Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

JURNAL SKRIPSI

TANGGUNG JAWAB HUKUM PT. PARNA AGROMAS DAN


CV.VALFER LESTARI TERHADAP PIHAK KETIGA YANG
MENGALAMI KERUGIAN AKIBAT PELAKSANAAN KONTRAK
KERJA KONSTRUKSI DI KABUPATEN SEKADAU PROVINSI
KALIMANTAN BARAT

Diajukan oleh :
Vanessha Dasenta Demokracia

NPM : 160512310
Program studi : Ilmu Hukum
Program Kekhususan : Hukum Ekonomi dan Bisnis

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
2019
TANGGUNG JAWAB HUKUM PT. PARNA AGRO MAS DAN CV. VALFER
LESTARI TERHADAP PIHAK KETIGA YANG MENGALAMI KERUGIAN
AKIBAT PELAKSANAAN KONTRAK KERJA KONSTUKSI

VANESSHA DASENTA DEMOKRACIA

Fakultas Hukum, Universitas Atma Jaya Yogyakarta


vanesshaddemokracia@gmail.com

Abstract

The dock construction contract between PT. Parna Agromas and CV. Valfer Lestari does not
contain provisions regarding the protection and responsibility of third parties outside the contract.
This study aims to find out how the legal responsibilities of PT. Parna Agromas and CV.Valfer
Lestari to third parties who suffer losses due to the implementation of construction work contracts.
This research is an empirical study. The type of research data is primary data and secondary data
with primary legal materials, secondary legal materials, and tertiary legal materials. Data
collection techniques in the form of literature studies and interviews with respondents. The data
analysis method used in this legal research is qualitative. Legal liability for losses suffered by third
parties due to the implementation of construction work contracts between PT. Parna Agromas and
CV. Valfer Lestari, is the responsibility of CV. Valfer Lestari as the party carrying out construction
work. While PT. Parna Agromas as the employer helps in legal aspects of the CV. Valfer Lestari
needs help. This is based on the provisions of Article 1339 and Article 1365 of the Civil Code. In
this case, the principle adopted by PT. Parna Agromas and CV. Valfer Lestari is the principle of
strict liability. The compensation process is carried out in a family way and involves local village
officials.

