Key Words: Biochar Rice Husk, Corn Crop,: Soil Physical Properties

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

AGRICA: Journal of Sustainable Drayland Agriculture, 14 (1): 67-82 (2021)

ISSN-Online: 2715-4955; ISSN-Cetak: 2715-6613


DOI: https://doi.org/10.37478/agr.v14i1.1042

PENGARUH BIOCHAR SEKAM PADI TERHADAP


SIFAT FISIK TANAH DAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea mays)
DI KELURAHAN LAPE KECAMATAN AESESA

Yosefina F. Janu dan Charly Mutiara

Program studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Flores


Jln. Sam Ratulanggi XX Paupire, Ende, Nusa Tenggara Timur

charlyinter1988@gmail.com

ABSTRACT

Effect of Rice Husk Biochar on Physical Properties of Soil and Corn (Zea mays) Yield
in Lape Village, Aesesa District. This study aims to determine the condition of the physical
properties of the soil and maize yields given rice husk biochar in Lape Village, Aesesa District.
The continuous use of inorganic fertilizers will have a negative impact on the soil such as
destroying the physical properties of the soil and reducing maize yields. Therefore, this research
is a descriptive study. Determination of soil samples using purposive sampling method with the
criteria of land cultivation of corn and rice husk biochar. The variables observed were soil color,
structure, texture, porosity, bulk density, moisture content, temperature, humidity and maize
yield. The results showed that the criteria for the physical properties of the soil in the maize
cultivation area were dusty clay soil texture and categorized as S1 class, soil color was
dominated by 10 YR 2/1 Black and categorized as S1 class, and soil structure was dominated by
granular criteria. B0 content density value: 1.01; B2: 0.9; B3: 0.87; B4: 0.81; B4: 0.8 and
categorized as S2 class, soil porosity value B0: 61.76; B1: 65.91; B2:67,18; B3: 69.41; B4; 69.89
and categorized as S1 class. Value of water content B0: 36.78; B1:41,14; B2: 40.82; B3: 35.06;
B4: 39.55 and categorized into class N. temperature analysis results B0: 33.75; B1: 34.00; B2:
32.75; B3: 33.25; B4: 34.00 and can be categorized as class N. Moisture analysis results B0:
67.00; B1: 68.00; B2: 64.50; B3: 66.25; 68.00 and categorized in S1 class. And maize yields.
Corn kernels yield tan-1(g) B0: 347.30; B1: 360.40; B2: 380.70; B3: 385.40; B4: 401.35. Yield
of shelled corn ha-1(tons) B0: 9.26; B1: 9.61; B2: 10,15; B3: 10.28; B4: 10.70

Key words : Biochar rice husk, Corn crop, Soil physical properties

PENDAHULUAN sumber utama karbohidrat selain beras.


Komoditi jagung ( Zea mays L.) Jagung juga ditanam sebagai pakan ternak
merupakan salah satu tanaman serelia yang dan bahan baku industri. Upaya peningkatan
strategis dan bernilai ekonomi serta produksi tanaman jagung masih menghadapi
mempunyai peluang untuk dikembangkan. berbagai masalah seperti kurang suburnya
Tanaman ini memiliki kedudukan sebagai

67
AGRICA, VOL. 14, NO. 1 (2021)

tanah serta serangan hama dan penyakit 2013; Herdiyanto dan Setiawan, 2015).
tanaman (Wahyudin et al., 2017). Untuk mengatasi hal tersebut dapat
Berdasarkan hasil wawancara terhadap digunakan limbah hasil pertanian seperti
petani jagung di Kelurahan Lape Kecamatan sekam padi yang dapat diubah menjadi arang
Aesesa, pemupukan tanaman jagung yang atau biochar (arang aktif). Pemanfaatan
digunakan di Kelurahan Lape adalah limbah hasil pertanian merupakan salah satu
menggunakan pupuk anorganik, seperti Urea. solusi untuk memperbaiki kualitas tanah
Pupuk ini sulit didapatkan petani sesuai yang sudah tercermar karena penggunaan
kebutuhan dan waktu, karena harus dibeli pupuk kimiawi yang berlebihan (Kresnatita
secara kelompok. Masalah lain dari pupuk et al., 2013).
urea ini adalah aplikasi pupuk urea dengan Biochar atau arang hitam merupakan
dosis tinggi. Pemberian pupuk urea oleh hasil dari proses pembakaran biomassa.
petani pada tanaman jagung sebanyak 300 Biomassa yang digunakan umumnya berasal
kg/ha. Berdasarkan Balai Pengkajian dari limbah hasil pertanian, kemudian
Teknologi Pertanian pupuk anorganik urea dilakukan pembakaran dalam keadaan
yang dianjurkan pada tanaman jagung adalah oksigen terbatas atau tanpa oksigen (Akmal
150-200 kg/ha (BPTP, 2010). Selain masalah dan Simanjuntak, 2019). Biochar memiliki
diatas, masalah lain yaitu pengolahan tanah sifat stabil yang dapat dijadikan sebagai
yang intensif. Menurut Fuady dan Mustaqim pembenah tanah. Berbagai macam penelitian
(2015) pengolahan tanah yang intensif secara yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
tidak langsung dapat menyebabkan biochar bermanfaat untuk memperbaiki
kerusakan pada tanah baik disebabkan oleh kualitas secara fisik dengan meningkatkan
erosi maupun aktivitas pengolahan tanah kapasitas menahan air dan kemantapan
tersebut. agregat, memperbaiki berat isi dan
Kecendrungan petani saat ini adalah menurunkan ketahanan tanah karena
dengan menggunakan pupuk kimia strukturnya yang berpori (Syaikhu et al.,
(anorganik) dengan alasan kepraktisannya. 2016). Pemberian biochar ke dalam tanah
Penggunaan pupuk anorganik dalam jangka sangat berpotensi untuk meningkatkan C-
panjang menyebabkan kadar bahan organik organik tanah dan retensi air dan unsur hara
tanah menurun, sifat fisik tanah rusak, dan lainnya dalam tanah (Herman dan Resigia,
pencemaran lingkungan (Simanjuntak et al., 2018). Berdasarkan penelitian (Khoiriyah et

