Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 18

6/22/2021 SINOVIK 2021

Informasi link data dukung.


Mohon untuk memeriksa kembali link data dukung sebelum dikirimkan. Link yang
berhasil disematkan akan berwarna biru seperti contoh di bawah ini.
 Contoh tampilan link yang sudah benar
Berikut adalah link yang belum berhasil disematkan.
 Contoh tampilan link yang perlu diperbaiki
Jika masih terjadi, mohon gunakan Google Chrome dan clear cache browser Anda.
Mohon melakukan edit proposal dan menyematkan ulang link tersebut di proposal
Anda.

Proposal
CMS Desa (Cash Management System/ Transaksi Keuangan Desa
secara Non Tunai)

 Tanggal pelaksanaan inovasi pelayanan publik


Friday, 03 May 2019

 Kategori inovasi pelayanan publik


Tata Kelola Pemerintahan

 Bukti inisiasi
 Klik di sini untuk lihat bukti inisiasi

Ringkasan Proposal
 Ringkasan Paparan Inovasi CMS Desa  

Saat ini, Pemerintah Desa di Kabupaten Kubu Raya mengelola APBDesa


rata-rata sejumlah 1 s/d 3 Milyar setiap tahunnya yang bersumber dari Dana
Desa (DD), Alokasi Dana Desa (ADD), Bagi Hasil Pajak (BHP) dan Bagi
Hasil Retribusi Daerah (BRD). Selama ini pengelolaannya dengan
menggunakan mekanisme pembayaran secara tunai yang menimbulkan

banyak resiko, mulai dari penggunaan tidak sesuai perencanaan, tidak

https://sinovik.menpan.go.id/index.php/lihat_proposal/IUCKPTTKWPCAFMUNRW8F 1/18
6/22/2021 SINOVIK 2021

tertibnya pencatatan, kehilangan hingga penyimpangan oleh oknum desa,


yang mengakibatkan pemanfaatan anggaran desa menjadi tidak maksimal
dan menimbulkan potensi korupsi yang cukup besar.

Sebagai upaya tertib administrasi keuangan desa serta dalam rangka


pencegahan korupsi di tingkat desa maka Pemerintah Kabupaten Kubu
Raya bekerjasama dengan Bank Kalbar Kubu Raya memunculkan inovasi
CMS Desa berupa aplikasi transaksi keuangan desa secara non tunai.
Dengan aplikasi ini, seluruh transaksi keuangan desa dilakukan dengan
mekanisme transfer langsung kepada penerima atau rekanan sehingga
dapat diyakini kebenaran pertanggungjawabannya, dan seluruh transaksi
tercatat pada mutasi rekening kas desa sehingga mempermudah desa
dalam pencatatan dan mempermudah pengawasan oleh pihak
Kabupaten. Selain itu, kini desa tidak lagi mengambil atau memegang uang
tunai dalam jumlah besar sehingga mampu meminimalisir potensi
penyimpangan dan korupsi. Lebih dari itu, aplikasi ini dikelola secara
langsung oleh Pemerintah Desa (Kepala Desa dan Perangkat terkait) serta
dapat dilaksanakan melalui Laptop atau Handphone.

Inovasi ini dimulai pelaksanaannya pada tahun 2019 di 28 desa pelopor, dan
pada tahun 2020 telah dilaksanakan oleh seluruh desa se- Kabupaten Kubu
Raya (118 Desa). Inovasi ini juga telah mendapatkan apresiasi oleh
beberapa kementerian terkait serta mendapatkan penghargaan dari Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) RI dalam kegiatan Aksi Nasional
Pencegahan Korupsi di Jakarta pada bulan Agustus 2020 sebagai salah
satu praktik baik pencegahan korupsi di tingkat desa. Penghargaan lainnya
yang telah diperoleh adalah Juara Pertama Kompetisi Inovasi Pelayanan
Publik Tingkat Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2020.

