Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting

Volume 3 Nomor 2, Juni 2020


e-ISSN : 2597-5234

PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN


TERHADAP FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN
PROPERTI DAN PERUMAHAN

THE EFFECT OF LIQUIDITY, LEVERAGE AND SIZE


OF THE COMPANY AGAINST THE FINANCIAL DISTRESS
OF PROPERTY AND REAL ESTATE COMPANIES

Stephanie1, Lindawati2, Suyanni3, Christine4, Efvina Oknesta5, Adam Afiezan6


Universitas Prima Indonesia1,2,3,4,5,6
adamafiezan@unprimdn.ac.id6

ABSTRACT
At present the development of property and housing companies is very rapid. The
purpose of this research is to be able to determine the effect of Liquidity, Leverage and
Company Size on Financial Distress in Property and Real Estate Companies listed on
the Indonesia Stock Exchange Period 2013-2017. The approach used is quantitative
research. Researchers use secondary data types and sources. The population of this
research is 48 Property and Real Estate Companies listed on the Indonesia Stock
Exchange in the period 2013-2017. The sample is 29 Property and Housing Companies
listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2013-2017 with 145
observational samples. The sampling technique is a purposive sampling method. Data
Analysis Technique used is Logistic Regression. The results of this study are liquidity
affecting financial distress in Property and Real Estate companies listed on the
Indonesia Stock Exchange. Leverage does not affect financial distress in Property and
Real Estate companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The size of the company
does not affect financial distress in Property and Real Estate companies listed on the
Indonesia Stock Exchange. Liquidity, leverage and company size affecting financial
distress in Property and Estate companies listed on the Indonesia Stock Exchange.
Keywords: Liquidity, Leverage, Company Size and Financial Distress

ABSTRAK
Saat sekarang ini perkembangan perusahaan properti dan perumahan sangat pesat.
Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk dapat mengetahui pengaruh dari Likuiditas,
Leverage dan Ukuran Perusahaan terhadap Financial Distress pada Perusahaan Properti
dan Perumahan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017. Pendekatan
yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Peneliti menggunakan jenis dan sumber
data sekunder. Populasi penelitian ini sebanyak 48 Perusahaan Properti dan Perumahan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2017. Sampelnya sebanyak 29
Perusahaan Properti dan Perumahan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2013-2017 dengan sampel pengamatan sebanyak 145 observasi pengamatan. Teknik
pengambilan sampel adalah metode purposive sampling. Teknik Analisis Data yang
digunakan adalah Regresi Logistik. Hasil penelitian ini adalah likuiditas mempengaruhi
financial distress pada Perusahaan Properti dan Perumahan yang terdaftar di Bursa Efek

300
2020. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 3 (2): 300-310

Indonesia. Leverage tidak mempengaruhi financial distress pada Perusahaan Properti


dan Perumahan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Ukuran perusahaan tidak
mempengaruhi financial distress pada Perusahaan Properti dan Perumahan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Likuiditas, leverage dan ukuran perusahaan
mempengaruhi financial distress pada Perusahaan Properti dan Perumahan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Kata Kunci : Likuiditas, Leverage, Ukuran Perusahaan dan Financial Distress


