Penelitian Ekonomi Makro Kel 5

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 11

MAKALAH PENELITIAN PENGANTAR EKONOM MAKRO

ANALISIS PENGARUH SEKTOR PARIWISATA TERHADAP


PERTUMBUHAN EKONOMI DI BUKIT MANGKOL

Disusun oleh:

Natalia Natasya (540210028)

Selvia Rani (640210043)

SEKOLAH TINGGI EKONOMI-IBEK

TAHUN AJARAN 2021/2022

KELAS AKUNTANSI DAN MANAJEMEN (PAGI)


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………… i

KATA PENGANTAR ………………………………… ii

DAFTAR ISI …………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………… 1

1.1. Latar Belakang ………………………………………….. 1

BAB II TEORI EKONOMI MAKRO ……………………………………… 3

2.1. Teori-Teori Ekonomi Makro …………………………………..………….. 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


…………………………………………… 4

3.1. Jenis Penelitian ……………………………….. 4

3.2. Objek Penelitian ………………..…. 4

BAB IV PENUTUP ………………………………………… 7


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia
yang Ia berikan sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik. Terima
kasih juga kami ucapkan kepada semua pihak yang berkontribusi dalam
penyusunan makalah ini.

Penulis berharap makalah penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam


perkembangan ilmu pengetahuan dan memicu penelitian yang lebih mendalam.
Kami sadar bahwa dalam proses penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
sekalian.

Pangkalpinang, Maret 2020

Penulis

Selvia Rani, Natalia Natasya


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertambahan jumlah penduduk dan semakin mendesaknya kepentingan manusia
menyebabkan adanya kecenderungan pemanfaatan lahan dalam DAS.Khususnya di
wilayah perkotaan, banyak sungai mengalami penurunan fungsi, penyempitan,
pendangkalan dan pencermaran. Akhirnya fungsi sungai telah berubah total menjadi
sebuah tempat pembuangan air limbah dan sampah sehingga sungai menjadi tercemar
dan dangkal yang mengakibatkan banjir dan masalah lingkungan lainnya.

Kota Pangkalpinang, sebagai Ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung


mempunyai letak geografis yang rentan terhadap banjir, baik akibat hujan lokal maupun
banjir kiriman dari daerah hulunya. Pada musim hujan air melimpah memasuki
Pangkalpinang dari arah Barat Daya bagian Timur Laut yang merupakan daerah pantai
berelevasi rendah. Kondisi topografi wilayah kota Pangkalpinang pada umumnya
bergelombang dan berbukit dengan ketinggian 20-50m dari permukaan laut dan
kemiringan 0-25%. Dari segi morfologinya, wilayah kota Pangkalpinang berbentuk
cekung, dimana bagian pusat kota lebih rendah. Sehingga keadaan ini memberikan
dampak negatif, yaitu rawan banjir terutama pada musim hujan.

Wilayah kota Pangkalpinang terdapat beberapa sungai. Sungai-sungai yang ada di


wilayah ini menuju ke sungai ketapang kemudian bermuara ke sungai Batubara. Di
Samping Sungai Rangkui, Sungai Kujut terdapat juga sungai pedindang yang berhulu di
Bukit Mangkol bagian selatan kota Pangkalpinang. Sungai pedindang ini bermuara di
kolong pasar ikan kota Pangkalpinang lalu mengalir ke sungai Baturusa dan berakhir di
Laut Cina Selatan. Sungai Pedindang ini berfungsi sebagai pensuplai utama air buku di
kolong PDAM Pedindang, juga berfungsi sebagai saluran utama pembuangan air hujan
kota dan juga berfungsi sebagai prasarana transportasi sungai dari pasar ikan ke sungai
Baturusa lalu terus ke laut.

