Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

REVITALISASI: Jurnal Ilmu Manajemen Vol.

8, Nomor 2, Desember 2019

Bank Sampah Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat

Reni Sri Hapsari, Eddy Suwasono, Ahsin Daroini


Magister Manajemen, Universitas Islam Kadiri

Abstract

A waste bank is a place that is used to collect garbage that has been sorted. while Waste Bank
Management uses a system such as Banking This study aims to find out about 1) General description of waste bank
"Benefits" 2) Impact of community empowerment through waste bank "Benefits" 3) Management of "Benefit" Waste
Bank Management in Bolorejo Village, 4) Community Empowerment Implementation conducted by Waste Bank
Management
This study uses a qualitative descriptive approach with the research location in the "Benefit" Waste Bank
located in Bolorejo Village, Tulungagung Regency. Research conducted by using interview, observation, and
documentation guidelines
The results of the study show that: 1) General description of the waste bank "Benefits" Bolorejo village
community is more motivated and motivated to create a clean environment, and the life behavior of caring and cultured
citizens 2) Impact of community empowerment through waste banks "Benefits" in the visible environmental aspects
from the cleaner environment, the economic aspects can provide additional income for active members, and on the social
aspects increasingly familiarize between communities. 3) Management of "Benefit" Garbage Banks in Bolorejo
Village Benefit Bank is managed by 7 administrators who serve as Chair, Secretary, Treasurer, Teller, Sorting,
Weighing and Packing 4) Implementation of community empowerment through waste banks in the Waste Bank
"Benefits" Bolorejo Village has activities that include socialization of waste banks, waste collection, garbage selection,
skills training and evaluation conducted once a month.
Keywords: Community Empowerment Management, Benefit Waste Bank, Bolorejo Village (Reni Sri Hapsari)

Latar Belakang Teoritis seperti ini dialami juga oleh Pemerintah


Permasalahan Lingkungan yang Kabupaten Tulungagung, sampah merupakan
sekarang terjadi salah satunya adalah salah satu faktor utama permasalahan
permasalahan sampah, yang kian hari terus kebersihan yang harus segera ditangani dalam
menumpuk jumlahnya. Sebagai pemegang penanganan sampah adalah tingginya tingkat
kebijakan yaitu pemerintah telah menangani pencemaran yang berasal dari sampah rumah
permasalahan ini yaitu dengan mengolah tangga, pasar, rumah sakit, sekolah dan
sampah secara terpadu, agar terjaganya tempat-tempat umum lainnya Sebab sampah
keseimbangan lingkungan, kesehatan, dan adalah bukti akan adanya aktivitas masyarakat.
tidak terjadi pencemaran baik udara,air dan Mempertimbangkan betapa seriusnya
tanahnya.(Sukaji, 2019) permasalahan sampah yang kita hadapi,
Sampah sebagai hasil buangan dari pemerintah telah mengeluarkan Peraturan
kegiatan produksi dan konsumsi manusia Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang
yang tidak dikelola inilah penyebab terjadinya Kebijakan dan Strategi Nasional
gangguan kesehatan karena menjadi sarang (JAKSTRANAS) Pengelolaan Sampah
penyakit, dan menimbulkan bau yang tidak Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah
sedap, banjir, pencemaran tanah, air dan Rumah Tangga, yang telah ditetapkan pada
berkurangnya nilai kebersihan dan keindahan tanggal 23 Oktober 2017. Peraturan tersebut
lingkungan. (Barti, 2013) merupakan terobosan baru dalam pengelolaan
Pengelolaan sampah telah menjadi sampah nasional yang melibatkan seluruh
suatu permasalahan penting dan mendesak pemangku kepentingan untuk melakukan
bagi para pengambil kebijakan seiring dengan pengelolaan sampah terintegrasi mulai dari
peningkatan secara jumlah sampah yang sumber sampai ke pemrosesan akhir.
dihasilkan dan perubahan karakteristik Target pengelolaan sampah yang
sampah akibat perubahan gaya hidup ingin dicapai dalam Jakstranas adalah 100%
masyarakat, industrialisasi dan urbanisasi sampah terkelola dengan baik dan benar pada
(Linayage et al., 2015). tahun 2025 yang diukur melalui pengurangan
Menurut Sukaji, (2018) Kondisi sampah sebesar 30%, dan penanganan

