Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 17

MAKALAH

BAHASA INDONESIA
(DIKSI)

Kelompok 4

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS TADULAKO
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat
dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah bahasa indonesia
tentang DIKSI yang mana referensinya berasal dari internet.
Maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah guna mengetahui
penjelasan tentang DIKSI dan semua yang berhubungan dengan DIKSI tersebut.
Dan kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu
dalam pembuatan makalah ini. Namun tentu saja makalah ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan saran saran positif yang bersifat
membangun guna kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya
dan juga bagi penulis pada khususnya. Sekian dan terima kasih.

Palu, 24 Februari 2022

Kelompok 4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Bahasa Indonesia dalam perkembangannya pada saat sekarang telah men-
galami pasang surut. Penggunaan kata dan struktur ejaannya sering dikacaukan
karena mengikuti perkembangan zaman yang maju dan juga canggih. B a h k a n
a t a s n a m a m o d e r e n i s a s i , s e s e o r a n g cenderung malu untuk menggu-
nakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Sehingga mereka semakin menge-
sampingkan pentingnya penggunaan bahasa terutama dalam tata cara pemilihan
kata. Terkadang kita pun tidak mengetahui pentingnya penguasaan bahasa Indone-
sia yang baik dan benar, sehingga. Ketika kita berbahasan, baik melalui lisan
maupun tulisan, kita sering mengalami kesalahan dalam penggunaan kata, frasa,
paragraph, dan wacana.
Agar tercipta suatu komunikasi yang efektif dan efisien, pemahaman yang
baik ihwal penggunaan diksi atau pemilihan kata dirasakan sangat penting, bahkan
mungkin  vital, terutama  untuk  menghindari   kesalapahaman  dalam
berkomunikasi.
Diksi atau pilihan kata dalam praktik berbahasa sesungguhnya
mempersoalkan kesanggupan sebuah kata dapat juga frasa atau kelompok kata
untuk menimbulkan gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau
pendengarnya.
Pemilihan kata yang tepat merupakan sarana pendukung dan penentu
keberhasilan dalam berkomunikasi. Pilihan kata atau diksi bukan hanya soal pilih-
memilih kata, melainkan lebih mencakup bagaimana efek kata tersebut terhadap
makna dan informasi yang ingin disampaikan. Pemilihan kata tidak hanya
digunakan dalam berkomunikasi namun juga digunakan dalam bahasa tulis
(jurnalistik). Dalam bahasa tulis  pilihan kata (diksi) mempengaruhi pembaca
mengerti atau tidak dengan kata-kata yang kita pilih.
Dalam makalah ini, penulis berusaha menjelaskan mengenai diksi yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam segi makna dan relasi, gaya
bahasa, ungkapan, kata kajian, kata popular, kata sapaan dan kata serapan.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun Rumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Apa Pengertian dari Diksi ?
2. Apa Fungsi dari Diksi ?
3. Apa saja Syarat Pemilihan Kata dalam Diksi ?
4.  Bagaimana Pilihan Kata dan Penggunaan Diksi ?

1.3. Tujuan Masalah


Adapun tujuan dari masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengertian dari Diksi.


2. Untuk mengetahui fungsi dari Diksi.
3. Untuk mengetahui syarat pemilihan kata dalam Diksi.
4. Untuk mengetahui Pilihan kata atau penggunaan Diksi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Diksi


Diksi ialah pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang tepat dan
selaras untuk menyatakan atau mengungkapkan gagasan sehingga memperoleh
efek tertentu. Pilihan kata merupakan satu unsur sangat penting, baik dalam dunia
karang-mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari. Ada beberapa
pengertian diksi di antaranya adalah membuat pembaca atau pendengar mengerti
secara benar dan tidak salah paham terhadap apa yang disampaikan oleh
pembicara atau penulis, untuk mencapai target komunikasi yang efektif,
melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal, membentuk gaya
ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga
menyenangkan pendengar atau pembaca.
Diksi, dalam arti pertama, merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspresi
oleh penulis atau pembicara. Arti kedua, arti “diksi” yang lebih umum
digambarkan dengan kata – seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat
didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya. Arti
kedua ini membicarakan pengucapan dan intonasi, daripada pemilihan kata dan
gaya.  Harimurti (1984) dalam kamus linguistic, menyatakan bahwa diksi adalah
pilhan kata dan kejelasan lafal untuk memperoleh efek tertentu dalam berbicara di
dalam karang mengarang.
Dalam KBBI (2002: 264) diksi diartikan sebagai pilihan kata yanng tepat
dan selaras dalam penggunaanya untuk menggungkapkan gagasan sehingga
diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Jadi, diksi berhubungan dengan
pengertian teknis dalam hal karang-mengarang, hal tulis-menulis, serta tutur sapa.