Financial distress dapat terjadi
PENDAHULUAN apabila likuiditas perusahaan menurun.
Keberhasilan maupun kegagalan Rasio lancar sering dijadikan sebagai
perusahaan dalam mempertahankan indikator likuiditas perusahaan. Apabila
kelangsungan hidupnya dapat terjadi semakin besar tingkat rasio lancar suatu
kapan saja. Perusahaan yang nilainya perusahaan maka semakin besar pula
baik belum terjamin kelangsungan tingkat perlindungannya. Likuiditas
hidupnya. Hal ini dapat terjadi perusahaan tinggi menunjukkan
disebabkan oleh ketidaksanggupan perusahaan tidak dalam keadaan
perusahaan untuk membayar utang yang financial distress namun likuiditas
jatuh tempo. Perusahaan perlu rendah dapat mengakibatkan
melakukan penilaian kinerja keuangan perusahaan dalam keadaan financial
untuk mengetahui tingkat keuntungan distress.
perusahaan dengan menggunakan Financial distress sering
metode financial distress. Financial dihadapi perusahaan memiliki utang
distress terjadi akibat ketidakmampuan tinggi dimana ketidakmampuan
entitas untuk membayar utangnya. perusahaan membayar utang tersebut.
Saat sekarang ini perkembangan Debt to asset ratio menggunakan utang
perusahaan properti dan perumahan sebagai pembiayaan aktiva perusahaan.
sangat pesat. Peneliti melakukan Perusahaan yang memiliki leverage
penelitian terhadap perusahaan properti tinggi selalu mengakibatkan perusahaan
dan perumahan yang terdaftar di Bursa dalam keadaan financial distress
Efek Indonesia dikarenakan investasi (Kalimah, 2017). Hal ini terjadi karena
dibidang properti dan perumahan ketidakmampuan perusahaan dalam
memberikan keuntungan di masa depan. melunasi utangnya yang tinggi.
Namun perkembangan perusahaan Financial distress sering
dibidang properti dan perumahan di dihadapi oleh perusahaan kecil
tahun 2016 hingga tahun 2017 ini disebabkan perusahaan kecil sulit untuk
menghadapi masalah dimana banyak mendapatkan pinjaman. Perusahaan
perumahan dan ruko yang dibangun besar selalu memiliki kesempatan untuk
perusahaan tidak laku terjual. mendapatkan laba tinggi sedangkan
Perumahan yang dibangun perusahaan perusahaan kecil kesempatan untuk
tidak terjual mengakibatkan laba memperoleh laba besar agak sulit.
perusahaan mengalami penurunan dan Kesulitan perusahaan untuk
mengakibatkan perusahaan dalam memperoleh laba besar rentan terjadi
menghadapi masalah keadaan financial sehingga mengakibatkan perusahaan
distress (Putra & Suryanawa, 2016). dapat berada dalam keadaan bangkrut
Adapun financial distress dipengaruhi (Setiawan et al., 2017).
oleh faktor yaitu rasio likuiditas, Current ratio (rasio lancar)
leverage dan ukuran perusahaan. merupakan salah satu alat ukur

301
2020. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 3 (2): 300-310

likuiditas untuk mengetahui perusahaan dilakukan pada logaritma


kemampuan perusahaan dalam jumlah aset perusahaan. Perusahaan
membayar utang jangka pendeknya. berskala besar mudah mendapatkan
Rasio lancar termasuk alat ukur pinjaman daripada perusahaan berskala
likuiditas dengan mengukur tingkat kecil (Sopiyan & Rahayu, 2017). Hal
membayar utang jangka pendek dengan ini diakibatkan perusahaan besar
seluruh aktiva lancarnya. Perusahaan mempunyai tingkat kepercayaan yang
memiliki aset lancar lebih rendah dari lebih besar dari kreditur dibandingkan
jumlah utang lancar, maka perusahaan perusahaan yang berskala kecil.
akan mendapat kesulitan dalam Perusahaan besar juga cenderung lebih
membayar utang jangka pendeknya. Hal terdiversifikasi dan lebih tahan terhadap
inilah yang menjadi pemicu terjadinya risiko kebangkrutan. Perusahaan
financial distress (Rahmy, 2015). berskala besar dapat meminimalisir
Perusahaan yang berada dalam masalah risiko kebangkrutan dan dapat
likuiditas jika perusahaan tidak mampu menurunkan biaya monitoring
dalam menyelesaikan masalah utangnya dikarenakan perusahaan besar dapat
serta menunjukkan kesulitan keuangan menyediakan informasi yang lebih
maka hal ini dapat berakibat pada banyak. Astuti & Pamudji (2015) dalam
kebangkrutan usaha (bankruptcy). Hasil penelitiannya mengatakan, semakin
penelitian Putra et al., (2017) besar pula ukuran suatu perusahaan
menyatakan Current Ratio Berpengaruh maka resiko financial distress semakin
Signifikan Terhadap Prediksi kecil.
Kebangkrutan. Berdasarkan fenomena financial
Rasio leverage merupakan suatu distress yang di dukung dengan kajian
rasio yang berguna untuk mengetahui empiris dari penelitian-penelitian
kesanggupan suatu perusahaan dalam terdahulu, maka penelitian ini mencoba
membayar seluruh utangnya. Leverage menganalisa apakah rasio likuiditas,
terjadi karena adanya kegiatan leverage dan ukuran perusahaan
menggunakan dana perusahaan dalam memberikan pengaruh signifikan
bentuk utang yang berasal dari pihak terhadap finansial distress perusahaan
ketiga (Widhiari & Merkusiwati, 2015). property dan perumahan. Namun
Leverage sebagai salah satu alat ukur penelitian yg meneliti financial distress
pembiayaan utang atas aktiva bagi sektor poperty di indonesia masih
perusahaan. Rasio leverage tinggi dapat tergolong kurang.
menyebabkan perusahaan tidak mampu
membayar utangnya maka akan METODE PENELITIAN
mengganggu aktivitas operasional Teknik pengumpulan data
perusahaan dan memungkinkan penelitian adalah tinjauan pustaka dan
perusahaan berada didalam keadaan dokumentasi. Tinjauan pustaka yaitu
financial distress. Hasil penelitian oleh peneliti menggunakan buku rujukan
Noviantari & Ratnadi (2015) atau buku teks yang berhubungan
menunjukkan bahwa leverage memiliki dengan judul skripsi ini. Dokumentasi
pengaruh signifikan terhadap prediksi penelitian ini memakai laporan
kebangkrutan. keuangan Perusahaan Properti dan
Ukuran perusahaan Perumahan yang terdaftar di Bursa Efek
menggambarkan keseluruhan aktiva Indonesia.
perusahaan. Biasanya dikenal dengan Peneliti menggunakan jenis dan
firm size. Pengukuran untuk ukuran sumber data sekunder. Data sekunder

