Professional Documents
Culture Documents
Adwwww
Adwwww
Jawaban:
Tujuan dari dibuatnya budget sendiri ialah untuk mengetahui apakah sasaran atau
tujuan dari perusahaan dapaat tercapai. Jadi budget ini menjadi standar pengukuran kinerja
suatu perusahaan. Mengapa flexibel budget ini penting untuk mengevaluasi kinerja
perusahaan ialah agar perusahaan mengetahui apakah terdapat kekurangan selama
melakukan kegiataan dalam upaya mencapai sasaran tersebut. Apakah kegiatan yang
dilakukan perusahaan sudah terkontrol dengan baik, dan apakah sudah sesuai dengan yang
direncanakan di awal. Sehingga kedepannya tidak terulang masalah yang sama dan dapat
dibuat rencana dan target baru yang lebih baik dari sebelumnya.
2. flexible budget menyediakan informasi yang berbeda dengan static budget dan dikatakan
bahwa Anggaran fleksibel adalah alat pengendalian yang sangat bagus, lalu apakah flexible
budget itu selalu bagus? apakah ada saat dimana static budget lebih direkomendasikan untuk
dipakai dibanding dengan flexible budget? ()
Jawaban:
3. Bagaimana yang akan terjadi saat perbedaan kondisi dilapangan (aktual) dengan kondisi
yang diharapkan sangat berbeda jauh dalam penganggaran flexibel?
Jawab:
4. Menurut kelompok penyaji perusahaan seperti apa yg biasanya menggunakan static budget
dan perusahaan yg bagaiaman menggunakan flexible budget?
Jawaban:
Perusahaan yang menggunakan static budget biasanya ialah perusahaan yang baru
memulai usahanya. Hal ini dikarenakan mereka belum mempunyai data terkait produksi,
penjualan, dan aktivitas lainnya, yang dimana hal tersebu t merupakan data atau sumber
utama dalam pembuatan flexibel budget. Sehingga anggaran yang disiapkan berasal dari
perkiraan yang dilakukan oleh manajer perusahaan. Sedangkan, perusahaan yang
menggunakan flexibel budget ialah biasanya usaha-usaha yang beroperasi dalam keadaan
tidak stabil atau lingkungan bisnisnya tidak pasti karena jika kondisi sosial berubah maka
tidak harus melakukan rebudgeting. Tidak ada ciri khusus perusahaan mana yang bisa
menggunakan flexibel budget, karena kebanyakan perusahaan menggunakan flexibel
budget karena lebih akurat.
5. Apakah dalam memprediksi penjualan terdapat pendekatan selain bottom -up approach?
Lalu, apa saja perbedaan antara pendekatan tersebut dan mohon dijelaskan kondisi
perusahaan seperti apa yang sesuai untuk masing-masing pendekatan. (Alit bintang)
Jawaban:
Pendekatan ini sangat diperlukan ketika manajer unit yang bertanggung jawab
diharapkan menjadi sangat inovatif. Manajer unit tahu apa yang harus dicapai, di mana
peluang ada, bidang masalah apa yang harus diselesaikan, dan di mana sumber daya harus
dialokasikan. Terlepas dari keterlibatan manajer tingkat bawah, Top Management tetap
harus berpartisipasi dalam proses anggaran untuk memastikan bahwa tujuan konsolidasi dari
berbagai departemen konsisten dengan tujuan profitabilitas perusahaan.
Sedangkan top down approach adalah model perencanaan yang dilakukan dari
atasan yang ditujukan kepada bawahannya dimana yang mengambil keputusan adalah
atasan sedangkan bawahan hanya sebagai pelaksana saja. Top Management sebagai pihak
yang melakukan penyusunan anggaran, pada saat proses penyusunan anggaran, sangat
sedikit meminta bahkan terkadang tidak meminta masukan dari manajer atau karyawan.
Dalam pendekatan ini, staf perusahaan pusat di bawah chief executive officer atau presiden
direktur menentukan tujuan dan strategi perusahaan secara keseluruhan, menentukan
kendala sumber daya, mempertimbangkan persaingan, menyiapkan anggaran, dan membuat
alokasi biaya.Top Management mengetahui tujuan, strategi, sumber daya, kekuatan, dan
kelemahan perusahaan. Departemen kemudian mengikuti arahan dari Action Plan yang
telah dibuat. Top-down umumnya digunakan dalam perencanaan jangka Panjang. Hal
pertama yang dilakukan adalah meramalkan penjualan berdasarkan analisa ekonomi,
kemudian pangsa pasar perusahaan dan penjualan perusahaan, dan kemudian penjualan
berdasarkan produk atau kategori lainnya.
Pendekatan Top-Down diperlukan ketika manajer unit bisnis harus diberikan tujuan
kinerja spesifik karena situasi krisis dan ketika koordinasi yang erat diperlukan antara unit
bisnis. Ada kemungkinan bahwa jumlah anggaran unit tidak akan memenuhi harapan
perusahaan. Jika manajer unit mengembangkan anggaran secara independent dari unit lain,
ada ketidakkonsistenan dalam asumsi yang digunakan oleh unit yang berbeda, Dst.