68
Janu: Pengaruh biochar sekam padi terhadap sifat fisik dan hasil tanaman jagung

al., 2016 ) salah satu upaya untuk menjaga dari1000 tahun (Akmal dan Simanjuntak,
ketersediaan air tanah yang dapat dilakukan 2019) mengatakan bahwa sekam padi dari
dengan pemberian biochar. Penambahan proses penggilingan dapat dimanfaatkan
biochar akan meningkatkan kapasitas sebagai bahan pembenah tanah yang dapat
menahan air tanah. Jika kapasitas menahan mengubah sifat fisika, kimia dan biologi
air ditingkatkan, maka ketersediaan air tanah, dapat meningkatkan kualitas lahan
tanaman menjadi meningkat. pertanian, mampu mengurangi sampah
Pertumbuhan tanaman dipengaruhi biomassa dan dapat meningkatkan pH tanah
oleh keadaan sifat fisik tanah. Sifat fisik atau mengurangi keasamaan tanah
tanah mempengaruhi pertumbuhan akar (Widiastuti dan Lantang, 2017).
tanaman untuk mencari air dan unsur hara. Pemanfaatan limbah pertanian seperti
Perkembangan akar tanaman membutuhkan biochar sekam padi untuk kegiatan ramah
kondisi tanah yang gembur. Akar tanaman lingkungan dalam skala luas belum
tidak dapat berkembang dengan baik apabila direalisasikan dan dikenal di kalangan petani.
tanah mengalami pemadatan, sehingga Pengaplikasian biochar 2 ton/ha dalam tanah
tanaman akan terganggu dalam menyerap air mampu meningkatkan ketersediaan hara bagi
dan unsur hara. Pemberian bahan organik tanamandan memperbaiki sifat fisik tanah
seperti biochar perlu dilakukan agar dapat (Verdiana et al., 2016). Penelitian ini
mengoptimalkan kualitas fisik tanah bertujuan untuk mengetahui kondisi sifat
sehingga tanaman bisa tumbuh optimal fisik tanah dan hasil tanaman jagung yang
(Widodo dan Kusuma, 2018). diaplikasikan biochar sekam padi.
Biochar sekam padi dapat
BAHAN DAN METODE
memperbaiki tanah dan dapat meningkatkan
Penelitian ini dilaksanakan di
produktivitas tanaman. Penambahan biochar
Kelurahan Lape, Kecamatan Aesesa,
dalam tanah mampu meningkatkan
Kabupaten Nagekeo dan berrlangsung
ketersedian hara bagi tanaman tanaman.
selama 3 bulan yaitu dari bulan Juli sampai
Verdiana et al. (2016) mengatakan bahwa
Oktober 2020. Bahan yang digunakan dalam
biochar sekam padi memiliki kandungan C-
ini adalah biochar sekam padi, dan benih
organik 30.76%, sehingga biochar sekam
jagung pulut. Alat yang digunakan dalam
padi dapat memiliki waktu yang cukup lama
percobaan ini meliputi cangkul, ember,
untuk berada dalam tanah sekitar lebih
sekop, timbangan duduk, alat tulis, ring,

69
AGRICA, VOL. 14, NO. 1 (2021)

kantong plastik, tali rafia, terpal, ayakan, selesai diolah, benih jagung di tanam dengan
gunting, mistar, drum. jarak tanam 75 x 50 cm. Pupuk susulan
Rancangan yang digunakan adalah dengan menggunakan pupuk NPK Pelangi
rancang acak kelompok (RAK). Dengan pola dengan dosis 10 gr/tanaman. Sedang biochar
factor tunggal yang terdiri dari 5 perlakuan : digunakan 1-2minggu sebelum tanam.
B0 = 0 kg ha-1 (kontrol) Paramater yang diamati adalah warna
B1 = 1 ton/ha-1 biochar sekam padi = 0,9375 tanah, struktur, tekstur, suhu, kelembaban,
B2 = 2 ton/ha biochar sekam padi = 1,875 kg kadar air, kerapatan isi, porositas, berat
= 2 kg pipilan jagung tan-1 (gr) dan berat pipilan
B3 = 3 ton/ha biochar sekam padi = 2,8125 jagung ha-1 (ton). Data pengamatan variabel
kg = 2,81 kg hasil dianalisis dengan menggunakan analisis
B4 = 4 ton/ha-1 biochar sekam padi = 3,75 kg sidik ragam. Apabila perlakuan menunjukan
Masing-masing perlakuan diulang sebanyak pengaruh yang nyata terhadap variabel yang
4 kali sehingga terdapat petak diamati, maka pengujian dilanjutkan dengan
percobaan. uji nilai beda rata-rata menggunakan uji BNT
Pelaksanaan penelitian dimulai dengan 5% (Gomez dan Gomez, 2007). Sedangkan
menyiapkan sekam padi, lalu sekam yang untuk melihat variabel sifat fisik tanah
telah disiapkan dibakar hingga menjadi arang dengan menggunakan analisis kesesuaian
kemudian disiram dengan air. Setelah itu lahan dari Pusat Penelitian Tanah Bogor
lahan diolah dengan menggunakan cangkul (1995).
dengan kedalaman 20 cm, di gembur dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
diratakan. Pembentukan ukuran bedeng
Warna, Tekstur dan Struktur Tanah
dengan tinggi 15 cm, kemudian petak
Sifat fisik tanah merupakan penentu
percobaan dibuat bedeng dengan ukuran
tingkat kesuburan suatu tanaman. Beberapa
Panjang 375 cm (3,75 m) dan lebar 250 cm
sifat fisik tanah telah dianalisis dalam
(2,50 m) dengan jarak antara petak 25 cm
penelitian ini. Hasil analsis warna, tekstur
dan jarak antara blok 20 cm. Setelah lahan
dan struktur tanah dapat dilihat pada Tabel 1.

