Arti Penting Pancasila Bagi Warga Negara Indonesia. Era Industri 4.0

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

Formuji Romansyah 20509334028 Teknik Otomotif D4

RESUME MATERI PANCASILA

Materi 1

Arti penting Pancasila Bagi Warga Negara Indonesia. Era Industri 4.0

Ada lima keterampilan (Skills) yang permintaannya akan paling tinggi dalam beberapa sektor
industri sampai tahun 2020, yang sebelumnya sektor tersebut tidak membutuhkannya.
Kelima keterampilan sebagaimana tampak dalam tabel 1 berikut.

Era revolusi industri 4.0 adalah era kemajuan teknologi informasi. Banyak fenomena
kehidupan masyarakat yang berubah seiring era tersebut. Demikian pula, kehidupan
masyarakat Indonesia. Kelebihan dari era industry 4.0 adalah kemudahan di dalam mengakses
berbagai kebutuhan hidup berbasis teknologi informasi. Segala bidang kehidupan sangat
tergantung pada teknologi informasi. Akan tetapi di samping kelebihannya, era revolusi
industri 4.0 tentu ada kekurangannya. Salah satunya adalah berkaitan dengan jati diri bangsa.
Sangat dimungkinkan dengan teknologi informasi, bangsa Indonesia mengalami degradasi
nilai dan kepribadian bangsa jika kita mengabaikan nilai-nilai luhur Pancasila dan kepribadian
bangsa.

Formuji Romansyah | 20509334028 1


Formuji Romansyah 20509334028 Teknik Otomotif D4

MATERI 2

FUNGSI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA


1. Identitas Bangsa
IDENTITAS berarti ciri-ciri, tanda-tanda, atau jati diri yang melekat pada seseorang
atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain. Manifestasi nilai-nilai budaya
yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri-ciri
khas, dan dengan yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam
kehidupannya.

2. Kepribadian Bangsa
Kepribadian itu mengacu pada sesuatu yang unik dan khas karena tidak ada pribadi
yang benar-benar sama. Pancasila disebut juga sebagai kepribadian bangsa Indonesia,
artinya nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan
diwujudkan dalam sikap mental dan tingkah laku serta amal perbuatan masyarakat
Bangsa Indonesia sejak dahulu.

3. Pandangan Hidup
Pancasila dikatakan sebagai pandangan hidup bangsa, artinya nilai-nilai Pancasila
diyakini kebenarannya, kebaikannya, keindahannya, dan kegunaannya oleh bangsa
Indonesia yang dijadikan sebagai pedoman kehidupan bermasyarakat dan berbangsa
dan menimbulkan tekad yang kuat untuk mengamalkannya dalam kehidupan nyata.
Ketika Pancasila berfungsi sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
(Weltanschaung/Way of Life), maka seluruh nilai Pancasila dimanifestasi/diwujudkan
kedalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

4. Perjanjian Luhur
Pancasila sebagai perjanjian luhur,artinya nilai-nilai Pancasila sebagai jiwa bangsa dan
kepribadian bangsa disepakati oleh para pendiri Negara (politicalconsensus) sebagai
dasar Negara Indonesia setelah melalui proses dialog dalam persidangan yang cukup
panjang. Kesepakatan atau konsensus para pendiri negara Indonesia mengenai
Pancasila adalah kesepakatan yang agung yang mengatasi semua kepentingan
sepihak, yang diutamakan adalah kebaikan bersama dan persatuan Indonesia. Hingga
kini, Pancasila dijadikan dasar negara Indonesia

Formuji Romansyah | 20509334028 2


Formuji Romansyah 20509334028 Teknik Otomotif D4

MATERI 3

KAJIAN IMIAH TERHADAP PANCASILA


PENGETAHUAN, ILMU EMPIRIS & FILSAFAT
Manusia adalah makhluk berpikir dan oleh karenanya manusia dapat memahami dan
mengahaasilkan pengetahuan
PENGETAHUAN SPONTAN: diperoleh manusia secara langsung berdasarkan hasil tangkapan
inderawi yang bersifat sangat terikat oleh perubahan ruang dan waktu
PENGETAHUAN RFLEKTIF-SISTEMATIS: diperoleh manusia melalui proses panjang trial and
error, diuji berulang-ulang secara kritis, disusun secara sistematis menjadi sistem
pengetahuan yang kebenarannya bersifat umum, relatif tidak terikat ruang dan waktu

