Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 5

Nama : Hidayat ade saputra sastra wijaya

Npm : A10190136
Kelas : Manajemen B
Matkul : Etika Bisnis
Pertemuan 10

Tugas Fraud dan Etika Bisnis


1. a. Uraikan defines Fraud ?
Jawaban :

Secara harfiah fraud didefinisikan sebagai kecurangan, namun pengertian


ini telah dikembangkan lebih lanjut sehingga mempunyai cakupan yang luas.
Licik, tersembunyi, dan setiap cara yang tidak jujur yang menyebabkan orang
lain tertipu. Secara singkat dapat dikatakan bahwa fraud adalah perbuatan curang
(cheating) yang berkaitan dengan sejumlah uang atau properti.Istilah fraud
merupakan istilah hukum yang diserap ke dalam disiplin akuntansi, dan menjadi
bagian penting dalam kosakataakuntansi forensik.

b. Bagaimana hubungan etika bisnis dengan Fraud ?


Jawaban :
Hubungan yang erat antara etika bisnis dan Fraud. Bahwa segala sesuatu
tindakan yang bersifat Fraud bisa dikategorikan sebagai pelanggaran etika. Dari
definisi di atas dapat kita pahami bahwa Fraud  merupakan bentuk tindakan
kejahatan yang bersifat disengaja, baik dilakukan secara langsung maupun tidak
langsung.

c. Apa saja resiko – resiko Fraud ?


Jawaban :

Resiko fraud adalah resiko yang di alami oleh suatu perusahaan atau
institusi karena factor terjadinya tindakan fraud atau kecuragan yang di sengaja,
baik kerugian yang bersifat materi maupun non materi, dimanakerugian materi
diukur dai segi finansial dengan mengacu pada mata uang yang dipakai (rupiah,
dollar, ringgit, yen, euro, dan sebagainya) dan kerugian non material menyangkut
dengan kerugian yang bersifat non keuangan seperti menurunnya kepercayaan
public pada perusahaan.

d. Apa aja bentuk – bentuk Fraud ?


Jawaban :
 Intentional Error
 Unintentional Error
 Collusion
 Intentional Misrepresentation
 Negligent Misrepresentation
 False Promises
 Employe Fraud
 Management Fraud
 Organized Crime
 Computer Crime
 White Collar Crime

e. Apa yang menyebabkan seseorang melakukan Fraud ?


Jawaban :

Pada umumnya Fraud terjadi karena tiga hal yang mendasarinya terjadi
secara bersama, yaitu:
1. Insentif atau tekanan untuk melakukan Fraud
2. Peluang untuk melakukan Fraud
3. Sikap atau rasionalisasi untuk membenarkan tindakan Fraud.

2. Berikan contoh Fraud pada bagian produksi, keuangan dan tugas auditor,
bidangan keuangan,SDM, Earning Management,insider trading
Jawaban :
o Produksi :
 Mencampurkan produk tertetu dengan jenis lain yang tidak sesuai
 Membeli bahan baju dengan meminta lebih sebagai bentuk bonus
 Menggunakan merek dagang dari perusahaan lain tanpa sepengetahuan
mereka
o Keuangan dan tugas editor :
 Membayar gaji karyawan tidak sesuai dengan perjanjian
 Membuat gelar kesarjanaan fiktif
 Menggunakan fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi
o Bidang keuangan :
Melaporkan kepada pihak kreditur bahwa beberapa proyek yang
dikerjakan sedang mengalami masalah yang serius dan tidak dapat
dihindari seperti bencana banjir, logso, diserang hama dan lainnya dengan
tujuan agar mendapat keringanan atau bahkan dihapusbukukan atas segala
kewajibannya.
o SDM :
Membuat gelar kesarjanaan palsu atau fiktif, padahal yang
bersangkutan tidak kuliah disana. Sehingga pengaruhnya yang
bersangkutan memperoleh pekerjaan dan mendapatkan kedudukan yang
layak.
o Earning Management :

Earnings management (manajemen laba) sebenernya apa yang


dilaporkan oleh pihak manajemen perusahaan merupakan suatu penipuan
yang bersifat sangat tidak etis.

Sebab suatu perusahaan melakukan earnings management:

Standar Akuntansi Kuangan (SAK) memberikan fleksibilitas kepada


manajemen untuk memilih prosedur dan metode akuntansi untuk mencatat
suatu fakta tertentu dengan cara yang berbeda, seperti mempergunakan
metode LIFO dan FIFO dalam menetapkan harga pokok pesediaan, metode
depresiasi aktiva tetap. Pihak manajemen perusahaan berkesempatan
untuk merekayasa transaksi dengan cara menggeser pengukuran biaya dan
pendapatan.
o Insider Trading :

Dapat dipahami sebagai bentuk keterbukaan suatu perusahaan


dalam melaporkan kebenaran kondisi keuangan (financial) dan non
keuangan (non financial) yang dimilikinya secara terbuka terutama kepada
pihak yang berkepentingan terhadap peruahaan seperti investor. Dengan
tujuan agar informasi yang diterima adalah informasi yang menggambarkan
tentang kondisi perusahaan yang seungguhnya bukan dalam bentuk
rekayasa atau ada semacam tindakan melakukan earnings management
(manajemen laba).

3. KASUS. Dilingkungan sekitar kita ada orang yang melakukan kecurangan dalam
berbisnis BAKSO CUANKY sapi pada salah satu pihak produsen yang ternyata
mencampur bahan olahan baksonya dengan daging yang tidak halal. Ternyata
produsen melakukan hal tersebut untuk menekan biaya produksi baksonya
karena ia merasakan apabila bakso sapi tersebut dibuat dengan olahan murni
daging sapi, maka membutuhkan modal yang sangat besar dan jarang
konsumen yang mau membeli barang dangangan baksonya yang ia jual dengan
harga yang cukup mahal. Kemudian ia menyiasati olahan baksonya dengan
mencapurkan olahan daging sapinya dengan daging yang dianggap tidak halal.
Dengan cara ini, harga jual tidak terlalu tinggi sehingga ia dapat bersaing
dengan para penjual bakso yang lain dan hasil produksinya dapat dinikmati
dengan harga yang terjangkau oleh para konsumenya. Sehingga ia dapat
mengambil keuntungan yang lebih besar. Bagiaman pendapat sudara tetang hal
ini! Bagimana solusinya?apa yang harus dilakukan oleh konsumen!
Jawaban :

Menurut saya, dengan adanya kasus diatas hal ini sangat membuat risau
bagi para konsumen penikmat baso. Seharusnya sebagai produsen, kita harus
lebih mementingkan kepuasan dari segala aspek apapun. Dengan adanya
campuran olahan BASO CUANKY sapi dicampur dengan daging yang tidak halal,
secara tidak langsung para konsemn telah mengkonsumsi baso yang tidak halal
khususnya untuk konsumen yang beragama muslim dan sangat merugikan
sekali untuk mereka. Produsen seharusnya jujur dan bertanggung jawab dalam
bisnis yang dijalankannya dan seharunya produsen memberikan hasil
produksinya dengan kualitas yang baik untuk konsumen. Produsen seharusnya
lebih pintar dan lebih bijak dalam berbisnis. Apabila bahan baku dalam
pembuatan baso terasa mahal, maka solusinya seharusnya dengan menaikan
harga jual. Jangan sampai bisnis yang dijalankan tidak beretika sehingga
merugikan konsumen dan merugikan bisnisnya sendiri. Jangan sampai demi
kepentingan produsen untuk mencari keuntungan yang lebih jadi
menghiraukan keselamatan dan kepentingan konsumen.

You might also like