Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

EFEKTIVITAS PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI HASIL PETERNAKAN DI

KECAMATAN PINGGIR KABUPATEN BENGKALIS


Oleh
Rini Andriani (1401112022)
Riniandriani436@gmail.com

Pembimbing : Nurlaila Meilani., S.Sos, M.Si


Jurusan Ilmu Administrasi - Program Studi Administrasi Publik
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau

Kampus Bina Widya Jl. HR Soebrantas Km. 12,5 Simpang Baru Pekanbaru 28293
Telp/Fax 0761-63272

Abstract

Livestock Production Improvement Program is one of the activities program


implemented by the Department of Agriculture of Bengkalis Regency where the program is
intended primarily to spur production. The program implemented in pinggir Sub district of
Bengkalis Regency experienced various problems in the implementation of there is
overlapping in the distribution of seeds of cattle to farmer groups as well as improper
program targets resulting in programs that have been implemented not in accordance with
the intended purpose. Therefore, the purpose of this research is to analyze the effectiveness
of the increase of livestock production program in Pinggir Sub-district of Bengkalis Regency.
This research uses the concept of Effectiveness theory by EdySutrisno (2007: 125-126). This
research uses qualitative research method with descriptive data analysis and data analysis
technique using interactive model (Interactive Model) from Milles and Huberman (1984)
which quoted in sugiyono (2014).In the data collecting researchers using interviewing
techniques, observation, and documentation. The results of this study, it can be seen that in
the implementation of the program to increase the production of livestock products in pinggir
Sub district of Bengkalis Regency based on the following indicators (1) understanding of the
program, farmer groups understand in general the implementation of the program through
counseling / socialization of the UPT BPP (2) Exactly Goals, Programs that are not on the
right target where the target given is not in accordance with the rules that have been set but
many who get cattle help without going through specific group data verification (3) On time,
not yet optimal the predetermined period of time to make the program activities are
constrained in terms of triggering the production of cattle(4) The achievement of the
objectives, in fact many groups of farmers who failed to manage and breed his cattle because
the main target is not the original breeder group (5) Real change, the real change felt by
breeder groups not all groups of farmers who get help feel a positive impact or real change.
Keywords: Program, Effectiveness, Livestock