PANCASILA SEBAGAI PENGETAHUAN ILMIAH-FILOSOFIS


Pancasila sebagai pengetahuan manusia merupakan pengetahuan yang reflektif, bukan
pengetahuan spontan. Proses penemuan pengetahuan Pancasila ini diperoleh melalui kajian
empiris dan filosofis terhadap berbagai ide atau gagasan, peristiwa dan fenomena sosio-
kultural religius masyarakat Indonesia

• KEBENARAN KOHERNSI: ditandai dengan pernyataan yang satu dengan pernyataan


yang lain saling berkaitan, konsisten, dan runtut (logis).
• KEBENARAN KORSPONDENSI: ditandai dengan adanya kesesuaian antara pernyataan
dan kenyataannya.
• KEBENARAN PRAGMATISME: berdasarkan kriteria bahwa pernyataan-pernyataan
yang dibuat harus membawa kemanfaatan bagi sebagian besar umat manusia
• KEBENARAN KONSENSUS: didasarkan pada kesepakatan bersama. Suatu pernyataan
dikatakan benar apabila disepakati oleh masyarakat atau komunitas tertentu yang
menjadi bagian dari proses konsensus.
CIRI-CIRI BERPIKIR ILMIAH-FILSAFATI DALAM PANCASILA
OBJEK MATERIAL: Objek material atau sasaran kajian adalah bahan yang dikaji dalam
pencarian kebenaran ilmiah. pernyataan-pernyataan, pemikiran, ide/konsep, kenyataan
sosio-kultural yang terwujud dalam hukum, teks sejarah, adat-istiadat,sistem nilai, karakter,
kepribadian manusia/ masyarakat Indonesia sejak dahulu sampai sekarang
OBJEK FORMAL: Cara pandang/pendekatan (perspektif) atau titik tolak dalam mendekati
objek material. Objek formal dalam membahas Pancasila dapat dilakukan dari perspektif
ilmu-ilmu seperti hukum (yuridis), politik, sejarah, filsafat, sosiologi dan antropologi maupun
ekonomi

Formuji Romansyah | 20509334028 3


Formuji Romansyah 20509334028 Teknik Otomotif D4

MATERI 4

BENTUK DAN SUSUNAN PANCASILA


Prinsip Dasar Pemikiran Soekarno Dalam Perumusan Pancasila
BENTUK DAN SUSUNAN PANCASILA
Susunan sila-sila pancasila merupakan kesatuan yang organis, satu sama lain membentuk
suatu sistem yang disebut dengan istilah majemuk tunggal (Notonagoro)
Refleksi terhadap Kajian Ilmiah tentang Pancasila di Era Global
masih terbuka bahan dialog dan kajian kritis terhadap Pancasila sehingga diperoleh
interpretasi baru untuk memperoleh makna terdalam dari sila-sila Pancasila. Artinya,
Pancasila sebagai dasar falsafah negara tidak boleh menjadi ideologi yang beku sehingga
seluruh komponen bangsa, terutama mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa dan
intelektual muda dapat memberikan ide-ide baru dan kreatif untuk merevitalisasi Pancasila
dalam realitas kehidupan berbangsa di era global. Dalam perumusan Pancasila, pada tanggal
1 Juni 1945 Soekarno menyampaikan pemikirannya mengenai lima prinsip dasar yang menjadi
point penting mengenai Pancasila. Point tersebut ialah sebagai berikut;
1. Prinsip pertama yang menjadi perhatian Soekarno adalahNasionalisme (Kebangsaan
Indonesia).
2. Prinsip kedua yang diuraikan Soekarno adalah Internasionalisme. Internasionalisme
yang dimaksud bukanlah kosmopolitanisme yang tidak menginginkan adanya
kebangsaan. Internasionalisme sangat berhubungan dengan prinsip Kebangsaan yang
diuraikan Soekarno pada sila pertama.
3. Prinsip yang ketiga Soekarno menguraikan dasar Mufakat, dasar perwakilan, dasar
permusyawaratan.
4. Prinsip yang keempat yaitu Kesejahteraan. Dengan prinsip ”tidak akan ada kemiskinan
di dalam Indonesia Merdeka”
5. Prinsip kelima yang diuraikan Soekarno adalah ke-Tuhanan Yang Maha Esa. Prinsip sila
keTuhanan YME (Ketuhanan Yang Berkebudayaan).
Pemikiran Soekarno dalam perumusan Pancasila berdasarkan teori dekontruksi maka dapat
disimpulkan bahwa Pancasila bukanlah sekerdar preferensi Soekarno semata, namun
terdapat sumbangan pemikiran tokoh lainnya yakni Soepomo dan Yamin. Hal ini dilihat dari
adanya kesamaan dalam pidato tiga tokoh tersebut. serta rentang waktu pidato Soekarno
paling akhir menunjukkan bahwa pidato Soekarno merupakan cakupan atau pelengkap dari
pidato sebelumnya. Pemikiran soekarno tentang asas Ketuhanan yang terletak diakhir bukan
berarti Soekarno mengabaikan dimensi keimanannya namun melihat kondisi bangsa
Indonesia pasca merdeka dari jajahan Jepang kembali mendapat ancaman jajahan dari bangsa
Belanda maka Soekarno berupaya membangun semangat bangsa Indonesia dengan
meletakkan asas nasionalisme pada urutan pertama, prinsip Ketuhanan diletakkan pada
urutan terahir justru sebagai pengunci dan penguat asas-asas sebelumnya untuk dijalankan
berdasarkan Ketuhanan