2.2. Fungsi Diksi ( Pilihan Kata )


Fungsi Pilihan kata atau Diksi adalah Untuk memperoleh keindahan guna
menambah daya ekspresivitas. Maka sebuah kata akan lebih jelas, jika pilihan kata
tersebut tepat dan sesuai. Ketepatan pilihan kata bertujuan agar tidak
menimbulkan interpretasi yang berlainan antara penulis atau pembicara dengan
pembaca atau pendengar, sedangkan kesesuaian kata bertujuan agar tidak merusak
suasana. Selain itu berfungsi untuk menghaluskan kata dan kalimat agar terasa
lebih indah. Dan juga dengan adanya diksi oleh pengarang berfungsi untuk
mendukung jalan cerita agar lebih runtut mendeskripsikan tokoh, lebih jelas
mendeskripsikan latar waktu, latar tempat, dan latar sosial dalam cerita tersebut.

2.3. Syarat Pemilihan Kata dalam Diksi


Ada dua persyaratan yang harus dipenuhi dalam memilih kata-kata, yaitu
persyaratan ketetapan dan kesesuaian. Tepat, artinya kata-kata yang dipilih itu
dapat mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin diungkapkan. Di samping itu,
ungkapan itu juga harus dipahami pembaca dengan tepat, artinya tafsiran pembaca
sama dengan apa yang dimaksud dengan penulis. Untuk memenuhi persyaratan
ketetapan dan kesesuaian dalam pemilihan kata, perlu diperhatikan :
a.    Kaidah kelompok kata/ frase
b.    Kaidah makna kata
c.    Kaidah lingkungan sosial
d.   Kaidah karang-mengarang
Hal ini di jelaskan satu persatu, sebagai berikut :
a. Pilihan kata sesuai dengan kaidah kelompok kata /frase
Pilihan kata/ diksi yang sesuai dengan kaidah kelompok kata/frase,
seharusnya pilihan kata/diksi yang tepat,seksama, lazim,dan benar.
 Tepat
Contohnya :
Makna kata lihat dengan kata pandang biasanya bersinonim, tetapi
kelompok kata pandangan mata tidak dapat digantikan  dengan lihatan
mata.
 Seksama
Contohnya :
Kata besar, agung, akbar, raya, dan tinggi termasuk kata-kata yang
bersinonim. Kita biasanya mengatakan hari raya serta hari besar, tetapi
kita tidak pernah mengatakan hari agung, hari akbar ataupun hari tinggi.
Begitu pula dengan kata jaksa agung tidak dapat digantikan dengan jaksa
besar ataupun jaksa raya, atau pun jaksa tinggi  karena kata tersebut tidak
seksama.
 Lazim
Lazim adalah kata itu sudah menjadi milik bahasa Indonesia. Kata yang
tidak lazim dalam bahasa Indonesia apabila dipergunakan sangatlah akan
membingungkan pengertian saja.
Contohnya :
Kata makan dan santap bersinonim. Akan tetapi tidak dapat
mengatakan Anjing bersantap sebagai sinonim anjing makan.  Kemudian
kata santapan rohani tidak dapat pula digantikan dengan makanan rohani. 