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 1


Latar Belakang sapi tidak dapat berkembangbiak dengan
baik sehingga kelompok tani sebagai
Program utama Kementerian pengelola bantuan bibit ternak tidak optimal
Pertanian yang terkait dengan upaya dalam mengembangbiakan hasil bantuan
mewujudkan ketahanan pangan hewani asal ternak sapi dan banyak kelompok peternak
ternak yang berbasis sumber daya domestik yang gagal memelihara sapi bantuan milik
khususnya sapi potong adalah swasembada pemerintah Kabupaten Bengkalis.
daging adalah dengan melakukan Masih banyak nya bantuan ternak
penyebaran ternak sebagai dasar untuk sapi yang terserang virus/penyakit sehingga
mengembangkan sistem pembibitan. Hal ini sangat menghambat kegiatan dari
Penyebaran ternak dari pemerintah pada program peningkatan produksi hasil
merupakan gerakan awal dalam upaya peternakan di Kecamatan Pinggir Kabupaten
menciptakan daerah-daerah sumber bibit. Bengkalis yang merupakan bantuan dari
pemerintah daerah melalui APDB dalam
Program peningkatan produksi hasil meningkatkan peran sektor perternakan
peternakan merupakan salah satu program dalam perekonomian nasional. Terlepas dari
kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas hal tersebut diketahui bahwa masih ada nya
Pertanian Kabupaten Bengkalis dimana kelompok yang tidak tepat sasaran dalam
program ini ditujukan terutama untuk pelaksanaan program peningkatan produksi
memacu produksi melalui kegiatan hasil peternakan di Kecamatan Pinggir
pendistribusian bibit ternakkepada Kabupaten Bengkalis, karena masih banyak
masyarakat, pengadaan mesin pengolah ditemui kelompok penerima bantuan ternak
bahan pakan, pembuatan rumah tempat sapi mayoritasnya bukan sebagai kelompok
mesin pengeloh pakan, dan bantuan bibit peternak, melainkan kelompok yang disebut
sapi. sebagai kelompok dadakan, ini dapat terlihat
Pemerintah Kabupaten Bengkalis dimana banyak kelompok yang sudah
membantu kelompok tani yang bergerak di menerima namun gagal/tidak berhasil
bidang pengelolahan ternak sapi untuk mengembngkan sapi bantuan dari program
mendapat bantuan ternak sapi. Penyaluran peningkatan produksi hasil peternakan di
bantuan sapi kepada kelompok Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis,
masyarakat/petani berdasarkan proposal
yang diajukan ke Dinas Pertanian Kabupaten Berdasarkan fenomena masalah
Bengkalis, kemudian pihak Unit Pelaksana diatas tersebut, peneliti ingin mengetahui
Teknis Daerah (UPTD) Kecamatan Pinggir apakah program peningkatan produksi hasil
akan melakukan survey ke lokasi atau peternakan di Kecamatan Pinggir Kabupaten
tentang layak atau tidaknya kelompok Bengkalis berjalan dengan efektif atau tidak
tersebut menerima bantuan sapi. sehingga peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul : EFEKTIVITAS
Terlepas dari hal diatas diketahui PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI
terdapat beberapa kelompok yang masih HASIL PETERNAKAN DI KECAMATAN
rendahnya tingkat kualitas dan produktivitas PINGGIR KABUPATEN BENGKALIS.
disebabkan oleh kurangnya pengetahuan
kelompok peternak tentang tata cara Rumusan Masalah
beternak sapi yang baik dan benar akibatnya
JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 2
Adapun yang menjadi rumusan masalah diartikan membawa hasil, berhasil guna
dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana serta dapat pula berarti mulai
Efektivitas Program Peningkatan Produksi berlaku.Selanjutnya bahasa inggris, kata
Hasil Peternakan di Kecamatan Pinggir efektif yaitu effective yang berarti berhasil
Kabupaten Bengkalis”? satu sesuatu yang dilakukan itu berhasil
dengan baik.
Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian Efektivitas berasal dari kata efektif yang
mengandung pengertian dicapainya
1. Tujuan Penelitian keberhasilan dalam mencapai tujuan yang
Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan.Efektivitas selalu terkait
ada, penelitian ini bertujuan untuk: dengan hubungan antara hasil yang
“Menganalisis Efektivitas Program diharapkan dengan hasil yang sesungguhnya
Peningkatan Produksi Hasil Peternakan di dicapai. Efektivitas dapat dilihat dari
Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis”. berbagai sudut pandang (view point) dan
dapat dinilai dengan berbagai cara dan
2. Manfaat Penelitian mempunyai kaitan yang erat dengan
Berdasarkan permasalahan yang efisiensi.
menjadi fokus penelitian dan tujuan yang
ingin dicapai, maka penelitian ini Mahmudi (2005:92) berpendapat bahwa
diharapkan memberikan manfaat antara lain efektivitas merupakan hubungan antara
: output dengan tujuan, semakin besar
kontribusi (sumbangan) output terhadap
a. Secara Teoritis pencapaian tujuan, maka semakin efektif
Secara teoritis penelitian ini diharapkan organisasi, program atau kegiatan.
mampu memperkaya kajian ilmu Berdasarkan pendapat tersebut, bahwa
administrasi publik mengenai efektivitas efektivitas mempunyai hubungan timbale
program peningkatan produksi hasil balik antara output dengan tujuan. Semakin
peternakan di Kecamatan Pinggir Kabupaten besar kontribusi output, maka semakin
Bengkalis. efektif suatu program atau kegiatan.
b. Secara Praktis Efektivitas berfokus pada outcome (hasil),
Secara praktis penelitian ini dapat program atau kegiatan yang bernilai efektif
memberikan kontribusi kepada Dinas apabila output yang dihasilkan dapat
Pertanian Kabupaten Bengkalis dan juga memenuhi tujuan yang diharapkan.
diharapkan dapat memberikan kontribusi
kepada Unit Pelaksana Teknis Daerah The Lian Gie dalam Halim,
(UPTD) Kecamatan Pinggir yang terlibat 2004:167, mengatakan efektivitas adalah
dalam proses pelaksanaan program suatu keadaan yang terjadi sebagai akibat
peningkatan produksi hasil peternakan di yang dikehendaki kalau seseorang
Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis. melakukan sesuatu perbuatan dengan
maksud tertentu dan memang
Konsep Teori dikehendakinya, maka orang itu dikatakan
1. Efektivitas efektif bila menimbulkan akibat atau
Pada kamus bahasa Indonesia, mempunyai maksud sebagaimana yang
efektivitas diartikan sebagai sesuatu yang dikehendakinya.
ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya) dapat
JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 3
Menurut Wijaya (2000:259) Program merupkan unsur pertama
berpendapat efektivitas merupakan suatu yang harus ada demi tercapainya kegiatan
program pengembangan manajemen yang implementasi. Dalam Kamus Besar Bahasa
pada dasarnya dilakukan dengan Indonesia ( KBBI ) kata “ program” artinya
membandingkan sasaran dan tujuan program rancangan mengenai asas serta usaha yang
yang dapat dicapai. dilakukan. Program dapat dikatakan sebagai
rancangan yang didalamnya mencakup
Steers (2008:55) berpendapat bahwa sejumlah usaha yang ingin dilakukan
efektivitas merupakan tolak ukur walaupun tidak semuanya bisa
keberhasilan dari tujuan akhir yang hendak direalisasikan. Sebuah program besar dapat
dicapai. Dengan demikian, efektivitas didefenisikan sebagai rencana konprensif
merupakan pemanfaatan sumberdaya, sarana yang meliputi penggunaan macam-macam
dan prasarana dalam jumlah tertentu yang sumber daya untuk masa yang akan dating
secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk dalam sebuah pola yang terintegrasi dan
menghasilkan pekerjaan tepat pada menetapkan suatu urutan masing-masing
waktunya. tindakan tersebut dalam rangka usaha
Menurut Sedarmayanti (2009:109) mencapai sasaran yang ditetakan KBBI
dalam bukunya “transformasi pelayanan (2009:2).
publik” mendefenisikan efektivitas sebagai Arikunto ( 2014:4) menambahkan
berikut : “ Efektivitas adalah kemampuan bahwa program merupakan suatu sistem,
melaksanakan tugas, fungsi (operasi dimana rangkaian kegiatan dilaksanakan
kegiatan program atau misi) dari suatu tidak hanya satu kali namun
organisasi atau sejenisnya yang tidak ada berkesinambungan. Sehingga dapat
tekanan atau kegangguan diantara disimulkan bahwa program merupakan
pelaksananya. sederetan kegiatan yang dilaksanakan lebih
dari satu kali namun berkesinambungan
Mengukur efektivitas suatu kegiatan
dalam rangka untuk mencapai tujuan yang
atau aktifitas perlu diperhatikan beberapa
telah ditetapkan.
indikator, yaitu :
1. Pemahaman Program Nawawi (2007:174) mengemukakan
2. Tepat Sasaran pendapatnya bahwa program dapat diartikan
3. Tepat Waktu sebagai kumpulan kegiatan-kegiatan nyata,
4. Tercapainya Tujuan. sistematis dan terpadu yang dilaksanakan
5. Perubahan Nyata ( oleh suatu atau beberapa instansi pemerintah
Sutrisno,2007:125-126) ataupun dalam rangka kerjasama dengan
Efektivitas program dapat diukur dengan masyarakat, guna mencapai sasaran-sasaran
melihat sejauhmana pencapaian tujuan atau tujuan-tujuan yang telah
sesuai dengan sasaran yang ditetapkan. ditetapkan.Program-program disusun dengan
Sedangkan pendapat masyarakat penerima mengacu pada kebijakan yang telah
bantuan program dapat dijadikan sebagai ditetapkan.
ukuran untuk menentukan efektivitas
program. Penilaian terhadap tingkat Menurut Karding (2008:33)
kesesuaian program merupakan salah satu menyatakan bahwa program dapat diartikan
cara untuk mengukur efektivitas program. menjadi dua istilah yaitu program dalam arti
khusus dan program dalam arti umum.
2. Program Pengertian secara umum dapat diartikan
JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 4
bahwa program adalah sebuah bentuk sasaran, kebijakan, prosedur, metode,
rencana yang dilakukan. Apabila “program” standard an budget.
ini dikaitkan langsung dengan evaluasi
program maka program didefenisikan
sebagai unit atau kesatuan kegiatan yang Metode Penelitian
merupakan realisasi atau implementasi dari Metode penelitian yang digunakan dalam
kebijakan, berlangsung dalam proses yang penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
berkesinambungan dan terjadi dalam suatu dengan metode desktiptif. Peneliti berusaha
organisasi yang melibatkan sekelompok untuk mengungkapkan fakta sesuai dengan
orang. kenyataan yang ada tanpa melakukan
intervensi terhadap kondisi terjadi.
Secara umum pengertian program Penelitian deskriptif tidak memberikan
adalah penjabaran dari suatu rencana, dalam perlakuan, manipulasi atau mengubah pada
hal ini program merupakan bagian dari variabel – variabel bebas, tetapi
perencanaan dan sering pula diartikan bahwa menggambarkan suatu kondisi apa adanya.
program adalah kerangka dari pelaksanaan Langkah – langkah itu adalah
suatu kegiatan. Program di dalam Kamus mengumpulkan data yang diperlukan,
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kemudian dianalisa dengan menggunakan
didefenisikan sebagai rancangan mengenai pendekatan kualitatif, yaitu berupa
asas-asas serta usaha-usaha yang akan pernyataan – pernyataan jawaban dari
dijalankan Tujuan yang dirumuskan secara informan penelitian, setelah dianalisa ditarik
jelas. kesimpulan yang merupakan hasil akhir dari
penelitian.
Jones dalam Arif Rohman
(2009:101-102) menyebutkan program
merupakan salah satu komponen dalam 1. Jenis Penelitian
suatu kebijakan.Program merupakan upaya Jenis penelitian yang digunakan dalam
yang berwenang untuk mencapai penelitian ini adalah metode penelitian
tujuan.Suatu kebijakan public tidak kualitatif, yakni menggambarkan atau
mempunyai arti penting tanpa tindakan- menjelaskan permasalahan yang ada dengan
tindakan rill yang dilakukan dengan memberikan jawaban atas permasalahan
program, kegiatan atau proyek. Hal ini yang di tentukan (Sugiyono, 2006:11).
dikemukakan oleh Terry dalam Tachjan ( Penelitian ini memusatkan pada
2006:31) program merupakan “ a program permasalahan yang ada pada saat penelitian
can be defined plan that includes future use dilakukan atau masalah – masalah yang
of different resources in an integrated bersifat aktual. Maka memecahkan masalah
pattern and estabilish a sequence of yang ada dilakukan dengan cara
required action anf time the schedules for menggambarkan suatu keadaan berdasarkan
each in order to achieve stated objective, fakta – fakta yang ada.
policies, procedures, methods, standard and
budgets”. Maksudnya, program merupakan
rencana yang bersifat komprensif yang 2. Lokasi Penelitian
sudah menggambarkan sumber daya yang Lokasi penelitian ini di Kecamatan
akan digunakan dan terpadu dalam suatu Pinggir Kabupaten Bengkalis. Alasan
kesatuan. Program tersebut menggambarkan pengambilan lokasi tersebut adalah
berdasarkan pantauan dilapangan, saat ini

