Professional Documents
Culture Documents
Analisis Q.S Al-Falaq
Analisis Q.S Al-Falaq
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang telah
memberikan nikmat kepada kami. Sehingga kami mampu menyelesaikan
Makalah ini sesuai dengan waktu yang sudah ditetapkan. Makalah berjudul
“ANALISI Q.S AL-FALAQ” ini kami buat dalam rangka memenuhi tugas salah
satu mata Pembelajaran Quran hadis.
Penyusunan makalah ini tidak berniat untuk mengubah materi yang sudah
ada. Namun, hanya lebih untuk membuat makalah yang mudah dimengerti dan
menggabungkan pemikiran dari berbagai referensi. Pembuatan makalah ini
menggunakan metode studi pustaka, yaitu mengumpulkan dan mengkaji materi-
matari dari berbagai referensi. Saya gunakan metode pengumpulan data ini, agar
makalah yang saya susun dapat memberikan informasi yang mudah di pahami.
Kami sebagai penyusun pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan. Begitu
pula dalam penyusunan makalah ini, yang mempunyai banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami mohon maaf atas segala kekurangannya. Kami ucapkan terima
kasih kepada dosen pembimbing sebagai pengajar mata kuliah Kewirausahaan
yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini. Sehingga selesai
tepat pada waktunya.
Watampone, 27 September 2019
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTARii
DAFTAR ISIiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan................................................................................................................. 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Q.S Al-Falaq 3
B. Mufradat Q.S Al-Falaq 3
C. Tafsir dan Kandungan Q.S Al-Falaq............................................................4
D. Ayat- ayat penting dalam Q.S Al-Falaq.......................................................6
E. Azbabul nuzul Q.S AL-Falaq.......................................................................7
F. Hubungan Q.S Al-Falaq dengan surah sebelum dan sesudahnya................9
G. RPP tentang materi Q.S Al-Falaq..............................................................10
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan17
B. Saran17
ii
DAFTAR PUSTAKA18BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Surah Al-Falaq (bahasa Arab: )سورة الفلقadalah surah ke-113 dalam Al-Qur'an.
Nama Al-Falaq diambil dari kata Al-Falaq yang terdapat pada ayat pertama surah ini
yang artinya waktu subuh. Surat ini tergolong surah Makkiyah. Inti dari Surah ini
adalah perintah agar umat manusia senantiasa memohon perlindungan kepada Allah
SWT menghadapi segala keburukan yang tersembunyi.
Surat Al-Falaq terdiri dari lima ayat. Kata Al-Falaq yang berarti “yang terbelah”
diambil dari ayat pertama. Ia disebut pula surat Qul a’udzu birabbil falaq. Bersama
surat An-Nnas, keduanya disebut al mu’awwidzatain. Yakni dua surat yang menuntun
pembacanya menuju tempat perlindungan. Surat Al-Falaq disebut al mu’awwidzah al
‘ula. Sedangkan Surat An Nas disebut al mu’awwidzah ats tsaaniyah. Surat Al-Falaq
dan Surat An-Nnas juga disebut al muqasyqisyatain. Yaitu dua surat yang
membebaskan manusia dari kemunafikan.
Surat ini turun satu paket dengan surat An-Nnas. Menurut pendapat Hasan, Atha’,
Ikrimah dan Jabir, keduanya adalah surat makkiyah. Ini merupakan pendapat
mayoritas. Namun ada juga yang berpendapat keduanya adalah madaniyah
berdasarkan riwayat Ibnu Abbas dan Qatadah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mufradat dari Q.S Al-Falaq?
2. Adakah ayat-ayat penting yang terkandung dalam Q.S Al-Falaq?
3. Apa kandungan yang terdapat dalam Q.S Al-Falaq?
4. Adakah ayat-ayat penting yang terdapat dalam Q.S Al-Falaq?
5. Apa yang menyebabkan Q.S Al-Falaq diturunkan (Azbabul Nuzul)?
6. Bagaimana hubungan Q.S Al-Falaq dengan surah sebelum dan sesudahnya?
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui mufradat dari Q.S Al-Falaq.