70
Janu: Pengaruh biochar sekam padi terhadap sifat fisik dan hasil tanaman jagung

Tabel 1. Hasil Analisis Warna, Tekstur dan Struktur Tanah Pada Lahan budidaya tanaman
jagung di Kelurahan Lape

NO Kode Sampel Warna Tanah Tekstur Tanah Struktur Tanah


1 B0 10YR2/1-Black Lempung Berdebu Granular
2 B1 10YR2/1-Black Lempung Berdebu Granular
3 B2 10YR2/1-Black Lempung Berdebu Granular
4 B3 10YR2/1-Black Lempung Berdebu Granular
5 B4 10YR2/1-Black Lempung Berdebu Granular

Menurut penelitian (Umin dan Hasil penelitian tentang tekstur tanah


Anasaga, 2019) tanah yang mengandung menunjukkan bahwa kondisinya di lahan
bahan organik tinggi 3,01% akan berwarna budidaya tanaman jagung bertekstur
gelap, sebaliknya semakin rendah 1,0% lempung berdebu di setiap perlakuan. Dari
kandungan bahan organik maka tanah akan perlakuan yang diberikan biochar
berwarna semakin terang akumulasi dari menunjukan tidak ada perbedaan pada semua
bahan organik akan menciptakan warna perlakuan, yang berarti tekstur tanah bersifat
kehitaman pada suatu tanah atau lahan. homogen. Hal ini didukung oleh penelitian
Hal ini sesuai dengan pendapat Khoiriyah et al. (2016) dengan pemberian
Holilullah et al. (2015) bahwa warna tanah perlakuan biochar tidak berpengaruh
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain terhadap tekstur tanah, sehingga tekstur
bahan organik yang menyebabkan warna tanah dapat digunakan untuk mendapatan
gelap. Perbedaan warna permukaan tanah pengaruh terhadap sifat fisik tanah yang lain
umunya dipergaruhi oleh perbedaan seperti ketersediaan air dalam tanah.
pemberian kandungan bahan organik. Makin Menurut Hidayat (2015) kelas tekstur tanah
tinggi kandungan bahan organik yang diberi, menunjukkan perbandingan butir-butir pasir
warna tanah cenderung gelap. Sebaliknya (0,005-2 mm), debu (0,002-0,005 mm), dan
semakin rendah kandungan bahan organik liat (< 0,002 mm) di dalam fraksi tanah
maka tanah akan berwarna semakin halus. Tekstur tanah lempung berdebu
cenderung terang akumulasi dari bahan dikatagorikan sebagai bertekstur sedang.
organik akan menciptakan warna kehitaman Tekstur tanah berkaitan dengan plastisitas,
pada suatu tanah atau lahan. permeabilitas, kesuburan dan prduktivitas
tanah. Tekstur tanah sedang memiliki tingkat

71
AGRICA, VOL. 14, NO. 1 (2021)

kesesuaian lahan S1 (sesuai) untuk budidaya granular terbentuk karena pengolahan tanah
tanaman jagung (Widiyono, 2010) intensif yang dilakukan secara maksimum
Menurut penelitian Wirosoedarmo et yaitu dengan membalik-balikkan tanah
al. (2011) tekstur tanah sangat berhubungan dengan kedalaman ± 20 cm sehingga terjadi
dengan jenis tanah. Tekstur tanah yang penghancuran agregat tanah. Hancur dan
paling sesuai bagi tanaman jagung adalah rusaknya agregat tanah akan menyebabkan
tekstur yang halus atau tanah lempung. Hal terjadinya dispersi agregat, penyumbatan
ini sejalan dengan pendapat Mahmud et al. pori dan rusaknya struktur tanah.
(2014) yang menyatakan lempung di anggap Menurut Khair et al. (2017) bahan
sebagai tanah yang mempunyai bahan organik dapat meningkatkan kemantapan
organik tinggi dan optimal bagi pertumbuhan agregat tanah dan memperbaiki struktur
tanaman, karena kapasitas tanah dalam tanah. Tanah yang banyak mengandung
menahan air dan unsur hara lebih baik bahan organik mempunyai humus yang tebal
dibandingkan tanah berpasir, sedangkan sehingga akan mempunyai sifat fisik yang
drainase dan aerasenya lebih baik dibanding baik yaitu mempunyai kemampuan
liat. menghisap air sampai beberapa kali berat
Selanjutnya, dari perlakuan yang keringnya dan juga memiliki porositas yang
diberikan menunjukan tidak ada pengaruh tinggi.
biochar terhadap struktur tanah, hal ini Kerapatan Isi, Porositas dan Kadar Air
karena pengaruh biochar tidak memberikan Tanah
nampak pada musim tanam 1 di lahan Hasil analisis kerapatan isis, porositas
budidaya jagung. Hal ini didukung oleh dan kadar air tanah sangat penting untuk
Nurida et al. (2012) bahwa tidak ada dijadikan acuan pengelolaan lahan pertanian.
pengaruh interaksi antara pembenah tanah Data hasil analisisnya ditampilkan pada
terhadap sifat fisik tanah. Struktur tanah Tabel 2. Berdasarkan hasil penelitian
berperan penting dalam peningkatan laju menunjukkan bahwa kerapatan isi tanah pada
infiltrasi pada tanah sehingga jika struktur lahan pembudidayaan tanaman jagung
tanah baik maka akan mudah dalam mempunyai nilai yang berbeda pada setiap
meloloskan air pada tanah (Sarminah dan sampel tanah dan dapat dikategorikan kelas
Indriwan, 2017). Menurut penelitian S2.
Ardiansyah et al. (2015) struktur tanah

72
Janu: Pengaruh biochar sekam padi terhadap sifat fisik dan hasil tanaman jagung

Tabel 2. Hasil Analisis kerapatan isi Tanah, porositas dan kadar air tanah pada lahan budidaya
tanaman jagung di Kelurahan Lape