226 Reni Sri Hapsari, Eddy Suwasono, Ahsin Daroini, Bank Sampah Sebagai …
REVITALISASI: Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 8, Nomor 2, Desember 2019

sampah sebesar 70% pada tahun 2025. banyak lagi contoh bencana alam lainnya yang
Untuk mencapai target tersebut, sebenarnya bisa dicegah oleh manusia
Kabupaten Tulungagung telah menerbitkan (Reisyana,2011).
Peraturan Bupati Tulungagung Nomor 40 Banyak hal yang dapat dilakukan
Tahun 2018 tentang Kebijakan dan Strategi untuk mencegah terjadinya bencana misalnya
Daerah Pengelolaan Sampah Rumah Tangga mengelola sampah. sebagian besar orang
dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. sampah merupakan persoalan yang
Dalam peraturan ini menekankan bahwa dinilaisangat mengganggu kenyamanan,
pengelolaan sampah tidak dapat diselesaikan sehingga lingkungan tempattinggal orang
hanya oleh Pemerintah dengan cara kumpul- menjadi tidak sehat dan tidak nyaman untuk
angkut-buang ke TPA saja, tetapi harus ditinggali. Kurangnya kepedulian masyarakat
dilakukan secara komprehensif dan terpadu akan sampah karena lemahnya pengetahuan
dari hulu ke hilir agar memberikan manfaat mengenai Pengelolaan sampah.
secara ekonomi, sehat bagi masyarakat dan Tidak mudah untuk merubah
aman bagi lingkungan. perilaku dan kebiasaan masyarakat untuk
Oleh karena itu, sistem manajemen memilah sampah serta merubah paradigma
persampahan yang dikembangkan harus yaitu dari kumpul – angkut – buang menjadi
merupakan sistem manajemen yang berbasis pengolahan yang bertumpu pada
pada masyarakat yang dimulai dari pengurangan sampah dan penanganannya.
pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga. Bank sampah adalah suatu tempat
Tentu saja hal ini harus didukung dengan yang digunakan untuk mengumpulkan
adanya perubahan pola pikir masyarakat dari sampah yang sudah di pilah-pilah. Hasil dari
“membuang” menjadi “memanfaatkan”, pengumpulan sampah yang sudah dipilah
sehingga pendekatan pengelolaan sampah akan disetorkan ketempat pembuatan
harus diubah dari “cost centre” menjadi kerajinan dari sampah atau ke tempat
“profit centre”. Bank Sampah adalah salah pengepul sampah. Bank sampah dikelola
