Professional Documents
Culture Documents
Strategi Gge Dalam Pembelajaran Bahasa Arab (Muhammad Jendral Bumi)
Strategi Gge Dalam Pembelajaran Bahasa Arab (Muhammad Jendral Bumi)
Strategi Gge Dalam Pembelajaran Bahasa Arab (Muhammad Jendral Bumi)
Oleh:
Muhammad Jendral Bumi
402019121019
Fakultas Tarbiyah
Pendidikan Bahasa Arab
Universitas Darussalam Gontor
1442 H / 2021 M
A. Latar Belakang
Bahasa arab merupakan bahasa internasional yang terkenal, dan bahasa arab ini bahasa
yang digunakan dalam kitab Ummat muslim Yaitu Al-Qur’anul-Kariim. Dengan pernyataan
yang disebutkan Jurnalis Akhiril Pane Bahasa Arab adalah bahasa yang tidak dapat
dipisahkan dari Islam. Bahasa ini sering juga disebut sebagai bahasa Islam. Selain itu, bahasa
ini juga dikatakan sebagai bahasa Al-Qur’an, karena Al-Qur’an ditulis dengan bahasa arab
tersebut.1 Pernyataan lain disebutkan oleh Mukhtar Baisyuni Al-Faisyawi bahwa Bahasa
Arab adalah suatu bahasa dari rumpun bahasa semit selatan yang digunakan oleh orang-orang
yang mendiami semenanjung arabia, di bagian barat daya benua asia. Dan bahasa arab pada
masa kini menjadi bahasa resmi di berbagai Negara, seperti Al-Jazair, Irak, Libanon, Libya,
Maroko, Mesir, Arab Saudi, Sudan, Suriah, Tunisia, Yordania, dan Negara-negara lain di
semenanjung Arabia.2 Dapat diketahui bahwasannya bahasa arab merupakan bahasa yang
syudah dipakai atau digunakan beberapa negara salah satunya Indonesia, akan tetapi di
Indonesia bahasa arab belum terlalu diperhatikan kecuali oleh ummat Muslim di Indonesia,
oleh karena itu dapat dipahami bahasa Arab merupakan bahasa internasional Dan merupakan
Bahasa ummat muslim yang digunakan dalam Kitab Sucinya Yaitu Al-Qur’anul-Kariim.
Pembelajaran Bahasa Arab Telah di kembangkan dalam beberapa pembelajaran yang
terdapat di Sekolah, oleh karena itu Pembelajaran ini dapat membantu siswa dalam
memahami beberapa pelajaran Agama Seperti Al-Qur’an dan pelajaran Agama Islam lainnya.
Muhammad Yusuf memberikan pendapatnya tentang pembelajaran bahasa arab, bahwa
Pembelajaran Bahasa Arab merupakan aktivitas belajar-mengajar yang tersistem sebagai
upaya untuk membantu siswa dalam memahami untuk kemudian menggunakan bahasa arab,
baik secara lisan maupun tulisan yang pada gilirannya diharapkan dapat digunakan dalam
lapangan keilmuan maupun praktis sosial kehidupan.3 Menyikapi hal tersebut, Suharsimi
Arikunto mennyatakan bahwa minta belajar merupakan suatu hal yang penting, karena tanpa
adanya minat maka siswa akan mendapat masalah terhadap perhatian tentang apa yang akan
dipelajari lalau, dalam menentukan antara mengikuti minat ataupun meninggalkannya, dan
minat sangatlah penting untuk menjadi pusat perhatian dalam hal yang diminati siswa.4 Maka
dalam pembelajaran bahasa arab sangatlah perlu diperhatikan terkait ketertarikan ataupun
minat mereka dalam belajar bahasa arab, oleh karena itu dalam hal ini minat dan ketertarikan
lah yang membuat seseorang menyukai hal tersebut.