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 5


Kecamatan Pinggir sebagai salah satu penelitian. Pencatatan sumber data
pelaksana Program Peningkatan Produksi primer melalui wawancara serta
Hasil Peternakan yang ada di Kabupaten pengamatan langsung.Sumber data
Bengkalis, yang mana dalam primer yaitu data yang diperoleh
pelaksanaannya mengalami berbagai langsung dari informan dilokasi
kendala dan dihadapi oleh permasalahan- penelitian yang meliputi
permasalahan terkait program peningkatan permasalahan yang sedang diteliti.
produksi hasil peternakan yang melalui
pendistribusian bibit ternak sapi kepada 2. Data Sekunder
masyarakat untuk itu perlu adanya tolak Data sekunder yaitu data yang
ukur dalam meningkatkan kemampuan diperoleh untuk melengkapi data
pelaksanaan kegiatan atau program sebagai primer yang didapat, penulis juga
upaya untuk mencapai tujuan yang telah menggunakan data sekunder hasil
ditetapkan. studi pustaka, dalam studi pustaka
penulis membaca literatur-literatur
3. Informan Penelitian seperti melalui laporan-laporan,
dokumen- dokumen, peraturan-
Informan dalam penelitian ini ditentukan peraturan, hasil-hasil penelitian,
dengam menggunakan teknik Purposive buku-buku yang mendapat dukungan
Sampling yang berarti bahwa dalam metode dan menjelaskan tentang yang
purposive sampling adalah sebelum berkaitan dengan efektivitas program
melakukan penelitian para peneliti peningkatan produksi hasil
menetapkan kriteria tertentu yang mesti peternakan.
dipenuhi oleh orang yang akan dijadikan
sumber informasi. Berdasarkan kriteria yang
telah ditetapkan, peneliti telah mengetahui 5. Teknik Pengumpulan Data
identitas orang – orang yang akan dijadikan a. Wawancara
informan penelitian sebelum penelitian Yaitu teknik pengumpulan data
dilakukan (Afrizal, 2016:140). yang dilakukan dengan cara bertanya
langsung kepada responden atau
Adapun informan dalam penelitian ini informan (Sangadji, 2010:48).
adalah Kepala Bidang Peternakan dan Dalam penelitian ini peneliti
Kesehatan Hewan Dinas Pertanian menggunakan teknik wawancara
Kabupaten Bengkalis, Kepala UPT BPP terstruktur, dimana peneliti
Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis menggunakan pedoman wawancara
beserta Staff pelaksana Program dan Ketua yang telah disiapkan sebelumnya
Kelompok Peternak Kecamatan Pinggir. untuk mengetahui informasi
mengenai masalah yang diteliti.
4. Jenis dan Sumber Data b. Observasi (pengamatan)
Dalam hal ini panca indera
1. Data Primer manusia (penglihatan dan
Data primer diperoleh dari pendengaran) diperlukan untuk
wawancacara dan observasi dengan menangkap gejala yang diamati. Apa
informan dan pihak – pihak lain yang yang ditangkap tadi, dicatat dan
berhubungan dengan tujuan

