Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 39

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Profil Responden

Untuk hasil pengolahan kuesioner, terkait profil dari responden/ karyawan

PT. Malakasari Textile Mills dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.1
Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)


1 Laki-laki 34 39
2 Perempuan 54 61
Jumlah 88 100
Sumber: Hasil Olah 2020

Berdasarkan tabel 4.1 diatas, hasil olah menunjukan bahwa mayoritas

responden/ karyawan PT. Malakasari Textile Mills berjenis kelamin perempuan

yaitu sebesar 61%. Hal ini mengindikasikan bahwa dengan perekrutan dan

penempatan kerja karyawan dengan jenis kelamin perempuan diharapkan memiliki

tingkat kesabaran dan kinerja yang tinggi dalam bekerja, khususnya sebagai

operatur tenun, sehingga akan mampu untuk bekerja dengan maksimal, baik secara

kualitas maupun secara kuantitas.

Untuk hasil pengolahan kuesioner responden berdasarkan umur dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

1
Tabel 4.2
Profil Responden Berdasarkan Umur

No Umur Jumlah Persentase (%)


1 <20 tahun 3 3
2 Antara 20 s.d 30 tahun 14 16
3 Antara 21 s.d 40 tahun 17 19
4 Antara 41 s.d 50 tahun 42 48
5 >50 tahun 12 14
Jumlah 88 100
Sumber: Hasil Olah 2020

Berdasarkan tabel 4.2 diatas, hasil olah menunjukan bahwa mayoritas

responden/ karyawan PT. Malakasari Textile Mills berumur antara 41 s.d 50 tahun

yaitu sebesar 48%. Hal ini dikarenakan keinginan dari perusahaan untuk

mendapatkan karyawan yang memiliki pengalaman dalam bekerja. Namun

demikian, kondisi ini dapat diindikasikan bahwa sebagian dari karyawan PT.

Malaksari Textile Mills sudah berada pada usia non produktif untuk bekerja,

sehingga dikhawatirkan akan berdampak pada hasil kerjanya, baik secara kualitas

maupun secara kuantitas.

Untuk hasil pengolahan kuesioner responden berdasarkan status kerja

karyawan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.3
Profil Responden Berdasarkan Status Karyawan

No Status karyawan Jumlah Persentase (%)


1 Tetap 86 98
2 Tidak Tetap 2 2
Jumlah 88 100
Sumber: Hasil Olah 2020

2
Berdasarkan tabel 4.3 diatas, hasil olah menunjukan bahwa mayoritas

responden/ karyawan PT. Malakasari Textile Mills sudah menjadi karyawan tetap

perusahaan yaitu sebesar 98%. Dengan kondisi ini, diharapkan semua karyawan

memiliki tanggung jawab dan dapat bekerja dengan maksimal, baik secara kualitas

maupun secara kuantitas.

Untuk hasil pengolahan kuesioner responden berdasarkan tingkat

pendidikan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.4
Profil Responden Berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Jumlah Persentase (%)


1 SD/Sederajat 28 32
2 SMP/Sederajat 30 34
3 SMA/SMK/Sederajat 26 30
4 Diploma 1 1
5 Sarjana/Pascasarjana 3 3
Jumlah 88 100
Sumber: Hasil Olah 2020

Berdasarkan tabel 4.4 diatas, hasil olah menunjukan bahwa mayoritas

responden/ karyawan PT. Malakasari Textile Mills berpendidikan SMP/Sederajat

yaitu sebesar 30%. Hal ini menunjukan bahwa pihak perusahaan lebih fokus

terhadap human skill dari karyawannya. Namun demikian kondisi ini

dikhawatirkan akan berdampak pada belum maksimalnya tingkat pemahaman dan

tanggungjawab dari karyawan terhadap uraian pekerjaannya, sehingga hasil

kerjanya pun tidak akan maksimal, baik secara kualitas maupum secara kuantitas.

Untuk hasil pengolahan kuesioner responden berdasarkan pengalaman

kerja dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

3
Tabel 4.5
Profil Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja

No Pengalaman Kerja Jumlah Persentase (%)


1 <3 tahun 15 17
2 Antara 3 s.d 5 tahun 21 24
3 >5 tahun 52 59
Jumlah 88 100
Sumber: Hasil Olah 2020

Berdasarkan tabel 4.5 diatas, hasil olah menunjukan bahwa mayoritas

responden/ karyawan PT. Malakasari Textile Mills memiliki pengalaman kerja >5

tahun yaitu sebesar 59%. Hal ini menunjukan bahwa sebagian karyawan dari PT.

Malakasari Textile Mills sudah memilki tingkat pemahaman dan tanggungjawab

terkait pekerjaan-pekerjaan yang dilakukannya, sehingga hasil kerjanya diharapkan

dapat maksimal baik secara kualitas maupun secara kuantitas.

4.1.2. Hasil Uji Kualitas Data

4.1.2.1. Hasil Uji Validitas

Untuk hasil olah terkait kualitas data yang digunakan dalam penelitian ini,

dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Variabel Rekrutmen

No Item Nilai Koefisien Korelasi Keterangan


Item 1 0.800 Valid
Item 2 0.686 Valid
Item 3 0.784 Valid
Item 4 0.781 Valid
Item 5 0.725 Valid
Item 6 0.803 Valid
Item 7 0.740 Valid

4
Item 8 0.628 Valid
Item 9 0.814 Valid
Item 10 0.722 Valid
Sumber: Hasil Olah SPSS 2020

Berdasarkan tabel 4.6 diatas, terlihat bahwa hasil pengujian nilai dari

koefisien korelasi adalah lebih dari 0.3. sehingga semua item dalam variabel

rekrutmen dapat dikatakan valid. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Bambang

S. Soedibjo (2013:76) bahwa kriteria valid adalah apabila nilai koefesien korelasi

bernilai lebih dari 0,3 atau dengan kata lain, nilai kritis yang ditentukan adalah 0,3.

Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Variabel Seleksi

No Item Nilai Koefisien Korelasi Keterangan


Item 11 0.724 Valid
Item 12 0.877 Valid
Item 13 0.546 Valid
Item 14 0.691 Valid
Item 15 0.770 Valid
Item 16 0.744 Valid
Item 17 0.778 Valid
Item 18 0.729 Valid
Item 19 0.845 Valid
Item 20 0.855 Valid
Sumber: Hasil Olah SPSS 2020
Berdasarkan tabel 4.7 diatas, terlihat bahwa hasil pengujian nilai dari

koefisien korelasi adalah lebih dari 0.3. sehingga semua item dalam variabel seleksi

dapat dikatakan valid.

