Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 11

KEPERAWATAN MATERNITAS II

KELOMPOK 4

NAMA:

- HETTY ASANY NURHAYATI SIMANJUNTAK (042021007)


- HOTMA ROSARI MARIANA HASUGIAN (042021008)

DOSEN : LILIS NOVITARUM,S.Kep.Ns.,M.Kep

ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM REPRODUKSI (PENYAKIT PENYERTA


KEHAMILAN DM)

A. Definisi

Diabetes Mellitus Gestasional adalah intoleransi karbohidrat dengan berbagai tingkat


keparahan, yang awitannya atau pertama kali dikenali selama masa kehamilan (ADA,1990). •
Diabetes Melitus pada kehamilan atau sering disebut Diabetes Melitus Gestasional, merupakan
penyakit diabetes yang terjadi pada ibu yang sedang hamil.

B. Etologi

Diabetes mellitus dapat merupakan kelainan herediter dengan cara insufisiensi atau
absennya insulin dalam sirkulasi darah, konsentrasi gula darah tinggi. Berkurangnya
glikogenesis. • Diabetes dalam kehamilan menimbulkan banyak kesulitan, penyakit ini akan
menyebabkan perubahan-perubahan metabolik dan hormonal pada penderita yang juga
dipengaruhi oleh kehamilan.

C. Risiko Tinggi DM Gestasional:


 Umur lebih dari 30 tahun
 Obesitas dengan indeks massa tubuh 30 kg/m2
 Riwayat DM pada keluarga (ibu atau ayah)
 Pernah menderita DM gestasional sebelumnya
 Pernah melahirkan anak besar > 4.000 gram
 Adanya glukosuria

D. KLASIFIKASI
Pada Diabetes Mellitus Gestasional, ada 2 kemungkinan yang dialami oleh si Ibu:
1) Ibu tersebut memang telah menderita DM sejak sebelum hamil
2) Si ibu mengalami/menderita DM saat hamil

E. Klasifikasi DM dengan Kehamilan menurut Pyke:


 Kelas I : Gestasional diabetes, yaitu diabetes yang timbul pada waktu hamil dan
menghilang setelah melahirkan.
 Kelas II : Pregestasional diabetes, yaitu diabetes mulai sejak sebelum hamil dan
berlanjut setelah hamil.
 Kelas III : Pregestasional diabetes yang disertai dengan komplikasi penyakit pembuluh
darah seperti retinopati, nefropati, penyakit pemburuh darah panggul dan pembuluh darah
perifer, 90% dari wanita hamil yang menderita Diabetes termasuk ke dalam kategori DM
Gestasional (Tipe II).

F. MANIFESTASI KLINIS
1. Poliuri (banyak kencing)

Hal ini disebabkan oleh karena kadar glukosa darah meningkat sampai melampaui daya serap
ginjal terhadap glukosa sehingga terjadi osmotic diuresis yang mana gula banyak menarik cairan
dan elektrolit sehingga klien mengeluh banyak kencing.

2. Polidipsi (banyak minum)

Hal ini disebabkan pembakaran terlalu banyak dan kehilangan cairan banyak karena poliuri,
sehingga untuk mengimbangi klien lebih banyak minum

3. Polipagi (banyak makan)


Hal ini disebabkan karena glukosa tidak sampai ke sel-sel mengalami starvasi (lapar).
Sehingga untuk memenuhinya klien akan terus makan. Tetapi walaupun klien banyak makan,
tetap saja makanan tersebut hanya akan berada sampai pada pembuluh darah.

4. Penurunan Berat Badan

Hal ini disebabkan kehabisan glikogen yang telah dilebur jadi glukosa, maka tubuh berusama
mendapat peleburan zat dari bahagian tubuh yang lain yaitu lemak dan protein, karena tubuh
terus merasakan lapar, maka tubuh selanjutnya akan memecah cadangan makanan yang ada di
tubuh termasuk yang berada di jaringan otot dan lemak sehingga klien dengan DM walaupun
banyak makan akan tetap kurus.

5. Kesemutan
6. Gatal
7. Pandangan kabur
8. Pruritus vulvae pada wanita
9. Lemas
10. Lekas lelah, tenaga kurang.

G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Kriteria Diagnosis:

1. Gejala klasik DM + gula darah sewaktu ≤ 200 mg/dl. Gula darah sewaktu merupakan
hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa memerhatikan waktu makan terakhir.
Atau:
2. Kadar gula darah puasa 126 mg/dl.Puasa diartikan pasien tidak mendapat kalori
tambahan sedikitnya 8 jam. Atau:
3. Kadar gula darah 2 jam pada TTGO 200 mg/dl. TTGO dilakukan dengan Standard WHO,
menggunakan beban glukosa yang setara dengan 75 g glukosa anhidrus yang dilarutkan
dalam air.
4. Reduksi Urine, Pemeriksaan reduksi urine merupakan bagian dari pemeriksaan urine
rutin yang selalu dilakukan di klinik. Hasil yang (+) menunjukkan adanya glukosuria.
H. PENATALAKSANAAN
1. Terapi Diet

Tujuan utama penatalaksanaan klien dengan diabetes mellitus adalah untuk mengatur glukosa
darah dan mencegah timbulnya komplikasi akut dan kronik. Jika klien berhasil mengatasi
diabetes yang dideritanya, ia akan terhindar dari hyperglikemia atau hypoglikemia.

