Professional Documents
Culture Documents
Maternitas Kelompok 4
Maternitas Kelompok 4
KELOMPOK 4
NAMA:
A. Definisi
B. Etologi
Diabetes mellitus dapat merupakan kelainan herediter dengan cara insufisiensi atau
absennya insulin dalam sirkulasi darah, konsentrasi gula darah tinggi. Berkurangnya
glikogenesis. • Diabetes dalam kehamilan menimbulkan banyak kesulitan, penyakit ini akan
menyebabkan perubahan-perubahan metabolik dan hormonal pada penderita yang juga
dipengaruhi oleh kehamilan.
D. KLASIFIKASI
Pada Diabetes Mellitus Gestasional, ada 2 kemungkinan yang dialami oleh si Ibu:
1) Ibu tersebut memang telah menderita DM sejak sebelum hamil
2) Si ibu mengalami/menderita DM saat hamil
F. MANIFESTASI KLINIS
1. Poliuri (banyak kencing)
Hal ini disebabkan oleh karena kadar glukosa darah meningkat sampai melampaui daya serap
ginjal terhadap glukosa sehingga terjadi osmotic diuresis yang mana gula banyak menarik cairan
dan elektrolit sehingga klien mengeluh banyak kencing.
Hal ini disebabkan pembakaran terlalu banyak dan kehilangan cairan banyak karena poliuri,
sehingga untuk mengimbangi klien lebih banyak minum
Hal ini disebabkan kehabisan glikogen yang telah dilebur jadi glukosa, maka tubuh berusama
mendapat peleburan zat dari bahagian tubuh yang lain yaitu lemak dan protein, karena tubuh
terus merasakan lapar, maka tubuh selanjutnya akan memecah cadangan makanan yang ada di
tubuh termasuk yang berada di jaringan otot dan lemak sehingga klien dengan DM walaupun
banyak makan akan tetap kurus.
5. Kesemutan
6. Gatal
7. Pandangan kabur
8. Pruritus vulvae pada wanita
9. Lemas
10. Lekas lelah, tenaga kurang.
G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Kriteria Diagnosis:
1. Gejala klasik DM + gula darah sewaktu ≤ 200 mg/dl. Gula darah sewaktu merupakan
hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa memerhatikan waktu makan terakhir.
Atau:
2. Kadar gula darah puasa 126 mg/dl.Puasa diartikan pasien tidak mendapat kalori
tambahan sedikitnya 8 jam. Atau:
3. Kadar gula darah 2 jam pada TTGO 200 mg/dl. TTGO dilakukan dengan Standard WHO,
menggunakan beban glukosa yang setara dengan 75 g glukosa anhidrus yang dilarutkan
dalam air.
4. Reduksi Urine, Pemeriksaan reduksi urine merupakan bagian dari pemeriksaan urine
rutin yang selalu dilakukan di klinik. Hasil yang (+) menunjukkan adanya glukosuria.
H. PENATALAKSANAAN
1. Terapi Diet
Tujuan utama penatalaksanaan klien dengan diabetes mellitus adalah untuk mengatur glukosa
darah dan mencegah timbulnya komplikasi akut dan kronik. Jika klien berhasil mengatasi
diabetes yang dideritanya, ia akan terhindar dari hyperglikemia atau hypoglikemia.
2. Terapi Insulin
Menurut Prawirohardjo, (2002) yaitu sebagai berikut : Daya tahan terhadap insulin
meningkat dengan makin tuanya kehamilan, yang dibebaskan oleh kegiatan antiinsulin plasenta.
Penderita yang sebelum kehamilan sudah memerlukan insulin diberi insulin dosis yang sama
dengan dosis diluar kehamilan sampai ada tanda-tanda bahwa dosis perlu ditambah atau
dikurangi.
3. Olahraga
I. KOMPLIKASI
1. Komplikasi pada Ibu
Hipoglikemia, terjadi pada enam bulan pertama kehamilan, Hiperglikemia, terjadi pada
kehamilan 20-30 minggu akibat resistensi insulin, Infeksi saluran kemih, Preeklampsi,
Hidramnion, Retinopati, Trauma persalinan akibat bayi besar
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
Jika dalam keadaan hipoglikemi ibu bisa merasa lemah dan letih
2. TD
Ibu dengan DM perlu diobservasi tekanan darahnya karena komplikasi dari ibu dengan
DM adalah preeklamsia dan eklamsia.
3. Nadi
Pada keadaan hiperlikemi biasanya nadi lemah dan cepat.
4. Respirasi
Pada keadaan hiperglikemi atau diabetik ketoasidosis biasanya RR meningkat dan napas
bau keton.
5. Suhu
Tidak ada gangguan, tetapi biasanya kulit pasien lembab pada kondisi hipoglikemi.
6. Berat badan
Ibu dengan DM biasanya memiliki berat badan berlebih, dan terjadi peningkatan berat
badan waktu hamil yang berlebih.
Contoh
- Kepala & rambut : Tidak ada gangguan
- Wajah : Pasien pada keadaan hipoglekmia biasanya terlihat pucat.
- Mata : Pada keadaan hipoglikemi pasien akan mengeluh pandangan kabur atau ganda dan
pada keadaan hiperglikemi pasien akan mengeluh pandangan redup.
- Hidung : Pasien dengan hiperglikemia pernapasana cepat dan dangkal, napas bau keton.
- Keadaan mulut : Tidak ada gangguan.
- Telinga : Tidak ada gangguan.
- Leher : Tidak ada gangguan.
- Dada dan payudara
i. Dada : Pasien dengan hiperglikemia pernapasana cepat dan dangkal, napas bau
keton.
ii. Sirkulasi jantung : Perlu dikaji peningkatan tekanan darah dan nadi pasien.
iii. Payudara : Pada umumnya terjadi perubahan bentuk
- Ekstremitas dan kulit: Pada keadaan hipoglikemia pasien akan berkeringat dan kulit
pasien lembab.
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kekurangan vol. cairan bd kehilangan cairan aktif
2. Ketidakseimbangan nutrisi dari kebutuhan tubuh bd ketidakmampuan untuk mencerna
makanan
3. Ansietas bd perubahan status kesehatan, ancaman pada status kesehatan
4. Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah
E. INTERVENSI
Dx: Kekurangan vol. cairan bd kehilangan cairan aktif
NOC: Keseimbangan cairan, Hidrasi.
NIC: Manajemen cairan
- Pertahankan intake dan output yang adekuat.
- Pantau status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi adekuat).
- Pantau tanda vital.
- Kolaborasikan pemberian cairan IV.
F. IMPLEMENTASI
Dx: Kekurangan vol. cairan bd kehilangan cairan aktif
- Mempertahankan intake dan output yang adekuat.
- Memantau status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi adekuat).
- Memantau tanda vital.
- Mengkolaborasikan pemberian cairan IV.