302
2020. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 3 (2): 300-310

menggunakan laporan keuangan yang logistik yang digunakan dapat


dipublikasikan oleh Bursa Efek dirumuskan dalam persamaan sebagai
Indonesia melalui situs www.idx.co.id, berikut:
laporan keuangan, jurnal, serta buku- FD
= b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
buku referensi yang berkaitan dengan 1  FD
topik penelitian. Dimana :
Populasi adalah keseluruhan FD
= Financial Distress
kelompok elemen yang lengkap yang 1  FD
ingin diteliti oleh peneliti. Populasi b0 = Konstanta
yang terdapat dalam penelitian ini b1-b2-b3 = Koefisien variabel
adalah 48 Perusahaan Properti dan independen
Perumahan yang terdaftar di Bursa Efek X1 = Likuiditas
Indonesia periode 2013-2017. Adapun X2 = Leverage
teknik pengambilan sampel adalah X3 = Ukuran Perusahaan
metode purposive sampling, yaitu E = Error (α= 5%)
pengambilan sampel berdasarkan
kriteria tertentu. Berikut kriteria yang Menilai Keseluruhan Model (Overall
digunakan adalah : Model Fit)
1. Perusahaan Properti dan Perumahan Pengujian model fit dengan
yang terdaftar di Bursa Efek Hosmer and Lemeshow Goodness-of-fit
Indonesia periode 2013-2017. berguna untuk menguji hipotesis nol
2. Perusahaan Properti dan Perumahan apakah data empiris cocok atas sesuai
yang mempublikasikan laporan dengan model. Jika nilai Hosmer and
keuangan berturut-turut pada Periode Lemeshow signifikansi lebih kecil dari
2013-2017. 0,05 maka hipotesis nol ditolak dan
3. Perusahaan Properti dan Perumahan tidak fit. Sebaliknya tidak signifikan
yang memiliki laba positif pada maka hipotesis nol diterima yang
Periode 2013-2017. artinya menunjukkan data empiris sama
Jumlah sampel penelitian dengan model atau model dikatakan fit.
sebanyak 29 Perusahaan Properti dan
Perumahan yang terdaftar di Bursa Efek Menguji Kelayakan Model Regresi
Indonesia periode 2013-2017 dengan Pengujian persamaan regresi
sampel pengamatan sebanyak 145 logistik adalah pengujian kelayakan
observasi pengamatan. model. Kelayakan model dalam
Penelitian ini memakai regresi penelitian ini menggunakan Uji Hosmer
logistik disebabkan financial distress ini and Lemeshow Test(Goodness-of-Fit-
termasuk variabel dummy. Terlebih Test). Hosmer and Lemeshow’s
dahulu peneliti menggunakan statistik Goodness of Fit Test bertujuan untuk
deskriptif untuk menjelaskan menguji hipotesis nol apakah data
keseluruhan sampel, minimum, empiris cocok atau sesuai antara model
maximum, mean dan standar deviasi dengan data sehingga model dapat
dalam pengujian data penelitian ini. dikatakan fit. Penelitian ini dilakukan
Penelitian ini memakai analisis data untuk mengetahui ketepatan dan
regresi logistik. Model regresi logistik kecakupan data pada model regresi
berguna untuk menguji terjadinya logistik. Apabila nilai kurang dari 0,05
prediksi variabel dependen terhadap artinya model regresi logistik tidak
variabel independen, dengan alat ukur 0 menunjukkan kecakupan data,
atau 1. Secara praktis, model regresi sebaliknya bila nilai lebih dari 0,05

