Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 17

MAKALAH

PRAKTIK INSTALASI RUMAH TINGGAL

Disusun Oleh :
ILHAM MUANSYAH SITORUS
2005031015
EL-3A

PRODI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
TA.2021/2022
DAFTAR ISI

BAB I – PENDAHULUAN
1. 1.1 Latar Belakang Masalah
2. 1.2 Rumusan Permasalahan
3. 1.3 Tujuan
BAB II - TEORI DASAR
4. 2.1 Tujuan
5. 2.2 Komponen Yang Digunakan Dalam Praktek
6. 2.2.1 Saklar Seri
7. 2.2.2 Saklar Silang
8. 2.2.3 Saklar Tukar
9. 2.2.4 Tombol Tekan
10. 2.2.5 Tombol Tekan Dengan Lampu Tanda
11. 2.2.6 Kotak Kontak
12. 2.2.7 Saklar Impuls
13. 2.2.8 Staircase
14. 2.2.9 LDR (Light Depended Resistor)
15. 2.2.10 Timer Theben (Pewaktu)
16. 2.2.11 Kontaktor (Relay Kontaktor)
17. 2.3 Dasar Teori
18. 2.4 Berikut Adalah Gambar Rangkaian A.B Sudomo
BAB III – Penutup
19. 3.1 Kesimpulan
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Dengan Perkembangan zaman sekarang ini, kebutuhan hidup manusia akan hal yang
berhubungan dengan kelistrikan semakin tak dapat dipungkiri, baik pada industrik maupun pada
konsumen masyarakat umum, hampir semua peralatan yang digunakan sehari-hari menggunakan
listrik.
Agar segala bentuk instalasi dapat terselenggara dengan baik didalam berbagai hal, maka
diperlukan suatu acua standart, baik untuk keamanan instalasi maupun perlengkapannya agar
dapat dipakai secara terus-menerus dan aman terutama dari bahaya yang mungkin terjadi.
Selain itu dalam penguasaan materi baik toeri maupun prakteknya, maupun dalam
melaksanakan pemasangan instalasi juga harus memenuhi prinsip-prinsip dasar suatu instalasi
yaitu :

kehandalan (Accersibility)
Ketercapaian (Reability)
Ketersediaan (Aviability)
Keindahan
Keamanan (Safety)
Ekonomis (Economics)
Pengaruh Lingkungan (Impact On Environment)
Dengan berpedoman pada prinsip-prinsip dasar diatas, maka sangat diperlukan informasi dan
petunjuk-petunjuk yang sangat bermanfaat.
1.2 Rumusan Permasalahan
Dalam Praktek ini, diharapkan mahasiswa dapat mengetahui maksud dan tujuan praktek,
sehingga dalam melaksanakan praktek mahasiswa tidak mengalami kesulitan.
Untuk mencapai tujuan tersebut masalah yang harus diselesaikan adalah cara membuat suatu
instalasi dengan baik dan benar. Setiap mahasiswa wajib mengetahui cara membuat suatu
instalasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip dasar instalasi.
Adapun cara pemasangan instalasi harus mengikuti gambar yang telah ditentukan

1.3 Tujuan
Dari pelaksanaan praktek terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai antara lain :

1. Mampu memahami prinsip kerja peralatan dan komponen yang digunakan


2. Mampu membaca dan memahami gambar teknik dengan baik dan benar.
3. Mampu merangkai rangkaian sesuai gambar.
4. Mampu mengerjakan instalasi listrik dengan urutan kerja yang sesuai.
5. Dapat membedakan bagaimana rangkaian otomatis dan manual.

BAB II

TEORI DASAR
2.1 Tujuan
Diharapkan dengan adanya praktek ini para mahasiswa/i dapat :
1. Mengetahui cara kerja peralatan listrik yang digunakannya.
2. Terampil dalam mengecek kebenaran rangkaian.
3. Terampil dalam mengawati rangkaian.
4. Terampil dalam memasang komponen yang digunakan.
5. Mampu Membaca gambar rangkaian dengan baik.
6. Mengetahui dasar-dasar menginstalasi panel.
7. Dapat menentukan ukuran, jenis dan warna penghantar.
8. Dapat menentukan jenis rangkaian yang dipakai dalam ruangan tertentu
9. Dapat membedakan rangkaian Automatis dan Manual.
Dan pada bab ini saya akan menjelaskan cara kerja atau prinsip kerja dari komponen-
komponen yang digunakan dalam praktek ini.