Keywords: Legal responsibility, loss, and construction work contract

1. PENDAHULUAN Oleh karena itu, semakin banyak pula pihak


Indonesia sebagai negara berkembang, yang menawarkan jasa untuk melakukan
hingga saat ini masih terus melaksanakan pekerjaan pembangunan tersebut atau lebih
kegiatan pembangunan. Pemerintah dikenal dengan istilah layanan jasa
Indonesia berusaha meningkatkan konstruksi.
pembangunan nasional di berbagai aspek. Pengaturan mengenai jasa konstruksi
Seiring dengan perkembangan zaman dan diatur dalam Undang–Undang Nomor 18
kemajuan industrial, serta adanya percepatan Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi,
pembangunan yang dilakukan oleh kemudian digantikan dengan Undang-
pemerintah, maka semakin banyak sarana Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa
dan prasarana yang dibutuhkan untuk Konstruksi, hal ini diatur untuk memenuhi
menunjang kegiatan tersebut dan demi tuntutan kebutuhan serta tata kelola yang
terwujudnya tujuan pembangunan nasional. baik dan penyelenggaraan jasa konstruksi
Segala aspek dalam jasa konstruksi sudah dan penyedia jasa, maupun antara pengguna
diatur dan harus dilakukan mengacu pada jasa dan penyedia jasa dengan pihak ketiga.
Undang–Undang tersebut serta peraturan Permasalahan dalam konstruksi sering
pelaksananya. Dengan adanya pengaturan melibatkan sektor hukum lainnya, yang
dalam bidang jasa konstruksi, akan paling sering terlibat adalah sektor hukum
memberikan kepastian hukum dalam
penyelenggaraan jasa konstruksi.
Pada saat pelaksanaan pekerjaan
konstruksi, sangat dimungkinkan timbulnya
permasalahan, baik antara pengguna jasa
bidang ketenagakerjaan, perbuatan melawan juga dianggap kurang memberikan
hukum, bahkan hukum pidana.1 pelindungan kepada pihak ketiga yang tidak
Pasal 47 Undang–Undang Nomor 2 terikat dengan kontrak yang dibuat oleh para
Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi jo pihak. Padahal dalam pelaksanaan kontrak
Pasal 23 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor kerja konstruksi tersebut, sangat besar
54 Tahun 2016 tentang Perubahan Ketiga kemungkinan terjadi kerugian yang dialami
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun oleh para pihak, maupun pihak di luar
2000 tentang penyelenggaraan jasa kontrak konstruksi.
konstruksi sendiri telah mengatur mengenai Tujuan penelitian ini adalah untuk
tanggung jawab para pihak dalam kontrak mengetahui bagaimana tanggung jawab
kerja konstruksi terhadap pihak ketiga, hukum PT. Parna Agromas dan CV. Valfer
bahwa mengenai tanggung jawab tersebut Lestari terhadap pihak ketiga yang
harus dicantumkan dalam kontrak kerja mengalami kerugian akibat pelaksanaan
konstruksi yang memuat bentuk tanggung kontrak kerja konstruksi.
jawab mengenai gangguan terhadap A. Tinjauan Umum Tentang Tanggung
lingkungan dan manusia. Tetapi dalam hal Jawab Hukum
ini, ketentuan tersebut belum memberi 1. Pengertian Tanggung Jawab Hukum
kejelasan mengenai bentuk tanggung jawab Tanggung jawab hukum dalam arti
hukum bagi pihak ketiga, sehingga dianggap legal liability dimaksudkan kewajiban
kurang memberikan pelindungan hukum membayar segala kerugian atau biaya
bagi pihak ketiga yang tidak ada yang timbul.3 Menurut Kamus Besar
hubungannya dengan kontrak kerja Bahasa Indonesia, tanggung jawab
konstruksi.2 merupakan keadaan wajib menanggung
Pada perjanjian kerjasama antara PT. segala sesuatu (kalau terjadi apa–apa
Parna Agromas dan CV. Valfer Lestari boleh di tuntut, dipersalahkan,
mengenai pembuatan dermaga, tidak diperkarakan dan sebagainya).4 Jika kita
mencantumkan klausul mengenai tanggung kembali kepada asas umum dalam
jawab para pihak terhadap pihak ketiga hukum perdata, dapat dikatakan bahwa
apabila mengalami kerugian. Sedangkan siapa pun yang tindakannya merugikan
dalam Undang–Undang Nomor 2 Tahun pihak lain, wajib memberikan ganti rugi
2017 tentang Jasa Konstruksi sudah kepada pihak yang menderita kerugian
menyatakan bahwa dalam pembuatan tersebut.
kontrak kerja konstruksi, setidak–tidaknya 2. Prinsip–Prinsip Dalam Tanggung
memuat hal dan uraian mengenai Jawab Hukum
pelindungan terhadap pihak ketiga selain Secara umum, prinsip–prinsip dalam
para pihak dan pekerja. Sehingga ada tanggung jawab hukum dapat dibedakan
ketidaksesuaian antara apa yang sebagai berkut:
diamanatkan oleh Undang–Undang dengan a. Kesalahan (liability based on fault)
praktek yang terjadi di lapangan. Selain itu, Prinsip tanggung jawab
