Filsafat Kelompok 4 REVISI

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 14

PENGEMBANGAN PEMIKIRAN DAN CORAK FILSAFAT ERA

MODERN

MAKALAH PENGANTAR FILSAFAT

OLEH KELOMPOK 4 :

RAMADANI (2110921012)

ANDIN TRIA MAULIDIA SARI (2110921022)

M.HENDA AJI LESMANA (2110921024)

SITI MAGFOROH (2110921027)

NADIA PUTRI ROMADANI (2110921029)

WINDAR SULISTIANI (2110921032)

DOSEN PEMBIMBING :

MAYLADY NANDA PRATAMA,S.E,M,E

FAKULTAS AGAMA ISLAM

PRODI EKONOMI SYARIAH

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

2021
KATA PENGANTAR

Bismillahhirrahmanirrohim, puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan kita rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Adapun tema dari makalah ini adalah “PERKEMBANGAN
PEMIKIRAN DAN CORAK FILSAFAT ERA MODERN”.

Pada kesempatan ini pula kami segenap mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada dosen mata kuliah pengantar studi filsafat yaitu Maylady Nanda Pratama
M.E yang telah memberikan tugas kepada kami, kami juga berterima kasih kepada pihak-
pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.

Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini adalah untuk menambah
pengetahuan kita semua mengenai materi tersebut. Saya sebagai penulis telah berusaha untuk
dapat menyusun makalah ini dengan baik, namun saya pun menyadari bahwa kami memiliki
kesalahan-kesalahan baik dari segi penulisan, maupun isi, maka kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya dan kritiknya.

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER......................................................................................i

KATA PENGANTAR....................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................2
C. Tujuan................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3

A. Perkembangan filsafat Era modren...................................................3


B. Corat filsafat Era modern dan tokoh-tokoh yang mempelopori.......5

BAB III PENUTUP.........................................................................................9

A. Kesimpulan........................................................................................9
B. Saran..................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Masa modern menjadi identitas didalam filsafat modern.pada masa ini rasionalisme
semakin dipikirkan ,tidak gambang untuk menentukan mulai dari kapan abad pertengah
berhenti. Namun dapat dikatakan bahwa abad pertengahan itu berakhir pada abad 15 dan
16 atau pada akhir masa ranaisans. Pada masa pertengahan adalah masa modern.
Sekalipun, memang tidak jelas kapan berakhirnya abad pertengahan itu akan tetapi ada
hal -hal yang jelas menandain masa modern ini berkembang
Filsafat modern, adalah wacana filsafat yang lahir sebagai respon terhadap suasana
filsafat sebelumnya. Kefilsafatan sebelum masa modern adalah kefilsafatan yang
bercorak tradisional, yang bisa diartikan “bersifat dengan cara-cara lama”, sebagai arti
kata tradisional berbanding terbalik dengan arti kata modern yang bermakna sebagai
“sesuatu yang baru”. Makna modern (sesuatu yang baru), mencakup segenap sendi-sendi
kehidupan sosial dan budaya manusia yang terkait dengan dimensi materil dan
spiritualnya pada seputar bagaimana mengetahui yang benar, kevalidan sesuatu, struktur
pengetahuan itu sendiri dan implementasi nilai-nilai yang terkandung dalam pengetahuan
manusia.
Lahirnya filsafat dalam ruang sejarah manusia tidak dapat dilepaskan dari kondisi
yang melingkupinnya. Demikianpun dengan wacana filsafat modern, selain dapat
diartikan sebagai filsafat yang merespon (mengkritisi, membongkar, kadang-kadang
menguatkan) tradisi dalam kurun waktu tertentu, modern juga mengandung nilai-nilai
kesinabungan yang kotinyu berdasarkan keadaannya. Kebebasan befikir selalu dibatasi
oleh kekuasaan gereja, hingga kondisi ini melahirkan sebuah kegelisahan intelektual oleh
para ilmuan yang bermura pada lahirnya revolusi berfikir yang berontak terhadap
keaadan tersebut. Suasana ini menjadi latar sejarah lahirnya filsafat modern yang kelak
menjadi penentu bangkitnya eropa modern dengan segala aspeknya (renaisance).
Dengan demikian filsafat modern berarti filsafat yang mengandung kebaruan
berdasarkan waktunya corak epistimologinya dan dinamika yang terjadi pada seputar
metodologi dan karakteristiknya.

