1. Dalam dunia pendidikan dikenal pendidik kodrati dan pendidik non kodrati.
Jelaskan kedua jenis
pendidikan tersebut , jelaskan pula syarat yang harus dipenuhi dan sifat apa yang harus dimiliki oleh kedua jenis pendidik tersebut! JAWAB : - Pendidik Kodrati, adalah orang dewasa yang mendidik anak-anaknya, disebut kodrat karena memiliki hubungan darah dengan anak didiknya. Guru kodrati atau lebih sering kita kenal dengan orang tua. Orang tua disebut dengan guru karena mereka merupakan madrasah pertama atau sekolah pertama untuk anak-anaknya. Syarat paling utama yang harus dipenuhi pada pendidik kodrati ini yaitu orang tua dan anggota keluarga, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan didikan dan bimbingan. Sifat yang harus dimiliki pada pendidik kodrati atau orang tua yaitu, sikap atau attitude yang baik dan positif , karena didalam keluarga ini anak akan meniru segala sesuatu yang dilakukan oleh orang tuanya baik itu yang baik maupun yang buruk, contohnya jika orang tuanya pemarah maka anak itu akan memiliki watak yang keras. - Pendidik non Kodrati, bisa dikatakan pendidik menurut jabatan, seperti guru, dosen. Pendidikan menurut jabatan adalah guru sebagai pendidik yang menerima tanggung jawab dari tiga pihak, yaitu orang tua, masyarakat dan negara. Tanggung jawab orang tua diterima guru atas kepercayaan yang mampu memberikan pendidikan dan pengajaran serta diharapkan pula dari pribadi guru yang dapat memancarkan sikap-sikap yang normatif baik, sebagai kelanjutan dari sikap orang tua pada umumnya. Syarat yang harus dipenuhi pada pendidik non kodrati ini seperti guru misalnya, berlatar belakang minim sarjana pendidikan, karena pada dasarnya tugas mereka adalah mendidik generasi bangsa. Sifat yang harus dimiliki seorang pendidik yaitu penyabar, penyayang agar murid senantiasa merasa aman dan nyaman apabila sedang berada di naungan pendidiknya, namun tidak meutup kemungkinan seorang pendidik juga harus tegas apabila ada kejanggalan selama proses pembelajaran berlangsung (3)
2. A. Jelaskan perbedaan pendidikan dan pembelajaran
Secara sederhana, pendidikan merupakan usaha sadar dan sengaja untuk mendewasakan peserta didik dengan mentransfer nilai-nilai (value). Sedangkan pembelajaran merupakan usaha sadar dan sengaja untuk mendewasakan peserta didik dengan mentransfer pengetahuan. Secara mendasar, perbedaan antara pendidikan dan pembelajaran dapat dilihat dari perbedaan antara kata mengajar dan mendidik. Mengajar ialah memberikan pengetahuan atau melatih kecakapan-kecakapan (keterampilan) kepada anak-anak. Sedangkan mendidik adalah membentuk budi pekerti dan watak anak-anak. Jadi, dengan pengajaran, guru membentuk kecerdasan. Dan dengan pendidikan, guru membentuk kesusilaan pada anak. Mengajar, bobotnya adalah penguasaan pengetahuan, keterampilan dan keahlian tertentu yang berlangsung bagi semua manusia pada semua usia. Sedangkan mendidik, bobotnya adalah pembentukan sikap mental atau kepribadian peserta didik. Dengan kata lain, mengajar lebih ditekankan pada penguasaan pengetahuan tertentu, sedangkan mendidik lebih ditekankan pada pembentukan manusianya (penanaman sikap dan nilai-nilai). B. Dewasa ini muncul pembelajaran model mutakhir yaitu PAIKEM, EDUTAINMENT, QUANTUM TEACHING. Jelaskan dan berikan contohnya. PAIKEM PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Contoh model Pembelajaran Paikem : Langkah-langkah penerapannya sebagai berikut: 1. Bagikan kertas, mintalah siswa untuk menuliskan pertanyaannya tentang materi yang dipelajari. 2. Kumpulkan kertas tersebut, dikocok dan dibagikan kembali secara acak kepada masing-masing siswa dan usahakan pertanyaan tidak kembali kepada yang menulisnya. 3. Undang salah satu dari mereka untuk membacakan pertanyaan dan jawabannya, kemudian mintalah kepada teman sekelasnya untuk berkomentar dan melengkapi jawabannya. 4. Kembangkan diskusi secara lebih lanjut dengan cara siswa bergantian membacakan pertanyaan di tangan masing-masing sesuai waktu yang tersedia. 5. Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut. EDUTAINMENT Sistem belajar yang menyenangkan itu disebut edutainment, perpaduan antara education (pendidikan) dan entertainment (hiburan). Proses pembelajaran yang dibuat sedemikian rupa sehingga muatan pendidikan dan hiburan dapat dikombinasikan dengan harmonis. Contoh model pembelajaran Edutainment salah satunya adalah dengan menggunakan APE (Alat Permainan Edukatif) adalah alat permainan yang dapat digunakan sebagai sarana untuk bermain yang mengandung nilai pendidikan (edukatif) dan mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak terutama pada usia dini. QUANTUM TEACHING Quantum Teaching merupakan pengubahan belajar yang meriah, dengan segala nuansanya. Quantum Teaching juga menyertakan segala kaitan, interaksi dan perbedaan yang memaksimalkan momen belajar. Langkah-langkah pembelajaran kuantum terdiri dari tanamkan, alami, namai, demonstrasikan, ulangi dan rayakan atau dikenal dengan singkatan TANDUR: Tumbuhkan: buatlah siswa tertarik atau penasaraan tentang materi yang akan diajarkan. Dari hal tersebut tersirat, bahwa dalam pendahuluan (persiapan) pembelajaran dimulai guru seyogyanya menumbuhkan sikap positif dengan menciptakan lingkungan yang positif, lingkungan sosial (komunitas belajar), sarana belajar, serta tujuan yang jelas dan memberikan makna pada siswa, sehingga menimbulkan rasa ingin tahu. Alami : Tahap ini jika kita tulis pada rencana pelaksanaan pembelajaran terdapat pada kegiatan inti. Pada konsep alami guru memberikan cara terbaik agar siswa memahami informasi, memberikan permainan atau kegiatan yang memanfaatkan pengetahuan yang sudah mereka miliki, Namai : Penamaan dalam hal ini adalah mengajarkan konsep, melatih keterampilan berpikir dan strategi belajar. Demonstrasikan : tahap ini adalah memberi kesempatan siswa untuk menunjukkan bahwa siswa tahu. Hal ini sekaligus memberi kesempatan siswa untuk menunjukkan tingkat pemahaman terhadap materi yang dipelajari. Ulangi: Tahap ini jika kita tuangkan pada rencana pelaksanaan pembelajaran terdapat pada penutup. ahap ini dilaksanakan untuk memperkuat koneksi saraf dan menumbuhkan rasa “aku tahu bahwa aku tahu ini”. Kegiatan ini dilakukan secara multimodalitas dan multikecerdasan. (5)