Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

Table of Contents

No. Title Page


1 EFFECT OF DIFFERENT GLYCEROL CONCENTRATION IN SKIM MILK AND 1-6
EGG YOLK DILUTER FOR STORAGE PROCESS OF FROZEN SEMEN ON
SPERM MOTILITY AND VIABILITY OF CATFISH (Pangasius pangasius)
2 SUBSTITUTION OF SOYBEAN MEAL WITH SWORD BEAN SEED MEAL 7 - 14
(Canavalia ensiformis) ON GROWTH, SURVIVAL RATE AND FEED EFFICIENCY
OF RED TILAPIA
3 MONITORING OF FISHERY WITH FISHING GEAR TROLING LINE IN THE 15 - 19
PRIGI NUSANTARA FISHING PORT, TRENGGALEK DISTRICT, EAST JAVA
PROVINCE
4 TOTAL OF BACTERIA IN DIGESTIVE ORGAN OF GURAMI FISH (Osphronemus 21 - 24
gouramy) BY ADMINISTERING A DIFFERENT COMMERCIAL FEED
5 ALBUMIN LEVEL TEST AND SNAKEHEAD FISH (Channa striata) GROWTH 25 - 29
WITH DIFFERENT COMMERCIAL FEED PROTEIN LEVEL
6 IBM FOR SEED SHRIMP FARMERS FAMILY SCALE (BACKYARD) IN 31 - 36
KALITENGAH VILLAGE, TANGGULANGIN DISTRICT, SIDOARJO REGION,
THAT HARVESTING LOSSED TO LONG TIMES THAT CAUSED BY THE
DISEASES
7 ANTIFUNGAL POTENTIAL TEST OF CELERY LEAVES JUICE (Apium 37 - 42
graveolens L) AGAINST Aspergilllus terreus BY IN VITRO
8 METAL DETECTION OF LEAD IN TILAPIA (Oreochromis niloticus) ALONG THE 43 - 48
KALIMAS RIVER IN SURABAYA
9 THE PRESENT EFFECT OF DIFFERENT PROBIOTICS ON COMMERCIAL 49 - 53
FEED TOWARDS GROWTH AND FEED EFFICIENCY OF SANGKURIANG
CATFISH (Clarias sp.)
10 THE EFFECT OF STOCKING DENSITY ON SURVIVAL RATE AND GROW RATE 55 - 58
OF AQUAPONIC SYSTEM
11 IbM FOR TRADITIONAL SHRIMP FARMERS IN MASARAN VILLAGE, 59 - 65
BANYUATES DISTRICT, SAMPANG REGION, THAT CAPITAL LOSTED BY
SHRIMP DEAD CASES CONTINUOESLY
12 MORPHOLOGICAL VARIATION OF LERNAEA HOLDFAST INFEST GOURAMY 67 - 69
IN EAST JAVA
13 DIGESTIBILITY VALUE OF CRUDE FIBER AND NITROGEN FREE EXTRACT 71 - 79
(NFE) FOR DIFFERENT COMMERCIAL FEED IN GOURAMY (Osphronemus
goramy Lac.) USING SURGICAL TECHNIQUE
14 BIOACTIVITY ESSENTIAL OIL OF BANDOTAN LEAF (Ageratum conyzoides) ON 81 - 86
KOI (Cyprinus carpio) PHYSIOLOGICAL RESPONSES (BLOOD GLUCOSE AND
TACHIVENTILATION)
15 ISOLATION AND IDENTIFICATION OF BACTERIAL IN THE DIGESTIVE ORGAN 87 - 92
OF GURAMI FISH (Osphronemus gouramy) WITH DIFFERENT COMMERCIAL
FEED
16 THE SECONDARY METABOLITES POTENTIAL OF INFUSUM DURIAN’S 93 - 99
(Durio zibethinus) LEAVES EFFECT TO SURVIVAL RATE OF NILA (Oreochromis
niloticus) ON THE LIVEFISH DRY TRANSPORT SYSTEM
17 ANALYSIS OF HEAVY METAL CONTENT OF LEAD (Pb) and cadmium (Cd) 101 - 108
SHELLS ON GREEN (Perna viridis L.) ON WATER DISTRICT NGEMBOH Gresik
No. Title Page
EAST JAVA
Vol. 6 - No. 1 / 2014-04
TOC : 7, and page : 37 - 42

ANTIFUNGAL POTENTIAL TEST OF CELERY LEAVES JUICE (Apium graveolens L) AGAINST Aspergilllus terreus BY
IN VITRO