2.2 Komponen yang digunakan dalam praktek


2.2.1 Saklar Seri
Saklar seri biasanya digunakan dalam ruangan-ruangan yang membutuhkan penerangan yang
terpisah. Saklar seri umumnya mempunyai empat terminal yaitu dua terminal in put yang
ditandai dengan warna merah dan dua terminal untuk out out yang ditandai dengan warna putih.
Untuk dua terminal inputnya diseri, kerja saklar tidak saling mempengaruhi. Sedangkan untuk
dua terminal outputnya masing-masing ke beban.

Saklar Seri
Cara kerja dari gambar diagram pengawatan diatas adalah sebagai berikut :

 Lampu C1 akan menyala jika saklar seri C1 ditekan.


 Lampu C2 akan menyala jika saklar C2 ditekan,.
Jadi, kesimpulannya lampu dioperasikan sendiri-sendiri dan tidak saling mempengaruhi ON -
OFF kedua lampu tersebut.

2.2.2 Saklar Silang


Saklar silang pada dasarnya adalah gabungan dari dua buah saklat tukar, tetapi pada saklat
silang terminal outputnya dikopel masing-masing dua terminalnya. Sistem pengaturan
penerangan saklar silang digunakan untuk melayani keadaan ON dan OFF dari tiga tempat atau
lebih. Saklar silang untuk sistem penerangan pada lorong-lorong besar dan pada gedung-gedung
bertingkat.

Saklar silang
Saklar silang mempunyai dua posisi pengoperasian. Terminal-terminal dari saklar tersebut terdiri
dari dua terminal masukan untuk penghantar aktif dan dua terminal lagi masing-masing ke
beban. Hubungan dari terminal tersebut adalah P1 dengan 1, P2 dengan 2. Sistem saklar silang
dapat dilakukan lagi untuk mendapatkan tempat pengoperasian dari banyak tempat dengan cara
memasang kombinasi antara saklar tukar dengan sakalr silang. Berikut sistem pengaruran
kombinasi dari dua buah saklar tukar dengan satu buah saklar silang. Dari gambar diatas dapat
dilihat jika salah satu saklar ditekan maka dapat merubah keadaan lampu sebagai beban dalam
keadaan ON atau OFF. Sistem pengaturan ini dipakai untuk melayani beban dari tiga tempat atau
lebih.

2.2.3 Saklar Tukar


Saklar tukar biasanya disebut saklar dua arah. Sistem pengaturan dua arah untuk
menghidupkan dan mematikan rangkaian dari suatu pemakai, dimana pengoperasiannya dapat
dilakukan dari dua tempat terpisah. Pemakai bisa dioperasikan secara bergantian. Saklar tukar
mempunyai tiga kutub, sering juga disebut saklar ganda kutub satu yang mempunyai satu input
dan output ke beban.
Cara kerja saklar ini tidak beda dengan saklar tunggal, Hanya saja saklar tukar mempunyai 2
Out Put, tetapi saklar tukar hanya bisa menghidupkan salah satu lampu saja.

Saklar Tukar
Secara bergantian. Saklar tukar ini digunakan untuk mengoperasikan dua beban secara
bergantian dengan sumber tegangan yang sama dalam kondisi ON atau OFF dari dua tempat.
Artinya saklar ini dipasang untuk menyalakan satu buah lampu dengan menggunakan satu buah
saklar tukar.
Cara kerja rangkaian pengawaran dua buah saklar tukar:
Dalam sistem pemasangannya, lampu penerangan dihubung seri dengan kedua saklar dimana
kawat penghubung disebut penghantar penghubung. Terminal masukan dari salah satu saklar
tukar dihubungkan dengan penghantar aktif dan terminal masukan lainya dihubungkan ke lampu
penerangan oleh penghantar saklar.

2.2.4 Tombol Tekan


Tombol tekan merupakan jenis saklar tunggal, tetapi prinsip kerjanya hanya bekerja sesaat
tidak mengunci.

Tombol Tekan
Cara kerja rangkaian diatas adalah apabila tombol ditekan lampu menyala, Kemudian dilepas
kembali ke posisi semula maka kondisi lampu akan padam. Dalam Proyek A.B Sudomo tombol
tekan digunakan untuk pengoperasikan saklar impuls.