2. Untuk mengetahui ayat-ayat penting yang terkandung dalam Q.S Al-Falaq.
3. Untuk mengetahui kandungan yang terdapat dalam Q.S Al-Falaq.
4. Untuk mengetahui ayat-ayat penting yang terdapat dalam Q.S Al-Falaq.
5. Untuk mengetahui penyebab turunnya Q.S Al-Falaq (Azbabul Nuzul).
6. Untuk mengetahui hubungan Q.S Al-Falaq dengan surah sebelum dan
sesudahnya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Q.S Al-Falaq
B. Mufradat
3
ْقُل = Katakanlah (muhammad) ۙ َ َ = اِ َذا َوقapabila telah gelap gulita
ب
اَ ُعوْ ُذ = Aku berlindung َو ِم ْن = dan dari
ِّ[[[[[[رب
َ ِ= ب kepada tuhan (yang َش ِّر = kejahatan
menguasai) ِ ٰالنَّفّٰث
ت = penyihiryang meniup
ِ َْالفَل
ۙق `= Subuh (fajar) فِى = pada
= ِم ْنdari ْۙال ُعقَ ِد = buhul-buhul (talinya)
ِّ َشر = kejahatan َو ِم ْن = dan dari
َ َ( = َماخَ لmakhuk yang) dia ciptakan
ۙق َش ِّر = kejahatan
ق
ٍ َاس
ِ = غmalam
1
https://www.sakaran.com/2018/02/terjemah-per-kata-surat-al-falaq.html
2
https://id.wikipedia.org/wiki/Surah_Al-Falaq
4
C. Tafsir Q.S Al-Afalaq dan kandungan Q.s Al-falaq
3
asy-Syaqawi, A. B. Tafsir Surat Al-Falaq.( Islam House.com,2010) h. 3-4.
5
3. Banyak kejahatan yang dilakukan pada waktu gelap gulita. Dalam arti luas
gelap dapat dipandang sebagai suatu kesukaran. Bila kita menghadapi
kesukaran atau kesulitan, rasanya bagaikan berada dalam kegelapan yang
pekat, seakan-akan tak ada jalan keluar. Dalam keadaan seperti itulah doa
mutlak diperlukan.
4. Dalam arti sempit diartikan sebagai kejahatan tukang sihir yang meniupkan
atau menghembuskan nafasnya pada ikatan tali. Bila dipahamipada konteks
sekarang dapat diartikan sebagai orang-orang yang meniupkan bisikan jahat
terhadap keputusan atau terhadap pengelolaan suatu urusan. Dapat pula untuk
menunjukkan bahwa walau kesukaran sudah hilang tetapi masih ada
kelemahan dalam keputusan untuk menyelesaikan perkara.
5. Mengandung pengertian walaupun sukses sudah nampak tetapi ada orang
yang iri hati terhadap kesuksesan. Dengan demikian masih diperlukan
perlindungan.4
D. Ayat-ayat penting dalam Q.S Al-Falaq
ِ َ ْالفَلbukan hanya bermakna waktu shubuh, melainkan kata ini dapat
1. Kata ۙق
ِۙ َ ْالفَلbermakna segala sesuatu yang
mencakup makna yang lebih luas. Kata ق
dibelah oleh Allah baik waktu pagi dengan menyinsingkannya atau membelah
butiran dan biji-bijian dengan menumbuhkannya.
2. “Al-Gasiq” makannya adalah malam, dikatakan pula maknanya adalah bulan.
Adapun kata tersebut dimaknai kata malam didasarkan pada firman Allh
dalam Q.S al-Isro ayat 78 yang berarti “Dirikanlah sholat dari matahari
tergelincir sampai gelap malam”.
3. Allah SWT menyebut penyihir-penyihir dengan Lafaz “Al-Naffatsat” bentuk
4
Astori. tafsir Al-Asraar. Yogyakarta, (Darkuti Offset, 2012), h.131.
6
jamak untuk wanita tidak menggunakan bentuk jamak laki-laki yaitu
kata Al-Naffatsin sebab biasanya yang banyak menggunakan sihir jenis ini
adalah para wanita.
4. Al-Hasid (orang yang dengki) adalah orang yang tidak suka nikmat Allah
berada pada orang lain, engkau akan mendapatkan orang yang terjangkiti
penyakit ini, dengan tanda-tanda dia akan merasa tidak senang jika dia
melihat nikmat Allah Subahanahu Wa Ta’ala berada pada seseorang baik
berupa harta, jabatan, ilmu dan yang lainnya dan dengan hal itu dia akan
menjadi orang yang dengki. Hasad ada dua macam: Jenis hasad di mana
seseorang benci melihat nikmat Allah Subahanahu Wa Ta’ala berada pada
seseorang namun dia tidak bertindak yang membahayakan orang yang
didengkinya. Kedengkiannya menjadikannya bimbang dan bingung karena
nikmat yang diberikan oleh Allah Subahanahu Wa Ta’ala kepada orang
lain.Dan bencana yang paling besar adalah dampak negatif orang yang dengki
pada saat dia dengki.5
E. Azbabul Nuzul Q.S Al-Falaq
Rasulullah SAW suatu saat sedang sakit dan turunlah dua surah
Mu’awwidzatain (An-nas dan Al-Falaq) untuk dibaca sebagai doa mohon
perlindungan kepada Allah SWT dari kejahatan dan alhamdulillah beliau sembuh.