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 6


selanjutnya catatan tersebut untuk dipilih yang terpenting kemudian
dianalisis (Rianto, 2004:70). dicari tema atau polanya (melalui proses
penyuntingan, pemberian kode). Reduksi
Observasi penelitian dilakukan data dilakukan terus menerus selama
dengan mengunjungi lokasi proses penelitian berlangsung. Pada
penelitian untuk melakukan tahap ini sete;ah data dipilah kemudian
pengamatan langsung di UPT BPP di serahkan, data yang tidak diperlukan
Kecamatan Pinggir . di sortir agar memberi kemudahan dalam
penampilan, penyajian, serta untuk
c. Studi Kepustakaan
menarik kesimpulan sementara.
Yaitu penyajian hasil bacaan
Kegiatan reduksi data yang dilakukan
literatur yang telah dilakukan oleh
peneliti adalah membuat ringkasan
peneliti. Literatur berupa buku,
tentang hal – hal pokok yang berkaitan
artikel di jurnal dan makalah seminar
dengan masalah yang diteliti sesuai
(Afrizal, 2016:122).
dengan indikator – indikator yang telah
Studi kepustakaan dalam ditetapkan.
penelitian ini peneliti menggunakan
b. Penyajian Data
berbagai sumber seperti buku, artikel
dijurnal dan makalah seminar yang Penyajian data (display data)
telah ada. dimaksudkan agar lebih mempermudah
bagi peneliti untuk dapat melihat
d. Dokumentasi
gambaran serta keseluruhan atau bagian
Yaitu pengambilan data yang
– bagian tertentu dari data peneliti.Hal
diperoleh melalui dokumen –
ini merupakan pengorganisasian data
dokumen. Dokumentasi bertujuan
kedalam suatu bentuk tertentu (tabel,
untuk melengkapi data yang
gambar) sehingga kelihatan jelas
bersumber dari dokumen yang ada
sosoknya lebih utuh.Data tersebut
hubungannya dengan penelitian yaitu
kemudian dipilah – pilah menurut
berupa file, foto, dan lain
kelompoknya dan disusun sesuai dengan
sebagainya.
kategori yang sejeni untuk ditampilkan
Dokumentasi penelitian ini agar selaras dengan permasalahan yang
berasal dari UPT Balai Penyuluhan dihadapi, termasuk kesimpulan-
Pertanian (BPP) Kecamatan Pinggir kesimpulan sementara diperoleh pada
Kabupaten Bengkalis, dokumentasi waktu data dan reduksi.
pribadi, serta website resmi
c. Penarikan Kesimpulan
pemerintah Kabupaten Bengkalis
Pada penelitian kualitatif,
A. Analisis Data
verifikasi data dilakukan secara terus
a. Reduksi Data
menerus sepanjang proses penelitian
Dari lokasi penelitian, data
dilakukan, sejak pertama memasuki
lapangan di tuangkan dalam uraian
lapangan dan selama proses
laporan yang lengkao dan terperinci.Data
pengumpulan data, peneliti berusaha
dan laporan lapangan kemudian di
untuk menganalisis dan mencari makna
reduksi, di rangkum, dan kemudian di
dari data yang dikumpulkan, yaitu
pilah – pilah hal pokok, di fokuskan
JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 7
mencari pola tema, hubungan ialah memahami program dan kegiatan
persamaan, hipotesis dan selanjutnya secara keseluruhan berdasarkan hasil
dituangkan dalam bentuk kesimpulan. peneliti diketahui bahwa bahwa terkait
pengetahuan/pemahaman dari setiap
kelompok itu tidak mengetahui secara baik
HASIL PENELITIAN DAN bagaimana beternak sapi yang benar ada
PEMBAHASAN yang memang secara amanah melaksanakan
A. Efektivitas Program Peningkatan apa yang telah disampaikan dan diarahkan
Produksi Hasil Peternakan di Kecamatan secara benar dan ada pula individu dari
Pinggir Kabupaten Bengkalis setiap kelompok itu tidak secara amanah
1. Pemahaman Program menjalankan prosedur beternak yang benar
seperti apa, maka dari itu pengetahuan
Pemahaman program yaitu dilihat dari
dalam hal beternak sapi oleh kelompok
sejauh mana kelompok peternak/masyarakat
peternak masih dapat dikatakan belum
sudah dapat memahami kegiatan program
optimal terlihat dari beberapa kelompok
peningkatan produksi hasil peternakan di
yang gagal dalam mengelola sapi bantuan
Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis.
sehingga sapi tidak produktif dari segi hasil
Keberhasilan sebuah program ditentukan
ternak yang didistribusikan kepada
dari intensnya sosialisasi maupun
kelompok peternak.
pembinaan yang dilakukan oleh pihak UPT
BPP beserta PPL yang ditunjuk sebagai tim Pemahaman program yang didapat
koordinasi jalannya sebuah kegiatan melalui penyuluhan yang disampaikan oleh
program, dengan adanya sosialisasi maka kelompok peternak nya kurang optimal dan
akan terjadi satu pemahaman yang sama dari dapat dikatakan untuk pemahaman program
pengetahuan atau informasi yang pihak UPT BPP Kecamatan Pinggir selaku
disampaikan kepada kelompok peternak. instansi yang terlibat dalam
penyuluhan/sosialisasi sudah memberikan
Pemahaman program tentunya tidak
upaya yang maksimal kepada kelompok
hanya bermanfaat bagi para kelompok
peternak namun karena pada dasarnya
peternak saja namun program ini juga
kelompok tidak memiliki pengetahuan
merupakan suatu pengembangan kegiatan
dengan baik maka pemahaman program
bagi pemerintah untuk menjadikan
tidak secara optimal dikatakan sudah
kelompok peternak yang mandiri.
maksimal karena masih banyak kelompok
Indikator ini digunakan untuk yang kurang memaham/mengetahui
mengetahui sejauhmana kelompok bagaimana cara beternak sapi dengan benar
masyarakat selaku pelaksana jalannya sehingga program tidak efektif terlaksana.
sebuah program mengetahui segala uraian
kegiatan program peningkatan produksi 2. Tepat Sasaran
hasil peternakan yang dilaksanakan di Indikator ini digunakan untuk melihat
Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis. apakah masyarakat yang sudah diberikan
penyuluhan tentang pemahaman dan
Pengetahuan serta pemahaman terhadap
pengetahuan kegiatan pendistribusian bibit
program merupakan salah satu hal yang
ternak kepada masyarakat/bantuan ternak
sangat penting dalam melaksanakan
sapi adalah sasaran daripada program
jalannya sebuah program maupun kegiatan
peningkatan produksi hasil peternakan di

