Professional Documents
Culture Documents
Skripsi s1 Nur Rahayu
Skripsi s1 Nur Rahayu
Skripsi s1 Nur Rahayu
DISUSUN OLEH :
NAMA: Nur Rahayu
NIM: 20200910170101
KELAS: TRANSFER B
Mengetahui,
Ketua Program Studi Keperawatan
Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Jakarta
(Nur Rahayu)
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………… 4
1.3 Tujuan Penelitian …………………………………………………………. 6
1.4 Manfaat Penelitian ………………………………………………………… 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Leukemia limfoblastik Akut ……………………………………………..... 8
2.1.1 Pengertian ……………………………………………………………...... 8
2.1.2 Epidemiologi ……………………………………………………………. 8
2.1.3 Etiologi ………………………………………………………………….. 9
2.1.4 Patofisiologi …………………………………………………………….. 10
2.1.5 Manifestasi Leukemia Limfoblastik Akut ……………………………… 11
2.1.6 Diagnosis Leukemia Limfoblastik Akut ……………………………….. 12
2.1.7 Tata laksana …………………………………………………………….. 13
2.1.8 Efek Kemoterapi ……………………………………………………….. 15
2.2 Kecemasan ………………………………………………………………. 16
2.2.1 Pengertian ……………………………………………………………… 16
2.2.2 Ciri-ciri Kecemasan ……………………………………………………. 16
2.2.3 Klasifikasi Cemas ……………………………………………………… 17
2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan ibu ………………………. 19
2.3.1 Usia …………………………………………………………………….. 19
2.3.2 Pendapatan/Status ekonomi ……………………………………………. 22
2.3.3 Status Pernikahan ………………………………………………………. 23
BAB III KERANGKA KONSEP
3.1 Pengertian ……………………………………………………………….. 25
3.2 Hipotesa …………………………………………………………………. 26
3.3 Definisi Operasional …………………………………………………….. 27
BAB IV METODELOGI PENELITIAN
4.1 Design Penelitian ………………………………………………………… 29
4.2 Populasi dan Sampel ……………………………………………………... 29
4.2.1 Populasi ………..………………………………………………………. 29
4.2.2 Sampel ………………………………………………………………….. 29
4.3 Tempat Penelitian ………………………………………………………… 31
4.4 Waktu Penelitian …………………………………………………………. 31
4.5 Etika Penelitian …………………………………………………………… 31
4.5.1 Autonomy ………………………………………………………………. 32
4.5.2 Beneficence …………………………………………………………….. 32
4.5.3 Non-maleficence ……………………………………………………….. 32
4.5.4 Anonimity ………………………………………………………………. 33
4.5.5 Justice …………………………………………………………………… 33
4.6 Instrumen/Alat Pengumpulan Data ………………………………………. 33
4.6.1Instrumen Penelitian …………………………………………………….. 33
4.7 Prosedur pengumpulan data ………………………………………………. 34
4.8 Pengolahan data ………………………………………………………….. 35
4.9 Rencana Analisa data …………………………………………………….. 36
4.9.1 Analisis univariat ………………………………………………………. 36
4.9.2 Analisi bivariat …………………………………………………………. 37
BAB I
PENDAHULUAN
2.1.2 Epidemiologi
Sebanyak 80% ALL terjadi pada anak-anak, dan merupakan penyakit yang
berbahaya ketika terjadi pada orang dewasa. Di Amerika Serikat, insiden ALL
diperkirakan 1,6 per 100.000 penduduk. Pada tahun 2016, diperkirakan 6.590 kasus
baru didiagnosis, dengan lebih dari 1.400 kematian akibat ALL. Insiden ALL
tertinggi menyerang pada masa kanak-kanak dan tertinggi kedua terjadi sekitar usia
50 tahun. Sedangkan di negara berkembang 83% ALL, ditemukan pada anak kulit
putih dibandingkan kulit hitam. Secara epidemiologi, Leukemia Akut merupakan 30-
40% dari keganasan pada anak, puncak kejadian pada usia 2-5 tahun, angka kejadian
anak di bawah usia 15 tahun rata-rata 4-4,5/100.000 anak pertahun. Angka kematian
Leukemia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Rumah Sakit Kanker
“Dharmais” (RSKD) tahun 2006-2010 adalah sebesar 20-30% dari seluruh jenis
kanker pada anak. ALL masa kanak-kanak berkembang lebih sering pada anak laki-
laki daripada anak perempuan (laki-laki: perempuan).
