Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

Tabel Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang Lampiran VII : PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG

NOMOR : 10 TAHUN 2015


TANGGAL : 11 DESEMBER 2015

KDB Maksimum KLB Maksimum

Fungsi Jalan Fungsi Jalan


KODE KDH
KODE
ZONA Sub Zona SUB Minim Tata Bangunan Keterangan
ZONA
ZONA um
Lokal Lokal
Arteri Kolektor Arteri Kolektor
lingk. lingk.

ZONA LINDUNG
Perlindungan - Hanya untuk prasarana
Perlindungan
PB Kawasan LB dan sarana vital
Kawasan
Bawahannya
Sempadan tol PS 1
Sempadan jaringan
PS 2
jalan
Sempadan rel KA PS 3 2% 2% 2% 0.02 0.02 0.02 98%
Perlindungan
PS Sempadan sungai PS 4
Setempat
Sempadan SUTET PS 5
Sempadan sekitar
PS 6
danau buatan
Sempadan mata air PS 7
 Permohonan
pembangunan harus
melalui pengkajian
rancangan (design
review) yang menilai
dampak pembangunan
Danau SC1 - - - - - - - -
tersebut terhadap
berbagai aspek yang
berkaitan
 Harus memenuhi
standar teknis.

SC Lindung Buatan Persyaratan bangunan di


Kawasan Cagar Budaya :
 Harus
mempertahankan
karakter Kawasan
Cagar Budaya.
Cagar budaya SC2 - - - - - - - -  Merupakan overlay
zone dari Peraturan
Walikota No. 921 tahun
2010.
 Dilengkapi prasarana
yang memadai
 Dikenan insentif atau
KDB Maksimum KLB Maksimum

Fungsi Jalan Fungsi Jalan


KODE KDH
KODE
ZONA Sub Zona SUB Minim Tata Bangunan Keterangan
ZONA
ZONA um
Lokal Lokal
Arteri Kolektor Arteri Kolektor
lingk. lingk.

disinsentif yang
mempertimbangkan
kepentingan umum.

Persyaratan Bangunan
Cagar Budaya :
 Melestarikan bangunan
yang ada
 Perubahan fungsi
(readaptive use)
diperkenankan sesuai
dengan zona yang
ditetapkan, perubahan
intensitas dan tata
masa bangunan
mengikuti ketentuan
zonasi dengan melalui
pengkajian rancangan
(design review).

Persyaratan Bangunan
Non Cagar Budaya di
Kawasan Cagar Budaya :
 Wajib menyerasikan
dengan karakter
kawasan/sub kawasan
Cagar Budaya.
 Melalui pengkajian
rancangan (design
review) dan
mendapatkan
rekomendasi dari Tim
Pertimbangan
Bangunan Cagar
Budaya Kota Bandung.

 KTB maksimal = KDB


 Fasilitas yang boleh
dibangun adalah
mushola, toilet,
RTH Taman unit
RTH1.1 15% 15% 15% 0.3 0.3 0.3 80% - perpustakaan, kecuali
lingkungan/Kota
kegiatan PKL dan
RTH1 RTH Publik fasilitas pendukung
lainnya

RTH permakaman RTH1.2 5% 5% 5% 0.05 0.05 0.05 90% -

RTH hutan kota RTH1.3 2% 2% 2% 0.02 0.02 0.02 95% - -


KDB Maksimum KLB Maksimum

Fungsi Jalan Fungsi Jalan


KODE KDH
KODE
ZONA Sub Zona SUB Minim Tata Bangunan Keterangan
ZONA
ZONA um
Lokal Lokal
Arteri Kolektor Arteri Kolektor
lingk. lingk.

Pada kawasan pelestarian


alam, hanya
diperkenankan
RTH kawasan
RTH1.4 2% 2% 2% 0.02 0.02 0.02 95% - pembangunan untuk
pelestarian alam
prasarana dan sarana
vital

RTH kawasan
perlindungan Hanya untuk prasarana
RTH1.5 15% 15% 15% -
plasma nutfah eks. dan sarana vital
Situ 0.15 0.15 0.15 80%
RTH2 RTH Privat RTH Privat RTH2 2% 2% 2% 0.02 0.02 0.02 95% - -