PT. Parna Agro Mas dan CV. Valfer Lestari berdasarkan unsur kesalahan (fault
liability atau liability based on fault)
adalah prinsip yang cukup umum
1
Munir Fuady, 1998, Kontrak Pemborongan
Mega Proyek, Cet.1, Citra Aditya Bakti, Bandung,
3
hlm. 2 K Martono dan Ahmad Sudiro, 2010, Hukum
2
Angkutan Udara, Cet.1, Raja Grafindo Persada,
Nastella br Ginting, 2018, Tanggung Jawab Jakarta, hlm. 217
Hukum Maskapai Penerbangan Terhadap Pihak
4
Ketiga DiDarat Atas Akibat Kecelakaan Pesawat Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Udara Sipil, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, hlm kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Kontrak, diakses 5
7 September 2019
berlaku dalam hukum pidana dan diatas. Ada pendapat ahli mengatakan,
perdata. Prinsip ini menyatakan, strict liability adalah prinsip tanggung
seseorang baru dapat dimintakan jawab yang menetapkan kesalahan
pertanggung jawabannya secara tidak sebagai faktor yang
hukum jika ada unsur kesalahan yang menentukan. Namun pengecualian-
dilakukannya. Kesalahan adalah unsur pengecualian yang memungkinkan
yang bertentangan dengan hukum. untuk dibebaskan dari tanggung
Pengertian “hukum”, tidak hanya jawab, misalnya keadaan force
bertentangan dengan undang–undang, majeure. Sebaliknya absolute liability
tetapi juga kepatutan dan kesusilaan adalah prinsip tanggung jawab tanpa
dalam masyarakat. Secara common kesalahan dan tidak ada
sense, asas tanggung jawab ini dapat pengecualiannya. Selain itu, ada
diterima karena adalah adil bagi orang pandangan yang agak mirip, yang
yang berbuat salah untuk mengganti mengaitkan perbedaan keduanya pada
kerugian bagi pihak korban. Dengan ada atau tidak adanya hubungan
kata lain, tidak adil jika orang yang kausalitas antara subjek yang
tidak bersalah harus mengganti bertanggung jawab dan kesalahannya.
kerugian yang diderita orang lain. Pada strict liability, hubungan itu
b. Praduga selalu bertanggung jawab harus ada, sementara pada absolute
(presumption of liability) liability, hubungan itu tidak selalu
Prinsip ini menyatakan, tergugat ada.
selalu dianggap bertanggung jawab e. Pembatasan tanggung jawab
(presumption of liability principle), (limitation of liability)
sampai ia dapat membuktikan ia tidak Prinsip tanggung jawab dengan
bersalah. Jadi beban pembuktian ada pembatasan (limitation of liability
pada si tergugat. Jika digunakan teori principle) sangat disenangi oleh
ini, maka yang berkewajiban untuk pelaku usaha untuk dicantumkan
membuktikan kesalahan itu ada di sebagai klausula eksonerasi dalam
pihak pelaku usaha yang digugat. perjanjian standar yang dibuatnya.
Tergugat ini yang harus Prinsip ini biasanya dikombinasikan
menghadirkan bukti–bukti dirinya dengan prinsip–prinsip tanggung
tidak bersalah. jawab lainnya. Prinsip tanggung
c. Praduga selalu tidak bertanggung jawab ini sangat merugikan konsumen
jawab (presumption of nonliabiliiity) bila ditetapkan secara sepihak oleh
Prinsip ini adalah kebalikan dari pelaku usaha.5
prinsip kedua. Prinsip praduga untuk B. Tinjauan Umum Tentang Kerugian Pihak
tidak selalu bertanggung jawab Ketiga
(presumption of nonliability principle) 1. Pengaturan Hukum Kontrak
hanya dikenal dalam lingkup transaksi Berdasarkan Kitab Undang–Undang
konsumen yang sangat terbatas, dan Hukum Perdata
pembatasan demikian biasanya secara Berdasarkan Pasal 1338 Kitab
common sense dapat dibenarkan. Undang–Undang Hukum Perdata, semua
d. Tanggung jawab mutlak (strict persetujuan yang dibuat sesuai dengan
liability) undang–undang berlaku sebagai undang–
Prinsip tanggung jawab mutlak undang bagi mereka yang membuatnya.
(strict liability) sering diidentikkan Persetujuan itu tidak dapat ditarik
dengan prinsip tanggung jawab
absolut (absolute liability). Kendati 5
Shidarta, 2006, Hukum Perlindungan
demikian ada pula para ahli yang Konsumen Indonesia, Cet.3, Grasindo, Jakarta, hlm.
membedakan kedua terminologi 73 - 80
kembali selain dengan kesepakatan kedua Hukum Perdata, seseorang tidak hanya
belah pihak, atau karena alasan–alasan bertanggung jawab, atas kerugian yang
yang ditentukan oleh undang–undang. disebabkan perbuatannya sendiri,
Persetujuan harus dilaksanakan dengan melainkan juga atas kerugian yang
itikad baik. Pada Pasal 1339 Kitab disebabkan perbuatan–perbuatan orang–
Undang–Undang Hukum Perdata, suatu orang yang menjadi tanggungannya atau
perjanjian diperlukan adanya persetujuan disebabkan barang–barang yang berada