8
2.1.3 Etiologi
Penyebab leukemia masih belum diketahui namun anak-anak dengan cacat
genetik (Trisomi 21, sindrom “Bloom’s, anemia “Fanconi’s dan ataksia
telangiectasia) mempunyai resiko lebih tinggi menderita leukemia dan kembar
monozigot (Permono & Ugrasena, 2006). Dilansir dari situs Kemenkes RI.com
artikel yang dimuat oleh dr. Tjin Willy, 2019 menuliskan bahwa “Leukemia
limfoblastik akut disebabkan oleh adanya perubahan atau mutasi genetik sel punca di
sumsum tulang, sehingga proses pematangannya terganggu. Selain menggangu proses
pematangan sel punca dari limfoblas menjadi limfosit, mutasi genetik tersebut
menyebabkan limfoblas terus memperbanyak diri sehingga menggangu produksi sel
darah lain. Penyebab munculnya mutasi gen tersebut belum diketahui dengan jelas,
namun ada beberapa hal yang diduga dapat memperbesar kemungkinan terjadinya
perubahan ini, di antaranya:
1. Menderita kelainan genetik lain. Menderita kelainan genetik tertentu, misalnya
Down syndrome, diduga membuat seseorang berisiko mengalami ALL.Memiliki
anggota keluarga yang menderita ALL. Seseorang yang memiliki anggota
keluarga penderita ALL berisiko untuk menderita ALL juga. Meskipun demikian,
jangan disalahartikan bahwa ALL diwariskan secara genetik dari orang tua
kepada anaknya.
2. Pernah menjalani pengobatan kanker. Seseorang yang pernah menderita kanker
jenis lain dan menjalani pengobatan, baik kemoterapi atau radioterapi, lebih
berisiko terkena.
3. Terpapar radiasi. Orang yang terkena paparan radiasi lebih berisiko terkena ALL.
Contohnya pekerja di reaktor nuklir atau korban bencana nuklir.
4. Merokok. Paparan berbagai zat kimia berbahaya dari asap rokok, misalnya
benzene, membuat seseorang perokok lebih berisiko menderita ALL.
9
5. Bekerja di lingkungan yang terpapar zat kimia. Tidak mengikuti standar prosedur
dan tidak menggunakan alat pelindung diri saat bekerja di lingkungan yang
berhubungan dengan bahan kimia dapat meningkatkan risiko terkena.
6. Infeksi virus. Virus Epstein - Barr adalah salah satu virus yang berisiko
menyebabkan ALL.
7. Sistem imun yang lemah, seseorang dengan sistem imun yang lemah, misalnya
HIV/AIDS atau mengonsumsi obat imunosupresif dalam jangka panjang, lebih
berisiko terkena ALL dibanding orang lain.
2.1.4 Patofisiologi
ALL didapat dari diturunkan (acquired) atau karena cedera genetik pada DNA
sel tunggal di sumsum. ALL mengakibatkan perkembangan yang tidak terkendali dan
berlebihan serta terjadinya akumulasi sel yang disebut "limfoblas" atau "leukemic
blast," yang gagal berfungsi sebagai sel darah normal. Kehadiran leukemic blast akan
menghambat produksi sel normal. Sehingga ketika didiagnosis ALL maka jumlah sel
darah sehat (eritrosit, leukosit, dan trombosit) biasanya lebih rendah dari normal (Tri
Yuniningsih, 2017).
Patogenesis ALL melibatkan proliferasi dan diferensiasi abnormal dari
populasi klonal sel limfoid. Studi pada populasi anak telah mengidentifikasi sindrom
genetik yang mempengaruhi sebagian kecil kasus ALL, seperti sindrom Down
sindrom, anemia Fanconi, sindrom Bloom, ataksia telangiectasia dan sindrom
kerusakan Nijmegen. Faktor predisposisi lainnya termasuk paparan radiasi pengion,
pestisida, pelarut tertentu atau virus seperti Epstein - Barr Virus dan Human
Immunodeficiency Virus. Namun dalam sebagian besar kasus, ini muncul sebagai
keganasan pada individu yang sebelumnya sehat. Penyimpangan kromosom adalah
ciri dari ALL, tetapi tidak cukup untuk menghasilkan leukemia (Terwilliger & Abdul-
Hay, 2017).