satu strategi penerapan pemilahan dalam menggunakan sistem seperti perbankan yang
upaya pengurangan sampah yang merupakan dilakukan oleh petugas sukarelawan. Penyetor
bagian penting dalam pengelolaan sampah di adalah warga yang tinggal di sekitar lokasi
tingkat masyarakat. bank sampah serta mendapat buku tabungan
Pelaksanaan bank sampah pada seperti menabung di bank. (Wikipedia, 2014).
prinsipnya adalah satu rekayasa sosial (social Tujuan bank sampah adalah untuk
engineering) untuk mengajak masyarakat membantu menangani Manajemen sampah di
memilah sampah. Indonesia, untuk menyadarkan masyarakat
Melalui bank sampah, diharapkan akan lingkungan yang sehat , rapi, dan
akan ditemukan satu solusi inovatif untuk bersih, mengubah sampah menjadi sesuatu
membiasakan masyarakat memilah sampah. yang lebih berguna dalam masyarakat untuk
Dengan menyamakan sampah serupa uang kerajinan dan lainnya. Jadi dengan kata lain
atau barang berharga yang dapat ditabung, bank sampah sebagai upaya pemberdayaan
masyarakat akan terdidik untuk menghargai masyarakat dalam Manajemen/pengolahan
sampah sesuai jenis dan nilainya sehingga sampah dan sekaligus dalam penanganan
mereka mau memilah sampah yang pada lingkungan serta membantu meningkatkan
gilirannya akan membatasi timbunan sampah. pendapatan keluarga. (Munawir,2014)
Dengan mengembangkan Bank Sampah Berkaitan dengan keterampilan dalam
selain permasalahan sampah bisa tertangani di mendaur ulang sampah, bank sampah
sisi lain mampu menumbuhkan “Manfaat” di Desa Bolorejo Tulungagung
perekonomian kerakyatan dan pemberdayaan terdapat program pelatihan daur ulang
masyarakat. sampah.
Sudah banyak contoh buruk yang Pelatihan keterampilan daur ulang
terjadi akibat kurangnya perhatian manusia sampah tersebut dimaksudkan untuk
bagi lingkungan sekitar. Padahal lingkungan mengurangi sampah yang dibuang di TPS
merupakan unsur yang mempengaruhi serta memanfaatkan sampah untuk dijadikan
kehidupan (Wiryono,2013). Bencana alam produk yang layak jual serta menambah
berupa air limbah, tanah longsor, dan masih penghasilan dari produk yang dihasilkan.