UJI POTENSI ANTIFUNGI PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L) TERHADAP Aspergilllus terreus SECARA
IN VITRO

Author :
Illa Rohdiana Hermawati | -
Fakultas Perairan dan Kelautan
Sudarno | -
Fakultas Perairan dan Kelautan
Didik Handijatno | -
Fakultas Perairan dan Kelautan

Abstract

Aspergillus terreus is a fungal that is able to produce several mycotoxins such as patulin, sitrinin and aflatoxin and
contained in processed mackerel mixed with fresh steamed way. The impact of the use of chemicals to control fungal
attack A. terreus showed a negative effect.This study aims to determine the potential and the minimum concentration of
the juice of the leaves of celery (Apium graveolens L) as antifungal against the growth of A. terreus in vitro. The
experiment was conducted at the Laboratory of the Faculty of Fisheries and Marine Airlangga University in July 2013. The
method was used in this research that using paper disc diffusion method. Treatment outcome data were analyzed using
descriptive statistics.Test potential antifungal celery juice in inhibiting the growth of fungus A. terreus obtained negative
be results. The concentrations of juices were given as a treatment of 10 % to 100 % are not able to inhibit the growth of
A. terreus shown with no inhibition zone formation in all treatments except the concentration of 10 % formalin as a control
(+).

Keyword : Celery, Leaves, Aspergillus, terreus, Diffusion, Sensitivity, Test,

Daftar Pustaka :
1. M. Istianto , (2009). Pemanfaatan Minyak Atsiri, Alternatif Teknologi Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman
Buah yang Ramah Lingkungan. Solok, Sumatera Barat : Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika.
2. G. Y. Nitihapsari, (2010). Efektifitas Ekstrak Seledri (Apium graveolens) 50% Dibandingkan Ketokonazol 2% terhadap
Pertumbuhan Malassezia sp. pada Ketombe. Semarang : Artikel Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro
3. S. Santoso ; Soemardini ; P. A. Nugroho, (2011). Efektifitas Ekstrak Etanol Seledri (Apium graveolens) Sebagai
Antifungal terhadap Candida albicans Secara In Vitro. Malang : Jurnal Penelitian
4. K. Yogatama, (2006). Pengaruh Penambahan Natrium Selenit Terhadap Kadar Selenium dalam Khamir Terseleksi
dari Tanah Vulkanis. Bogor : Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Pertanian Bogor

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)


Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 6 No. 1, April 2014

UJI POTENSI ANTIFUNGI PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L) TERHADAP


Aspergilllus terreus SECARA IN VITRO

ANTIFUNGAL POTENTIAL TEST OF CELERY LEAVES JUICE (Apium graveolens L)


AGAINST Aspergilllus terreus BY IN VITRO

Illa Rohdiana Hermawati, Sudarno dan Didik Handijatno

Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga


Kampus C Mulyorejo - Surabaya, 60115 Telp. 031-5911451

Abstract

Aspergillus terreus is a fungal that is able to produce several mycotoxins such as patulin, sitrinin
and aflatoxin and contained in processed mackerel mixed with fresh steamed way. The impact of the use
of chemicals to control fungal attack A. terreus showed a negative effect.
This study aims to determine the potential and the minimum concentration of the juice of the
leaves of celery (Apium graveolens L) as antifungal against the growth of A. terreus in vitro. The
experiment was conducted at the Laboratory of the Faculty of Fisheries and Marine Airlangga University
in July 2013. The method was used in this research that using paper disc diffusion method. Treatment
outcome data were analyzed using descriptive statistics.
Test potential antifungal celery juice in inhibiting the growth of fungus A. terreus obtained
negative be results. The concentrations of juices were given as a treatment of 10 % to 100 % are not able
to inhibit the growth of A. terreus shown with no inhibition zone formation in all treatments except the
concentration of 10 % formalin as a control (+).