kedua belah pihak, yang mana di bawah pengawasannya. Orang tua dan
persetujuan itu tidak hanya mengikat apa wali bertanggung jawab atas kerugian
yang dengan tegas ditentukan di yang disebabkan oleh anak–anak yang
dalamnya, melainkan juga segala sesuatu belum dewasa, yang tinggal pada
yang menurut sifatnya persetujuan mererka dan terhadap siapa mereka
dituntut berdasarkan keadilan, kebiasaan melakukan kekuasaan orangtua atau wali.
dan undang–undang. Pada dasarnya Majikan dan orang yang mengangkat
persetujuan hanya berlaku antara pihak- orang lain untuk mewakili urusan–urusan
pihak yang membuatnya, yang perlu mereka, bertanggung jawab atas kerugian
digaris bawahi adalah persetujuan tidak yang disebabkan oleh pelayan atau
dapat merugikan pihak ketiga. Apabila bawahan mereka dalam melakukan
perjanjian menyebabkan kerugian bukan pekerjaan yang ditugaskan kepada
hanya kepada para pihak yang orang–orang itu. Berdasarkan Pasal 1369
mengikatkan diri dalam perjanjian tetapi Kitab Undang–Undang Hukum Perdata,
menimbulkan kerugian bagi pihak ketiga pemilik sebuah gedung bertanggung
yaitu pihak yang tidak berada atau jawab atas kerugian yang disebabkan
mengikatkan diri kepada perjanjian, oleh ambruknya gedung itu seluruhnya
maka tetaplah diberikan hak untuk atau sebagian, jika itu terjadi karena
memperoleh ganti kerugian atas kerugian kelalaian dalam pemeliharaan atau
yang ditimbulkan. Berdasarkan Pasal karena kekurangan dalam pembangunan
1365 Kitab Undang-Undang Hukum ataupun dalam penataannya.
Perdata, setiap perbuatan yang melanggar Perbuatan melawan hukum dianggap
hukum dan membawa kerugian kepada terjadi dengan melihat adanya perbuatan
orang lain mewajibkan orang yang dari pelaku yang diperkirakan memang
menimbulkan kerugian itu karena melanggar undang–undang, bertentangan
kesalahannya untuk menggantikan dengan hak orang lain, bertentangan
kerugian tersebut. Selanjutnya bahwa dengan kewajiban hukum pelaku,
setiap orang bertanggung jawab, bukan bertentangan dengan kesusilaan dan
hanya atas kerugian yang disebabkan ketertiban umum, atau bertetentangan
perbuatan–perbuatan, melainkan juga dengan kepatutan dalam masyarakat baik
atas kerugian yang disebabkan kelalaian terhadap diri sendiri maupun orang lain,
atau kesembronoannya.6 namun demikian suatu perbuatan yang
Berdasarkan Pasal 1366 Kitab dianggap sebagai perbuatan melawan
Undang–Undang Hukum Perdata, setiap hukum ini tetap harus dapat
orang bertanggung jawab, bukan hanya dipertanggungjawabkan apakah
atas kerugian yang disebabkan mengandung unsur kesalahan atau tidak.7
perbuatan–perbuatan, melainkan juga
atas kerugian yang disebabkan kelalaian 7
Heru Sugiyono, 2017, “Perlindungan Hukum
atau kesembronoannya. Berdasarkan Terhadap Pihak Ketiga Sebagai Pemilik Jaminan
Pasal 1367 Kitab Undang–Undang Ketika Tidak Dilaksanakannya Prinsip Kehati-
Hatian Oleh Bank Dalam Perjanjian Kredit Dengan
6
Suwardjoko Warpani, 1990, Merencanakan Memakai Jaminan”, Jurnal Yuridis, Vol 4, No 1,
Sistem Pengangkutan, Penerbit ITB, Bandung, hlm 4 hlm. 103
2. Bentuk Tindakan Ganti Rugi melakukan sesuatu) dan mandatory
Terdapat beberapa tindakan ganti rugi injunction (perintah kepada terdakwa
yang dapat dilakukan ketika sebuah untuk melakukan sesuatu).8
pelanggaran kontrak terjadi. Tindakan C. Tinjauan Umum Tentang Jasa
ganti rugi ini dapat dibedakan menjadi: Konstruksi
a. Ganti rugi (damages), terdapat 2 Jasa konstruksi adalah layanan jasa
bentuk yaitu liquidated damages dan kosultasi konstruksi dan/atau pekerjaan
unliquidated damages. konstruksi. Berdasarkan Pasal 1 angka 3
Semua bentuk ganti rugi atas Undang–Undang Nomor 2 Tahun 2007,
pelanggaran kontrak berupa sejumlah pekerjaan konstruksi adalah keseluruhan
uang. Apabila ganti rugi diberikan atau sebagian kegiatan yang meliputi
bukan dalam bentuk uang, maka pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan,
disebut tindakan setara (equitable pembongkaran, dan pembangunan kembali
remedies). Unliquidated damages suatu pembangunan.
adalah tindakan ganti rugi berupa Secara luas, proyek–proyek konstruksi dapat
sejumlah uang yang belum ditetapkan dibagi atau diklasifikasikan menjadi 3 (tiga)
besarnya di dalam kontrak. bagian, yaitu:
Sedangkan liquidated damages adalah 1. Konstruksi Gedung
tindakan ganti rugi berupa sejumlah Konstruksi gedung adalah bangunan
uang yang telah ditetapkan besarnya yang digunakan sebagai fasilitas umum,
di dalam kontrak. misalnya bangunan institusional,