Kedua kata ini mungkin tepat pengelompokannya, tetapi tidak seksama
serta tidak lazim dari sudut makna dan pemakaian-nya.
b. Pilihan kata sesuai dengan kaidah makna kata.
  Jenis Makna
 Berdasarkan bentuk maknanya, makna dibedakan atas dua macam yaitu:
1.    Makna Leksikal adalah makna kamus atau makna yang terdapat di
dalam kamus. Makna ini dimiliki oleh kata dasar. Contoh : makan, tidur,
ibu, adik, buku
2.    Makna Gramatikal adalah makna yang dimiliki kata setelah mengalami
proses gramatikal, seperti proses afiksasi (pengimbuhan), reduplikasi
(pengulangan), dan komposisi (pemajemukan).
Contoh :
-   Proses afiksasi awalan me- pada kata dasar kotor ; Adik mengotori lantai
itu.
-   Proses reduplikasi pada kata kacang ; Kacang-kacangan merupakan salah
satu sumber protein nabati.
-        Proses komposisi pada kata rumah sakit bersalin ; Ia bekerja di rumah
sakit bersalin
 Berdasarkan sifatnya, makna dibedakan atas dua macam:
1.    Makna Denotasi adalah makna kata yang sesuai dengan hasil observasi
panca indra dan tidak menimbulkan penafsiran lain. Makna denotasi
disebut juga sebagai makna sebenarnya.
Contoh :   
-        Kepala : organ tubuh yang letaknya paling atas
-        Besi : logam yang sangat keras
2.    Makna konotasi adalah makna kata yang tidak sesuai dengan hasil
observasi pancaindra dan menimbulkan penafsiran lain. Makna konotasi
disebut juga sebagai makna kias atau makna kontekstual.
Contoh :   
-        Ibu kota : pusat pemerintahan
-        Ibu jari : jari yang paling besar atau jempol
-        Jamban : kamar kecil
 Berdasarkan wujudnya, makna dibedakan atas :
1. Makna referensial adalah makna kata yang mempunyai rujukan yang
konkret.
Contoh :
-        meja, baju, membaca, menulis
2.    Makna inferensial adalah makna kata yang tidak mempunyai
rujukan yang konkret.
Contoh :
-        baik, indah, sedih, gembira
  Perubahan Makna
 Berdasarkan cakupan maknanya, perubahan makna dibedakan atas.
1.    Meluas, cakupan makna sekarang lebih luas daripada sebelumnya.
Misalnya:
Kata Dulu Sekarang
Berlayar Mengarungi laut dengan memakai Mengarungi lautan dengan
kapal layar alat apa saja
Putera-puteri Dipakai untuk sebutan anak-anak Sebutan untuk semua anak
raja laki-laki dan perempuan
2.    Menyempit, cakupan makna sekarang lebih sempit dari pada makna
dahulu
Kata Dulu Sekarang
Sekarang Sebutan untuk semua orang Gelar untuk orang yang
cendikiawan sudah lulus dari perguruan
tinggi
Madrasah Sekolah Sekolah yang mempelajari
ilmu agama Islam