303
2020. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 3 (2): 300-310

artinya model regresi logistik Nagelkerke’s R square


menunjukkan kecakupan data. menunjukkan koefisien Cox dan
Snell yang berguna untuk
Menguji Kekuatan Prediksi memastikan bahwa nilainya menjadi
Pengujian multivariate normal bervariasi dari 0 (nol) sampai 1
distribution tidak mampu dilakukan (satu). Hal ini dapat dilakukan
karena variabel independen adalah dengan cara yaitu membagi nilai
campuran antara variabel metrik Cox dan Snell’s R2 dengan nilai
(kontinyu) dan non-metrik (kategorial). maksimumnya. Nilai Nagelkerke’s
Maka hal ini mampu dianalisis dengan R2 dapat didefinisikan seperti nilai
logistic regression karena tidak R2 pada multiple regression.
diperlukannya asumsi normalitas data
pada variabel bebasnya. Jadi logistic HASIL DAN PEMBAHASAN
regression biasanya digubakan jika Pengujian Statistik Deskriptif
pengujian multivariate normal Statistik deskriptif
distribution tidak mampu dipenuhi. menunjukkan jumlah perusahaan yang
Pengujian Hipotesis Penelitian diteliti dalam kategori N, nilai
Pengujian hipotesis penelitian ini masing-masing variabel yang diteliti
dilakukan dengan pengujian Wald dan untuk nilai minimum, maksimum,
Omnibus sebagai berikut : mean dan standar deviasi. Untuk lebih
1. Uji Wald (Parsial). Pengujian jelasnya dapat dilihat pada table 4.1
hipotesis dengan membandingkan sebagai berikut:
signifikansi < 0,05 maka dapat
Tabel 1 Statistik Deskriptif
dinyatakan variabel bebas
Std.
berpengaruh secara signifikan pada N Minimum Maximum Mean Deviation
variabel terikat. Apabila sig > 0,05 CR 145 ,05 8,80 2,3720 1,66033
maka dapat dikatakan variabel bebas DAR 145 ,07 ,79 ,4066 ,14910
tidak berpengaruh secara signifikan
pada variabel terikat. UK 145 25,89 31,67 29,3890 1,19469
2. Uji Omnibus (Simultan). Pengujian FD 145 ,00 1,00 ,9172 ,27647
simultan penelitian ini memakai
Valid N 145
Omnibus Test of Model Coefficients (listwise)
dengan adanya tingkat signifikan (α) Sumber : Hasil Pengolahan SPSS versi 23
5%. Apabila hasil pengujian (2019)
Omnibus Test of Model Coefficients
menunjukkan signifikansi, maka Pada tabel 1 di atas
semua variabel bebas dapat menunjukkan bahwa jumlah data yang
dimasukkan kedalam model atau digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan kata lain tidak ada variabel laporan keuangan Perusahaan Properti
yang dikeluarkan dalam model. dan Perumahan yang terdaftar di Bursa
3. Koefisien Determinasi (Nagelkerke Efek Indonesia periode 2013-2017
R Square). Cox dan Snell’s R dengan jumlah sampel sebanyak 145.
Square termasuk pengukuran R2 Berdasarkan data dari tabel 4.1 dapat
pada multiple regression yang dijelaskan bahwa:
biasanya dapat didasarkan pada 1. Nilai minimum likuiditas sebesar
teknik perkiraan atau estimasi adalah 0,05; nilai maksimum 8,80.
likelihood dengan nilai maksimum Nilai rata-rata (mean) 2,3720 dengan
uang kurang dari 1 (satu).

304
2020. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 3 (2): 300-310

standar deviasi standar sebesar statistics adalah lebih tinggi dari 0.05,
1,66033. sehingga hipotesis nol dapat diterima
2. Nilai minimum leverage sebesar yang menunjukkan signifikan antara
adalah 0,07; nilai maksimum 0,79. model dengan nilai pengamatannya
Nilai rata-rata (mean) 0,4066 dengan sehingga Goodness fit model baik
standar deviasi standar sebesar karena model mampu memprediksi nilai
0,14910. pengamatannya.
3. Nilai minimum ukuran perusahaan
sebesar adalah 25,89; nilai
maksimum 31,67. Nilai rata-rata Menguji Keseluruhan Model Fit
(mean) 29,3890 dengan standar (Overall Model Fit Test).
deviasi standar sebesar 1,19469. Pengujian dengan keseluruhan
4. Nilai minimum financial distress model fit pada statistik yang digunakan
sebesar adalah 0,00; nilai maksimum berdasarkan fungsi likelihood.
1,00. Nilai rata-rata (mean) 0,9172 Pengujian ini mengamati nilai –2 LL
dengan standar deviasi standar pertama dengan –2 LL kedua ditabel
sebesar 0,27647. iteration history dalam hasil penelitian.
Tabel dibawah ini akan
Pengujian Uji Hipotesis menggambarkan hasil dari –2 log
Pengujian regresi logistik dapat likelihood pertama pada block number =
digunakan untuk mengetahui pengaruh 0 dan hasil dari –2 log likelihood kedua
variabel bebas terhadap variabel terikat pada block number = 1, yaitu sebagai
dengan data pengamatan sebanyak 145 berikut :
laporan keuangan sebagai data
Tabel 3 Nilai –2 log likelihood (-2 LL
pengamatan. Berikut ini tahapan dalam
Blok number = 0)
melakukan analisis regresi logistik.