Reni Sri Hapsari, Eddy Suwasono, Ahsin Daroini, Bank Sampah Sebagai … 227
REVITALISASI: Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 8, Nomor 2, Desember 2019

Berdasarkan dari uraian diatas, maka Hasil Dan Pembahasan


penulis tertarik untuk mengadakan 1. Gambaran Umum Bank Sampah
penelitihan lebih jauh tentang “Manajemen Manfaat Desa Bolorejo .
Bank Sampah Sebagai Upaya Lingkungan yang bersih dan lestari
Pemberdayaan Masyarakat di Bank merupakan impian semua masyarakat begitu
Sampah Manfaat Desa Bolorejo juga dengan lingkungan di Desa Bolorejo
Kecamatan Kauman Kabupaten Kec. Kauman Tulungagung, namun untuk
Tulungagung”.dengan mengambil lokasi menciptakan hal tersebut bukan hanya
penelitihan di Bank Sampah Manfaat Desa tanggung jawab dari Pemerintah saja.
Bolorejo Kecamatan Kauman Tulungagung Masyarakat dan dunia usaha sebagai
ini peneliti bisa melihat dan menilai komponen utama memegang peranan penting
bagaimana pengurus di bank sampah dalam menciptakan lingkungan yang bersih,
“Manfaat”memperlakukan sampah dan teduh dan indah.
merealisasikan program yang dirancang dan Selain menciptakan lingkungan
disosialisasikan ke masyarakat. bersih, yang paling penting adalah
Dengan demikian dapat dilakukan menumbuhkan perilaku hidup warga yang
evaluasi program yang ada, apakah peduli dan berbudaya lingkungan, untuk
dilanjutkan, diberhentikan, atau dilakukan mewujudkan hal tersebut perlu adanya usaha
inovasi dalam membuat perencanaan bersama agar masyarakat lebih termotivasi
programselanjutnya. dan terpacu dalam mewujudkan “Desa
Peneliti berharap penelitian mengenai Bolorejo sebagai Desa BERSERI (Desa
“Manajemen Bank Sampah Sebagai Bersih dan Lestari)”
Upaya Pemberdayaan Masyarakat di Bank Sampah Manfaat Bolorejo
Bank Sampah Manfaat Desa Bolorejo berdiri pada bulan Mei Tahun 2014. Awalnya
Kecamatan Kauman Kabupaten didirikan hanyalah sekedar untuk pemenuhan
Tulungagungini menjadi inspirasi dalam salah satu dari kriteria penilaian Desa Berseri.
menjaga lingkungan bagi segenap masyarakat. Desa Berseri merupakan program Dinas
Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur
Metode Penelitian dengan maksud dan tujuan agar desa yang
Jenis Penelitihan mengikuti program Desa Berseri benar-benar
Pendekatan penelitian yang dapat menjadikan lingkungan
digunakan dalam penelitian ini adalah desa/kampungnya bersih, sehat dan lestari.
pendekatan kualitatif dan metode penelitian Selama 3 tahun yaitu tahun 2014,
yang dipergunakan adalah metode penelitian 2015 dan 2016 kegiatan bank sampah tidak
deskriptif kualitatif. Melalui pendekatan ini berjalan atau bahkan tidak ada kegiatan sama
diharapkan peneliti dapat menghasilkan data sekali. Tempatnya pun berpindah-pindah
yang deksriptif guna mengungkapkan sebab karena tidak mempunyai lahan sendiri. Baru
dan proses. terjadinya. pada tahun 2017 menjelang pelaksanaan
Waktu dan Lokasi Penelitian penilaian Desa Berseritahap Mandiri mulai
Penelitian ini dilakukan pada tanggal dirintis mendirikan bank sampah dan mulai
10 Oktober sampai dengan 20 April 2019. dikelola secara maksimal. Selain itu
Lokasi dalam penelitian ini adalah Bank terbentuknya Bank Sampah Manfaat Desa
Sampah Manfaat di Desa Bolorejo , Bolorejo di RT 23 RW 09 Dusun Bolo Desa
Kecamatan Kauman Kabupaten Bolorejo dilatarbelakangi oleh keprihatinan
Tulungagung. kondisi lingkungan yang semakin hari
Teknik Pengumpulan Data. semakin kotor, selain itu itu bahwa
Teknik pengumpulan data yang digunakan masyarakat sekitar bank sampah juga sangat
dalam penelitian adalah sebagai berikut : mendukung dengan didirikannya bank
a. Observasi sampah. Masyarakat sekitar telah memahami
b. Wawancara betapa besar peranan bank sampah terhadap
c. Dokumen Manajemen sampah di lingkungan sekitar.

228 Reni Sri Hapsari, Eddy Suwasono, Ahsin Daroini, Bank Sampah Sebagai …
REVITALISASI: Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 8, Nomor 2, Desember 2019