Kode Dosis Biochar Kerapatan Isi Porositas Kadar Air


Sampel
B0 0 1.01 61.76 36.78
B1 0.9375 0.9 65.91 41.14
B2 2 0.87 67.18 40.82
B3 2.81 0.81 69.41 35.06
B4 3.75 0.80 69.89 39.55

Hasil analisis regresi yang digunakan dari kondisi idealnya. Kerapatan isi tanah
untuk mengetahui pengaruh aplikasi biochar merupakan penunjukan kepadatan tanah,
sekam padi terhadap kerapatan isi tanah makin padat suatu tanah makin tinggi
menunjukan bahwa nilai R Square sebesar kerapatan isinya.
0,9. Artinya biochar memberi pengaruh Penurunan kerapatan isi tanah
sebesar 90% dan 10% dipengaruhi oleh disebabkan oleh perakaran tanaman yang
faktor lain. Hal ini dapat diketahui bahwa berperan dalam menurunkan kerapatan isi
dengan pengaplikasian biochar sekam padi tanah. Kerapatan isi merupakan petunjuk
dapat mengurangi kerapatan isi tanah. Khair kepadatan tanah, semakin padat suatu tanah
et al.( 2017) dalam penelitiannya maka semakin tinggi kerapatan isinya yang
menyatakan bahwa kerapatan isi tanah berarti tanah semakin sulit ditembus akar
mineral berkisar antara 1,1-1,6 g cm3, baik tanaman. Peningkatan kandungan bahan
untuk perkembangan akar tanaman dalam organik tanah dapat mempertahankan
menembus tanah karena tidak terjadi kualitas fisik tanah untuk membantu
pemadatan. Beberapa jenis tanah yang perkembangan akar tanaman melalui
mempunyai kerapatan isi kurang dari 0,90 pembentukan celah-celah yang mudah
g/cc (misalnya tanah andosol), bahkan ada ditembus akar (Yulina et al., 2018). Jumlah
yang kurang dari 0,10 g/cc misalnya tanah akar yang semakin banyak akan
gambut (Annisah et al., 2014). Oleh sebab meningkatkan kemampuan tanaman untuk
itu pengaplikasian biochar sekam padi belum menyerap unsur hara oleh tanaman. Oleh
menunjukan kerapatan isi yang baik bagi karena itu Nilai Kerapatan isi tanah sangat
tanaman jagung karena hasil penelitian bervariasi dikarenakan perbedaan pemberian
menunjukan nilai kerapatan isi yang rendah kandungan bahan organik, tekstur tanah,

73
AGRICA, VOL. 14, NO. 1 (2021)

kedalaman tanah, dan kadar air tanah (Agus terdapat interaksi sehingga berakibat pada
et al., 2006). Selain itu, kerapatan isi tanah struktur tanah yang lebih mantap dan akan
merupakan petunjuk kerapatan tanah, makin memperbesar ruang pori. Hal ini sejalan
tinggi kerapatan isi tanah makin sulit dengan penelitian Irawan et al. (2016)
meneruskan air atau ditembus akar. keberadaan ruang pori tanah merupakan
Hasil analisis regresi yang digunakan media untuk udara dalam menunjang
untuk mengetahui pengaruh aplikasi biochar pernafasan akar, aktivitas mikro organisme,
sekam padi terhadap porositas tanah dan penyerapan unsur hara. Sementara
menunjukan bahwa nilai R Square sebesar menurut Tolaka et al. (2013) Porositas terdiri
0,91. Hal berarti biochar memberi pengaruh dari ruang diantara partikel pasir, debu dan
sebesar 91% dan 9% dipengaruhi oleh faktor liat serta ruang diantara agregat-agregat
lain. Hal ini dapat diketahui bahwa dengan tanah. Besarnya total ruang pori tanah
pengaplikasian biochar sekam padi dapat menunjukkan tanah tersebut gembur dan
meningkatkan porositas tanah. Porositas memiliki banyak ruang pori tanah. Hal ini
adalah bagian tanah yang tidak terisi bagian berarti proses penyerapan terhadap air
padat tanah dimana terisi oleh udara dan air. berlangsung cepat (Elfiati dan Delvian,
Porositas tanah pada lahan budidaya tanaman 2010).
jagung menunjukkan bahwa nilai porositas Hasil analisis regresi yang digunakan
tertinggi terdapat pada sampel lima, untuk mengetahui pengaruh aplikasi biochar
perlakuan B4 sebesar : 69,89% dan nilai sekam padi terhadap kadar air tanah
terendah terdapat pada perlakuan B0 sebesar menunjukan bahwa nilai R Square sebesar
61,76% dan dapat dikategorikan kelas S1 0,91. Hal ini berarti biochar memberi
(sangat sesuai). Dengan demikian hal ini pengaruh sebesar 91% dan 9% dipengaruhi
menjelaskan bahwa porositas tanah dapat oleh faktor lain. Kadar air tanah pada Lahan
dipengaruhi oleh pengaplikasian biochar Budidaya Tanaman jagung menunjukkan
sekam padi. Pertumbuhan ideal porositas bahwa nilai kadar air tertinggi terdapat pada
tanaman jagung menghendaki dari 50% sampel dua, perlakuan B1 sebesar: 41,14%
ruang pori 25% ditempati air dan 25% udara dan nilai terendah terdapat pada perlakuan
(Toyip, 2013). Menurut Surya et al. (2017) B3 sebesar 35,06% dan dikategorikn kelas N
porositas tanah dapat dipengaruhi oleh bahan (tidak sesuai). Dari hasil yang diperoleh
organik tanah. Humus dengan partikel tanah dinyatakan bahwa kadar air yang terdapat di