Untuk hasil pengujian validitas pada variabel penempatan kerja dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

5
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Variabel Penempatan Kerja

No Item Nilai Koefisien Korelasi Keterangan


Item 21 0.722 Valid
Item 22 0.521 Valid
Item 23 0.510 Valid
Item 24 0.662 Valid
Item 25 0.859 Valid
Item 26 0.616 Valid
Item 27 0.647 Valid
Item 28 0.558 Valid
Item 29 0.643 Valid
Sumber: Hasil Olah SPSS 2020

Berdasarkan tabel 4.8 diatas, terlihat bahwa hasil pengujian nilai dari

koefisien korelasi pada item variabel penempatan kerja adalah lebih dari 0.3.

sehingga semua item dalam variabel penempatan kerja dapat dikatakan valid. Hal

ini sesuai dengan pernyataan dari Bambang S. Soedibjo (2013:76) bahwa kriteria

valid adalah apabila nilai koefesien korelasi bernilai lebih dari 0,3 atau dengan kata

lain, nilai kritis yang ditentukan adalah 0,3.

Kemudian untuk hasil pengujian validitas pada variabel kinerja karyawan

dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja

No Item Nilai Koefisien Korelasi Keterangan


Item 30 0.818 Valid
Item 31 0.805 Valid
Item 32 0.719 Valid
Item 33 0.732 Valid
Item 34 0.719 Valid
Item 35 0.778 Valid
Item 36 0.691 Valid

6
Item 37 0.800 Valid
Item 38 0.755 Valid
Item 39 0.680 Valid
Item 40 0.751 Valid
Item 41 0.833 Valid
Item 42 0.818 Valid
Item 43 0.752 Valid
Sumber: Hasil Olah SPSS 2020

Berdasarkan tabel 4.9 diatas, terlihat bahwa hasil pengujian nilai dari

koefisien korelasi pada item variabel kinerja adalah lebih dari 0.3. Semua item

dalam variabel kinerja dapat dikatakan valid, dikarenakan nilai koefesien korelasi

bernilai lebih dari 0.3.

4.1.2.2. Hasil Uji Reliabilitas

Untuk hasil pengujian reliabilitas pada variabel rekrutmen karyawan dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.10
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Rekrutmen

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.912 10
Sumber: Hasil Olah SPSS 2020

Berdasarkan tabel 4.10 diatas bahwa, hasil pengujian reliabilitas dengan

menggunakan koefisien Alpha Cronbach’s menghasilkan angka 0.912, karena nilai

tersebut lebih besar dari 0.60, maka variabel rekrutmen dapat dikatakan reliable.

Untuk hasil pengujian reliabilitas pada variabel seleksi karyawan dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

7
Tabel 4.11
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Seleksi

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.918 10
Sumber: Hasil Olah SPSS 2020

Berdasarkan tabel 4.11 diatas bahwa, hasil pengujian reliabilitas dengan

menggunakan koefisien Alpha Cronbach’s menghasilkan angka 0.918, karena nilai

tersebut lebih besar dari 0.60, maka variabel seleksi dapat dikatakan reliable.

Untuk hasil pengujian reliabilitas pada variabel penempatan kerja karyawan

dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.12
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penempatan Kerja

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.821 9
Sumber: Hasil Olah SPSS 2020

Berdasarkan tabel 4.12 diatas bahwa, hasil pengujian reliabilitas dengan

menggunakan koefisien Alpha Cronbach’s menghasilkan angka 0.821, karena nilai

tersebut lebih besar dari 0.60, maka variabel penempatan kerja dapat dikatakan reliable.

Untuk hasil pengujian reliabilitas pada variabel kinerja karyawan dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

8
Tabel 4.13
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items

.944 14
Sumber: Hasil Olah SPSS 2020

Berdasarkan tabel 4.13 diatas bahwa, hasil pengujian reliabilitas dengan

menggunakan koefisien Alpha Cronbach’s menghasilkan angka 0.944, karena nilai

tersebut lebih besar dari 0.60, maka variabel kinerja dapat dikatakan reliable.

4.1.2.3. Hasil Uji Normalitas Data

Untuk hasil pengujian normalitas data pada penelitian ini, dapat dilihat pada

gambar di bawah ini:

9
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas Data (Histogram)
Sumber: Hasil Olah SPSS 2020

Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas Data
(Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual)
Sumber: Hasil Olah SPSS 2020

Berdasarkan gambar 4.1 dan gambar 4.2 diatas, menunjukan bahwa grafik

histogram memberikan pola distribusi normal. Sedangkan pada grafik normal p-p

plot terlihat titik-titik menyebar disekitar diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, sehingga model regresi memenuhi asumsi normalitas.

4.1.3. Hasil Uji Asumsi Klasik

4.1.3.1. Hasil Uji Multikolinieritas

Untuk hasil pengujian multikolinieritas data pada penelitian ini, dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

10
Tabel 4.14
Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Standardized Collinearity
Unstandardized Coefficients Coefficients Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance

1 (Constant)
11.017 1.558 7.072 .000

x1 .246 .042 .376 5.792 .000 .565

x2 .398 .043 .599 9.209 .000 .565

Coefficientsa
Collinearity Statistics

Model VIF
1 (Constant)
x1 1.770
x2 1.770

a. Dependent Variable: y
Sumber: Hasil Olah SPSS 2020

Berdasarkan tabel 4.14 diatas, menunjukan bahwa nilai tolerance

Collinearity Statistics yang diperoleh untuk X1 (Rekrutmen) adalah 0.565,

kemudian nilai tolerance Collinearity Statistics untuk X2 (Seleksi) adalah 0.565,

dengan hasil yang diperoleh dapat diartikan bahwa variabel terbebas dari asumsi

klasik multikolinieritas, karena hasil tolerance Collinearity Statistics diatas 0.10.

Diketahui pula bahwa nilai VIF (Variance Infiation Factor) Collinearity Statistics

untuk X1 (Rekrutmen) sebesar 1.770 dan untuk X2 (Seleksi) sebesar 1.770. Hasil

ini berarti variabel terbebas dari asumsi klasik multikolinieritas, karena VIF

dibawah 10.

11
4.1.3.2. Hasil Uji Autokorelasi

Untuk hasil pengujian autokorelasi data pada penelitian ini, dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.15
Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

1 .893a .797 .792 1.58528 2.368

a. Predictors: (Constant), x2, x1


b. Dependent Variable: y
Sumber: Hasil Olah SPSS 2020

Berdasarkan tabel 4.15 diatas, menunjukan bahwa nilai Durbin Watson

sebesar 2.368, pembanding menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah sampel 88

(n), dan jumlah variabel independen 2 (k=2), maka di tabel Durbin Watson akan

didapat nilai du sebesar 1.6999. Karena nilai Durbin Watson 2.368 lebih besar dari

batas atas (dU) 1,6999, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi.