Latar Belakang dan


Tujuan
Uraikan latar belakang dan tujuan dari inovasi, yang terdiri dari:
1. Rumusan masalah yang dihadapi (kondisi nyata sebelum adanya
inovasi antara lain kebutuhan/kepentingan publik yang
tidak/belum/terhambat terpenuhi);
2. Gagasan dari inovasi;
3. Tujuan dari inovasi;
4. Kelompok masyarakat atau populasi yang mendapatkan manfaat atau
menjadi target inovasi!

Jawaban:
https://sinovik.menpan.go.id/index.php/lihat_proposal/IUCKPTTKWPCAFMUNRW8F 2/18
6/22/2021 SINOVIK 2021

 PerBup  

Rumusan Masalah :

Desa mengelola APBDesa rata-rata sejumlah 1 s/d 3 Milyar setiap


tahunnya yang bersumber dari Dana Desa (DD), Alokasi Dana Desa
(ADD), Bagi Hasil Pajak (BHP) dan Bagi Hasil Retribusi Daerah (BRD)
serta sumber lainnya. Selama ini pengelolaannya dengan
menggunakan mekanisme pencairan dan pembayaran secara tunai
yang menimbulkan banyak resiko, mulai dari penggunaan tidak sesuai
perencanaan, tidak tertibnya pencatatan, kehilangan hingga
penyimpangan oleh oknum desa, yang mengakibatkan pemanfaatan
anggaran desa menjadi tidak maksimal dan menimbulkan potensi
korupsi yang cukup besar.

Pengelolaan keuangan desa yang selama ini dilaksanakan dengan


mekanisme transaksi tunai menimbulkan beberapa permasalahan
mendasar dalam pengelolaan administrasi keuangan desa, antara lain
:
1. Desa terbiasa mengambil uang tunai dalam jumlah banyak
secara langsung setelah dilakukan pencairan;
2. Ketidaktersediaan lembaga Bank di lokasi sekitar desa
menimbulkan permasalahan terkait tingkat keamanan mobilisasi
uang tunai (pernah terjadi kehilangan uang saat dibawa secara
tunai oleh desa);
3. Ketidaktertiban dalam penggunaan dana sesuai perencanaan
(penggunaan tidak sesuai dengan rencana kebutuhan);
4. Kesulitan pencatatan penggunaan dana yang berdampak pada
terhambatnya penyusunan laporan keuangan desa;
5. Adanya potensi penyimpangan dan penyalahgunaan
penggunaan.
Untuk itu diperlukan upaya inovasi tata kelola keuangan desa untuk
peningkatan tertib administrasi dan akuntabilitas pengelolaan
keuangan desa, serta mencegah penyalahgunaan keuangan desa.

Komentar/Saran Evaluator :

E1

jelas

E2

Gagasan baik, tujuan jelas

https://sinovik.menpan.go.id/index.php/lihat_proposal/IUCKPTTKWPCAFMUNRW8F 3/18
6/22/2021 SINOVIK 2021

Kesesuaian Kategori
Jelaskan kesesuaian permasalahan yang akan diatasi melalui
inovasi dengan kategori yang dipilih!

Jawaban:

Inovasi CMS Desa merupakan bentuk upaya peningkatan penyelenggaraan


pemerintahan desa melalui perbaikan tata kelola keuangan desa, yang
diyakini sebagai faktor utama peningkatan kualitas pelayanan publik di desa.
Transaksi keuangan desa secara non tunai tidak hanya memberikan dampak
positif bagi upaya pencapaian tata kelola pemerintahan desa yang
transparan dan akuntabel, namun juga mampu meningkatkan efektifitas
pemanfaatan anggaran desa dan memberikan kepastian kepada masyarakat
terhadap penyelenggaraan pemerintahan di desa.