74
Janu: Pengaruh biochar sekam padi terhadap sifat fisik dan hasil tanaman jagung

lahan budidaya tanaman jagung tidak sesuai memiliki kemampuan tanah dalam menyerap
(tidak subur) dimana kadar air ini tidak dapat air berkaitan dengan tingkat kepadatan tanah.
meningkatkan hasil produksi tanaman jagung Semakin padat tanah maka semakin sulit
yang optimal, karena evaporasi/penguapan untuk menyerap air maka porositas tanah
terhalangi oleh tanaman yang ada disekitar. semakin kecil. Sebaliknya semakin mudah
Kadar air merupakan banyaknya air yang tanah menyerap air maka tanah tersebut
terkandung dalam tanah yang dinyatakan memiliki porositas yang besar. Berdasarkan
dalam persen (Umin dan Anasaga, 2019). penelitian Pangaribuan et al. (2020)
Berdasarkan hasil penelitian Ayu et al. pemberian biochar merupakan alternatif yang
(2013) kadar air yang ideal 50% - 80%, tepat dalam meningkatkan jumlah pori mikro
seandainya kadar air < 50% akan karena memiliki pori-pori yang halus dan
mengakibatkan kerusakan pada akar tanaman bersifat porous yaitu memiliki pori dalam
jagung dan memperhambat pertumbuhan jumlah banyak sehingga kemampuan tanah
jagung, karena kandungan air rendah, untuk menyerap air tinggi.
sebaliknya > 80% kandungan air sangat Suhu dan Kelembaban
tinggi sehingga mengakibatkan hasil Berdasarkan hasil penelitian tentang
produksi jagung menurun dan tidak suhu dan kelembaban tanah dilapangan yang
mendapatkan hasil yang optimal. Kadar air dilakukan setiap ulangan dengan hasil
tanah juga berhubungan erat dengan pengukuran lahan tanaman jagung di desa
porositas tanah, dimana porositas ini Lape yaitu seperti pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Hasil analisis suhu tanah pada lahan budidaya tanaman jagung di Kelurahan Lape
NO Kode Sampel Suhu Tanah Kelembaban Tanah
1 B0 33.75 b 67.00 b
2 B1 34.00 b 68.00b
3 B2 32.75 a 64.50
4 B3 33.25 ab 66.25
5 B4 34.00 b 68.00

0
Suhu tanah pada lahan budidaya C dan B4 sebesar: 34,00 0C nilai terendah
tanaman jagung menunjukkan bahwa nilai terdapat pada perlakuan B2 sebesar 32,75
0
suhu tertinggi terdapat pada sampel satu dan C. Dan dapat dikategoriksn kelas N (tidak
sampel empat, perlakuan B1 sebesar : 34,00 sesuai) karena suhu yang ideal untuk

75
AGRICA, VOL. 14, NO. 1 (2021)

tanaman jagung yaitu 24-30 0C (Lutfiyana et perlakuan B2 tidak berbeda nyata dengan
al., 2017). perlakuan B3 dan berbeda nyata dengan
Temperatur tanah juga sangat perlakuan B4; B0; B1. kelembaban tanah
mempengaruhi aktivitas mikrobial tanah dan yang sesuai dengan karakteristik tanaman
aktivitas ini sangat terbatas pada temperatur jagung sekitar 62,47-74,34%, semakin
di bawah 10 °C, laju optimum aktivitas biota rendah kelembaban tanahnya maka
tanah yang menguntungkan terjadi pada pertumbuhan tanaman jagung tidak akan
temperatur 18-30 °C, seperti bakteri pengikat maksimal , dan semakin tinggi kadar
N pada tanah berdrainase baik. Temperatur kelembaban tanahnya maka tanaman jagung
menyatakan intensitas atau tingkat panas akan layu (Paper, 2013). peran biochar bagi
yang berfungsi sebagai indikator tingkat atau tanah adalah menjaga kelembaban tanah dan
derajat aktivitas molekuler (Karamina et al., meningkatkan kesuburan tanah. Hal ini di
2017). dukung oleh Putri et al. (2017)
Ada beberapa faktor yang membuat pengaplikasian biochar dapat menjaga
tinggi rendahnya temperatur tanah yaitu kelembaban tanah sehingga kapasitas
radiasi matahari, awan, curah hujan, menahan air tinggi. Kemampuan biochar
kecepatan angin dan kelembaban udara. yang bermanfaat mempertahankan
Sedangkan untuk faktor dalam tanah yang kelembaban dapat membantu tanaman pada
meliputi struktur tanah, kadar air tanah, periode-periode kekeringan dapat berperan
kandungan bahan organik, pH tanah dan sebagai pemacu pertumbuhan tanaman dan
warna tanah. Makin tinggi suhu tanah menahan nutrisi dalam tanah sehingga nutrisi
semakin cepat pematangan pada tanaman yang ada dalam tanah tidak mudah hilang
(Karamina et al., 2017). dalam proses pencucian dalam tanah dan
Hasil uji BNT 5% menunjukkan bahwa pada akhirnya akan berpengaruh pada
pada variabel kelembaban perlakuan terbaik peningkatan hasil panen (Kurniawan et al.,
diperoleh pada perlakuan B1; B4 dan diikuti 2016).
perlakuan B0; B3 dan B2 dan dapat Hal ini didukung oleh penelitian
dikategorikan kedalam kelas S1 (sangat Annisah et al. (2014) kelembaban udara
sesuai). Perlakuan B1; B4 tidak berbeda yang terlalu rendah dan terlalu tinggi akan
nyata dengan perlakuan B0; B3; tetapi menghambat pertumbuhan dan pembungaan
berbeda nyata dengan perlakuanB2; tanaman. Kelembaban udara dapat

76
Janu: Pengaruh biochar sekam padi terhadap sifat fisik dan hasil tanaman jagung

mempengaruhi pertumbuhan tanaman karena Produksi Tanaman Jagung


dapat mempengaruhi proses fotosintesis. Berdasarkan hasil analisis menujukkan
Laju fotosintesis meningkat dengan bahwa penaruh biochar sekam padi terhadap
meningkatnya kelembaban udara sekitar sifat fisik tanah dan hasil tanaman jagung,
tanaman. Kelembaban tanah akan dapat memberikan pengaruh yang sangat
menentukan ketersediaan air tanah apabila nyata terhadap variabel hasil yan g meliputi:
curah hujan tingggi maka kelembaban tanah berat pipilan jagung tan-1 dan berat pipilan
juga tinggi sehingga memudahkan jagung ha-1 yang dapat dilihat pada Tabel 9.
pertumbuhan jagung.