Sungai Pedindang merupakan kanal pengairan dari Bukit Mangkol dimana


bagian kiri dan kanan Sungai Pedindang telah terjadi penambangan timah
masyarakat. Limbah penambangan di buang ke Sungai Pedindang sehingga air sungai
menjadi keruh dan terjadi sedimentasi di bagian hilir kolong pasar ikan, hal ini dapat
menyebabkan terjadinya banjir terutama pada musim hujan yang diakibatkan dari
sedimentasi penambangan timah. Tidak hanya itu, hulu Sungai Pedindang yang terletak
di Bukit Mangkol sudah mengalami penurunan fungsi daerah tangkapan airnya karena
sudah banyaknya penebangan pohon sehingga ketika hujan turun air tidak lagi teresap
akan tetapi menjadi air.

Dari hasil wawancara dengan masyarakat setempat, Sungai Pedindang sudah sering
dilakukan upaya pengerukan/normalisasi sungai namun cepat terjadi pendangkalan
kembali dikarenakan belum adanya upaya struktural yang dapat mengurangi sedimentasi
pada hilir DAS Pedindang. Akibat pendangkalan sungai tersebut menyebabkan kapasitas
sungai berkurang sehingga menyebabkan meluapnya air dan terjadi banjir di Kota
Pangkalpinang.

Penggunaan Lahan di sepanjang sungai Pedindang bagian hilir yang


merupakan pemukiman penduduk (Kota Pangkalpinang) menyebabkan koefisien
pengaliran meningkat sehingga aliran limpasan langsung (Run Off) semakin besar yang
mengakibatkan ketika hujan turun air tidak lagi teresap akan tetapi menjadi air limpasan.

Pada tanggal 8 februari 2016 Pangkalpinang dilanda banjir yang besar,


sehingga pada saat itu pemerintah Kota Pangkalpinang menetapkan banjir siaga satu.
Salah satu faktor terjadinya banjir selain curah hujan yang tinggi yaitu jebolnya tanggul
Sungai Pedindang, sehingga kawasan yang dialiri oleh Sungai Pedindang salah satunya
Kampung Bintang dan Parit lalang dilanda banjir dengan ketinggian rata-rata selutut
orang dewasa. Bahkan Anggota Komisi III DPRD Provinsi Bangka Belitung (Babel),
Hendriyansen alias Ahok mengatakan Sungai Pedindang harus di keruk sehingga alur
sungai tersebut dapat menampung debit air pada saat musim penghujan, karena Sungai
pedindang adalah salah satu sungai yang melintasi Kota Pangkalpinang.

Dari permasalahan-permasalahan di atas perlu adanya tindak lanjut untuk


mengurangi dampak resiko banjir di daerah-daerah yang dialiri oleh Sungai
Pedindang. Untuk mencapai hasil yang maksimal dari program pengendalian banjir perlu
dilakukan pengendalian banjir DAS Pedindang berdasarkan kajian teknis dan yang
mengarah ke identifikasi masalah dan rekomendasi upaya pengendalian banjir. Hasil
yang di dapat dari studi ini diharapkan dapat mengoptimalkan kondisi eksisting dan
mengembangkan sistem pengendalian banjir yang baru.
BAB 2
TEORI EKONOMI MAKRO

2.1 Teori-Teori Ekonomi Makro berdasarkan para ahli

 Mary A Marchant dan William M Snell


Ekonomi mikro menurut Marry A Marchant dan William M Snell merupakan kajian
terkait individu, rumah tangga, dan perusahaan pengambil keputusan dalam proses
ekonomi.

 David A. Moss
Berbeda dengan definisi ekonomi mikro menurut Mary A Marchant dan William M
Snel, David A. Moss berpendapat bahwa ekonomi mikro merupakan langkah
penganalisisan sebuah keputusan yang dibuat oleh individu atau kelompok mulai dari
faktor-faktornya hingga ke pertimbangan akan biaya dan manfaatnya.

 Adam Smith
Sementara itu, Adam Smith melihat ekonomi mikro sebagai adanya berbagai
pertimbangan rasional dalam pengambilan keputusan yang dipilih oleh pelaku ekonomi.