Menguji Kelayakan Model Regresi Iteration Historya,b,c


(Goodness of Fit Test). -2 Log Coefficients
Pengujian kelayakan model Iteration likelihood Constant
regresi dinilai dari hasil nilai Hosmer Step 0 1 90,122 1,669
2 83,109 2,237
and Lemeshow test, seperti yang
3 82,784 2,394
dijelaskan pada tabel dibawah ini: 4 82,782 2,405
5 82,782 2,405
Tabel 2 Hosmer and Lemeshow Test a. Constant is included in the model.
b. Initial -2 Log Likelihood: 82,782
c. Estimation terminated at iteration number 5 because
Step Chi-square Df Sig. parameter estimates changed by less than ,001.
1 ,081 6 1,000
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS versi 23
(2019)

Dari tabel 2, hasil uji Hosmer


and Lemeshow test adalah besarnya
nilai Chi-Square sebesar 0,081 dan nilai
signifikasi sebesar 0,994 (1,000> 0,05),
dimana H4 diterima dan dapat
disimpulkan bahwa hasil nilai Hosmer
and Lemeshow Goodness of fit test

305
2020. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 3 (2): 300-310

Tabel 4 Nilai –2 log likelihood (-2 LL Blok Tabel 5 Uji Koefisien Determinasi
number=1) (Nagelkerke R Square)
Model Summary
Iteration Historya,b,c,d Cox &
Coefficients -2 Log Snell R Nagelkerke
Iteration -2 Log likelihood Constant CR DAR UK Step likelihood Square R Square
Step 1 82,085 4,861 ,169 -,880 -,110
1
1 23,143a ,337 ,775
2 64,602 9,307 ,488 -1,989 -,246
a. Estimation terminated at iteration number
3 53,665 13,008 1,163 -2,568 -,387 12 because parameter estimates changed by
4 42,650 17,878 2,565 -2,827 -,598 less than ,001.
5 33,096 32,320 4,773 -4,620 -1,122
6 26,954 56,419 7,792 -7,029 -1,977 Dari tabel 5, berdasarkan
7 24,212 84,933 11,164 -9,195 -2,991 pengolahan data yang menggunakan
8 23,309 112,222 14,302 -10,762 -3,967 metode regresi logistik, maka dapat
9 23,150 129,549 16,270 -11,606 -4,588 dilihat hasil uji -2 Log likelihood adalah
10 23,143 134,004 16,786 -11,847 -4,747 sebesar 23,143 dan hasil nilai
11 23,143 134,224 16,813 -11,861 -4,755 nagelkerke R Square dipenelitian ini
12 23,143 134,224 16,813 -11,861 -4,755 adalah sebesar 0,775 yang artinya
a. Method: Enter variabilitas variabel dependen yang
b. Constant is included in the model.
mampu dijelaskan oleh variabilitas
c. Initial -2 Log Likelihood: 82,782
d. Estimation terminated at iteration number 12 because parameter estimates
variabel independen adalah sebesar
changed by less than ,001. 77,5%, dan sedangkan sisanya sebesar
22,5% dijelaskan oleh faktor-faktor lain
yang tidak ada didalam model.
Dari tabel 4, terlihat bahwa
hasil blok pertama ( Block Number = 0
) adalah 90,122 dan dari tabel 4.4, Omnibus Test of Model Coefficient
terlihat bahwa hasil blok kedua ( Block (Uji Simultan)
Pengujian omnibus digunakan
Number = 1 ) adalah 23,143. Hal
untuk menguji adanya pengaruh yang
tersebut artinya konstanta saja tanpa
secara simultan pada seluruh variabel
adanya variabel bebas adalah 66,979.
bebas terhadap variabel terikat.
Model ini menunjukan bahwa adanya
Pengujian dapat dilakukan dengan
terjadi penurunan Overall Model Fit
membandingkan hasil signifikansi (p-
pada –2 log likelihoodblock number = 0
value) dan hasil dari Omnibus Tests of
ke –2 log likelihoodblock number = 1
Model Coefficients dengan nilai α yang
sebesar 9,542. Penurunan likelihood
sebesar 0.05.
yang terjadi menunjukan secara
keseluruhan model regresi logistik yang Tabel 6 Uji Simultan
dipakai dipenelitian ini adalah model Omnibus Tests of Model Coefficients
yang baik. Chi-square df Sig.
Step 1 Step 59,639 3 ,000
Uji Koefisien Determinasi Block 59,639 3 ,000
(Nagelkerke R Square) Model 59,639 3 ,000
Koefisien determinasi dapai
dipakai sebagai pedoman untuk Dari tabel 6, sesuai dengan hasil
mengetahui seberapa besar tingkat pengujian regresi logistik diketahui
variabel terikat akan dipengaruhi oleh bahwa nilai Chi-square adalah sebesar
variabel bebas. Besarnya pengaruh itu 59,639 dan degree of freedom sebesar 3.
dapat diketahui melalui nilai Nagelkerke Dengan adanya tingkat signifikasi
R Square. sebesar 0,000 yang nilainya lebih kecil