ZONA BUDIDAYA

Vertikal tinggi (KDB (a) GSB


R.1 40% 40% 25% 4,0 3,6 2,5 40%
max 40%, >8 lantai) mempertimbangk -
Perumahan Vertikal sedang an aspek
R.1 Kepadatan (KDB 40%, 5-8 R.1 40% 40% 40% 3,2 2,4 1,6 40% keselamatan dan
Tinggi lantai) kebisingan suara, -
Landed (luas persil (b) GSB minimum =
R.1 60% 60% 60% 1,2 1,2 1,2 10% ½ x lebar rumija
<150m2) -
Vertikal rendah Bangunan tinggi
Perumahan (KDB 40%, <5 R.2 40% 40% 40% 3,2 1,6 1,6 40% GSB minimum =
R.2 kepadatan lantai) ½ x lebar rumija: -
sedang Landed (luas persil - Jalan
R.2 60% 60% 60% 1,2 1,2 1,2 10% Arteri:minimum
150-350m2) -
20 meter yang - Bangunan rendah
dipergunakan adalah bangunan
sebagai RTNH Rumah Tinggal dengan
(plaza) maksimum 2 lantai.
- Jalan Kolektor: -
minimum 12
meter yang
dipergunakan
sebagai RTNH
Perumahan (plaza) atau
R.3 kepadatan Perumahan landed R3 40% 50% 60% 0,8 1,0 1,2 20% parkir
rendah (c) Untuk kapling
kurang dari 60
m2, GSB
sekurang-
kurangnya 2 m.
(d) Tinggi bangunan
maksimum
mempertimbangk
an daya dukung
lahan, kawasan
KDB Maksimum KLB Maksimum

Fungsi Jalan Fungsi Jalan


KODE KDH
KODE
ZONA Sub Zona SUB Minim Tata Bangunan Keterangan
ZONA
ZONA um
Lokal Lokal
Arteri Kolektor Arteri Kolektor
lingk. lingk.

keselamatan
operasi
penerbangan serta
mempertimbangk
an aspek
keselamatan
penghuni.
(e) Perumahan
vertikal tinggi dan
sedang hanya
diperbolehkan
dibangun pada
sisi jalan dengan
lebar Rumija
eksisting 12
meter.
(f) Perumahan
vertikal rendah
hanya
diperbolehkan
dibangun pada
sisi jalan dengan
lebar Rumija
eksisting 8 meter.
(g) GSB samping dan
belakang diatur
berdasarkan
pertimbangan
keselamatan,
estetika atau
karakter kawasan
yang ingin
dibentuk,
minimum 4 meter.
(h) Lebar persil
minimum yang
berada di sisi
jalan arteri dan
kolektor minimum
10 meter.

Pasar
K.1 -
Tradisional Pasar Tradisional K1 80% 60% 60% 2,4 2,4 1,2 20%
KDB Maksimum KLB Maksimum

Fungsi Jalan Fungsi Jalan


KODE KDH
KODE
ZONA Sub Zona SUB Minim Tata Bangunan Keterangan
ZONA
ZONA um
Lokal Lokal
Arteri Kolektor Arteri Kolektor
lingk. lingk.

(a) Pusat Belanja,  Permohonan


hotel dan pembangunan harus
perkantoran: GSB melalui pengkajian
minimum = ½ x rancangan (design
lebar rumija: review) yang menilai
- Jalan Arteri: dampak pembangunan
minimum 15 tersebut terhadap
meter, yang berbagai aspek yang
dipergunakan berkaitan
sebagai RTNH  Prasarana harus
(plaza). Luas disediakan sesuai
a. Perdagangan lantai standar teknis,
dan Jasa Skala maksimum terutama kebutuhan
Wilayah Kota 80.000 m2. parkir
- Pusat - Jalan  Perdagangan
Pelayanan Kolektor: berdampak besar
Kota minimum 10 dilengkapi dengan
- Pusat meter, yang AMDAL dan Andal-lalin
Pemerinta dipergunakan  Perdagangan
han sebagai RTNH berdampak
- Grosir, (plaza) atau kecildilengkapi dengan
eceran parkir. Luas RKL dan RPL
aglomerasi lantai  Khusus untuk PPK
(pusat maksimum Gedebage berlaku
belanja/m K2 70% 70% 70% 5,6 3,5 2,8 20% 40.000 m2. intensitas rata-rata 5,6
all) luas - Jalan Lokal/ untuk semua kelas
lantai Lingkungan: jalan.
maksimum minimum 8
80.000 m2. meter, yang
- Eceran dipergunakan
Pusat sebagai RTNH
tunggal/
K2 Perdagangan (plaza) atau
toko luas
dan Jasa parkir. Luas
lantai
maksimum lantai
10.000 m2. maksimum
20.000 m2.
(b) Shopping street
yang
menyediakan
parkir basemen
atau bangunan
parkir: GSB
minimum 0 meter
(c) GSB samping dan
belakang diatur
berdasarkan
pertimbangan
keselamatan,
KDB Maksimum KLB Maksimum