4.1.3.3. Hasil Uji Heteroskedasitas

Untuk hasil pengujian heteroskedasitas data pada penelitian ini, dapat

dilihat pada gambar di bawah ini:

12
Gambar 4.3
Hasil Uji Heteroskedasitas (Scatterplot)
Sumber: Hasil Olah SPSS 2020

Berdasarkan gambar 4.3 diatas, menunjukan bahwa pada gambar memiliki

pola yang tidak jelas, serta tititk menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu

Y, hal ini dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda terbebas dari

asumsi klasik heteroskedatisitas. Sehingga model regresi layak untuk memprediksi

kinerja karyawan berdasarkan variabel rekrutmen dan seleksi.

4.1.4. Hasil Analisis Data

4.1.4.1. Hasil Analisis Deskriptif

4.1.4.1. Deskripsi Untuk Variabel Rekrutmen

Untuk hasil analisis secara deskriptif pada variabel X1 (Rekrutmen), dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

13
Tabel 4.16
Tanggapan Responden Terhadap Rekrutmen

Bobot Jawaban Responden Skor Skor


No. Item N (%)
SS (5) S (4) RR (3) TS (2) STS (1) Total Ideal
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Item 1 88 275 104 15 0 4 398 440 90.45
Item 2 88 195 156 24 0 4 379 440 86.14
Item 3 88 105 240 15 0 4 364 440 82.73
Item 4 88 325 28 42 0 4 399 440 90.68
Item 5 88 165 184 21 0 4 374 440 85.00
Item 6 88 375 12 24 0 4 415 440 94.32
Item 7 88 230 160 6 0 0 396 440 90.00
Item 8 88 150 196 21 0 4 371 440 84.32
Item 9 88 350 24 30 0 4 408 440 92.73
Item 10 88 215 152 15 0 4 386 440 87.73
Jawaban 3890 4400 884.091
Rata-rata 389 440 88.41
Kategori Penilaian Variabel Rekrutmen Sangat Baik
Sumber: Hasil Olah SPSS 2020

Untuk pengkategorian nilai variabel rekrutmen dengan menggunakan garis

kontinum dapat dilihat sebagai berikut:

Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik

0 20 40 60 80 100

88.41

Berdasarkan garis kontinum diatas, menunjukan bahwa nilai dari variabel

X1 (Rekrutmen) adalah sebesar 88.41% atau dapat dikategorikan sangat baik.

Sedangkan berdasarkan tabel 4.16 diatas, dapat diketahui bahwa item pernyataan

tertinggi dalam variabel X1 (Rekrutmen) adalah item No.6 dengan pernyataan

“Evalusi hasil rekrutmen dilakukan secara periodik oleh perusahaan” yaitu sebesar

94.32%. Sedangkan untuk item pernyataan 2 (Dua) terrendah dalam variabel X1

14
(Rekrutmen) adalah item No.3 dengan pernyataan “Pekerjaan yang dilamar sesuai

dengan kapabilitas/kemampuan yang dimiliki pelamar kerja” yaitu sebesar 82.73%,

dan item No.8 dengan pernyataan “Beban pekerjaan yang diterima sesuai dengan

posisi yang dilamar” yaitu sebesar 84.32%.

4.1.4.2. Deskripsi Untuk Variabel Seleksi

Untuk hasil analisis secara deskriptif pada variabel X2 (Seleksi), dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.17
Tanggapan Responden Terhadap Seleksi

Bobot Jawaban Responden Skor Skor


No. Item N (%)
SS (5) S (4) RR (3) TS (2) STS (1) Total Ideal
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Item 11 88 175 180 18 0 4 377 440 85.68
Item 12 88 360 28 21 0 4 413 440 93.86
Item 13 88 105 240 18 0 2 365 440 82.95
Item 14 88 145 220 6 0 4 375 440 85.23
Item 15 88 95 236 24 0 4 359 440 81.59
Item 16 88 155 196 18 0 4 373 440 84.77
Item 17 88 160 164 39 0 4 367 440 83.41
Item 18 88 195 176 9 0 4 384 440 87.27
Item 19 88 320 36 39 0 4 399 440 90.68
Item 20 88 365 28 18 0 4 415 440 94.32
Jawaban 3827 4400 869.773
Rata-rata 382.7 440 86.98
Kategori Penilaian Variabel Seleksi Sangat Baik
Sumber: Hasil Olah SPSS 2020

Untuk pengkategorian nilai variabel seleksi dengan menggunakan garis

kontinum dapat dilihat sebagai berikut:


Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik

0 20 40 60 80 100

86.98

15
Berdasarkan garis kontinum diatas, menunjukan bahwa nilai dari variabel

X2 (Seleksi) adalah sebesar 86.98% atau dapat dikategorikan sangat baik.

Sedangkan berdasarkan tabel 4.17 diatas, dapat diketahui bahwa item pernyataan

tertinggi dalam variabel X2 (Seleksi) adalah item No.20 dengan pernyataan “Saya

terseleksi berdasarkan hasil pemeriksaan latar belakang pengalaman” yaitu sebesar

94.32%. Sedangkan untuk item pernyataan 2 (Dua) terrendah dalam variabel X2

(Seleksi) adalah item No.13 dengan pernyataan “Saya terseleksi berdasarkan tes

peneriman yang sudah dilakukan” yaitu sebesar 82.95%, dan item No.15 dengan

pernyataan “Saya terseleksi berdasarkan referensi yang diterima dari orang lain”

yaitu sebesar 81.59%.

4.1.4.3. Deskripsi Untuk Variabel Penempatan Kerja

Untuk hasil analisis secara deskriptif pada variabel Y (Penempatan Kerja),

dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.18
Tanggapan Responden Terhadap Penempatan Kerja

Bobot Jawaban Responden Skor Skor


No. Item N (%)
SS (5) S (4) RR (3) TS (2) STS (1) Total Ideal
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Item 21 88 345 32 33 00 410 440 93.18
Item 22 88 230 164 3 00 397 440 90.23
Item 23 88 135 236 6 00 377 440 85.68
Item 24 88 155 204 18 00 377 440 85.68
Item 25 88 360 32 21 20 415 440 94.32
Item 26 88 105 240 21 00 366 440 83.18
Item 27 88 90 244 24 20 360 440 81.82
Item 28 88 155 200 21 00 376 440 85.45
Item 29 88 160 168 42 00 370 440 84.09
Jawaban 3448 3960 783.636
Rata-rata 383.1 440 87.07
Kategori Penilaian Variabel Penempatan Kerja Sangat Baik
Sumber: Hasil Olah SPSS 2020

16
Untuk pengkategorian nilai variabel penempatan kerja dengan

menggunakan garis kontinum dapat dilihat sebagai berikut:

Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik

0 20 40 60 80 100

87.07

Berdasarkan garis kontinum diatas, menunjukan bahwa nilai dari variabel

Y (Penempatan Kerja) adalah sebesar 87.07% atau dapat dikategorikan sangat baik.