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 8


Kecamatan Pinggir Kabupaten pembagian ternak sapi kepada kelompok
Bengkalis.Sebuah program yang masyarakat.Ada peternak yang secara
dilaksanakan oleh pemerintah, hendaknya kualifikasi mendapat bantuan, justru tidak
memiliki sasaran yang tepat karena kebagian. Sebaliknya, kelompok yang
ketepatan sasaran dalam setiap kegiatan memang mayoritasnya bukanlah peternak
pelaksanaan program menjadi salah satu namun cukup mampu dari segi permodalan,
aspek yang berpengaruh penting terhadap malah diberi bantuan ternak sapi.Penyaluran
keberhasilan suatu program dalam mencapai bantuan ternak sapi justru lebih banyak
tujuan yang diharapkan. diberikan kepada peternak “dadakan”.
Sasaran dari setiap program yaitu Kemudian dalam hal sasaran program,
dikatakan efektif apabila kelompok program serta kegiatan yang sudah
masyarakat yang mendapat bantuan dari dijalankan tidak sesuai dengan prosedur dan
program ini sesuai dengan kriteria yang aturan yang telah ditentukan banyak dari
telah ditentukan. Sasaran program beberapa kelompok peternak tidak , ini tentu
hendaknya harus benar-benar disesuaikan nya menjadi hal yang memicu keberhasilan
dengan realita yang ada suatu program. Pelaksanaan program harus
dilapangan.Demikian juga halnya dengan didasari dengan menguatkan komitmen agar
program-program yang khusus dibuat oleh dapat menjamin kualitas yang telah disusun
pemerintah sebagai upaya dalam dan teranggarkan.
meningkatkan pengelolaan peternakan
rakyat dalam hal meningkatnya 3. Tepat Waktu
produktivitas ternak.
Ketepatan waktu pelaksanaan program
Pelaksanaan program peningkatan peningkatan produksi hasil peternakan yaitu
produksi hasil peternakan tentunya sesuatu yang dikatakan efektif apabila
pemerintah telah menyusun susunan penyelesaian atau tercapainya tujuan sesuai
persyaratan yang berhak menerima bantuan atau bertepatan dengan waktu yang telah
ternak sapi kepada kelompok masyarakat, ditentukan. Tepat waktu meliputi :
kelompok masyarakat yang mempunyai
a. Keberlangsungan Program
pengalaman beternak ataupun memang
Peningkatan Produksi Hasil
betul-betul peternak asli yang merupakan
Peternakan di Kecamatan Pinggir
sasaran yang diprioritaskan pemerintah
sebagai bentuk upaya untuk mencapai tujuan Program peningkatan produksi hasil
yang telah ditentukan, apabila sasaran yang peternakan merupakan kegiatan yang
telah ditentukan sendiri tidak tepat maka dilaksanakan dalam hal meningkatkan
pelaksanaan program itu sendiri tidak bisa produktifitas ternak melalui pengembangan
terlaksana dengan baik. hewan ternak sapi yang diberikan oleh
Pemerintah Daerah untuk dikelola dengan
Dari hasil penelitian yang didapat
baik menuju kearah yang lebih maju, yang
diketahui bahwa masih belum efektifnya
merupakan salah satu cara untuk
sasaran yang telah ditentukan oleh instansi
meningkatkan populasi dan produktivitas
terkait pelaksanaan program peningkatan
ternak sapi. Program ini dilaksanakan pada
produksi hasil peternakan di Kecamatan
tahun 2015 melalui pendistribusian bibit
Pinggir Kabupaten Bengkalis yang mana
ternak kepada masyarakat yang masih
terdapat beberapa masalah terkait dalam