Tabel 9. Pengaruh Aplikasi Biochar Sekam Padi Terhadap Hasil Tanaman Jagung terhadap
berat pipilan jagung tan-1 dan Berat Pipilan Jagung ha-1.
NO Kode Sampel Berat Pipilan Berat Pipilan
-1
Jagung tan (g) Jagung ha-1 (ton)
1 B0 347.30 a 9.26 a
2 B1 360.40 ab 9.61 ab
3 B2 380.70 bc 10.15 bc
4 B3 385.40 bc 10.28 bc
5 B4 401.35 c 10.70 c
Ket: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak
berbeda nyata pada taraf 5% uji BNT.

Berdasarkan hasil analisis statistik hasil tanaman jagung. perlakuan biochar


menunjukkan bahwa pengaruh aplikasi dapat meningkatkan serapan tanaman
biochar sekam padi terhadap hasil tanaman terhadap pupuk NPK.
jagung memberikan pengaruh sangat nyata Berdasarkan hasil penelitian Verdiana
terhadap variabel hasil yang meliputi berat et al. (2016) serapan tanaman yang semakin
pipilan jagung tan-1 (g) dan berat pipilan besar maka hasil yang diperoleh akan
jagung ha-1(ton). Dilihat dari 5 perlakuan optimal. Perlakuan biochar mampu
yang ada masing-masing perlakuan meningkatkan kapasitas menahan air, KTK,
mempunyai perbedaan yang sangat nyata, maupun menyediakan unsur hara dalam
dan mempunyai nilai tertinggi pada memperbaiki serapan hara oleh tanaman.
perlakuan B4 (4 ton = 3,75 kg). Hal ini di Sehingga menyebabkan kesuburan tanah
sebabkan karena pengaplikasian biochar semakin tinggi. Penambahan bahan organik
sekam padi mempunyai pengaruh terhadap didalam tanah mampu meningkatkan

77
AGRICA, VOL. 14, NO. 1 (2021)

perkembangan mikroorganisme didalam dan hasil tanaman jagung ( Zea mays L.)
tanah. Salah satu peranan biochar yakni dapat disimpulkan bahwa kondisi Sifat fisik
sebagai habitat untuk pertumbuhan tanah pada lahan budidaya tanaman jagung
mikroorganisme bermanfaat. di Desa Lape mempunyai tekstur tanah
Hal ini didukung oleh penelitian lempung berdebu dan dikategorikan kelas
Zulfita et al. (2020) biochar sekam padi S1, warrna tanah didominasi oleh 10 YR 2/1
memiliki pori mikro yang dapat digunakan Black dan dikategorikan kelas S1, dan
sebagai habitat bagi mikroorganisme yang struktur tanah didominasi dengan kriteria
mengakibatkan berkurangnya persaingan granular. Nilai kerapatan isi B0: 1,01; B2:
antara mikroorganisme sehingga dapat 0,9; B3: 0,87; B4: 0,81; B4: 0,8 dan
meningkatkan aktivitas biologi tanah. dikategorikan kelas S2, nilai porositas tanah
Semakin tinggi aktivitas mikroorganisme B0: 61,76; B1: 65,91; B2:67,18; B3: 69,41;
tanah maka dapat meningkatkan ketersediaan B4; 69,89 dan dikategorikan kelas S1. Nilai
unsur hara di dalam tanah sehingga tanaman kadar air B0: 36,78; B1: 41,14; B2: 40,82;
dapat menyerap unsur hara dengan baik dan B3: 35,06; B4: 39,55 dan dikategorikan ke
dapat juga meningkatkan hasil tanaman. dalam kelas N. hasil analisis suhu B0: 33,75;
Perbaikan kualitas tanah akibat B1: 34,00; B2: 32,75; B3: 33,25; B4: 34,00
penambahan biochar harus berimplikasi pada dan dapat dikategorikan kelas N. Hasil
peningkatan produktivitas tanaman. analisis kelembaban B0: 67.00; B1: 68,00;
Produktivitas tanaman pangan seperti padi B2: 64,50; B3: 66,25; 68,00 dan
gogo dan jagung telah terbukti meningkat dikategorikan dalam kelas S1. Hasil pipilan
setelah diberi biochar. Dampak pemberian jagung tan-1(g) B0: 347,30; B1: 360,40; B2:
biochar terhadap produktivitas tanaman 380,70; B3: 385,40; B4: 401,35. Hasil
sangat tergantung pada karaketistik sifat pipilan jagung ha-1(ton) B0: 9,26; B1: 9,61;
biochar, dosis yang digunakan dan B2: 10,15; B3: 10,28; B4: 10,70.
kemampuannya menanggulangi kendala
UCAPAN TERIMAKASIH
utama tanah dimana biochar diaplikasikan
Pada kesempatan ini kami
(Nurida, 2014).
mengucapkan terima kasih kepada semua
SIMPULAN pihak yang telah membantu dalam
Berdasarkan hasil penelitian pengaruh pelaksanaan penelitian ini yakni civitas
biochar sekam padi terhadap sifat fisik tanah

78
Janu: Pengaruh biochar sekam padi terhadap sifat fisik dan hasil tanaman jagung

akademika Fakultas Pertanian Universitas Pertanian. Universitas Indonesia.