2. Terapi Insulin

Menurut Prawirohardjo, (2002) yaitu sebagai berikut : Daya tahan terhadap insulin
meningkat dengan makin tuanya kehamilan, yang dibebaskan oleh kegiatan antiinsulin plasenta.
Penderita yang sebelum kehamilan sudah memerlukan insulin diberi insulin dosis yang sama
dengan dosis diluar kehamilan sampai ada tanda-tanda bahwa dosis perlu ditambah atau
dikurangi.

3. Olahraga

Kecuali kontraindikasi, aktivitas fisik yang sesuai direkomendasikan untuk memperbaiki


sensitivitas insulin dan kemungkinan memperbaiki toleransi glukosa. Olahraga juga dapat
membantu menaikkan berat badan yang hilang dan memelihara berat badan yang ideal ketika
dikombinasi dengan pembatasan intake kalori.

I. KOMPLIKASI
1. Komplikasi pada Ibu

Hipoglikemia, terjadi pada enam bulan pertama kehamilan, Hiperglikemia, terjadi pada
kehamilan 20-30 minggu akibat resistensi insulin, Infeksi saluran kemih, Preeklampsi,
Hidramnion, Retinopati, Trauma persalinan akibat bayi besar

2. Masalah pada anak


Abortus, Kelainan kongenital spt sacral agenesis, neural tube defek, Respiratory distress,
Neonatal hiperglikemia, Makrosomia, Hipocalcemia, Kematian perinatal akibat diabetic
ketoasidosis, Hiperbilirubinemia:

3. Tanda terjadi komplikasi pada DM gestasional


- Makrovaskular: stroke, penyakit jantung koroner,ulkus/ gangren. •
- Mikrovaskular: retina (retinopati) dan ginjal (gagal ginjal kronik), syaraf
(stroke,neuropati).
- Koma: hiperglikemi, hipoglikemi, stroke

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


A. PENGKAJIAN
1. Identitas
Usia : perlu diketahui kapan ibu dan berapa tahun ibu menderita Diabetes melitus, karena
semakin lama ibu menderita DM semakin berat komplikasi yang muncul. Seperti yang
dijelaskan pada klasifikasi DM.
2. Keluhan Utama
Biasanya ibu hamil dengan DM mengeluh Mual, muntah, penambahan berat badan
berlebihan atau tidak adekuat, polipdipsi, poliphagi, poluri, nyeri tekan abdomen dan
retinopati.
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Perlu dikaji apakah ada keluarga yang menderita DM, karena DM bersifat keturunan
4. Riwayat Kehamilan sekarang
Hamil muda, keluhan selama hamil muda
Hamil tua, keluhan selama hamil tua, peningkatan berat badan, tinggi badan, suhu, nadi,
pernafasan, peningkatan tekanan darah, keadaan gizi akibat mual, keluhan lain.
5. Riwayat antenatal care meliputi :
Dimana tempat pelayanan, beberapa kali, perawatan serta pengobatannya yang didapat.
Pada saat antenatalcare perlu diobservasi secara ketat juga kepatuhan ibu dalam
menjalani diet, kadar gula darah dan perawatan yang diberikan.

B. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI


1. Pola Nutrisi
Frekuensi makan : pasien dengan DM biasanya mengeluh sering lapar dan haus.
2. Pola Eliminasi
BAK : pasien dengan DM memiliki gejala yaitu poliuri atau sering berkemih.
BAB : biasanya tidak ada gangguan. •
3. Pola Personal Hygiene
Pola atau frekuensi mandi, menggosok gigi, keramas.
4. Pola Istirahat Tidur
Gangguan pola tidur karena perubahan peran dan melaporkan kelelahan yang berlebihan.
5. Pola Aktifitas Dan Latihan
Aktivitas yang berlebih pada keadaan hipoglikemi dapat menyebabkan rasa lapar
meningkat, pusing, nyeri kepala, berkeringat, letih, lemah, pernapasan dangkal dan
pandangan kabur. Jika ini terjadi maka ibu akan rentan terhadap cedera dan jika rasa
lapar berlebih ini akan  menyebabkan ketidakpatuhan diet ibu.

C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
Jika dalam keadaan hipoglikemi ibu bisa merasa lemah dan letih
2. TD
Ibu dengan DM perlu diobservasi tekanan darahnya karena komplikasi dari ibu dengan
DM adalah preeklamsia dan eklamsia.
3. Nadi
Pada keadaan hiperlikemi biasanya nadi lemah dan cepat.
4. Respirasi
Pada keadaan hiperglikemi atau diabetik ketoasidosis biasanya RR meningkat dan napas
bau keton.
5. Suhu
Tidak ada gangguan, tetapi biasanya kulit pasien lembab pada kondisi hipoglikemi.
6. Berat badan
Ibu dengan DM biasanya memiliki berat badan berlebih, dan terjadi peningkatan berat
badan waktu hamil yang berlebih.