Dampak Pemberdayaan Masyarakat Manajemen Bank Sampah Manfaat Desa


Dengan Adanya Bank Sampah Manfaat Bolorejo Kauman Kab.Tulungagung
Bolorejo Sebagai Upaya Pemberdayaan
Dampak adanya bank sampah dapat Masyarakat.
dilihat dari beberapa aspek yakni Bank Sampah Manfaat Bolorejo
lingkungan, ekonomi, dan sosial. Pada dirintis memang hanya untuk kegiatan sosial
aspek lingkungan adanya bank sampah murni. Artinya bertujuan untuk membantu
memberikan dampak yang baik, yakni meringankan beban ekonomi masyarakat dan
lingkungan menjadi bersih dan bebas dari untuk meningkatkan mutu lingkungan hidup
sampah. Awalnya sebagian besar masyarakat sehingga lingkungan menjadi sehat, bersih,
masih menggunakan cara praktis dalam rapi, indah secara praktis, murah, kreatif, dan
mengelola sampah seperti di bakar maupun produktif. Disini semua elemen masyarakat
ditimbun. Pencemaran udara semakin dilibatkan diberdayakan bersama-sama
berkurang seiring dengan intensitas kebiasaan bergerak mengelola sampah dan lingkungan.
membakar sampah mulai berkurang dan Tiap-tiap rumah nasabah disiapkan
jumlah sampah plastik semakin berkurang dua jenis bank sampah. Satu untuk
karena sampah palastik dibuat kerajinan oleh menampung sampah organik, satunya lagi
masyarakat. digunakan untuk menempatkan sampah
Pada aspek ekonomi adanya bank anorganik yang tidak laku dijual. Sampah
sampah belum mampu untuk memenuhi anorganik yang laku dijual ditempatkan dalam
kebutuhan sehari-hari. Penghasilan dari bank sak-sak khusus. Setelah terlihat penuh
sampah dan pembuatan kerajinan hanya disetorkan ke bank sampah. Bagi nasabah
sebagai penghasilan tambahan. Pendapatan yang enggan menyetor sampah karena
dari kerajinan pun tidak menentu, apabila rumahnya yang cukup jauh dari bank sampah,
masyarakat konsisten dalam mengerjakannya ada petugas dari bank sampah untuk keliling
maka akan memperoleh hasil yang lumayan. mengambil ke rumah-rumah nasabah. Sampai
Masyarakat yang memiliki berbagai kesibukan di bank sampah, sampah dipilah kemudian
membuat semangat mereka turun naik untuk ditimbang dan hasil penimbangannya
membuat kerajinan sehingga pemberian dimasukkan ke dalam buku tabungan
semangat dan motivasi terus dilakukan oleh nasabah. Setiap pertemuan yaitu setiap bulan
pengurus bank sampah. Produk yang telah seberapa besar hasil tabungannya
dihasilkan oleh masyarakat antara lain topi diberitahukan/diumumkan dan diberi
plastik, tas plastik, pin, sandal,lampu, vas kesempatan apakah tabungannya diambil atau
bunga, piring plastik, pembuatan gapura dan tidak.
lain-lain. Masyarakat akan memperoleh uang Jika gudang bank sampah sudah
dari produk yang telah terjual pada acara- penuh, sampah disetor dikirim ke bank
acara pameran dan acara-acara desa. sampah induk. Hasil penjualan dibandingkan
Dampak adanya bank sampah juga dengan jumlah pembelian dari nasabah.
dirasakan pada aspek sosial, nilai-nilai sosial Selisih antara pembelian dan penjualan
yang semakin memudar merupakan masalah merupakan keuntungan dari bank sampah.
yang harus diatasi. Adanya bank sampah Setelah dikurangi biaya operasional termasuk
sedikit demi sedikit memupuk dan insentif petugas pemilah sampah maka akan
mengembalikan nilai-nilai sosial yang ada di diperoleh keuntungan bersih. Keuntungan
masyarakat, salah satunya dengan kegiatan- bersih ini dimasukkan buku kas, jika sudah
kegiatan perkumpulan yang diadakan Bank terkumpul cukup besar ditawarkan kepada
Sampah Manfaat, dengan perkumpulan nasabah digunakan untuk apa. Sebagian dari
tersebut maka meningkatkan interaksi antar keuntungan yang merupakan kegiatan rutin
warga masyarakat terutama bagi mereka yang adalah untuk pengembangan bank sampah
tergabung di dalam Bank Sampah Manfaat. dan untuk kegiatan sosial lingkungan
Interaksi yang terjadi menimbulkan kedekatan misalnya untuk mengecat lingkungan dan
antar anggota bank sampah. lain-lain.
Bank Sampah Manfaat dikelola oleh
7 orang pengurus yang menjabat sebagai
Ketua, sekertaris, bendahara, Teller,

Reni Sri Hapsari, Eddy Suwasono, Ahsin Daroini, Bank Sampah Sebagai … 229
REVITALISASI: Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 8, Nomor 2, Desember 2019