Komentar/Saran Evaluator :

E1

jelas

E2

Masalah sesuai kategori

https://sinovik.menpan.go.id/index.php/lihat_proposal/IUCKPTTKWPCAFMUNRW8F 4/18
6/22/2021 SINOVIK 2021

Kontribusi terhadap
Capaian Nasional
Sustainable
Development Goals
(SDGs)/Tujuan
Pembangunan
Berkelanjutan (TPB)
(5%)
1. Sebutkan kontribusi inovasi terhadap capaian nasional SDGs/TPB
(lihat Perpres Nomor 59 Tahun 2017)!
2. Jika ada lebih dari satu tujuan dalam SDGs/TPB dan/atau target agar
dijelaskan secara singkat!

Jawaban:

Inovasi CMS Desa turut berkontribusi terhadap capaian nasional SDGs/TPB,


khususnya pada tujuan ke : XVI. Menguatkan masyarakat yang inklusif dan
damai untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan
untuk semua, dan membangun kelembagaan yang efektif, akuntabel, dan
inklusif di semua tingkatan, dengan sasaran global yaitu : 4. Secara
substansial mengurangi korupsi dan penyuapan dalam segala bentuknya.

Inovasi transaksi non tunai desa mengubah secara signifikan tata kelola
keuangan desa yang semula pembayaran dilakukan secara tunai, menjadi
dilakukan dengan skema transfer menggunakan aplikasi yang dikelola
langsung oleh Perangkat Desa. Skema transfer memastikan pembayaran
dilakukan secara tepat dan tercatat serta mengurangi resiko kehilangan dan
penyalahgunaan. Lebih lanjut inovasi ini memberikan dampak positif dalam
perbaikan tertib administrasi keuangan desa, percepatan penyelesaian
dokumen pelaporan dan pertanggungjawaban, hingga membangun
perubahan pola pikir Pemerintah Desa dan masyarakat tentang pentingnya

digitalisasi pemerintahan dan budaya cashless di desa.

https://sinovik.menpan.go.id/index.php/lihat_proposal/IUCKPTTKWPCAFMUNRW8F 5/18
6/22/2021 SINOVIK 2021

Terkait hal ini, bahkan pelaksanaan CMS Desa di kabupaten Kubu Raya
telah mendapatkan apresiasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK RI)
dan menjadikan Bupati Kubu Raya dan salah satu Kepala Desa di
Kabupaten Kubu Raya sebagai pembicara pada kegiatan Aksi Nasional
Pemberantasan Korupsi pada kategori Praktek Baik Pencegahan Korupsi
pada pengelolaan Keuangan Desa pada Tahun 2020 yang lalu.

Komentar/Saran Evaluator :

E1

bagus

E2

Ada secara tidak langsung

Deskripsi Inovasi
Uraikan secara singkat cara kerja inovasi ini dalam mengatasi
permasalahan yang dihadapi!

Jawaban:

 Video Aplikasi CMS Desa

Inovasi CMS (Cash Management System) Desa merupakan pembaharuan


cara transaksi pada pengelolaan keuangan desa, yang sebelumnya
dilakukan dengan mekanisme tunai berubah menjadi non tunai, dengan
menggunakan aplikasi CMS yang dikelola secara langsung oleh Pemerintah
Desa serta dapat dilaksanakan melalui Laptop atau Handphone.

Sebelum pelaksanaan CMS Desa, desa mengelola keuangannya secara


tunai, mulai dari tahapan pencairan dana dari Rekening Kas Desa hingga
pembayaran berbagai belanja barang/jasa di desa. Selama bertahun-tahun

Pemerintah Desa terbiasa mencairkan dana dari Rekening Kas Desa dalam
https://sinovik.menpan.go.id/index.php/lihat_proposal/IUCKPTTKWPCAFMUNRW8F 6/18
6/22/2021 SINOVIK 2021

jumlah ratusan juta dalam sekali pencairan di Bank (yang mayoritas


lokasinya berada di ibukota kabupaten atau ibukota kecamatan di wilayah
perkotaan), dan kemudian membawa uang tersebut secara tunai ke desa.
Berdasarkan evaluasi, hal ini tidak hanya menimbulkan potensi
penyalahgunaan yang sangat besar, namun juga menyebabkan tidak
tertibnya pengadministrasian keuangan desa.