Contoh
- Kepala & rambut : Tidak ada gangguan
- Wajah : Pasien pada keadaan hipoglekmia biasanya terlihat pucat.
- Mata : Pada keadaan hipoglikemi pasien akan mengeluh pandangan kabur atau ganda dan
pada keadaan hiperglikemi pasien akan mengeluh pandangan redup.
- Hidung : Pasien dengan hiperglikemia pernapasana cepat dan dangkal, napas bau keton.
- Keadaan mulut : Tidak ada gangguan.
- Telinga : Tidak ada gangguan.
- Leher : Tidak ada gangguan.
- Dada dan payudara
i. Dada : Pasien dengan hiperglikemia pernapasana cepat dan dangkal, napas bau
keton.
ii. Sirkulasi jantung : Perlu dikaji peningkatan tekanan darah dan nadi pasien.
iii. Payudara : Pada umumnya terjadi perubahan bentuk
- Ekstremitas dan kulit: Pada keadaan hipoglikemia pasien akan berkeringat dan kulit
pasien lembab.

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kekurangan vol. cairan bd kehilangan cairan aktif
2. Ketidakseimbangan nutrisi dari kebutuhan tubuh bd ketidakmampuan untuk mencerna
makanan
3. Ansietas bd perubahan status kesehatan, ancaman pada status kesehatan
4. Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah

E. INTERVENSI
Dx: Kekurangan vol. cairan bd kehilangan cairan aktif
NOC: Keseimbangan cairan, Hidrasi.
NIC: Manajemen cairan
- Pertahankan intake dan output yang adekuat.
- Pantau status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi adekuat).
- Pantau tanda vital.
- Kolaborasikan pemberian cairan IV.

Dx: Ketidakseimbangan nutrisi dari kebutuhan tubuh bd ketidakmampuan untuk mencerna


makanan
NOC: Status gizi: Makanan dan cairan pemasukan dan Status gizi: Nutrisi Pemasukan.
NIC: Manajemen Nutrisi
- Anjurkan pasien untuk meningkatkan asupan protein dan vitamin C.
- Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi.
- Ajarkan pasien untuk membuat catatan makanan harian.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisiyang dibutuhkan
pasien.
Pemantauan Nutrisi
- Pantau lingkungan selama makan.
- Pantau mual dan muntah.
- Pantau kadar albumin, total protein, Hb dan kadar Ht

Dx: Ansietas bd perubahan status kesehatan, ancaman pada status kesehatan


NOC: Kontrol diri kecemasan, Tingkat kecemasan dan Mengatasi
NIC: Pengurangan Kecemasan
- Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur.
- Identifikasi tingkat kecemasan.
- Dorong pasien mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi.
- Instruksikan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi

Dx: Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah


NOC: Glukosa darah, Risiko tidak stabil dan manajemen diri diabetes
NIC: Penatalaksanaan Hiperglikemia
- Pantau tanda-tanda dan gejala hiperglikemia : poliuria, polidipsia, polifagia, lemah, lesu,
malaise atau sakit kepala.
- Mengelola insulin seperti yang ditentukan
- Mendorong asupan cairan oral.
- Mengantisipasi situasi dimana kebutuhan insulin akan meningkat
- Mendorong Pemantauan diri, pengukuran kadar glukosa darah
- Konsultasikan dengan dokter jika tanda dan gejala hiperglikemia menetap/memburuk

F. IMPLEMENTASI
Dx: Kekurangan vol. cairan bd kehilangan cairan aktif
- Mempertahankan intake dan output yang adekuat.
- Memantau status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi adekuat).
- Memantau tanda vital.
- Mengkolaborasikan pemberian cairan IV.

Dx: Ketidakseimbangan nutrisi dari kebutuhan tubuh bd ketidakmampuan untuk mencerna


makanan
- Menganjurkan pasien untuk meningkatkan asupan protein dan vitamin C.
- Memberikan informasi tentang kebutuhan nutrisi.
- Mengajarkan pasien untuk membuat catatan makanan harian.
- Mengkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisiyang
dibutuhkan pasien.
- Memantau lingkungan selama makan.
- Memantau mual dan muntah.
- Memantau kadar albumin, total protein, Hb dan kadar Ht

Dx: Ansietas bd perubahan status kesehatan, ancaman pada status kesehatan


- Menjelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur.
- Mengidentifikasi tingkat kecemasan.
- Mendorong pasien mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi.
- Menginstruksikan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi

Dx: Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah


- Memantau tanda-tanda dan gejala hiperglikemia : poliuria, polidipsia, polifagia, lemah,
lesu, malaise atau sakit kepala.
- Mengelola insulin seperti yang ditentukan
- Mendorong asupan cairan oral.
- Mengantisipasi situasi dimana kebutuhan insulin akan meningkat
- Mendorong Pemantauan diri, pengukuran kadar glukosa darah
- Mengkonsultasikan dengan dokter jika tanda dan gejala hiperglikemia
menetap/memburuk

You might also like