Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN 2442-9805

Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN 2086-4701

PENGEMBANGAN BUKU AJAR BERBASIS LOKAL MATERI


KEANEKARAGAMAN LABA-LABA DI KOTA METRO
SEBAGAI SUMBER BELAJAR ALTERNATIF BIOLOGI
UNTUK SISWA SMA KELAS X

Erna Suwarni

SMA Negeri 1 Metro


E-mail: ernasuwarni@yahoo.co.id

Abstract: The textbook is one of learning resources that can be developed by


teachers in learning activities. Textbook lesson in the form of material substance
systematically arranged to show the integrity of the competencies that will be
controlled by learners in learning activities. Textbooks can assist teachers in
delivering learning materials in order to achieve learning objectives. The purpose of
this research is to develop locally-based textbook on materials spider diversity in
Metro City as a source of alternative learning biology, knowing the quality of
textbooks based on the qualifications of matter, pedagogy, and legibility, as well as
to study the response of students to textbooks and cognitive outcomes. Product
specification expected in this study is a locally-based textbook that can be used as a
biology’s alternative learning resource that can measure cognitive learning
outcomes. This study uses research and development with 4D development model
developed by S. Thiagarajan et al, which consists of four stages of development that
define, design, develop, and disseminate. Data obtained from tests of cognitive
learning outcomes in the form of tabulated data to test the validity, reliability, and
homogeneity with SPSS 16.0 so that it can be known whether there is a difference in
average learning outcomes pre-test and post-test that uses a textbook and do not use
textbooks by using t-test. The calculation data using t-test average yield obtained on
the control class that does not use the textbook is 7.03 and the class textbook
treatment using the results obtained an average of 8.10. Conclusion: textbook
produced has been validated by the user and learning experts, and fit for use. And
there is the difference in average learning outcomes of students between class
control and class treatment.

Kata Kunci: Buku ajar, keanekaragaman, su mber belajar

Kurikulum 2013 berbasis 68-71). Mulyasa (2013) juga


kompetensi memfokuskan pada menyatakan bahwa salah satu faktor
pemerolehan kompetensi–kompetensi yang menyebabkan rendahnya kualitas
tertentu oleh peserta didik. Salah satu pembelajaran antara lain belum
karakteristik dari kurikulum 2013 dimanfaatkannya sumber belajar baik
berbasis kompetensi yaitu oleh guru maupun peserta didik secara
mendayagunakan keseluruhan sumber maksimal.
belajar. Pendayagunaan sumber belajar Dalam kurikulum 2013 berbasis
memiliki arti yang sangat penting kompetensi, guru hendaknya tidak lagi
selain melengkapi, memelihara, dan berperan sebagai aktor/aktris utama
memperkaya khasanah belajar, sumber dalam proses pembelajaran, karena
belajar juga dapat meningkatkan pembelajaran dapat dilakukan dengan
aktivitas dan kreativitas belajar, yang mendayagunakan aneka ragam sumber
sangat menguntungkan baik bagi guru belajar. Dalam pemanfaatan sumber
maupun peserta didik (Mulyasa, 2013; belajar, guru mempunyai tanggung