Pelaksanaan inovasi memberikan perubahan penting dalam perbaikan tata


kelola keuangan desa, antara lain:

1. Pengelolaan keuangan desa lebih transparan dan akuntabel.


2. Mengurangi resiko penyalahgunaan keuangan desa dan tindak pidana
korupsi.
3. Memberikan rasa aman bagi Kepala Desa dan Perangkat Desa dalam
melaksanakan pengelolaan keuangan desa.
4. Pemerintah desa dapat lebih fokus pada proses pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat, dan pergerakan ekonomi di pedesaan
menjadi lebih optimal.

Komentar/Saran Evaluator :

E1

jelas sekali

E2

Cukup jelas

Inovatif (Kebaruan,
Nilai Tambah, atau

https://sinovik.menpan.go.id/index.php/lihat_proposal/IUCKPTTKWPCAFMUNRW8F 7/18
6/22/2021 SINOVIK 2021

Keunikan)
Jelaskan sisi kebaruan/keunikan, nilai tambah, dan keunggulan
daya penyelesaian masalah dari inovasi ini dibandingkan dengan
model penyelesaian masalah yang pernah ada/digunakan dalam
konteks wilayah Anda dengan cara menggambarkan kecepatan
penyelesaian masalah dan luasan target populasi penyelesaian
masalah yang terjangkau oleh kinerja inovasi!

Jawaban:

 Berita CMS

 Berita Kemendesa

Adapun nilai keunikan/kebaruan dalam inovasi ini adalah :

1. Pola transaksi non tunai desa dilaksanakan pada seluruh item belanja
desa.
2. Proses transaksi melalui aplikasi CMS Desa dilakukan secara mandiri
oleh Kepala Desa, Sekretaris Desa dan Kaur Keuangan Desa.
3. Aplikasi berbasis web, mudah digunakan dan aman menggunakan
pola otorisasi berjenjang.
4. Transaksi non tunai dapat menggunakan perangkat laptop maupun
handphone.

Selain keunggulan inovasi dalam meningkatkan tata kelola keuangan desa


yang tertib dan akuntabel, nilai tambah inovasi ini memberikan dampak
positif dalam membangun perubahan pola pikir Pemerintah Desa dan
masyarakat tentang pentingnya digitalisasi pemerintahan dan budaya
cashless di desa.

Komentar/Saran Evaluator :

E1

business processnya?

E2

Ada nilai tambah yang cukup jelas

https://sinovik.menpan.go.id/index.php/lihat_proposal/IUCKPTTKWPCAFMUNRW8F 8/18
6/22/2021 SINOVIK 2021

Transferabilitas (Sifat
dapat diterapkan
pada konteks/tempat
lain)
Jelaskan bukti bahwa Inovasi:
1. telah diadaptasi/ direplikasi/ disesuaikan dan diterapkan oleh unit/
instansi lain; dan/atau
2. memiliki potensi untuk direplikasi dengan menggambarkan luasan
populasi dan kesamaan karakter masalah yang dialami atau ada pada
daerah lain!

Jawaban:

 Video Kemendagri

 MenDesa

 MenteriDesaApresiasiKubuRaya

Pelaksanaan Inovasi transaksi non tunai desa melalui aplikasi CMS Desa di
Kabupaten Kubu Raya pada tahun 2019 merupakan yang pertama
diterapkan di Indonesia (berdasarkan data Dirjen Bina Pemerintahan Desa
Kemendagri) dan selanjutnya telah diikuti oleh 2 Kabupaten lainnya di Jawa
Timur dan Jawa Barat Inovasi ini telah mendapatkan apresiasi dari berbagai
pihak, antara lain oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK RI) yang
memberikan penghargaan khusus kepada Kabupaten Kubu Raya dalam
pelaksanaan transaksi non tunai desa dalam upaya pencegahan korupsi di
tingkat desa.