1
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu :
1. Pengertian perkembangan filsafat era modern
2. Corak filsafat era modern dan tokoh-tokoh yang mempelopori
C. TUJUAN
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui perkembangan filsafat era modern
2. Untuk mengetahui corak filsafat era modern dan tokoh-tokoh yang mempelopori

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perkembagan filsafat Era modern


Perkembangan dalam dunia filsafat dieropa sangat ditentukan pada akhir abad ke -16
saat tokoh tokoh seperti descartes, lebniz,dan spinoza, yang mencoba menyusun suatu
sistem yang biasanya disebut dengan sisitem untuk berfikir secara rasional dengan
menggantungkan manifentasi akal dalam mengenali dunia. Apalagi memasuki abad
modery ang tidak pasti akan terpatnya terjadi namun dapat dikatakan bahwa abad
modern di mulai sejak memasuki masa renaissance sekitar abad 16 dan 17di akhir
runtuhnya abad pertengahan. Zaman modren dikenal juga sebagai masa rasionalisme
yang ditandai dengan berbagi penemuan dalam bilang ilmial. Perkembangan ilmu
pengetahuan pada zaman modern sudah dirintis sejak zaman renaissance. Para filsuf
zaman modren menegaskan bahawa pengetahuan adalah rasio kebenaran pasti berasal
dari rasio (akal).
Filsafat zaman modren berfokus pada manusia bukan kosmos (seperti pada zaman
yunani kono) atau tuhan pada abad pertengahan era ini berawal sekitar abad ke 15 pada
zaman ini filsafat dari berbagai aliran muncul. Secara garis besar ada tiga paham yang
muncul yaitu rasionalisme, idealisme dan empirisme tapi yang paling mendominasi pada
zaman ini adalah paham rasionalisme.
1. Paham rasionalisme
Aliran rasionalisme dipelopori oleh rene descartes (1596-1650 m). Dalam buku
discorcse de la methode tahun 1637 ia menegaskan perlunya ada metode yang itu
sebagai dasar kokoh bagi semua pengetahuan yaitu dengan menyangsingkan
segalanya, secara metodis. Descartes menerima 3 realitas atau subtansi bawaan yang
sudah ada sejak kita lahir yaitu :
a. Realitas pikiran (res cogitan ):pikiran sesunggunya adalah kesadaran tidak
mengambil ruang dan tidak mengambil ruang dan tak dapat dibagi –bagi
menjadi bagian yang lebih kecil
b. Realitas perluasan (res exsinta, ektention) atau materi :materi adalah keluasan
mengambil tempat dan dapat di bagi bagi dan tak memiliki kesadaran.
c. Tuhan (sebagi wujud yang seluruhnya sempurna penyebabnya dari kedua
realitas itu) : kedua subtansi berasal dari tuhan, sebab hanya tuhan sajalah yang
ada tanpa tergantung pada apapun juga.

3
4

2. Paham Empirisme
Pada paham empirisme dinyatakan bahwa tidak ada sesuatu dalam pikiran kita
selain didahului oleh pengalaman. Paham ini bertolak belakang dengan paham
rasionalisme. Pengalaman itu dapat yang bersifat lahirlah (yang menyangkut dunia),
maupun yang batiniah (yang menyangkut pribadi manusia). Menurut paham ini,
pengenalan indrawi merupakan bentuk pengenalan yang paling jelas dan sempurna,
alasannya karena ada batasan-batasan yang tegas tentang bagaimana kesimpulan
dapat diambil melalui persepsi indra kita. Pelopor aliran ini yaitu Francis bacon dan
dikembangkan oleh david hume, Thomas hubbes, Jhon lock, dan David hume.

