ibu Rumah Tangga dalam
Biology, 6(3), 967–980. Pengelolaan Sampah melalui Bank Sampah di
Isthofiyani, S. E., Prasetyo, A. P. B., & Retno, S. I. Desa Ragajaya , Bojonggede - Bogor Jawa
(2016). Persepsi Dan Pola Perilaku Barat. Jurnal Ilmu Lingkungan, 17(3), 388–
Masyarakat Bantaran Sungai Damar Dalam 398. https://doi.org/10.14710/jil.17.3.388-
Membuang Sampah Di Sungai. Journal of 398
Innovative Science Education, 5(2), 128–136. Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
Istiqomah. (2019). Sikap Peduli Lingkungan Peserta Kombinasi. Bandung: Alfabeta.
Didik di MAN-1 Pekanbaru Sebagai Sekolah Suhada, B., & Setyawan, D. (2017). Pengembangan
Adiwiyata. Dinamika Lingkungan Indonesia, Bank Sampah Syariah Ikhtiar Pemberdayaan
6(2), 95–103. Memajukan Ekonomi Kreatif (Studi Bank
https://doi.org/10.31258/dli.6.2.p.95-103 Sampah Cangkir Hijau). AKADEMIKA:
Koentjaraningrat. (1991). Metode Wawancara dalam Jurnal Pemikiran Islam, 22(2), 245.
Koentjaraningrat (ed), Metode Pengabdian https://doi.org/10.32332/akademika.v22i2.8
Masyarakat. cet.II. Jakarta: Gramedia. 15
Locher, A. D. (2002). Collective Behavior. Upper Sununianti, V. V., Hapsari, D., Purnama, H. D., &
Saddle Rive, New Jersey: Pearson Education. Alfitri. (2014). Sosialisasi Penggunaan
Nugraha, A., Sutjahjo, S. H., & Amin, A. A. (2018). Furoshiki Untuk Mengurangi Sampah
Analisis Persepsi Dan Partisipasi Masyarakat Kantong Plastik Dalam Gaya Hidup Modern.
Terhadap Pengelolaan Sampah Rumah Jurnal Pengabdian Sriwijaya, 2(1), 88–100.
Tangga Di Jakarta Selatan. Jurnal Retrieved from
Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan http://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jpsriwij
Lingkungan (Journal of Natural Resources aya/article/view/1557
and Environmental Management), 8(1), 7–14. Suryani, A. S. (2014). Peran Bank Sampah Dalam
https://doi.org/10.29244/jpsl.8.1.7-14 Efektivitas Pengelolaan Sampah (Studi Kasus
Octavia, A., Masriani, I., & Rosita, S. (2015). Bank Sampah Malang). Aspirasi, 5(1), 71–84.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui https://doi.org/10.22212/aspirasi.v5i1.447
Optimalisasi Program Bank Sampah dengan Susilo, R. K. D. (2014). Sosiologi Lingkungan.
Bantuan Tekhnis dan Manajemen Usaha pada Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
KSM Aneka Limbah dan KSM Maidanul Ula Utami, E. R., Indrasari, A., & Rezki, S. B. (2019).
Kota Jambi. Jurnal Pengabdian Masyarakat, Modernisasi Pengelolaan Keuangan dan
30(3), 40–49. Produk Bank Sampah. AKSIOLOGIYA :
Pratama, R. A., & Ihsan, I. M. (2017). Peluang Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1),
Penguatan Bank Sampah Untuk Mengurangi 9. https://doi.org/10.30651/aks.v3i1.1988
Timbulan Sampah Perkotaan Studi Kasus: Wahyono, S., Sahwan, L. F., & Suryanto, F. (2016).
Bank Sampah Malang. Jurnal Teknologi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Di
Lingkungan, 18(1), 112. Rawasari, Kelurahan Cempaka Putih Timur,
https://doi.org/10.29122/jtl.v18i1.1743 Jakarta Pusat. Jurnal Teknologi Lingkungan,
Purwanta, W., & Susanto, J. P. (2017). Laju Produksi 13(1), 75.
dan Karakterisasi Polutan Organik Lindi dari https://doi.org/10.29122/jtl.v13i1.1407
TPA Kaliwlingi, Kabupaten Brebes. Jurnal Widiyanto, Agnes, F., & Rahab. (2017). Community
Teknologi Lingkungan, 18(2), 157. participation in bank of garbage: Explorative
https://doi.org/10.29122/jtl.v18i2.2036 case study in Banyumas regency. Masyarakat,
Sahwan, F. L., Wahyono, S. R. I., Suryanto, F., & Kebudayaan Dan Politik, 30(4), 367.
Hanif, M. (2019). Purifikasi Gas Metana ( CH
Yudiyanto, Era Yudistira, Atika Lusi Tania|DLI 7 (1) (2020) 22-30 30

https://doi.org/10.20473/mkp.v30i42017.367
-376
Winarso, H., & Larasati, A. (2011). Dari Sampah
Menjadi Upah: Inovasi Pengolahan Sampah
di Tingkat Akar Rumput Kasus Program Bank
Sampah “Sendu” di Kelurahan Pasar Minggu
Jakarta Selatan. Jurnal Manusia Dan
Lingkungan, 18(1), 43–59.
https://doi.org/10.22146/jml.18435
Yuliarso, Z. M., & Purwani, A. D. (2018). Perubahan
Sosial Masyarakat Melalui Gerakan Bank
Sampah: Studi Pada Bank Sampah Gemah
Ripah: Kajian Di Desa Badegan Kabupaten
Bantul Yogyakarta. Agrisep, 17(2), 207–218.
https://doi.org/10.31186/jagrisep.17.2.207-
222
Yusfi, R. N., & Damanhur, T. P. (2012). Study Of
Solid Waste Characteristics And Recycle
Potential In Cikapundung Riverbanks. Jurnal
Teknik Lingkungan, 18(2), 155–166.
https://doi.org/10.5614%2Fjtl.2012.8.2.6

You might also like