Inovasi CMS Desa sangat berpotensi diterapkan di wilayah/daerah lain,


mengingat seluruh desa se-Indonesia saat ini mengelola dana yang cukup
besar yang bersumber dari DD dan ADD. Hal ini juga telah disampaikan oleh
Menteri Desa setelah melihat pola penerapan transaksi non tunai di
Kabupaten Kubu Raya. Untuk wilayah Kalimantan Barat sampai dengan saat

ini, telah ada 3 Kabupaten lain di Kalimantan Barat yang telah menjajaki
https://sinovik.menpan.go.id/index.php/lihat_proposal/IUCKPTTKWPCAFMUNRW8F 9/18
6/22/2021 SINOVIK 2021

kemungkinan replikasi inovasi ini dalam pengelolaan keuangan desa di


wilayah Kabupatennya. Proses yang telah dilakukan adalah melalui kegiatan
kunjungan studi pembelajaran ke Kabupaten Kubu Raya, baik oleh
Pemerintah Daerah/dinas teknis yang menangani, maupun pelaksanaan
pembelajaran pengembangan aplikasi oleh Bank Kalbar Kabupaten kepada
Bank Kalbar Cabang Kubu Raya.

Komentar/Saran Evaluator :

E1

bagus

E2

Mudah diterapkan

Sumber daya
1. Jelaskan sumber daya apa (yaitu keuangan, manusia, metode,
peralatan atau material) yang digunakan untuk melaksanakan inovasi
tersebut!
2. Jelaskan langkah-langkah/strategi yang dilakukan untuk
menggerakkan dan mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada!
3. Bagaimana memastikan keberlanjutan sumber daya yang digunakan?

Jawaban:

 PerbupNonTunai

 PembayaranPajakDesaOnline

Langkah mengoptimalkan sumber daya dan memastikan keberlanjutan


inovasi:
https://sinovik.menpan.go.id/index.php/lihat_proposal/IUCKPTTKWPCAFMUNRW8F 10/18
6/22/2021 SINOVIK 2021

1. Sumber Daya Manusia  : Kepala Desa dan Perangkat Desa pengelola


keuangan desa merupakan faktor penting dalam pelaksanaan inovasi
CMS Desa, karenanya strategi yang dilakukan untuk mengoptimalkan
memastikan keberlanjutan dalam melalui penguatan kapasitas Kepala
Desa dan Perangkat dalam perubahan pola pikir dan pemahaman
pelaksanaan aplikasi.
2. Pengembangan program : Pemerintah Kabupaten Kubu Raya terus
bekerjasama dengan Bank Kalbar dalam pengembangan aplikasi dan
kemudahan dalam transaksi, antara lain dengan pola jemput bola
pembukaan rekening di desa, pengembangan aplikasi pembayaran
pajak secara online, kerjasama pembayaran tagihan jaminan sosial
secara non tunai, serta pengembangan interkoneksi antara CMS Desa
dengan SISKEUDES Online sebagai sistem penatausahaan keuangan
desa.
3. Penetapan regulasi : langkah penting lainnya untuk memastkan
keberlanjutan inovasi ini adalah penetapan kebijakan yang
memberikan kepastian hukum dan keberlanjutan pelaksanaan CMS
Desa ke depan. Saat ini telah ditetapkan Peraturan Bupati Kubu Raya
Nomor 27 Tahun 2019 tentang Sistem dan Prosedur Pelaksanaan
Transaksi Non Tunai pada Pengelolaan Keuangan Desa dan Peraturan
Bupati Nomor 4 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati
Kubu Raya Nomor 27 Tahun 2019 sebagai dasar hukum pelaksanaan
CMS Desa di Kabupaten Kubu Raya.

