ID Manajemen Redaksional Surat Kabar Harian Umum Haluan Riau Dalam Meningkatkan Kua

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

MANAJEMEN REDAKSIONAL SURAT KABAR HARIAN UMUM HALUAN

RIAU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBERITAAN

Oleh
Imam Maryanto
Dan
Rumyeni, S.Sos, M.Sc
(kokoaim@gmail.com)

Jl. HR. Subrantas Km. 12,5 Kampus Bina Widya Simpang baru Telp. 0761 ± 63277

ABSTRACT

The newspaper is one of the print media which has a long history compared to
other media. It can be seen from the large number of newspaper publishing is still up
and running. These circumstances affect the level of competition is certainly getting
tougher in the printed newspaper itself, not to mention to Haluan Riau daily
newspaper. In an effort to continue to survive in the competition, Haluan Riau
demanded to produce an interesting and high quality news in order to satisfy the
UHDGHU¶V UHTXLUHPHQWV. Editor, department who responsible for the news quality
inseparable from the principles and elements of management, which became known
as editor management. This research applies the method of qualitative descriptive
approach undertaken in the daily newspaper Haluan Riau, Riau Press Building, 7th
Tuanku Tambusai Street, Pekanbaru. Objects in this study is management of Haluan
Riau¶V HGLWRU, with research subjects include editorial director / deputy, editor, report
coordinator, editorial secretary, and three journalists, as well as some of the readers
who determined through purposive method. Data collection techniques used were
observation, Interviews, and documentation.The results of this study is describes how
the application of planning, organizing, actuating and controlling (POAC) in Haluan
Riau as an effort to produce high quality news product. Planning implementation of
Haluan Riau conducted in three forms editorship meetings, which includes news
content planning meeting, personnel placement planning meetings, and projection
meeting as well as an evaluation. As for organizing, Haluan Riau have determined the
distribution of each personnel in accordance with the duties and responsibilities of
each in accordance with the description of the specified work. Furthermore, regarding
actuating in +DOXDQ 5LDX¶V HGLWRUV carefully executed starting from the news coverage
of the material, collecting, writing, editing news in order to avoid fatal factual errors,
including the selection of designs and drawings / photographs. Forms of controlling
carried out on Haluan Riau such as the projection meeting and pre mass production.
The entire series of the process is a form of managerial committed to improving the
quality of news editorial in Haluan Riau.

Keywords : Newspaper, Editor, Management, POAC

Jom FISIP Volume 1 No. 2 Oktober 2014 1


PENDAHULUAN kabar yang terbit di daerah ini untuk
siap bersaing satu sama lain. Untuk
Keberadaan surat kabar yang menghadapi persaingan tersebut, tentu
bukan merupakan pemain baru dalam
saja masing-masing dari mereka harus
dunia media massa terbukti dengan
eksistensi yang terus bertahan sejak menunjukkan kebolehannya yang
dahulu. Bahkan hingga kini makin membuat mereka lebih unggul
banyak penerbitan surat kabar yang daripada yang lainnya. Tidak
terus bermunculan, hingga semakin terkecuali dengan apa yang harus
memperketat persaingan yang ada di dihadapi oleh Haluan Riau sebagai
antara media massa, terutama media salah satu surat kabar yang cukup
massa cetak. Menurut data SPS
memiliki nama di Riau. Haluan Riau
(Serikat Penerbit Surat Kabar) provinsi
Riau pada tahun 2012, tercatat ada 50 harus senantiasa berusaha untuk terus
penerbit media massa cetak, baik itu mampu mengimbangi dan
koran, majalah, tabloid, hingga dwi memperkecil jarak di antara kedua
mingguan yang terdaftar di serikat pesaing terberatnya, yaitu Riau Pos
tersebut, dan 21 diantaranya adalah dan Tribun Pekanbaru. Berdasarkan
koran/surat kabar (SPS, 2012). Data data oplah, Haluan Riau masih berada
tersebut semakin memperkuat
di posisi ketiga jika dibandingkan
kenyataan yang ada tentang pesatnya
perkembangan media massa cetak, dengan dua saingan beratnya tersebut,
khususnya di provinsi Riau. seperti yang ditampilkan pada tabel
berikut ini:
Ramainya penerbitan surat
kabar di Riau menuntut setiap surat
Tabel 1.1
Perbandingan Oplah Surat Kabar

No Nama Surat Kabar Jumlah Oplah/Hari


1 Riau Pos 60.000-70.000
2 Tribun Pekanbaru 60.000
3 Haluan Riau 39.500
Sumber: Daulay, 2013:53; Sandy, 2013:5; Company Profile Haluan Riau, 2013
itulah Haluan Riau memerlukan usaha
guna meningkatkan kualitas
Demi terus mampu bersaing pemberitaan yang disajikan, karena hal
dengan surat kabar lainnya, maka tersebut merupakan komoditi utama
Haluan Riau harus terus berusaha yang dicari oleh pembaca. Terkait
meningkatkan kualitas surat kabarnya dengan kualitas pemberitaan, maka
agar menjadi semakin baik dan sebagai pihak yang bertanggung
semakin digemari oleh pembaca, jawab, redaksi Haluan Riau perlu
khususnya masyarakat Riau. Untuk bekerja sedemikian rupa dalam