b. Quantum meruit. pendidikan, industri ringan (seperti
Istilah quantum meruit merupakan gudang), bangunan komersial, sosial, dan
sebuah frasa dari bahasa latin yang tempat rekreasi. Konstruksi gedung
berarti “apa yang telah diperoleh biasanya direncanakan oleh arsitek dan
seseorang”. Dalam konteks hukum insinyur sipil, sementara material yang
kontrak, quantum meruit berarti “nilai dibutuhkan lebih ditekankan pada aspek–
logis atas pekerjaan yang telah aspek arsitektural.
dilaksanakan”. Besarnya nominal 2. Konstruksi Teknik
quantum meruit ditentukan oleh Konstruksi teknik melibatkan struktur
pengadilan dan quantum meruit yang direncanakan dan didesain secara
biasanya hanya berlaku di negara– khusus oleh para ahli dan dibuat untuk
negara persemakmuran. memenuhi kebutuhan masyarakat yang
c. Tindakan lain yang setara (equitable berhubungan dengan infrastruktur. Jenis
remedies), terdapat 2 bentuk yaitu konstruksi ini dibagi lagi menjadi dua
specific performance dan injunction. bagian, yaitu:
Specific performance merupakan a. Konstruksi Jalan
sebuah perintah dari pengadilan yang Proyek ini meliputi penggalian,
memaksa salah satu pihak untuk pengurugan, perkerasan jalan, dan
melakukan sebuah tindakan tertentu, konstruksi jembatan serta struktur
biasanya digunakan untuk memaksa drainese. Konstruksi jalan biasanya
pihak tersebut untuk memenuhi direncanakan oleh departemen
kewajibannya di dalam kontrak. pekerjaan umum setempat dan
Sedangkan injunction adalah sebuah berbeda dengan konstruksi bangunan
perintah pengadilan yang memaksa
salah satu pihak untuk melakukan
atau tidak melakukan sebuah tindakan 8
Seng Hansen, 2018, Manajemen Kontrak
tertentu. Ada dua jenis injunction Konstruksi (Pedoman Praktis Dalam Mengelola
yaitu prohibitory injunction (perintah Proyek Konstruksi), cet.4, Gramedia, Jakarta, hlm.
kepada terdakwa untuk tidak 55 - 57
dari segi aktivitas antara pemilik, undang–undang bagi mereka yang
perencana, dan kontraktor. membuatnya”.11
b. Konstruksi berat 2. Pengertian Kontrak Kerja Konstruksi
Proyek ini meliputi proyek–proyek Pengertian kontrak konstruksi
utilitas suatu negara, bendungan, berdasarkan Pasal 1 angka 8 Undang–
pemipaan, transportsi selain jalan Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang
raya, transportasi air, dan transportasi Jasa Konstruksi, kontrak kerja konstruksi
udara. Konstruksi ini dibiayai oleh adalah keseluruhan dokumen kontrak
pemerintah atau kerjasama yang mengatur hubungan antara
pemerintah–swasta. pengguna jasa dan penyedia jasa dalam
3. Konstruksi Industri penyelenggaraan jasa konstruksi.
Konstruksi ini biasanya melibatkan Kontrak kerja konstruksi dibuat oleh para
proyek–proyek teknik tingkat tinggi pihak untuk menyiasati potensi
dalam manufaktur dan proses produksi. munculnya permasalahan dan sengketa
Dalam beberapa kasus, kontraktor dan konstruksi.12 Kontrak kerja konstruksi
arsitek menjadi berada pada satu mengatur mengenai hubungan kerja
perusahaan untuk mendesain dan antara pengguna jasa dan penyedia jasa.
melaksanakan pembangunan pabrik bagi Dengan demikian, kontrak kerja
pemilik/klien.9 konstruksi merupakan dokumen yang
D. Tinjauan Umum Tentang Kontrak Kerja penting dalam proyek, dimana segala hal
Konstruksi terkait hak dan kewajiban serta alokasi
1. Pengertian Kontrak risiko diatur dalam kontrak. Sehingga
Istilah kontrak dalam hukum kontrak kontrak dalam kegiatan jasa konstruksi
merupakan kesepadanan dari istilah menjadi dasar dilaksanakannya kegiatan
contract dalam bahasa Inggris. Istilah konstruksi mulai dari perencanaan,
kontrak dalam bahasa Indonesia pelaksanaan dan juga pengawasan
sebenarnya sudah lama ada, dan bukan konstruksi.13
merupakan istilah yang asing.10
Sistem pengaturan hukum kontrak adalah 2. METODE
sistem terbuka (open system). Artinya a. Jenis Penelitian
bahwa setiap orang bebas untuk Penelitian hukum ini merupakan
mengadakan perjanjian, baik yang sudah penelitian hukum empiris. Penelitian
diatur maupun yang belum diatur di hukum empiris merupakan penelitian
dalam undang–undang. Hal ini dapat hukum yang berupaya untuk melihat
disimpulkan dari ketentuan yang hukum dalam artian yang nyata atau
tercantum dalam Pasal 1338 ayat (1) dapat dikatakan melihat dan meneliti
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, bagaimana bekerjanya hukum di
yang berbunyi: “Semua perjanjian yang masyarakat.14 Penelitian hukum empiris
dibuat secara sah berlaku sebagai
11
Salim H.S, 2003, Hukum Kontrak Teori dan