Komentar/Saran Evaluator :

E1

sangat jelas

E2

Sumberdaya potensial berkelanjutan

https://sinovik.menpan.go.id/index.php/lihat_proposal/IUCKPTTKWPCAFMUNRW8F 11/18
6/22/2021 SINOVIK 2021

Strategi
Keberlanjutan
Jelaskan strategi apa saja yang telah dilakukan agar inovasi tetap
berlanjut!
Catatan:

Strategi keberlanjutan dapat berupa:

1. strategi institusional berupa regulasi;


2. strategi sosial berupa partisipasi/ kolaborasi dengan pemangku
kepentingan dan dukungan masyarakat karena adanya
kebutuhan/kepentingan publik yang harus dipenuhi; dan
3. strategi manajerial berupa peningkatan kapasitas SDM, penjaminan
kualitas dan/atau pemberlakuan SOP.

Jawaban:

 PerbupNonTunai

 KolaborasiBankKalbar

Strategi keberlanjutan :

1. Regulasi : Sebagai dasar hukum pelaksanaan sekaligus memastikan


keberlanjutan pelaksanaan inovasi, telah diterbitkan Peraturan Bupati
Kubu Raya Nomor 27 Tahun 2019 tentang Sistem dan Prosedur
Pelaksanaan Transaksi Non Tunai pada Pengelolaan Keuangan Desa,
yang selanjutnya disempurnakan dengan Peraturan Bupati Kubu Raya
Nomor 4 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Kubu
Raya Nomor 27 Tahun 2019 tentang Sistem dan Prosedur
Pelaksanaan Transaksi Non Tunai pada Pengelolaan Keuangan Desa.
2. Sosial : selain penguatan dasar pelaksanaan melalui Perjanjian
Kerjasama antara Pemerintah kabupaten Kubu Raya dengan PT. Bank
Pembangunan Daerah Kalimantan Barat, serta antara Pemerintah
Desa dengan Bank Kalbar Cabang Kubu Raya, juga terus menerus
dilakukan upaya peningkatan layanan oleh Bank Kalbar Cabang Kubu
Raya kepada masyarakat desa melalui pembangunan Kantor Cabang
baru di wilayah kecamatan dan jemput bola pembukaan rekening di
desa.
3. Manajerial : melalui upaya peningkatan kapasitas kepada Kepala
Desa, Sekretaris Desa dan Kaur Keuangan Desa selaku pengelola
keuangan desa secara berkala dalam meningkatkan pemahaman akan

https://sinovik.menpan.go.id/index.php/lihat_proposal/IUCKPTTKWPCAFMUNRW8F 12/18
6/22/2021 SINOVIK 2021

aturan teknis pengelolaan keuangan desa dan penerapan aplikasi


CMS Desa.

Komentar/Saran Evaluator :

E1

bagus

E2

Ada strategi cukup efektif

Evaluasi
Jelaskan evaluasi yang dilakukan, baik secara internal instansi
maupun eksternal (lembaga lainnya yang relevan) untuk mengukur
dampak inovasi secara resmi!

Jawaban:

Inovasi transaksi non tunai desa mengubah secara signifikan tata kelola
keuangan desa yang semula pembayaran dilakukan secara tunai, menjadi
dilakukan dengan skema transfer menggunakan aplikasi yang dikelola
langsung oleh Perangkat Desa. Skema transfer memastikan pembayaran
dilakukan secara tepat dan tercatat serta mengurangi resiko kehilangan dan
penyalahgunaan. Lebih lanjut inovasi ini memberikan dampak positif dalam
perbaikan tertib administrasi keuangan desa, percepatan penyelesaian
dokumen pelaporan dan pertanggungjawaban, hingga membangun
perubahan pola pikir Pemerintah Desa dan masyarakat tentang pentingnya
digitalisasi pemerintahan dan budaya cashless di desa.

https://sinovik.menpan.go.id/index.php/lihat_proposal/IUCKPTTKWPCAFMUNRW8F 13/18
6/22/2021 SINOVIK 2021

Jelaskan metode pelaksanaan evaluasi inovasi tersebut (waktu dan


indikator kinerja yang digunakan)!