Strategi merupakan pelaksanaan sesuatu yang telah dirancang sebelumnya dan digunakan
dalam pembelajaran, dan dalam pembelajaran bahasa arab sangatlah penting demi menunjang
ketertarikan dalam pembelajaran. Dr. Wahyudin Nasution menyatakan pendapatnya bahwa
strategi pembelajaran adalah keseluruhan pola umum kegiatan pendidik dan peserta didik
dalam mewujudkan peristiwa pembelajaran yang efektif untuk mencapai tujuan, secara
efektif dan efisien terbentuk oleh paduan antara urutan kegiatan, metode dan pembelajaran
yang digunakan serta waktu yang digunakan pendidik dan peserta didik dalam kegiatan
1
Pane, Akhiril. "Urgensi Bahasa Arab; Bahasa Arab sebagai Alat Komunikasi Agama Islam." Komunikologi:
Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi Dan Sosial 2.1 (2018).
2
Al-Fisyawi, Mukhtar Baisuni. "Al-lughatul ‘Arabiyyah Bidayatan wa Nihayatan." Qiraatan Fi Kutubi At-Tarikh,
Al-Azhar Al-Sharif: Islamic Research Academy General Department (2002).
3
Yusuf, Muhammad. "Kajian Teoritik Pengembangan Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Humanistik Di
Madrasah Ibtida’iyah." Shaut al Arabiyyah 7.2 (2019): 132-146.
4
Musgamy, Awaliyah. "Pengembangan Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Kecerdasan Musikal
pada Mahasiswi Institut Parahikma." AN-NISA: Jurnal Studi Gender dan Anak 12.1 (2019): 636-642.
pembelajaran.5 Adapun dalam bahasa Arab seperti pernyaatan Ismail Suardi Wekke strategi
pembelajaran menjadi bagian yang mengharuskan penyesuaian dan selaras dengan elemen
lain meskipun dalam wujud yang berbeda.6
Dalam Strategi pembelajaran terdapat beberapa strategi yang banyak digunakan oleh
guru-guru dalam pembelajaran suatu materi, salah satunya Strategi pembelajaran pengajaran
sesama siswa. Strategi pembelajaran ini memberi kesempatan untuk siswa mempelajari
materi dengan baik dan sekaligus menjadi nara sumber bagi satu sama lain. Adapun model
strategi yang akan dibahas adalah pertukaran kelompok dengan kelompok (Group To Group
Exchange). Dalam strategi ini di uraikan dengan cara memberikan tugas-tugas yang berbeda
pada setiap kelompok, dan setiap kelompok mengajarkan kepada kelompok lain apa yang di
pelajari7.
Dan model strategi GGE (Group TO Group Exchange) bertujuan agar siswa dapat
mendengar, melihat, mengajukan pertanyaan, dan mendiskusikannya dengan bimbingan guru
sebagai fasilitator dan mediator sehingga siswa terpacu untuk menguasai bahan ajar 8. Oleh
sebab itu, pemakalah menerapkan strategi GGE (Group to Group Exchange) Dalam
pembelajaran Bahasa Arab.
5
Nasution, Wahyudin Nur. "Strategi pembelajaran." (2017). Hal 5
6
Wekke, Ismail Suardi. Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Madrasah Minoritas Muslim. Deepublish,
2019. Hal 8
7
Silberman, Melvin L. "Active Learning 101 cara belajar siswa aktif edisi revisi." Bandung: Nuansa
Cendekia (2013). Hal.178
8
M. Rudi Irwansyah and Ketut Eresmawati, ‘Group To Group Exchange (GGE): Strategi Pembelajaran Untuk
Meningkatkan Hasil Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi’, Jurnal Pendidikan Ekonomi
Undiksha, 11.2 (2019), 375–82.
9
Ibid
10
M Silberman, 101 Cara Pelatihan & Pembelajaran Aktif / Mel Silberman ; Penerjemah Dhani Dharyani .2010,
ed. by Dani Dharyani, 2010 <Silberman, Mel ; Dhani Dharyani.101 Cara Pelatihan & Pembelajaran Aktif / Mel
Silberman ; Penerjemah Dhani Dharyani .2010>.