306
2020. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 3 (2): 300-310

dari 0,05, maka H4 diterima, maka maka akan berada dalam financial
disimpulkan bahwa dengan signifikasi distress sebesar 16,813 satuan apabila
5% variabel likuiditas, leverage dan dengan mengasumsikan variable yang
ukuran perusahaan berpengaruh lain sama dengan nol (0). Hasil
terhadap financial distress pada probabilitas variabel likuiditas sebesar
Perusahaan Properti dan Perumahan 0,013 yang lebih kecil dari tingkat
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. signifikansi 0,05 (5 persen) yang berarti
likuiditas berpengaruh terhadap
Pengujian Individual/Pengujian financial distress pada Perusahaan
Koefisien Regresi(Uji Parsial) Properti dan Perumahan yang terdaftar
Pengujian individual penelitian di Bursa Efek Indonesia.
dan menjawab hipotesis yang telah ada Variabel leverage dimana yang
sebelumnya, dipakailah tabel variables menunjukkan hasil koefisien negatif
in the equation yang ada pada output yaitu sebesar – 11,861 artinya setiap
hasil pengolahan data dan disajikan adanya kenaikan satu (1) pada leverage
pada tabel 4.7 sebagai berikut : berada dalam financial distress sebesar
-11,861 satuan dengan mengasumsikan
Tabel 7 Uji Parsial - Wald dan Uji Hipotesis variabel yang lain sama dengan nol (0).
Logistik
Variables in the Equation
Hasil probabilitas variabel leverage
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
sebesar 0,244 yang lebih besar dari
Step 1a CR 16,813 6,750 6,204 1 ,013 20026992,213 tingkat signifikansi 0,05 (5 persen) yang
DAR -11,861 10,179 1,358 1 ,244 ,000
berarti leverage tidak berpengaruh
UK -4,755 2,550 3,477 1 ,062 ,009
Constant 134,224 70,356 3,640 1 ,056 1,963E+58
terhadap financial distress pada
a. Variable(s) entered on step 1: CR, DAR, UK. Perusahaan Properti dan Perumahan
Dari Tabel 7 menunjukkan hasil yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
pengujian hipotesis regresi logistik Variabel ukuran perusahaan
dengan tingkat signifikansi 5% atau dimana yang menunjukkan hasil
0,05. Dari hasil pengujian diatas, maka koefisien negatif yaitu sebesar –4,755
akan diperoleh model persamaan regresi artinya setiap adanya kenaikan satu (1)
logistik dari kolom B sebagai berikut : pada ukuran perusahaan berada dalam
FD financial distress sebesar -4,755 satuan
= 134,224 +16,813 CR – 11,861 DAR – 4,755 UK dengan mengasumsikan variabel yang
1  FD
lain sama dengan nol (0). Hasil
Dengan nilai Konstanta yang probabilitas variabel ukuran perusahaan
sebesar 156,416 berarti probabilitas sebesar 0,062 yang lebih besar dari
perusahaan berada dalam financial tingkat signifikansi 0,05 (5 persen) yang
distress. Variabel konstanta model berarti bahwa ukuran perusahaan tidak
regresi logistik memiliki koefisien berpengaruh terhadap financial distress
positif sebesar 134,224 artinya apabila pada Perusahaan Properti dan
variabel lain dianggap tetap atau tidak Perumahan yang terdaftar di Bursa Efek
berubah maka financial distress akan Indonesia.
mengalami peningkatan sebesar
134,224 satuan. Pengaruh Likuiditas Terhadap
Variabel likuiditas yang dimiliki Financial Distress
oleh perusahaan dimana mempunyai Hasil dari penelitian ini peneliti
nilai koefisien positif yaitu sebesar menunjukkan bahwa likuiditas
16,813 artinya setiap adanya berpengaruh terhadap financial distress
peningkatan satu (1) pada likuiditas pada Perusahaan Properti dan