Jakarta.
Flores.
Herdiyanto, D., & Setiawan, A. (2015).
DAFTAR PUSTAKA Upaya peningkatan kualitas tanah
melalui sosialisasi pupuk hayati,
Agus, F., R. D. Yustika, dan U. Haryati.
pupuk organik, dan olah tanah
2006. Sifat Fisik Tanah dan Metode
konservasi di Desa Sukamanah dan
Analisisnya. Bogor: Balai Besar
Desa Nanggerang Kecamatan
Penelitian dan Pengembangan
Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya.
Sumberdaya Lahan Pertanian
Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk
Akmal, S., & Simanjuntak, H. (2019). Masyarakat, 4(1), 47–53.
Pengaruh Pemberian Biochar https://doi.org/10.24198/DHARMAK
Terhadap Pertumbuhan dan hasil ARYA.V4I2.10028
Tanaman Sawi Pakcoy (Brassica
Herman, W., & Resigia, E. (2018).
Rapa Subsp. Chinensis). AGRILAND
Pemanfaatan Biochar Sekam Dan
Jurnal Ilmu Pertanian, 7(2), 169–
Kompos Jerami Padi Terhadap
174.
Pertumbuhan Dan Produksi Padi
Annisah, N., Sudhartono, A., & Ramlah, S. (Oryza Sativa) Pada Tanah Ordo
(2014). Karakteristik Fisik Habitat Ultisol. Jurnal Ilmiah Pertanian,
Leda (Eucalyptus deglupta) di Jalur 15(1), 42–50.
Pendakian Gunung Nokilalaki https://doi.org/10.31849/jip.v15i1.14
Kawasan Taman Nasional Lore 87
Lindu. Warta Rimba, 2(2), 42–48.
Holilullah, Afandi, & Novpriansyah, H.
Ayu, I. W., Prijono, S., & Soemarno. (2013). (2015). Karakterisitk Sifat Fisik
Evaluasi Ketersediaan Air Tanah Tanah Pada Lahan Produksi Rendah
Lahan Kering di Kecamatan Unter Dan Tinggi Di PT Great Giant
Iwes , Sumbawa Besar. Jurnal Pineapple. Jurnal Agrotek Tropika,
Pembangunan Dan Alam Lestari, 3(2), 278–282.
4(1), 18–25.
Karamina, H., Fikrinda, W., & Murti, A. T.
Elfiati, D., & Delvian. (2010). Laju Infiltrasi (2017). Kompleksitas pengaruh
Pada Berbagai Tipe Kelerengan temperatur dan kelembaban tanah
Dibawah Tegakan Ekalip[tus Di terhadap nilai pH tanah di
Areal HPHTI PT. Toba Pulp Lestari perkebunan jambu biji varietas kristal
Sektor AEK Nauli. Jurnal Hidrolitan, (Psidium guajava l.) Bumiaji, Kota
1(2), 29–34. Batu. Kultivasi, 16(3), 430–434.
https://doi.org/10.24198/kultivasi.v16
Fuady, Z., & Mustaqim. (2015). Pengaruh i3.13225
Olah Tanah Terhadap Sifat Fisik
Tanah Pada Lahan Kering Berpasir. Khair, refki K., Utomo, M., Afandi, &
Lentera, 15(15), 1–7. Banuwa, I. S. (2017). Pengaruh olah
tanah dan pemupukan nitrogen
Gomes K.A. dan Gomes A.A.. 2007. jangka panjang terhadap bobot isi,
Prosedur Statistik Untuk Penelitian ruang pori total, kekerasan tanah dan

79
AGRICA, VOL. 14, NO. 1 (2021)

produksi tanaman jagung (zea mays Margolang, R. D., Jamilah, J., & Sembiring,
l.) Di lahan polinela Bandar lampung. M. (2015). Karakteristik Beberapa
Jurnal Agroteknologi Tropika, 5(3), Sifat Fisik, Kimia, Dan Biologi
175–180. Tanah Pada Sistem Pertanian
Organik. Jurnal Online
Khoiriyah, A. N., Prayogo, C., & Widianto. Agroekoteknologi, 3(2), 717–723.
(2016). Kajian Residu Biochar Sekam https://doi.org/10.32734/jaet.v3i2.103
Padi, Kayu dan Tempurung Kelapa 58
Terhadap Ketersediaan Air Pada
Tanah Lempung Berliat. Jurnal Nurida, N L, Sutono, & Rachman, A. (2012).
Tanah Dan Sumberdaya Lahan, 3(1), Potensi Pembenah Tanah Biochar
253–260. Dalam Pemulihan Sifat Tanah
Terdegradasi Dan Peningkatan Hasil
Kresnatita, S., Koesriharti, K., & Santoso, Jagung Pada Typic Kanhapludults
M. (2013). Pengaruh Rabuk Organik Lampung. Buana Sains, 12(1), 69–
Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil 74.
Tanaman Jagung Manis. Indonesian
Green Technology Journal, 2(1), 8– Pangaribuan, E. A. S., Darmawati, A., &
17. Kresnatita, S., Koesriharti, K., & Budiyanto, S. (2020). Pertumbuhan
Santoso, M. (2013). Pengaruh Rabuk dan Hasil Tanaman Pakchoy Pada
Organik Terhadap Pertumbuhan Dan Tanah Berpasir Dengan Pemberian
Hasil Tanaman Jagung Manis. Biochar dan Pupuk Kandang Sapi.
Indonesian Green Technology Agrosains : Jurnal Penelitian
Journal, 2(1), 8–17. Agronomi, 22(2), 72–78.
https://doi.org/10.20961/agsjpa.v22i2
Kurniawan, A., Haryono, B., Baskara, M., & .42093
Tyasmoro, S. Y. (2016). Pengaruh
Penggunaan Biochar Pada Media Paper, T. (2013). Kajian Kelembaban Tanah
Tanam Terhadap Pertumbuhan Bibit dan Kebutuhan Air Beberapa
Tanaman Tebu ( Saccharum Varietas Hibrida DR UNPAD. Jurnal
officinarum L .). Jurnal Produksi Keteknikan Pertanian, 1(1), 107–115.
Tanaman, 4(2), 153–160.
Putri, V. I., Mukhlis, & Hidayat, B. (2017).
Lutfiyana, Hudallah, N., & Suryanto, A. Pemberian Beberapa Jenis Biochar
(2017). Rancang Bangun Alat Ukur Untuk Memperbaiki Sifat Kimia
Suhu Tanah, Kelembaban Tanah, dan Tanah Ultisol Dan Pertumbuhan
Resistansi. Jurnal Teknik Elektro, Tanaman Jagung. Agroekoteknologi,
9(2), 80–86. 5(4), 824–828.
https://doi.org/10.15294/jte.v9i2.1108 https://doi.org/10.32734/jaet.v5i4.164
7 35