Teknik Penyusunan Kontrak, cet.1, Sinar Grafika,
Jakarta, hlm. 7
12
Seng Hansen, Op.Cit, hlm. 10
9
Irika Widiasanti dan Lenggogeni, 2014,
Manajemen Konstruksi, cet.2, Remaja Rosdakarya,
13
Sri Redjeki Slamet, 2016 “Kesempurnaan
Bandung, hlm. 2 - 4 Kontrak Kerja Konstruksi Menghindari Sengketa”,
Lex Jurnalica (Journal of Law), Vol 13, No 3,
10
Munir Fuady, 1999, Hukum Kontrak (Dari Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul, hlm. 192
Sudut Pandang Hukum Bisnis), Cet.1, Citra Aditya 14
Bakti, Bandung, Hlm. 2 Elisabeth Nurhaini Butarbutar, 2018, Metode
Penelitian Hukum (Langkah – Langkah untuk
ini bertujuan untuk meneliti orang dalam  Kitab Undang–Undang Hukum
hubungan hidup di masyarakat, sehingga Perdata.
penelitian ini dapat juga dikenal sebagai  Undang–Undang Nomor 2
penelitian hukum sosiologis.15 Penelitian Tahun 2017 tentang Jasa
ini dilakukan secara langsung kepada Konstruksi.
responden di PT. Parna Agro Mas dan  Peraturan Pemerintah Nomor
CV. Valfer Lestari untuk memperoleh 54 Tahun 2016 tentang
data primer yang didukung dengan data Perubahan Ketiga Atas
sekunder terdiri atas bahan hukum primer Peraturan Pemerintah 29 Tahun
dan bahan hukum sekunder. 2000 tentang Penyelenggaraan
b. Sumber Data Jasa Konstruksi
Jenis penelitian ini menggunakan data b) Bahan Hukum Sekunder
primer dan data sekunder, yang terdiri Bahan hukum sekunder dalam
atas: penelitian ini diperoleh dari buku
1) Data Primer tentang konstuksi, buku tentang
Data primer yang digunakan dalam hukum perdata, buku tentang
penelitian hukum ini adalah data yang hukum kontrak, buku–buku
diperoleh secara langsung dari lainnya yang relevan dengan
responden yakni subjek yang penelitian ini, hasil penelitian
memberikan jawaban langsung atas tentang tanggung jawab hukum
pertanyaan yang diberikan maskapai penerbangan terhadap
berdasarkan wawancara yang pihak ketiga, jurnal hukum tentang
berkaitan langsung dengan masalah pelindungan hukum terhadap pihak
hukum yang diteliti. Dalam penelitian ketiga, jurnal hukum tentang
ini, data primer yang diperoleh kontrak kerja konstruksi, serta
penulis didapatkan dari wawancara website tentang contoh kasus
dengan responden yaitu Bapak dalam pelaksanaan pekerjaan
Herkulanus Rudi selaku Senior konstruksi yang melibatkan pihak
Manager di PT. Parna Agro Mas dan ketiga yang ada kaitannya dengan
Bapak Herianto selaku Kepala masalah hukum yang diteliti.
Administrasi di CV. Valfer Lestari. c) Bahan Hukum Tersier
2) Data Sekunder Bahan hukum tersier adalah
Data sekunder diperoleh dari bahan yang memberikan petunjuk
kepustakaan yang berwujud peraturan atau penjelasan terhadap bahan
perundang–undangan, buku, dan hukum primer dan bahan hukum
dokumen–dokumen lain yang sekunder, yaitu Kamus Besar
berhubungan dengan masalah yang Bahasa Indonesia.
diteliti. Data sekunder yang c. Metode Pengumpulan Data
digunakan dalam penelitian hukum ini 1) Studi kepustakaan, yaitu suatu cara
antara lain: untuk mengumpulkan data yang
a) Bahan Hukum Primer berupa buku, dan sumber–sumber
Bahan hukum primer adalah resmi yang terkait dengan
bahan hukum yang diperoleh dari permasalahan hukum yang akan
peraturan perundang–undangan diteliti, dengan cara membaca,
(hukum positif), terdiri atas: menelaah, dan menganalisis.
2) Wawancara dengan responden.
Wawancara dilakukan dengan Bapak
Menemukan Kebenaran dalam Ilmu Hukum), cet.1, Herkulanus Rudi selaku Senior
Refika Aditama, Bandung, hlm.83
Manager di PT. Parna Agromas dan
15
Ibid, hlm. 95 Bapak Herianto selaku Kepala
Administrasi di CV. Valfer Lestari Desa Sungai Ayak Dua, Kecamatan
sebagai pihak dalam perjanjian Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau.
kerjasama pembuatan dermaga di Dermaga yang dibangun merupakan
Desa Sungai Ayak, Kecamatan dermaga milik PT. Parna Agromas yang
Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau, digunakan hanya untuk kepentingan PT.
Provinsi Kalimantan Barat. Parna Agromas. Jadi tidak digunakan
d. Lokasi Penelitian untuk kepentingan umum lainnya.
Lokasi penelitian ini dilakukan di PT. Kontrak kerja konstruksi pembuatan
Parna Agromas dan CV. Valfer Lestari dermaga antara PT. Parna Agromas dan
yang berkedudukan di Desa Sungai CV. Valfer Lestari tidak memuat adanya
Ayak, Kecamatan Belitang Hilir, ketentuan mengenai pelindungan dan
Kabupaten Sekadau, Provinsi Kalimantan tanggung jawab para pihak dalam
Barat. kontrak terhadap pihak ketiga. Sehingga,