Jom FISIP Volume 1 No. 2 Oktober 2014 2


meningkatkan kualitas penulisan, hingga penyuntingan berita.
pemberitaannya melalui rangkaian Peran inilah yang membuat redaksi
kegiatan manajerial di dalamnya yang menjadi penting untuk diteliti terkait
dikenal dengan manajemen dengan kualitas pemberitaan yang
redaksional. Sebelum masuk lebih dimiliki Haluan Riau. Apalagi dengan
jauh, perlu diketahui terlebih dahulu persaingan ketat yang ada, maka
mengenai apa yang dimaksud dengan redaksi Haluan Riau harus berusaha
manajemen itu sendiri. Meminjam meningkatkan kualitas pemberitaan
istilah Terry (dalam Hasibuan, 2005:3) sekaligus menjaga jati diri surat
yaitu proses yang khas yang terdiri kabarnya itu sendiri.
dari tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan Surat kabar harian umum
pengawasan yang dilakukan untuk Haluan Riau sendiri adalah sebuah
menentukan serta mencapai sasaran surat kabar harian lokal yang
yang telah ditemukan. diterbitkan PT. Inti Kharisma Mandiri
Riau. Surat kabar ini hadir dengan
Manajemen redaksional dapat serangkaian berita aktual yang tidak
diartikan sebagai penerapan fungsi- hanya meliputi berita dari kota
fungsi manajemen melalui tindakan Pekanbaru saja, namun Haluan Riau
planning, organizing, actuating, dan juga menyajikan berita-berita dari
controlling dalam pengelolaan materi berbagai kabupaten dan kota di
pemberitaan (Pareno, 2004:46). seantero provinsi Riau, nasional,
Mengacu pada definisi di atas, dapat bahkan internasional. Berita yang
dikatakan bahwa yang menjadi fokus disajikan juga cukup variatif, hal ini
dalam menajamen redaksional adalah terlihat dari ragam rubrikasi yang
bagaiama redaksi surat kabar Haluan disajikan, mulai dari politik, ekonomi,
Riau menerapkan POAC dalam setiap sosial, olahraga, hiburan, dan lain
kegiatannya, yaitu mengelola sebagainya.
pemberitaan. Selain peran utama
dalam bertanggung jawab terhadap Berdasarkan uraian di atas,
pemberitaan, ada sebuah peran penting maka penulis tertarik untuk melihat
yang dimiliki redaksi dalam sebuah bagaimana manajemen redaksional di
surat kabar, seperti apa yang surat kabar harian umum Haluan Riau
dikemukakan oleh Santana (2005:188), dalam meningkatkan kualitas
redaksional merupakan sisi ideal pemberitaan, sehingga mampu
sebuah penerbitan pers yang bersaing dan diharapkan pula dapat
menjalankan visi, misi, atau idealisme mengungguli kompetitor-
media yang mengurus tentang kompetitornya.
pemberitaan mulai dari peliputan,
proses yang khas yang terdiri dari
TINJAUAN PUSTAKA tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan
Manajemen menurut Terry pengawasan yang dilakukan untuk
(dalam Hasibuan, 2005:3) yaitu suatu menentukan serta mencapai sasaran

Jom FISIP Volume 1 No. 2 Oktober 2014 3


yang telah ditemukan melalui merupakan penganggaran finansial,
pemanfaatan sumber daya manusia dan perencanaan sarana/peralatan yang
sumber-sumber lainnya. Sedangkan dipergunakan, dan perencanaan waktu
redaksional dalam Kamus Umum yang terkait dengan tenggat/deadline.
Bahasa Indonesia adalah sifat atau cara
menyusun kata-kata dalam suatu Menurut Koontz dan Cyril
(dalam Suhandang, 2007:51),
kalimat yang dibuat sedemikian rupa Langkah-langkah yang disusun
sehingga menarik para pembaca. Jika menjadi sebuah rancangan/susunan
keduanya digabungkan akan menjadi perencanaan memiliki rincian isi
sebuah rangakain proses dan tindakan seperti di bawah ini:
yang berkaitan dengan cara menyusun ³ Kebijakan (policy), yaitu
kata-kata dalam suatu kalimat untuk pedoman yang diberi
ruang penafsiran dan
menarik minat pembaca, yang
pertimbangan para
merupakan sasaran/tujuan dari sebuah pelaksana. Maksudnya
media massa. pedoman tidak kaku
dalam arti mudah
Menurut Pareno (2004:46), ditafsirkan dan
definisi dari manajemen redaksional disesuaikan dengan
adalah penerapan fungsi-fungsi segala situasi dan kondisi
manajemen melalui tindakan planning, yang dihadapi para
organizing, actuating, dan controlling pelaksananya.
dalam pengelolaan materi 1. Prosedur, yaitu tahapan
pemberitaan. Definisi manajemen tindakan yang harus
tersebut senada dengan konsep POAC diambil para pelaksana
yang dikemukakan oleh Terry (dalam dalam rangka mencapai
Siswanto, 2006:18), yang merupakan tujuan yang telah
fungsi dari sebuah manajemen yaitu ditetapkan bersama.
Planning, Organizing, Actuating, dan 2. Budget, yaitu hasil yang
Controlling. diharapkan (tujuan yang
Planning itu sendiri dapat ingin dicapai) dalam
bentuk nilai ekonomis,
diartikan sebagai penetapan tujuan,
serta dana atau biaya
penetapan aturan, penyusunan rencana, yang disediakan untuk
dan sebagainya, (Djuroto, 2004:96). pencapaian tujuan itu.
Dalam perencanaan yang dilakukan Biasanya dinyatakan
oleh redaksional terkait pengelolaan dalam bentuk angka atau
pemberitan meliputi beberapa aspek, harga.
seperti perencanaan dari segi isi 3. Program, yaitu
perpaduan kebijakan dan
pemberitaan, perencanaan desan yang prosedur yang didukung
berkaitan dengan tampilan lay out oleh budget untuk
surat kabar, perencanaan biaya yang menerapkan suatu