 N.G. Mankiw
Dalam buku yang ditulis, N.G. Mankiw menuliskan pengertian ekonomi mikro adalah
ilmu yang membahas tentang peran individu-individu pelaku ekonomi. Bagaimana
rumah tangga dan perusahaan membuat keputusan, serta bagaimana mereka berinteraksi
di dalam pasar tertentu.

 Sadono Sukirno
Sementara itu, pengertian ekonomi mikro menurut Sadono Sukirno dalam buku Ekonomi
Mikro Teori Pengantar menyatakan bahwa pengertian ekonomi mikro adalah cabang dari ilmu
ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan.
Ekonomi mikro sendiri berfungsi menganalisis bagaimana segala keputusan dan juga
perilaku tersebut mempengaruhi penawaran dan juga permintaan atas barang dan jasa
yang kemudian akan menentukan harga, menentukan penawaran. serta menentukan
permintaan barang dan jasa.
 David RicardoDavid

David RichardoDavid berpendapat tentang ekonomi mikro bahwa pengertian


ekonomi mikro adalah suatu kondisi yang mana para pelaku ekonomi sudah
memiliki informasi mengenai seluk-beluk sebuah pasar. Dengan demikian,
ekonomi mikro tersebut menjadi faktor penentu dari pasar ekonomi global.

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Untuk mengetahui wacana dalam pemberitaan analisis sektor pariwisata terhadap pertumbuhan
ekonomi di Bangka Belitung tepatnya berada di Mangkol. Penulis menggunakan metode
kualitatif dengan pendekatan analisis wacana kritis (Critical Discourse Analysis).

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena peneliti bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
dan tindakan. Secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada
suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Tujuan
penggunaan metode kuantitatif adalah mencari pengertian yang mendalam tentang subjek gejala,
fakta dan realitas.

Peneliti menggunakan penelitian bersifat deskriptif kualitatif karena penulis ingin


mendeskripsikan hasil penelitian bukan dengan angka tetapi menggunakan kata-kata tertulis dan
mendeskripsikan hasil.

Dapat disimpulkan bahwa, metode penelitian kualitatif digunakan untuk memahami fenomena
yang dialami subjek penelitian dengan cara menafsirkan lewat kata kata agar mudah dipahami.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma kritis yang sangat menaruh
perhatian terhadap pembongkaran aspek-aspek yang tersembunyi di balik sebuah kenyataan yang
tampak (virtual reality) guna dilakukannya kritik dalam hal yang berkenaan dengan pengaruh
sektor pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi.

3.2 Objek Penelitian


Objek penelitian yang penulis ambil adalah Bukit Mangkol, yang berada tepatnya di desa Terak,
Simpang Katis, Kabupaten Bangka Tengah,Kepulauan Bangka Belitung.

Bagi yang sering menjejakkan kakinya di Bukit Mangkol, tentu paham dengan kondisi Mangkol
akhir-akhr ini. Selama “berkutat” dengan Mangkol, setidaknya ada dua sumber yang saya
dapatkan tentang asal mula penamaan Gunung ini.Yang pertama Mangkol diambil dari Bahasa
Arab, Mangkul yang berarti Memindahkan. Karena nama-nama bukit di Pulau Bangka,
umumnya diambil dari bahasa arab dari pedagang yang singgah di Pulau Bangka waktu itu.

“Apa yang dipindahkan, dari mana dan kemana dipindahkannya, kita masih belum
tahu”.Setidaknya begitu yang disampaikan oleh Kepala Dinas Budparpora Kota Pangkalpinang,
Bapak Akhmad Elvian.

Yang menjadi ciri khas jalan menuju ke bukit Mangkol adalah jembatan tua yang dibangun
semasa pemerintahan Belanda. Hingga saat ini, jembatan tersebut masih berdiri kokoh, meski
telah diterjang banjir dan longsor beberapakali. Setelah melewati jembatan, kita akan memasuki
Pos yang dulunya digunakan untuk penjagaan dan sebagai pintu utama masuk ke bukit
Mangkol.Pos ini cukup melegenda.

