Professional Documents
Culture Documents
Perda Bandung 10-2015 TTG RDTR - Lampiran 7 - Ketentuan Intensitas
Perda Bandung 10-2015 TTG RDTR - Lampiran 7 - Ketentuan Intensitas
ZONA LINDUNG
Perlindungan - Hanya untuk prasarana
Perlindungan
PB Kawasan LB dan sarana vital
Kawasan
Bawahannya
Sempadan tol PS 1
Sempadan jaringan
PS 2
jalan
Sempadan rel KA PS 3 2% 2% 2% 0.02 0.02 0.02 98%
Perlindungan
PS Sempadan sungai PS 4
Setempat
Sempadan SUTET PS 5
Sempadan sekitar
PS 6
danau buatan
Sempadan mata air PS 7
Permohonan
pembangunan harus
melalui pengkajian
rancangan (design
review) yang menilai
dampak pembangunan
Danau SC1 - - - - - - - -
tersebut terhadap
berbagai aspek yang
berkaitan
Harus memenuhi
standar teknis.
disinsentif yang
mempertimbangkan
kepentingan umum.
Persyaratan Bangunan
Cagar Budaya :
Melestarikan bangunan
yang ada
Perubahan fungsi
(readaptive use)
diperkenankan sesuai
dengan zona yang
ditetapkan, perubahan
intensitas dan tata
masa bangunan
mengikuti ketentuan
zonasi dengan melalui
pengkajian rancangan
(design review).
Persyaratan Bangunan
Non Cagar Budaya di
Kawasan Cagar Budaya :
Wajib menyerasikan
dengan karakter
kawasan/sub kawasan
Cagar Budaya.
Melalui pengkajian
rancangan (design
review) dan
mendapatkan
rekomendasi dari Tim
Pertimbangan
Bangunan Cagar
Budaya Kota Bandung.
RTH kawasan
perlindungan Hanya untuk prasarana
RTH1.5 15% 15% 15% -
plasma nutfah eks. dan sarana vital
Situ 0.15 0.15 0.15 80%
RTH2 RTH Privat RTH Privat RTH2 2% 2% 2% 0.02 0.02 0.02 95% - -
ZONA BUDIDAYA
keselamatan
operasi
penerbangan serta
mempertimbangk
an aspek
keselamatan
penghuni.
(e) Perumahan
vertikal tinggi dan
sedang hanya
diperbolehkan
dibangun pada
sisi jalan dengan
lebar Rumija
eksisting 12
meter.
(f) Perumahan
vertikal rendah
hanya
diperbolehkan
dibangun pada
sisi jalan dengan
lebar Rumija
eksisting 8 meter.
(g) GSB samping dan
belakang diatur
berdasarkan
pertimbangan
keselamatan,
estetika atau
karakter kawasan
yang ingin
dibentuk,
minimum 4 meter.
(h) Lebar persil
minimum yang
berada di sisi
jalan arteri dan
kolektor minimum
10 meter.
Pasar
K.1 -
Tradisional Pasar Tradisional K1 80% 60% 60% 2,4 2,4 1,2 20%
KDB Maksimum KLB Maksimum
estetika atau
karakter kawasan
yang ingin
dibentuk,
minimum 4
meter.
(d) KTB Maks =
100%-KDH dan
tidak
diperkenankan di
bawah RTH
(a) Pusat Belanja,
hotel dan
perkantoran: GSB
minimum = ½ x
lebar rumija:
- Jalan
Arteri:minimu
m 15 meter,
yang
b. Perdagangan dipergunakan
dan Jasa Skala sebagai RTNH
Sub Wilayah (plaza). Luas
Kota lantai
- Sub Pusat maksimum
Pelayanan 40.000 m2.