Fungsi Jalan Fungsi Jalan


KODE KDH
KODE
ZONA Sub Zona SUB Minim Tata Bangunan Keterangan
ZONA
ZONA um
Lokal Lokal
Arteri Kolektor Arteri Kolektor
lingk. lingk.

estetika atau
karakter kawasan
yang ingin
dibentuk,
minimum 4
meter.
(d) KTB Maks =
100%-KDH dan
tidak
diperkenankan di
bawah RTH
(a) Pusat Belanja,
hotel dan
perkantoran: GSB
minimum = ½ x
lebar rumija:
- Jalan
Arteri:minimu
m 15 meter,
yang
b. Perdagangan dipergunakan
dan Jasa Skala sebagai RTNH
Sub Wilayah (plaza). Luas
Kota lantai
- Sub Pusat maksimum
Pelayanan 40.000 m2.
Kota - Jalan
- Eceran Kolektor:
aglomerasi minimum 10
(pusat meter, yang
belanja/mal K2 70% 70% 70% 3,5 2,8 2,1 20% dipergunakan
l) luas sebagai RTNH
lantai (plaza) atau
maksimum parkir. Luas
40.000 m2. lantai
- Eceran maksimum
tunggal/ 12.000 m2.
toko, luas - Jalan
lantai Lokal/Lingku
maksimum ngan: GSB
2.500 m2. minimum 7,5
meter, yang
dapat
digunakan
untuk parkir.
Luas lantai
maksimum
2.500 m2.
(b) Shopping street
yang
KDB Maksimum KLB Maksimum

Fungsi Jalan Fungsi Jalan


KODE KDH
KODE
ZONA Sub Zona SUB Minim Tata Bangunan Keterangan
ZONA
ZONA um
Lokal Lokal
Arteri Kolektor Arteri Kolektor
lingk. lingk.

menyediakan
parkir basemen
atau bangunan
parkir: GSB
minimum 0 meter
(c) GSB samping dan
belakang diatur
berdasarkan
pertimbangan
keselamatan,
estetika atau
karakter kawasan
yang ingin
dibentuk,
minimum 4
meter.
(d) KTB Maks =
100%-KDH dan
tidak
diperkenankan di
bawah RTH
c. Perdagangan (a) Pusat Belanja,
dan Jasa Skala hotel dan
Kecamatan perkantoran:GSB
- Pusat minimum = ½ x
kecamatan lebar rumija:
- Eceran - Jalan Arteri:
aglomerasi minimum 15
(pusat meter, yang
belanja/mal dipergunakan
l) luas K2 70% 70% 70% 2,8 2,1 1,4 20% sebagai RTNH
lantai (plaza). Luas
maksimum lantai
12.000 m2. maksimum
- Eceran untuk
tunggal/tok perdagangan
o, luas & jasa skala
lantai kecamatan
maksimum 12.000 m2.
2.500 m2. Luas lantai
d. Perdagangan maksimum
dan Jasa Skala untuk
lingkungan perdagangan
- Pusat & jasa skala
Kelurahan lingkungan
K2 70% 70% 70% 2,8 2,1 1,4 20%
- Eceran 2.500 m2.
aglomerasi - Jalan
(pusat Kolektor:
belanja/m minimum 10
all), luas meter, yang
KDB Maksimum KLB Maksimum

Fungsi Jalan Fungsi Jalan


KODE KDH
KODE
ZONA Sub Zona SUB Minim Tata Bangunan Keterangan
ZONA
ZONA um
Lokal Lokal
Arteri Kolektor Arteri Kolektor
lingk. lingk.