Formuji Romansyah | 20509334028 4


Formuji Romansyah 20509334028 Teknik Otomotif D4

MATERI 5
SEJARAH PERJUANGAN BANGSA
Latar Belakang Sejarah Masuknya Agama-Agama di Indonesia
Agama merupakan sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan atau dewa atau yang lain
dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan
tersebut.
Agama di Indonesia
1. Hindu
2. Islam
3. Budha
4. Katholik
5. Kristen
6. Kong Hu Chu
Peninggalan Sejarah Agama Di Indonesia
1. Hindu Abad ke 7
a. Kerajaan Kutai
b. Kerajaan Tarumanegara
c. Kerajaan Mataram Hindu
d. Kerajaan Kediri
2. Budha Abad
a. Kerajaan Seriwijaya
b. Dll
3. Islam Abad ke 13
a. Kerajaan Sriwijaya
b. Kerajaan Samudra Pasai
c. Kerajaan Banjar
d. Kerajaan Demak
e. Kerajaan Mataram Islam
f. Kerajaan Islam Cirebon
Nilai-Nilai Agama di Indonesia
Penyelenggaraan perdagangan di kota-kota pelabuhan menimbulkan komunikasi terbuka,
sehingga terjadi mobilitas sosial baik horizontal maupun vertikal serta perubahan gaya hidup
dan nilai-nilai.
KOLONIALISME DI INDONESIA
Setelah Majapahit rutuh pada permulaan abad XVI maka berkembanglah agama islam
dengan pesatnya di Indonesia. kerajaan Islam mulai tumbuh -> Orang Eropa mulai
berdatangan mencari rempah- rempah.

