Professional Documents
Culture Documents
Kasus Apht Yang Cacat Hukum
Kasus Apht Yang Cacat Hukum
Kasus Apht Yang Cacat Hukum
LAWAN:
DAN:
Bahwa TERGUGAT menolak dengan tegas seluruh dalil, alasan dan hal-hal yang
dikemukakan oleh PENGGUGAT dalam Gugatannya, kecuali yang tegas dan tandas
diakui kebenaranya oleh TERGUGAT di dalam Eksepsi dan Jawaban ini:
I. DALAM EKSEPSI
ANTARA TITEL/JUDUL GUGATAN DENGAN DALIL-DALIL DALAM
GUGATAN A QUO TIDAK SINGKRON (OBSCUUR LIBEL)
11. Bahwa dalam perkara contentiosa (gugatan) adalah perkara yang didalamnya
terdapat sengketa 2 pihak atau lebih, syarat mutlak untuk menuntut seseorang
didepan pengadilan adalah adanya perselisihan hukum (sengketa hukum) antar
Pihak dengan fakta yang jelas dan tidak menduga-duga;
12. Bahwa dalam Gugatan PENGGUGAT pada posita :
“7. Bahwa dengan tidak diberikannya salinan dokumen Perjanjian Kredit Nomor :
J04-105405 tertanggal 15 Oktober 2012 oleh TERGUGAT kepada
PENGGUGAT, terkesan TERGUGAT menutup nutupi kepada
PENGGUGAT, tentang isi dari perjanjian tersebut, sehingga PENGGUGAT
patut menduga bahwa isi dari perjanjian tersebut memuat klausul baku;
13. Bahwa berdasarkan dalil tersebut di atas, dapat dipahami bahwa PENGGUGAT
sendiri tidak tau isi dari perjanjian kredit dimaksud, namun telah menuduh
terdapat klausul baku yang termuat dalam perjanjian kredit tersebut;
14. Bahwa PENGGUGAT dalam Gugatannya menjelaskan TERGUGAT telah melakukan
Perbuatan Melawan Hukum sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1365 KUHPer;
15. Bahwa Perbuatan Melawan Hukum haruslah memenuhi unsur “kesalahan” yang
menimbulkan kerugian, sedangkan dalam perkara a quo PENGGUGAT hanya
menduga-duga dan menebak bahwa bahwa isi dari perjanjian tersebut memuat
klausul baku tanpa PENGGUGAT mengetahui isi perjanjian yang dimaksud, yang
berarti PENGGUGAT tidak mengetahui fakta secara jelas atas isi perjanjian
tersebut namun mengkategorikan TERGUGAT melakukan Perbuatan Melawan
Hukum dengan mencantumkan Klausul Baku dalam Perjanjian;
16. Bahwa dengan demikian, Gugatan PENGGUGAT tidak memiliki dasar fakta yang
jelas sehingga bertentangan dengan hukum acara perdata yang secara hukum
harus dinyatakan sebagai cacat fomal serta tidak memenuhi syarat materiil suatu
Gugatan, oleh karenanya gugatan PENGGUGAT tidak jelas/kabur (Obscur Libel);
17. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, dikarenakan gugatan PENGGUGAT
tidak jelas/kabur (Obscuur Libel), maka mohon kepada Majelis Hakim yang
21. Bahwa TERGUGAT menolak dengan tegas dalil-dalil PENGGUGAT yang termuat
dalam gugatan pada angka 1 s/d 8 yang pada pokoknya menerangkan
“Perjanjian telah dibuat dan dipersiapkan sebelumnya oleh TERGUGAT secara
sepihak serta memuat klausul baku… dst;
22. Bahwa pada Bulan Oktober 2012 Bank bjb Cabang Kuningan menerima
pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dari bpk. Suad (PENGGUGAT);
23. Bahwa atas pengajuan kredit KPR dari PENGGUGAT, pada Tanggal 10 Oktober
2012 TERGUGAT mengeluarkan surat persetujuan kredit dengan plafon
Rp.497.000.000,-, yang ditindaklanjuti penerbitan Surat Pemberitahuan
Persetujuan Pemberian Kredit (SP3k) pada tanggal 11 Oktober 2012;
24. Bahwa sebelum disepakatinya perjanjian kredit antara TERGUGAT dan
PENGGUGAT, TERGUGAT telah memberi kesempatan kepada PENGGUGAT
dengan mengirimkan Surat Pemberitahuan Persetujuan Pemberian Kredit (SP3K)
kepada PENGGUGAT guna ditandatangani/disetujui atau tidaknya persyaratan
dan kesanggupan yang termaktub dalam surat pemberitahuan tersebut, hal
58. Bahwa TERGUGAT menolak dengan tegas dalil PENGGUGAT pada angka 17 yang
menyatakan “Bahwa apabila mengacu kepada Perjanjian Kredit Nomor : J04-
105405, tertanggal 15 Oktober 2012, sebagai dasar dari terbitnya hak dan
kewajiban (PERIKATAN) yang terakhir antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT
dimana jangka waktu perjanjian tersebut berakhir pada tanggal 15 Oktober 2022,
sehingga dengan belum berakhirnya Jangka Waktu perjanjian tersebut maka
PENGGUGAT, belum dikategorikan telah melakukan cidera janji” karena dalil
tersebut adalah keliru, mengada-ada dan tidak berdasar hukum;
59. Bahwa sebagaimana dijelaskan sebelumnya, berdasarkan Pasal 1238, Pasal 1239
dan Pasal 1243 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer), menurut Prof.
