Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 3

Perancangan dan bahan asas pembinaan jambatan bergantung kepada lokasi dan juga jenis

muatan yang akan ditanggungnya. Berikut adalah beberapa jenis jambatan yang utama:
·         Jembatan batang kayu (log bridge)
Jembatan yang terawal adalah apabila manusia mengambil kesempatan dari pohon kayu
yang tumbang merentasi sungai. Jadi, tak hairanlah jika jambatan yang pertama dibuat ialah pokok yang
sengaja ditumbangkan meintasi sungai. Kini, jambatan seperti itu hanya digunakan secara sementara,
contohnya di tempat pembalakan, yang mana jalan yang dibuat hanyalah untuk sementara dan kemudian
ditinggalkan. Ini karena jembatan seperti ini mempunyai jangka waktu yang pendek disebabkan oleh
pohon menyentuh tanah (yang basah) hingga menyebabkannya mereput, serta serangan anai-
anai dan serangga-serangga lain. Jembatan batang kayu yang tahan lama boleh dibuat dengan
menggunakan tapak konkrit yang tidak ditakungi air dan dijaga dengan baik.
·         Jembatan lengkung (arch bridge)
Jembatan lengkung di jalan dari Sukaraja ke Purbalingga (1900-1905)
·         Jembatan alang (Beam bridge)
Jembatan ini juga bisa disebut keturunan langsung jambatan batang kayu, jambatan alang
biasanya dibuat dari alang keluli "I", konkrit diperkuat atau konkrit telah-tertegang (post-tensioned
concrete) yang panjang. Ia kurang digunakan sekarang kecuali untuk jarak yang dekat. Jembatan ini
selalu digunakan untuk jembatan pejalan kaki dan juga jembatan-jembatan yang merintangi hutan.
·         Jembatan kerangka (Truss bridge)
Jika alang itu disusun dalam bentuk kekisi, contohnya segitiga, supaya setiap alang hanya
menampung sebagian berat struktur itu, maka ia dinamakan jembatan kerangka. Jika dibandingkan
dengan jembatan alang, jembatan kerangka adalah lebih hemat dalam penggunaan bahan. Kerangka
bisa menahan beban yang lebih berat untuk jarak yang lebih jauh menggunakan elemen yang lebih
pendek daripada jambatan alang. Ada berbagai jenis cara untuk membuat kerangka ini, namun begitu,
semuanya menggunakan prinsip penggiliran elemen tegangan dan tekanan. Sekiranya satu-satu elemen
itu telah diketahui - melalui analisis kejuruteraan - hanya akan mengalami ketegangan tanpa tekanan
atau kenduran, maka ia bisa dibuat dari batang keluli yang lebih langsing. Bagian atas kerangka
selalunya mengalami tekanan, manakala bagian bawahnya mengalami tegangan.
Jembatan ini selalu dibuat dengan menggunakan dua kerangka yang dihubungkan dengan
elemen-elemen penjuru yang mendatar untuk membentuk sebuah struktur berbentuk kotak. Jalan yang
akan dilalui boleh terjadi daripada sebagian elemen-elemen atas atau bawah, atau juga boleh digantung
di tengah-tengah. Jika jambatan itu harus menyeberangi jurang yang sangat dalam, kerangka itu boleh
diimbangi. Ini selalunya terjadi jika tebing yang betul-betul bertentangan membuatkan kerja-kerja
pembuatan lebih sukar.
Jembatan kerangka boleh dibuat dari hampir semua bahan yang keras dan kuat, termasuk
batang kayu, keluli ataupun konkrit diperkuat. Konsep kerangka ini juga digunakan dalam jembatan-
jembatan yang lain ataupun komponen-komponen jembatan seperti struktur geladak jambatan gantung.
·         Jembatan gerbang tertekan (Compression arch bridge)
Jembatan berbentuk ini adalah antara jambatan yang paling awal yang dapat merintangi jarak
yang jauh menggunakan batu bata ataupun konkrit. Bahan-bahan ini boleh menerima tekanan yang tinggi
tetapi tidak boleh menahan tegangan yang kuat. Jambatan ini berbentuk pintu gerbang - maka sebarang
tekanan menegak akan turut menghasilkan tekanan mendatar di puncak gerbang itu.
Di kebanyakan jembatan gerbang, jalan diletakkan di atas struktur gerbang itu. Saluran air
orang-orang Roma dahulu menggunakan kaedah untuk menyusun beberapa jembatan gerbang -
daripada jembatan panjang kepada jembatan pendek apabila ketinggian ditambahkan - untuk mencapai
ketinggian sambil mengekalkan ketegaran struktur itu, dengan mengelakkan pembinaan elemen
menegak yang tinggi dan langsing. Jembatan gerbang ini masih digunakan di terusan-terusan air dan
jalan raya kerana ia mempunyai bentuk yang menarik, terutamanya apabila ia menyeberangi air kerana
pantulan gerbang itu membentuk kesan visual berbentuk bulatan dan bujur.
Kebanyakan jembatan gerbang tertekan moden dibuat daripada konkrit diperkuat. Untuk
pembuatannya, pendukung sementara bisa didirikan untuk mendukung bentuk jembatan itu. Apabila
konkrit telah mengeras, barulah pendukung sementara itu dibuang.
Salah satu variasi kepada jembatan jenis ini adalah apabila gerbang jembatan itu naik lebih
tinggi daripada jalan. Dalam kes ini, kabel tembaga menghubungkan jalan dengan gerbang itu.