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 9


sedang berlangsung dalam hal juga dapat memberikan dampak yang positif
pengembangan produksi hasil ternak nya bagi kelompok peternak yang ada.
sendiri, dimana para kelompok peternak
dalam mengelola hasil bantuan ternak sapi Dari hasil penelitian yang peneliti
diberi jangka waktu 5 tahun oleh Pemerintah lakukan maka dapat diketahui bahwa
Daerah dalam mengembangbiakkan program peningkatan produksi hasil
produksi hasil ternak sapi tersebut. peternakan mempunyai tujuan untuk
meningkatkan pengelolahan peternakan
Dari hasil yang peneliti lakukan diatas rakyar dimana program yang dilaksanakan
diketahui bahwa masih belum optimalnya di Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis
pelaksanaan program peningkatan produksi ini memiliki potensi yang cukup baik untuk
hasil peternakan di Kecamatan Pinggir
mengembangbiakan peternakan maka dari
dilihat berdasarkan indikator tepat waktu,
itu pemerintah terus berupaya memacu
karena apabila rancangan yang telah
produktivitas ternak melalui bantuan
ditetapkan dalam pelaksaanaan program
sudah tepat waktu maka dapat dikatakan pendistribusian bibit ternak kepada
program tersebut efektif, namun jika waktu masyarakat, dan sejauh ini tujuan yang
yang telah ditetapkan tidak sesuai dengan diharapkan pemerintah pun belum dapat
realita dilapangan disebabkan karena dikatakan secara optimal karena ada
beberapa kendala yang dialami oleh beberapa kendala terhadap pelaksanaan nya
kelompok peternak dalam mengelolah hasil itu sendiri.
ternak sapi nya karena pada dasarnya
kelompok peternak sering mengalami 5. Perubahan Nyata
kendala dalam memelihara sapi yakni sapi
Yaitu perubahan yang dialami
yang rentan terserang virus/penyakit
masyarakat setelah program peningkatan
sehingga dalam penentuan waktu tidak dapat
produksi hasil peternakan terlaksana di
dipastikan dapat berkembang sesuai dengan
Kecamatan Pinggir, Perubahan nyata dari
waktu yang telah ditetapkan.
program peningkatan produksi hasil
4. Tercapainya Tujuan peternakan di Kecamatan Pinggir
merupakan bentuk wujud nyata yang dapat
Yaitu hasil pelaksanaan program sesuai dijadikan manfaat serta dampak positif bagi
dengan tujuan yang ditetapkan. Tercapainya yang mengembaninya. Perubahan nyata
tujuan meliputi : yang dirasakan oleh para kelompok peternak
dapat dijadikan sebagai sarana peningkatan
1. Meningkatkan pengelolahan peternakan produktivitas masyarakat seperti pembuatan
masyarakat di Kecamatan Pinggir pupuk organik yang berasal dari kotoran
Kabupaten Bengkalis sapi tersebut, untuk itu perubahan yang
dirasakan oleh kelompok-kelompok
Tujuan program peningkatan peternak yang terlibat dalam pelaksanaan
produksi hasil peternakan merupakan upaya kegiatan dari program peningkatan produksi
dalam meningkatkan pengelolahan hasil peternakan di Kecamatan Pinggir
peternakan rakyat yang sasaran utama nya sangat berpengaruh besar terhadap
adalah kelompok peternak yang handil untuk perekonomian serta mensejahterakan
mencapai hasil yang optimal tentunya ini kehidupan kelompok peternak serta
masyarakat yang terlibat. Namun
JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 10
berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan dapat dilihat dari penurunan target dan
dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan realisasi populasi ternak sapi dari tahun
program peningkatan produksi hasil 2015-2016 mencapai 5,5 % serta berbagai
peternakan di Kecamatan Pinggir Kabupaten permasalahan/kendala yang dihadapi oleh
Bengkalis bahwa dalam indikator perubahan kelompok peternak yakni sapi yang kondisi
nyata kelompok peternak dapat terbantu nya kurang baik atau lamban dalam hal
secara ekonomi melalui bantuan ternak sapid produksi serta rentan terserang virus.
an kelompok yang berhasil mengelola sapi
bantuan tersebut dapat memanfaatkan Belum optimalnya efektivitas
keterampilan melalui pembuatan pupuk program peningkatan produksi hasil
kompos walaupun tidak secara keseluruhan peternakan di Kecamatan Pinggir Kabupaten
kelompok yang mendapat bantuan berhasil Bengkalis juga dapat dilihat dari program
karena beberapa diantara kelompok tersebut yang tidak tepat sasaran, disebabkan karena
gagal dan tidak dapat memanfaatkan secara kelompok peternak sebagai penerima
optimal hasil produksi sapi tersebut. bantuan ternak sapi dalam proses seleksi
calon lokasi dan calon peternak (CPCL)
Dampak perubahan nyata yang dirasa tidak terverifikasi dengan benar sesuai data
oleh kelompok peternak saat sekarang ini kelompok berdasarkan proposal yang telah
memang tidak begitu kuat disebabkan diterima dan dilaksanakan oleh tim dari
berbagai kendala, namun beberapa Dinas Pertanian Kabupaten Bengkalis.
kelompok peternak dapat merasakan
dampak positif melalui inovasi yang mereka SARAN
ciptakan dan dapat menghasilkan manfaat
Dari penelitian yang telah peneliti
tersendiri bagi individu maupun kelompok.
lakukan dan masalah-masalah yang
ditemukan, peneliti memberikan beberapa
KESIMPULAN saran yang diharapkan dapat membangun
maupun dapat dijadikan masukan atau
Berdasarkan analisa penelitian yang pertimbangan dalam pelaksanaan program
telah dilakukan peneliti mengenai efektivitas peningkatan produksi hasil peternakan di
program peningkatan produksi hasil Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis.
peternakan di Kecamatan Pinggir Kabupaten Adapun saran-saran yang dapat dberikan
Bengkalis, bahwa dalam pelaksanaan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu
program-program peningkatan produksi sebagai berikut :
hasil peternakan di Kecamatan Pinggir
1. Pihak UPT Balai Penyuluhan
Kabupaten Bengkalis dikategorikan belum
Pertanian (BPP) Kecamatan Pinggir
efektif. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya
hendaknya lebih memberikan
kelompok peternak yang gagal dalam
pengetahuan/pemahaman yang lebih
mengembangbiakkan bantuan ternak sapi
optimal lagi terhadap kelompok
karena kurangnya pengetahuan dan
peternak dalam mengelola bantuan
keterampilan teknis pemeliharaan ternak
ternak sapi sehingga program
bagi kelompok peternak itu sendiri. Serta
peningkatan produksi hasil
belum memadainya petugas kesehatan
peternakan di Kecamatan Pinggir
hewan sebagai pelaksana jalannya program
dapat mencapai tujuan yang telah
sehingga tidak adanya peningkatan hasil
ditetapkan.
produksi yang terlaksana secara optimal,
JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 11
2. Hendaknya Dinas Pertanian Adiwimarta, S. et al. 2009. Kamus Besar
Kabupaten Bengkalis beserta UPT Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta:
BPP Kecamatan Pinggir dalam Balai Pustaka.
pelaksanaan program peningkatan
produksi hasil peternakan di Arif, Rohman. 2009. Politik Ideologi
Kecamatan Pinggir Kabupaten Pendidikan. Yogyakarta: Mediatama.
Bengkalis lebih spesifik lagi
Arikunto, Suharsimi. 2014. Penelitian
terhadap verifikasi data kelompok
Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi
peternak yang merupakan sasaran
Aksara.
utama dalam pelaksanaan program
agar tidak terdapat kecurangan Afrizal. 2016. Metode Penelitian Kualitatif.
maupun tumpang tindih dalam Jakarta : Raja Grafindo Persada.
pembagian bantuan ternak sapi.
Sehingga program bisa tepat sasaran Danim, Sudarwan. 2004. Motivasi
dan tujuan dari program tersebut Kepemimpinan & Efektivitas Kelompok.
dapat tercapai secara optimal. Jakarta: Rineka Cipta.