Pemilahan, Penimbangan dan Pengepakan seperti PKK, dasa wisma,RT/ RW atau


Pembentukan pengurus tersebut sifatnya suka pada kegiatan lainnya.
rela tanpa memperhatikan keahlian calon b. Memberikan sosialisasi dan pembelajaran
pengurus. Pengurus yang terbentuk tersebut memilah jenis sampah pada siswa sekolah
tidak dibayar dan jam kerjanya pun fleksibel tentang konsep bank sampah
dengan menyesuaikan kesibukan rumah c. Menggandeng masyarakat/nasabah yang
tangga mereka. Pekerjaan ini hanya sebagai belum punya pekerjaan tetap untuk
pekerjaan sampingan sehingga pikiran dan bergabung membuat kerajinan dari barang
tenaga tidak sepenuhnya diberikan untuk bekas mempunyai nilai ekonomis
kemajuan bank sampah. sehingga dapat menambah penghasilan.
Sebagian besar pekerjaan di tangani d. Pertemuan rutin setiap bulan bersama
oleh ketua bank sampah, sehingga adanya seluruh nasabah dan Paguyuban Paku
dominasi pekerjaan. Hal itu terjadi sebab Banksa.
memang ketua bank sampah dirasa cukup e. Pemberian semangat dan motivasi terus
mumpuni dalam mengelola bank sampah. dilakukan oleh pengurus bank sampah
Ketua bank sampah juga memiliki kelebihan Manfaat kepada masyarakat dengan sering
dalam hal keterampilan dari pada pengurus mengadakan pelatihan-pelatihan mengenai
dan anggota yang lain. Pengurus Bank Manajemen sampah dan pembuatan
Sampah Manfaat juga melakukan evaluasi kerajinan yang berbahan dasar sampah
secara berkala yaitu pada setiap bulannya, kepada warga masyarakat Desa Bolorejo
akan tetapi belum terdapat peningkatan yang sehingga bernilai ekonomis yang tinggi.
signifikan. Saat evaluasi, pengurus juga selalu Seperti contohnya ketrampilan pembuatan
memberikan semangat dan motivasi kepada topi plastik, tas plastik, pin, sandal,lampu,
anggota bank sampah mengingat sampai saat vas bunga, piring plastik, pembuatan
ini semangat para anggota masih harus terus gapura dan lain-lain.
di ingatkan. Hal ini disebabkan sulitnya Kesimpulan.
memberikan pemahaman dan menyadarkan Berdasarkan data yang telah dianalisis
kepada masyarakat akan kebersihan dari hasil penelitian tentang pemberdayaan
lingkungan dan mengelola sampah. masyarakat melalui bank sampah “ Manfaat “
Evaluasi dilakukan untuk mengecek di Desa Bolorejo , Kecamatan Kauman,
kinerja pengurus, pengadministrasian seperti Kecamatan Tulungagung, maka dapat
pembukuan, catatan buku tabungan agar tidak diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
terjadi kesalahan dalam laporan keuangan. a. Gambaran umum bank sampah
Evaluasi juga dilakukan untuk mendampingi “Manfaat “ Desa Bolorejo masyarakat
lebih ekstra kepada para anggota untuk lebih termotivasi dan terpacu untuk
mempertahankan karya-karya mereka. Selain menciptakan lingkungan bersih, dan
itu juga mempertahankan kepercayaan yang perilaku hidup warga yang peduli dan
diberikan oleh Badan ingkungan Hidup yang berbudaya lingkungan dalam
selama ini juga memberikan bantuan dan mewujudkan “Desa Bolorejo sebagai
pendampingan kepada Bank Sampah Desa BERSERI
Manfaat. b. Hasil analisis menunjukkan bahwaadanya
dampak positif dalam dengan adanya
Pemberdayaan Masyarakat yang Bank Sampah Manfaat di Desa Bolorejo,
dilakukan oleh Pengurus Bank Sampah hal ini dapat dilihat dari aspek
Manfaat lingkungan, sosial, dan ekonomi. Aspek
Terkait dengan adanya program lingkungan dengan adanya Bank Sampah
pemerintah yaitu bebas sampah pada tahun Manfaat dapat menciptakan lingkungan
2025 maka Bank Sampah Manfaat Desa disekitar rumah warga menjadi lebih
Bolorejo telah melakukan berbagai kegiatan bersih, sehat, dan bebas dari sampah.
terkait dengan Manajemen sampah dengan Kegiatan bank sampah juga memberikan
malibatkan nasabah bank sampah di sekitar dampak pada aspek sosial yaitu
antara lain : menambah keakraban antara pengurus
a. Memberikan sosialisasi tentang konsep dan anggota. Dampak dari aspek
bank sampah pada acara-acara tertentu ekonomi dengan adanya penabungan