86
ERNA S., BUKU AJAR BERBASIS LOKAL....

jawab membantu peserta didik belajar METODE


agar belajar lebih mudah, lebih lancar, Penelitian ini merupakan
dan lebih terarah. Oleh sebab itu, guru penelitian pengembangan, dengan
dituntut untuk memiliki kemampuan model pengembangan 4-D yang
khusus yang berhubungan dengan dikembangkan S. Thiagarajan, Dorothy
pemanfaatan sumber belajar (Karwono, S. Semmel, dan Melvyn I Semmel
2012: 140). Kegiatan pembelajaran (1974) terdiri dari empat tahap
dapat berjalan efektif dan efesien jika pengembangan yaitu define, design,
tersedia sumber belajar, dan salah satu develop, dan disseminate atau
contoh sumber belajar yaitu bahan ajar diadaptasikan menjadi model 4-P yaitu
dalam bentuk buku ajar. Buku ajar pendefinisian, perancangan,
merupakan salah satu buku yang pengembangan, dan penyebaran
menjadi acuan kegiatan belajar peserta (Trianto, 2009: 189).
didik. Desain uji coba produk yang
Menurut Millah dkk (2012) dilakukan pada penelitian ini meliputi
dalam jurnalnya mengatakan bahwa uji materi (dosen), uji praktisi (guru),
buku ajar merupakan seperangkat dan uji pengguna (peserta didik).
materi substansi pelajaran yang disusun Berdasarkan hasil uji produk tersebut
secara sistematis menampilkan dilakukan revisi terhadap model buku
keutuhan dari kompetensi yang akan ajar yang dikembangkan. Instrumen
dikuasai oleh peserta didik dalam yang digunakan dalam pengumpulan
kegiatan pembelajaran. Buku ajar dapat data pada proses pengembangan buku
membantu guru dalam menyampaikan ajar adalah berupa hasil tes dan angket.
materi pembelajaran, sehingga tujuan Penilaian kelayakan buku ajar
pembelajaran dapat tercapai. Selain itu dilakukan oleh praktisi atau pengguna
juga bahan ajar atau pun buku ajar dan ahli (expert) pembelajaran. Praktisi
yang ada, dan yang digunakan di atau pengguna yang dipilih sebagai
sekolah belum memanfaatkan sumber penilai tersebut yaitu seorang guru
belajar secara maksimal, seperti biologi SMA, seorang guru bahasa, dan
pemanfaatan potensi yang ada di seorang ahli pembelajaran yang
lingkungan sekitar. Menurut beberapa berkompeten di bidang pembelajaran
guru biologi SMA/MA di Kota Metro, biologi. Adapun aspek yang dinilai dari
bahan ajar dalam bentuk buku ajar model panduan meliputi: aspek isi
yang memanfaatkan lingkungan sekitar buku ajar, bahasa, dan penyajian.
ataupun berbasis lokal di Kota Metro Kualifikasi ahli pembelajaran dalam
belum tersedia. Apalagi buku ajar hal ini meliputi kualifikasi dalam dua
biologi yang membahas tentang aspek, yaitu ahli dalam aspek materi
keanekaragaman laba- laba di Kota (biologi), keterbacaan, dan ahli dalam
Metro. Biasanya guru memberikan aspek pembelajaran (pedagogi).
contoh keanekaragaman makhluk Komponen yang dinilai meliputi aspek
hidup secara umum saja yang tertulis di isi (content), keterbacaan/penyajian,
buku referensi, tanpa mengkajinya dan pedagogi. Hasil perhitungan
lebih dalam lagi dengan mengamati berupa persentase kemudian
keanekaragaman makhluk hidup yang dikelompokkan berdasarkan kriteria
ada di lingkungan sekitarnya seperti interpretasi skor menurut Riduwan
hewan laba- laba yang ada di Kota (dalam Asih; 2014) seperti tersaji pada
Metro. tabel 1.

87
BIOEDUKASI VOL. 6. NO 2. NOP 2015
ERNA S., BUKU AJAR BERBASIS LOKAL....

Pengujian dilakukan melalui yaitu berada pada sekolah yang sama.


eksperimen, dengan menggunakan Bagi kelompok perlakuan maupun
Pretest-Postest Control Group Design kontrol, untuk mengukur aspek
untuk mengetahui efektivitas pengetahuan, keduanya diberi pre-test
penggunaan buku ajar. Untuk dan post-test (pada tabel 2). Kemudian
mengetahui ada tidaknya efek dari pengaruh treatment dianalisis dengan
penggunaan buku ajar terhadap menggunakan statistik t-test melalui
kelompok perlakuan, maka diperlukan program SPSS 16.0.
kelompok non perlakuan (kontrol)
sebagai pembanding. Kondisi sekolah
yang dijadikan kontrol diupayakan
sama dengan tempat validasi produk,

Analisis Awal Akhir

Pengidentifikasian
Analisis siswa

Analisis Tugas Akhir Analisis Konsep Akhir

Spesifikasi Tujuan

Penyusunan tes

Perancangan
Pemilihan Media

Pemilihan Format

Rancangan Awal
Pengembangan

Validasi Ahli

Uji Pengembangan

Uji Validasi
Penyebaran

Pengemasan

Penyebaran dan Pengadopsian

Gambar 1. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran 4D Thiagarajan


(Sumber: Trianto, 2009)

88
BIOEDUKASI VOL. 6. NO 2. NOP 2015
ERNA S., BUKU AJAR BERBASIS LOKAL....

Tabel 1. Kategori Tingkat Kelayakan Bahan Ajar Menurut Ahli dan Pengguna
Skor Kategori
0% - 20% tidak baik
21% - 40% kurang baik
41% - 60% cukup baik
61% - 80% baik
81% - 100% sangat baik

Tabel 2. Desain Validasi Produk, Diadaptasi dari Sugiyono (2012:112)


Kelas Kontrol Kelas perlakuan (menggunakan buku ajar)

Pre-tes Post-tes A Pre-tes Post-tes B


(x) (y) (y-x) (x) (y) (y-x)