Jawaban:

Indikator yang digunakan :

1. Percepatan pelaksanaan penyaluran anggaran desa melalui APB


Desa, baik dari sumber dana DD yang bersumber dari APBN, maupun
ADD, BHP dan BHR yang bersumber dari APBD Kabupaten
(periode evaluasi : Januari 2020 s/d Maret 2021);
2. Percepatan penyusunan dokumen perencanaan dan penganggaran
desa (periode evaluasi : November 2019 s/d April 2021);
3. Penurunan angka kasus penyalahgunaan keuangan desa yang
dilaporkan, baik kepada APIP dan APH (periode evaluasi : Januari s/d
Desember 2020);
4. Apresiasi dan penghargaan pelaksanaan transaksi non tunai desa
(periode evaluasi : Januari 2020 s/d Mei 2021).

Jelaskan hasil dari evaluasi tersebut, baik berupa output maupun


outcome!
Lengkapi dengan data output maupun outcome, sebelum dan sesudah
Inovasi!
Bagaimana tindak lanjut dari hasil evaluasi tersebut?

Jawaban:

 Penghargaan

Hasil evaluasi

1. Adanya Percepatan penyusunan APBDesa dan penyaluran anggaran


desa, baik ADD, DD, BHP dan BRD dibuktikan dengan Penghargaan
Kabupaten Tercepat dalam penyaluran DD se Kalimantan Barat oleh
Kanwil DJPB Kalbar pada tahun 2020 dan 2021).
2. Penurunan angka kasus penyalahgunaan keuangan desa yang
dilaporkan, berdasarkan data APIP dan APH mulai tahun 2020 belum
ada laporan dugaan tindak pidana korupsi untuk periode tahun
anggaran 2020-2021.
3. Apresiasi dan penghargaan pelaksanaan transaksi non tunai desa :
Penghargaan dari KPK RI sebagai Kabupaten pelaksana Praktek Baik
Pencegahan Korupsi bidang  Keuangan Desa Tahun 2020, dan Juara I
SINOVIK Award Tingkat Prov Kalbar Tahun 2020.

Jelaskan penyesuaian layanan yang dilakukan guna merespons


pandemi COVID-19!

Jawaban:

https://sinovik.menpan.go.id/index.php/lihat_proposal/IUCKPTTKWPCAFMUNRW8F 14/18
6/22/2021 SINOVIK 2021

Pelaksanaan inovasi transaksi non tunai desa melalui aplikasi CMS Desa


sangat mendukung pencegahan penyebaran COVID-19, dibuktikan dengan :

1. Mengurangi tatap muka dan kontak langsung oleh perangkat desa


dengan pihak Bank, dikarenakan inovasi ini meniadakan kebiasaan
pencairan anggaran desa dalam jumlah besar sekaligus, dan
pengambilan uang secara tunai oleh perangkat desa melalui teller
bank.
2. Mengurangi tatap muka dan kontak langsung oleh perangkat desa
dengan unsur masyarakat dan pihak rekanan/penyedia barang/jasa,
karena pelaksanaan pembayaran tidak lagi dilaksanakan secara tunai
melainkan dengan skema transfer langsung ke rekening.
3. Pelaksanaan transaksi dapat dilaksanakan dimanapun dan kapanpun
dengan menggunakan perangkat laptop atau telepon genggam,
dengan aplikasi mudah yang langsung dilaksanakan oleh perangkat
desa di masing-masing desa.
4. Dampak baik percepatan penyusunan dokumen anggaran dan
penyaluran anggaran hasil dari penerapan inovasi ini mampu
mempercepat pelaksanaan kegiatan desa dalam mendukung
pencegahan dan penyebaran Covid-19 di wilayah desa, misalnya
antara lain melalui pelaksanaan Bantuan Langsung Tunai Desa dan
berbagai kegiatan pencegahan dan penanganan COVID-19,
sebagaimana ketentuan prioritas penggunaan Dana Desa yang telah
ditetapkan Pemerintah.