Jom FISIP Volume 1 No. 2 Oktober 2014 4


rangkaian tindakan berupa pendelegasian hirearki jabatan
dalam rangka pencapaian dan wewenang sesuai dengan tugas
tujuan yang telah dan tanggung jawab.
GLWHWDSNDQ WDGL ´
Setelah terselesaikannya
Di samping itu faktor-faktor perencanaan dan pengorganisasian yang
lainnya pun dapat menimbulkan sistematis, maka tiba saatnya untuk
gagalnya suatu perencanaan, seperti: melakukan sebuah penggerakan
³ Perencananya (pembuat (actuating) yang merupakan
rencana) kurang cakap. pengaplikasian perencanaan dan
2. Instruksi mengenai pengorganisasian yang telah ditentukan
pembuat rencana itu sebelumnya. Dalam tahap penggerakan
kurang tegas dan jelas, yang dilakukan oleh redaksi ini
terutama menyangkut meliputi pengumpulan bahan/materi
hal-hal wewenang dan pemberitaan, melalui beberapa metode
kekuasaannya. yang ada. Menurut Siregar (2004:163)
3. Biaya yang tersedia tidak ada tiga metode yang dikenal secara
memadai. umum dalam mengumpulkan materi
4. Para pelaksananya pemberitaan, yaitu Observasi dilakukan
(pekerja) tidak cakap untuk mengamati suatu kejadian. Hasil
(terampil) atau kurang pengamatan menjadi fakta untuk
pengertian. dituliskan. Wawancara dilakukan untuk
5. Tidak ada dukungan memperoleh fakta sebagai hasil
PRUDO GDUL PDV\DUDNDW ´ pengamatan, kesaksian, atau pendapat
(Suhandang, 2007:53) seseorang tentang suatu peristiwa yang
dialami, disaksikan, atau diamati secara
Selanjutnya yaitu langsung oleh yang bersangkutan. Hasil
pengorganisasian yang menururt wawancara menjadi fakta untuk
Djuroto (2004:96) meliputi dituliskan. Riset dokumentasi dilakukan
pembentukan bagian-bagian untuk memperoleh fakta tertulis, bisa
pembagian tugas, pengelompokan berupa arsip, foto, atau tabel.
pegawai, dan lain-lain. Sedangkan
menururt Prakasa (dalam Mutia, Kegiatan selanjutnya setelah
2012:254), Organizing artinya materi pemberitaan terkumpul, maka
pengorganisasian yang meliputi fungsi materi tersebut akan masuk ke tahap
koordinasi pimpinan dalam penulisan berita yang sesuai dengan
memetakan struktur organisasi, kaidah yang berlaku. Kaidah tersebut
hirearki kepemimpinan, pembagian seringkali dikenal dengan 5W +1H,
tugas, pengelompokan kerja, termasuk selain itu teknik penulisan berita sendiri
pengaturan sumber daya yang dimiliki dibagi menjadi dua bentuk, yaitu
untuk menjalankan rencana yang piramida terbalik dan teknik piramida.
sudah ditetapkan pada fungsi planning. Teknik penulisan ini dibedakan
Dalam kajian pengorganisasian berdasarkan pengembangan paragraf
seringkali dikenal istilah staffing¸yang serta penyajian topik utama berita
merupakan bentuk pengorganisasian apakah di awal atau di akhir paragraf.

Jom FISIP Volume 1 No. 2 Oktober 2014 5


Hasil tulisan yang sudah jadi akan merupakan bentuk penjagaan terhadap
diolah kembali ke dalam tahap setiap kegiatan yang dilakukan agar
penyuntingan, yang merupakan tahap senantiasa sesuai dengan perencanaan
perbaikan tulisan yang dilakukan oleh dan tidak melenceng dari yang
para redaktur selaku penanggung seharusnya. Pada umumnya terdapat 4
jawab. langkah dalam pengendalian atau
pengawasan menurut Robert J.
Hal-hal yang menjadi perhatian Mokler, antara lain:
oleh para redaktur selaku editor ³ a. Menetapkan standar dan
meliputi: metode pengukuran kinerja.
b. Megukur kinerja.
a. Memeriksa objektivitas c. Membandingkan kinerja
penulis. sesuai dengan standar.
b. Memeriksa sudut pandang d. Mengambil tindakan
yang tepat. perbaikan.´ (Siswanto,
c. Memeriksa apakah berita 2006:140)
ditulis secara faktual.
d. Memeriksa kelengkapan Pengawasan(controlling) pada
fakta. dasarnya bukan merupakan tahap
e. Memeriksa akurasi fakta. akhir, namun pengawasan sudah
f. Memeriksa relevansi fakta. seharusnya senantiasa berjalan
g. Memeriksa peluang beriringan pada setiap proses. Hal ini
pemojokan pihak lain. diperlukan untuk senantiasa menjaga
h. Memeriksa keseimbangan setiap keputusan dan tindakan yang
dan ketidakberpihakan. diambil senantiasa on the track/tidak
i. Memeriksa penonjolan terjadi penyimpangan.
masalah SARA.
j. Pemeriksaan teknik Seperti yang dikemukakan oleh
penyajian. Cangara (2006:122) media massa
k. Memeriksa format. Siregar adalah alat yang digunakan dalam
(2004:86) penyampaian pesan-pesan dari sumber
kepada khalayak (menerima) dengan
Dengan sekian banyak hal yang menggunakan alat-alat komunikasi
harus diperhatikan oleh editor, mereka mekanis seperti surat kabar, film,
harus bertanggung jawab penuh radio, TV . Lantas dengan banyaknya
terhadap kesalahan-kesalahan fatal pilihan media massa yang ada, pasti
yang mungkin saja terjadi. Pentingnya ada alasan mengapa surat kabar masih
penyuntingan ini juga berpengaruh bertahan hingga kini. McCombs dan
kepada tampilan ³ZDMDK´ VXUDW NDEDU /HH % %HFNHU GDODP EXNXQ\D ³Using
yang bersangkutan, karena gaya Mass Communication Theory´
penulisan dari redaktur akan menjadi menyebut ada tujuh sebab mengapa
kepribadian surat kabar itu sendiri. manusia membutuhkan media massa,
yaitu:
Tahap manajerial selanjutnya
yaitu pengawasan (controlling) yang

