Professional Documents
Culture Documents
Kemana Roh Kudus Ketika Orang Percaya Kerasukan Setan
Kemana Roh Kudus Ketika Orang Percaya Kerasukan Setan
Kemana Roh Kudus Ketika Orang Percaya Kerasukan Setan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini okultisme bukanlah hal yang asing lagi bagi kehidupan manusia.
Meskipun sebagian besar masyarakat kini telah meninggalkan okultisme, namun
ada kuasa gelap yang terus berada disekitar setiap manusia hngga sampai masa
kini. Tidak jarang, hal itu juga mengganggu kehidupan orang percaya.
Kuasa gelap, penghulu-penghulu diudara masih ada hingga sampai kini, hal
tersebut tak bisa dipungkiri. Bahkan, tidak jarang orang percaya yang telah
menerima Yesus dan dihidupnya telah didiami oleh Roh Kudus juga dapat
mengalami kerasukan setan. Lantas, kemanakah Roh Kudus ketika orang percaya
telah kerasukan setan?
B. Rumusan Masalah
1. Siapakah Roh Kudus serta peranannya?
2. Siapakah Roh Jahat?
3. Apakah Orang Percaya bisa Kerasukan Setan?
4. Bagaimana fenomena kerasukan setan/Roh jahat dikalangan orang Kristen?
5. Bagaimana Peranan Roh Kudus ketika Orang Kristen Kerasukan Setan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengenal siapakah Roh Kudus
2. Untuk mengetahui siapakah Roh Jahat
3. Untuk mengetahui apakah orang Percaya bisa Kerasukan Setan
4. Untuk mengetahui fenomena kerasukan setan di Kalanngan Orang Percaya
5. Untuk mengetahui peranan Roh Kudus ketika Orang Percaya Kerasukan
Setan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Roh Kudus
1
Charles Ryrie, Teologi Dasar 2, (Yogyakarta: ANDI, 2017), 109-110
3
yang melakukan dosa-dosa tertentu. Dalam Roma 8:9 Roh Kudus meninggalkan
orang-orang Kristen yang berbuat dosa, maka orang-orang itu tidak dapat lagi
dikatakan sebagai orang-orang Kristen. Roh Kudus tidak dapat meninggalkan orang
percaya tanpa menyebabkan orang percaya tersebut beradakembali dalam kondisi
yang terhilang dan tidak diselamatkan. Kontorversi ini dapat diselesaikan dengan
melihat bahwa dosa memang menyebabkan Roh Kudus yang berada dalam
kehiduoan orang percaya menjadi tidak efektif, namun dosa tidak menghilangkan
kehadiranNya didalam kehidupan orang percaya2
B. Roh Jahat
Roh jahat/iblis/setan merupakan roh seperti malaikat yang tidak dapat
dibatasi oleh hukum alam sehingga iblis itu juga dapat menembus benda-benda dan
ruang. Biasanya iblis menyerang manusia melalui pikiran (2 korintus 11:3), karena
melalui pikiran manusia dapat berkomunikasi dengan Allah, mengetahui kehendak
Allah. Selain itu pikiran juga berfungsi sebagai pengolah data yang diperoleh dari
Allah untuk ditaati.3
Iblis adalah roh yang dapat meniru cara Allah bekerja. Iblis juga bekerja
melalui jiwa dan tubuh korbannya (Lukas 4:31-34) yang dirampas kuasanya,
sehingga orang itu mengalami pembinasaan didirinya, bahkan terjadi
penyimpangan kemanusiaan dimana umat manusia menjadi kehilangan citranya
sebagai gambaran Allah sebagai Penciptanya.4
Orang Percaya tentu saja telah memiliki Roh Kudus yang tinggal diam
dihatinya, bahkan Roh Kudus sendiri yang menguasai hati orang percaya tersebut,
namun tak jarang banyak ditemukan kejadian bahwa Orang yang telah memiliki
Roh Kudus didalam hatinya dapat dirasuki oleh Roh Jahat. Lantas bagaimana para
theology menjelaskan hal ini? Untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan ini maka
perlu beberapa data dari beberapa Theolog untuk dapat diambil sebuah kesimpulan.
Menurut Daud Tony ada tiga tingkatan orang yang kerasukan setan, yaitu
orang yang kerasukan roh jahat yang paling tinggi merupakan kerasukan penuh,
5
H. Soekahar, Satanisme dalam Pelayanan Pastoral, (Malang: Gandum Mas, 1986), 87
6
Ibid,… 88
6
tingkatan ke-2 kerasukan sebagian, dan yang paling rendah adalah dihinggapi oleh
roh jahat.7
7
Daud Tony, Dunia Roh Jahat, (Jakarta: Betlehem Publisher, 2002), 7
8
Harun Hadiwijono, Iblis Sudah Keok, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1983),75
9
Watchman Nee, Manusia Rohani 3, (Surabaya: Yasperin, 2019), 32
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Roh Kudus tinggal permanen dalam kehidupan orang percaya, meskipun
begitu terlihat banyak kasus yang membuktikan bahwa orang percaya yang telah
didiami Roh Kudus tetap bisa dirasuki setan. Lantas dengan demikian timbullah
pertanyaan “Kemana Roh Kudus ketika Orang Percaya Kerasukan Setan? “.
Sesungguhnya, dalam hal ini, bukanlah permasalahan kemana Roh Kudus itu, tapi
bagaimana orang percaya yang telah dirasuki setan itu mau terus mentaati setiap
perkataan yang ditujukan Roh Kudus kepadanya.
Roh Kudus tetap ada didalam hati orang percaya dan berdiam secara
permanen, namun ketika orang percaya mengalami kepasifan dan terus menerus
mengabaikan Roh Kudus, itu menyebabkan Roh Kudus yang ada dihati orang
percaya tidak efektif lagi.
B. Saran
Sebagai orang percaya yang telah dilahirkan kembali dan telah didiami oleh
Roh Kudus, hendaknya Orang-orang percaya peka terhadap apa kata Roh Kudus
dan mampu membedakan mana suaru Roh Kudus atau keinginan daging. Jangan
mengabaikan Roh Kudus yang selalu setia menyertai kehidupan kita.
10
Watchman Nee, Roh Kudus dan Realitas, (Surabaya: Yasperin, 2019), 12