Kota - Jalan
- Eceran Kolektor:
aglomerasi minimum 10
(pusat meter, yang
belanja/mal K2 70% 70% 70% 3,5 2,8 2,1 20% dipergunakan
l) luas sebagai RTNH
lantai (plaza) atau
maksimum parkir. Luas
40.000 m2. lantai
- Eceran maksimum
tunggal/ 12.000 m2.
toko, luas - Jalan
lantai Lokal/Lingku
maksimum ngan: GSB
2.500 m2. minimum 7,5
meter, yang
dapat
digunakan
untuk parkir.
Luas lantai
maksimum
2.500 m2.
(b) Shopping street
yang
KDB Maksimum KLB Maksimum
menyediakan
parkir basemen
atau bangunan
parkir: GSB
minimum 0 meter
(c) GSB samping dan
belakang diatur
berdasarkan
pertimbangan
keselamatan,
estetika atau
karakter kawasan
yang ingin
dibentuk,
minimum 4
meter.
(d) KTB Maks =
100%-KDH dan
tidak
diperkenankan di
bawah RTH
c. Perdagangan (a) Pusat Belanja,
dan Jasa Skala hotel dan
Kecamatan perkantoran:GSB
- Pusat minimum = ½ x
kecamatan lebar rumija:
- Eceran - Jalan Arteri:
aglomerasi minimum 15
(pusat meter, yang
belanja/mal dipergunakan
l) luas K2 70% 70% 70% 2,8 2,1 1,4 20% sebagai RTNH
lantai (plaza). Luas
maksimum lantai
12.000 m2. maksimum
- Eceran untuk
tunggal/tok perdagangan
o, luas & jasa skala
lantai kecamatan
maksimum 12.000 m2.
2.500 m2. Luas lantai
d. Perdagangan maksimum
dan Jasa Skala untuk
lingkungan perdagangan
- Pusat & jasa skala
Kelurahan lingkungan
K2 70% 70% 70% 2,8 2,1 1,4 20%
- Eceran 2.500 m2.
aglomerasi - Jalan
(pusat Kolektor:
belanja/m minimum 10
all), luas meter, yang
KDB Maksimum KLB Maksimum
lantai dipergunakan
maksimum sebagai RTNH
2.500 m2. (plaza) atau
parkir. Luas
lantai
maksimum
untuk
perdagangan
& jasa skala
kecamatan
2.500 m2.
Luas lantai
maksimum
untuk
perdagangan
& jasa skala
lingkungan
1.250 m2.
- Jalan
Lokal/Lingku
ngan: Luas
lantai
maksimum
untuk
perdagangan
& jasa skala
lingkungan
400 m2.
(b) GSB samping dan
belakang diatur
berdasarkan
pertimbangan
keselamatan,
estetika atau
karakter kawasan
yang ingin
dibentuk,
minimum 4
meter.
(c) KTB Maks =
100%-KDH dan
tidak
diperkenankan di
bawah RTH
dipergunakan
sebagai RTNH
(plaza). Luas
K3 70% 70% 70% 2,1 2,1 1,4 20% lantai
maksimum
10.000 m2.
- Jalan
Kolektor:
minimum 10
meter, yang
dipergunakan
sebagai RTNH
(plaza) atau
parkir. Luas
lantai
maksimum
2.500 m2.
- Jalan
Lokal/lingkun
gan luas
lantai
maksimum
400 m2.
(b) GSB samping dan
belakang diatur
berdasarkan
pertimbangan
keselamatan,
estetika atau
karakter kawasan
yang ingin
dibentuk,
minimum 4
meter.
(c) KTB Maks =
100%-KDH dan
tidak
diperkenankan di
bawah RTH
KDB Maksimum KLB Maksimum
Luas lantai
maksimum
10.000 m2.
(b) Shopping street
yang
menyediakan
parkir basemen
atau bangunan
parkir: GSB
minimum 0 meter
(c) GSB samping dan
belakang diatur
berdasarkan
pertimbangan
keselamatan,
estetika atau
karakter kawasan
yang ingin
dibentuk,
minimum 4
meter.