Sedangkan berdasarkan tabel 4.18 diatas, dapat diketahui bahwa item pernyataan

tertinggi dalam variabel Y (Penempatan Kerja) adalah item No.25 dengan

pernyataan “Saya memiliki keterampilan mental dalam bekerja” yaitu sebesar

94.32%. Sedangkan untuk item pernyataan 2 (Dua) terrendah dalam variabel Y

(Penempatan Kerja) adalah item No.26 dengan pernyataan “Saya memiliki

keterampilan fisik dalam bekerja” yaitu sebesar 83.18%, dan item No.27 dengan

pernyataan “Saya memiliki keterampilan sosial dalam bekerja” yaitu sebesar

81.82%.

4.1.4.4. Deskripsi Untuk Variabel Kinerja

Untuk hasil analisis secara deskriptif pada variabel Z (Kinerja), dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.19
Tanggapan Responden Terhadap Kinerja

Bobot Jawaban Responden Skor Skor


No. Item N (%)
SS (5) S (4) RR (3) TS (2) STS (1) Total Ideal
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Item 30 88 340 48 18 4 0 410 440 93.18

17
Item 31 88 320 40 36 04 400 440 90.91
Item 32 88 105 236 18 04 363 440 82.50
Item 33 88 90 244 21 04 359 440 81.59
Item 34 88 105 236 18 04 363 440 82.50
Item 35 88 105 228 24 04 361 440 82.05
Item 36 88 230 160 6 00 396 440 90.00
Item 37 88 255 116 18 04 393 440 89.32
Item 38 88 90 240 24 04 358 440 81.36
Item 39 88 160 204 9 04 377 440 85.68
Item 40 88 100 236 21 04 361 440 82.05
Item 41 88 245 120 21 04 390 440 88.64
Item 42 88 335 24 39 04 402 440 91.36
Item 43 88 185 140 42 04 371 440 84.32
Jawaban 5304 6160 1205.455
Rata-rata 378.9 440 86.10
Kategori Penilaian Variabel Kinerja Sangat Baik
Sumber: Hasil Olah SPSS 2020

Untuk pengkategorian nilai variabel kinerja dengan menggunakan garis

kontinum dapat dilihat sebagai berikut:

Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik

0 20 40 60 80 100

86.10

Berdasarkan garis kontinum diatas, menunjukan bahwa nilai dari variabel Z

(Kinerja) adalah sebesar 86.10% atau dapat dikategorikan sangat baik. Sedangkan

berdasarkan tabel 4.19 diatas, dapat diketahui bahwa item pernyataan tertinggi

dalam variabel Z (Kinerja) adalah item No.30 dengan pernyataan “Saya memiliki

ketelitian dalam bekerja” yaitu sebesar 93.18%. Sedangkan untuk item pernyataan

2 (Dua) terrendah dalam variabel Z (Kinerja) adalah item No.33 dengan pernyataan

“Saya melaksanakan kerja sesuai dengan waktu yang ditentukan” yaitu sebesar

18
81.59%, dan item No.38 dengan pernyataan “Saya berpartisipasi dalam

membangun organisasi” yaitu sebesar 81.36%.

1.1.4.2. Hasil Analisis Verifikatif ( Koefisien Jalur)

Gambar 4
Koefisien Jalur Secara Keseluruhan

1. Koefisien Jalur Hipotesis Pertama

Pengaruh rekrutmen dan seleksi terhadap penempatan kerja

Untuk hasil analisis Sub-struktur 1, yaitu terkait pengaruh dari rekrutmen

(X1) dan seleksi (X2) terhadap penempatan kerja karyawan (Y) adalah sebagai

berikut:

19
Tabel 4.20

Hasil Nilai Coefficients X1 dan X2 Terhadap Y

Coefficientsa
Standardized Collinearity
Unstandardized Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance
1 (Constant) 11.017 1.558 7.072 .000

x1 .246 .042 .376 5.792 .000 .565


x2 .398 .043 .599 9.209 .000 .565
a. Dependent Variable: y
Sumber: Hasil Olah SPSS 2020

Berdasarkan tabel 4.20 menggambarkan hasil perhitungan jalur, bahwa

variabel rekrutmen (X1) mempunyai koeisien jalur sebesar 0,376 dan variabel

seleksi mempunyai koefisien jalur sebesar 0,599. Nilai koefisien jalur variabel

seleksi terhadap penemoatan kerja lebih besar dibandingkan nilai koefisien jalur

rekrutmen terhadap penempatan kerja. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut :

X1
0,376
Y

X2
0,599
Diperoleh persamaan jalur :

Y = Pyx1X1 + Pyx2X2 + €

Dimana :

Y = Penempatan kerja

X1 = Rekrutmen

X2 = Seleksi

20
Besarnya pengaruh dari masing-masing variabel bebas, yaitu rekrutmen dan

seleksi terhadap penempatan kerja, baik pengaruh langsung (direct effect) dan

pengaruh tidak langsung (indirect effect), dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Pengaruh Pengaruh
Variabel Penelitian Langsung Tidak Total Pengaruh
Langsung
Rekrutmen

Seleksi
Total Pengaruh Y terhadap Z

Untuk hasil dari nilai koefisien korelasi dan koefisien determinasi X1 dan

X2 terhadap Y adalah sebagai berikut :

Tabel 4.21
Hasil Nilai Model Summary X1 dan X2 Terhadap Y

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .893a .797 .792 1.58528 2.368

a. Predictors: (Constant), x2, x1


b. Dependent Variable: y
Sumber: Hasil Olah SPSS 2020

Berdasarkan tabel 4.21 diatas, diketahui bahwa nilai dari koefisien korelasi

(R) adalah 0.893, maka untuk mengetahui nilai dari koefisien determinasi (KD)

adalah sebagai berikut :

KD = R2 x 100%

= 0.8932 x 100%

= 0.797449

21
Sehingga dapat diketahui bahwa nilai kontribusi variasi variabel rekrutmen

dan seleksi terhadap penempatan kerja karyawan adalah 0.797449 atau Indeks

Determinasi (Id) adalah sebesar 79.74%. Maka pengaruh variabel rekrutmen dan

seleksi terhadap penempatan kerja karyawan adalah mencapai 79.74%, sedangkan

sisanya sebesar 20.26% dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang yang tidak

dijadikan model dalam penelitian ini.