Keywords : Celery Leaves, Aspergillus terreus, Diffusion Sensitivity Test

Pendahuluan isoquercetrin), saponin, kumarin dan sedanolide


Menurut Handajani dan Purwoko (Santoso dkk, 2011).
(2008), A. terreus merupakan jamur yang Sukandar dkk (2006) menyatakan
mampu memproduksi beberapa mikotoksin bahwa ekstrak etanol herba seledri dan daun
yaitu patulin, sitrinin dan aflatoksin. Aflatoksin urang aring menunjukkan aktivitas
B1 adalah jenis mikotoksin yang diproduksi penghambatan terhadap pertumbuhan
oleh A. terreus (Amadi and Adeniyi, 2009). Pityrosporum ovale dan ekstrak seledri pada
Data hasil sampel yang diteliti oleh konsentrasi 50% efektif menghambat
Supraptini dkk. (1998/1999) menunjukkan pertumbuhan Malassezia sp. yang sama dengan
bahwa A. terreus terdapat dalam olahan ikan efektifitas ketokonazol 2% (Nitihapsari, 2010).
kembung yang diolah dengan cara dikukus Shad et al. (2011) menyatakan potensi
segar. Aspergillus terreus di negara seperti antijamur dari seledri telah ditentukan terhadap
Pakistan dan India telah mampu menginfeksi Trichphyton longifuss, Candida albicans,
ikan dan telur dengan cara salah satunya melalui Aspergillus flavus, Microsporum canis,
kontaminasi pakan (Shrivastava, 1996; Iqbal Fusarium solani dan Candida glabrata.
and Mumtaz, 2013). Tanaman tersebut memiliki potensi
Pengobatan penyakit jamur pada ikan untuk menghambat pertumbuhan jamur
menggunakan bahan kimia menimbulkan efek sehingga perlu dilakukan percobaan uji potensi
negatif yaitu resistensi mikroorganisme, bahaya perasan daun seledri sebagai bahan pengobatan
yang ditimbulkan terhadap lingkungan alternatif untuk mengatasi infeksi yang
sekitarnya, ikan yang bersangkutan dan manusia disebabkan oleh jamur A. terreus.
yang mengonsumsinya (Sugianti, 2005). Akibat Berdasarkan latar belakang maka
yang ditimbulkannya menunjukkan dampak didapatkan beberapa masalah yang perlu
yang negatif, maka diperlukan bahan kimia dilakukan penelitian yaitu : apakah perasan
alami berupa tanaman yang mengandung daun seledri (Apium graveolens L) dapat
antifungi alami. Salah satu tanaman yang menghambat pertumbuhan jamur A. terreus
mengandung antifungi alami adalah tanaman secara in vitro dan berapa konsentrasi minimum
seledri (Apium graveolens L) yang mengandung dari perasan daun seledri (Apium graveolens L)
minyak atsiri (limonene), flavonoid (apigenin,