Apabila ada yang mau hiking ke puncak Mangkol, biasanya start dari sini, karena mobil yang
mengantar hanya sampai disini. Pada tahun 80-an masih banyak anak-anak Pramuka yang
mendaki bukit ini. Seturunnya dari puncak, didekat Pos ini terdapat semacam kolam dan air
terjun mini. Kita bisa mandi atau sekedar membasuh muka untuk menghilangkan penat agar
tubuh menjadi lebih segar.

Tak jauh dari Pos ini juga, terdapat bangunan yang dibangun pada zaman kolonial. Bangunan ini
semacam bak penampungan yang berfungsi untuk “mengkondisikan” air.Mulai dari penyaringan,
perjernihan, mengatur debit sehingga dapat disalurkan dengan baik.“Bak Penampungan” ini
dibuat dengan perhitungan yang teramat cermat. Didalamnya terdapat skat-skat kolam dan pipa-
pipa yang sangat teratur .

Terbukti, tanpa menggunakan tekhnologi modern yang berbasis listrik, air dari sini bisa
disalurkan hingga ke Pangkalpinang dan berujung di Bukit baru yang disebut Watertoren.

Waktu bergulir, zaman pun berbeda.Modern hadir, Mangkol terlupa, jalanan hancur, Ilegal
logging merajalela, hutan gundul. Kini kondisi Mangkol sangat memperihatinkan. Hutan
digarap, Pohon ditebang, Tanah dibongkar, Jalan disikat. Aktivitas tambang, memporak-
porandakan aliran sungai. ketika hujan, air tak terserap maksimal. Darri puncak, air meluncur
tanpa hambatan.Sampai dibawah, kebingungan karena jalurnya berubah parah. Sementara dari
atas, air terus mendesak tak terhingga. Meluap dan banjir pasti akan terjadi.

Jadi setelah penelitian yang kami lakukan, kami berdiskusi dan membuat wacana untuk kembali
melestarikan kawasan di sekitar bukit Mangkol dan juga agar pengunjung bisa lebih menikmati
betapa asri dan indahnya bukit Mangkol yang ada di Bangka Belitung ini. Dengan cara
melakukan beberapa program prioritas, Salah satunya pengelolaan potensi wisata air terjun. Dan
juga berncana untuk merubah area hutan di sekitar air terjun menjadi taman dengan beberapa
spot foto, area camping serta sarana hiburan bagi pengunjung.Tujuannus agar, wisata ini bisa
menjadi penggerak ekonomi warga, serta bisa memancing kunjungan wisatawan. Sehingga
berdampak dalam peningkatan PAD Desa Terak.

Mungkin dengan membuka tempat bersantai seperti cafe yang bertema-kan garden cafe bisa
menjadi suatu penarik wisatawan untuk berkunjung, ditambah lagi zaman sekarang banyak para
anak muda yang suka bersantai di tempat-tempat kopi yang unik sebagai tempat pilihannya
untuk hangout. Dan juga konsep cafe dengan taman-taman di sekitarnya juga menciptakan daya
tari sendiri karena suasana yang cozy dan nyaman. Cafe sengaja dibuat terbuka/outdoor
dimaksudkan untuk memasukan nuansa alam dan terbuka pandangan langit ketika malam
ataupun siang hari.
BAB 4

KESIMPULAN

Maka dari itu tujuan kami melakukan penelitian ini, untuk membuat bukit Mangkol menjadi
lebih terawat dan bisa menjadi nilai ekonomis bagi warga di sekitar desa Terak. Pengunjung
tidak hanya bisa (hiking) mendaki bukit Mangkol, melainkan bisa menikmati betapa nikmatnya
air terjun yang ada di Mangkol, dan menikmati beberapa fasilitas seperti spot foto dan juga
garden cafe yang menyediakan makanan/minuman hangat untuk menikmati waktu weekend kita
bersama teman dan keluarga.

Bertujuan untuk menarik wisatawan lokal maupun wisatawan luar untuk berkunjung ke bukit
Mangkol, Bangka Belitung. Sehingga bisa menarik wisatawan untuk lebih mengenal keindahan
yang ada Bangka Belitung.

You might also like