Jom FISIP Volume 1 No. 2 Oktober 2014 6


³ a. Untuk mengetahui apa sebagai informasi mengenai sebuah
yang penting dan perlu peristiwa yang terjadi dan mendapatkan
baginya. perhatian dari khalayak, yang kemudian
b. Untuk membantunya akan menciptakan sebuah opini publik
mengambil keputusan tentang peristiwa tersebut.
(Media jadi bahan
rujukan sebelum Ada beberapa hal yang turut
mengambil keputusan). berpengaruh dalam menentukan
c. Untuk memperoleh kualitas pemberitaan sebuah surat
informasi sebagai bahan kabar. Hal tersebut sesuai dengan yang
pembahasan. disampaikan oleh McQuail (dalam
d. Memberikan perasaan Morissan, 2010:62), yaitu
ikut serta dalam ³ Kebebasan media
kejadian. mengarah kepada
e. Memberikan penguatan kemampuan sebuah
atas pendapatnya. media untuk menyajikan
f. Mencari konfirmasi atas informasi secara apa
keputusan yang adanya kepada khalayak
diambilnya. serta menciptakan opini
g. Memperoleh relaksasi publik secara bebas pula.
dan hiburan.´ (Djuroto, Dalam kaitannya
2004:97) mencapai kebebasan
publik, sebuah media
Seperti yang telah disinggung di harus memberikan
atas, persaingan yang ketat menuntut keleluasaan bagi
setiap surat kabar agar mampu menjaga khalayak untuk
dan meningkatkan kualitasnya masing- menelusuri berbagai
masing terutama dalam hal saluran informasi lain,
pemberitaan. Menurut Tjiptono serta membebaskan
(2005:51), definisi konsep kualitas mereka untuk
merupakan ukuran relatif kebaikan dari mendapatkan informasi
sebuah produk barang atau jasa yang yang yang beragam.
terdiri dari kualitas desain dan kualitas 2. Keragaman (diversity)
kesesuaian. Kualitas desain merupakan merupakan sebuah upaya
fungsi spesifikasi produk, sedangkan bagi sebuah media untuk
kualitas kesesuaian adalah suatu ukuran menciptakan sebuah
tentang seberapa jauh suatu produk penyajian berita yang
dapat memenuhi persyaratan atau tetap memegang prinsip
spesifikasi kualitas yang telah keadilan (fairness).
ditetapkan. Kemudian Menurut Sebuah media yang baik
Suhandang (2004:103-104), berita harus dapat menyajikan
adalah laporan atau pemberitahuan berita yang memiliki
tentang segala peristiwa aktual yang banyak agam dalam
menarik perhatian banyak orang. Berita upayanya memenuhi
menurut definisi ini dapat diartikan keinginan masyarakat

Jom FISIP Volume 1 No. 2 Oktober 2014 7


akan informasi/berita dalamnya. Sebaliknya,
yang beragam pula. gambaran berita yang bias
Penyajian berita juga akan menciptakan
harus senantiasa keraguan bagi khalayak
proporsional dan terhadap kebenaran berita
memperhatikan fakta- tersebut, yang nantinya
fakta yang relevan jika sering ditemui pada
dengan sumber berita itu media yang sama akan
sendiri, sehingga mempengaruhi
informasi yang kepercayaan khalayak
terhadapt media tersebut.
ditangkap oleh khalayak
4. Objektivitas dalam
dapat bermafaat.
pemberitaan yang
3. Gambaran
kenyataan/realitas dari merupakan sisi/sudut
sebuah penyajian berita pandang surat kabar
menunjukkan sebuah dalam menyajikan
berita yang memang dapat pemberitaan, serta
dipercaya kebenarannya ketidak-berpihakan surat
dan memiliki kualitas kabar atas sebuah
berita yang baik di peristiwa/berita.