e. Responden kurang memberikan pelindungan kepada
Responden merupakan pihak dalam pihak ketiga. Padahal berdasarkan Pasal
perjanjian kerjasama pembuatan dermaga 47 Undang–Undang Nomor 2 Tahun
di Desa Sungai Ayak, Kecamatan 2017 tentang Jasa Konstruksi jo Pasal 23
Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau, yakni Peraturan Pemerintah Nomor Nomor 54
Bapak Herkulanus Rudi selaku Senior Tahun 2016 tentang perubahan ketiga
Manager di PT. Parna Agromas dan atas Peraturan Pemerintah Nomor 29
Bapak Herianto selaku Kepala Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan
Administrasi di CV. Valfer Lestari. Jasa Konsultasi Konstruksi, mengenai
f. Metode Analisis Data pelindungan dan tanggung jawab para
Metode analisis data yang digunakan pihak dalam kontrak terhadap pihak
dalam penelitian hukum ini adalah ketiga diatur dalam kontrak kerja
metode analisis kualitatif, yaitu data yang konstruksi.
di dapatkan dari berbagai sumber, Menurut Bapak Herkulanus Rudi
dihubungkan dan di analisis satu dengan selaku Senior Manager yang mewakili
yang lainnya. PT. Parna Agromas, bahwa CV. Valfer
g. Proses Berpikir Lestari merupakan kontraktor tetap di
Proses berpikir atau bernalar yang PT. Parna Agromas dan sejak awal
digunakan adalah dengan cara induktif, banyak berkontribusi dalam kemajuan
yaitu menjelaskan suatu hal yang bersifat PT. Parna Agromas. Menurutnya, segala
khusus kemudian menariknya menjadi pekerjaan yang dilakukan oleh CV.
kesimpulan yang umum.16 Valfer Lestari dinilai sangat memuaskan.
Oleh karena itu, dalam proyek
3. HASIL DAN PEMBAHASAN pembuatan dermaga, perusahaan juga
A. Tanggung Jawab Hukum PT. Parna mempercayakan proyek tersebut kepada
Agromas Dan CV. Valfer Lestari CV. Valfer Lestari. Hal ini juga
Terhadap Pihak Ketiga Yang dilakukan untuk menjaga adanya
Mengalami Kerugian Akibat kepercayaan antara PT. Parna Agromas
Pelaksanaan Kontrak Kerja dan CV. Valfer Lestari.
Konstruksi Di Kabupaten Sekadau Menurut Bapak Herianto selaku
Provinsi Kalimantan Barat Kepala Administrasi yang mewakili CV.
Kontrak kerja konstruksi antara PT. Valfer Lestari, bahwa CV. Valfer Lestari
Parna Agromas dan CV. Valfer Lestari, dan PT. Parna Agromas sudah mulai
merupakan kontrak pembuatan dermaga bekerjasama sejak tahun 2011 hingga
PAM di Desa Sungai Ayak Satu dan saat ini. Proyek yang dikerjakan pun ada
berbagai macam, seperti pembuatan
16
Ibid, hlm. 76
jalan, angkutan, dan yang terbaru ini diserahkan kepada pihak kedua yang
adalah pembuatan dermaga. merupakan pelaksana pekerjaan
Berdasarkan hasil penelitian, kontrak konstruksi, sedangkan PT. Parna
kerja konstruksi pembuatan dermaga Agromas hanya membantu dalam
yang dilakukan oleh PT. Parna Agromas urusan–urusan legal atau hukumnya saja.
dan CV. Valfer Lestari, tidak memuat Hal ini dikarenakan CV. Valfer Lestari
secara lengkap uraian–uraian merupakan pihak yang mengerjakan
sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal langsung pekerjaan tersebut dan
47 Undang–Undang Nomor 2 Tahun kemungkinan besar apabila terjadi suatu
2017 tentang Jasa Konstruksi. Berkaitan hal yang menyebabkan kerugian, maka
dengan hal tersebut, dalam pelaksanaan CV. Valfer Lestari yang bertanggung
pekerjaan pembuatan dermaga yang jawab.
dilakukan oleh CV. Valfer Lestari Kerugian yang dialami oleh pihak
dimungkinkan terjadinya kerugian yang ketiga akibat pelaksanaan pekerjaan
dapat dialami oleh pihak ketiga. Pihak konstruksi, tentu tidak secara langsung
ketiga merupakan pihak yang tidak dapat dilakukan ganti kerugian, tetapi
terikat dalam kontrak kerja konstruksi memerlukan tahapan maupun proses.
pembuatan dermaga antara PT. Parna Pihak ketiga yang mengalami kerugian,
Agromas dan CV. Valfer Lestari, tentu akan menunggu hingga proses
misalnya saja masyarakat yang bertempat selesai untuk mendapatkan ganti
tinggal di sekitar proyek pembangunan kerugian. Berkaitan dengan pemberian
dermaga tersebut. Dalam kontrak kerja ganti kerugian kepada pihak ketiga,
konstruksi pembuatan dermaga tersebut, dilakukan secara kekeluargaan oleh para
tidak terdapat klausul mengenai pihak dalam kontrak kerja konstruksi,
pelindungan terhadap pihak ketiga selain serta melibatkan pengurus desa setempat.
para pihak dan pekerja, dan tidak memuat Hal ini dikarenakan di Desa Sungai
mengenai tanggung jawab para pihak Ayak, Kecamatan Belitang Hilir,
dalam hal terjadi suatu peristiwa yang Kabupaten Sekadau, masyarakatnya
menimbulkan kerugian atau masih memegang teguh adat dan budaya