Sakit beliau disebabkan karena diguna-guna/disihir olehLabid bin Ali Asham Al-
Yahudi dengan menggunakan 11 simpul tali, kemudian beliau mengutus Asmmar bin
Yasir dkk untuk mengambil benda tersebut yang disembunyikan dalam sebuah sumur
dan membakarnya dengan membaca surah An-Nnas dan Al-Falaq. Versi lain sakitnya
beliau karena diracuni oleh orang-orang yahudi. 6
7
disihir oleh seorang Yahudi dari Bani Zuraiq bernama Lubaib bin Al- A’sham. Aisyah
berkata bahkan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam merasa berbuat sesuatu
padahal beliau tidak melakukannya, sehingga pada suatu saat beliau berdo’a dan terus
berdo’a beliau bersabda: Wahai Aisyah apakah engkau mengetahui bahwa Allah telah
memberikan jawaban terhadap perkara yang aku minta jawabannya?. Aku telah
didatangi oleh dua orang lelaki salah seorang dari mereka duduk di sisi sisi kepalaku
dan yang lain di sisi kakiku. Lelaki yang berada di sisi kepalaku berkata kepada
lelaki yang berada di sisi kakiku atau lelaki yang berada di sisi kakiku berkata
kepada lelaki yang berada di sisi kepalaku: Penyakit apa yang dirasakan oleh lelaki
ini?. Lelaki yang lain menjawab: Dia sedang terkena sihir. Jawabnya. Lelaki itu
bertnya kembali: Siapakah yang menyihirnya?. Yang lain menjawab: Lubaid bin Al-
A’sham. Lelaki itu kembali bertanya: Pada apakah dia terkena sihir? Iya dengan
menggunakan sebuah sisir dan rambut. Dan dia berkata: dan menggunakan kuncup
bunga kurma jantan. Dia bertanya kembali: Di manakah dia?. Lelaki yang lain
berkata: “Pada sumur Arwan”. Aisyah berkata: Maka Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam bersama para shahabat beliau kemudian bersabda: Wahai, demi Allah airnya
seakan air dari campuran pacar (warna merah), dan kurma yang tumbuh padanya
seakan kepala setan”. Aku berkata: Wahai Rasulullah apakah engkau tidak
membakarnya?. Beliau bersabda: Tidak, sebab Allah telah menyembuhkan diriku dan
aku benci
mengungkit keburukan di tengah masayarakat. Maka Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam memerintahkan untuk mengambil sihir tersebut lalu ditimbunnya”7
Terdapat riwayat lain yaitu Al-Baihaqi didalam kitab Dala’ilun
Nubuwah, dari Al-Kalbi, dari Abi Shalih, yang bersumber dari Ibnu Abbas
meriwayatkan sebab-sebab turunnya surat Al-Falaq dan An-Nnas. yang mengatakan
bahwa bahwa Rasulullah pernah alami sakit parah, kemudian datanglah dua malaikat,
7
asy-Syaqawi, A. B. Tafsir Surat Al-Falaq, (Islam House.com, 2010), h.6.
8
yang satu duduk disebelah kepalanya dan yang satu lagi disebelah kakinya. Malaikat
yang duduk disebelah kaki berkata kepada malaikat dekat kepala, “Apa yang engkau
lihat?” ia berkata “Dia kena guna-guna” malaikat tersirebut bertanya lagi “apa guna-
guna itu?” malaikat yang didekat kepala menjawab, “Guna-guna itu si” malaikat pun
bertanya lagi, “siapa yang membuat sihirnya?” Ia menjawab, “Labid bin Al-A’sham
Al-Yahudi, yang sihirnya berupa gulungan yang tersimpan di sumur keluarga si Fulan
dibawah satu batu besar. Datanglah kesumur itu, timbahlah airnya, angkat batunya,
dan kemudian ambilah gulungan itu dan bakarlah”
Pada pagi harinya Rasulullah SAW mengutus Ammar bin Yasir dan
kawan-kawannya. Setibanya disumur itu tampaklah airnya merah seperti air pacar.