 Berdasarkan nilai rasanya, perubahan makna dibedakan atas :


1.    Ameliorasi adalah perubahan makna ke tingkat yang lebih tinggi.
Artinya barudirasakan lebih baik dari arti sebelumnya. 
Contoh:
-        Kata wanita dirasakan lebih baik nilainya daripada perempuan
-        Kata istri atau nyonya dirasakan lebih baik daripada kata bini.
2.    Peyorasi adalah perubahan makna ke tingkat yang lebih rendah. Arti
baru dirasakan lebih rendh nilainya dari arti sebelumnya.
Contoh:
-        Kata perempuan sekarang dirasakan lebih rendah artinya
-        Kata bini sekarang dirasakan kasar
  Pergeseran Makna
Pergeseran makna dibedakan atas 2 macam:
1.    Asosiasi adalah pergeseran makna yang terjadi karena adanya
persamaan sifat.
Contoh:
-        Tasya menyikat giginya sampai bersih
-        Pencuri itu menyikat habis barang-barang berhatga dirumah itu
2.    Sinestesia adalah perubahan makna akibat adanya pertukaran
tanggapan antara dua indra yang berbeda.
Contoh:
-        Sayur itu rasanya pedas sekali
-        Kata-katanya sangat pedas didengar.
  Relasi Makna
1.    Homonim adalah dua buah kata yang mempunyai persamaan tulisan
dan pengucapan.
Contoh :
-       Bisa berarti ;
o  Dapat, sanggup
o  racun
-       Buku berarti ;
o  Kitab
o  antara ruas dengan ruas
2.    Homograf adalah dua buah kata atau lebih yang mempunyai persamaan tulisan
tetapi berlainan pengucapan dan arti.
Contoh:
-        Teras(inti) dengan teras(halaman rumah)
-        Sedan(isak) dengan sedan(sejenis mobil)
-        Tahu(paham) dengan tahu(sejenis makanan)
3.    Homofon adalah dua buah kata atau lebih yang mempunyai persamaan
pengucapan tetapi berlainan tulisan dan arti
Contoh:
-        Bang dengan bank
-        Masa dengan massa
4.    Sinonim adalah dua buah kata yang berbeda tulisan dan pengucapanya
tetapi mempunyai arti yang sama.
Contoh:
-        Pintar dengan pandai
-        Bunga dengan kembang
Kesinoniman kata tidaklah mutlak, hanya ada kesamaan atau kemiripan.
Oleh sebab itu, di dalam sebuah karang mengarang sebaiknya
dipergunakan sinomin kata supaya ada variasinya dan ada pergantiannya
yang membuat lukisan di dalam karangan itu menjadi hidup. Sinonim
dapat terjadi disebabkan oleh hal-hal berikut ini :
      Pengaruh bahasa daerah
Contoh :
-       Kata harimau yang diberi sinonim dengan macan .
-       Kata auditorium bersinonim dengan kata pendopo.
-       Kata rindu bersinonim dengan kata kangen
      Perbedaan dialek regional
Contoh : 
-       Handuk bersinonim  tuala ,
-       selop bersinonim seliper 
      Pengaruh bahasa asing
Contoh :
-       kolosal bersinonim besar,
-       aula bersinonim ruangan,
-       realita bersinonim kenyataan .
      Perbedaan dialek sosial
Contohnya :
-       suami bersinonim laki,
-       istri bersinonim bini,
-       mati bersinonim wafat.
      Perbedaan ragam bahasa
Contohnya :
-       membuat bersinonim menggubah,
-       assisten bersinonim pembantu,
-       tengah bersinonim madya.
      Perbedaan dialek temporal
Contohnya :
-       hulubalang bersinonim komandan,
-       kempa bersinonim stempel,
-       peri bersinonim hantu .
5.    Antonim adalah kata-kata yang berlawanan artinya.
Conto:
-        Tua- muda
-        Besar – kecil
-        Luas – sempit
6.    Polisemi berasal adalah kata poly dan sema, yang masing-masing
berarti’banyak’ dan ‘tanda’. Jadi polisemi berarti suatu kata yang memiliki
banyak makna.
Contoh:
-        Kata kepala yang mempunyai arti bahagian atas tubuh manusia tetapi
dapat juga berarti orang yang menjadi pimpinan pada sebuah kantor dan
sebagainya.
-        Kata kaki  yang dipergunakan untuk menahan tubuh manusia  tetapi
dapat juga kaki meja yang menahan meja.

2.4. Kata Ilmiah, Kata Populer, Kata Jargon dan Slang


a.    Kata ilmiah merupakan kata-kata logis dari bahasa asing yang dapat
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
b.    Kata popular adalah kata yang biasa digunakan dalam komunikasi sehari-
hari masyarakat umum.
Berikut adalah contoh dari kata ilmiah dan kata populer tersebut.

Kata Ilmiah Kata Popular


Analogi kiasan
Frustasi rasa kecewa
Final akhir
Diskriminasi  perbedaan perlakuan
Prediksi ramalan
Kontradiksi pertentangan
Format  ukuran
Anarki kekacauan
Biodata biografi singkat
Bibliografi daftar pustaka
c.    Jargon adalah kata-kata yang mengandung makna suatu bahasa, dialek, atau
tutur yang dianggap aneh kata ini juga merupakan kata sandi/kode rahasia untuk
kalangan terterntu (dokter,militer,perkumpulan rahasia,ilmuwan dsb).
Contohnya :
populasi, volume, abses, H2O, dan sebagainya.
d.   Kata slang dihasilkan dari salah ucap yang disengaja, atau kadang berupa
pengrusakan sebuah kata biasa untuk mengisi suatu bidang makna yang lain.
Kata-kata ini bersifat sementara,kalau sudah teras usang hilang atau menjadi kata-
kata biasa.
Contohnya :
asoy,  mana tahan  dan sesuatu ya .