Uji Statistik t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Untuk

hasil uji t pada variabel X1 dan X2 Terhadap Y adalah sebagai berikut :

Tabel 4.22
Hasil Uji t Variabel X1 dan X2 Terhadap Y

Coefficientsa

Standardized Collinearity
Unstandardized Coefficients Coefficients Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance

1 (Constant)
11.017 1.558 7.072 .000

x1 .246 .042 .376 5.792 .000 .565

x2 .398 .043 .599 9.209 .000 .565

a. Dependent Variable: y
Sumber: Hasil Olah SPSS 2020

Berdasarkan tabel 4.22 diatas terkait hasil uji t variabel X1 dan X2 terhadap

variabel Y, maka dapat di interpretasikan bahwa :

1. Rekrutmen (X1) memiliki nilai t sebesar 5.792 dengan nilai sig. t sebesar 0.000,

maka H0 ditolak karena nilai sig < α (0.000 < 0.05). Berarti terdapat pengaruh

positif dan signifikan antara rekrutmen terhadap penempatan kerja karyawan.

22
2. Seleksi (X2) memiliki nilai t sebesar 9.209 dengan nilai sig. t sebesar 0.000,

maka H0 ditolak karena nilai sig < α (0.000 < 0.05). Berarti terdapat pengaruh

positif dan signifikan antara seleksi terhadap penempatan kerja karyawan.

Untuk hasil pengujian dengan menggunakan uji F, dapat dilihat pada tabel

di bawah ini:

Tabel 4.23
Hasil Uji F Variabel X1 dan X2 Terhadap Y

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 839.475 2 419.738 167.018 .000b

Residual
213.616 85 2.513

Total
1053.091 87

a. Dependent Variable: y
b. Predictors: (Constant), x2, x1
Sumber: Hasil Olah SPSS 2020

Berdasarkan tabel 4.23 diatas, terlihat bahwa nilai sig. F adalah 167.018

dengan nilai sig. sebesar 0.00, maka H0 ditolak karena nilai sig < α (0.000 < 0.05).

Sehingga rekrutmen (X1) dan seleksi (X2) secara simultan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap penempatan kerja karyawan (Y).

4.1.5.2.2. Hasil Analisis Sub-struktur 2

Untuk hasil analisis Sub-struktur 2, yaitu terkait pengaruh dari penempatan

kerja (Y) terhadap kinerja karyawan (Z) adalah sebagai berikut:

23
Tabel 4.24
Hasil Nilai Coefficients Y Terhadap Z

Coefficientsa

Standardized Collinearity
Unstandardized Coefficients Coefficients Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance

1 (Constant)
-6.089 5.376 -1.133 .260

y 1.693 .137 .801 12.388 .000 1.000

a. Dependent Variable: z
Sumber: Hasil Olah SPSS 2020

Berdasarkan tabel 4.24 diatas, dapat diketahui nilai dari koefisien konstanta

adalah sebesar minus 6.089 dengan koefisien variabel dari penempatan kerja (Y)

adalah sebesar 1.693. Sehingga diperoleh persamaan regresi linier sederhana

sebagai berikut :

Z = -6.089 + 1.693Y

Berdasarkan persamaan regresi linier sederhana tersebut diatas, maka dapat

di interpretasikan bahwa :

1. Apabila penempatan kerja (Y) tidak ada atau tidak dilakukan, maka kinerja

karyawan (Z) adalah sebesar nilai konstanta yaitu minus 6.089

2. Apabila penempatan kerja (Y) meningkat atau dilakukan sebesar satu satuan

(Y=1), maka kinerja karyawan (Z) akan meningkat sebesar 1.693

Untuk hasil dari nilai koefisien korelasi dan koefisien determinasi Y

terhadap Z adalah sebagai berikut :

24
Tabel 4.25
Hasil Nilai Model Summary Y Terhadap Z

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

1 .801a .641 .637 4.43517 1.772

a. Predictors: (Constant), y
b. Dependent Variable: z
Sumber: Hasil Olah SPSS 2020

Berdasarkan tabel 4.25 diatas, diketahui bahwa nilai dari koefisien korelasi

(R) adalah 0.801, maka untuk mengetahui nilai dari koefisien determinasi (KD)

adalah sebagai berikut :

KD = R2 x 100%

= 0.8012 x 100%

= 0.641601

Sehingga dapat diketahui bahwa nilai kontribusi variasi variabel

penempatan kerja terhadap kinerja karyawan adalah 0.641601 atau Indeks

Determinasi (Id) adalah sebesar 64.16%. Maka pengaruh variabel penempatan kerja

terhadap kinerja karyawan adalah mencapai 64.16%, sedangkan sisanya sebesar

35.84% dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang yang tidak dijadikan model

dalam penelitian ini.

Selanjutnya untuk hasil uji t pada variabel Y terhadap Z adalah sebagai

berikut :

25
Tabel 4.26
Hasil Uji t Variabel Y Terhadap Z

Coefficientsa

Standardized Collinearity
Unstandardized Coefficients Coefficients Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance

1 (Constant)
-6.089 5.376 -1.133 .260

y 1.693 .137 .801 12.388 .000 1.000

a. Dependent Variable: z
Sumber: Hasil Olah SPSS 2020

Berdasarkan tabel 4.26 diatas terkait hasil uji t variabel Y terhadap variabel

Z, maka dapat di interpretasikan bahwa :

1. Penempatan kerja (Y) memiliki nilai t sebesar 12.388 dengan nilai sig. t sebesar

0.000, maka H0 ditolak karena nilai sig < α (0.000 < 0.05). Berarti terdapat

pengaruh positif dan signifikan antara penempatan kerja terhadap kinerja

karyawan.

Sedangkan untuk hasil pengujian dengan menggunakan uji F, dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.27
Hasil Uji F Variabel Y Terhadap Z

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 3018.817 1 3018.817 153.467 .000b

Residual
1691.683 86 19.671

Total
4710.500 87

a. Dependent Variable: z
b. Predictors: (Constant), y
Sumber: Hasil Olah SPSS 2020

26
Berdasarkan tabel 4.27 diatas, terlihat bahwa nilai sig. F adalah 153.467

dengan nilai sig. sebesar 0.00, maka H0 ditolak karena nilai sig < α (0.000 < 0.05).