Baru-baru ini ditemukan varian dengan profil ekspresi gen yang sama dengan
(Philadelphia) Ph-positif ALL tetapi tanpa rearrangement BCR-ABL1 yang telah
10
diidentifikasi. Lebih dari 80% dari kasus ini yang disebut ALL Ph-like, varian
memiliki delesi pada faktor key transkripsi yang terlibat dalam pengembangan sel-B
termasuk IKAROS family zinc finger 1 (IKZF1), faktor 3 transkripsi (E2A), early B-
cell factor 1 (EBF1) and padan paired box 5 (PAX5). Demikian pula, mutasi yang
mengaktifkan kinase terlihat pada 90% ALL Ph-like. Yang paling umum dari ini
termasuk pengaturan ulang melibatkan ABL1, JAK2, PDGFRB, CRLF2 dan EPOR,
mengaktifkan mutasi IL7R dan FLT3 dan delesi SH2B3, yang mengkodekan JAK2-
negative regulator LNK.Ini memiliki implikasi terapeutik yang signifikan karena
menunjukkan bahwa ALL like ph cenderung membawa prognosis yang lebih buruk
dan dapat merespon inhibitor kinase.
Gambar 1.a. gambar darah normal dan b.gambar leukemia limphoblastik akut
BAB III
KERANGKA KONSEP
3.1 Pengertian
Kerangka konsep merupakan turunan dari kerangka teori yang telah disusun
sebelumnya dalam telaah pustaka. Kerangka konsep merupakan visualisasi hubungan
antara berbagai variabel, yang dirumuskan oleh peneliti setelah membaca berbagai
teori yang ada dan kemudian menyusun teorinya sendiri yang akan digunakannya
sebagai landasan untuk penelitiannya (Imas & Nauri, 2018).
Variabel Independen:
Variable dependen:
- Usia
- Pendapatan Kecemasan ibu dalam merawat anak
- Status pernikahan dengan leukemia limfoblastik akut
yang menjalani kemoterapi
- Efek pengobatan kemoterapi
26
3.2.2.4 Adanya pengaruh efek pengobatan kemoterapi terhadap kecemasan
ibu dalam merawat anak dengan leukemia limfoblastik akut yang
menjalani kemoterapi di RSPAD Gatot Soebroto.
3.3 Definisi Operasional Penelitian
Definisi operasional adalah definisi variabel-variabel yang akan diteliti secara
operasional di lapangan. Definisi operasional dibuat untuk memudahkan pada
pelaksanaan pengumpulan data dan pengolahan serta analisis data (Imas & Nauri,
2018).
Pada penelitian ini yang akan diamati adalah kecemasan ibu dalam merawat
anak dengan leukemia limfoblastik akut yang menjalani kemoterapi, maka dibawah
ini variable akan diuraikan secara operasional.
27
28
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi yang secara nyata diteliti dan ditarik kesimpulan. Penelitian dengan
menggunakan sampel lebih menguntungkan dibandingkan dengan penelitian
menggunakan populasi karena penelitian dengan menggunakan sampel lebih
menghemat biaya, waktu, dan tenaga (Imas & Nauri, 2018).
Penentuan besar sample menurut rumus slovin, yaitu :
29
n= N
(1+N e2)
Keterangan :
n : Besar sampel
N : Besar populasi
e2 : Tingkat kesalahan yang dipilih (95% atau 0,05)
Semakin kecil toleransi kesalahan, semakin akurat sampel menggambarkan
populasi.
Penentuan besar sampel
n= N
(1+N e2)
n= 50
(1+50x0,052)
n= 50
(1+50x0,0025)
n= 50
(1+0,125)
n= 50
1,125
n = 44,4 = 44 sampel
36
DAFTAR PUSTAKA
Nur Rahayu ( )
KUESIONER I
KARAKTERISTIK RESPONDEN
Kode responden (diisi oleh peneliti):
Petunjuk pengisian:
a. Bacalah dengan baik pertanyaan pada setiap nomor
b. Jawablah setiap pertanyaan dengan memberikan tanda silang ( X ) pada jawaban
anda
c. Beri tanda ceklist ( ) pada pilihan kotak ( ) yang disediakan.