lantai dipergunakan
maksimum sebagai RTNH
2.500 m2. (plaza) atau
parkir. Luas
lantai
maksimum
untuk
perdagangan
& jasa skala
kecamatan
2.500 m2.
Luas lantai
maksimum
untuk
perdagangan
& jasa skala
lingkungan
1.250 m2.
- Jalan
Lokal/Lingku
ngan: Luas
lantai
maksimum
untuk
perdagangan
& jasa skala
lingkungan
400 m2.
(b) GSB samping dan
belakang diatur
berdasarkan
pertimbangan
keselamatan,
estetika atau
karakter kawasan
yang ingin
dibentuk,
minimum 4
meter.
(c) KTB Maks =
100%-KDH dan
tidak
diperkenankan di
bawah RTH

(a) GSB minimum = Prasarana harus


½ x lebar rumija: disediakan sesuai standar
Perdagangan Perdagangan dan
K3 - Jalan Arteri: teknis, terutama
dan Jasa Linier Jasa Linier
minimum 15 kebutuhan parkir
meter, yang
KDB Maksimum KLB Maksimum

Fungsi Jalan Fungsi Jalan


KODE KDH
KODE
ZONA Sub Zona SUB Minim Tata Bangunan Keterangan
ZONA
ZONA um
Lokal Lokal
Arteri Kolektor Arteri Kolektor
lingk. lingk.

dipergunakan
sebagai RTNH
(plaza). Luas
K3 70% 70% 70% 2,1 2,1 1,4 20% lantai
maksimum
10.000 m2.
- Jalan
Kolektor:
minimum 10
meter, yang
dipergunakan
sebagai RTNH
(plaza) atau
parkir. Luas
lantai
maksimum
2.500 m2.
- Jalan
Lokal/lingkun
gan luas
lantai
maksimum
400 m2.
(b) GSB samping dan
belakang diatur
berdasarkan
pertimbangan
keselamatan,
estetika atau
karakter kawasan
yang ingin
dibentuk,
minimum 4
meter.
(c) KTB Maks =
100%-KDH dan
tidak
diperkenankan di
bawah RTH
KDB Maksimum KLB Maksimum

Fungsi Jalan Fungsi Jalan


KODE KDH
KODE
ZONA Sub Zona SUB Minim Tata Bangunan Keterangan
ZONA
ZONA um
Lokal Lokal
Arteri Kolektor Arteri Kolektor
lingk. lingk.

(a) GSB - Prasarana harus


mempertimbangk disediakan sesuai
an aspek standar teknis,
keselamatan dan terutama kebutuhan
kebisingan; atau parkir
GSB minimum = - Luas minimum lantai
½ x lebar rumija bangunan Kantor
(b) Dilengkapi Kecamatan dan Kantor
prasarana Kelurahan berdasarkan
minimum sesuai protopype bangunan
standar (parker yang telah ditetapkan.
misalnya)
Perkantoran (c) Tinggi bangunan
Perkantoran KT 70% 70% 70% 2,1 2,1 1,4 20% maksimum
KT (Pemerintahan)
(Pemerintahan) mempertimbangk
an daya dukung
lahan dan
prasarana
lingkungan,
kawasan
keselamatan
operasi
penerbangan
serta
mempertimbangk
an aspek
keselamatan
penghuni.
(a) GSB minimum = - Prasarana harus
½ x lebar rumija: disediakan sesuai
- Jalan Arteri: standar teknis,
minimum 15 terutama kebutuhan
meter, yang parkir
dipergunakan - Pengaturan skala site
sebagai RTNH pada RTBL dapat
(plaza). Luas mengkombinasikan
lantai KLB dengan rata-rata
maksimum yang tetap.
100.000 m2. - Diprioritaskan untuk
C Campuran Campuran Tinggi C1 65% 65% - 6,5 6,5 - 30%
- Jalan lahan atau rencana
Kolektor: pembangunan oleh
minimum 10 pemerintah
meter, yang
dipergunakan
sebagai RTNH
(plaza) atau
parkir. Luas
lantai
maksimum
40.000 m2.
KDB Maksimum KLB Maksimum

Fungsi Jalan Fungsi Jalan


KODE KDH
KODE
ZONA Sub Zona SUB Minim Tata Bangunan Keterangan
ZONA
ZONA um
Lokal Lokal
Arteri Kolektor Arteri Kolektor
lingk. lingk.