(d) KTB Maks =
100%-KDH dan
tidak
diperkenankan di
bawah RTH
Besar, luas lahan> (a) GSB Permohonan
40% x x 1,2 x x 30% mempertimbangk pembangunan harus
10.000 m2
Sedang, luas lahan an aspek melalui pengkajian
40% 40% x 1,2 0,8 x 20% keselamatan dan rancangan (design
5.000 – 10.000 m2
kenyamanan; review) yang menilai
Kecil, Luas lahan
x 60% 60% x 1,2 1,2 10% atau GSB dampak pembangunan
200 – 1.000 m2
minimum = ½ x tersebut terhadap
lebar rumija berbagai aspek yang
(b) Tinggi bangunan berkaitan
maksimum Industri berdampak
Industri dan mempertimbangk besar dilengkapi
I
Pergudangan an daya dukung dengan AMDAL dan
lahan, kawasan Andalalin
keselamatan Industri berdampak
Rumah tangga x 60% 60% x 1,2 1,2 10% operasi kecil dilengkapi dengan
penerbangan serta RKL dan RPL
mempertimbangk Prasarana harus
an aspek disediakan sesuai
Keselamatan standar teknis,
penghuni, pekerja terutama kebutuhan
dan masyarakat parkir
sekitarnya
(a) Jika terdapat Permohonan
W Wisata Buatan Wisata W 40% 40% 40% 1,2 1,2 0,8 40%
bangunan, GSB pembangunan harus
KDB Maksimum KLB Maksimum
Sosial Budaya SPU6 60% 60% 60% 2,0 1,8 1,2 25%
(a) GSB Berlaku untuk semua
mempertimbangk jenis bangunan
an aspek perkantoran dan
Pertahanan dan keselamatan dan instalasi militer dan
HK HK 50% 60% 60% 2,0 1,8 1,8 25%
Keamanan kebisingan suara polisi.
dan minimum = ½ Untuk perumahan
x lebar rumija; dinas mengikuti aturan
(b) Pergudangan perumahan
KDB Maksimum KLB Maksimum
senjata/peluru
maupun kegiatan
tembak-
menembak dan
sejenisnya harus
dilengkapi
pengaman.
(c) Tinggi bangunan
maksimum
mempertimbangk
an daya dukung
lahan, kawasan
keselamatan
operasi
penerbangan serta
mempertimbangk
an aspek
keselamatan.
Hanya untuk sarana dan
PT Pertanian PT 2% 2% 2% 0,02 0,02 0,02 98% - prasarana pertanian
IPAL KH1 50% 60% 60% 2,0 1,8 1,8 25% Permohonan
- pembangunan harus
melalui pengkajian
rancangan (design
review) yang menilai
dampak pembangunan
tersebut terhadap
Peruntukan
KH Prasarana berbagai aspek yang
Khusus KH 2 50% 60% 60% 2,0 1,8 1,8 25% -
Pengolahan Sampah berkaitan
Prasarana harus
disediakan sesuai
standar teknis,
terutama kebutuhan
parkir
Ketinggian bangunan
lebih dari 4-8 lantai
Kepadatan penduduk
Bangunan Sedang 40% 40% 40% 1,6 1,6 1,6 52% rata-rata kurangdari
320 jiwa/Ha
KDB Maksimum KLB Maksimum
Kepadatan bangunan
rata-rata kurang dari 1
bg/Ha, kepadatan
Bangunan Rendah 40% 40% 40% 0,6 0,6 0,6 52%
penduduk rata-rata 50
jiwa/Ha
Catatan: intensitas yang berlaku adalah sesuai intensitas pada zona, untuk kegiatan lain yang diperbolehkan/ diperbolehkan terbatas/
diperbolehkan bersyarat pada zona/ sub zona tersebut harus mengikuti intensitas zona dan aturan yang berlaku pada kegiatan/ fungsi yang
dimaksud.
Ditetapkan di Bandung
Pada tanggal 11 Desember 2015
WALIKOTA BANDUNG
Salinan sesuai dengaan aslinya
KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HAM, TTD