Sehingga penempatan kerja (Y) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan (Z).

4.1.5.2.3. Hasil Analisis Sub-struktur 3

4.1.5.2.3.1. Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Rekrutmen Terhadap

Kinerja Karyawan

Untuk mengetahui besarya pengaruh langsung dan tidak langsung

rekrutmen terhadap kinerja karyawan, berikut disajikan hasil analisis koefisien

korelasi rekrutmen terhadap kinerja karyawan yang dapat dilihat pada tabel di

bawah ini :

Tabel 4.28
Hasil Koefisien Korelasi Rekrutmen Terhadap Kinerja Karyawan

Correlations

x1 x2

x1 Pearson Correlation 1 .660**

Sig. (2-tailed)
.000

N 88 88
x2 Pearson Correlation .660** 1

Sig. (2-tailed)
.000

N 88 88

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


Sumber: Hasil Olah SPSS 2020

27
Berdasarkan tabel 4.28 diatas, diperoleh nilai koefisien korelasi rekrutmen

terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 0.660. Untuk melihat besarnya pengaruh

langsung dan tidak langsunng rekrutmen terhadap kinerja karyawan dapat dilihat

pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.29
Hasil Analisis Jalur (Path Analysis)
Rekrutmen (X1) dan Seleksi (X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Z)

Coefficientsa

Standardized Collinearity
Unstandardized Coefficients Coefficients Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance

1 (Constant)
.610 2.652 .230 .819

x1 1.136 .072 .823 15.733 .000 .565

x2 .217 .074 .154 2.952 .004 .565

a. Dependent Variable: z
Sumber: Hasil Olah SPSS 2020

Berdasarkan tabel 4.29 diatas, diketahui bahwa variabel rekrutmen

berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, hal tersebut dapat dilihat dari nilai

beta yaitu sebesar 0.823. Untuk melihat seberapa besar pengaruh rekrutmen

terhadap kinerja karyawan adalah sebagai berikut :

Pengaruh langsung = Pzx1 x Pzx1

= 0.823 x 0.823

= 0.677329

Pengaruh tidak langsung = Pzx1 x rx1x2 x Pzx2

= 0.823 x 0.660 x 0.154

= 0.08364972

28
Total Pengaruh = 0.677329 + 0.08364972

= 0.76097872

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat dijelaskan bahwa pengaruh

langsung rekrutmen terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 0.677329 atau

67.73%, sedangkan pengaruh tidak langsung nya adalah sebesar 0.08364972 atau

8.36%, sehingga total pengaruh dari rekrutmen terhadap kinerja karyawan adalah

sebesar 0.76097872 atau 76.09%.

4.1.5.2.3.2. Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Seleksi Terhadap

Kinerja Karyawan

Berdasarkan tabel 4.28 diatas, bahwa diperoleh nilai koefisien korelasi

untuk variabel seleksi terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 0.660.

Kemudian berdasarkan tabel 4.29 diatas, diketahui bahwa variabel seleksi

berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, hal tersebut dapat dilihat dari nilai

beta yaitu sebesar 0.154. Untuk melihat seberapa besar pengaruh seleksi terhadap

kinerja karyawan adalah sebagai berikut :

Pengaruh langsung = Pzx2 x Pzx2

= 0.154 x 0.154

= 0.023716

Pengaruh tidak langsung = Pzx2 x rx1x2 x Pzx1

= 0.154 x 0.660 x 0.823

= 0.08364972

Total Pengaruh = 0.023716 + 0.08364972

= 0.10736572

29
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat dijelaskan bahwa pengaruh

langsung seleksi terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 0.023716 atau 2.37%,

sedangkan pengaruh tidak langsung nya adalah sebesar 0.08364972 atau 8.36%,

sehingga total pengaruh dari seleksi terhadap kinerja karyawan adalah sebesar

0.10736572 atau 10.73%.

4.1.5.2.3.3. Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Rekrutmen dan Seleksi

Terhadap Kinerja Karyawan

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh rekrutmen dan seleksi terhadap

kinerja karyawan, maka dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.30
Hasil Nilai Model Summary X1 dan X2 Terhadap Z

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

1 .932a .869 .866 2.69830 1.693

a. Predictors: (Constant), x2, x1


b. Dependent Variable: z
Sumber: Hasil Olah SPSS 2020

Berdasarkan tabel 4.30 diatas, diketahui bahwa nilai dari R Square adalah

0.869, nilai tersebut digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel

lain terhadap model jalur yang dibuat. Untuk nilai R 2 adalah 0.9322 (0.868624).

Sedangkan untuk jalur residu dapat dihitung sebagai berikut :

PzIu = √ 1 - R2zI(xI,x2,.......xp)

PzIu = √ 1 – 0.869

30
PzIu = √ 0.131

PzIu = 0.3619

Berdasarkan hasil perhitungan, maka didapat nilai persamaan struktural

sebagai berikut :

Y = 0.823X1 + 0.154X2 + 0.3619

Kemudian untuk diagram jalur dari persamaan struktural di atas adalah

sebagai berikut :

0.3619

X1 0.823

0.660 Z

X2 0.154
0.868624

Gambar 4.4
Model Struktur Pengaruh X1 dan X2 Terhadap Z

Besarnya pengaruh variabel rekrutmen dan seleksi secara bersama-sama

terhadap kinerja karyawan sebesar 0.76097872 + 0.10736572 = 0.86834444 atau

sebesar 86.8%. Besarnya pengaruh dari luar selain dari variabel rekrutmen dan

seleksi dapat dihitung dari nilai PzIu = (0.3619)2 = 0.1309 atau sebesar 13.09%.

berarti variabel rekrutmen dan seleksi secara bersama-sama mempengaruhi kinerja

karyawan sebesar 86.8%. Kemudian sebesar 13.09% kinerja karyawan dipengaruhi

oleh variabel-variabel yang tidak dijadikan model dalam penelitian ini.

31
Dengan demikian hasil dari penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang telah

diajukan oleh peneliti pada bab 2, yaitu sebagai berikut :

1. Rekrutmen berpengaruh positip dan signifikan terhadap penempatan kerja

karyawan pada PT. Malakasari Textile Mills.

2. Seleksi berpengaruh positip dan signifikan terhadap penempatan kerja

karyawan pada PT. Malakasari Textile Mills.

3. Rekrutmen dan seleksi secara simultan berpengaruh positip dan signifikan

terhadap penempatan kerja karyawan pada PT. Malakasari Textile Mills.