3. Paham idealisme
Paham ini mengajarkan bahwa hakikat fisik adalah jiwa. Aliran ini mencoba
memadukan pendapat paham rasonalisme dan paham empirisme. Dengan kritisisme
imanuel kant berpendapat, pengetahuan kita tentang dunia berasal dari indra kita,
namun dalam akal kita ada faktor-faktor yang menentukan bagaimana kita
memandang dunia sekitar kita. Menurut kant, ada dua unsur yang memberi
sumbangan kepada pengetahuan manusia tentang dunia.
a. Kondisi-kondisi lahirlah ruang dan waktu yang tidak dapat kita ketahui sebelum
kita menangkapnya dengan indra kita. Ruang dan waktu adalah cara pandang
yang bukan atribut dari dunia fisik. Itu materi pengetahuan.
b. Kondisi-kondisi batiniah dalam manusia mengenai proses-proses yang tunduk
kepada hukum kualitas yang tak terpatahkan. Ini bentuk pengetahuan.
4. Filsafat Aliran Empirisme
Para pemikir di Inggris bergerak ke arah yang berada dengan tema yang telah
di rintis oleh Descartes. Mereka lebih mengikuti jejak Francis Bacon, yaitu aliran
empirisme.18 empirisme adalah suatu doktrin filsafat yang peranan pengalaman
dalam memperoleh pengetahuan dan pengetahuan itu sendiri dan mengecilkan
peran akal. Istilah empirisme diambil dari bahasa Yunani epeiria yang berarti
pengalaman. Sebagai suatu doktrin, empirisme adalah lawan rasionalisme. Akaan
tetapi tidak berarti bahwa rasionalisme ditolak sama sekali. Dapat dikatakan
bahwa rasionalisme dipergunakan dalam kerangka emperisme atau rasionalisme
dilihat dalam bingkai emperisme. 19 orang pertama pada abad ke 17 yang
mengikuti aliran emperisme di Inggris adalah Thomas Hobbes (1588-1679). Jika
Bacon lebih berarti dalam bidang metode penelitian, maka Hobbes dalam bidang
5

doktrin atau ajaran. Hobbes telah menyusun suatu sistem yang lengkap berdasar
kepada emperisme secara konsekuen. Meskipun ia bertolak pada dasar-dasar
empiris, namun ia menerima juga metode yang dipakai dalam ilmu alam yang
bersifat matematis. Ia telah mempersatukan empirisme dengan rasionalisme dalam
bentuk suatu filsafat materialistis yang konsekuen pada zaman modern. Menurut
Hobbes, filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan yang bersifat umum, sebab filsafat
adalah suatu ilmu pengetahuan tentang efek-efek atau akibat-akibat, atau
penampakan-penampakan yang kita peroleh dengan merasionalisasikan
pengetahuan yang semula kita miliki dari sebab-sebabnya atau asalnya. Sasaran
filsafat adalah fakta-fakta diamati untuk mencari sebab-sebabnya. Adapun alatnya
adalah pengerian-pengertian yang diungkapkan dangan kata-kata yang
menggambarkan fakta-fakta itu. Sebagai penganut empirisme, pengenalan atau
pengetahuan diperoleh melalui pengalaman. Yang dimaksud dengan pengalaman
adalah keseluruhan atau totalitas pengamatan yang disimpan dalam ingatan atau
digabungkan dengan suatu pengharapan akan masa depan, sesuai dengan apa yang
telah diamati pada masa lalu. Pengamata indrawi terjadi karena gerak benda-
benda diluar kita menyebabkan adanya suatu gerak didalam indera kita. Gerak ini
diteruskan ke otak kita kemudian ke jantung. Di dalam jantung timbul reaksi,
yaitu suatu gerak dalam jerusan dan sebaliknya.
Reposisi pengetahuan dalam filsafat aliran rasionalisme dan empirisme
5. Filsafat aliran rasionalisme
Usaha manusia untuk memberi kemandirian kepada akal sebagaimana yang
telah dirintis oleh para pemikir renaisans, masih berlanjut terus sampai abad ke 17.
Abad ke 17 adalah era dimulainya pemikiran-pemikiran kefilsafatan dalam artian
yang sebenarnya. Keyakinan yang berlebihan terhadap kemampuan akal telah
berinflikasi kepada perang terhadap mereka yang malas mempergunakan akalnya,
terhadap kepercayaan yang bersifat dokmatis seperti yang terjadi pada abad
pertengahan dengan kekuasaan akal tersebut, orang berharap akan lahir suatu
dunia baru yang lebih sempurna, dan dikendalikan oleh akal sehat manusia. Hal
ini disebabkan perasaan tidak puas terhadap perkembangan filsafat yang amat
lamban dan banyak memakan korban. Ia ingin filsafat dilepaskan dari dominasi
agama Kristen, kembali kepada filsafat Yunani yaitu filsafat yang berbaris pada
akal. Ia berusaha menyusun sebuah sistem filsafat yang menyerupai sistem ilmu
ukur (geometri).
6