3. Dinas Pertanian Kabupaten Dewi, Irra, Chrisyanti. 2013. Teori


Bengkalis serta Pihak UPT BPP Kepemimpinan Managerial
sebagai Pelaksana jalannya program (Managership). Jakarta: Prestasi
harusnya lebih teliti lagi terhadap Pustaka.
bantuan yang telah didistribusikan
kepada kelompok peternak agar Dunn, William N. 2000. Pengantar Analisa
dalam mengembakbiakkan sapi-sapi Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gadjah
nya tersebut bisa lebih di tingkatkan Mada Press.
lagi apabila pihak Dinas Pertanian Hadari, Nawawi. 2007. Metode Penelitian
Kabupaten Bengkalis beserta UPT Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah
BPP Kecamatan Pinggir lebih giat Mada University Press.
turun kelapangan melihat langsung
bagaimana kelompok-kelompok . 2003. Manajemen Sumber
tersebut secara amanah mengelolah Daya Manusia Untuk Bisnis Yang
ternak sapi dan kendala apa saja Komptitif. Yogyakarta : Gadjah Mada
yang semestinya mereka hadapi serta University Press
kebutuhan apa yang seharusnya
mereka butuhkan dari pihak Dinas Handoko, Hani. T. 2001. Manajemen
Pertanian dan UPT BPP terkait Personalia Dan Sumber Daya Manusia.
pelaksana program tersebut. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.
Hessel, Nogi. 2005. Manajemen Publik.
DAFTAR PUSTAKA Jakarta: PT Gramdeia Widiasarana.

Buku : Kurniawan, Agung. 2005. Transformasi


Pelayanan Publik. Yogyakarta:
Abdul Halim, 2004. Manajemen Keuangan Pembaruan.
Daerah. Jakarta: Salemba Empat.

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 12


Mahsun, Mohamad. 2006. Pengukuran Sugiyono. 2006. Metode Penelitian
Kinerja Sektor Publik : Cetakan Administrasi. Bandung : Alfabeta.
Pertama. Yogyakarta: Penerbit BPFE.
_________. 2008. Metode Penelitian
Makmur, 2011. Efektivitas Kebijakan Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Kelembagaan Pengawasan. Bandung: Bandung : Alfabeta.
Reflika Adimata.
Sumaryadi I Nyoman. 2005. Efektivitas
Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Implementasi Kebijakan Otonomi
Publik, Yogyakarta :Sekolah Tinggi Daerah. Jakarta: Citra Utama.
Ilmu Manajemen YKPN.
Sutrisno, Edy. Budaya Organisasi, Jakarta:
Mangkuprawira, Sjafri. Tb. 2008. Horison Kencana 2007.
Bisnis, Manajemen & SDM. Bogor: IPB
Press. Solichin, Ismail. 2007. Pengantar
Manajemen. Jakarta :Erlangga
Muasaroh. 2010. Aspek-aspek Efektivitas
Studi Tentang Efektivitas Pelaksanaan Syamsi, Ibnu. 2004. Efisiensi, Sistem, Dan
Program Pelaksanaan PNPM-MP. Prosedur Kerja. Edisi Revisi. Jakarta:
Universitas Brawijaya Malang. Bumi Aksara.

Nurkolis. 2003. Manajemen Berbasis Tacjhan. 2006. Implementasi Kebijakan


Sekolah Teori Model Dan Aplikasi. Publik. Bandung: AIPI.
Jakarta: Grasindo.
Ulum, Ihyaul, 2012. Audit Sektor Publik
Saragih B. 2008. Kumpulan Pemikiran Suatu Pengantar. Ed 1 ,Cet 2. Jakarta:
Agribisnis Berbasis Peternakan. Bumi Aksara.
USESE Foundation dan Pusat Studi
Umar., Husein. 2001. Strategic Management
Pembangunan. IPB Bogor. in Action. Jakarta: Gramedia Pustaka
Sangadji, Etta Mamang. 2010. Metodologi Utama
Penelitian- Pendekatan Praktis Dalam
Pasolong, Harbani. 2007. Teori Administrasi
Penelitian. Yogyakarta: Andi Offset.
Publik. Bandung: Alfabeta.
Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia
Rianto, Adi. 2004. Metodologi Penelitian
dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV
Sosial dan Hukum. Jakarta : Granit
Mandar Maju
Robbins, P. Stephen dan Mary Coulter.
Steers, Richard M. 2008. Efektivitas
2010. Manajemen. Diterjemahkan Oleh
Organisasi. Jakarta: Erlangga. Bob Sabran, Wibi Hardani. Erlangga :
Siagian, S.P. 2003. Manajemen Sumber Jakarta.
Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Jurnal/Skripsi :
Subkhi, Akhmad Dan Jauhar, Mohammad.
Budiani, Ni Wayan, 2007. Efektivitas
2013. Pengantar Teori & Perilaku
Program Penanggulangan
Organisasi. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Pengangguran Karang Taruna
“EkaTaruna Bhakti” Desa Sumerta
JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 13
Kelod Kecamatan Denpasar Timur
Kota Denpasar. Jurnal Ekonomi dan
Sosial INPUT.Volume 2 No. 1.
Febri Yuliani, Kartika. 2017. Efektivitas
Program Pelayanan Kesehatan Gratis
(P2KM) Di Kota
BandarLampung.Skripsi. Universitas
Lampung.
Karding, A.K. 2008. Evaluasi Pelaksanaan
Program Bantuan Operasional Sekolah
(BOS) Sekolah Menengah Pertama
Negeri Di Kota Semarang. Tesis. FISIP
Universitas Diponegoro. Semarang.

Dokumen:
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah
Rencana strategi Dinas Pertanian kabupaten
Bengkalis Tahun 2017- 2021

Lain-Lain :
Kelompok Tani Aneka Balai Raja Dapat
Bantuan 25 Ekor Sapi BX.
http://spiritriau.com/view/sosial/85523/
Kelompok-Tani-Aneka-
Balairaja.Diakses Pada Tanggal 18
Februari 2018.

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 14

You might also like