4. Penempatan kerja berpengaruh positip dan signifikan terhadap kinerja

karyawan pada PT. Malakasari Textile Mills.

5. Rekrutmen berpengaruh positip dan signifikan terhadap kinerja melalui

penempatan kerja karyawan pada PT. Malakasari Textile Mills.

6. Seleksi berpengaruh positip dan signifikan terhadap kinerja melalui

penempatan kerja karyawan pada PT. Malakasari Textile Mills.

7.

4.2. Pembahasan

4.2.1. Rekrutmen, Seleksi, Penempatan Kerja Dan Kinerja Karyawan

Secara umum kondisi rekrutmen yang dilakukan oleh PT. Malakasari

Textile Mills sudah sangat baik. Beberapa tahapan dalam proses rekrutmen telah

dilakukan oleh pihak manajemen untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan

yang diharapkan oleh perusahaan. Namun demikian masih ada beberapa hal yang

perlu diperhatikan lebih lanjut ketika melakukan rekrutmen selanjutnya, yaitu

terkait aspek kapabiltas/kemampuan dari para pelamar kerja yang dapat mendukung

32
terhadap pekerjaannya, baik itu secara konseptual skill, teknik skill maupun secara

human skillnya. Selain itu, diharapkan karyawan hasil rekrutmen akan mampu

bertahan dengan beban pekerjaan yang diterimanya. Hal ini sesuai dengan

pernyataan dari Malayu S.P Hasibuan (2012:42) terkait rekrutmen dalam usaha

penarikan tenaga kerja dari luar perusahaan. Cara ini dinilai sangat positif, karena

dengan sistem ini tenaga kerja yang diterima merupakan pilihan dari pelamar-

pelamar yang telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan perusahaan. Dengan

demikian dapat diharapkan bahwa tenaga kerja yang telah diterima adalah tenaga

kerja yang bermutu baik.

Secara umum perihal seleksi yang dilakukan PT. Malakasari Textile Mills

sudah sangat baik. Namun demikian ada beberapa hal yang yang perlu diperhatikan

yaitu terkait pengadaan karyawan berdasarkan referensi, sebaiknya pihak

manajemen harus netral dan selektif dalam melakukan seleksi, sehingga bisa

mendapatkan karyawan yang sesuai dengan yang diharapkan perusahaan. Hal ini

sejalan dengan pernyataan dari Malayu S.P. Hasibuan (2011:49) bahwa seleksi

penerimaan karyawan baru bertujuan untuk mendapatkan hal-hal berikut :

1. Karyawan yang qualified dan potensial

2. Karyawan yang jujur dan berdisiplin

3. Karyawan yang cakap dengan penempatan yang tepat

4. Karyawan yg terampil dan bersemangat dalam bekerja

5. Karyawan yang memenuhi persyaratan dan undang-undang buruh

6. Karyawan yang mampu bekerja sama baik vertical maupun horizontal

7. Karyawan yg dinamis dan kreatif

33
8. Inovatif dan tanggung jawab sepenuhnya

9. Loyal dan berdedikasi tinggi

10. Mengurangi tingat absensi dan turnover karyawan

11. Karyawan yang mudah dikembangkan dimasa depan

12. Karyawan yang dapat bekerja mandiri

13. Karyawan yang mempunyai perilaku dan budaya malu

Secara umum penempatan kerja karyawan yang dilakukan di PT.

Malakasari Textile Mills sudah sangat baik. Namun demikian ada beberapa hal

yang harus diperhatikan dalam penempatan kerja selanjutnya, yaitu terkait

keterampilan fisik karyawan dalam bekerja dan keterampilan sosial dalam bekerja.

Sehingga karyawan dapat bekerja dengan maksimal baik secara kualitas maupun

secara kuantitas. Hal ini sejalan dengan pernyataan dari Matihis dan Jackson

(2006:262) yang menyatakan bahwa penempatan kerja adalah menempatkan posisi

sesorang ke posisi pekerjaan yang tepat, seberapa baik seorang pegawai cocok

dengan pekerjaannya akan mempengaruhi jumlah dan kualitas pekerjaan.

Secara umum kinerja karyawan yang terjadi di PT. Malakasari Textile Mills

sudah dapat dikatakan sangat baik. Namun demikian ada beberapa hal yang

sekirannya perlu ditingkatkan lagi, yaitu terkait kualitas pekerjaan dalam hal waktu

pelaksanaan dalam bekerja dan partisipasi karyawan dalam mewujudkan tujuan

organisasi atau perusahaan. Hal ini sejalan dengan pernyataan dari Sedarmayanti

(2011:262) menjelaskan bahwa tujuan penilaian kinerja adalah :

34
2. Meningkatkan kinerja karyawan dengan cara membantu mereka agar

menyadari dan menggunakan seluruh potensi mereka dalam mewujudkan

tujuan organisasi.

3. Memberikan informasi kepada karyawan dan pimpinan sebagai dasar untuk

mengambil keputusan yang berkaitan dengan pekerjaan.

4.2.2. Pengaruh Rekrutmen Terhadap Penempatan Kerja Karyawan

Secara umum rekrutmen memberikan pengaruh terhadap penempatan kerja

karyawan di PT. Malakasari Textile Mills dengan nilai sig. t sebesar 0.000 dengan

kontribusi sebesar 0.246 terhadap penempatan kerja karyawan. Hal ini sejalan

dengan pernyataan dari Malayu S.P Hasibuan (2012:14) yang menyatakan bahwa :

“Tenaga kerja yang mampu menunjang perusahaan dalam mencapai


tujuannya didapat melalui perekrutan yang baik dan sesuai dengan
kebutuhan perusahaan, dan penempatan yang sesuai pada bidang keahlian
tenaga kerja tersebut yang berdasarkan asas the right man in the right place
and the right man in the right job (menempatkan orang yang tepat pada
tempat yang tepat dan menempatkan orang yang tepat untuk jabatan yang
tepat)”.

4.2.3. Pengaruh Seleksi Terhadap Penempatan Kerja Karyawan

Secara umum seleksi memberikan pengaruh terhadap penempatan kerja

karyawan di PT. Malakasari Textile Mills dengan nilai sig. t sebesar 0.000 dengan

kontribusi sebesar 0.398 terhadap penempatan kerja karyawan. Hal ini sejalan

dengan pernyataan dari Sudiro (2011:58) menyatakan bahwa :

“Seleksi merupakan proses pemilihan individu-individu yang memiliki


kualifikasi yang relevan untuk mengisi posisi dalam suatu organisasi. Tepat
atau tidaknya penempatan seorang pekerja pada posisi tertentu sangat
ditentukan oleh fungsi seleksi dan penempatan ini”.