HASIL orang ahli materi yang berkompeten


Setelah melakukan tahapan dibidang pembelajaran biologi, serta 1
pengidentifikasian, perancangan, dan orang ahli bahasa. Aspek yang dinilai
pengembangan buku ajar yang sudah oleh validator meliputi struktur/format,
dirancang, dilakukan penilaian oleh materi/isi, serta bahasa.
validator yaitu 1 orang guru biologi, 1

Tabel 3. Hasil Penilaian Pengguna dan Ahli Terhadap Buku Ajar yang
Dikembangkan
No. Penilai Kateg ori
1 Gu ru Bio logi: Sugiyono, M.Pd. Sangat Baik (97%)
2 Ahli Bahasa : Sri Wijayanti, S.Pd. Sangat baik (82%)
3 Ahli Materi : Dr. Hening Widowati, M.Si. Sangat baik (96%)

Tabel 4. Hasil Validasi Keterbacaan Peserta Didik Terhadap Buku Ajar yang
Dikembangkan
No Kriteria Rata-rata persentase (%) Kategori
1 Tamp ilan fisik buku ajar 88 % Sangat baik
2 Materi / isi 88,5 % Sangat baik
3 Bahasa 86,5 % Sangat baik
Rata-rata keterbacaan peserta didik terhadap 87,67 % Sangat baik
buku ajar

Berdasarkan analisis uji Kesimpulan ada perbedaan rata-rata


kesamaan dua rata-rata didapatkan nilai hasil belajar menggunakan buku ajar
t hitung > t tabel (2,049 > 1,701) pada dengan rata-rata hasil belajar biologi
taraf 5% dimana nilai dk = n-2 = 30-2 tanpa menggunakan buku ajar. Dimana
= 28 dengan nilai t table yaitu 1,701 pada kelas perlakuan yang
(Furqon, 2011:282) maka Ho ditolak. menggunakan buku ajar sebagai

89
BIOEDUKASI VOL. 6. NO 2. NOP 2015
ERNA S., BUKU AJAR BERBASIS LOKAL....

sumber belajar alternatif peserta didik dapat memudahkan proses


memiliki rata-rata nilai 8,10 lebih pembelajaran sehingga membantu
tinggi dibandingkan dengan nilai rata- pencapaian ketuntasan kompetensi
rata kelas kontrol yaitu 7,03. peserta didik. Hal ini disebabkan
karena buku ajar mudah dipahami oleh
PEMBAHASAN peserta didik terlihat pada respon siswa
Buku ajar merupakan media pada tingkat keterbacaan terhadap buku
pembelajaran cetak yang dapat ajar tergolong sangat baik.
digunakan untuk memudahkan
pendidik dan peserta didik guna KESIMPULAN DAN SARAN
meningkatkan kompetensinya. Siswa Kesimpulan
dipandang sebagai subjek belajar yang Sistematika penulisan penyajian
perlu dilibatkan secara aktif dalam materi pada buku ajar runtut di mulai
proses pembelajaran, dan guru dari bagian pendahuluan, halaman
hanyalah seorang fasilitator yang isi/batang tubuh, dan bagian penutup.
membimbing dan mengkoordinasikan Hal ini sesuai dengan syarat
kegiatan belajar siswa. Bahan ajar penyusunan buku ajar yang baik yang
berupa buku ajar ini dapat tercantum pada pedoman penyusunan
memudahkan proses pembelajaran dan buku ajar. Pada dasarnya penyusunan
memiliki daya tarik serta mampu buku ajar terbagi menjadi tiga bagian
memotivasi siswa untuk lebih aktif yaitu bagian pembukaan, isi, dan
dalam proses pembelajaran, lebih bagian penutup (Depdiknas, 2006).
interaktif, dan lebih kritis dalam Materi pembelajaran
menjawab masalah- masalah yang keanekaragaman hayati yang
berhubungan dengan materi dikembangkan juga mengandung aspek
keanekaragaman hayati. (Ramansyah, keaktifan, keterampilan, dan
2013). kemampuan berpikir peserta didik
Berdasarkan hasil uji melalui pengamatan/observasi
perbandingan penggunaan buku ajar, keanekaragaman laba- laba yang
diketahui ada perbedaan rata-rata hasil berbasis lokal. Hal ini ditandai dengan
belajar pada kelas kontrol dan kelas adanya pertanyaan atau kegiatan yang
perlakuan. Hal tersebut dikarenakan disajikan di dalam buku ajar pada
pembelajaran pada kelas perlakuan setiap babnya dan isi materi pada buku
menggunakan buku ajar menekankan ajar memiliki prinsip keajegan,
bagaimana siswa belajar dengan sistematis, dan mengaitkannya dengan
memanfaatkan lingkungan sekitar perkembangan ilmu terkini. Hal ini
sebagai sumber belajar. Selain itu sesuai dengan saran Gultom (2012)
materi yang yang disajikan bersifat yang menyatakan bahwa materi buku
sistematis dan menggunakan bahasa ajar hendaknya bersifat relevan,
komunikatif, lugas, dan mudah memuat bahan/pembahasan yang
dipahami oleh peserta didik. Dalam linear, dan merupakan satu kesatuan
proses pembelajarannya, siswa dapat yang utuh (sistematis).
memperoleh pengalaman dan Bahasa yang digunakan dalam
pengetahuan sendiri guna melatih buku ajar ini sederhana, lugas, dan
kemampuan intelektualnya. mudah dipahami serta bersifat
Berdasarkan hasil penelitian komunikatif. Selain itu bahasa yang
Syamsi (2013), Anggela (2013), digunakan sesuai dengan EYD yang
pembelajaran menggunakan buku ajar benar, serta menggunakan peristilahan