307
2020. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 3 (2): 300-310

Perumahan yang terdaftar di Bursa Efek Perusahaan besar lebih memilih


Indonesia. mengandalkan pinjaman bank untuk
Hasil penelitian ini sesuai sebagian besar pembiayaannya.
dengan penelitian Rahmayanti &
Hadromi (2017), perusahaan yang Pengaruh Ukuran Perusahaan
berada dalam masalah likuiditas jika Terhadap Financial Distress
perusahaan tidak mampu dalam Hasil dari penelitian ini peneliti
menyelesaikan masalah utangnya serta menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
menunjukkan kesulitan keuangan maka tidak berpengaruh terhadap financial
hal ini dapat berakibat pada distress pada Perusahaan Properti dan
kebangkrutan usaha (bankruptcy). Perumahan yang terdaftar di Bursa Efek
Selain itu, hasil penelitian ini Indonesia.
sejalan dengan penelitian Putra et al., Hasil penelitian ini tidak sesuai
(2017) yang menyatakan Current Ratio dengan penelitian Ananto et al., (2017)
Berpengaruh Signifikan Terhadap dimana perusahaan yang berskala besar
Prediksi Kebangkrutan. biasanya lebih gampang mendapatkan
Likuiditas dengan indikator pinjaman daripada perusahaan yang
current ratio mempunyai pengaruh berskala kecil dikarenakan tingkat
positif terhadap financial distress. kepercayaan yang dimiliki oleh kreditur
Likuiditas yang tinggi menunjukkan terhadap perusahaan yang berskala
perusahaan mempunyai aset lancar yang besar. Perusahaan yang berskala besar
mampu untuk mencakup utang jangka cenderung lebih terdiversifikasi dan
pendeknya, maka kemungkinan lebih tahan terhadap risiko
perusahaan tidak mampu bayar lebih kebangkrutan. Ukuran perusahaan besar
kecil. juga tidak mampu menghindari masalah
kesulitan keuangan dengan melakukan
Pengaruh Leverage Terhadap diversifikasi pada usahanya tersebut.
Financial Distress Ukuran perusahaan besar sering
Hasil dari penelitian ini peneliti menggunakan dana pinjaman sebagai
menunjukkan bahwa leverage tidak modal usahanya.
berpengaruh terhadap financial distress
pada Perusahaan Properti dan PENUTUP
Perumahan yang terdaftar di Bursa Efek Kesimpulan
Indonesia. 1. Likuiditas berpengaruh terhadap
Hasil penelitian ini tidak sesuai financial distress pada Perusahaan
dengan hasil peelitian Rohmadini et al., Properti dan Perumahan yang
(2018) berpendapat rasio leverage terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
tinggi dapat menyebabkan perusahaan 2. Leverage tidak berpengaruh
tidak mampu membayar utangnya maka terhadap financial distress pada
akan mengganggu aktivitas operasional Perusahaan Properti dan Perumahan
perusahaan dan memungkinkan yang terdaftar di Bursa Efek
perusahaan berada didalam keadaan Indonesia.
financial distress. 3. Ukuran perusahaan tidak
Perusahaan Properti dan berpengaruh terhadap financial
Perumahan yang terdaftar di Bursa Efek distress pada Perusahaan Properti
Indonesia kebanyakan memakai leverage dan Perumahan yang terdaftar di
sebagai modal dalam bentuk utang yang Bursa Efek Indonesia.
didapatkan dari pihak ketiga.