35
4.2.4. Pengaruh Rekrutmen Dan Seleksi Terhadap Penempatan Kerja

Karyawan

Secara umum rekrutmen dan seleksi memberikan pengaruh terhadap

penempatan kerja karyawan di PT. Malakasari Textile Mills dengan kontribusi

sebesar 0.797449 atau Indeks Determinasi (Id) adalah sebesar 79.74%. Hal ini

sejalan dengan pernyataan dari Vip Paramarta (2014:55) menyatakan bahwa :

“Tujuan utama rekrutmen dan seleksi adalah untuk mendapatkan orang


yang tepat pada penempatan yang tepat pula sesuai dengan kondisi dan
kebutukan organisasi. Dewasa ini ketepatan dalam memilih dan
menempatkan individu-individu yang mumpuni menjadi daya saing
tersendiri bagi perusahaan atau organisasi dalam menjalankan
aktivitasnya”.

Hal ini dilakukan organisasi dengan tujuan agar sumber daya manusia yang

diterima sesuai dengan tempatnya (the right man in the right place and the right

man in the right job), dan dapat berkinerja dengan baik serta mampu menjalakan

tugas yang diberikan dengan penuh tanggung jawab, sehingga tujuan organisasi

dapat tercapai.

Selain itu ditunjang pula dengan hasil penelitian dari Devira Pusparani

(2018) dengan hasil penelitiannya menyatakan bahwa proses pelaksanaan

rekrutmen, seleksi, dan penempatan karyawan pada Hotel dan Restoran Mahkota

Plengkung secara garis besar ketiga proses tersebut sudah diterapkan dengan baik

oleh pihak hotel, apa yang ada diteoripun banyak yang diterapkan sehingga tidak

banyak kendala yang ditemui dalam proses rekrtumen, seleksi, dan penempatan

karyawan.

36
4.2.5. Pengaruh Penempatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Secara umum penempatan kerja memberikan pengaruh terhadap kinerja

karyawan di PT. Malakasari Textile Mills dengan kontribusi sebesar 0.641601 atau

Indeks Determinasi (Id) adalah sebesar 64.16%. Hal ini sejalan dengan pernyataan

dari Matihis dan Jackson (2006:262) menyatakan bahwa :

“Penempatan kerja adalah menempatkan posisi sesorang ke posisi pekerjaan


yang tepat, seberapa baik seorang pegawai cocok dengan pekerjaannya akan
mempengaruhi jumlah dan kualitas pekerjaan. Penempatan menjadi salah
satu aspek penting karena merpakan proses yang dipersyaratkan, sehingga
diharapkan mendapat tenaga kerja yang sesuai dengan jabatan yang
didudukinya”.

Penempatan menjadi salah satu aspek penting karena merupakan proses

yang dipersyaratkan, sehingga diharapkan mendapat tenaga kerja yang sesuai

dengan jabatan yang didudukinya. Dalam hal ini adalah kinerja karyawan.

4.2.6. Pengaruh Langsung Dan Tidak Langsung Rekrutmen Terhadap

Kinerja Karyawan

Secara umum rekrutmen memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan

di PT. Malakasari Textile Mills dengan kontribusi sebesar 0.76097872 atau Indeks

Determinasi (Id) adalah sebesar 76.09%. Secara langsung rekrutmen memberikan

kontribusi terhadap kinerja karyawan sebesar 0.677329 atau sebesar 67.77%,

sedangkan secara tidak langsung rekrutmen memberikan kontribusi terhadap

kinerja karyawan sebesar 0.08364972 atau sebesar 8.36%. Hal ini sejalan dengan

pernyataan dari Veithzal Rivai (2013:184) yang menyatakan bahwa :

“Rekrutmen dan seleksi termasuk fungsi-fungsi MSDM yang mempunyai


peranan strategis dalam mempersiapkan dan menyediakan sumber daya
manusia yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan sebagaimana ditetapkan
dalam analisis pekerjaan khususnya deskripsi dan spesifikasi.

37
Selain itu didukung pula berdasarkan hasil penelitian dari Siti Patimah

(2015) dengan hasil penelitiannya bahwa pengaruh rekrutmen terhadap kinerja

sebesar 23,3% sedangkan sisanya sebesar 76,7% dipengaruhi oleh faktor lain.

Kemudian pengaruh seleksi terhadap kinerja kepala sekolah sebesar 13%

sedangkan sisanya sebesar 87% dipengaruhi oleh faktor lain. Kemudian pengaruh

variabel rekrutmen dan seleksi secara bersama-sama terhadap kinerja kepala

sekolah sebesar 27.5% sedangkan sisanya sebesar 72.5% dipengaruhi oleh faktor

lain.

Kemudian penelitian dari Adam Omar, Stella Omari, Szumbah

Mwanaongoro and Agasa Ondieki (2016) dengan hasilnya penelitiannya

mengungkapkan hubungan yang signifikan secara statistik antara rekrutmen dan

seleksi pada kinerja utilitas air publik.

4.2.7. Pengaruh Langsung Dan Tidak Langsung Seleksi Terhadap Kinerja

Karyawan

Secara umum seleksi memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan di

PT. Malakasari Textile Mills dengan kontribusi sebesar 0.10736572 atau sebesar

10.73%. Secara langsung seleksi memberikan kontribusi terhadap kinerja karyawan

sebesar 0.023716 atau sebesar 2.37%, sedangkan secara tidak langsung seleksi

memberikan kontribusi terhadap kinerja karyawan sebesar 0.08364972 atau sebesar

8.36%. Hal ini Hal ini sejalan dengan pernyataan dari Veithzal Rivai (2013:184)

yang menyatakan bahwa :

“Rekrutmen dan seleksi termasuk fungsi-fungsi MSDM yang mempunyai


peranan strategis dalam mempersiapkan dan menyediakan sumber daya
manusia yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan sebagaimana ditetapkan
dalam analisis pekerjaan khususnya deskripsi dan spesifikasi.

38
Selain itu didukung pula berdasarkan hasil penelitian dari Ombui Kepha,

Elegwa Mukulu, Gichuhi, A. Waititu (2012) denga hasilnya penelitiannya

menyatakan bahwa rekrutmen dan seleksi ditemukan memiliki pengaruh positif

terhadap kinerja karyawan. Serta penelitian dari Muhammad Aji Nugroho (2012)

dengan hasil penelitiannya bahwa variabel rekrutmen dan seleksi karyawan

memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan sebesar 58,70%, sedangkan

sisanya sebesar 41,30% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak

dimasukkan dalam model penelitian ini.

39

You might also like