11
Mel SILBERMAN, Yovita HARDIWATI, and TIM INDEKS, Pembelajaran Aktif 101 Strategi Untuk Mengajar
Secara Aktif/ Mel Silberman; Penerjemah, Yovita Hardiwati; Penyuting Tim Indeksle, 1st edn (Jakarta : Indeks,
2013, 2013).
Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan disimpulkan pengertian model
pembelajaran Group To Group Exchange adalah model pembelajaran yang menuntut peserta
didik untuk selalu aktif dalam pembelajaran dengan cara berinteraksi antar kelompok, setiap
kelompok diberikan kesempatan untuk saling bertukar materi yang diterimanya dan dituntut
untuk menjelaskan kepada temannya tentang tugas yang diterimanya, sehingga siswa
termotivasi untuk menguasai materi pembelajaran yang diajarkan12.
12
Hellen Rahayu, Siti Fatimah, and Rusmin AR, ‘Pengaruh Model Pembelajaran Group To Group Exchange
Berbantuan Lembar Kerja Peserta Didik Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di
Sma Negeri 1 Indralaya’, Jurnal PROFIT Kajian Pendidikan Ekonomi Dan Ilmu Ekonomi, 5.1 (2018), 65–79
<https://doi.org/10.36706/jp.v5i1.5637>.
13
Ibid
14
ibid
sampai tiga puluh menit bagi setiap kelompok untuk membuat presentasi hal-hal
penting tentang topik yang di tugaskan.
3. Bila tahap persiapan sudah selesai, mintalah setiap kelompok untuk memilih
seorang juru bicara untuk berbicara di hadapan kelompok lainnya.
4. Setelah presentasi singkat selesai, doronglah peserta untuk mengajukan
pertanyaan atau memberikan pandangan mereka sendiri. Anggota kelompok juru
bicara dipersilahkan untuk merespons.
5. Teruskan dengan presentasi selanjutnya sampai setiap kelompok selesai
mengungkapkan pandangan-pandangannya serta merespons pertanyaan.
Sedangkan langkah-langkah model pembelajaran Group To Group Exchange menurut
Hardiwati sebagai berikut15:
1. Pilihlah sebuah topik yang mengandung bermacam-bermacam ide, peristiwa,
posisi, konsep, atau pendekatan. Topiknya harus memancing pertukaran pendapat
atau informasi(sebagai Ganti debat).
2. Bagilah kelas menjadi kelompok-kelompok sesuai dengan jumlah tugasnya.
Biasanya dua sampai empat kelompok cocok untuk aktivitas ini. Berikan kepada
setiap kelompok waktu yang cukup untuk menyiapkan presentasi topik yang telah
ditentukan.
3. Setelah tahapan presentasi selesai, mintalah setiap kelompok memilih seorang juru
bicara. Setiap juru bicara kemudian menyampaikan presentasi kepada kelompok
lainnya.
4. Setelah presentasi singkat dilakukan, murid-murid mengajukan pertanyaan kepada
sang juru bicara atau menyampaikan pendapat mereka sendiri. Anggota lain dalam
kelompok sang juru bicara ikut memberikan respons.
5. Lanjutkan dengan presentasi dari kelompok lainnya sehingga setiap kelompok
lainnya sehingga setiap kelompok mendapat giliran menyampaikan informasi dan
merespons pertanyaan dan komentar dari para pendengar. Bandingkan semua
pendapat dan informasi yang disampaikan.
Dari beberapa langkah-langkah yang dikemukakan oleh Silberman, Dharyani, Dan
Hardiwati di atas disimpulkan bahwa dalam model pembelajaran Group To Group Exchange,
mengajak para peserta didik atau siswa untuk aktif dalam kelas dan saling bertukar pendapat
tentang materi yang dibahas antara satu dengan yang lainnya.