308
2020. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 3 (2): 300-310

4. likuiditas, leverage dan ukuran Astuti & Pamudji. (2015). Analisis


perusahaan berpengaruh terhadap Pengaruh Opini Going Concern,
financial distress pada Perusahaan Likuiditas, Solvabilitas, Arus
Properti dan Perumahan yang Kas, Umur Perusahaan Dan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Ukuran Perusahaan Terhadap
Kemungkinan Financial
Saran Distress. Diponegoro Journal Of
Berdasarkan kesimpulan di atas Accounting, 4(1):1-11.
maka peneliti memberikan beberapa Kalimah, S. (2017). Pengaruh
saran sebagai berikut : Profitabilitas, Likuiditas dan
1. Perusahaan Properti dan Perumahan Leverage Dalam Memprediksi
yang terdaftar di Bursa Efek Financial Distress (Studi
Indonesia harus memperhatikan Empiris Pada Perusahaan
faktor pemicu terjadinya financial Manufaktur yang Terdaftar di
distress dan segera mengambil BEI Periode 2009-2013). Jurnal
tindakan untuk memperbaiki Akuntansi dan Ekonomi, 2(1).
kondisi keuangan perusahaannya. Noviantari, N. W., & Ratnadi, N. M. D.
2. Peneliti selanjutnya disarankan (2015). Pengaruh financial
untuk memilih perusahaan lainnya distress, ukuran perusahaan, dan
yang digunakan untuk mengetahui leverage pada konservatisme
faktor yang mempengaruhi akuntansi. E-Jurnal Akuntansi,
kemungkinan terjadinya financial 646-660.
distress. Putra, I. G. B. B. P., & Suryanawa, I. K.
3. Untuk investor dapat melakukan (2016). Pengaruh Opini Audit
pengambilan keputusan yang tepat dan Reputasi KAP pada Auditor
dalam menginvestasikan dananya Switching dengan Financial
kedalam perusahaan. Distress Sebagai Variabel
4. Bagi Universitas Prima Indonesia, moderasi. E-Jurnal Akuntansi,
hasil penelitian ini berguna untuk 1120-1149.
memperkaya karya ilmiah yang Putra, Y. A. P., Purnamawati, I. G. A.,
berada dalam perpustakaan & Edy Sujana, S. E. (2017).
Universitas Prima Indonesia. Analisis Rasio Keuangan untuk
Memprediksi Kondisi Financial
DAFTAR PUSTAKA Distress Perusahaan Manufaktur
Ananto, R. P., Mustika, R., & yang Terdaftar di Bursa Efek
Handayani, D. (2017). Pengaruh Indonesia. JIMAT (Jurnal Ilmiah
Good Corporate Governance Mahasiswa Akuntansi)
(GCG), Leverage, Profitabilitas Undiksha, 8(2).
dan Ukuran Perusahaan Rohmadini, Saifi & Darmawan. (2018).
Terhadap Financial Distress Pengaruh Profitabilitas,
Pada Perusahaan Barang Likuiditas Dan Leverage
Konsumsi yang Terdaftar di Terhadap Financial Distress
Bursa Efek Indonesia. Jurnal (Studi Pada Perusahaan Food &
Ekonomi dan Bisnis Dharma Beverage Yang Terdaftar Di
Andalas, 19(1), 92. Bursa Efek Indonesia Periode
2013-2016). Jurnal Administrasi
Bisnis (JAB) 61(2)

309
2020. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 3 (2): 300-310

Rahmy, R. (2015). Pengaruh


Profitabilitas, Financial
Leverage, Sales Growth Dan
Aktivitas Terhadap Financial
Distress (Studi Empiris pada
Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di BEI Tahun 2009-
2012). Jurnal Akuntansi, 3(1).
Rahmayanti, S., & Hadromi, U. (2017).
Analisis Financial Distress Pada
Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal Akuntansi dan
Ekonomika, 7(1), 53-63.
Setiawan, D., Oemar, A., & Pranaditya,
A. (2017). Pengaruh Laba, Arus
Kas, Likuiditas Perusahaan,
Ukuran Perusahaan, Leverage,
Kepemilikan Institusional Dan
Kepemilikan Manajerial Untuk
Mempredikasi Kondisi Financial
Distress (Pada Perusahaan
Manufakture Yang Terdapat di
BEI Periode Tahun 2010–
2015). Journal Of
Accounting, 3(3).
Sopian, D., & Rahayu, W. P. (2017).
Pengaruh Rasio Keuangan dan
Ukuran Perusahaan Terhadap
Financial Distress (Studi
Empiris pada Perusahaan Food
and Beverage di Bursa Efek
Indonesia). COMPETITIVE, 1(2
).
Widhiari, N. L. M. A., & Merkusiwati,
N. K. L. A. (2015). Pengaruh
rasio likuiditas, leverage,
operating capacity, dan sales
growth terhadap financial
distress. E-Jurnal Akuntansi,
456-469.

310

You might also like