(b) GSB samping dan


belakang diatur
berdasarkan
pertimbangan
keselamatan,
estetika atau
karakter kawasan
yang ingin
dibentuk,
minimum 4
meter.
(c) Kegiatan
campuran tinggi
dan sedang
hanya
diperbolehkan
dibangun pada
sisi jalan dengan
lebar Rumija
eksisting 12
meter.
(d) KTB Maks =
100%-KDH dan
tidak
diperkenankan di
bawah RTH
(a) GSB minimum = Prasarana harus
½ x lebar rumija: disediakan sesuai standar
- Jalan Arteri: teknis, terutama
minimum 15 kebutuhan parkir
meter, yang
dipergunakan
sebagai RTNH
(plaza).
- Jalan
Kolektor:
minimum 10
meter, yang
Campuran Sedang C2 70% 70% 70% 3,5 2,8 2,1 20%
dipergunakan
sebagai RTNH
(plaza) atau
parkir
- Jalan
Lokal/Lingku
ngan: GSB
minimum 7,5
meter, yang
dapat
digunakan
untuk parkir.
KDB Maksimum KLB Maksimum

Fungsi Jalan Fungsi Jalan


KODE KDH
KODE
ZONA Sub Zona SUB Minim Tata Bangunan Keterangan
ZONA
ZONA um
Lokal Lokal
Arteri Kolektor Arteri Kolektor
lingk. lingk.

Luas lantai
maksimum
10.000 m2.
(b) Shopping street
yang
menyediakan
parkir basemen
atau bangunan
parkir: GSB
minimum 0 meter
(c) GSB samping dan
belakang diatur
berdasarkan
pertimbangan
keselamatan,
estetika atau
karakter kawasan
yang ingin
dibentuk,
minimum 4
meter.
(d) KTB Maks =
100%-KDH dan
tidak
diperkenankan di
bawah RTH
Besar, luas lahan> (a) GSB  Permohonan
40% x x 1,2 x x 30% mempertimbangk pembangunan harus
10.000 m2
Sedang, luas lahan an aspek melalui pengkajian
40% 40% x 1,2 0,8 x 20% keselamatan dan rancangan (design
5.000 – 10.000 m2
kenyamanan; review) yang menilai
Kecil, Luas lahan
x 60% 60% x 1,2 1,2 10% atau GSB dampak pembangunan
200 – 1.000 m2
minimum = ½ x tersebut terhadap
lebar rumija berbagai aspek yang
(b) Tinggi bangunan berkaitan
maksimum  Industri berdampak
Industri dan mempertimbangk besar dilengkapi
I
Pergudangan an daya dukung dengan AMDAL dan
lahan, kawasan Andalalin
keselamatan  Industri berdampak
Rumah tangga x 60% 60% x 1,2 1,2 10% operasi kecil dilengkapi dengan
penerbangan serta RKL dan RPL
mempertimbangk  Prasarana harus
an aspek disediakan sesuai
Keselamatan standar teknis,
penghuni, pekerja terutama kebutuhan
dan masyarakat parkir
sekitarnya
(a) Jika terdapat  Permohonan
W Wisata Buatan Wisata W 40% 40% 40% 1,2 1,2 0,8 40%
bangunan, GSB pembangunan harus
KDB Maksimum KLB Maksimum

Fungsi Jalan Fungsi Jalan


KODE KDH
KODE
ZONA Sub Zona SUB Minim Tata Bangunan Keterangan
ZONA
ZONA um
Lokal Lokal
Arteri Kolektor Arteri Kolektor
lingk. lingk.

minimum melalui pengkajian


mempertimbangk rancangan (design
an aspek review) yang menilai
keselamatan dan dampak pembangunan
perlindungan tersebut terhadap
ataskebisingan; berbagai aspek yang
atau GSB berkaitan
minimum = ½ x  Prasarana harus
lebar rumija disediakan sesuai
(b) Tinggi bangunan standar teknis,
maksimum 2 terutama kebutuhan
lantai. parkir

GSB minimum  Pada jalan


mempertimbangkan lokal/lingkungan hanya
aspek keselamatan diperkenankan sekolah
dan perlindungan atas menengah negeri atau
kebisingan; atau GSB skala lingkungan
Pendidikan Tinggi 60% 60% 60% 4,8 3,0 2,4 20% minimum = ½ x lebar  Prasarana harus
rumija disediakan sesuai
standar teknis,
terutama kebutuhan
SPU1 parkir