90
BIOEDUKASI VOL. 6. NO 2. NOP 2015
ERNA S., BUKU AJAR BERBASIS LOKAL....

yang sesuai dengan konsep pokok diterbitkan. Metro. Program


bahasan. Hal ini sesuai dengan kaidah Pascasarjana Universitas
penulisan buku ajar yaitu menggunakan Muhammadiyah Metro.
bahasa Indonesia yang baku dan mudah Depdiknas. 2006. Pedoman Penulisan
dipahami. (Gultom, 2012).
Buku Pelajaran, Penjelasan
Standar Mutu Buku Pelajaran
Saran
Bahasa Indonesia. Jakarta; Pusat
Berdasarkan hasil pengembang perbukuaan, Departement
an dalam penelitian ini, maka penulis
Pendidikan Nasional
menyarankan:
1. Peserta didik dapat menggunakan Furqon. 2011. Statistika Terapan untuk
buku ajar keanekaragaman laba- Penelitian. Bandung. Penerbit
laba sebagaii sumber belajar Alphabeta.
alternatif dan sumber bacaan untuk Gultom, S. 2012. Pedoman Penulisan
menambah wawasan peserta didik. Buku Ajar Peningkatan
2. Guru dapat menggunakan buku Kompetensi Pendidik Pendidikan
ajar keanekaragaman laba- laba Nonformal. Jakarta.
sebagai salah satu bahan ajar Kemendikbud.
dalam pembelajaran di kelas yang
dapat dikembangkan melalui Karwono. 2012. Belajar dan
pembelajaran berbasis inkuiri. Pembelajaran. Jakarta: PT Raja
3. Guru dapat membuat buku ajar Grafindo Persada.
keanekaragaman hayati pada Millah, E. dkk. 2012. Pengembangan
hewan lain yang ada di Kota Buku Ajar Materi Bioteknologi
Metro, sehingga dapat di Kelas XII SMA IPIEMS
meningkatkan kompetensi guru Surabaya Berorientasi Sains,
dan memperkaya wawasan peserta Teknologi, Lingkungan, dan
didik. Masyarakat (SETS). E-journal
4. Sekolah agar mendukung dan Bio Edu. Volume 1.
melengkapi fasilitas pembelajaran
yang mendukung proses Mulyasa, 2013. Pengembangan dan
pembelajaran bagi guru dan Implementasi Kurikulum 2013.
peserta didik agar dapat Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
mengembangkan pengetahuan
Ramansyah, W. 2013. Pengembangan
DAFTAR RUJUKAN Bahan Ajar Mata Kuliah Strategi
Anggela, M. 2013. Pengembangan Pembelajaran untuk Mahasiswa
Buku Ajar Bermuatan Nilai- nilai Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Karakter Pada Materi Usaha dan Madura Bangkalan. Jurnal
Momentum untuk Pembelajaran Widyagogik, Volume1 Nomer 1.
Fisika Siswa Kelas XI SMA.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Pillar of Physics Education. Vol.
Pendidikan Pendekatan
1 63-70.
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Asih, T. 2014. Pengembangan Model Bandung: Alfabetha.
Panduan Pembelajaran
Syamsi, K. 2013. Pengembangan
Keterampilan Proses Sains
Model Buku Ajar Membaca
Biologi SMA/MA. Tesis tidak
Berdasarkan Pendekatan Proses

91
BIOEDUKASI VOL. 6. NO 2. NOP 2015
ERNA S., BUKU AJAR BERBASIS LOKAL....

Bagi Siswa SMP. Yogyakarta.


Jurnal Cakrawala Pendidikan
Th.XXXII No 1.
Trianto. 2009. Mendesain Model
Pembelajaran Inovatif-Progresif.
Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.

92
BIOEDUKASI VOL. 6. NO 2. NOP 2015

You might also like