B. Corak filsafat Era Modern


Abad 18 adalah waktu dimana filsafat Era modern mulai meiliki corak pemikiran
yang signifikan dalam sejarah. Teori pencerahan atau aufklarung yang dikenal sebagai
masa dimana kemajuan mulai menemui titik terang.
Masa aufklarung juga dianggap sebagai masa pendewasaan oleh bangsa eropa. Pada
abad ini terjadi pengembangan terhadap ilmu alam yang ditandai oleh penguasaan dan
penerapan ilmu matematika, fisika, dan astronomi yang mendasari perkembangan
masyarakat barat yang cenderung ke silence atau ilmu pengetahuan.
Konsep yang dipakai dalam ilmu-ilmu tersebut menggunakan konsep newton.
Terdapat tiga negara yang paling representative terhadap corak filsafat Era modern
negara inggris, jerma, dan prancis pada masa-masa ini pula masyarakat eropa mulai
optimis dalam menggunakan kemampuannya untuk menciptakan sebuah kemajuan yang
dimungkinkan untuk menjadi peradaban baru yang lebih sempurna dan ideal aliran-aliran
filsafat menjadi banyak dan beragam sehingga memiliki dampak pada beberapa
kehidupan salah satunya adalah dampak terhadap kepercayaan yang ikut menjadi
beragam waktu itu. Salah satu aliran yang muncul pada abad ke 18 ini adalah aliran-
aliran deisme, sebuah aliran yang bersifat konfrontatif pada agama-agama wahyu,
melakukan kritik ajaran agama berlandasakan akal dan pengetahuan ilmiah sehingga
sering disebut pemberi alas.
Zaman filsafat modern telah dimulai, tidak dapat dipungkiri, zaman modern sudah
dimulai sejak abad pertengahan dengan adanya waktu itu krisis zaman kurang lebih
selama 2 abad (abad ke 14 dan abad ke 15). Pada krisis zaman tersebut dapat kita tandai
dengan munculnya gerakan ranaisance ini mengacu pada gerakan seperti ke agamaan dan
ke masyarakatan pada abad ke 14 yang pertama yang muncul di italia tujuan utamanya
adalah untuk menyempurnakan hidup umat kristen, dalam penyempurnaan yunani juga
dengan filsafat.
Pada gerakan renaisance telah banyak memberi realitas atau kenyataan pada segala
aspek yang konkret, misalnya dalam alam semesta ini kehidupan manusia, kehidupan
masyarakat dan sejarah.
1. Inggris
Banyak sekali aliran-aliran filsafat yang berkembang diinggris, dan juga
dipengaruhi oleh kepercayaan yang berbeda. Aliran “deisme” yaitu salah satu aliran
yang dipercaya di indonesia. Aliran deisme ini sifatnya kontrotantif agama wahyu
dan membuktikannya pada buku al kitab yang ditunjukkan untuk menilai akal dalam
7

memperluas agama oleh pengetahuan alam, bebas dari semua yang diajarkan gereja.
Menurut pandanganya aliran ini sangat diperacaya sebagai respon dari keadaan yang
lebih menfikan kemampuan dari rasio dan pembuktian empiris.
George Barceley adalah tokoh-tokoh filsafat yang terkenal dalam kajian metafisika
dan pengikut aliran deisme, iya membuat teori dan juga dikenal karena teorinya
disebut yang disebut “idealisme” atau “imaterialisme” karena iya membanta adanya
dunian yang diluar kesadaran manusia.
Skeptisme adalah aliran yang juga dikenal di inggris, aliran ini dibuat oleh
David hume. Filsafat hume dianggap tidak masuk akal oleh beberapa tokoh.
Pendapat hume ini mengenai manusia itu dalam hidupnya tidak memiliki bawaan
pengetahuan. Dalam pikiran hume tidak mempercayai adanya pengalaman,
pemikiran, kesadaran kecuali kebiasaan. Meski hume menganut aliran ini, hume
sangat berpengaruh di jerman dan prancis.
2. Jerman
Filsafat jerman di kenal dengan filsat kritis, misalnya saja yang bernama kant ,
hegel ,dan marx. Filsafat kant beliau dikatakan filsafat kritis karna penilaiannya
terhadasp penilaian rasinalisme dan empirisme.
Rasionalisme adalah bagian dari filsafat yang mengacu pada akal pikiran
manusia.maka dari itu rasionalisme mengjarkan kita untuk berfikir lebih bsaanyak
dan mendalam agar kita banyak mengetahui dengan berfikir secara
rasionalisme.tokoh yang pertama menggunakan filsafat ini adalah descartes.
Descartes di juluki sebagai bapak filsafat modren, dikarnakan descartes ini
seseorang yang membangun pemikiran atas keyakinan yang ada pada fikirannya dan
mengeluarkan hasil pengetahuan akliah.
Masa modern menjadi identitas didalam filsafat modern. Pada masa ini
rasionalisme semakin difikirkan. Tidak gampang untuk menentukan mulaidari kapan
abad pertengahanberhentih.namun, dapat dikatan bahwa abad pertengahan itu
bwrahir pada abad 15 dan 16 atau pada akhir masa renaisans. Masa setelah abad
pertengahan adalah masa modrn. Sekalipun, memang tidak jelas kapan abad
pertemgahan itu akan tetapi ada hal-hal yang jelas menandai modern ini, yaitu
berkembangan pesat berbagai kehidupan manusia barat, khususnya dalam bidang
kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan ekonomi. Usaha untuk menghidupkan kembali
kebudayaan klasik yunani-romawi. Kebudayaan ini pula yang diresapin oleh suasana
kristiani. Di bidang filsafat, terdapat aliran yang terus mempertahankan masa klasik.
8