menyebabkan kecelakaan dan/atau setempat, khususnya masyarakat adat
kematian bagi pihak ketiga. Dayak. Besarnya ganti kerugian yang
Berdasarkan Pasal 1365 Kitab diberikan pun sesuai dengan jumlah yang
Undang–Undang Hukum Perdata bahwa ditetapkan oleh pengurus desa setempat.
tiap perbuatan yang melanggar hukum Menurut Bapak Herkulanus Rudi
dan membawa kerugian kepada orang selaku Senior Manager di PT. Parna
lain, mewajibkan orang yang Agromas, pihak perusahaan dan CV.
menimbulkan kerugian itu karena Valfer Lestari sudah melakukan upaya–
kesalahannya untuk menggantikan upaya untuk mencegah terjadinya
kerugian tersebut. Sehingga dalam hal kerugian yang dapat dialami oleh para
ini, PT. Parna Agromas dan CV. Valfer pihak maupun pihak ketiga. Sebelum
Lestari tetap dapat dimintai pekerjaan pembuatan dermaga
pertanggungjawaban atas kerugian yang dilaksanakan, pihak perusahaan dan CV.
dialami oleh pihak ketiga. Valfer Lestari sudah berkoordinasi
Menurut Bapak Herkulanus Rudi terlebih dahulu dengan pihak–pihak
selaku Senior Manager yang mewakili terkait, termasuk masyarakat di sekitar
PT. Parna Agromas, meskipun mengenai proyek.
tanggung jawab para pihak terhadap
pihak ketiga yang mengalami kerugian 4. KESIMPULAN
tidak dicantumkan dalam kontrak, Berdasarkan kesepakatan antara PT.
biasanya tanggung jawab tersebut Parna Agromas dan CV. Valfer Lestari,
tanggung jawab hukum atas kerugian yang Shidarta, 2006, Hukum Perlindungan
dialami oleh pihak ketiga akibat pelaksanaan Konsumen Indonesia, Grasindo,
kontrak kerja konstruksi antara PT. Parna Jakarta.
Agromas dan CV. Valfer Lestari, menjadi Sri Redjeki Hartono, 2007, Kontrak Alih
tanggung jawab CV. Valfer Lestari sebagai Teknologi Pada Industri Manufaktur,
pihak yang melaksanakan pekerjaan Genta Press, Yogyakarta.
konstruksi. Sedangkan PT. Parna Agromas Suwardjoko Warpani, 1990,
selaku pemberi kerja, membantu dalam Merencanakan Sistem Pengangkutan,
aspek hukum apabila CV. Valfer Lestari Penerbit ITB, Bandung.
memerlukan bantuan. Hal tersebut juga B. Peraturan Perundang – Undangan
sudah sesuai dengan ketentuan Pasal 1365 Kitab Undang–Undang Hukum Perdata
Kitab Undang–Undang Hukum Perdata Undang–Undang Nomor 2 Tahun 2017
bahwa tiap perbuatan yang melanggar tentang Jasa Konstruksi. Lembaran
hukum dan membawa kerugian kepada Negara Republik Indonesia Tahun
orang lain, mewajibkan orang yang 2017 Nomor 11. Sekretariat Negara.
menimbulkan kerugian itu karena Jakarta
kesalahannya untuk menggantikan kerugian Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun
tersebut. Bentuk ganti kerugian yang 2016 tentang Perubahan Ketiga Atas
diberikan kepada pihak ketiga diberikan Peraturan Pemerintah 29 Tahun 2000
sesuai dengan kerugian yang senyatanya tentang Penyelenggaraan Jasa
diderita oleh pihak ketiga tersebut. Dalam Konstruksi. Lembaran Negara
hal ini, prinsip yang dianut oleh CV. Valfer Republik Indonesia Tahun 2016
Lestari adalah prinsip strict liability. Proses Nomor 243. Sekretariat Negara.
ganti kerugian dilakukan secara Jakarta.
kekeluargaan, serta melibatkan pengurus C. Jurnal
desa setempat. Heru Sugiyono, 2017, “Perlindungan
Hukum Terhadap Pihak Ketiga
5. REFERENSI Sebagai Pemilik Jaminan Ketika
A. Buku Tidak Dilaksanakannya Prinsip
Elisabeth Nurhaini Butarbutar, 2018, Kehati-Hatian Oleh Bank Dalam
Metode Penelitian Hukum (Langkah– Perjanjian Kredit Dengan Memakai
Langkah untuk Menemukan Jaminan”, Jurnal Yuridis, Vol 4, No 1
Kebenaran dalam Ilmu Hukum), Sri Redjeki Slamet, 2016,
Refika Aditama, Bandung. “Kesempurnaan Kontrak Kerja
Irika Widiasanti dan Lenggogeni, 2014, Konstruksi Menghindari Sengketa”,
Manajemen Konstruksi, Remaja Lex Jurnalica (Journal of Law), Vol
Rosdakarya, Bandung. 13, No 3, Fakultas Hukum Universitas
K Martono dan Ahmad Sudiro, 2010, Esa Unggul
Hukum Angkutan Udara, Raja D. Skripsi
Grafindo Persada, Jakarta. Nastella br Ginting, 2018, Tanggung
Munir Fuady, 1998, Kontrak Jawab Hukum Maskapai
Pemborongan Mega Proyek, Citra Penerbangan Terhadap Pihak Ketiga
Aditya Bakti, Bandung. DiDarat Atas Akibat Kecelakaan
Salim HS, 2003, Hukum Kontrak Teori Pesawat Udara Sipil, Universitas
dan Teknik Penyusunan Kontrak”, Atma Jaya Yogyakarta
Sinar Grafika. E. Website
Seng Hansen, 2018, Manajemen Kontrak Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Konstruksi, Gramedia Pustaka Utama, kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Kontrak,
Jakarta. diakses 6 September 2019

You might also like