2.2.5 Tombol Tekan Dengan Lampu Tanda


Tombol tekan ini pada dasarnya sama dengan tombol tekan biasa dalam hal prinsip kerjanya,
hanya lampu tanda disini fungsinya sebagai lampu indikator apakah saklar dalam posisi operasi
atau tidak.
Pada saat lampu mati saklar pada posisi OFF maka lampu tanda dalam posisi terseri dengan
tegangan 220 Volt ini menyebabkan tahanan pada lampu tanda menjadi lebih besar dibandingkan
tahanan pada lampu penerangan. Maka sebagian besar tegangan sumber 220 Volt di drop oleh
lampu tanda, akibatnya lampu tanda menyala. Pada saklar posisi ON maka lampu tanda akan
mati dikarenakan hubungan paralel langsung dengan saklar terseri dengan tegangan 220volt
dengan menghubungkan ke beban lampu sehingga lampu tanda disini tidak berfungsi
dikarenakan tegangan mengalir melalui saklar ke beban (lampu tanda menjadi terjembatani/
terhubung singkat).

Tombol Tekan Dengan Lampu Tanda

2.2.6 Kotak Kontak (Stop Kontak)


Kotak kontak adalah suatu susunan gawai yang memberikan tegangan pada suatu peralatan
listrik. Kotak Kontak disebut juga komponen fleksibel artinya dapat dipindahkan pada suatu
bagian instalasi.

Kotak Kontak (Stop Kontak)


Kotak kontak mendapatkan sumber langsung dari instalasi, jadi bisa dibilang bahwa kotak
kontak tidak terpengaruh oleh saklar apapun. Rangkaian penerangna terpisah dengan kotak
kontak dalam hubungan paralel. Besar tegangan pada kotak kontak antara penghantar aktif
dengan tahanan adalah 220 Volt.

2.2.7 Saklar Impuls


Saklar impuls adalah saklar yang bekerja berdasarkan impuls yang diberikan secara
sesaat dengan menggunakan tombol tekan, Pada dasarnya impuls mempunyai empat terminal
dimana dua terminal dengan notasi A1 dan A2 menandakan untuk terminal masukan sumber koil
magnet dan dua notasi 1 dan 2 menandakan anak kontak impuls untuk mengoperasikan beban.
Dari simbol diagram diatas terlihat pada saklar impuls hanya mempunyai satu anak
kontak saja, sehingga dapat disimpulkan bahwa fungsinya sama dengan saklar tunggal hanya
prinsip kerjanya saja yang berbeda.

Saklar Impuls
Sistem pengaturan sebuah lampu menggunakan saklar impuls dengan dua buah tombol tekan
yang disusun secara paralel. Selain itu kondisi lampu akan berubah ON atau OFF bila tombol
ditekan, jadi prinsip kerjanya saklar akan berubah pada setiap impuls yang diberikan.
Disini saklar impus mempunya dua posisi kontak yaitu ON pada impus pertama dan kontak OFF
pada impuls kedua lamanya pengoperasian dari kontak tekan tidak mempengaruhi sistem
kerjanya. Jadi kesimpulannya lampu diatas dapat dioperasikan dari dua tempat dengan bantuan
dua buah tombol tekan.

2.2.8 Staircase
Staircase adalah saklar pewaktu yang cara kerjanya sama seperti timer, dimana ia
bekerja berdasarkan waktu yang ditentukan. Staircase salah satu saklar yang bekera secara
magnetis yang akan menentukan rangkaian secara otomatis sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Staircase tiga kawat tidak menambah waktu apabila dalam operasinya tombol tekan
ditekan sebanyak mungkin, sebelum habis waktu operasi semula. Sedangkan untuk staircase 4
kawat akan menambah waktu walaupun saklar masih dalam beroperasi dengan cara menekan
tombol tekan berulang kali maka sisa waktu yang masih ada bertambah dengan setting waktu
yang telah ditentukan.
Staircase

Pada rangkain staricase diatas anak kontak staircase ke beban diseri tombol tekan. Cara
kerjanya apabila tombol tekan ditekan arus akan berhenti pada anak kontak yang masih
membuka karenan koil mendapat sumber langsung dari line maka koil akan menjadi magnet dan
menarik anak kontak dan lampu akan menyala. Bila setting waktu telah habis maka anak kontak
kembali membuka, bila ingin menambah waktu kita hanya menekan tombol tekan saja.

2.2.9 LDR (Light Depended Resistor)


LDR (Light Depended Resistor)
LDR atau sensor cahaya adalah saklar yang bekerja berdasarkan cahaya yang diterima,
didalam sensor cahaya telah dipasang suatu alat yang berfungsi untuk mengontol cahaya yang
masuk jika mencapai cahaya yang telah ditentukan maka dalam sensor cahaya akan terjadi reaksi
elektronis yang dapat menghubungkan suatu tegangan yang terlebih dahulu telah dirakit sesuai
dengan terminal-terminalnya. Didalam LDR ada tiga terminal yaitu dengan notasi line sebagai
terminal masukan sumber tegangan dan notasi N sebagai terminal masukan netral
kemudian notasi load menandakan tempat terminal keluaran ke beban.
Cara kerjanya adalah jika LDR menerima cahaya maka LDR akan berfungsi sebagai saklar,
yaitu memutuskan arus yang mengalir kebeban. Begitu juga sabaliknya apabila LDR tidak
menerima cahaya maka LDR akan mengalirkan arus kebeban.