di Haluan Riau tidak melakukan


HASIL DAN PEMBAHASAN perencanaan biaya sebagaimana
mestinya. Hal ini dikarenakan
Penelitian dilakukan terhadap anggaran biaya yang diperlukan oleh
pemimpin redaksi, redaktur pelaksana, keredaksian untuk pekerja seperti
koordinator liputan, sekretaris redaksi, wartawan/koresponden sudah
dan tiga orang wartawan, serta beberapa dimasukkan ke dalam pendapatan
orang pembaca surat kabar Haluan tetap, sedangkan anggaran untuk biaya
Riau. Berikut ini hasil penelitian yang pemeliharaan peralatan hanya perlu
dilakukan terkait manajemen pengajuan kepada bagian keuangan.
redaksional di surat kabar harian umum Padahal dalam ketentuan yang
Haluan Riau: disarankan Siregar (2004:161)
meliputi beberapa bidang, yaitu
a. Perencanaan surat kabar Haluan perencanaan isi, perencanaan desain,
Riau perencanaan biaya, perencanaan
Penyusunan rencana yang sarana, dan perencanaan waktu.
dilakukan oleh redaksi Haluan Riau Pentingnya perencanaan terhadap
meliputi berbagai aspek seperti biaya juga disampaikan oleh Koontz
perencanaan isi pemberitaan yang dan Cyril (dalam Suhandang, 2007:51)
merupakan konten utama, kemudian mengenai beberapa langkah yang
ada pula perencanaan desain dan lay harus diperhatikan dalam menyusun
out¸ perencanaan sarana, serta sebuah perencanaan yang baik, salah
perencanaan waktu yang terkait satunya adalah budget.
dengan deadline. Namun sayangnya,

Jom FISIP Volume 1 No. 2 Oktober 2014 8


Fokus terhadap perencanaan isi Haluan Riau yaitu pada pukul 16:00
pemberitaan terletak pada dua poin WIB, namun sebelum memasuki
utama, yaitu 1) informasi apa yang deadline semua wartawan diwajibkan
layak disajikan, dan 2) bagaimana telah memberikan listing berita pada
informasi tersebut akan disajikan pukul 15:00 WIB, yang kemudian
(Siregar, 2004:161). Secara terperinci, akan dibawa ke rapat redaksi untuk
kedua poin tersebut dapat dijabarkan dilakukan pemilihan berita sesuai
menjadi apa topik laporan utama yang dengan perencanaan sebelumnya, hal
akan disajikan, apa saja topik yang ini terkait penentuan headline dan
akan dimuat dalam setiap rubrik, topik berita untuk masing-masing rubrikasi.
apa yang akan dijadikan sebagai
editorial (tajuk rencana), dan informasi b. Pengorganisasian surat kabar
lainnya yang akan menjadi tambahan Haluan Riau
dalam edisi terbaru surat kabar ini. Pengorganisasian (organizing)
Pertanyaan selanjutnya mengenai menurut Djuroto (2004:96) juga
bagaimana informasi tersebut akan meliputi pembentukan bagian-bagian,
disajikan meliputi seberapa panjang pembagian tugas, pengelompokkan
dan dalam format apa sajakah pegawai, dan lain-lain. Penyusunan
informasi tersebut akan dituliskan, tugas kerja ini tentu saja dimaksudkan
serta apakah dalam penyajian agar setiap proses yang dilakukan
informasi tersebut memerlukan senantiasa fokus dan terarah sesuai
pelengkap lain seperti foto, tabel, dan dengan porsi masing-masing.
lain sebagainya
Pada surat kabar Haluan Riau,
Perencanaan desain lebih pengorganisasian meliputi dua hal,
menitikberatkan kepada penyusunan yaitu pengelolaan komponen personel
rencana terhadap lay out dan tampilan dan pemerian kerja. Pengelolaan
perwajahan dari Haluan Riau itu komponen personal meliputi
sendiri. Dalam perencanaan desain, penempatan personel pada posko-
keredaksian menentukan beberapa hal posko yang telah ditentukan untuk
yang seringkali menjadi pembahasan meliput berbagai berita yang ada di
yaitu tentang pemecahan kolom setiap posko dan juga daerah.
tulisan, penentuan letak Selanjutnya, pemerian kerja yang
headline¸peletakan foto, dan lain-lain. dilakukan oleh redaksi surat kabar
Sedangkan terkait perencanaan sarana, membagi job description untuk setiap
Siregar (2004:173) meberi penjabaran personel sesuai dengan rubrikasi,
tentang alur kerja perencanaan, dimana khususnya bagi para redaktur,
keberadaan sarana juga turut menjadi sedangkan untuk wartawan sendiri, job
perhatian khusus demi tersusunnya description diberikan pada saat rapat
perencanaan yang terorganisir. proyeksi di pagi hari yang dihadiri
koordinator liputan dan wartawan.
Perencanaan terhadap waktu
seringkali melibatkan sebuah istilah c. Penggerakan surat kabar
yang sudah tidak asing, yaitu deadline. Haluan Riau
Penentuan deadline oleh keredaksian