37
Uji Potensi Antifungi Perasan......

yang dapat menghambat pertumbuhan A. kontaminasi bakteri. Bahan SDA yang dalam
terreus secara in vitro. keadaan cair dimasukkan sebanyak 20 ml pada
Tujuan dari penelitian ini adalah setiap cawan Petri. Media SDA kemudian
mengetahui potensi perasan daun seledri (Apium didinginkan, didiamkan selama 24 jam dan siap
graveolens L) sebagai antifungi terhadap digunakan (Sugiawan, 2006).
pertumbuhan jamur A. terreus secara in vitro Pembuatan Perasan Daun Seledri
dan untuk mengetahui konsentrasi minimum Menurut Hasbi (2012), pembuatan
dari perasan daun seledri (Apium graveolens L) perasan daun seledri dilakukan dengan cara
yang dapat menghambat pertumbuhan jamur A. memilih daun seledri yang segar dengan berat
terreus secara in vitro. 100 gram lalu dicuci bersih. Daun tersebut
Manfaat yang dapat diperoleh dari dihaluskan menggunakan juicer kemudian
penelitian ini diharapkan dapat memberikan disaring dengan kain kasa steril. Air perasan
informasi ilmiah kepada masyarakat bahwa yang dihasilkan kemudian diencerkan sesuai
serangan jamur A. terreus dapat ditangani dengan konsentrasi :
dengan pemberian perasan daun seledri dan 1) Konsentrasi 100% yaitu 5 ml bahan.
dapat digunakan sebagai dasar pengembangan 2) Konsentrasi 90% yaitu 4,5 ml bahan
penelitian selanjutnya dan dapat berguna dalam ditambah dengan 0,5 ml NaCl 0,85%
mendukung perkembangan perikanan. steril.
3) Konsentrasi 80% yaitu 4 ml bahan
Materi dan Metode ditambah dengan 1 ml NaCl 0,85% steril.
Penelitian dilaksanakan di 4) Konsentrasi 70% yaitu 3,5 ml bahan
Laboratorium Fakultas Perikanan dan Kelautan ditambah dengan 1,5 ml NaCl 0,85%
Universitas Airlangga Surabaya pada bulan Juli steril.
2013. 5) Konsentrasi 60% yaitu 3 ml bahan
Peralatan yang dibutuhkan dalam ditambah dengan 2 ml NaCl 0,85% steril.
penelitian ini yaitu kertas cakram, 6) Konsentrasi 50% yaitu 2,5 ml bahan
haemocytometer, tabung reaksi, rak tabung ditambah dengan 2,5 ml NaCl 0,85%
reaksi, cawan Petri, kaca spreader, pembakar steril.
bunsen, ose, mikroskop, object glass, cover 7) Konsentrasi 40% yaitu 2 ml bahan
glass, blender, kertas saring, kain kasa, autoklaf, ditambah dengan 3 ml NaCl 0,85% steril.
pipet ukur, pipet tetes, spatula, Erlenmeyer, 8) Konsentrasi 30% yaitu 1,5 ml bahan
gelas ukur dan timbangan digital. ditambah dengan 3,5 ml NaCl 0,85%
Bahan-bahan yang digunakan dalam steril.
penelitian ini adalah alkohol, NaCl 0,85 % 9) Konsentrasi 20% yaitu 1 ml bahan
steril, formalin 10 %, akuades steril, daun ditambah dengan 4 ml NaCl 0,85% steril.
seledri (A. graveolens L), kultur murni jamur A. 10) Konsentrasi 10% yaitu 0,5 ml bahan
terreus, media Sabouraud Detroxe Agar (SDA) ditambah dengan 4,5 ml NaCl 0,85%
dan antibiotik. steril.
Persiapan Media Saboroud Dextrose Agar Kultur dan Identifikasi A. terreus
(SDA) dan Sterilisasi Alat Biakan murni A. terreus didapatkan
Bahan-bahan yang digunakan untuk dari Jurusan Biologi Fakultas Sains dan
membuat media SDA steril adalah serbuk SDA, Teknologi Universitas Airlangga. Jamur A.
akuades dan antibiotik. Media SDA ini dibuat terreus diinokulasikan secara zig-zag dengan
dengan cara menimbang bahan (serbuk SDA) menggunakan Ose steril secara aseptis pada
dengan perhitungan 65 gram/L kemudian media SDA dan diinkubasikan dan pada suhu
dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer dan 30 ˚C selama 5 hari (Sumanti, 2003). Inokulan
ditambahkan akuades (Hakim, 2009). Bahan- yang akan digunakan pada penelitian,
bahan tersebut diaduk perlahan dengan cara sebelumnya dilakukan identifikasi dengan
menggoyangkan labu Erlenmeyer agar dapat melihat karakteristik morfologi dengan
tercampur rata dan homogen. Ujung labu yang menggunakan mikroskop. Menurut Deak et al.
berisi larutan homogen ditutupi dengan kapas (2009), karakteristik A. terreus memiliki
kemudian dibungkus dengan kertas aluminium. aksesoris konidia (aleuroconidia) yang tumbuh
Sterilisasi dilakukan dengan menggunakan tunggal dari hifa dengan perbesaran 100x.
autoklaf pada suhu 121 ˚C tekanan 15 Psi atau Uji Potensi Antijamur
1,02 atm selama 15 menit. Bahan dikeluarkan Pengujian potensi antijamur ini
dari autoklaf dan ditambah antibiotik dilakukan menggunakan metode difusi agar.
(chloramphenicol). Hal ini dimaksudkan untuk Pengujian dilakukan dengan meremajakan isolat
meminimalisasi dan menghindari adanya jamur dari agar miring ke media padat pada