2.2.10 Timer Theben (Saklar Pewaktu)


Saklar waktu adalah saklar yang ON dan OFF-nya tergantung waktu yang telah ditentukan
dalam 24 jam sehari. Saklar waktu ini akan terus bekerja selama masih ada tegangan yang
mengalir ke koil saklar waktu tersebut. Saklar waktu ini tidak mempengaruhi komponen apapun.

Timer Saklar Pewaktu


2.2.11 Kontaktor (Relay Kontaktor)
Kontaktor adalah suatu saklar yang menggunakan sistem elektromagnetik sama halnya
dengan saklar impuls, kontaktor mempunyai anak kontak, tetapi kontaktor lebih dari satu anak
kontak yang terdiri dari anak kontak NO (Normally Open) dan NC (Normally Cose).

Kontaktor (Relay Kontaktor)


Dari beberapa kontaktor kita dapat membuat beberapa rangkaian kontrol yang dapat
mengoperasikan dengan berbagai sistem antara lain pengoperasian dengan pengunci. Cara kerja
dari kontaktor yaitu apabila mekanis (koil) dialiri arus listrik maka dalam koil akan timbul
medan magnet dan akan menarik anak kontak NO dan NC sehingga berubah dari posisi semula.
Jadi relay hanya akan bekerja jika teraliri arus listrik.

2.3 Dasar Teori


Latihan praktek ini merupakan pengembangan dari praktek sebelumnya dan merupakan
langkah awal untuk menuju kedalam suatu penginstalasian yang lebih baik lagi.
Pada job ini penggunaan panel telah dilaksanakan yang mana panel
merupakan Perlengkapan Hubung Bagi tempat kontrol suatu sistem penerangan dengan
demikian diharapkan nantinya apabila mendapat suatu praktek sistem penginstalasian yang
menggunakan panel yang lebih baik, maka tidak akan mendapat banyak kesulitan, sebab telah
mampu menguasai dasarnya.
Dalam latihan praktek ini ada dua macam sistem pengoperasian dari rangkaian, yaitu
sistem Manual dan Auto.
A). Sistem Auto
Yaitu sistem penerangan yang akan beroperasai sendiri bila keadaan gelap. Hal ini
disebabkan oleh adanya penggunaan LDR, Staircase dan Time, yaag mana LDR akan bekerja
bila keadaan luar tahanan LDR besar dan Lama waktu kerja di setting oleh Timer. Selain itu
menggunakan Staircase untuk penerangan sementara (tergantung setting waktu).
B). Sistem Manual
Yaitu sistem penerangan yang dioperasikan dengan menekan tombol Staircase saja. Untuk
pembagian grup diatur dengan MCB sebanyak 4 buah yang mana masing-masing MCB 4
Ampere.
Dalam suatu praktek bisanya tidak lepas dari teori mengenai bahan dan peralatan yang akan
digunakan. Hal ini karenan toeri dan praktek saling berhubungan. Dimana teori akan terbukti
kebenarannya dengan melakukan praktek.

2.4 Gambar Rangkain AB sudomo :


a). Single Line Panel
b). Singe Line Papan
c). Pengawatan Full

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jadi, dari praktek di atas dapat disimpulkan bahwa :

 Penggunaan peraturan-peraturan misalkan pada PUIL 200 tentang instalasi listrik sangatlah
penting dikarenakan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan.
 Ketelitian dan kedisiplinan sangatlah penting dalam melakukan suatu pekerjaan.
 Dalam memasang instalasi penerangn khususnya proyek SUDOMO ini, pemahaman pembaca
gambar rangkaian dan deskripsi kerja suatu rangkain yang sangatlah penting., Untuk
mengetahui cara kerja dan fungsi dari suatu peralatan.
 Instalasi proyek SUDOMO terbagi menjadi 4 group. Ini gunanya apabila terjadi suatu
gangguan arus lebih dapat lebih mudah dideteksi, tanpa mengganggu group lainya.
 Suatu rangkain yang dibuat 2 fungsi atau lebih seperti manual dan automatis bertujuan untuk
kondisi normal dan kondisi darurat juga mempermudah pengoperasian.

You might also like