Aliran-aliran dari kungfu dan mazhab stoa menjadi aliran-aliran dan terus
dipertahankan. Pada masa renaisance ini tidak menghasilkan karya karya yang
penting.
Satu hal yang menjadi perhatian pada masa renaisance ini adalah ketika kita
melihat perkembangan pemikirannya. Perkembangan pada masa ini menimbulkan
sebuah masa yang amat berperan di dalam dunia filsafat. Inilah yang menjadi awal
dari masa modern. Timbulnya ilmu pengetahuan yang modern, berdasarkan metode
eksperimental dan matematis. Segala sesuatunya, khususnya didalam bidan ilmu
pengetahuan mengutamakan logika dan empirisme. Aristotelian menguasai seluruh
abad pertengahan ini melalui hal-hal tersebut.
Pada masa modern terjadi perkembangan yang pesat pada bidang ekonomi hal
ini terlihat dari kota-kota yang berkembang menjadi perdagangan, pertukaran
barang, kegiatan ekonomi monoter, dan perbankan kaum keras menengah
melakukan upaya untuk bangkit dari keterpurukan dengan mengembangkan suatu
kebebasan tertentu. Kebebasan ini berkaitan dengan syarat-syarat dasar kehidupan.
Segala macam barang kebutuhan bisa dibeli dengan uang. Mekanisme pasar pun
sudah mulai mengambil peranan penting untuk menuntut manusia untuk rajin,
cerdik, dan cerdas. Dari sudut pandang sosio ekonomi menjelaskan bahwa individu
berhadapan dengan tuntutan-tuntutan baru dan praktis yang harus dijawab brasarkan
kemampuan akal budi yang mereka miliki. Kemampuan ini tanpa harus mengacu
kepada otoritas lain, entah itu dari kekuasaan gereja, tuntutan-tuntutan tanah feodal,
maupun ajaran muluk-muluk dari para filsuf.

Dari sudut pandang sejarah filsafat barat melihat bahwa masa modern
merupakan periode dimana berbagai aliran pemikiran barumulai bermunculan dan
beradu dalam kancah pemikiran filosofis barat. Filsafat barat menjadi panggung
perdebatan antar filsuf terkemuka setiap filsuf tampil dengan gaya dan
argumentasinya yang khas. Argumentasi mereka pun tidak jarang yang bersifat kasar
dan sinis, kadang tajam dan pragmatis, ada juga yang sintimenal. Sejarah filsafat
pada masa modern ini dibagi kedalam tiga zaman atau periode, yaitu : zaman
renaissans (renaisance), zaman pencerahan budi (aufklarung), dan zaman romantik,
khusunya periode idealisme jerman.

Ada beberapa tokoh yang menjadi perintis yang membuka jalan baru menuju
perkembangan ilmiah yang modern. Meraka adalah leonardo dan vinci (1452-1519),
9

nicoalus coperticus (1473-1543), johannes kepler (1571-1630) dan kegalileo galilei


(1564-1643). Sedangkan francis bacon (1561-1623) merupakan filsuf yang
meletakkan dasar filosofisnya untuk perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan.
Dia merupakan bangsawan inggris yang terkenal dengan karya nya yang bermaksud
untuk menggantikan teori aristoteleles tentang ilmu pengetahuan dengan teori baru.

