Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 3

3.

2 Tahapan Penelitian
3.2.3 Analisis Kinematika
 Tahapan Pendahuluan
Tahap analisis ini diawali dengan pencarian pustaka-pustaka yang berkaitan
dengan analisis yang akan dilaksanakan. Pustaka-pustaka ini berupa penelitian
terdahulu yang telah dilakukan serta dasar teori yang dapat mendukung
penelitian.
Menyiapkan alat dan bahan juga merupakan aktivitas yang juga dilakukan
pada tahap ini. Alat dan bahan yang digunakan adalah Software Dips dan data
Scanline (Pengukuran jarak bidang diskontinuitas dari titik awal pengukuran
menggunakan meteran, pengukuran orientasi dip dan dip direction dari bidang
diskontinuitas) yang telah diakuisisi di lapangan
 Tahapan Analisis
Tahap analisis digunakan untuk mengetahui jenis longsoran yang dapat terjadi
pada daerah penelitian beserta presentase kemungkinan terjadinya. Hasil
analisis tersebut akan menentukan langkah perbaikan dan perancangan seperti
apa yang dibutuhkan oleh masyarakat sekitar agar terhindar dari bahaya
bencana longsor.
Tahap analisis data lapangan meliputi pengolahan data lapangan menggunakan
software Dips dan studi parametrik lebih lanjut mengenai kemungkinan
perubahan kelerengan yang mungkin terjadi. Pada analisis kinematika ini
digunakan software Dips untuk melakukan metode contouring dan
menggunakan fitur kinematic analysis untuk menentukan tipe longsoran yang
berpotensi terjadi beserta presentase kemungkinan terjadinya longsoran
tersebut.
 Tahapan Pembahasan
Tahap ini dilakukan setelah didapatkan jenis longsoran yang dapat terjadi pada
daerah penelitian. Pada tahap ini juga dibahas mengenai alasan atau kondisi
kondisi yang dapat menyebabkan longsoran tersebut terjadi. Berdasarkan hasil
model analisis kinematika probabilitas tersebut dapat diketahui rekomendasi
atau langkah nyata yang dapat diajukan serta dilakukan untuk mengurangi
potensi keterjadian longsor yang semakin besar pada daerah penelitian.
3.2.4 Analisis SMR
 Tahapan Pendahuluan
Tahapan ini diawali dengan pencarian pustaka-pustaka yang berkaitan dengan
analisis yang akan dilaksanakan. Pustaka-pustaka ini berupa penelitian
terdahulu yang telah dilakukan serta dasar teori yang dapat mendukung
penelitian.
Menyiapkan alat dan bahan juga merupakan aktivitas yang juga dilakukan
pada tahap ini. Alat dan bahan yang digunakan untuk analisis ini adalah alat
tulis, peralatan lapangan, meteran, aplikasi Fieldmove Clino dan Software
Dips.

 Tahapan Akuisisi Data


Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
observasi lapangan untuk mendapatkan beberapa data seperti pengukuran
azimut lereng menggunakan aplikasi Fieldmove Clino, pengukuran jarak
bidang diskontinuitas dari titik awal pengukuran menggunakan meteran,
pengukuran orientasi dip dan dip direction dari dip direction, maupun kontak
antar jenis batuan dan urat, identifikasi jenis struktur geologi, dapat berupa
bidang sesar, kekar, zona hancuran (shear zone), serta identifikasi nama
batuan berdasarkan karakteristik fisik batuan tersebut.
 Tahapan Analisis
Tahap analisis SMR digunakan untuk untuk menentukan kestabilan dengan
menambahkan faktor penyesuaian arah orientasi lereng dan metoda eskavasi
lereng. Dari hasil analisis tersebut, dapat dikeluarkan suatu rekomendasi untuk
perkuatan lereng untuk kondisi suatu lereng tertentu.
Tahap analisis SMR meliputi pengolahan data lapangan menggunakan
software Dips, melakukan perhitungan Rock Mass Rating (RMR) berdasarkan
data lapangan, dan melakukan pembobotan terhadap parameter parameter
yang telah ditetapkan dalam klasifikasi Slope Mass Rating (SMR) menurut
Romana (1985). Pada analisis SMR ini digunakan lima parameter untuk
mendapatkan nilai SMR. Kelima parameter tersebut adalah F1 (hubungan arah
kemiringan diskontiniutas dan arah kemiringan lereng), F2(mengacu pada
sudut kemiringan diskontiniutas), F3 (hubungan antara permukaan lereng
dengan kemiringan diskontinuitas), F4 (merupakan faktor berkaitan dengan
metode ekskavasi) dan Rock Mass Rating (RMR).
 Tahapan Pembahasan
Tahap ini dilakukan setelah didapatkan nilai SMR yang dihitung berdasarkan
kelima parameter tersebut. Berdasarkan kelima parameter tersebut akan
didapatkan nilai SMR yang diklasifikasikan kedalam klasifikasi deskripsi
setiap kelas SMR dan rekomendasi perkuatan lereng menurut Romana (1985).

You might also like