Modul Perancangan Mesin Perkakas

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 23

Special

Machine
Perancangan Mesin Perkakas

Intoduction to design for


special machine tools

oleh :
Iman A. Effendi
Design Engineering Departement
POLMAN Negeri Bandung
1
Isi Modul …
Pengantar Mesin Perkakas

Definisi Mesin Perkakas


Klasifikasi Mesin Perkakas
Komponen Utama Mesin Perkakas

Perencanaan Mesin Perkakas

Sistem transmisi daya


Variasi putaran standar
Sistem rangka dan tiang
Sistem pemegang pahat (Tool Holder)
Konstruksi spindle
Konstruksi meja/eretan
Sistem penetap produk

Perhitungan Gaya

Gaya Pemotongan
Elemen Penggerak Gaya Pemakanan
(Ball Screws)
Elemen Pengarah
(Linear Motion)
Penentuan Daya
Skets sistem/draft konstruksi
Analisa kekuatan Daya output
Daya Motor

Studi Kasus

2
Definisi
Mesin Perkakas …

Menurut spesifikasi standar DIN 69651,


mesin perkakas didefinisikan sebagai:

Kata kunci: “Machine tools are machines provided with a power


• Sumber daya source, for the main part non-portable, which are used
for a variety of production procedures, with the aid of
• Bagian utama
kokoh/kaku physical, chemical or other processes. These production
processes, which are mainly concerned with manufacture
• Interaksi pahat dan
of metal component, incorporate casting, forming,
benda kerja (gerak)
cutting and joining, when necessary with the use of
• Geometri produk additional materials or other components. Machine tools
bring the interacting tool and work together in such a
way that after defined relative motions between them, a
geometrically definable work form (finished component)
results at the end of the produciton process.”

3
Klasifikasi
Mesin Perkakas … Machine tools for
metal working

Production Casting Metal Miscellaneous


techniques and forming Separation Joining techniques
sintering
in accordance
with DIN 8580

Metal
dividing Cutting Eroding

Classification 02 04 . . . 22 26 30 . . . 56 58 60 70
and code Presses Shearing Planing Erosion Assembly Units for
numbers machines machines machines machines machine
Forging construction
according to hammers Lathes 61 72
DIN 69651 Riveting Set-up
Rolling Grinding machines machines
mills machines 74
Transfer
machines
76
Machining
centres

Berdasarkan DIN 69651

4
Klasifikasi Metal cutting machines tools
berdasarkan
Ketelitian Techniques using tools with cutting edges of a critical geometry Techniques
using tools
Geometri Produk having cutting
edges of a non-
& Main motion - translatory Main motion - rotary criritical
geometry
Pergerakan Pahat
Planing Broaching Turning Drilling machines Milling machines
Usually with
machine machine machines (Drilling and
rotary and
Hand drills milling machine)
translatory
Parallel Solid Broach Centre lathes
motions
Planing machine Vertical drilling Knee milling
superimposed
machine Chucking machine machine
Vertical lathes
Double Horizontal Bench drilling Universal milling
Grinding
column Turret turning machine machine
machine
Single column Chain Broach machine Pillar drilling
machine machine Frame milling
External
Shaping Horizontal turret Star turret machine
cylindrical
machine Vertical turret Drum turret
Internal
Multi-spindle Bed costruction
cylindrical
Mechanical Multispindle head Boring and
Hydraulic milling machine
Surface
Bar Radial drilling Apron drill and
Slotting Chuck machine milling machine
Honing
machine Plano milling
machine
Vertical and Deep drilling machine
Key slotting Turret Boring (rifling)
Short stroke
machine machine machine Sawing
Long stroke
machine
Jig boring
Lapping
machine Circular saws
machine
Hacksaw
Column type machine
From controlled
Gantry type Bandsaw
tool
machine
Jet stream
Machine centres
Transfer lines
Production
systems 5
Komponen Utama
Mesin Perkakas …

Konstruksi utama mesin perkakas terdiri atas:


1. Rangka Utama (column/pillar/frame)
2. Meja (bed-machine)
3. Landasan (base-machine)
4. Sistem Transmisi & Rumah (transmision & housing)
5. Spindel & Lengan Penggerak (spindle & arm)
6. Motor penggerak (driver motor)

Rumah Motor
penggerak
Ciri Unik Mesin Perkakas:

Lengan Tiang utama • Merupakan induk dari mesin yang lainnya


penggerak • Memiliki tingkat ketelitian (accuracy)
geometri yang tinggi
Meja • Komponen utama tidak memiliki sifat
ketertukaran (interchangeability)
• Dirancang dengan menggunakan konsep
“kekakuan” bukan “kekuatan”
Landasan 6
Sistem
Transmisi Daya …
Prinsip sistem transmisi pada Mesin Perkakas:
Meneruskan daya se-”efisien” mungkin dari
sumber daya (motor) ke pahat (spindel)

Nmn
Nmr
Nmo
Nmc
Nct Nmℓ
Nomenklatur Daya
Nc
Nmn : Daya Nominal Nf
Nmr : Daya Tersedia
Nmc : Daya Pemesinan
Nct : Daya Potong Total
Nc : Daya Potong Nc Nc
Nmo : Daya Ideal (tidak memotong) c ; 
N mc N mr
Nmℓ : Daya hilang (memotong)
Nf : Daya makan Efisiensi pemesinan Prosentase beban