Nama Responden :
Nama anak :
Tanggal Pengisian :
1. Usia ibu : thn
2. Berapakah pendapatan keluarga selama 1 bulan ?
Dibawah UMR, ≤ Rp.4,000,000,- /bulan
Diatas UMR, ≥ Rp.4,000,000,- /bulan
3. Status Pernikahan
Kawin
Cerai Hidup
Cerai Mati
4. Pilih keluhan yang timbul saat anak menjalani kemoterapi yang membuat ibu
cemas; (pilihan boleh lebih dari 1)
a. Rambut rontok
b. Nyeri
c. Gangguan pencernaan (mual,muntah,diare,konstipasi/sembelit)
d. Penurunan berat badan
e. Perdarahan
f. Sulit tidur
g. Rasa lelah dan lemah sepanjang hari
Lampiran 2. Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS)
No Pertanyaan 0 1 2 3 4
Perasaan Ansietas
- Cemas
1
- Firasat Buruk
- Takut Akan Pikiran Sendiri
- Mudah Tersinggung
Ketegangan
- Merasa Tegang
- Lesu
- Tak Bisa Istirahat Tenang
- Mudah Terkejut
- Mudah Menangis
- Gemetar
- Gelisah
Ketakutan
- Pada Gelap
- Pada Orang Asing
3 - Ditinggal Sendiri
- Pada Binatang Besar
- Pada Keramaian Lalu Lintas
- Pada Kerumunan Orang Banyak
Gangguan Tidur
- Sukar Masuk Tidur
- Terbangun Malam Hari
- Tidak Nyenyak
4
- Bangun dengan Lesu
- Banyak Mimpi-Mimpi
- Mimpi Buruk
- Mimpi Menakutkan
Gangguan Kecerdasan
5 - Sukar Konsentrasi
- Daya Ingat Buruk
Perasaan Depresi
- Hilangnya Minat
- Berkurangnya Kesenangan Pada Hobi
6 - Sedih
- Bangun Dini Hari
- Perasaan Berubah-Ubah Sepanjang
hari
Gejala Somatik (Otot)
7 - Sakit dan Nyeri di Otot-Otot
- Kaku
- Kedutan Otot
- Gigi Gemerutuk
- Suara Tidak Stabil
Gejala Somatik (Sensorik)
- Tinitus
- Penglihatan Kabur
8
- Muka Merah atau Pucat
- Merasa Lemah
- Perasaan ditusuk-Tusuk
Gejala Kardiovaskuler
- Takhikardia
- Berdebar
- Nyeri di Dada
9 - Denyut Nadi Mengeras
- Perasaan Lesu/Lemas Seperti Mau
Pingsan
- Detak Jantung Menghilang (Berhenti
Sekejap)
Gejala Respiratori
- Rasa Tertekan atau Sempit Di Dada
10 - Perasaan Tercekik
- Sering Menarik Napas
- Napas Pendek/Sesak
Gejala Gastrointestinal
- Sulit Menelan
- Perut Melilit
- Gangguan Pencernaan
- Nyeri Sebelum dan Sesudah Makan
- Perasaan Terbakar di Perut
11
- Rasa Penuh atau Kembung
- Mual
- Muntah
- Buang Air Besar Lembek
- Kehilangan Berat Badan
- Sukar Buang Air Besar (Konstipasi)
Gejala Urogenital
- Sering Buang Air Kecil
12
- Tidak Dapat Menahan Air Seni
- Amenorrhoe
- Menorrhagia
- Menjadi Dingin (Frigid)
- Ejakulasi Praecocks
- Ereksi Hilang
- Impotensi
Gejala Otonom
- Mulut Kering
- Muka Merah
13
- Mudah Berkeringat
- Pusing, Sakit Kepala
- Bulu-Bulu Berdiri
Tingkah Laku Pada Wawancara
- Gelisah
- Tidak Tenang
- Jari Gemetar
14 - Kerut Kening
- Muka Tegang
- Tonus Otot Meningkat
- Napas Pendek dan Cepat
- Muka Merah
Skor total =