Jom FISIP Volume 1 No. 2 Oktober 2014 9


Terkait dengan penggerakan dasarnya selain teknik penulisan,
(actuating) di keredaksian Haluan dalam sebuah berita sudah seharusnya
Riau, pelaksanaan kegiatan dilakukan memuat unsur 5W +1H untuk menjadi
sesuai runtunan prosedur yang dimulai sebuah berita yang utuh. Demikian
dari pengumpulan bahan dan pula dengan penerapan yang dilakukan
diselesaikan dengan penyiapan bahan. di Haluan Riau yang menggunakan
Pengumpulan bahan sebagai awal kedua teknik secara bersamaan, hal
tahap penggerakan meliputi peliputan tersebut dilakukan dengan asumsi
berita yang dilakukan oleh untuk lebih memberikan variasi
wartawan/koresponden yang bertugas kepada para pembaca melalui bentuk
di lapangan. Dalam Siregar (2004:163) tulisan dalam setiap pemberitaannya.
disebutkan bahwa pengumpulan bahan
dalam arti peliputan bisa dilakukan Tahapan penyiapan bahan yang
lewat tiga cara, yaitu observasi, selanjutnya yaitu penyuntingan tulisan
wawancara, dan riset dokumentasi. dengan beberapa tujuan. Tujuan
Ketiga cara tersebut dapat penyuntingan yang dilakukan
diaplikasikan bersamaan, atau hanya keredaksian Haluan Riau antara lain
dipilih satu di antaranya, tergantung untuk menghindari terjadinya kesalah
dari keinginan wartawan itu sendiri. dari segi penulisan berita, penggunaan
Untuk wartawan Haluan Riau, teknik kalimat, tanda baca yang kurang tepat,
yang seringkali digunakan dalam dan kesalahan lainnya yang mungkin
meliput berita adalah kombinasi di saja terjadi. Penyiapan bahan yang
antara ketiganya, hanya saja para dilakukan oleh Haluan Riau tidak
wartawan lebih memahami praktiknya hanya mencakup pada tulisan saja,
dibandingkan pengenalan secara teori. namun Haluan Riau juga memberikan
Peliputan berita yang dimaksud juga sentuhan tersendiri dalam pemilihan
meliputi pemotretan yang merupakan foto dan tabel yang bisa digunakan
berita dalam tampilan visual sebagai sebagai penguat berita yang
pelengkap pemberitaan. ditampilkan di surat kabar ini.
penyiapan foto/tabel meliputi
Selanjutnya setelah berita penyeleksian terhadap foto/tabel yang
dikumpulkan, tahap selanjutnya yaitu sesuai dengan pemberitaan serta tidak
penyiapan bahan yang dimulai dari melanggar kode etik yang ada.
penlisan berita. Ada dua macam teknik
penulisan berita yang dikenal dalam d. Pengawasan surat kabar Haluan
bidang jurnalitik, yaitu teknik piramida Riau
dan teknik piramida terbalik. Konsep pengawasan menurut
Sumadiria (2006:119) menggambarkan Prakasa (dalam Mutia, 2012:257)
konsep penulisan piramida terbalik terbagi menjadi dua yaitu bentuk,
yang menerapkan pengembangan isi yaitu: pengawasan positif yang
paragraf yang diawali dengan hal-hal mencoba mengetahui apakah visi dan
berbau spesifik menuju ke arah yang misi organisasi dicapai dengan efisien
lebih umum. Sedangkan untuk teknik dan efektif, dan pengawasan negative
piramida sendiri justru kebalikan dari yang bertujuan untuk mencoba untuk
teknik piramida terbalik. Pada menjamin bahwa kegiatan yang tidak

Jom FISIP Volume 1 No. 2 Oktober 2014 10


diinginkan atau dibutuhkan tidak dilakukan keredaksian dalam tahap ini
terjadi atau terjadi kembali. Jika yaitu pada saat penyerahan listing,
diaplikasikan kepada penerapan penyerahan listing dengan deadline
pengawasan Haluan Riau, pengawasan yang telah ditentukan ini menjadi
positif yang dilakukan oleh sebuah tolak ukur untuk memastikan
keredaksian Haluan Riau berupa usaha apakah setiap berita yang dibutuhkan
keredaksian untuk terus menjega visi berdasarkan keputusan rapat proyeksi
dan misi yang dianutnya, serta tujuan sudah terpenuhi. Jika pada pukul 15:00
utama yang ingin diraihnya yaitu WIB tersebut listing sudah terkumpul
untuk mencerdaskan kehidupan seluruhnya, maka materi berita
masyarakat dan menjadi pedoman tersebut dapat masuk ke tahap
masyarakat itu sendiri. selanjutnya, yaitu penulisan.

Bentuk pengawasan negatif Bentuk pengawasan lainnya


yang dilakukan oleh Haluan Riau yang dilakukan Haluan Riau dalam
terbilang cukup kompleks, karena penggerakan ini juga dilakukan pada
diletakkan dari awal hingga akhir tahap pra produkis, dimulai dari
terselesaikannya kegiatan, dari penyuntungan. Penyuntingan tulisan
perencanaan hingga penggerakan. yang sejatinya memperbaiki dan
Pengawasan yang dilakukan pada menghindari kesalahan-kesahalan yang
perencanaan terlihat melalui rapat bisa saja terjadi terkait penulisan
proyeksi yang dilakukan di awal, di pemberitaan. Pengawasan lainnya juga
mana jalannya rapat serta keputusan dilakukan ketika penyuntingan dan lay
rapat senantiasa diperhatikan demikian out telah terselesaikan. Keredaksian
rupa agar tersusun dengan sistematis biasanya melakukan semacam
dan sebaik-baiknya. Selanjutnya sampling terhadap hasil akhir surat
pengawasan dari tahap kabar melalui pencetakan dalam jumlh
pengorganisasian dilakukan melalui kecil. Sampel yang telah dicetak ini
penilaian terhadap job description kemudian diperiksa kembali ssebelum
yang telah ditentukan. Melalui metode masuk kepada produksi massal,
ini keredaksian mendapat kemudahan sehingga kemungkinan kesalahan yang
untukl memberikan penilaian terhadap luput dari pengawasan akan semakin
kinerja setiap personelnya berdasarkan kecil.
tugas dan tanggung jawab yang
diserahkan kepada mereka. KESIMPULAN