Sekalipun demikian, renedescartes merupakan filsuf yang paling terkenal pada


masa filsafat modern ini. Renedescartes (1596-1650) diberikan gelar sebagai bapak
filsafat modern. Dia adalah seorang filsuf prancis. Descartes belajar filsafat pada
kolese yang dipimpin pater-pater yesuit di desa la flache. Desrcartes menulis sebuah
buku yang terkenal, yaitu discours the la method pada tahun 1637. Bukunya tersebut
berisi tentang uraian tentang metode perkembangan intelektuilnya. Dia dengan
lantang menyatakan bahwa tidak merasa puas dengan filsafat dan ilmu pengetahuan
yang menjadi bahan pendidikannya. Dia juga menjelaskan bahwa didalam dunia
ilmiah tidak ada sesuatu pun yang dianggap pasti. Segala sesuatu dapat dipersoalkan
dan pada kenyataannya memang dipersoalkan juga.

3. Prancis
Pada awal pemikiran diprancis ini disebut dengan gologan filsof yang terdiri
dari wartawan, sastrawan, ilmuan, seniman dan orang-orang yang mengingingkan
tatanan kenegaraan dan kemasyarakatan. Pemikiran filsuf ini tidak terlalu
menghiraukan pendapat pertentangan dari filsof lain, karena ia berkeinginan untuk
menjatuhkan kekuasaan monarci dan gereja yang mendominasi. Tokoh-tokoh
pemikiran prancis yaitu: farncois marie arrouet dan jean jaques rousseau.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Filsafat modern, dimana istilah modern berasal dari kata latin “moderna” yang artinya
“sekarang”, “baru” atau “saat ini”. Dari pengertian dasar tersebut kita dapat
mengasumsikan bahwa didalam kehidupan modern muncul kesadaran waktu akan era
yang baru. Pada zaman modern filsat dari berbagai aliran mucul pada dasarnya corak
keseluruhan filsafat modern itu mengambil warna pemikiran filsafat sufisme yunani,
sedikit pengecualian pada kaant. Paham – paham yang muncul pada garis besarnya
adalah rasionalisme, idealisme, dan empirisme. Teori yang lahir di zaman filsafat
modern. Filsaafat yang lahir dizaman sekarang, sebenarnya tidak berbeda jauh dari
filsafat zaman modern. Karena pada dasarnya, filsafat yang muncul di masa sekarang
merupakan perkembangn dari ajaran filsfat yang telah ada dizaman filsafat modern, dan
kini mengalami sintisis yang meenjadikan jumlahnya menjadi relative lebih sedikit
daripada aliran filsafat zaman modern filsafat zaman modern yang kelahirannya di
dahului oleh suatu periode yang disebut dengan “Renaisance” dan di matangkan oleh
“gerakan” Aufklarung di abad ke -16. Dan pnyebab keruntuhan filsafat modern ialah
proyek filsafat modern yang ingin menguasai dunia lewat satu pemikiran rasional dan
utuh, setelah di evaluasi oleh beberapa filsuf, ternyata di ketahui mengandung
kelemahan. Tak heran jika kemudian bermunculan filsuf – filsuf yang mengkritisi proyek
filsafat modern tersebut. Fenomena ini, oleh beberapa kalangan di anggap sebagai suatu
periode baru dalam sejarah filsafat, yauitu periode yang disebut postmodern. Lalu, para
filsuf yang mengkritisi proyek filsafat modern dikatakan sebagai tokoh- tokoh filsafat
postmodern.
B. SARAN
Materi dalam makalah ini semoga dapat bagi pembaca. Dalam penulisan makalah ini,
tentunya masih banyak kekurangan didalamnya bai dalam hal sistematika penulisan
maupun isi. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak.

10
DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, Asmoro. 1994. Filsafat Umum. Jakarta. Raja Grafindo Persada.

Bakhtiar, Amsal. 2004. Filsafat Ilmu. Jakarta. Raja Grafindo Persada.

Ihsan, Fuad. 2010. Filsafat Ilmu. Jakarta. Rineka Cipta.

Poedjawijatna. 1986. Pembimbing ke Arah Filsafat. Jakarta. Bina Aksara.

Rindjin, Ketut. 1986. Pengantar Filsafat Ilmu dan Ilmu Sosial Dasar. Jakarta. Ganeca Exact
Bandung.

http://munzaro.blogspot.com/2010/06/mengenali-prinsip-prinsip-dasar.html

http://amma06.blogspot.com/2009/02/tokoh-tokoh-filsafat-modern.html

11

You might also like