15
Ibid
E. Materi Ajar
Pemakalah Memberikan siswa materi terkait tempat umum yang ramai. Seperti :
يف املسجد
آنَ ,و َم َك ا ُن امل َؤ ذِّ ِنَ ,و َم َك ا ُن لص اَل ِة ,ومص حف ال ُق ر ِ
ْ ُ َ ْ ُ َ اخ ِل امل ْس ِج ِد َس َّج َادةُ لِ َّ املس ِج ُد م َك ا ُن العِب اد ِة لِْلمس لِ ِم ,ويِف د ِ
َ َ ُ ْ نْي َ َ ْ َ َْ َ
ُ َ
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ب امل ْس ل ُم ْو َن ِإىَل امل ْس جد ض ْو ِءَ .ذ َه ِ
ص الَةُص ِرَ , الع ْ ص الَةُ َ ص الَةُ الظُ ْه ِرَ ,
ص الَةُ ال َف ْج ِرَ ,
ض ةَ ,وه َي َ س امل ْف ُر ْو َ
َ
الص لَ َوة اخلَ ْم َِأِلداء َّ َ َ ُ َ ل ْل ُو ُ
َّ الدراس ِ
ات اِإل س اَل ِميَّ ِ ب العِْل ِم يِف ِ ِ ب ,و ص الَةُ العِش ِاء .باِِإل ض افَِة ِإىَل ذَلِك ,املس ِج ُد َأيض ا م َكانًا لِْلمس لِ ِم لِ ِ
َأجَر َاه ا
ْ ْ يِتل ا ة ْ ْ َ َ ل
ََط ُ ْ نْي َ ًْ َ َ َْ َ َ املَْغ ِر َ َ
ضا َم َكا ٌن ُم ْز َد ِح ٌم لِْلغَايَِة َي ُز ْو َرهُ امل ْسلِ ُم ْو َن. ِ
ك امل ْسج ُد َأيْ ً
ِِ ِِ
َم ْسُؤ ْو َل امل ْسجد .ل َذل َ
ُ َ َ
يف املدرسة
ِ ِ ب يِف امل ْدرس ِة اِإل بتِ َداِئي ِة ,وامل ْدرس ِة الثَّنَ ِوي ِة و ِ ِ امل ْدرسةُ ِهي م َكا ٌن لِلتَّعلُّ ِم الطُّاَّل ِ
ص ٌلَ ,وغُْرفَةُ العاليَ ةَ .ويِف ْ َداخ ِل املَْد َر َس ة فَ ْ
َ َ َ ْ َََ ْ َ َ َََ َ َََ ََ
ات,الس ُّب ْو َر ُ
ِ ِ ص ِلُ ,هنَ َابَ .ويِف ْ ال َف ْ ف ,والس اح ِة ,واحل ِد ْي َق ِة ,والب و ِ املعلِّ ِم ,وغُرفَةٌ امل ِديْ ِر املدرس ِة ,وامل ْق ِ
بَ ,واملََقاع ُدَ ,و َ اك املَ َك ات ُ َ ََ ص َ َ َ َ َ َُ َ ْ ُ َ َ َ َ َ َ
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
املس َاب َقات َبنْي َ
اض ة ,مُثَّ َ ض ا َكال ِريَ َ َّعلُّ ِم َف َق ْطَ ,ولَك ْن َأيْ ً
ت الت َب الَّذيْ َن يَ ْد ُر ُس ْو َنََ .أما بِالن ْسبَة لَأْلنْشطَة يِف ْ امل ْد َر َسة ,فَ ِه َي لَْي َس ْ َوالطُّاَّل ُ
َ
الع ِديْ َد ِم َن اَألنْ ِشطَِة. مِح ِ ِ ِ ِ ِ ِِ التْن ِميَ ِة اللَّْيلِيَ ِة َو َّ
كَ ,ت ْعتَرِب ُ املَْد َر َسة َم َكانًا ُم ْز َد ًا يَت ُم فْيه َتْنفْي َذ َ الت ْق َوى يِف ْ امل ْد َر َس ِة .ل َذل َ ص ْو ِلَ ,و َ
ال ُف ُ
َ
يف السوق
ِ واملجف,ف ِمثْل غُرفَةُ النَّوِم واحل َّم ِام واملطْب ِخ ٍ ث فِي ِه ِع َد َة ُغر ِ ِ ِ البيت هو م َكا ٌن يعِي
ُ َوغُْرفَة,َّف َُ َ َ َ َ َ َ ْ ْ ُ َ ْ ُ البْيت َحْي َ ْ يِف.َّاس ُ ش فْيه الن ُ ْ َ َ َ ُ ُ َْ