Penggerakan sebagai sebuah Berdasarkan penelitian yang


perwujudan nyata dari perencanaan telah dilakukan mengenai manajemen
dan pengorganisasian sudah redaksional yang dijalankan untuk
seharusnya mendapatkan pengawasan meningkatkan kualitas pemberitaan di
pula, karena pada tahap ini begitu surat kabar harian umum Haluan Riau,
banyak langkah-langkah pekerjaan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
yang dilakukan, sehingga memiliki berikut:
banyak celah terjadinya kesalahan. 1. Planning atau perencanaan
Beberapa langkah pengawasan yang dalam redaksional di Haluan Riau

Jom FISIP Volume 1 No. 2 Oktober 2014 11


berkaitan dengan penyusunan rencana dalam perencanaan, serta sesuai dengan
kegiatan dalam mengelola kualitas pemerian pekerjaan yang diberikan
pemberitaan yang meliputi perencanaan kepada tiap anggota. Pada Haluan Riau
isi, desain, biaya, waktu, dan sarana, sendiri, penggerakan meliputi
yang secara keseluruhan berpengaruh peliputan, penulisan, hingga
kepada proses pengelolaan pemberitaan penyuntingan berita dan pembuatan lay
dan juga menjadi titik mula kegiatan out sesuai desain yang direncanakan.
selanjutnya. Di antara banyaknya hal 4. Controlling (pengawasan) di
yang harus direncanakan, Haluan Riau Haluan Riau pada dasarnya berjalan
sangat menitikberatkan pada beriringan sesuai dengan setiap
perencanaan isi, desain, waktu dan kegiatan dari awal, seperti perencanaan.
sarana, sedangkan untuk perencanaan Pengawasan perencanaan sendiri
biaya tidak begitu diperhitungkan. dilakukan pada setiap rapat redaksi,
2. Untuk merealisasikan yang diharapkan perencanaan yang
perencanaan yang telah disusun, redaksi disusun demikian rupa agar
Haluan Riau melakukan membuahkan hasil yang diinginkan.
pengorganisasian (organizing) yaitu Pada tahap pengorganisasian juga
dengan melakukan pembagian kerja dan dilakukan sebuah bentuk pengawasan
pendelegasian tanggung jawab untuk yaitu untuk memastikan setiap anggota
setiap anggota keredaksian, terutama melakukan tugas dan tanggung jawab
bagi wartawan, koresponden, serta sesuai dengan apa yang diberikan.
redaktur, yang diberikan pemerian kerja Bentuk pengawasan selanjutnya yaitu
(job description) tersendiri. Bagi para pada tahap penggerakan yang
wartawan/koersponden, pemerian senantiasa dilakukan agar tidak terjadi
pekerjaan berupa peletakkan anggota penyimpangan dari apa yang sudah
pada posko/daerah yang telah direncanakan. Secara teori, bentuk
ditentukan, dan bertanggung jawab pengawasan dibagi ke dalam
terhadap berita di lokasi tersebut. Lain pengawasan positif yang terkait dengan
hal untuk redaktur, pemerian kerja nilai ideal sebuah media, dan
dibagi berdasarkan rubrikasi dan pengawasan negatif yang berpusat pada
mereka harus bertanggung jawab pencegahan timbulnya kesalahan,
terhadap pemberitaan pada rubrik yang seperti penggambaran di atas.
mereka pegang. Pada masing-masing 5. Hambatan yang dijumpai oleh
posko atau rubrik, ditempatkan seorang redaksi Haluan Riau dapat dibagi
supervisi/koordinator yang menjadi menjadi dua, yaitu hambatan dari sisi
penanggung jawab dalam memastikan manusia yang seringkali menimbulkan
jalannya pekerjaan yang dilakukan serta human error. Pada Haluan Riau,
hasil kerja itu sendiri. hambatan dari sumber daya manusia ini
3. Penggerakan (actuating) yang banyak dijumpai pada masalah
dilakukan oleh keredaksian Haluan kedisiplinan, terutama waktu.
Riau senantiasa memperhatikan Selanjutnya hambatan kedua yaitu
perencanaan dan pengorganisasian yang secara teknis, hambatan teknis yang
telah disusun. Masing-masing posisi dijumpai di Haluan Riau berkaitan
menjalankan tugas dan kewajibannya dengan permasalahan peralatan dan
sesuai dengan pedoman yang disusun