38
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 6 No. 1, April 2014

cawan petri. Menurut Alves et al. (2013), jamur disekitar kertas cakram dikurangi dengan
suspensi jamur dibuat dengan cara melarutkan diameter kertas cakram (Sunarmi, 2010).
jamur ke dalam akuades sampai pada Data tersebut disajikan secara
konsentrasi 2 x 104 spora/ml yang dihitung deskriptif yang merupakan bagian dari statitik
dengan menggunakan haemocytometer. yang mempelajari alat, teknik, atau prosedur
Sebanyak 1 ml jamur dari suspensi yang digunakan untuk menganalisis data dengan
yang telah ditentukan kepadatannya diambil cara menggambarkan atau mendeskripsikan
dengan mikropipet lalu diletakkan di tengah kumpulan data atau hasil pengamatan. Statistik
media dan diratakan dengan menggunakan kaca deskriptif juga dapat dilakukan untuk mencari
speader agar tersebar merata di atas permukaan kuatnya hubungan antar variabel dengan
media (Hakim, 2009). Kertas cakram yang akan membuat perbandingan dari rata-rata data
digunakan direndam selama ± 10 menit dalam sampel atau populasi (Sugiyono, 2006).
larutan bahan antijamur berupa perasan daun
seledri dengan konsentrasi 10%, 20%, 30%, Hasil dan Pembahasan
40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90% dan 100%. Proses identifikasi dilakukan untuk
Media kontrol (-) berupa NaCl 0,85% steril memastikan kebenaran terhadap isolat jamur
sedangkan kontrol (+) menurut Shathele and yang didapatkan dari Jurusan Biologi Fakultas
Fadlelmula (2010) ditambahkan larutan Sains dan Teknologi Universitas Airlangga
formalin 10%. Kertas cakram yang telah bahwa jamur tersebut adalah A. terreus. Ilyas
mengandung perasan diangin-anginkan sampai (2007) menyatakan bahwa identifikasi dapat
tidak ada larutan yang menetes kemudian dilakukan dengan melihat secara mikroskopis
diletakkan dengan jarak minimal dari tepi dan makroskopis.
cawan adalah 20-25 mm di atas permukaan Identifikasi jamur secara mikroskopis
media (Hakim, 2009). Inkubasi dilakukan pada dapat dilakukan dengan cara melihat morfologi
suhu 25 ˚C selama 48 jam. Kertas cakram yang dimiliki A. terreus yaitu hifa berseptat dan
tersebut akan berdifusi ke dalam media uji dan hialin, kepala konidia yang biseriat dan
menghasilkan zona bening di sekitarnya kolumnar, konidiofor yang berdinding halus dan
(Sarjono dan Mulyani, 2007). Besarnya zona hialin serta konidia yang kecil, bulat, dan halus
bening yang dihasilkan sebanding dengan juga terdapat aleuroconidia yang tumbuh dari
potensi antijamur yang dihasilkan oleh zat aktif hifa. Karakterisitik tersebut sesuai dengan yang
yang terdapat dalam bahan dan diukur dinyatakan oleh Padmavathi et. al (2012).
menggunakan penggaris. Secara makroskopis, A. terreus dapat
Analisis Data dilihat dengan karakteristik koloni berwarna
Data hasil penelitian berupa diameter putih pada hari kedua kemudian menjadi cokelat
zona hambat pertumbuhan jamur A.terreus oleh pada hari keenam dan terlihat bersepta. Hal ini
antifungi perasan daun seledri (A. graveolens L) sesuai dengan pernyataan Sumanti dkk. (2003)
dan formalin. Diameter zona hambat adalah bahwa di permukaan agar spora A. terreus
diameter daerah yang tidak ditumbuhi oleh berukuran kecil, ringan, berwarna cokelat krem

Gambar 1. (a) koloni A. terreus secara makroskopis


(b) A. terreus secara mikroskopis 1) aluroconidia 2) hifa 3) konidia
Sumber : Dokumen Pribadi (2013)