2.5. Pilihan Kata dan Penggunaan Diksi


1. Kata dari dan daripada
Contoh :
-       Kertas itu terbuat dari kayu jati (keterangan asal)
-       Peristiwa itu timbul dari peristiwa seminggu yang lalu (keterangan sebab)
-       Buku itu ditulis dari pengalamanya selama di Jerman (menyatakan alasan)
2.    Kata pada dan kepada
Contoh :
-       Buku catatan saya ada pada Astuti (pengantar keterangan)
-       Saya ketemu dengan dia pada sore hari. (keterangan waktu)
3.    Kata di dan ke
Contoh :
-       Atika sedang berada di luar kota  (fungsi kata depan di)
-       Di saat usianya suadah lanjut, orang itu semakin malas belajar (keterangan
waktu)
4.    Kata dan dan dengan
Contoh :
-       Ayah dan Ibu pergi ke Jakarta kemarin
-       Ibu memotong kue dengan pisau
5.    Kata antar dan antara
Contoh :
-       Kabar ibu belum pasti,antara benar dan tidak (menyataan pemilihan)
-       Dia akan tiba antara jam 04.00 sampai jam 06.00 (jangka waktu)
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Diksi adalah ketepatan pemilihan kata di pengaruhi oleh kemampuan
pangguna bahasa yang terkait dengan kemampuan yang memahami, mengetahui,
menguasai dan penggunaan kata aktif dan efektif kepada pembaca dan pendengar-
nya.
Kreativitas dalam memilih kata merupakan kunci utama pengarang dalam
menulis gagasan atau ungkapan. Penguasaan dalam pengolahan kata juga
merupakan kunci utama dalam menghasilkan tulisan yang indah, dapat dibaca
serta ide yang ingin disampaikan penulis dapat dipahami dengan baik.
Kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat
apa yang ingin disampaikannya baik secara lisan maupun dengan tulisan.
Pemilihan kata juga harus sesuai dengan situasi kondisi dan tempat penggunaan
kata–kata itu. Pembentukan kata atau istilah adalah kata yang mengungkapkan
makna konsep, proses, keadaan atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa diksi
mempunyai persamaan yaitu sama-sama penulis ingin menyampaikan sesuatu di
hasil karya tulisannya dengan maksud agar pembaca dapat memahami maksud
dan tujuan penulis.

3.2. Kritik
Dizaman modern seperti sekarang, masyarakat cendrung terdikte oleh
aturan-aturan tata Bahasa yang salah sehingga menggunakan kata dengan tidak
tepat dan bahkan salah. Dampaknya ialah komunikasi antara kedua belah pihak
terhambat dikarenakan kesalahpahaman penafsiran. Itulah mengapa pentingnya
tentang penggunaan diksi atau biasa disebut juga pilihan kata.
3.3. Saran
Penulis mendapatkan pengalaman yang sangat berharga dalam pembuatan
makalah ini mengenai pengetahuan diksi. Penulis menyarankan kepada semua
pembaca untuk mempelajari pengolahan kata dalam membuat kalimat. Dengan
mempelajari diksi diharapkan  mahasiswa dan mahasiswi memiliki ketetapan
dalam menyampaikan dan menyusun suatu gagasan agar yang disampaikan mu-
dah dipahami dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
 Moeliono, Anton M. 1982 “Diksi atau Pilihan Kata:Suatu Spesifikasi di

dalam kosa kata” Dalam Majalah Pembinaan Bahasa Indonesia. Jilid III.

Nomor 3. Jakarta: Bharata.

 Sugono, Dendy, 2003.  Buku Praktis Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa,Jakarta.

 Amran, Tasai. 2010 Cermat Berbahasa Indonesia. (Jakarta :CV Akademika

Pressindo.

 Adi, Tri. 2007 Inilah Bahasa Indonesia Jurnalistik, CV Andi Offset,

Yogyakarta.

 Rahaedi, Kunjana. 2003. Bahasa Indonesia perguruan tinggi. Erlangga.

Jakarta

 http://dwiajisapto.blogspot.com/2011/02/diksi-pilihan-kata.htm

 http://www.bisnet.or.id/vle/mod/resource/view.php?id=1057

 http://ryansikep.blogspot.com/2009/12/ciri-ciri-kalimat-efektif.html

 http://zindriasihlinati.blogspot.com/2013/05/diksi-atau-pilihan-kata.html

 http://www.google.co.id/search?

hl=id&cr=countryID&q=pilihan+kata+dalam+

 http://teorikux.blogspot.co.id/2013/10/diksi-pilihan-kata.html

You might also like