Subekti “Seseorang dikatakan lalai atau Wanprestasi jika seseorang tersebut
TIDAK mampu memenuhi Prestasi (kewajiban/ janji) sebagaimana yang
A. EKSEPSI
1. Bahwa Turut Tergugat II menolak dalil-dalil gugatan Penggugat kecuali
terhadap hal-hal yang diakui secara tegas dan tertulis.
2. Bahwa berdasarkan data administrasi Buku Tanah yang ada pada Turut
Tergugat II saat ini, tercatat riwayat tanah sebagai berikut :
2.1 Bahwa pada tanggal 22-07-2003 terbit Sertipikat Hak Milik No.
163/Sukamaju atas nama SUAD luas 278 M2 yang berasal dari Tanah Milik
Adat Letter C No. 363, Persil 87, Kelas D.II terletak di Desa Sukamaju,
Kecamatan Cibingbin, Kabupaten Kuningan.
2.2 Bahwa pada tanggal 22-11-2007 dibebani Hak Tanggungan Peringkat I
(Pertama) dengan Sertipikat Hak Tanggungan No. 799/2007 berdasarkan
Akta Pemberian Hak Tanggungan tanggal 15-08-2007 nomor : 523/2007
MENGADILI
DALAM EKSEPSI
Menerima dan mengabulkan Eksepsi Turut Tergugat II seluruhnya.
DALAM POKOK PERKARA
1. Menyatakan menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya
gugatan tidak dapat diterima;
2. Menyatakan sah Sertipikat Hak Tanggungan No. 2663/2012 yang dibuat oleh
Turut Tergugat II berdasarkan Akta Pemberian Hak Tanggungan No. 1489/2012
tanggal 15-10-2012 yang dibuat oleh TUTI ANDRIAYANI, S.H., selaku Notaris &
DALAM EKSEPSI:
Bahwa Turut Tergugat III disini tidak menangapi satu persatu gugatan dari
penggugat namun akan menjawab sesuai dengan tugas dan wewenang dari Turut
Tergugat III dan menolak semua pendapat, seluruh dalil-dalil Penggugat, dan
segala sesuatu yang dikemukakan Penggugat dalam gugatannya, kecuali terhadap
apa yang diakui secara tegas kebenarannya.
1. Eksepsi Gugatan Kabur (Obscuur Libel)
a. Identitas dan Penyebutan Obyek tidak jelas / tidak tegas
i Gugatan Penggugat tidak dengan tegas dan tidak jelas menyebutkan
identitas obyek dari gugatan ini.Obyek gugatan tidak disebutkan batas
batasnya padahal Obyek gugatan adalah bersifat empiris bisa ditunjuk,
jelas dan harus terbatas identitasnya agar tidak kabur dan Pasti apa dan
bagian apa yang menjadi sengketa dalam perkara a quo.
ii Bahwa berdasarkan Yurisprudensi MARI No 1149.K/SIP/1975 tanggal 17
April 1979 disebutkan bahwa “ apabila di dalam surat gugatan tidak
disebutkan dengan jelas batas batas tanah sengketa maka gugatan tidak
dapat diterima” Sehingga gugatan yang diajukan Penggugat tidak terang
kabur dan formulasi gugatannya tidak jelas, agar suatu gugatan dianggap
memenuhi syarat formil dalil gugatan harus terang, jelas dan tegas
(duidelijk)
b. Tidak memuat alasan yang dipersyaratkan pasal 8 ayat (3) dan pasal
112 rv
i Penggugat menyebutkan bahwa Perihal Gugatan ini adalah Gugatan
Perbuatan Melawan Hukum. Penggugat, senyatanya tidak satupun
menjelaskan dalil Penggugat yang memuat penjelasan dasar hukum
(rechts grond) ataupun dasar peristiwa (fetelijke grond), yang
mendasari kualitas dari sebuah gugatan Perbuatan Melawan Hukum. sama
sekali tidak dijelaskan peraturan / hukum mana / apa yang dilanggar oleh
para Tergugat.
1. Fotokopi Tanda terima bukti pembayaran untuk Perjanjian Kredit No. J04-105450
tertanggal 15 Oktober 2012 dari Tergugat, yang selanjutnya pada fotokopi bukti
surat tersebut diberi tanda PP-1;
MENGADILI:
1. Menerima permohonan banding dari Pembanding semula sebagai
Penggugat ;
2. Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Kuningan, tanggal 1 Agustus
2017, Nomor 20/Pdt.G/2016/PN.Kng, yang dimohonkan banding
tersebut ;
3. Menghukum Pembanding semula sebagai Penggugat, untuk membayar
biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang untuk tingkat
banding sebesar Rp. 150.000,00(seratus lima puluh ribu rupiah);
Ttd Ttd
Ttd
.
2. NELSON PASARIBU,S.H.,M.H.
PANITERA PENGGANTI
Ttd
SOETJIPTO.