39
Uji Potensi Antifungi Perasan......

dan koloninya terlihat kompak. Pengamatan alam yang telah memenuhi kriteria aman sesuai
secara mikroskopis dan makroskopis dapat dengan persyaratan yang ditetapkan. Khasiat
dilihat pada Gambar 1. dari tumbuhan ini telah dibuktikan secara klinis
Pengamatan hasil uji potensi perasan dan bahan baku yang digunakan dalam produk
daun seledri terhadap pertumbuhan A. terreus jadinya telah melalui proses standardisasi
dilakukan dengan melihat terjadinya zona (BPOM, 2008).
hambat yang terjadi akibat mekanisme antifungi Uji potensi antifungi perasan daun
dalam menghambat pertumbuhan jamur. Hasil seledri dalam menghambat pertumbuhan jamur
yang didapatkan pada penelitian ini A. terreus diperoleh hasil negatif. Larutan
menunjukkan hasil yang negatif karena tidak konsentrasi perasan yang diberikan sebagai
terjadi zona hambat pada konsentrasi yang perlakuan tidak mampu menghambat
diberikan. pertumbuhan A. terreus yang ditunjukkan
Perasan seledri yang dihasilkan baik dengan tidak terbentuknya zona hambat pada
dengan kain kasa maupun kertas saring hasilnya seluruh konsentrasi perlakuan kecuali pada
belum mampu menghambat pertumbuhan A. kontrol (+).
terreus. Hal itu ditunjukkan dengan tidak Hasil negatif terhadap uji potensi
terbentuknya zona hambat pada konsentrasi antifungi terjadi karena dimungkinkan
10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, kandungan senyawa antifungi pada perasan
90% maupun 100% yang bententangan dengan daun seledri tidak banyak atau bahkan tidak
kontrol (+) berupa larutan formalin 10% yang dapat tersari dalam larutan tersebut, sedangkan
mampu menghambat A. terreus sebesar 5,3 cm. penelitian yang telah dilakukan oleh Chee and
Lee (2009) menunjukkan 1% minyak atsiri dari
Tabel 1. Hasil pengamatan pembentukan zona seledri dan 1 ml/100 ml uap volatile pada ruang
hambat perasan daun seledri terhadap udara sangat mampu menghambat pertumbuhan
A. terreus Malassezia furfur. Santoso dkk (2011)
Diameter zona hambat menyatakan bahwa ekstrak etanol seledri
Konsentrasi (%)
(cm) memiliki kadar bunuh minimum pada
10 0,0 konsentrasi 27% terhadap pertumbuhan koloni
20 0,0 Candida albicans dan juga penelitian yang telah
dilakukan oleh Nitihapsari (2010) menunjukkan
30 0,0
bahwa efektifitas ekstrak seledri (Apium
40 0,0 graveolens) 50% sama dengan efektifitas
50 0,0 ketokonazol 2% secara invitro dalam
60 0,0 menghambat pertumbuhan Malassezia sp.
Antifungi menurut Santoso dkk (2011)
70 0,0 yang terkandung didalam ekstrak etanol seledri
80 0,0 adalah minyak atsiri (limonene), flavonoid
90 0,0 (apigenin, isoquercetrin), saponin, kumarin dan
sedanolide. Kandungan senyawa kumarin pada
100 0,0
seledri berupa furanokumarin yang terdiri dari
K (-) 0,0 psoralens (psoralen, bergapten, xanthotoxin)
K (+) 4,7 dan marmesin (Afek et al., 1995).
Minyak atsiri merupakan senyawa
Zat antifungi merupakan bahan yang organik yang bersifat mudah menguap dan
dapat membasmi jamur pada umumnya (Brock berasal dari tumbuhan (Istianto, 2009). Salah
and Madigan (1991) dalam Budiarti (2007)). satu minyak atsiri dari seledri berupa limonene
Zat antifungi yang memiliki kemampuan yang termasuk kedalam golongan terpen yang
menghambat pertumbuhan jamur dipengaruhi umumnya tidak mudah larut dalam air (Castillo
oleh beberapa faktor antara lain : konsentrasi zat et al., 2012) dan mudah larut dalam etanol yang
antijamur, jenis, jumlah, umur, dan keadaan diduga dapat menyebabkan perubahan pada
jamur, suhu, waktu kontak, sifat-sifat kimia dan integritas membran sel dan mempengaruhi
fisik media pertumbuhan, seperti pH, kadar air, aktivitas metabolik sel sehingga lama-kelamaan
nutrisi, serta jumlah komponen didalamnya jamur tidak dapat bertahan hidup dan mati
(Fardiaz (1985) dalam Budiarti (2007)). (Cusnie and Andrew (2005) dalam Santoso
Penggunaan daun seledri pada (2011)). Larutan perasan pada perlakuan ini
penelitian ini dikarenakan bahwa seledri dimungkinkan tidak mengandung minyak atsiri
merupakan salah satu tumbuhan obat yang telah yang diduga menganggu kerja senyawa aktif
menjadi produk fitofarmaka, yaitu obat bahan

40
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 6 No. 1, April 2014

yang lain dalam menghambat pertumbuhan Amadi, J. E. and Adeniyi, D. O. 2009.