230 Reni Sri Hapsari, Eddy Suwasono, Ahsin Daroini, Bank Sampah Sebagai …
REVITALISASI: Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 8, Nomor 2, Desember 2019

sampah di Bank Sampah Manfaat yaitu Bank Sampah Manfaat kepada


memberikan penghasilan tambahan masyarakat dengan sering mengadakan
meskipun belum mampu untuk pelatihan-pelatihan mengenai Manajemen
mencukupi kebutuhan. sampah dan pembuatan kerajinan yang
c. Hasil analisis menunjukkan bahwa berbahan dasar sampah kepada warga
Manajemen Bank Sampah “Manfaat” masyarakat Desa Bolorejo
Desa Bolorejo, Kabupaten Tulungagung
sebagai upaya Pemberdayaan Masyarakat Daftar Pustaka
Bank Sampah Manfaat yang dikelola oleh Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi
7 orang pengurus yang menjabat sebagai Penelitian Kualitatif. Bandung:
Direktur, sekertaris, bendahara, Teller, Remaja Rosdakarya.
Pemilahan, Penimbangan dan Munawir, 2015. Jurnal Pemberdayaan
Pengepakan Pembentukan pengurus Masyarakat Melalui Bank Sampah.
tersebut sifatnya suka rela tanpa Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan:
memperhatikan keahlian calon pengurus Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif,
terlebih dahulu. Kurangnya keahlian dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2014.
setiap bidang tersebut menyebabkan Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kualitatif
Bank Sampah Manfaat kurang berjalan dan R&D.Cetakan ke 18. Penerbit
secara optimal. Pengurus yang terbentuk Atabeta Bandung.
tersebut tidak dibayar dan jam kerjanya Wiryono. 2013. Pengantar Ilmu Lingkungan.
pun fleksibel dengan menyesuaikan Bengkulu: Pertelon Media
kesibukan rumah tangga mereka.
Pekerjaan ini hanya sebagai pekerjaan
sampingan sehingga pikiran dan tenaga
tidak sepenuhnya diberikan untuk
kemajuan bank sampah.
Sebagian besar pekerjaan di
tangani oleh ketua bank sampah,
sehingga adanya dominasi pekerjaan.
Hal itu terjadi sebab memang ketua
bank sampah dirasa cukup mumpuni
dalam mengelola bank sampah. Ketua
bank sampah juga memiliki kelebihan
dalam hal keterampilan dari pada
pengurus dan anggota yang lain.
Pengurus Bank Sampah Manfaat juga
melakukan evaluasi secara berkala yaitu
pada setiap bulannya, akan tetapi belum
terdapat peningkatan yang signifikan.
Hal ini disebabkan sulitnya memberikan
pemahaman dan menyadarkan kepada
masyarakat akan kebersihan lingkungan
dan mengelola sampah.
d. Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat
melalui bank sampah di Desa Bolorejo
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran
kritis masyarakat. Kegiatan rutin yag
dilakukan antara lain arisan rutin,
pemilihan sampah, menabung sampah
dan sosialisasi. Evaluasi kegiatan
dilaksanakan pada saat arisan rutin akan
tetapi belum memiliki dampak yang
maksimal. Bentuk pemandirian atau
pendampingan yang dilakukan pengurus

Reni Sri Hapsari, Eddy Suwasono, Ahsin Daroini, Bank Sampah Sebagai … 231

You might also like