Jom FISIP Volume 1 No. 2 Oktober 2014 12


perlengkapan yang dipergunakan dalam berkoordinasi antar personelnya sebagai
menjalankan kegiatannya. sebuah kesatuan yang saling
menyokong.
SARAN 3. Melihat jalannya penggerakan
di redaksional Haluan Riau, rangkaian
Berdasarkan kesimpulan yang kegiatan dari awal hingga akhir tampak
telah dipaparkan di atas, ada beberapa sudah cukup baik dengan adanya
masukan yang peneliti berikan kepada koneksi di antara semuanya. Hanya saja
keredaksian Haluan Riau dalam mungkin pada praktiknya ada beberapa
kaitannya menjaga bahkan hal yang membuat keselarasan tersebut
meningkatkan kualitas pemberitaan, terganggu, salah satunya dari manusia
seperti berikut ini: itu sendiri. Alangkah baiknya jika
1. Ketika menyusun sebuah dilakukan semacam pembekalan dan
perencanaan, sebaiknya memperhatikan pengarahan secara rutin untuk
keseluruhan unsur yang memang harus membekali sumber daya manusia
diperhatikan. Berdasarkan perincian (terutama wartawan dan koresponden)
mengenai perencanaan yang baik agar senantiasa terus berkembang dan
menurut Koontz dan Cyril (dalam terbuka dengan perubahan yang ada.
Suhandang, 2007:51), perencanaan Hal ini diharapkan dapat mengimbangi
yang baik haruslah memiliki sebuah keinginan dan permintaan serta
kebijakan yang diikuti prosedur yang kebutuhan masyarakat yang terus saja
baik, dan turut pula memperhatikan berubah-ubah dan bertambah seiring
budget karena hal tersebut akan perkembangan zaman.
menciptakan sebuah program yang 4. Bentuk pengawasan yang
berkesinambungan. Pentingnya unsur dilakukan oleh redaksi Haluan Riau
tersebut karena masing-masing saling dirasa sudah kompleks, karena
mendukung, sehingga jika salah satu mencakup banyak hal dari perencanaan,
pilar tidak kokoh, akan berdampak pada pengorganisasian, hingga penggerakan
pilar yang lainnya. Selanjutnya jika tidak luput dilakukan pengawasan pula.
diteruskan, keberadaan biaya yang tidak Keberadaan pengawasan yang berjalan
memadai juga menjadi salah satu faktor beriringan dengan setiap proses
yang mampu mengagalkan suatu memang diharapkan dapat mencakup
perencanaan. keseluruhan kegiatan keredaksian,
2. Terkait pengorganisasian yang sehingga sangat memperkecil
dilakukan redaksi Haluan Riau, penulis kemungkinan terjadinya kesalahan yang
melihat bahwa penyusunan organisasi fatal. Diharapkan dengan semakin
dan staffing sudah tersusun dengan ketatnya persaingan yang ada, Haluan
baik. Melalui adanya penyebaran Riau juga dapat terus mengimbangi,
wartawan/koresponden pada posko dan atau bahkan menguasai persaingan
wilayah masing-masing, menunjukkan tersebut dengan memberikan yang
bahwa Haluan Riau telah menempatkan terbaik untuk pembaca. Salah satu hal
orang-orangnya pada lokasi strategis yang memiliki pengaruh dalam hal
dengan cakupan wilayah yang merata. kualitas tentu saja adalah pengawasan
Penulis berharap agar hal tersebut ini, karena pada sebuah pengawasan
senantiasa terjaga dan saling dikenal dengan evaluasi yang akan

Jom FISIP Volume 1 No. 2 Oktober 2014 13


terus melihat dari sisi positif dan juga Jakarta: Yayasan Obor
negatif untuk terus menjadi semakin Indonesia.
baik ke depan. Pengawasan positif dari
Haluan Riau juga senantiasa harus Siregar, Ashadi, & Rondang Pasaribu.
dilakukan, yaitu dengan menjaga visi 2004. Bagaimana Mengelola
dan misi surat kabar, agar menjadi apa Media Korporasi ± Organisasi
yang sesuai dengan idealisme yang Cetakan V. Yogyakarta:
telah dicanangkan. Kanisisus.
5. Berkaitan dengan hambatan
Siswanto, H.B. 2006. Pengantar
yang mau tidak mau akan selalu ada,
Manajemen. Jakarta: Bumi
penulis menyarankan agar selalu
Aksara.
menyediakan rencana cadangan di
setiap tahap, sehingga jika sewaktu- Suhandang, Drs. Kustadi. 2007.
waktu hambatan tersebut muncul, Manajemen Pers Dakwah: Dari
keredaksian akan akan sudah siap Perencanaan Hingga
menghadapinya tanpa dampak buruk Pengawasan. Bandung: Marja.
yang berarti.
Sumadiria, AS Haris. 2006. Jurnalistik
DAFTAR PUSTAKA Indonesia Menulis Berita dan
Feature Cet.II. Bandung:
Cangara, H. Hafied. 2006. Pengantar Remaja Rosdakarya Offset.
Ilmu Komunikasi. Jakarta : Raja
Grafindo.
Tjiptono,Fandy. 2005. Pemasaran
Djuroto, Totok. 2004. Manajemen Jasa. Malang: Bayumedia Publishing.
Penerbitan Pers Cet. III.
Bandung: Remaja Rosdakarya. Sumber Lain:

Hasibuan, Malaya S.P. 2005. Company Profile Haluan Riau, 2013.


Organisasi dan Motivasi (Dasar
Peningkatan Produktivitas). Daulay, Mentari. 2013. Pemberitaan
Jakarta: Bumi Aksara. Suksesi Bakal Calon Gubernur
Riau 2013 (Analisis Isi Berita
Morissan. 2010. Psikologi Politik Dalam Persaingan Surat
Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia. Kabar Riau Pos dan Tribun
Pekanbaru) selama periode 01
Mutia, Tika, dkk. 2012. Manajemen April hingga 29 Juni 2013.
Media. Bandung: Arsad Press. Pekanbaru: Universitas Riau.
Pareno, Sam Abede. 2004. Manajemen Sandy, Dara Adila. 2013. Representasi
Berita Antara Idealisme dan Berita Lingkungan Hidup Kasus Kabut
Realita. Surabaya: Papyrus. Asap pada Halaman Utama di Surat
Santana, Septiawan K. 2005. Kabar Riau Pos. Pekanbaru :
Jurnalisme Kontemporer. Universitas Riau.

Jom FISIP Volume 1 No. 2 Oktober 2014 14

You might also like