jamur. Mycotoxin Production By Fungi
Menurut Santoso dkk (2011) tidak Isolated From Stored Grains. African
diketahui pula apakah bahan aktif tersebut Journal of Biotechnology, 8 (7): 1219 –
bekerja sendiri-sendiri ataupun bersama-sama 1221.
sehingga senyawa aktif lain yang terdapat atau Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2008.
sedikit tersari saat proses perasan seperti Seledri (Apium graveolens L.) Sebagai
flavonoid (apigenin, isoquercetrin), saponin, Bahan Obat Alam. Naturakos BPOM,
dan sedanolide diduga tidak dapat bekerja III (7): 8-10.
dengan baik karena kehilangan beberapa Budiarti, R. 2007. Pemanfaatan Lengkuas
senyawa aktif (minyak atsiri dan kumarin) yang Merah (Alpinia purpurata K. Schum)
membantu penghambatan pertumbuhan jamur. sebagia Bahan Antijamur dalam
Tumbuhnya koloni jamur pada kontrol Sampo. Skripsi. Fakultas Teknologi
(-) berupa larutan NaCl 0,85% menunjukkan Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
bahwa larutan tersebut tidak mempengaruhi Jawa Barat. 114 hal.
pertumbuhan jamur. Hal ini terjadi karena Castillo, F., D. Hernandez, G. Gallegos, R.
menurut Yogatama (2006) penggunaan larutan guez and C. N. Aguilar (2012).
NaCl 0,85% ini bertujuan untuk menghindari Antifungal Properties of Bioactive
lisis sel. Compounds from Plants, Fungicides
Formalin digunakan sebagai larutan for Plant and Animal Diseases, Dr.
kontrol (+) yang bertujuan sebagai pembanding Dharumadurai Dhanasekaran (Ed.).
pengukuran zona hambat yang terbentuk. InTech: 81-108.
Formalin dipilih karena menurut Hastuti (2010) Chee, H. Y. and M. H. Lee. 2009. In vitro
bahwa formalin adalah senyawa antimikroba Activity of Celery Essential Oil against
serbaguna yang dapat salah satunya dapat Malassezia furfur. Korea.
membunuh jamur. Mycobiology, 37(1) : 67-68.
Deak, E., S. D. Wilson, E. White, J. H. Carr dan
Kesimpulan A. Balajee. 2009. Aspergillus terreus
Berdasarkan hasil penelitian ini Accessory Conidia Are Unique in
diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Larutan Surface Architecture, Cell Wall
dari perasan daun seledri (Apium graveolens L) Compotision and Germination
tidak memiliki potensi antifungi terhadap Kinetics. Albert Einstein College of
pertumbuhan Apergillus terreus dan konsentrasi Medicine, United States of America.
10% sampai 100% dari perasan daun seledri PLoS ONE, 4(10): e7673.
tidak mampu menghambat pertumbuhan Hakim, A. R. 2009. Uji Potensi Antifungi
Apergillus terreus sedangkan formalin 10% Ekstrak Etanol Rimpang Kecombrang
sebagai kontrol (+) mampu menghambat dengan (Nicolaia speciosa Horan) terhadap
zona hambat sebesar 4,7 cm. Trichophyton mentagrophytes dan
Berdasarkan hasil penelitian yang Trichophyton rubrum. Skripsi. Fakultas
dilakukan, penulis menyarankan untuk Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan
dilakukan penelitian terhadap penghambatan Program Studi Farmasi Universitas
Apergillus terreus menggunakan metode Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
lainnya atau tanaman obat yang lainnya yang Jakarta. Hal 18.
memiliki sifat antifungi lebih tinggi daripada Handajani, N. S. dan T. Purwoko. 2008.
seledri. Aktivitas Ekstrak Rimpang Lengkuas
(Alpinia galanga) terhadap
Daftar Pustaka Pertumbuhan Jamur Aspergillus spp.
Afek, U., N. Aharoni, and S. Carmeli. 1995. Penghasil Aflatoksin dan Fusarium
The Involvement of Marmesin in moniliforme. Biodeversitas, 9 (3): 161-
Celery Resistance to Pathogens During 164.
Storage and the Effect of Temperature Hasbi, S. 2012. Uji Sensitivitas Perasan Daun
on Its Concentration. Phytopathology, Alpokat (Persea mericana miller)
85: 1033-1036. terhadap Pseudomonas sp. Metode In
Alves, J. L., J. H. C. Woudenberg, L. L. Duarte, Vitro. Karya Tulis Ilmiah. Akademis
P. W. Crous, and R. W. Barreto. 2013. Analis Kesehatan. Banda Aceh. 61 hal.
Reappraisal of The Genus Hastuti, S. 2010. Analisis Kualitatif dan
Alternariaster (Dothideomycetes). The Kuantitatif Formaldehid pada Ikan
Netherlands. Persoonia 31 : 77–85.