Formuji Romansyah | 20509334028 5


Formuji Romansyah 20509334028 Teknik Otomotif D4

MATERI 6
MENUJU INDONESIA MERDEKA
Agenda dan Hasil Sidang BPUPKI 2
materi undang-undang dasar (pasal demi pasal) dan penjelasannya. Penyusunan rumusan
pasal-pasal UUD diserahkan kepada Mr. Soepomo.
Sidang BPUPKI yang kedua ini juga berhasil menentukan bentuk negara yang diidealkan untuk
negara Indonesia merdeka. bentuk negara yang diidealkan untuk negara Indonesia merdeka.
Bentuk negara yang disepakati adalah republik dipilih dengan pungutan suara oleh 55 dari 64
orang anggota yang hadir dalam siding
Pembentukan PPKI
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI = Dokuritzu Zyunbi Iinkai) dibentuk
oleh Jepang pada Tanggal 7 Agustus yang bertugas melanjutkan tugas BPUPKI. Anggota PPKI
terdiri dari 21 orang dengan Ketua Ir. Soekarno dan Wakil Ketua Drs. Moh Hatta. PPKI dilantik
oleh Jenderal Terauchi yang berjanji akan memberikan kemerdekaan pada Tanggal 24
Agustus 1945. Sebelum tanggal tersebut Jepang menyerah pada sekutu setelah bom atom
dijatuhkan di Hirosima dan Nagasaki pada Tanggal 14 Agustus 1945. Setelah kembali dari
Saigon pada tanggal 14 Agustus 1945 di Kemayoran Ir. Soekarno mengumumkan bahwa
Indonesia akan merdeka sebelum jagung berbunga dan kemerdekaan itu bukan merupakan
hadiah dari Jepang melainkan hasil perjuangan bangsa Indonesia sendiri.
Ir. Soekarno atas tanggung jawab sendiri menambah jumlah anggota yang lain
sebanyak 18 orang sehingga jumlah seluruhnya ada 21 orang. Agar sifat panitia persipan
kemerdekaan itu berubah menjadi badan pendahuluan bagi Komite Nasional. Selain dari
Jawa, tujuh orang anggota khusus didatangkan dari Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Bali
agar representatif mewakili rakyat Indonesia yang tersebar di Nusantara. anggota PPKI masih
ditambah enam orang lagi wakil golongan yang terpenting dalam masyarakat Indonesia.
Adapun enam orang tersebut adalah 1) Wiranatakusuma, 2) Ki Hadjar Dewantara, 3) Mr.
Kasman Singodimedjo, 4) Sajuti Malik, 5) Mr. Iwa Kusuma Sumantri, 6) Achmad Soebardjo.
LAHIRNYA NEGARA INDONESIA: PROKLAMASI KEMERDEKAAN
Golongan muda yang lebih agresif menghendaki kemerdekaan diproklamasikan
secepatnya.sebagai tokoh pertama yang menginginkan diproklamasikannya kemerdekaan
Indonesia oleh Soekarno-Hatta tanpa menunggu janji Jepang, karena ia telah mendengar
siaran radio tentang kekalahan Jepang.
. Yang termasuk golongan muda adalah: Soekarni, Adam Malik, Kusnaini, Sutan Syahrir, Sayuti
Malik, Soedarsono, Soepomo, dll. Sutan Syahrir
diamankannya Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta ke Rengasdengklok oleh para pemuda agar
tidak mendapat pengaruh Jepang.

Formuji Romansyah | 20509334028 6


Formuji Romansyah 20509334028 Teknik Otomotif D4

MATERI 7
PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI
Manusia dalam kehidupannya selalu berkaitan dengan nilai. Manusia senantiasa dinilai dan
menilai.Cabang filsafat yang membicarakan nilai disebut dengan aksiologi (filsafat nilai).
Istilah nilai dipakai untuk menunjuk kata benda abstrak yang artinya, “keberhargaan” (worth)
atau kebaikan (goodness). Di samping itu juga menunjuk kata kerja yang artinya suatu
tindakan kejiwaan tertentu dalam menilai atau melakukan penilaian.
1. Macam-Macam Nilai
Walter G. Everet menggolongkan nilai-nilai manusiawi menjadi delapan kelompok,
yaitu:
• Nilai-nilai ekonomis (ditunjukkan oleh harga pasar dan meliputi semua benda
yang dapat dibeli). Misalnya: emas atau logam mulia mempunyai nilai
ekonomis daripada seng, kemanfaatan, kedayagunaan.
• Nilai-nilai kejasmanian (mengacu pada kesehatan, efisiensi dan keindahan
badan). Misalnya: kebugaran, kesehatan, kemulusan tubuh, kebersihan
• Nilai-nilai hiburan (nilai-nilai permainan dan waktu senggang yang dapat
menyumbang pada pengayaan kehidupan). Misalnya: kenikmatan rekreasi,
keharmonian musik, keselarasan nada
• Nilai-nilai sosial (berasal mula dari pelbagai bentuk perserikatan manusia),
misalnya kerukunan, persahabatan, persaudaraan, kesejahteraan, keadilan,
kerakyatan, persatuan.
• Nilai-nilai watak (keseluruhan dari keutuhan kepribadian dan sosial yang
diinginkan). Misalnya: kejujuran, kesederhanaan, kesetiaan.
• Nilai-nilai estetis (nilai-nilai keindahan dalam alam dan karya seni), misalnya:
keindahan, keselarasan, keseimbangan, keserasian.
• Nilai-nilai intelektual (nilai-nilai pengetahuan dan pengejaran kebenaran),
misalnya: kecerdasan, ketekunan, kebenaran, kepastian.
• Nilai-nilai keagamaan (nilai-nilai yang ada dalam agama), misalnya: kesucian,
keagungan Tuhan, keesaan Tuhan, keibadahan
Catatan :
Manusia dalam kehidupannya selalu berkaitan dengan nilai. Manusia senantiasa dinilai dan
menilai.Cabang filsafat yang membicarakan nilai disebut dengan aksiologi (filsafat nilai).
Istilah nilai dipakai untuk menunjuk kata benda abstrak yang artinya, “keberhargaan” (worth)
atau kebaikan (goodness). Di samping itu juga menunjuk kata kerja yang artinya suatu
tindakan kejiwaan tertentu dalam menilai atau melakukan penilaian.
Nilai pada hakikatnya adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek. Jadi, bukan
objek itu sendiri yang dinamakan nilai. Suatu itu mengandung nilai artinya ada sifat atau
kualitas yang melekat pada sesuatu itu.
Notonagoro membedakannya menjadi 3: nilai material, nilai vital, dan.nilai kerohanian.