 Rumah sakit tidak


diperkankan di jalan
Pelayanan lokal/lingkungan
SPU Pendidikan  Prasarana harus
Umum 60% 60% 60% 2,8 1,8 1,2 20%
Dikdasmen disediakan sesuai
standar teknis,
terutama kebutuhan
parkir
Kesehatan SPU2 60% 60% 60% 2,4 1,8 1,2 25% Prasarana harus
disediakan sesuai standar
Peribadatan SPU3 50% 50% 50% 2,0 1,5 1,0 25% teknis, terutama
kebutuhan parkir
Olahraga SPU4 50% 50% 50% 2,0 1,5 1,0 25%

Transportasi SPU5 70% 70% 70% 2,1 1,4 1,4 20%

Sosial Budaya SPU6 60% 60% 60% 2,0 1,8 1,2 25%
(a) GSB  Berlaku untuk semua
mempertimbangk jenis bangunan
an aspek perkantoran dan
Pertahanan dan keselamatan dan instalasi militer dan
HK HK 50% 60% 60% 2,0 1,8 1,8 25%
Keamanan kebisingan suara polisi.
dan minimum = ½  Untuk perumahan
x lebar rumija; dinas mengikuti aturan
(b) Pergudangan perumahan
KDB Maksimum KLB Maksimum

Fungsi Jalan Fungsi Jalan


KODE KDH
KODE
ZONA Sub Zona SUB Minim Tata Bangunan Keterangan
ZONA
ZONA um
Lokal Lokal
Arteri Kolektor Arteri Kolektor
lingk. lingk.

senjata/peluru
maupun kegiatan
tembak-
menembak dan
sejenisnya harus
dilengkapi
pengaman.
(c) Tinggi bangunan
maksimum
mempertimbangk
an daya dukung
lahan, kawasan
keselamatan
operasi
penerbangan serta
mempertimbangk
an aspek
keselamatan.
Hanya untuk sarana dan
PT Pertanian PT 2% 2% 2% 0,02 0,02 0,02 98% - prasarana pertanian

IPAL KH1 50% 60% 60% 2,0 1,8 1,8 25%  Permohonan
- pembangunan harus
melalui pengkajian
rancangan (design
review) yang menilai
dampak pembangunan
tersebut terhadap
Peruntukan
KH Prasarana berbagai aspek yang
Khusus KH 2 50% 60% 60% 2,0 1,8 1,8 25% -
Pengolahan Sampah berkaitan
 Prasarana harus
disediakan sesuai
standar teknis,
terutama kebutuhan
parkir

Kawasan Bandung Utara -  Ketinggian bangunan


lebih dari 8 lantai
 Kepadatan penduduk
Bangunan Tinggi 40% 40% 20% 3,2 3,2 1,6 52%
rata-rata kurangdari
480 jiwa/Ha

 Ketinggian bangunan
lebih dari 4-8 lantai
 Kepadatan penduduk
Bangunan Sedang 40% 40% 40% 1,6 1,6 1,6 52% rata-rata kurangdari
320 jiwa/Ha
KDB Maksimum KLB Maksimum

Fungsi Jalan Fungsi Jalan


KODE KDH
KODE
ZONA Sub Zona SUB Minim Tata Bangunan Keterangan
ZONA
ZONA um
Lokal Lokal
Arteri Kolektor Arteri Kolektor
lingk. lingk.

 Kepadatan bangunan
rata-rata kurang dari 1
bg/Ha, kepadatan
Bangunan Rendah 40% 40% 40% 0,6 0,6 0,6 52%
penduduk rata-rata 50
jiwa/Ha

Catatan: intensitas yang berlaku adalah sesuai intensitas pada zona, untuk kegiatan lain yang diperbolehkan/ diperbolehkan terbatas/
diperbolehkan bersyarat pada zona/ sub zona tersebut harus mengikuti intensitas zona dan aturan yang berlaku pada kegiatan/ fungsi yang
dimaksud.

Ditetapkan di Bandung
Pada tanggal 11 Desember 2015
WALIKOTA BANDUNG
Salinan sesuai dengaan aslinya
KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HAM, TTD

MOCHAMAD RIDWAN KAMIL

Drs. ARIEF SYAIFUDIN, SH


Pembina TK. I
NIP.19690111 199603 1 002

You might also like