Professional Documents
Culture Documents
GF GGGG GGGG
GF GGGG GGGG
Nim : J520170023
SKENARIO 4
BLOK 17
A. STEP 1
2. Overjet : jarak horizontal antara incisal edge rahang atas dan bawah
3. Garis simon : bidang vertical yang melalui titik orbital dan tegak lurus FHP
dibutuhkan
B. STEP 2
2. Apa saja cara-cara yang digunakan untuk mencari ruang? (Puspa 22)
3. Apa saja kendala atau keterbatasan dalam perawatan ortodonti ( Deddy 23)
5. Pertimbangan apa saja yang perlu diketahui dalam menyusun rencana perawatan
7. Jelaskan arti dari hasil pemeriksaan objektif pada pasien di skenario! (Alma 28)
10. Bagaimana penentuan tipe maloklusi dan sebutkan macam-macam tipe maloklusi!
(Sandi 32)
C. STEP 3
dapat mengubah jalannya perkembangan yang normal agar tidak terjadi malposisi
nyata terjadi
2. Apa saja cara-cara yang digunakan untuk mencari ruang? (Puspa 22)
3. Apa saja kendala atau keterbatasan dalam perawatan ortodonti ( Deddy 23)
terbatas.
foto fasial pasien meliputi tipe profil, bentuk muka, bentuk kepala
• analisis sefalometri
• pemeriksaan laboratorium
7. Jelaskan arti dari hasil pemeriksaan objektif pada pasien di skenario! (Alma 28)
bawah yang mana artinya maloklusi pasien termasuk maloklusi klas I angle
b. garis simon 1/3 distal caninus rahang atas berada di interdental Caninus rahang
bawah dan Premolar 1 Rahang bawah artinya rahang atas dan rahang bawah
c. gigi anterior rahang atas protusif (Overjet 8 mm) artinya overjet pasien
• diagnosis
• etiologi maloklusi
• data penunjang
• prognosis
• status pasien
9. Apa saja hal yang harus dievaluasi dokter gigi sebelum melakukan perawatan
kombinasi keduanya
• sadari keterbatasan internal yaitu keterbatasan yang ada pada dokter yang
merawat
lingkungan
10. Bagaimana penentuan tipe maloklusi dan sebutkan macam-macam tipe maloklusi!
(Sandi 32)
D. STEP 4
Mahasiswa
kepaniteraan FKG
UMS
Hasil :
Hasil :
Cara Pencarian
Tahapan Perawatan
Ruang
E. STEP 5
1. Apa saja cara-cara yang digunakan untuk mencari ruang? (Puspa 22)
(Sandi 32)
F. STEP 6
1. Apa saja cara-cara yang digunakan untuk mencari ruang? (Puspa 22)
Pada proses perkembangan gigi anak, space regainer adalah alat aktif yang
lengkung gigi. Fungsi space regainer tidak menciptakan ruangan yang baru tetapi
untuk mendapatkan kembali ruangan yang pernah ada akibat shifting/drifting gigi
Rachmadani, A., & Jeffrey, J. (2020). Perawatan Space Regainer pada Premature
Loss Gigi Molar Sulung Rahang Atas dan Bawah–Laporan Kasus. Oceana
mempermudah identifikasi kelainan oklusi yang ada (Moyers, 1969). Graber (1962)
membagi faktor etiologi maloklusi menjadi 2, yaitu ekstrinsik dan intrinsik. Fak-
tor ekstrinsik meliputi herediter, kelainan bawaan, malnutrisi, kebiasaan buruk, dan
malfungsi, postur tubuh, dan trauma, sedangkan kelainan jumlah, bentuk dan
ukuran gigi, premature loss, prolonged retention dan karies gigi desidui, termasuk
ataupun jaringan lunak mulut, dalam jangka waktu lama. Keseimbangan bentuk
wajah dan perkembangan oklusi normal dipengaru- hi oleh 3 faktor yaitu fungsi
normal rongga mulut, postur kepala dan morfologi kraniofasial (Subtelny, 1970;
Fungsi abnormal rongga mulut seperti kebiasaan mendo- rong lidah, mengunyah
satu sisi dan bernafas lewat mulut, dapat menyebabkan maloklusi (Yamaguchi,
2003). Tingkat keparahan 2 maloklusi yang timbul, dipe- ngaruhi oleh frekuensi,
intensitas dan lamanya melakukan kebiasaan buruk terse- but (Lesmana, 2003).
(Sandi 32)
cara palpasi mengunakan jari telunjuk pada cekungan dari basis bibir atas (titik A
jaringan lunak) dan jari tengah pada cekungan dari basis bibir bawah (titik B
Analisis profil wajah dari foto ekstraoral juga digunakan sebagai data penunjang
penentuan tipe maloklusi karena dari analisis profil dapat diketahui relasi rahang
yang dapat menunjang hasil digital examination. Berdasarkan analisis profil wajah
juga didapatkan derajat kecembungan profil tiap subjek menggunakan tangent line.
Wijayanti, P., Krisnawati, I. N., & Ismah, N. (2014). Gambaran maloklusi dan
kebutuhan perawatan ortodonti pada anak usia 9-11 tahun (Studi pendahuluan di