Formuji Romansyah | 20509334028 7


Formuji Romansyah 20509334028 Teknik Otomotif D4

MATERI 8
PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI 2
Pancasila sebagai nilai mengandung serangkaian nilai, yaitu:
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, keadilan.
Kelima nilai ini merupakan satu kesatuan yang utuh, tak terpisahkan mengacu kepada tujuan
yang satu.
Pancasila sebagai nilai yang termasuk nilai moral atau nilai kerohanian juga mengakui adanya
nilai material dan nilai vital Hal ini bersumber dari dasar Pancasila, yaitu manusia yang
mempunyai susunan kodrat, sebagai makhluk yang tersusun atas jiwa (rohani) dan raga
(materi).
Objektif
bersifat universal, objektif, artinya nilai-nilai tersebut dapat dipakai dan diakui oleh negara
negara lain, walaupun tentunya tidak diberi nama Pancasila. Sebagai contoh, misalnya nilai
kemanusiaan di negara lain diberi nama atau dipahami sebagai humanisme.
Subjektif
nilai-nilai Pancasila itu terlekat pada pembawa dan pendukung nilai Pancasila Itu sendiri, yaitu
masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia.
Nilai Pancasila Bersifat Objektif
1. Rumusan sila-sila Pancasila bersifat universal
2. Inti nilai-nilai Pancasila berlaku tidak terikat oleh ruang
3. Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD’45, menurut ilmu hukum
memenuhi syarat sebagai pokok kaidah negara yang fundamental, sehingga
merupakan suatu sumber hukum positif di Indonesia.
Makna Sila-Sila Pancasila.
Pengkajian Pancasila secara filosofis dimaksudkan untuk mencapai hakikat atau makna
terdalam dari sila-sila Pancasila. Dengan analisis sila-silanya diharapkan akan diperoleh makna
yang akurat dan mempunyai nilai filosofis. Metode yang dipergunakan untuk menganalis
adalah metode interpretasi (hermeneutika) terhadap masing-masing sila Pancasila.
Makna Sila Pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”

• Pengakuan adanya kausa prima (sebab pertama) yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
• Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut
agamanya.
• Tidak memaksa warga negara untuk beragama, tetapi diwajibkan memeluk agama
sesuai dengan hukum yang berlaku

Formuji Romansyah | 20509334028 8


Formuji Romansyah 20509334028 Teknik Otomotif D4

• Atheisme dilarang hidup dan berkembang di Indonesia


• Menjamin berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan beragama, toleransi antar
umat dan dalam beragama.
• Negara memberi fasilitator bagi tumbuh kembangnya agama dan iman warga negara
dan menjadi mediator ketika terjadi konflik antar agama.

Formuji Romansyah | 20509334028 9

You might also like