“TIDAK SEMUA DAYA NOMINAL MOTOR


DAPAT DIMANFAATKAN” 7
Variasi
Putaran Standar …

n max
z 1
n min
vc Diagram putaran
n (Drehzahlbild )
d
R 20 / 3 20
103 1,412537... 1,4; log 0,15
Putaran standar poros utama & pemakanan mesin perkakas

tingkat , n : n i total
Rasio putaran roda gigi yang diijinkan pada mesin perkakas

0,5 < i < 4


8
reducer
Sistem
Konstruksi Rangka …
Ingat prinsip perancangan mesin perkakas 
“kekakuan” bukan “kekuatan”

9
Sistem
Pemegang Pahat (Tool
Holder) …

10
Konstruksi
Spindel

Prinsipnya: gunakan kombinasi sistem bantalan
sesuai rekomendasi ahli (misal FAG, SKF, NTN)

11
Konstruksi
Meja/Eretan

Istilah penting:
Slideway-guideway; pitching-rolling-yawing

12
Sistem
penetap produk

Pada prinsipnya:
menahan/melawan gaya-gaya yang bekerja
pada saat proses pemesinan

13
Gaya- Daya
Pemesinan

14
Studi Kasus

Posisi dimiringkan 30 derajat.


(2 buah)

Material produk = S 15C ( light allo


Ø Alat potong = Ø 200 mm
Vc = 200 m/min
Kc = 1592 N/mm2
= 82%

15
Jawaban
Studi Kasus

Material produk = S 15C ( light alloy)


Ø Alat potong = Ø 200 mm
Vc = 200 m/min
Kc = 1592 N/mm2
= 82%

16
Terminologi
Pitching-Yawing-
Rolling

17
Penentuan Daya
Penggerak LM System

Daya penggerak (gerak translasi) :
F = .W + f

18
Ketentuan Empiris
Kecepatan spindel
dan Pemilihan
Bearing
… Spindle adalah bagian mesin yang berputar
tetap pada porosnya, umumnya sebagai
pemegang tool atau benda kerja.

Empirikal pemakaian bearing pada spindel:


Bearing merupakan komponen mesin yang sangat
kritis terutama pada desain spindel.
• Angular contact ball bearing : umumnya
digunakan untuk design spindle high speed,
Design dan jenis bearing bearing ini tergantung
Menurut kecepatan putarnya, dari kepresisian, kapasitas beban (axial dan
spindel dibagi : radial) dan kecepatan
Low Speed
(≤ 6000 rpm ) • Roller bearing : (cylindrical bearing) biasa
Middle speed digunakan untuk beban-beban besar (beban
(antara 6000 – 12000 rpm) radial) dan hanya untuk keperluan-keperluan
High speed khusus
(≥ 12000 rpm)
• Tapered roller bearing : bearing ini digunakan
untuk kapasitas beban besar dan tidak digunakan
untuk kecepatan tinggi
19
Spindel Gurdi
Poros h5, Lubang M6
Tipe Bearing : Needle-Axial
FAGNAXK40

Spindel Freis Vertikal


Poros js4, Rumah JS5 (muka), H6
(penggerak)
Tipe Bearing : Bearing Spindel
FAG B7014E.TPA.P4.UM
(Tandem-O)
Roll Bearing
FAG 6211TB.P63

20
Karakteristik bearing spindle
• Umumnya beban axial hanya satu arah
• Diperlukan penyetelan pada pemasangannya (axial dan
radial)
• Tipe pemasangan bearing disesuaikan posisi beban
• Spindle high speed menggunakan ceramic ball bearing

Kelebihan ceramic ball bearing


• Massa bola lebih ringan
• Pengurangan pengelasan dingin
• Pengurangan temperatur operasi
• Getaran yang kecil

21
Tipe Pemasangan
Bearing pada Spindel

Back to Back / tipe O
Beban berada diluar poros
Penyetelan bearing dilakukan pada inner
bearing

Face to Face / tipe X


Beban berada diantara tumpuan bearing
Penyetelan bearing dilakukan pada outering

Tandem / tipe T
Tipe ini umum digunakan untuk
kontruksi spindle yang menggunakan
4 buah angullar contact ball bearng

22
Panduan Empiris
Transmisi pada
Mesin Perkakas

POROS
Material Paduan Fero-Ni-Cr, dikeraskan
Pembebanan
Sumber: Maks. Defleksi d = 0,05 mm
IBZ-Boege-Heinz
RODA GIGI
Werkzeug-machinen
Material Paduan Fero-Ni-Cr, dikeraskan dan halus
Jumlah Gigi min. Terpadu dengan poros z ≈ 14
Terpisah dengan poros z ≈ 22
Lebar gigi, b RG Tetap pada poros, b ≈ 6 x modul
RG Bergeser pada poros, b ≈ 6…10 x
modul
Batas rasio Percepatan i = 0,5 ; Perlambatan i = 4
Hindari i = 1, untuk menghindari bising
dan transmisi yang tidak efektif

23

You might also like