·         Jembatan gantung (Suspension bridge)
Jembatan gantung adalah satu lagi jenis jembatan yang pertama, dan masih lagi dibuat
menggunakan bahan asli, seperti tali jerami di setengah daerah di Amerika Selatan. Sudah semestinya
jembatan ini diperbarui secara berkala kerana bahan ini tidak tahan lama, dan di sana, bahan-bahan ini
dibuat oleh keluarga-keluarga sebagai sumbangan masyarakat. Sejenis variasi yang lebih kekal, sesuai
untuk pejalan kaki dan kadang kala penunggang kuda boleh dibuat daripada tali biasa. Puak Inca di Peru
juga pernah menggunakan jembatan ini pada abad ke-16 untuk jarak sejauh 60 meter. Bagi jembatan ini,
laluan jalan akan mengikut lengkungan menurun dan menaik kabel yang membawa beban. Tali
tambahan juga diletakkan pada paras yang lebih tinggi sebagai tempat berpegang. Untuk berjalan di
jembatan seperti ini, dengan cara berjalan seperti meluncur, karena cara berjalan yang biasa akan
menghasilkan gelombang bergerak yang akan menyebabkan jembatan dan pejalan kaki bergoyang atas-
ke-bawah atau kiri-ke-kanan.
Jembatan gantung modern yang mampu membawa kendaraan menggunakan dua menara
menggantikan pokok. Kabel yang merentangi jembatan ini perlu ditambat dengan kuat di kedua belah
ujung jembatan, karena sebagian besar beban di atas jembatan akan dipikul oleh tegangan di dalam
kabel utama ini. Sebagai jalannya dihubungkan ke kabel utama dengan menggunakan jaringan kabel-
kabel lain yang digantung menegak. Jembatan seperti ini hanya cocok digunakan untuk jarak yang jauh,
atau tidak memungkinkan didirikan tiang penahan karena arus deras dan berbahaya. Jembatan seperti ini
juga selalu menjadi suatu pemandangan yang bagus. jembatan ini tidak sesuai untuk digunakan oleh
kereta api karena akan melentur disebabkan oleh beban kereta.
·         Jembatan kabel-penahan (Cable-stayed R bridge)
Jembatan kabel-penahan adalah agak baru.ekaan jambatan ini menggunakan beberapa kabel
yang berasingan yang menghubungkan jalan dengan menara. Kabel 2 pepenjuru ini diikat dengan tegang
dan lurus (tidak melentur kecuali disebabkan oleh berat sendiri) ke beberapa tempat yang berlainan di
sepanjang jalan. Kabel2 itu boleh diikat di tengah-tengah jalan (satu jaringan) atau di tepi jalan (dua
jaringan). Biasanya dua menara digunakan, dan kabel-kabel disusun dalam bentuk kipas.
Kelebihan jembatan ini dibanding jembatan gantung adalah tambatan yang kukuh di ujung
jembatan untuk menahan tarikan kabel tidak diperlukan. Ini disebabkan oleh geladak jambatan itu
senantiasa berada di dalam keadaan tekanan. Ini menjadikan jambatan ini sebagai jambatan pilihan di
tempat2 yang keadaan tanahnya kurang baik, asalkan menara-menaranya boleh dipasak dengan baik.
Antara contoh jambatan kabel penahan yang terkenal di Malaysia termasuklah Jambatan
Pulau Pinang, Jembatan Kedua Muar dan Jambatan Sungai Johor (yang bakal dibuka pada tahun 2010).
  Jembatan penyangga (Cantilever bridge)
Jembatan penyangga biasanya digunakan untuk mengatasi masalah pembuatan apabila
keadaan tidak praktikal untuk menahan beban jembatan dari bawah semasa pembuatan. Disebabkan ia
agak keras/tidak mudah bergoyang, ia sesuai digunakan untuk membawa landasan kereta api. Walaupun
dari segi seni bina penyangga selalunya mempunyai cuma satu bagian, untuk jembatan biasanya dua
bahagian (sepasang) yang serupa dibuat.
Satu kelebihan jambatan ini ialah ia boleh dibina dengan cuma bekerja
menggunakan caisson sementara – ini dilakukan dengan membuat kedua-dua bagian sekaligus untuk
memastikan keseimbangan jembatan itu. Kebanyakan jembatan penyangga menggunakan sepasang
struktur yang serupa, setiap satu dengan satu menara dan dua penyangga yang terjulur keluar.
Kemudian, apabila siap, jembatan itu biasanya akan ditambat di ujungnya, untuk mengelakkan
penyangga tadi terjungkit, dan menghasilkan celah yang lebar di antara kedua-dua penyangga tadi.
Setelah itu, satu jalan yang telah siap dibina awal-awal diangkat dan diletakkan di tengah-tengah
jambatan itu menggunakan kabel untuk meyambung kedua-dua bagian. Jika tidak, bagian tengah jalan
itu bisa dibuat ketika itu juga daripada bagian-bagiannya.
Prinsip penyangga ini biasa digunakan dalam pembuatan jembatan gerbang tertekan. Dalam
kebanyakan pembuatan jembatan jarak jauh moden, menara dan kabel sementara digunakan untuk
menahan bagian-bagian gerbang yang dibuat secara bertingkat. Cara ini agak sama dengan cara
pembuatan jembatan kabel-penahan. Penggunaan menara sementara ini mengurangi jumlah bahan yang
diperlukan dan memudahkan perancangan.
·         Jembatan angkat (bascule bridge)
Jembatan angkat di Gunung Sahari (awal abad ke-20)