Air itu ditimbah dan diangkat batunya serta dikeluarkan gulungannya dan kemudian
dibakar. Ternyata didalam gulungan itu ada tali yang terdiri atas sebelas simpul.
Kedua surah ini berkenaan dengan peristiwa ini, setiap Rasulullah Saw mengucapkan
satu ayat terbukalah simpulnya.
Abu Na’im dari Abi Jafar Ar-Razi dari Ar-Rabi bin aas yang
bersumber dari Anas bin Malik meriwayatkan bahwa pada suatu ketika kaum yahudi
membuatkan makanan untuk Rasulullah SAW. Setelah memakan hidangan tersebut,
tiba-tiba beliau sakit keras sehingga sahabat-sahabat mengira bahwa penyakit itu
timbul dari perbuatan si yahudi. Lalu turunlah jibril membawa kedua surat ini dan
membacakan ta’awuz. Seketika itu jaga Rasulullah SAW keluar menemui sahabat-
sahabat dalam keadaan sehat walafiat.8
Surah Al-ikhlas dan surah Al-Falaq memiliki hubungan yang sangat erat
dimana surah AL-Ikhlas menandakan kemahaesaan Allah, sedangkan surah Al-Falaq
menyuruh kita untuk berlindung hanya kepada Allah SWT. Begitulah sikap yang
konsisten dari orang yang beriman tauhid. Dia meyakini Allah sebagai satu-satunya
8
El-Fati, S. Manfaat Dahsyat Dzikir Asmaul Husna. Jakarta, (WahyuQolbu,2016), h.156-157
9
Tuhan, yang mahakuasa dan sempurna kekuasaan-Nya, maka sudah semestinya orang
berlindung hanya kepada Dia.9
(RPP)
SatuanPendidikan :
Kelas / Semester :
Tema 1 :
Sub Tema 1 :
Pembelajaranke :
Alokasiwaktu :
A. KOMPETENSI INTI (KI)
9
Machmud, S. Mutiara Juz'amma. Yogyakarta, (Mizam Pustaka.2005),h.478.
10
Nata, A. Islam dan Ilmu Pengetahuan. Jakarta, (Prenada Media.2018), h. 192.
10
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan
tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
KD : 1.1. Menerima Q.S Al-Falaq sebagai firman Allah Swt.
2.1. Membiasakan melafalkan Q.S Al-Falaq dalam kehidupan sehari-
hari.
3.1. Mengenal Q.S Al-Falaq.
4.1. Melafalkan Q.S Al-Falaq secara benar dan fasih.
4.2. Menghafalkan Q.S. Al-Falaq secara benar.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan bimbingan dan ajaran guru siswa dapat melafalkan Q.S Al-Falaq dan
menghafalnya dan terjemahannya.
11
2. Setelah melakukan proses pembelajaran siswa mampu memahami tafsir dan
kandungan Q.S Al-Falaq
3. Dengan penjelasan guru, siswa dapat memahami Azbabul nuzul dari Q.S Al-
Falaq
4. Dengan Penjelasan guru, siswa dapat mengetahui hubungan surah Al-Falaq
dengan surah sebelum dan sesudahnya.
D. MATERI
1. Ayat Q.S Al-Falaq beserta terjemahannya dan arti kata perkata dari Q.S Al-
Falaq.
2. Materi tentang tafsir dan kandungan Q.S Al-Falaq.
3. Materi tentang Azbabul Nuzul Q.S Al-Falaq.
4. Materi tentang hubungan Q.S Al-Falaq dengan surah sebelum dan
sesudahnya.
E. METODE DAN MODLE PEMBELAJARAN
Metode : Ceramah, jigsaw, diskusi kelompok, tanya jawab
F. LANGAKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegia Deskripsi Kegiatan Alokasi
tan Waktu
Pend Guru membuka pelajaran dengan menyapa 10
ahuluan siswa dan menanyakan kabar mereka. menit
Guru meminta salah seorang siswa untuk
memimpin doa.
Guru melakukan apersepsi sebagai awal
komunikasi guru sebelum melaksanakan
pembelajaran inti.
12
Guru memberi motivasi kepada siswa agar
semangat dalam mengikuti pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
Guru mengabsen siswa
Guru menanya materi yang telah dipelajari
sebelumnya.