Komentar/Saran Evaluator :

E1

bagus

E2

Masih perlu diungkap data dukungnya

https://sinovik.menpan.go.id/index.php/lihat_proposal/IUCKPTTKWPCAFMUNRW8F 15/18
6/22/2021 SINOVIK 2021

Keterlibatan
pemangku
kepentingan
Jelaskan pemangku kepentingan mana yang terlibat, dan apa peran
dan kontribusi mereka dalam merancang, melaksanakan,
mengevaluasi dan memastikan keberlanjutan inovasi ini!

Jawaban:

 KerjasamaBankKalbar

Inovasi CMS Desa merupakan hasil kolaborasi dan kerjasama Pemerintah


Kabupaten Kubu Raya dengan PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan
Barat, melalui pengembangan aplikasi CMS Desa oleh Bank Kalbar Cabang
Kubu Raya, yang kemudian dilatihkan kepada Seluruh Kepala Desa,
Sekretaris Desa dan Kaur Keuangan Desa se- Kabupaten Kubu Raya.

Langkah awal inovasi adalah penetapan regulasi oleh Bupati Kubu Raya
melalui Peraturan Bupati Kubu Raya Nomor 27 Tahun 2019 tentang Sistem
dan Prosedur Pelaksanaan Transaksi Non Tunai pada Pengelolaan
Keuangan Desa, dilanjutkan dengan upaya pengembangan aplikasi oleh
Bank Kalbar Cabang Kubu Raya, penandatanganan perjanjian kerjasama
antara Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dan PT. Bank Pembangunan
KALBAR serta antara Pemerintah Desa dan Bank KALBAR Cabang Kubu
Raya, dan dilanjutkan dengan upaya sosialisasi dan pelatihan kepada
Pemerintah Desa oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Kubu Raya.

Komentar/Saran Evaluator :

E1

Bagus

E2

https://sinovik.menpan.go.id/index.php/lihat_proposal/IUCKPTTKWPCAFMUNRW8F 16/18
6/22/2021 SINOVIK 2021

Ada keterlibatan aktif

Faktor Penentu
Sebutkan dan jelaskan faktor penentu keberhasilan dan kendala
dalam mendukung inovasi!

Jawaban:

Faktor penentu keberhasilan inovasi :

1. Komitmen dan konsistensi pimpinan daerah dalam membangun pola


pengelolaan keuangan desa yang lebih tertib, transparan dan
akuntabel, melalui strategi penguatan regulasi dan peningkatan
pemahaman kepada Pemerintah Desa secara terus menerus.
2. Kerjasama dinas teknis yang menangani pengelolaan keuangan desa
dengan pihak bank daerah dalam upaya pengembangan aplikasi serta
pendampingan intensif dalam pelaksanaan inovasi.

Kendala :

Hambatan teknis terkait ketersediaan jaringan internet di desa-desa yang


masih belum maksimal. Namun upaya mengatasi kendala terus
dilaksanakan melalui kerjasama dengan Dinas Kominfo dalam penyediaan
sarpras pendukung, serta mendorong desa untuk memprioritaskan
peningkatan jaringan internet desa dalam penganggaran di desa.

Komentar/Saran Evaluator :

E1

lengkap

E2

Solusi kendala perlu diungkap

https://sinovik.menpan.go.id/index.php/lihat_proposal/IUCKPTTKWPCAFMUNRW8F 17/18
6/22/2021 SINOVIK 2021

https://sinovik.menpan.go.id/index.php/lihat_proposal/IUCKPTTKWPCAFMUNRW8F 18/18

You might also like