Professional Documents
Culture Documents
Elemen Komponen Struktur
Elemen Komponen Struktur
STRUKTUR
Lilik Setiawan HP
SLOFF
SLOOF adalah struktur bangunan yang terletak di atas pondasi bangunan. Sloof
berfungsi mendistribusikan beban dari bangunan atas ke pondasi, sehingga
beban yang tersalurkan setiap titik di pondasi tersebar merata. Selain itu sloof
juga berfungsi sebagai pengunci dinding dan kolom agar tidak roboh apabila
terjadi pergerakan tanah.
Beban sebuah bangunan dimulai dari atap. Beban atap akan meneruskan beban yang
diterimanya ke kolom. Seluruh beban yang diterima kolom didistribusikan ke permukaan
tanah di bawahnya.
Definisi Kolom
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok.
Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu
bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat
menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total
collapse) seluruh struktur (Sudarmoko, 1996).
1/10 sampai dengan 1/12 dari bentangan modul. Modul adalah sistem
grid yang dipergunakan dalam penempatan modul atau batasan
bentangan untuk penempatan kolom. Untuk bangunan 2 (dua) lantai
dalam menentukan besaran kolom yang dipakai 1/20 dari bentangan
modul.
JENIS-JENIS KOLOM
Kolom di klasifikasikan berdasarkan bentuk dan susunan
tulangnya, cara pembebanan, posisi beban pada penampang
dan panjang kolom dan hubungannya dengan dimensi lateral.
Letak kolom dalam konstruksi. Kolom portal harus dibuat terus menerus dari lantai
bawah sampai lantai atas, artinya letak kolom- kolom portal tidak boleh digeser
pada tiap lantai, karena hal ini akan menghilangkan sifat kekakuan dari struktur
rangka portalnya. Jadi harus dihindarkan denah kolom portal yang tidak sama untuk
tiap- tiap lapis lantai. Ukuran kolom makin ke atas boleh makin kecil, sesuai dengan
beban bangunan yang didukungnya makin ke atas juga makin kecil.
Perubahan dimensi kolom harus dilakukan pada lapis lantai, agar pada suatu lajur
kolom mempunyai kekakuan yang sama. Prinsip penerusan gaya pada kolom pondasi
adalah balok portal merangkai kolom-kolom menjadi satu kesatuan. Balok menerima
seluruh beban dari plat lantai dan meneruskan ke kolom- kolom pendukung.
Hubungan balok dan kolom adalah jepit-jepit, yaitu suatu sistem dukungan yang
dapat menahan momen, gaya vertikal dan gaya horisontal. Untuk menambah
kekakuan balok, di bagian pangkal pada pertemuan dengan kolom, boleh ditambah
tebalnya.
BALOK
Pengertian Balok
1. Balok Sederhana.
2. Balok Kantilever
3. Balok Tritisan.
4. Balok dengan ujung-ujung tetap.
5. Balok Tersuspensi.
6. Balok Menerus/Kontinu.
BALOK SEDERHANA
Balok sederhana bertumpu pada kolom diujung-ujungnya, dengan satu ujung
bebas berotasi dan tidak memiliki momen tahan. Seperti struktur statis
lainnya, nilai dari semua reaksi,pergeseran dan momen untuk balok sederhana
adalah tidak tergantung bentuk penampang dan materialnya.
BALOK KANTILEVER
Kantilever adalah balok yang diproyeksikan atau struktur kaku lainnya didukung
hanya pada satu ujung tetap. Kantilever menanggung beban di ujung yang tidak
disangga.
BALOK TRITISAN
Balok teristisan adalah balok sederhana yang memanjang melewati salah satu
kolom tumpuannya.
BALOK MENERUS/KONTINU
Balok Menerus memanjang secara menerus melewati lebih dari dua kolom
tumpuan untuk menghasilkan kekakuan yang lebih besar dan momen yang lebih
kecil dari serangkaian balok tidak menerus dengan panjang dan beban yang
sama.
BALOK INDUK
Plat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung, merupakan
lantai tingkat pembatas antara tingkat yang satu dengan tingkat yang lain.
Plat lantai didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom
bangunan. Ketebalan plat lantai ditentukan oleh :
Plat lantai harus direncanakan : kaku, rata, lurus dan waterpas (mempunyai
ketinggian yang sama dan tidak miring), agar terasa mantap dan enak untuk
berpijak kaki.
Ketebalan plat lantai ditentukan oleh : beban yang harus didukung, besar
lendutan yang diijinkan, lebar bentangan atau jarak antara balok-balok
pendukung, bahan konstruksi dari plat lantai.
Pada plat lantai hanya diperhitungkan adanya beban tetap saja (penghuni,
perabotan, berat lapis tegel, berat sendiri plat) yang bekerja secara tetap
dalam waktu lama. Sedang beban tak terduga seperti gempa, angin, getaran,
tidak diperhitungkan.
FUNGSI PLAT LANTAI
Ukuran umum :
Perencanaan dan hitungan plat lantai dari beton bertulang harus mengikuti persyaratan
yang tercantum dalam buku SNI Beton 1991. Beberapa persyaratan tersebut antara lain :
1. Plat lantai harus mempunyai tebal sekurang-kurangnya 12cm, sedang untuk plat atap
sekurang-kurangnya 7cm.
2. Harus diberi tulangan silang dengan diameter minimum 8mm dari baja lunak atau
baja sedang.
3. Pada plat lantai yang tebalnya lebih dari 25cm harus dipasang tulangan rangkap atas
bawah.
4. Jarak tulangan pokok yang sejajar tidak kurang dari 2,5cm dan tidak lebih dari 20cm
atau dua kali tebal plat, dipilih yang terkecil.
5. Semua tulangan plat harus terbungkus lapisan beton setebal minimum 1cm, untuk
melindungi baja dari karat, korosi, atau kebakaran.
6. Bahan beton untuk plat harus dibuat dari campuran 1pc:2psr:3kr + air, bila untuk lapis
kedap air dibuat dari campuran 1pc:1,5psr:2,5kr + air secukupnya.
KEUNTUNGAN/KERUGIAN PLAT LANTAI KAYU
Untuk menghindari lenturan yang besar, maka bentangan plat lantai jangan
dibuat terlalu lebar, untuk ini dapat diberi balok-balok sebagai tumpuan yang
juga berfungsi menambah kekakuan plat. Bentangan plat yang besar juga akan
menyebabkan plat menjadi terlalu tebal dan jumlah tulangan yang dibutuhkan
akan menjadi lebih banyak, berarti berat bangunan akan menjadi besar dan
harga persatuan luas akan menjadi mahal.
KONSTRUKSI FUNGSI PLAT LANTAI BAJA
1. Sebelum dipasang yumen, dack yang akan digunakan harus dipasangin kayu
bangkirai 5/7dengan panjang yang sudah diatur dengan jarak 40 cm. Kayu
yang berjejer itu ditumpangi ringbalk dan dicor.
2. Setelah itu lembaran yumen dipasang berjejer rapat diatas kayu tersebut
lalu dibaut.