Siswa mendengarkan penjelasan dari guru
kegiatan yang akan dilakukan hari dan apa
tujuan yang akan dicapai dari kegiatan
tersebut dengan bahasa yang sederhana
dan dapat dipahami.
Inti Guru menjelaskan apa itu Q.S AL-Falaq
Guru membacakan Q.S Al-Falaq dengan baik
dan Benar dan Terjemahannya.
Guru dan siswa bersama-sama membaca
membaca Q.S Al-Falaq.
Guru mempersilahkan bagi siswa yang mau
membacakan Q.S Al-Falaq didepan teman-
temannya.
Guru menjelaskan arti kata perkata dari Q.S
Al-Falaq.
Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok
dengan beranggotakan 4-6 orang.
Setiap kelompok dibagikan 1 materi. Misal:
kelompok 1 (tafsir dan kandungan Q.S Al-
Falaq), kelompok 2 (Ayat-ayat penting dalam
Q.S Al-Falaq), Kelompok 3 (Azbabul Nuzul
Q.S Al-Falaq), kelompok 4 (Hubungan Q.S
13
Al-Falaq dengan surah sebelum dan
sesudahnya).
Setiap kelompok
Penut Guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran 45
up dan memberikan pekerjaan rumah kepada menit
siswa (PR).
Siswa diberikan kesempatan
berbicara/bertanya dan menambahkan
informasi dari siswa lainnya.
Guru menyampaikan pesan moral untuk
senantiasa sering membaca Surah-surah
pendek.
Salam dan do’a penutup.
G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
1. Buku paket Pendidikan Agama Islam
2. Materi yang diprint out dan dibagikan kesetiap kelompok
Watampone, 27 september 2019
Mengetahui :
Kepala Sekolah Guru Kelas VI
NIP. .................................. NIP. ..................................
14
Lampiran 1 :
MATERI PEMBELAJARAN
1. Ayat Q.S Al-Falaq dan terjemahannya dan arti perkatanya.
2. Tafsir dan kandungan Q.S Al-Falaq.
3. Ayat-ayat penting yang terdapat dalam Q.S Al-Falaq.
4. Azbabul Nuzul Q.S Al-Falaq.
5. Hubungan Q.S Al-Falaq dengan surah sebelum dan sesudahnya.
Lampiran 2 :
PENILAIAN PEMBELAJARAN
Penilaian
A. Teknik Penilaian
1. Penilaian Sikap: Lembar Observasi
2. Penilaian Pengetahuan: Tes
B. Bentuk Instrumen Penilaian
15
1. Sikap
Petunjuk:
Berilah tanda centang (√) pada sikap setiap siswa yang terlihat.
J Dis Tangg Sa Pe Per
Nama ujur iplin ung Jawab ntun duli caya Diri
o Siswa BT
T B T
T T T T T
Keterangan:
T : Terlihat
BT : Belum Terlihat
2. Pengetahuan
Skor maksimal : 100
Skor yang diperoleh
Penilaian : x 100
Skor Maksimal
Panduan Konversi Nilai:
Konversi Nilai Predikat Klasifikasi
(Skala 0-100)
81-100 A SB (Sangat Baik)
66-80 B B (Baik)
51-65 C C (Cukup)
0-50 D K (Kurang)
2. Pengetahuan
16
1. Tuliskan Ayat Q.S Al-Falaq beserta terjemahannya!
2. Apa sebab turunnya atau azbabul nuzul dari Q.S Al-Falaq? Jelaskan!
3. Adakah hubungan antara Q.S Al-Falaq dengan Q.S An-Nnas? Jelaskan!
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Abu Na’im dari Abi Jafar Ar-Razi dari Ar-Rabi bin aas yang
bersumber dari Anas bin Malik meriwayatkan bahwa pada suatu ketika kaum yahudi
17
membuatkan makanan untuk Rasulullah SAW. Setelah memakan hidangan tersebut,
tiba-tiba beliau sakit keras sehingga sahabat-sahabat mengira bahwa penyakit itu
timbul dari perbuatan si yahudi. Lalu turunlah jibril membawa kedua surat ini dan
membacakan ta’awuz. Seketika itu jaga Rasulullah SAW keluar menemui sahabat-
sahabat dalam keadaan sehat walafiat.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://www.sakaran.com/2018/02/terjemah-per-kata-surat-al-falaq.html
18
https://d1.islamhouse.com/data/id/ih_articles/single/
id_Tafsir_Surat_Al_Falaq.pdf
19