·         Jembatan bisa pindah


Jembatan gerak (movable bridge) membolehkan benda-benda yang tinggi seperti layar kapal
melaluinya, ataupun ia boleh digunakan untuk merentasi jarak yang tinggi atau jaraknya boleh berubah.
Jembatan ini biasanya boleh diputarkan ke atas (drawbridge) atau ke tepi (swing bridge). Bagi setengah
jembatan pula, bagian tengahnya boleh diangkat menegak ke atas (lift bridge). Ada juga jembatan yang
digelar jembatan pengangkut (transporter bridge), ia cuma digunakan di tempat-tempat yang tidak banyak
kendaraan.
Untuk jembatan-jembatan yang kecil, pergerakan ini mungkin boleh dilakukan tanpa
menggunakan dinamo. Setengah jembatan boleh dikawal oleh pengguna, terutamanya yang mempunyai
bot, sesetengah yang lain dikawal oleh pengawal jambatan, kadang-kadang dari jauh dengan
menggunakan kamera video dan pembesar suara. Selalunya terdapat lampu isyarat untuk pengguna
jalan dan air, dan tambahan pengadang jalan untuk para pemandu.
Jembatan gerak yang lebih kecil yang dipanggil jetway, juga digunakan di lapangan terbang,
untuk memperbolehkan penumpang menaiki kapal terbang yang berbagai ukuran dan jarak dari
bangunan terminal.

You might also like