Professional Documents
Culture Documents
A10190136 Etika Bisnis T10 Hidayat Ade Saputra Sastra Wijaya
A10190136 Etika Bisnis T10 Hidayat Ade Saputra Sastra Wijaya
Npm : A10190136
Kelas : Manajemen B
Matkul : Etika Bisnis
Pertemuan 10
Resiko fraud adalah resiko yang di alami oleh suatu perusahaan atau
institusi karena factor terjadinya tindakan fraud atau kecuragan yang di sengaja,
baik kerugian yang bersifat materi maupun non materi, dimanakerugian materi
diukur dai segi finansial dengan mengacu pada mata uang yang dipakai (rupiah,
dollar, ringgit, yen, euro, dan sebagainya) dan kerugian non material menyangkut
dengan kerugian yang bersifat non keuangan seperti menurunnya kepercayaan
public pada perusahaan.
Pada umumnya Fraud terjadi karena tiga hal yang mendasarinya terjadi
secara bersama, yaitu:
1. Insentif atau tekanan untuk melakukan Fraud
2. Peluang untuk melakukan Fraud
3. Sikap atau rasionalisasi untuk membenarkan tindakan Fraud.
2. Berikan contoh Fraud pada bagian produksi, keuangan dan tugas auditor,
bidangan keuangan,SDM, Earning Management,insider trading
Jawaban :
o Produksi :
Mencampurkan produk tertetu dengan jenis lain yang tidak sesuai
Membeli bahan baju dengan meminta lebih sebagai bentuk bonus
Menggunakan merek dagang dari perusahaan lain tanpa sepengetahuan
mereka
o Keuangan dan tugas editor :
Membayar gaji karyawan tidak sesuai dengan perjanjian
Membuat gelar kesarjanaan fiktif
Menggunakan fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi
o Bidang keuangan :
Melaporkan kepada pihak kreditur bahwa beberapa proyek yang
dikerjakan sedang mengalami masalah yang serius dan tidak dapat
dihindari seperti bencana banjir, logso, diserang hama dan lainnya dengan
tujuan agar mendapat keringanan atau bahkan dihapusbukukan atas segala
kewajibannya.
o SDM :
Membuat gelar kesarjanaan palsu atau fiktif, padahal yang
bersangkutan tidak kuliah disana. Sehingga pengaruhnya yang
bersangkutan memperoleh pekerjaan dan mendapatkan kedudukan yang
layak.
o Earning Management :
3. KASUS. Dilingkungan sekitar kita ada orang yang melakukan kecurangan dalam
berbisnis BAKSO CUANKY sapi pada salah satu pihak produsen yang ternyata
mencampur bahan olahan baksonya dengan daging yang tidak halal. Ternyata
produsen melakukan hal tersebut untuk menekan biaya produksi baksonya
karena ia merasakan apabila bakso sapi tersebut dibuat dengan olahan murni
daging sapi, maka membutuhkan modal yang sangat besar dan jarang
konsumen yang mau membeli barang dangangan baksonya yang ia jual dengan
harga yang cukup mahal. Kemudian ia menyiasati olahan baksonya dengan
mencapurkan olahan daging sapinya dengan daging yang dianggap tidak halal.
Dengan cara ini, harga jual tidak terlalu tinggi sehingga ia dapat bersaing
dengan para penjual bakso yang lain dan hasil produksinya dapat dinikmati
dengan harga yang terjangkau oleh para konsumenya. Sehingga ia dapat
mengambil keuntungan yang lebih besar. Bagiaman pendapat sudara tetang hal
ini! Bagimana solusinya?apa yang harus dilakukan oleh konsumen!
Jawaban :
Menurut saya, dengan adanya kasus diatas hal ini sangat membuat risau
bagi para konsumen penikmat baso. Seharusnya sebagai produsen, kita harus
lebih mementingkan kepuasan dari segala aspek apapun. Dengan adanya
campuran olahan BASO CUANKY sapi dicampur dengan daging yang tidak halal,
secara tidak langsung para konsemn telah mengkonsumsi baso yang tidak halal
khususnya untuk konsumen yang beragama muslim dan sangat merugikan
sekali untuk mereka. Produsen seharusnya jujur dan bertanggung jawab dalam
bisnis yang dijalankannya dan seharunya produsen memberikan hasil
produksinya dengan kualitas yang baik untuk konsumen. Produsen seharusnya
lebih pintar dan lebih bijak dalam berbisnis. Apabila bahan baku dalam
pembuatan baso terasa mahal, maka solusinya seharusnya dengan menaikan
harga jual. Jangan sampai bisnis yang dijalankan tidak beretika sehingga
merugikan konsumen dan merugikan bisnisnya sendiri. Jangan sampai demi
kepentingan produsen untuk mencari keuntungan yang lebih jadi
menghiraukan keselamatan dan kepentingan konsumen.