Mahmud, Wardah, & Bau, T. (2014). Sifat Sarminah, S., & Indriwan. (2017). Kajian
Fisik Tanah di Bawah Tegakan Laju Infiltrasi Pada Beberapa
Mangrove di Desa Tumpapa Tutupan Lahan. AGRIFOR,
Kecamatan Balinggi Kabupaten XVI(1995), 301–310.
Parigi Moutong. Warta Rimba, 2(1),
129–135. Simanjuntak, A., Lahay, R. R., & Purba, E.

80
Janu: Pengaruh biochar sekam padi terhadap sifat fisik dan hasil tanaman jagung

(2013). Respon Pertumbuhan Dan Verdiana, M. A., Sebayang, H. T., &


Produksi Bawang Merah (Allium Sumami, T. (2016). Pengaruh
ascalonicum. L) Terhadap pemberian Berbagi Dosis Biochar Sekam Padi
Pupuk NPK Dan Kompos Kulit Buah dan Pupuk NPK terhadap
Kopi. Jurnal Online Agroteknologi, Pertumbuhan dan Hasil Tanaman
1(3), 362–373. Jagung (Zea mays L .). Jurnal
Produksi Tanaman, 4(8), 611–616.
Surya, J. A., Nuraini, Y., & Widianto.
(2017). Kajian Porositas Tanah Pada Wahyudin, A., Ruminta, R., & Nursaripah,
Pemberian Beberapa Jenis Bahan S. A. (2017). Pertumbuhan dan hasil
Organik Di Perkebunan Kopi tanaman jagung (Zea mays L.)
Robusta. Jurnal Tanah Dan toleran herbisida akibat pemberian
Sumberdaya Lahan, 4(1), 463–471. berbagai dosis herbisida kalium
glifosat. Kultivasi, 15(2), 86–91.
Syaikhu, A. H. F., Hariyono, B., & https://doi.org/10.24198/kltv.v15i2.1
Suprayogo, D. (2016). Uji 1867
kemanfaatan biochar dan bahan
pembenah tanah untuk perbaikan Widiastuti, M. M. D., & Lantang, B. (2017).
beberapa sifat fisik tanah berpasir Ketersediaan Nitrogen Pada Tiga
serta dampaknya terhadap Jenis Tanah Akibat Pemberian Tiga
pertumbuhan dan produksi tebu. Bahan Organik Dan Serapannya Pada
Jurnal Tanah Dan Sumberdaya Tanaman Jagung. Agrokreatif Jurnal
Lahan, 3(2), 345–357. Ilmiah Pengabdian Kepada
Masyarakat, 3(2), 129–135.
Tolaka, W., Wardah, & Rahmawati. (2013). https://doi.org/10.29244/agrokreatif.3
Sifat Fisik Tanah Pada Hutan Primer , .2.129-135
Agroforestri Dan Kebun Kakao Di
Subdas Wera Saluopa Desa Leboni Widiyono, W. (2010). Inventarisasi Jenis-
Kecamatan Pamona Puselemba Jenis Tumbuhan Dan Kesesuaian
Kebupaten Poso. Warta Rimba, 1(1), Lahan Untuk Konservasi Daerah
1–8. Tangkapan Sumber Mata Air
’Wetihu’ Desa Baudaok Kecamatan
Toyip. (2013). Respon Pertumbuhan Tasifeto Timur – Belu. Jurnal
Tanaman Kangkung (Ipomoea Teknologi Lingkungan, 11(3), 353–
Reptans Poir) Terhadap Berbagai 361.
Interval Penyiraman Dan Dosis https://doi.org/10.29122/jtl.v11i3.118
Pemupukan Npk Pada Media Tanah + 0
Arang Sekam (1+1). Jurnal Agropet,
10(2), 8–16. Widodo, K. ., & Kusuma, Z. (2018).
Pengaruh Kompos Terhadap Sifat
Umin, M., & J.P. Anasaga, A. (2019). Fisik Tanah Dan Pertumbuhan
Karakteristik Sifat Fisik Tanah Pada Tanaman Jagung Di Inceptisol.
Lahan Budidaya Ubi Kayu (Manihot Jurnal Tanah Dan Sumberdaya
Esculenta Crantz) Di Desa Wologai Lahan, 5(2), 959–967.
Tengah. Agrica, 12(1), 23–33.
https://doi.org/10.37478/agr.v12i1.9 Wirosoedarmo, R., Sutanhaji, A., Kurniati,
E., & Wijayanti, R. (2011). Evaluasi

81
AGRICA, VOL. 14, NO. 1 (2021)

Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Sekam Padi pada Andisol, Lembang.


Jagung Menggunakan Metode Agrikultura, 29(2), 66.
Analisis Spasial. Agritech: Jurnal https://doi.org/10.24198/agrikultura.v
Fakultas Teknologi Pertanian UGM, 29i2.19248
31(1), 71–78.
Zulfita, D., Surachman, & Santoso, E.
Yulina, H., Harryanto, R., & Devnita, R. (2020). Aplikasi Biochar Sekam Padi
(2018). Respon Air Tersedia dan Dan Pupuk NPK Terhadap Serapan
Bobot Isi Tanah pada Tanaman N, P, K Dan Komponen Hasil Jagung
Jagung Manis dan Brokoli terhadap Manis Di Lahan Gambut. Jurnal
Kombinasi Terak Baja dan Bokashi Ilmiah Hijau Cendekia, 5, 42–49.

82

You might also like