ِ ُ وحي,ٌ و س ِطيحة,ض ا فِنَ اء خ ْل ِفي ِ ِ ِ ِ وبِاِإل ِ ِإ.ب ِ واملوق,اجللُو ِس
الس َكا ُن ُ ث جَيْتَم ُع ْ َ َ َ ْ َ َ ٌ َ ٌ ً ْالبْيت يُ ْو َج ُد َأي َ ْ يِف,ض افَة ىَل َه ذه الغُ َرف َ َ ِ ف امل ْر َك ُ َْ َ ْ ُ
َ
َّاس ِإذَ قَ َام َأقَ ا ِر َب ُه ْم ٌ س ُم ْز َدمِح ً ا ِج دًّا َولَ ِكنَ هُ َف َع
ِ ال لِلن
َ ت ُه َو َم َك ا ٌن لَْي
ِ
َ .اس ة يِف ْ املَْد َر َس ة
ُ البْي
ِ
ِ الدر ِ
َ البْيت َْأويَ ْس رَتِ حْيُ ْو َن َب ْع َد
َ َ الع َم ِل َأِو َ
ِ
.ت َم َكا ٌن ُم ْز َد ِح ٌم ل ْل ُم ْجتَ َم ِع َوَأقَارِهِبِ ْم رِب ِإ ِ بِ ِزيار ِة
َ َوبِالتَايِل ْ َت ْعتَ ُ فَ َن,البْيت
َ البْي َ ََ
16
Baharudin, 2012. Pembelajaran Group to Group Exchange. H.20-22
3. Siswa lebih memahami materi karena dijelaskan oleh teman sebayanya dengan
cara mereka masing-masing lewat presentasi kelompok.
4. Siswa lebih menguasai materi karena mampu mengajarkan kepada siswa lain saat
presentasi.
5. Meningkatkan kerjasama kelompok
Kekurangan:17
1. Waktu yang dibutuhkan dalam pembelajaran relatif lama.
2. Membutuhkan keberanian dan kesiapan siswa untuk menjadi juru bicara.
H. Kesimpulan
Strategi GGE (Group To Group Exchange) merupakan strategi yang membuat para
peserta didik aktif dalam berdiskusi dan memahami materi dengan peserta didik yang
lainnya. Maka tidak heran bahwa strategi ini disebut dengan strategi model pembelajaran
aktif karena peserta didik dituntut untuk aktif dalam waktu pembelajaran. Dalam
pembelajaran terdapat banyak cara dan model dalam penerapannya, dalam hal ini yang harus
17
Ibid
di perhatikan yaitu kesesuaian dalam penerapan strategi pembelajaran. Apakah strategi yang
cocok dan sesuai untuk peserta didik di tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama,
Sekolah Menengah Keatas.
Dalam strategi GGE (Group To Group Exchange) dapat menjadi alternatif untuk
mengetahui kadar kemampuan peserta didik dalam memahami sebuah materi yang akan
dipelajari. Untuk penerapan dalam strategi GGE (Group To Group Exchange) ke dalam
pembelajaran bahasa arab mungkin masih sangat jarang dipakai. Oleh karena itu, diharapkan
model strategi ini dapat diaplikasikan selalu dalam setiap pembelajaran dan mampu membuat
siswa lebih minat dan lancar dalam berbicara bahasa arab.
DAFTAR PUSTAKA