41
Uji Potensi Antifungi Perasan......

Asin di Madura. Bangkalan. Pathogen. Indian Jurnal Fish, 43 : 203-


AGROINTEK, 4 (2) : 132-137 204.
Ilyas, M. 2007. Isolasi dan Identifikasi Sugianti, B. 2005. Pemanfaatan Tumbuhan Obat
Mikoflora Kapang pada Sampel Tradisional dalam Pengendalian
Serasah Daun Tumbuhan di Kawasan Penyakit Ikan. Makalah Pribadi
Gunung Lawu, Surakarta, Jawa Falsafah Sains. Sekolah Pasca Sarjana
Tengah. Biodiversitas, 8 (2): 105-110 Institut Pertanian Bogor. Bogor. 37 hal.
Iqbal, Z and R. Mumtaz. 2013. Some Fungal Sugiawan, W. 2006. Peningkatan Efektivitas
Pathogens Of An Ornamental Fish, Media Isolasi Khamir Contoh Kecap
Black Moor (Carrasius auratus L). dengan Penambahan Kecap. Bogor.
European Journal of Veterinary Temu Teknis Nasional Tenaga
Medicine, 2 (1): 1-10. Fungsional Pertanian: 76-80.
Istianto, M. 2009. Pemanfaatan Minyak Atsiri, Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan
Alternatif Teknologi Pengendalian (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
Organisme Pengganggu Tanaman Buah R&D). Cetakan Kedua. ALFABETA.
yang Ramah Lingkungan. Balai Bandung. Hal 207-209.
Penelitian Tanaman Buah Tropika. Sukandar, E. Y., Suwendar dan E. Ekawati.
Solok. Sumatera Barat. 5 hal. 2006. Aktivitas Ekstrak Etanol Herba
Nitihapsari, G. Y. 2010. Efektifitas Ekstrak Seledri (Apium graveolens) dan Daun
Seledri (Apium graveolens) 50% Urang Aring (Eclipta prostata (L.)L.)
Dibandingkan Ketokonazol 2% terhadap Pityrosporum ovale. Majalah
terhadap Pertumbuhan Malassezia sp. Farmasi Indonesia, 17 (1): 7-12.
pada Ketombe. Artikel Karya Tulis Sumanti, D. M., C. Tjahjadi, M. Herudiyanto
Ilmiah. Fakultas Kedokteran Universitas dan T. Sukarti. 2003. Mempelajari
Diponegoro. Semarang. 14 hal. Mekanisme Produksi Minyak Sel
Padmavathi, T., N. Vaswati and P. Agarwal. Tunggal dengan Sistem Fermentasi
2012. Optimization of The Medium Padat pada Media Onggok-Ampas
For The Production of Cellulases By Tahu dengan Menggunakan Kapang
Aspergillus terreus and Mucor Aspergillus terreus. Laporan Penelitian
plumbeus. India. European Journal of Dasar. Fakultas Pertanian Universitas
Experimental Biology, 2 (4): 1161- Padjadjaran. Bandung, Jawa Barat. 116
1170. hal.
Santoso, S., Soemardini dan P. A. Nugroho. Sunarmi, N. 2010. Isolasi dan Identifikasi Jamur
2011. Efektifitas Ekstrak Etanol Seledri Endofitdari Akar Tanaman Kentang
(Apium graveolens) Sebagai Antifungal Sebagai Anti Jamur (Fusarium Sp,
terhadap Candida albicans Secara In Phytoptora infestans) dan Anti Bakteri
Vitro. Jurnal Penelitian. Malang. 12 (Ralstonia solanacaerum). Skripsi.
hal. Fakultas Sains dan Teknologi
Sarjono, P. R. dan N. S. Mulyani. 2007. Universitas Islam Negeri (UIN)
Aktivitas Antibakteri Rimpang Temu Maulana Malik Ibrahim. Malang. Hal
Putih (Curcuma mangga Vall). Jurnal 47.
Sains dan Matematika, 15 (2): 89-93. Supraptini, N. S. Aminah, E. W. Lestari, R.
Shad, A. A., H. U. Shah, J. Bakht, M. I. Nainggolan, Djarismawati dan
Choudhary and J. Ullah. 2011. Sugiharti. 1998/1999. Penelitian
Nutraceutical potential and bioassay of tentang Cara Pengolahan Ikan Laut
Apium graveolens L. grown in Khyber (Tongkol dan Kembung) yang Aman
Pakhtunkhwa-Pakistan. Pakistan. untuk Kesehatan. Pusat Penelitian
Journal of Medicinal Plants Research, Ekologi Kesehatan, Badan Litbangkes,
5 (20): 5160-5166. Depkes RI. Buletin Penelitian
Shathele, M. S. and A. Fadlelmula. 2010. In Kesehatan, 26 (2-3). 10 hal.
vitro Effectiveness of Some Antifungal Yogatama, K. 2006. Pengaruh Penambahan
Drugs in Treatment of Trichophyton Natrium Selenit Terhadap Kadar
verrucosum; Dermatophytic Fungi. Selenium dalam Khamir Terseleksi
Saudi Arabia. Asian Journal of Animal dari Tanah Vulkanis. Skripsi. Fakultas
and Veterinary Advances, 5 (3): 180- Matematika dan Ilmu Pengetahuan
192. Alam. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Shrivastava, A. K. 1996. Record of Aspergillus Hal 11.
terreus (Thorn.) (Fungi) as Fish

42

You might also like